Produk: Bus AKAP

  • Terminal Kampung Rambutan Siagakan Angkutan Malam Hari, Mulyono: Kita sudah berkoordinasi

    Terminal Kampung Rambutan Siagakan Angkutan Malam Hari, Mulyono: Kita sudah berkoordinasi

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS – Terminal Kampung Rambutan di Ciracas, Jakarta Timur menyiagakan angkutan malam hari (Amari) pada arus balik mudik Idulfitri 1446 Hijriah.

    Pengendali Terminal Kampung Rambutan, Mulyono mengatakan Amari tersebut disiagakan di area keberangkatan dalam kota untuk mengantisipasi pemudik yang tiba pada malam hingga dini hari.

    “Kita sudah berkoordinasi dengan operator bus Transjakarta, JakLingko, dan angkutan perbatasan untuk mengoperasikan kendaraannya,” kata Mulyono di Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (2/4/2025).

    Nantinya penumpang bus antar kota antar provinsi (AKAP) yang tiba di Terminal Kampung Rambutan pada malam hingga dini hari dapat memanfaatkan Amari ini untuk melanjutkan perjalanan.

    Diharapkan dengan keberadaan Amari para penumpang tidak kesulitan mencari moda transportasi lanjutan, serta tidak terjadi penumpukan penumpang di Terminal Kampung Rambutan.

    “Arus balik sudah mulai tampak sejak Selasa (1/4/2025), namun jumlah kedatangan penumpang bus AKAP masih belum signifikan. Kita perkirakan puncaknya tanggal 6-7 April nanti,” ujarnya.

    Mulyono menuturkan untuk memastikan keamanan penumpang saat malam hari, posko keamanan terpadu yang melibatkan TNI-Polri masih disiagakan di Terminal Kampung Rambutan.

    Para petugas TNI-Polri, serta Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang akan melakukan patroli di area kedatangan penumpang bus AKAP untuk mencegah gangguan keamanan.

    “Posko yang sejak arus mudik masih disiagakan sampai H+7 Idulfitri 1446 Hijriah. Kita dibantu rekan-rekan TNI-Polri, baik yang berpakaian dinas lengkap, maupun berpakaian preman,” tuturnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Arus Balik Mudik Lebaran 2025, Ribuan Penumpang Bus Tiba di Terminal Kampung Rambutan

    Arus Balik Mudik Lebaran 2025, Ribuan Penumpang Bus Tiba di Terminal Kampung Rambutan

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS – Arus balik mudik penumpang bus selepas Idulfitri 1446 Hijriah mulai tampak di Terminal Kampung Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

    Pengendali Terminal Kampung Rambutan, Mulyono mengatakan arus balik mudik penumpang bus antar kota antar (AKAP) mulai tampak sejak Selasa (1/4/2025) atau H+1 Idulfitri 1446 Hijriah.

    Pengendali Terminal Kampung Rambutan, Mulyono saat memberi keterangan di area kedatangan penumpang bus AKAP, Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (2/4/2025). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

    “Data kemarin di tanggal 1 April ada 1.667 penumpang menggunakan 234 bus AKAP yang tiba di Terminal Kampung Rambutan,” kata Mulyono di Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (2/4/2025).

    Jumlah kedatangan tersebut melonjak, karena pada hari raya Idulfitri 1446 Hijriah tercatat hanya 883 penumpang menggunakan 172 bus AKAP yang tiba di Terminal Kampung Rambutan.

    Kedatangan penumpang bus AKAP pada arus balik mudik di Terminal Kampung Rambutan ini masih akan terus melonjak hingga 7 April 2025, atau saat waktu cuti bersama habis.

    “Perkiraan kami untuk arus balik ada di tanggal 6 sampai 7 April 2025. Karena di tanggal 8 April 2025 mungkin perkantoran dan sekolah sudah mulai masuk, dan beraktivitas normal,” ujar Mulyono

    Pantauan di area kedatangan penumpang Terminal Kampung Rambutan, sejumlah bus AKAP dari berbagai perusahaan otobus (PO) silih berganti menurunkan para pemudik.

    Dukcapil DKI Jakarta memprediksi jumlah pendatang baru yang tiba di Jakarta setelah libur lebaran mencapai 15.000 jiwa. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan jumlah pendatang pada 2024 yakni 16.207 orang.

    Pemudik, Dayat yang merupakan warga Jakarta Timur menuturkan memilih pulang lebih awal dari kampung halamannya di Sukabumi, Jawa Barat lantaran memiliki keperluan lain.

    “Di kampung dua hari dua malam, pulang lebih awal karena ada acara keluarga juga di rumah. Ini pulang kembali ke Jakarta bawa oleh-oleh, makanan-makanan ringan saja,” tutur Dayat.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • H+2 Lebaran, Pemudik Masih Lakukan Perjalanan dari Terminal Kampung Rambutan

    H+2 Lebaran, Pemudik Masih Lakukan Perjalanan dari Terminal Kampung Rambutan

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS – Arus mudik Idulfitri 1446 Hijriah masih terjadi di Terminal Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur hingga Rabu (2/4/2025) atau H+2 Lebaran.

    Meski puncak arus mudik di Terminal Kampung Rambutan sudah terlewati, tapi sejumlah penumpang baru memilih melakukan perjalanan ke kampung halamannya hari ini.

    Di antaranya Panji Gilang (25), warga asal Cileungsi yang baru memilih melakukan perjalanan mudik bersama sang istri dan tiga anaknya ke kampung halaman di Singaparna, Jawa Barat.

    “Baru berangkat sekarang karena kemarin masih dagang, jadi belum sempat pulang kampung. Alhamdulillah sekarang bisa pulang kampung,” kata Panji di Jakarta Timur, Rabu (2/4/2025).

    Meski baru melakukan perjalanan mudik selepas Idulfitri 1446 Hijriah, menurutnya harga tiket perusahaan otobus (PO) AKAP di Terminal Kampung Rambutan tetap mengalami kenaikan.

    Hanya saja kenaikan tiket keberangkatan bus AKAP tidak terlampau tinggi sebelum Idulfitri 1446 Hijriah, sehingga kenaikan dianggap masih wajar atau harganya masih terjangkau.

    “Paling kenaikan sedikit. Belum tahu juga berapa tiketnya karena bayarnya nanti pas di dalam bus. Mudah-mudahan di perjalanan lancar, biasanya kalau lancar perjalanan enam jam,” ujar Panji.

    Pemudik, Panji Gilang (25) saat memberi keterangan di Terminal Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (2/4/2025). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

    Berdasar data keberangkatan penumpang bus AKAP, arus mudik di Terminal Kampung Rambutan masih terpantau melonjak sejak Selasa (1/4/2025) atau H+1 Idulfitri 1446 Hijriah.

    Pengendali Terminal Kampung Rambutan, Mulyono menuturkan pada H+1 Idulfitri tercatat sebanyak 2.090 penumpang diberangkatkan menggunakan 98 bus AKAP dari berbagai PO.

    “Untuk hari ini masih ada yang berangkat, tapi jumlahnya tidak seramai kemarin. Tujuan keberangkatan penumpang yang sekarang paling banyak ke wilayah Jawa Barat,” tutur Mulyono.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Arus Mudik di Terminal Kampung Rambutan Jaktim Masih Melonjak Hingga H+1 Lebaran 2025

    Arus Mudik di Terminal Kampung Rambutan Jaktim Masih Melonjak Hingga H+1 Lebaran 2025

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS – Keberangkatan penumpang bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur masih melonjak hingga Selasa (1/4/2025).

    Pengendali Terminal Kampung Rambutan, Mulyono mengatakan berdasar data pada H+1 Idulfitri 1446 Hijriah tercatat sebanyak 2.090 penumpang bus AKAP diberangkatkan menggunakan 98 bus

    Jumlahnya melonjak cukup signifikan, karena pada Senin (31/3/2025) tercatat hanya 613 penumpang bus AKAP diberangkatkan 61 dari berbagai perusahaan otobus (PO).

    “Kemarin memang keberangkatan cukup ramai, mayoritas tujuan ke wilayah Jawa Barat. Jadi tujuan yang perjalanannya jarak dekat,” kata Mulyono di Terminal Kampung Rambutan, Rabu (2/3/2025).

    Untuk memastikan kenyamanan dan keamanan penumpang ini, Terminal Kampung Rambutan masih menyiagakan posko keamanan dan kesehatan di lantai dasar dekat ruang tunggu keberangkatan.

    Posko keamanan dijaga personel gabungan TNI-Polri, sementara posko kesehatan melibatkan tim medis dari sejumlah Puskesmas jajaran Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

    “Penumpang ataupun awak bus AKAP yang merasa kondisi kesehatannya kurang fit dapat melakukan pemeriksaan kesehatan gratis di posko. Setiap harinya ada petugas yang siaga,” ujarnya.

    Mulyono menuturkan posko pengamanan dan posko kesehatan akan disiagakan hingga Senin (7/4/2025), atau hingga arus balik penumpang bus AKAP di Terminal Kampung Rambutan.

    Diperkirakan puncak arus balik mudik penumpang bus AKAP di Terminal Kampung Rambutan akan terjadi pada Sabtu (5/4) hingga Minggu (6/4/2025) sesuai waktu cuti bersama Lebaran 2025.

    “Untuk arus balik sebenarnya mulai hari ini sudah mulai tampak, tapi belum signifikan. Kalau untuk puncaknya diperkirakan tanggal 5 dan 6. Karena kan minggu depan sudah masuk,” tuturnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Mudik Lebaran 2025 Anjlok! Daya Beli Merosot, PHK Massal Biang Kerok?

    Mudik Lebaran 2025 Anjlok! Daya Beli Merosot, PHK Massal Biang Kerok?

    PIKIRAN RAKYAT – Tradisi mudik Lebaran tahun ini mengalami penurunan signifikan dibanding tahun sebelumnya. Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub), jumlah pemudik Lebaran 2025 diperkirakan mencapai 146,48 juta orang, atau sekitar 52 persen dari total penduduk Indonesia. Angka ini mengalami penurunan sebesar 24,34 persen dibandingkan Lebaran 2024, yang tercatat mencapai 193,6 juta orang atau 71,7 persen dari jumlah penduduk.

    Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, Budi Rahardjo, membenarkan bahwa terjadi penurunan potensi pergerakan masyarakat selama mudik tahun ini.

    “Benar, besaran potensi pergerakan masyarakat saat mudik lebaran tahun ini (2025) mengalami penurunan dibanding tahun lalu,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, Budi Rahardjo, Sabtu 22 Maret 2025.

    Namun, pihaknya tidak mengungkapkan penyebab utama penurunan tersebut, mengingat aspek tersebut tidak menjadi fokus dalam penelitian yang dilakukan pada Februari lalu. Selain itu, keputusan masyarakat untuk mudik juga bisa berubah bergantung pada situasi dan kondisi yang berkembang.

    Data dari Sistem Informasi Angkutan dan Sarana Transportasi Indonesia (Siasati) mencatat bahwa hingga H-3 Lebaran, jumlah pergerakan penumpang dari lima moda transportasi umum mencapai 6,75 juta orang. Jumlah ini turun 4,8 persen dibanding tahun sebelumnya. Penurunan paling tajam terjadi pada moda bus antarkota antarprovinsi (AKAP) sebesar 10,2 persen, diikuti moda pesawat yang turun 6,8 persen, dan kapal laut 4,8 persen.

    Faktor Ekonomi Berperan dalam Penurunan Jumlah Pemudik

    Penumpang menunggu keberangkatan di Terminal Cicaheum, Bandung, Minggu (23/3/2025). Terminal Cicaheum menyediakan  sebanyak 165 armada bus yang terdiri dari 106 unit bus AKAP serta serta 59 bus AKDP pada arus mudik lebaran 2025.

    Direktur Kebijakan Publik dari Center of Economic and Law Studies (Celios), Media Wahyudi Askar, mengungkapkan bahwa lesunya daya beli masyarakat disinyalir menjadi faktor utama turunnya jumlah pemudik tahun ini. Kenaikan harga kebutuhan pokok dan layanan jasa transportasi, seperti tiket bus, kereta, dan pesawat, turut membebani masyarakat.

    Celios mencatat bahwa daya beli masyarakat sudah mengalami penurunan sejak pertengahan 2024, ditandai dengan deflasi selama lima bulan berturut-turut sejak Mei hingga September. Kondisi ini berlanjut pada Februari 2025, menjelang Ramadan, ketika biasanya tingkat konsumsi masyarakat meningkat.

    Selain itu, tingginya angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) juga berkontribusi terhadap lemahnya daya beli. Sepanjang 2024, Kementerian Ketenagakerjaan mencatat sekitar 80.000 pekerja mengalami PHK, meningkat dari 60.000 orang pada tahun sebelumnya. Banyak sektor terdampak, termasuk manufaktur, teknologi, perbankan, pengolahan, jasa, dan ritel, dengan industri manufaktur menjadi sektor yang paling banyak menyumbang angka PHK.

    “Aspek lainnya adalah ketidakpastian usaha dan upah yang stagnan. Banyak masyarakat yang memilih menahan pengeluaran mereka, termasuk untuk mudik, guna menjaga stabilitas keuangan di tengah ketidakpastian ekonomi,” ujar Askar.

    Selain faktor ekonomi, penurunan bantuan sosial juga turut mempengaruhi keputusan masyarakat untuk mudik. Bantuan sosial yang sebelumnya mencapai Rp168 triliun pada 2024, mengalami penurunan sekitar 16 persen menjadi Rp140 triliun pada 2025. Bantuan ini kerap digunakan oleh masyarakat kelas bawah untuk kebutuhan dasar maupun modal usaha di daerah asal.

    Dampak Ekonomi dari Turunnya Jumlah Pemudik

    Sejumlah pemudik bersiap menaiki bus di Terminal leuwipanjang, Kota Bandung, Selasa (25/3/2025).

    Anjloknya jumlah pemudik Lebaran tidak hanya menjadi indikasi lemahnya daya beli, tetapi juga berdampak pada perekonomian daerah. Tradisi mudik biasanya membawa perputaran uang dari kota ke desa, yang berperan dalam mengurangi ketimpangan ekonomi antarwilayah.

    Menurut Askar, penurunan jumlah pemudik dapat memperbesar ketimpangan pendapatan, karena semakin sedikit uang yang beredar di daerah. “Saat pemudik kembali ke kampung halaman, mereka biasanya membelanjakan uang untuk oleh-oleh, belanja di warung, hingga menyewa jasa transportasi lokal. Jika jumlah pemudik berkurang, perputaran uang pun semakin kecil,” jelasnya.

    Selain itu, momen Lebaran juga menjadi kesempatan bagi masyarakat di daerah untuk mendapatkan pendapatan tambahan melalui usaha musiman. “Banyak orang yang biasanya menjual makanan, minuman, atau jasa selama Lebaran. Jika pemudik berkurang, maka potensi pemasukan mereka juga menurun,” tambahnya.

    Lebih lanjut, Askar menilai bahwa kondisi ini menjadi tanda bahaya bagi ekonomi nasional. Jika tren ini terus berlanjut, pemerintah akan menghadapi tantangan besar dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen. “Perlambatan ekonomi yang terjadi bisa semakin panjang jika tidak ada langkah strategis untuk meningkatkan daya beli masyarakat,” pungkasnya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • WFA dinilai berhasil cegah penumpukan pemudik

    WFA dinilai berhasil cegah penumpukan pemudik

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Perhubungan DKI Jakarta menyebutkan strategi pemerintah menerapkan kebijakan bekerja darimana saja (work from anywhere/WFA) bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) pada 24-27 Maret 2025 berhasil mencegah penumpukan pemudik di satu waktu.

    “Upaya pemerintah untuk melakukan penyebaran para pemudik ini berhasil. Keseluruhan pergerakan itu terpusat, biasanya H-4, H-3 (Lebaran),” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo di Jakarta, Jumat.

    Syafrin yang memantau pergerakan penumpang bus di beberapa terminal di Jakarta seperti Terminal Terpadu Pulo Gebang dan Terminal Tanjung Priok.

    “Dan jika kita melihat tahun ini sudah terjadi persebaran seperti untuk angkutan penumpang, bus, terjadi peningkatan pada 25 Maret,” ujarnya.

    Dia mengatakan lonjakan jumlah penumpang mudik Idul Fitri 1446 Hijriah mulai terjadi pada Senin (25/3) dan menurut proyeksi Dishub, hari ini menjadi puncak arus mudik.

    Dia mencatat, jumlah bus yang diberangkatkan sekitar 982 unit dari empat terminal bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dan tiga terminal bantuan di Jakarta yang mengangkut sekitar 10.000 penumpang.

    “Ini di luar kebiasaan dari tahun-tahun sebelumnya. Bisa dibayangkan jika tidak ada WFA, semuanya akan menumpuk pada tanggal 27 Maret dan 28 Maret ini untuk melakukan pergerakan ke luar Jakarta,” ujar Syafrin.

    Dishub DKI menyiapkan 2.846 unit bus dengan melibatkan 428 operator AKAP di empat terminal utama, yaitu Terminal Pulo Gebang, Terminal Kampung Rambutan, Terminal Kalideres dan Terminal Tanjung Priok.

    Sedangkan tiga terminal bantuan, yakni Terminal Lebak Bulus, Terminal Muara Angke dan Terminal Grogol.

    Untuk memastikan sarana angkutan umum layak beroperasi, sebelumnya Dishub DKI Jakarta memeriksa kelaikan bus AKAP (ramp check) sejak 1 Maret 2025 di terminal dan di pul operator bus masing-masing wilayah.

    Syafrin mengatakan pemantauan pelaksanaan Angkutan Lebaran akan dilaksanakan melalui Posko Terpadu Angkutan Lebaran Tahun 2025 M/1446 H tingkat Provinsi DKI Jakarta mulai tanggal 21 Maret 2025 hingga 11 April 2025, sesuai dengan edaran dari Kementerian Perhubungan.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Terminal Pulogebang Sediakan Fasilitas Ramah Disabilitas Hingga Area Bermain Anak Bagi Pemudik – Halaman all

    Terminal Pulogebang Sediakan Fasilitas Ramah Disabilitas Hingga Area Bermain Anak Bagi Pemudik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur menyediakan berbagai fasilitas yang ramah bagi penumpang, termasuk pemudik disabilitas, lansia, dan anak-anak.

    Pengawas Operasional Terminal Terpadu Pulo Gebang, Mujib Tambrin, mengatakan pihaknya telah menyiapkan berbagai layanan pendukung, termasuk Posko Bersama yang melibatkan TNI-Polri, Satpol PP, Dinas Kesehatan, dan relawan Pramuka.

    “Untuk teman-teman disabilitas, kami menyediakan kursi roda dan ada petugas yang siap membantu serta mengarahkan mereka. Jadi, mereka tidak perlu khawatir saat menggunakan layanan transportasi di sini,” ujar Mujib di Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur, Jumat (28/3/2025).

    Selain itu, terminal ini juga menyediakan fasilitas bermain bagi anak-anak.

    Mujib mengatakan fasilitas ini untuk mengurangi kejenuhan anak saat menunggu keberangkatan bus.

    “Kami memang menyiapkan area bermain agar anak-anak bisa lebih nyaman saat menunggu keberangkatan bus AKAP,” kata Mujib.

    Mujib juga mengimbau kepada seluruh pemudik untuk tetap menjaga kesehatan, keamanan barang bawaan, dan memperhatikan anggota keluarga selama perjalanan.

    “Harapan kami, para pemudik bisa sampai dengan selamat di kampung halaman dan berkumpul bersama keluarga untuk merayakan Idulfitri 2025,” ucapnya.

    Seperti diketahui, sebanyak 2.926 pemudik yang menuju ke Sumatera dan Jawa telah diberangkatkan dari Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur, pada H-3 Idulfitri, Jumat (28/3/2025).

    Sejak pukul 00.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB, sebanyak 280 bus antarkota antarprovinsi (AKAP) telah diberangkatkan.

  • 5.407 penumpang berangkat dari Terminal Pulo Gebang pada H-4 Lebaran

    5.407 penumpang berangkat dari Terminal Pulo Gebang pada H-4 Lebaran

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 5.407 penumpang berangkat dari Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, pada H-4 Lebaran atau pada Kamis (27/3) yang jumlahnya diprediksi terus meningkat.

    “Hingga siang ini tercatat sebanyak 5.407 penumpang yang berangkat dari Terminal Pulo Gebang,” kata Pengawas Operasional Terminal Terpadu Pulo Gebang, Mujib Tambrin saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

    Mujib mengatakan, untuk kedatangan penumpang mencapai 511 bus di terminal tipe A tersebut.

    Berdasarkan data yang dihimpun, pada H-3 atau Jumat hingga pukul 14.00 WIB, tercatat sebanyak 3.183 penumpang dan 429 bus yang berangkat. Pengelola memprediksi hingga malam nanti bisa menembus 5.000 penumpang.

    Pemerintah Provinsi DKI berharap akses keberangkatan dari Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, mampu mengurangi kemacetan selama mudik lantaran melalui Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR).

    Untuk kesiapan melayani penumpang, terdapat 126 perusahaan otobus dengan 59 trayek dan kendaraan berjumlah armadanya kurang lebih 1.057 bus AKAP.

    Pengelola Terminal Terpadu Pulo Gebang mencatat jumlah penumpang terus mengalami kenaikan menjelang Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

    Biasanya jumlah penumpang harian sebanyak 1.500, namun pada arus mudik bisa mengangkut kurang lebih 4.000 orang dan 300 bus.

    Angka ini diprediksi terus naik sampai dengan H-2 atau Sabtu (29/3) dan H-1 atau Minggu (30/3).

    Diprediksi puncak arus mudik di Terminal Terpadu Pulo Gebang akan terjadi pada 28, 29 dan 30 Maret 2025.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Puncak Arus Mudik, 2.926 Pemudik Sudah Diberangkatkan dari Terminal Pulogebang di H-3 Lebaran – Halaman all

    Puncak Arus Mudik, 2.926 Pemudik Sudah Diberangkatkan dari Terminal Pulogebang di H-3 Lebaran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebanyak 2.926 pemudik yang menuju ke Sumatera dan Jawa telah diberangkatkan dari Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur, pada H-3 Idulfitri, Jumat (28/3/2025).

    Sejak pukul 00.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB, sebanyak 280 bus antarkota antarprovinsi (AKAP) telah diberangkatkan.

    “Untuk di H-3 hari ini, Terminal Terpadu Pulogebang sudah memberangkatkan 280 bus akap tujuan Sumatera maupun ke Jawa dengan jumlah penumpang 2.926 penumpang,” ujar Pengawas Operasional Terminal Terpadu Pulo Gebang, Mujib Tambrin, kepada Tribunnews.com di Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur, Jumat (28/3/2025).

    Dirinya mengatakan jumlah pemudik hari ini diperkirakan akan terus bertambah hingga penutupan operasional terminal nanti malam.

    Menurut Mujib, hari ini merupakan awal dari puncak arus mudik Lebaran.

    “Jika melihat grafik sebelumnya, kemarin kita memberangkatkan 511 bus dengan total 5.407 penumpang. Dengan angka saat ini yang sudah mencapai 2.926 penumpang, kemungkinan akan ada peningkatan jumlah pemudik pada akhir hari ini,” ujar Mujib.

    Ia juga menjelaskan bahwa puncak arus mudik di Terminal Pulogebang diprediksi terjadi pada 28 hingga 30 Maret 2025.

    Sejak H-10, jumlah pemudik terus meningkat, dan lonjakan yang paling signifikan terjadi pada H-4 dengan lebih dari 5.400 penumpang diberangkatkan dalam sehari.

    “Angka ini sudah melebihi dari hari-hari biasanya, menunjukkan bahwa antusiasme pemudik tahun ini cukup tinggi,” kata Mujib.

    Pihak terminal, kata Mujib, terus mengupayakan kelancaran arus mudik dengan menambah jumlah armada bus.

    Seperti diketahui, Pemerintah telah menetapkan sejumlah skema dalam menghadapi arus mudik tahun ini.

    Pemerintah telah penerapan kebijakan Work From Anywhere (WFA) untuk ASN.

    Penerapan kebijakan WFA ini karena  momen Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri, yang saling berdekatan, di bulan Maret 2025.

    Kebijakan WFA untuk ASN berdasarkan Surat Edaran Kemenpan-RB Nomor 2 Tahun 2025 mulai 24 Maret hingga 27 Maret 2025.

    Lalu kebijakan libur sekolah yang dimajukan menjadi 21 Maret dan berakhir pada 8 April. Semula libur sekolah dan madrasah dimulai pada 24 Maret.

    Siswa akan kembali masuk sekolah pada 9 April 2025. Rentang libur yang lebih panjang ini dapat mengurangi kepadatan arus mudik dan arus balik.

  • Keberangkatan Penumpang di Terminal Kampung Rambutan Naik Tiga Kali Lipat

    Keberangkatan Penumpang di Terminal Kampung Rambutan Naik Tiga Kali Lipat

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS – Keberangkatan penumpang bus antar kota antar (AKAP) di Terminal Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur terus melonjak pada Idulfitri 1446 Hijriah.

    Komandan Regu Terminal Kampung Rambutan, Asroza Yanuar mengatakan hingga Jumat (28/3/2025) atau H-3 Idulfitri jumlah keberangkatan penumpang sudah melonjak tiga kali lipat.

    Kepadatan tampak pada ruang tunggu keberangkatan di lantai dasar Terminal Kampung Rambutan tempat para penumpang menunggu jadwal pemberangkatan bus AKAP.

    “Kalau dibandingkan hari normal memang ada kenaikan tiga kali lipat dari hari biasanya. Untuk penumpang terbanyak tujuan Sumatera Barat,” kata Asroza di Jakarta Timur, Jumat (28/3/2025).

    Bila pada hari biasa rata-rata jumlah keberangkatan penumpang bus AKAP di Terminal Kampung Rambutan berkisar di bawah 1.000 orang per hari, kini jumlahnya meningkat drastis.

    Pada 26 Maret 2025 tercatat 2.283 penumpang diberangkatkan menggunakan 148 bus, dan pada 27 Maret 2025 sebanyak 2.995 penumpang diberangkatkan menggunakan 167 bus.

    Guna memastikan kelancaran arus mudik, para awak bus yang bertugas diharuskan menjalani pemeriksaan kesehatan dilakukan tim medis dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

    “Dari pemeriksaan yang dilakukan sejak H-7 belum ditemukan ada awak bus yang menggunakan narkoba dan minuman keras. Hanya kendala kesehatan seperti tensi tinggi,” ujar Asroza.

    Pantauan hingga Jumat pukul 11.44 WIB, para penumpang silih berganti datang ke Terminal Kampung Rambutan untuk melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman.

    Di antaranya, Diryo beserta sang istri dan kedua anaknya yang melakukan perjalanan mudik dari Terminal Kampung Rambutan ke kampung halaman di Karangpucung, Cilacap, Jawa Tengah.

    “Berangkat sekarang karena baru ambil cuti kantor, jadi kemarin hari terakhir kerja. Mudah-mudahan sih di jalan enggak macet. Kalau enggak macet sih biasanya perjalanan sembilan jam,” tutur Diryo.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya