Produk: BLT

  • 9
                    
                        Tingkat Kepuasan 100 Hari Kinerja Prabowo Tinggi Lampaui Jokowi, Apa Saja Faktor Penyebabnya?
                        Nasional

    9 Tingkat Kepuasan 100 Hari Kinerja Prabowo Tinggi Lampaui Jokowi, Apa Saja Faktor Penyebabnya? Nasional

    Tingkat Kepuasan 100 Hari Kinerja Prabowo Tinggi Lampaui Jokowi, Apa Saja Faktor Penyebabnya?
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Survei Litbang
    Kompas
    periode Januari memperlihatkan bahwa tingkat kepuasan publik terhadap 100 hari kinerja pemerintahan Presiden
    Prabowo
    Subianto dan Wakil presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka sangat tinggi.
    Berdasarkan survei Litbang
    Kompas
    terhadap 1.000 respoden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia pada 4-10 Januari 2025, 80,9 persen responden menyatakan puas dengan kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran di 100 hari pertama.
    Sementara itu, hanya 19,1 persen responden yang menyatakan tidak puas dengan kinerja pemerintahan di bawah Prabowo-Gibran.
    Tingginya tingkat kepuasan tersebut sejalan dengan tingginya tingkat keyakinan responden terhadap kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran selanjutnya.
    Hal itu terlihat dari 89,4 responden yang menyatakan yakin. Sedangkan, yang tidak yakin hanya 10,6 persen responden.
    Tingginya tingkat kepuasan publik pada
    100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran
    terlihat dari penilaian publik pada kinerja di bidang politik dan keamanan (Polkam).
    Hasil survei
    Litbang Kompas
    , tingkat kepuasan masyarakat terhadap bidang politik-keamanan mencapai 85,8 persen.
    “Ini kalau kita lihat per bindang, jadi di politik keamanan paling tinggi ya, 85,8 persen,” kata Manajer Riset Litbang Kompas Ignatius Kristanto dalam memaparkan survei “Evaluasi
    100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran
    ” secara virtual, Jumat (17/1/2025).
    Dari data Litbang
    Kompas
    , tingkat kepuasan tersebut lebih tinggi dibanding bidang kesejahteraan sosial 83,7 persen; ekonomi 74,5 persen; dan hukum 72,1 persen.
    Meski menempati posisi paling tinggi, kenaikan tingkat kepuasan di bidang politik dan keamanan sebenarnya tidak terlalu tinggi jika dibandingkan pada hasil survei Litbang
    Kompas
    periode Juni 2024 atau saat pemerintahan dipegang oleh Presiden Joko Widodo (
    Jokowi
    ).
    Tingkat kepuasan pada bidang politik dan keamanan hanya naik 0,3 persen dari era Jokowi.
    Lonjakan paling tajam justru terlihat pada bidang hukum dengan angka kepuasan dari 57,4 persen pada Juni 2024 menjadi 72,1 persen pada Januari 2025 atau bertambah 14,7 persen.
    “Yang naik drastis yang penegakan hukum ini, dari pemerintahan
    jokowi
    terkahir itu 57,4 itu melonjak ke 72,1 karena isu korupsi yang gencar ini ditangkap-tangkap itu,” kata Kris.
    Sementara itu, tingkat kepuasan di bidang ekonomi berada di angka 74,5 persen atau naik 9,4 persen dari Juni tahun lalu dan kesejahteraan sosial 83,7 persen atau naik 1,7 persen.
    Meskipun, tingkat kepuasan publik di bidang hukum meningkat dibandingkan era Jokowi tetapi menjadi yang paling rendah di 100 hari kerja pemerintahan Prabowo-Gibran.
    Namun, secara keseluruhan, kinerja Prabowo-Gibran di bidang penegakan hukum mengalami peningkatan yang memang signifikan.
    Menariknya, survei Litbang
    Kompas
    juga memotret bahwa tingkat kepuasan paling tinggi terhadap 100 hari kerja Prabowo-Gibran diberikan oleh responden dengan tingkat pendidikan rendah.
    Sebaliknya, semakin tinggi tingkat pendidikan responden justru semakin rendah apreasiasi terhadap kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran
    Terlihat, sebanyak 85,7 persen responden dengan level pendidikan dasar merasa puas dengan kinerja 100 hari pertama Prabowo-Gibran. Hanya, 14,3 persen yang merasa tidak puas.
    Kemudian, 77,8 persen responden yang mengenyam pendidikan hingga level menengah merasa puas dengan kinerja pemerintah sejauh ini. Sedangkan 22,2 persen menyatakan tidak puas.
    Sementara itu, sebanyak 70 persen responden yang mengenyam pendidikan tinggi mengaku puas dengan kinerja Prabowo. Tetapi, ada 30 persen dari mereka yang tidak puas.
    Demikian juga, jika dipetakan berdasarkan kelas sosial. Semakin tinggi kelas sosial responden maka semakin rendah kepuasan terhadap kinerja Prabowo-Gibran.
    Tingkat kepuasan responden kelas bawah tercatat mencapai 84,7 persen dan hanya 15,3 persen yang menyatakan tidak puas.
    Selanjutnya, tingkat kepuasan responden kelas menengah bawah tercatat 81,4 persen. Sedangkan yang merasa tidak puas 18,6 persen.
    Tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintahan terlihat semakin menurun pada responden kelas menengah atas yang mencapai 75,3 persen. Sementara yang tidak puas naik menjadi 24,7 persen.
    Kemudian, responden kelas atas hanya 67,9 persen yang merasa puas dengan kinerja pemerintahan Prabowo. Sedangkan 32,1 persennya merasa tidak puas.
    Namun, secara keseluruhan memang tingkat kepuasan publik terhadap 100 hari pertama kerja pemerintahan Prabowo-Gibran memang sangat tinggi mencapai 80,9 persen.
    Bahkan, Litbang
    Kompas
    memotret bahwa tingkat kepuasan publik terhadap 100 hari kinerja Prabowo-Gibran melampaui tingkat kepuasan terhadap kinerja 100 hari pemerintahan Presiden Jokowi.
    Berdasarkan data Litbang
    Kompas
    , tingkat kepuasan publik pada 100 hari kerja Jokowi pada periode awal menjabat yakni periode 2014-2019.
    Pada Januari 2015 atau 100 hari kinerja pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, Litbang Kompas mencatat bahwa tingkat kepuasan publik berada di angka 65,1 persen.
    Meskipun, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi di akhir pemerintahannya, yakni pada 2024 mencapai 75,6 persen.
    “Kepuasan terhadap kinerja Prabowo-Gibran tinggi 80,9 persen ini termasuk tinggi. Pak Jokowi kan 75,6 persen (di akhir periode pemerintahan),” ujar Kris.
    “Pak Jokowi 65 (persen, pada 100 hari kinerja), sementara Pak Prabowo langsung 80 (persen),” katanya lagi.

    Kris mengatakan ada sejumlah faktor yang menyebabkan tingkat kepuasan terhadap kinerja Prabowo lebih tinggi dibandingkan Jokowi.
    Salah satunya adalah Prabowo mengeluarkan kebijakan-kebijakan populis dalam tiga bulan ini. Di antaranya, makan bergizi gratis, tes kesehatan gratis, pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen hanya untuk barang mewah dan yang lainnya.
    “Walaupun beberapa program masih janji ya. Itu yang membuat harapan masyarakat tinggi sekali,” kata Kris.
    Tak hanya itu, euforia pemilihan presiden (pilpres) masih terasa selama tiga bulan ini.
    “Euforia dari Pilpres kemarin masih tinggi sekali ekspektasinya kepada Pak Prabowo, sehingga posisinya tinggi,” ujarnya.
    Apalagi, Kris mengatakan, Pilpres 2024 tidak menyebabkan polarisasi di masyarakat. Kondisi ini berbeda dengan Pilpres 2014 dan 2019, di mana pendukung Jokowi dan Prabowo terfragmentasi.
    “Kalau kita lihat hasil Pilpresnya, itu Pak Jokowi menang cuma 54 persen. Sementara Pak Prabowo menang 58 persen. Itu saja sudah unggul,” katanya.
    Kris menyebut isu keberlanjutan program dari Presiden Jokowi ke Presiden Prabowo juga membuat tingkat kepuasan publik tinggi.
    Sementara itu, saat awal Jokowi memimpin tidak ada isu keberlanjutan program dari pemerintahan sebelumnya yang dipegang oleh Presiden ke-6 RI Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY).
    Sementara itu, data Litbang Kompas memperlihatkan beberapa hal yang membuat tingginya apresiasi publik terhadap kinerja awal Prabowo-Gibran.
    Salah satunya adalah kebijakan-kebijakan Prabowo di 100 hari pertamanya dinilai cukup ampuh dalam menarik simpati rakyat dan populis.
    Sebanyak 30,2 persen responden menilai kinerja yang pemerintah tunjukkan dalam 100 hari pertama ini sudah baik. Kemudian, 18,1 persen responden menilai Prabowo memiliki gaya kepemimpinan yang merakyat.
    Selanjutnya, 14,4 persen responden menilai baik karena adanya kebijakan bantuan sosial (bansos), seperti bantuan langsung tunai (BLT) dan program keluarga harapan (PKH).
    Selain tiga besar alasan ini, responden juga terkesan optimis dengan program perencanaan Prabowo untuk Indonesia dalam jangka panjang.
    Pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen hanya untuk barang dan jasa mewah juga dinilai oleh Ignatius Kristanto sebagai salah satu alasan kenapa publik memberikan apresiasi pada kinerja Prabowo.
    Namun, dari hasil survei Litbang
    Kompas
    , responden juga menyimpan sejumlah ketidakpuasan kepada pemerintahan yang tengah berjalan.
    Sebanyak 29,2 persen responden menyebut, alasan yang paling kuat adalah karena bansos tidak disebar secara merata bahkan tidak tepat sasaran.

    Sejalan dengan itu, 17,1 persen mengeluhkan harga kebutuhan pokok atau sembako yang saat ini sangat mahal. Lalu, 12,6 persen responden tidak puas dengan kinerja pemerintah karena lemahnya penegakan terhadap pejabat yang korupsi.
    Selain empat alasan besar ini, masyarakat tampak terbagi, mereka menyatakan kekecewaan karena ada sejumlah program di era Prabowo yang tidak mengenakkan hati.
    Contohnya, naiknya harga BBM, potongan Tapera, hingga belum terpenuhinya janji-janji di masa kampanye.
    Namun, hasil survei Litbang
    Kompas
    juga memperlihatkan bahwa responden mengapresiasi pemerintahan Prabowo-Gibran yang berupaya mewujudkan delapan misi yang diusung selama masa kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, atau dikenal dengan Asta Cita.
    Terlihat, sebanyak 85 persen responden merasa puas dengan program pemerintah menyediakan layanan kesehatan gratis.
    Kemudian, 82,1 responden puas dengan program pemerintah merenovasi sekolah-sekolah yang rusak. Lalu, 81 responden puas karena pemerintah membangun rumah sakit lengkap berkualitas.
    Selanjutnya, 78,1 persen responden puas karena pemerintah memberikan gizi untuk anak balita dan ibu hamil. Lalu, 74,6 persen puas karena pemerintah dinilai mampu menurunkan kasus TBC hingga 50 persen dalam lima tahun.
    Sebanyak 73,4 persen responden juga menyatakan puas karena pemerintah meningkatkan pembangunan infastruktur desa. Lalu, 71 persen puas atas kenaikan gaji ASN, TNI-Polri, dan pejabat negara. Serta, 70,8 persen puas karena pemerintah menambah program kartu kesejahteraan sosial.
    Sementara itu, beberapa kerja pemerintah lainnya tingkat kepuasannya berada di bawah 70 persen. Di antaranya, pemberian BLT, makan bergizi gratis, rumah murah, dan meningkatkan pendapatan negara.
    Survei Litbang
    Kompas
    ini dilakukan melalui wawancara tatap muka dari tanggal 4-10 Januari 2025.
    Sebanyak 1.000 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.
    Tingkat kepercayaan 95 persen dengan
    margin of error
    penelitian lebih kurang 3,10 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Meskipun demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi.
    Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian
    Kompas
    (PT. Kompas Media Nusantara).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Survei Litbang Kompas: Program Asta Cita Prabowo-Gibran, Kesehatan Gratis Paling Memuaskan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        20 Januari 2025

    Survei Litbang Kompas: Program Asta Cita Prabowo-Gibran, Kesehatan Gratis Paling Memuaskan Nasional 20 Januari 2025

    Survei Litbang Kompas: Program Asta Cita Prabowo-Gibran, Kesehatan Gratis Paling Memuaskan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Hasil
    Survei Litbang Kompas
    menyebut tingkat
    kepuasan masyarakat
    terhadap program Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka rata-rata tinggi.
    Program Asta Cita Prabowo-Gibran meliputi pelayanan kesehatan gratis, renovasi sekolah-sekolah rusak, pembangunan fasilitas kesehatan di daerah, pembangunan sekolah unggul terintegrasi, dan bantuan gizi untuk balita dan ibu hamil. 
    Kemudian menurunkan kasus TBC hingga 50%, pembangunan infrastruktur desa, menaikkan gaji ASN, TNI/Polri, dan pejabat negara, menambah kartu kesehatan sosial dan penyaluran bantuan langsung tunai. 
    Selanjutnya, makan bergizi serta susu gratis di sekolah dan pesantren, penyediaan rumah murah 65,9, dan meningkatkan pendapatan negara.
    “Ini yang program 100 harinya Pak Prabowo. Jadi rata-rata tinggi ya, semua program itu,” kata Manajer Riset Litbang Kompas Ignatius Kristanto, saat memaparkan survei “Evaluasi 100 Hari
    Pemerintahan Prabowo
    -Gibran” secara virtual, Jumat (17/1/2025).
    Dalam data yang Kris paparkan, kepuasan responden terhadap program layanan kesehatan gratis menempati posisi tertinggi dengan angka 85 persen. Sementara, sebanyak 12 persen menyatakan tidak puas.
    Pada urutan kedua, sebanyak 82,1 persen responden mengaku puas dengan program renovasi sekolah-sekolah yang rusak. Diikuti kepuasan membangun rumah sakit berkualitas lengkap 81 persen.
    Lalu, kepuasan membangun sekolah unggul terintegrasi 81 persen. Program bantuan gizi untuk anak balita dan ibu hamil 78,1 persen. Kemudian program menurunkan kasus TBC hingga 50 persen dalam lima tahun 74,6 persen.
    Selanjutnya meningkatkan pembangunan infrastruktur desa 73,4 persen, menaikkan gaji ASN, TNI/Polri, dan pejabat negara 71 persen, menambah kartu kesejahteraan sosial 70,8 persen, dan memberikan bantuan langsung tunai (BLT) 66,9 persen.
    Untuk program makan bergizi dan susu gratis di sekolah dan pesantren 66,8 persen. Sedangkan menyediakan rumah murah bersanitasi baik 65,9 persen.
    “Yang paling rendah di 60,5 persen adalah meningkatkan pendapatan negara. Ini kan enggak jadi ya lewat pajak kemarin kan, enggak jadi yang PPN itu. Jadinya agak berkurang di situ,” tutur Kris.
    Survei Litbang Kompas ini dilakukan melalui wawancara tatap muka ini diselenggarakan dari tanggal 4-10 Januari 2025.
    Sebanyak 1.000 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.
    Tingkat kepercayaan 95 persen dengan “margin of error” penelitian +/- 3,10 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Meskipun demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi.
    Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas (PT. Kompas Media Nusantara).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Siapkan Dokumen NIK KTP! Segera Cairkan Saldo Dana Rp300.000 Khusus Warga DKI Jakarta

    Siapkan Dokumen NIK KTP! Segera Cairkan Saldo Dana Rp300.000 Khusus Warga DKI Jakarta

    JABAR EKSPRES – Siapkan dokumen NIK KTP! Segera cairkan saldo dana Rp300.000 khusus warga DKI Jakarta untuk bantuan Kartu Lansia Jakarta atau KLJ tahap 1 tahun 2025.

    Bantuan Kartu Lansia Jakarta (KLJ) kembali cair untuk tahap 1 di bulan Januari 2025 untuk warga lansia di DKI Jakarta.

    Bagi penerima yang sudah terdaftar, kini saatnya mencairkan saldo dana bantuan senilai Rp300.000.

    Program ini bertujuan untuk membantu meringankan kebutuhan hidup lansia yang membutuhkan perhatian ekstra.

    Bagi Anda yang memenuhi syarat, pastikan untuk menyiapkan dokumen yang diperlukan dan segera cairkan dana tersebut.

    Berikut adalah informasi lengkap tentang cara mencairkan saldo KLJ 2025.

    Bantuan Kartu Lansia Jakarta (KLJ) adalah program yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memberikan dukungan finansial kepada warga lansia yang terdaftar.

    Setiap penerima KLJ akan mendapatkan bantuan sebesar Rp300.000 yang disalurkan setiap bulan selama satu tahun.

    Biasanya bantuan akan dicairkan secara bertahap dalam empat tahap, setiap tahap penerima akan menerima saldo dana bantuan senilai Rp900.000.

    BACA JUGA: Bansos PKH Tahap 1 dan BPNT Mulai Disalurkan Hari ini, Cek Nama Anda di Link Ini

    BACA JUGA: Cek NIK KTP Menerima Saldo Dana BLT BBM Januari 2025, Mulai Cair dengan Skema ini ke Penerima

    Bantuan ini bertujuan untuk membantu mencukupi kebutuhan pokok lansia yang kurang mampu, serta memastikan mereka tetap mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah.

    Syarat Penerima Bantuan KLJ Tahap 1 Tahun 2025

    Bagi warga DKI Jakarta yang ingin menerima bantuan KLJ tahap 1 tahun 2025, berikut adalah beberapa persyaratan yang harus dipenuhi:

    1. Penerima harus terdaftar sebagai penduduk DKI Jakarta.

    2. Penerima harus berusia 60 tahun ke atas.

    3. Penerima harus terdaftar dalam sistem data yang dimiliki oleh Dinas Sosial DKI Jakarta.

    4. Pastikan nomor induk kependudukan (NIK) pada KTP Anda terdaftar dengan benar dalam sistem pemerintah.

    Cara Cek Status Penerima KLJ 2025

    Sebelum mencairkan dana, pastikan Anda terdaftar sebagai penerima bantuan KLJ. Berikut adalah cara cek status penerima KLJ melalui sistem online:

    1. Akses situs resmi Dinas Sosial atau portal pemerintahan yang menyediakan informasi tentang penerima KLJ.

  • Cara Mencairkan BLT BBM 2025 Rp600.000, Penuhi Syarat ini

    Cara Mencairkan BLT BBM 2025 Rp600.000, Penuhi Syarat ini

    JABAR EKSPRES – Pemerintah kembali menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM) pada tahun 2025.

    Bantuan ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat akibat kenaikan harga BBM dan dampak inflasi.

    Berikut informasi mengenai kriteria penerima, dokumen yang dibutuhkan, hingga cara mencairkan bantuan sebesar Rp600.000 ini.

    Baca juga : Dana Bantuan Rp600.000 Kartu Lansia Jakarta Cair Januari 2025? Cek Saldo Segera

    Apa Itu BLT BBM 2025?

    BLT BBM adalah program subsidi dari pemerintah sebagai bagian dari perlindungan sosial untuk masyarakat miskin dan rentan miskin yang terdampak kenaikan harga BBM.

    Program ini dirancang untuk meningkatkan daya beli masyarakat serta mengurangi dampak inflasi terhadap kebutuhan pokok.

    Bantuan sebesar Rp600.000 diberikan satu kali dalam tahun 2025 dan disalurkan melalui PT Pos Indonesia serta Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).

    Kriteria Penerima BLT BBM

    Tidak semua masyarakat Indonesia berhak menerima bantuan ini.

    Pemerintah menetapkan sejumlah kriteria yang harus dipenuhi, antara lain:

    1. Terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)

    Penerima harus tercatat dalam database DTKS milik Kementerian Sosial.

    DTKS adalah sistem pendataan nasional yang mencakup masyarakat miskin atau rentan miskin di Indonesia.

    2. Diprioritaskan untuk Masyarakat Miskin dan Rentan Miskin

    Bantuan ini dikhususkan bagi keluarga miskin atau kelompok masyarakat yang terdampak langsung oleh kenaikan harga BBM.

    3. Tidak Berstatus Pegawai Pemerintah

    BLT BBM diberikan kepada masyarakat umum yang membutuhkan dan tidak bekerja sebagai pegawai pemerintah.

    4. Memiliki Kartu Keluarga Sejahtera (KKS)

    Penerima bantuan wajib memiliki KKS, yang merupakan bukti bahwa mereka telah terdaftar dalam program bantuan sosial.

    Baca juga : Berapa Gaji dan Tunjangan PPPK Tahun 2025? Ini Rinciannya

    Syarat Dokumen yang Harus Dibawa untuk Pencairan

    Untuk mencairkan BLT BBM 2025, penerima harus membawa beberapa dokumen penting ke lokasi pencairan, yaitu:

    1. Kartu Tanda Penduduk (KTP)

    KTP diperlukan sebagai identitas resmi penerima bantuan.

    2. Kartu Keluarga (KK)

    KK digunakan untuk memastikan bahwa penerima merupakan bagian dari keluarga yang terdaftar dalam DTKS.

    3. Surat Undangan Pencairan

    Surat ini biasanya diberikan oleh pihak desa atau PT Pos Indonesia kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Surat tersebut berisi informasi jadwal dan lokasi pencairan bantuan.

  • Mantan Kadinsos Lamongan Kembalikan Kelebihan Dana BLT DBHCHT Rp186 Juta

    Mantan Kadinsos Lamongan Kembalikan Kelebihan Dana BLT DBHCHT Rp186 Juta

    Lamongan (beritajatim.com) – Mantan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Lamongan, Hamdani Azhari, mengembalikan kelebihan dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun Anggaran 2023. Pengembalian uang tersebut dilakukan melalui Kejaksaan Negeri (Kejari) Lamongan.

    Kasi Intelijen Kejari Lamongan, Mhd Fadhly Arby, mengungkapkan bahwa dana yang dikembalikan terkait dengan belanja yang tidak dapat dibuktikan penggunaannya. “Nilainya sebesar Rp 186.645.637,” ujar Fadhly pada Kamis (16/1/2025).

    Proses pengembalian dana ini disaksikan langsung oleh pihak Bank Jatim serta pejabat Inspektorat Lamongan. Menurut Fadhly, langkah ini merupakan bagian dari upaya pemulihan keuangan negara.

    “Pengembalian uang kelebihan itu merupakan bagian dari upaya pemulihan keuangan negara. Uang tersebut selanjutnya akan dipindahkan ke rekening kas umum daerah Kabupaten Lamongan,” jelasnya.

    Kasus ini bermula dari adanya pengaduan masyarakat yang mencurigai adanya ketidakwajaran dalam penggunaan dana BLT DBHCHT oleh Dinsos Lamongan. Menindaklanjuti aduan tersebut, Kejaksaan Negeri Lamongan bersama Inspektorat melakukan pemeriksaan dan menemukan adanya kelebihan dana yang tidak dapat dipertanggungjawabkan penggunaannya.

    Pengembalian dana ini menjadi langkah penting dalam menegakkan transparansi dan akuntabilitas penggunaan anggaran publik, khususnya dalam penyaluran bantuan sosial di Kabupaten Lamongan. [fak/suf]

  • Benarkah Saldo Dana Bantuan BPUM Rp1,2 Juta Akan Cair Lagi Tahun 2025? Ini Informasinya

    Benarkah Saldo Dana Bantuan BPUM Rp1,2 Juta Akan Cair Lagi Tahun 2025? Ini Informasinya

    JABAR EKSPRES – Kabar mengenai pencairan kembali saldo dana Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) sebesar Rp1,2 juta di tahun 2025 sedang menjadi perbincangan hangat di kalangan pelaku usaha kecil.

    Program ini sebelumnya diluncurkan oleh pemerintah untuk mendukung pelaku UMKM yang terdampak pandemi COVID-19.

    Apakah dana BPUM akan kembali cair di tahun 2025? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

    BPUM adalah program bantuan langsung tunai yang diberikan oleh pemerintah kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

    Program ini bertujuan untuk membantu pelaku usaha bertahan di tengah situasi ekonomi yang sulit, terutama selama pandemi.

    BACA JUGA: Ini Besaran Dana Bantuan PKH 2025, Cek Saldo dan Nama Penerima di Aplikasi Cek Bansos

    BACA JUGA: Cek NIK KTP Anda Terdaftar Bansos PKH 2025, Cek Saldo Dana Bantuan di Link Ini

    Pada tahap sebelumnya, penerima manfaat mendapatkan bantuan sebesar Rp1,2 juta yang disalurkan melalui bank-bank mitra pemerintah, seperti BRI dan BNI.

    Apakah BPUM Akan Cair Lagi di 2025?

    Hingga saat ini, pemerintah belum memberikan pengumuman resmi mengenai pencairan kembali dana BPUM di tahun 2025.

    Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM masih melakukan evaluasi terhadap dampak dan efektivitas penyaluran BPUM pada periode sebelumnya.

    Jika evaluasi menunjukkan hasil positif, ada kemungkinan program ini akan kembali diperpanjang atau diluncurkan ulang untuk tahun 2025.

    Realisasi BPUM 2025 sangat tergantung pada alokasi anggaran yang disediakan oleh pemerintah. Hal ini akan diumumkan dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

    Cara Mengecek Status Penerima Saldo Dana BPUM

    Jika program BPUM kembali diluncurkan di tahun 2025, pelaku UMKM dapat melakukan pengecekan status penerimaan melalui langkah-langkah berikut:

    1. Melalui Website Resmi

    – Kunjungi situs resmi eform.bri.co.id/bpum atau laman yang ditentukan oleh bank penyalur.

    – Masukkan NIK KTP untuk memeriksa apakah Anda termasuk penerima manfaat.

    2. Melalui Kantor Bank Penyalur

    Datang ke kantor BRI atau BNI terdekat dengan membawa KTP dan buku tabungan.

    3. Pemberitahuan SMS Resmi

    Penerima manfaat akan mendapatkan pemberitahuan melalui SMS resmi dari bank penyalur jika terdaftar sebagai penerima BPUM.

  • Target Bauran Energi Sulit Tercapai, Minta Direvisi

    Target Bauran Energi Sulit Tercapai, Minta Direvisi

    Jakarta – Eks Menteri ESDM Ungkap Asal-usul Target Bauran Energi 23% 2025

    Jakarta – Penasihat Khusus Presiden Urusan Energi, Purnomo Yusgiantoro mengusulkan agar target bauran energi baru terbarukan (EBT) Indonesia 23% pada 2025, dapat direvisi. Purnomo mengatakan target itu dibuat pada 2007 saat dirinya menjabat sebagai Menteri ESDM.

    Capaian bauran EBT 2024 saja baru mencapai 14%, sementara tahun ini ditargetkan 23%. Artinya telah memasuki 2025, terlihat target itu cukup jauh.

    “Sejak 2007 sampai sekarang belum pernah diubah. Jadi pesan saya jangan meninggalkan sejarah. Karena tantangan itu ada di zamannya, kalau menengok ke belakang ‘ko begini?’ Tantanganya berbeda. Jadi waktu kita design EBT 23%, (capaia sekarang) 14%, mohon maaf tolong direvisi, jadi (Kementerian) ESDM harus direvisi,” kata dia dalam acara diskusi di Menara Global, Kamis (16/1/2025).

    Purnomo bercerita, target bauran EBT 23% itu dibuat pada tahun 2007 saat Indonesia mengalami krisis. Saat itu pemerintah tengah mendapatkan protes karena mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM) dari sebelumnya 7 produk, tetapi 4 di antaranya mengikuti harga dunia.

    Skema itu dilakukan untuk dialihkan menjadi bantuan tunai langsung (blt) dari hasil produk yang mengikuti harga dunia. Subsidi langsung itu dilakukan agar tepat sasaran bukan digunakan untuk orang kaya.

    Dalam situasi itu pemerintah mulai menghitung bagaimana target bauran EBT sampai 2025. Kala itu diakui memang dengan kondisi perekonomian saat itu target EBT 2025 dapat mencapai 23%.

    “Maka katakan kalau orang kaya jangan dong pakai BBM disubsidi, kasihan. Jadi waktu itu saya tingkatkan dari 7 produk, 4 market price, dan uang yang kita dapat itu kita kembalikan ke rakyat miskin untuk blt. Kemudian yang 3 ron 88, sekarang pertalite, kemudian solar sekarang B40, dan ketiga minyak tanah menjadi LPG,” terangnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengakui capaian bauran energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia baru mencapai 14,1% di 2024. Capaian tersebut masih jauh dari yang ditargetkan 23% di 2025.

    Eniya juga mengaku heran dari mana perhitungan saat itu dalam menetapkan target bauran EBT 23% di 2025. Untuk itu, saat ini aturannya disebut sedang dalam revisi berdasarkan tinjauan ulang Presiden Prabowo Subianto.

    “Ini memang masih jauh dari target tadi 23%. Terus kita balik tanya dulu menetapkan 23% hitungan mana sih? Kita pun bertanya begitu. Upaya penetapan capaian EBT ini akhirnya kita RPP-kan,” tutur Eniya.

    (ada/rrd)

  • Update Terbaru Jadwal Pencairan Bansos Januari 2025, Cek Penerima Pakai NIK KTP

    Update Terbaru Jadwal Pencairan Bansos Januari 2025, Cek Penerima Pakai NIK KTP

    JABAR EKSPRES – Bulan Januari 2025 ini diperkirakan ada beberapa bantuan sosial (bansos) yang bisa dicairkan. Untuk mengetahui apa saja bansos yang akan cair bulan ini kamu bisa menyimak tulisan ini hingga selesai.

    Setidaknya ada tiga bansos yang bisa dicairkan oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM) pada Januari ini. Tiga bansos tersebut adalah PKH, BPNT dan BLT BBM.

    Jika kamu merasa pernah menerima bantuan dari tiga program tersebut, maka bisa jadi bulan ini, kamu juga akan menerima lagi.

    Namun perlu diingat, jika beberapa bansos telah mengalami pembaruan data, sehingga bisa jadi namamu akan diganti penerima lain yang lebih membutuhkan.

    Karenanya, selalu cek apakah namamu masih terdaftar sebagai penerima dan masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau sudah tidak, caranya bisa melalui laman resmi milik Kemensos atau melalui aplikasi cek bansos.

    baca juga : Cair Tiap Hari, Saldo DANA Gratis Hingga Rp150.000 Cuma Main Game ini

    Untuk memudahkan proses pengecekan, jangan lupa siapkan Nomer Induk Kependudukan (NIK) dari Kartu Tanda Penduduk (KTP)mu, karena data ini dubutuhkan saat proses pengecekan berlangsung.

    Penyaluran bantuan di tahun 2025 sebagian besar disalurkan melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Guna mempermudah proses penyaluran dan meningkatkan transparansi.

    Berikut perkiraan daftar dan jadwal pencairan bansos melalui KKS pada Januari 2025 :

    1. PKH (Program Keluarga Harapan)

    Pencairan tahap 1 PKH tahun 2025 diperkirakan akan dimulai pada minggu ketiga atau keempat Januari 2025.

    2. BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai)

    baca juga : Dana Gratis Hingga Rp1 Juta Bisa Didapat Dengan Daftarkan KK dan Akta Lahir, Ini Caranya

    Bantuan BPNT tahun 2025 akan disalurkan secara bulanan melalui KKS. Pencairan tahap pertama diperkirakan akan dimulai pada minggu ketiga atau keempat Januari 2025.

    3. BLT BBM

    Pencairan BLT BBM masih menunggu informasi lebih lanjut dari pemerintah. Namun, diperkirakan penyaluran akan dilakukan melalui kartu KKS atau ATM yang baru.

    Untuk mengetahui apakah saldo bansos kamu sudah masuk, kamu dapat melakukan pengecekan saldo melalui ATM terdekat atau agen bank yang bekerja sama.

  • Langsung Terima Saldo Dana Gratis Rp 2 Juta Syarat Cuma KTP, ini Cara Klaimnya

    Langsung Terima Saldo Dana Gratis Rp 2 Juta Syarat Cuma KTP, ini Cara Klaimnya

    JABAR EKSPRES – Tahun 2025 membawa angin segar bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia, di mana pemerintah kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan UMKM melalui program dana bantuan gratis dengan besar saldo hingga Rp 2 juta.

    Menariknya, kali ini bantuan tersebut dapat di akses tanpa harus melalui proses pendaftaran di eform.bri.co.id seperti skema Bantuan Presiden untuk Usaha Mikro (BPUM) sebelumnya.

    Program bantuan terbaru ini berbeda dari BPUM yang di hentikan pada tahun 2024.

    Baca juga : Baru Instal Aplikasi Penghasil Uang Dapat Saldo Gratis hingga Rp158.000, Caranya Mudah

    Pemerintah menciptakan skema baru yang lebih inklusif untuk menjangkau lebih banyak pelaku UMKM, khususnya mereka yang belum menerima bantuan sebelumnya.

    Program ini di rancang untuk:

    1. Menambah Modal Kerja: Dana bantuan dapat di gunakan untuk pembelian bahan baku, alat produksi, atau kebutuhan operasional lainnya.

    2. Meningkatkan Stabilitas Usaha: Membantu UMKM tetap bertahan di tengah tantangan ekonomi.

    3. Memperluas Akses Pelaku Usaha: Memastikan bantuan menjangkau UMKM yang belum terakomodasi dalam program sebelumnya.

    Baca juga : Cara Dapat Saldo Gratis hingga Rp1 Juta Langsung Dikirim ke Rekening DANA

    Syarat Penerima Bantuan Dana UMKM Saldo hingga Rp 2 Juta Gratis

    Untuk mendapatkan bantuan ini, pelaku usaha harus memenuhi beberapa kriteria berikut:

    1. Warga Negara Indonesia (WNI): Memiliki e-KTP dengan NIK yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

    2. Pemilik Usaha Mikro Aktif: Usaha harus telah berjalan dan sesuai dengan kriteria UMKM yang di tetapkan pemerintah.

    3. Belum Pernah Menerima BPUM: Prioritas di berikan kepada UMKM yang belum mendapatkan bantuan sebelumnya.

    4. Bukan ASN, TNI, atau Polri: Program ini di khususkan untuk masyarakat yang tidak memiliki penghasilan tetap dari pemerintah.

    5. Terdaftar di Dinas Terkait: Usaha harus tercatat di dinas yang mengelola data UMKM di wilayah masing-masing.

    6. Tidak Sedang Menerima Bantuan Lain: Misalnya, BLT subsidi gaji atau program sosial lainnya.

    Cara Daftar dan Cek Status Penerima

    Pelaku UMKM dapat mengikuti langkah-langkah berikut untuk mendaftar dan mengecek status penerima bantuan:

  • 2025, Pemerintah Pusat Kucurkan Rp261,6 Miliar Dana Desa untuk Ponorogo

    2025, Pemerintah Pusat Kucurkan Rp261,6 Miliar Dana Desa untuk Ponorogo

    Ponorogo (beritajatim.com) – Pemerintah pusat mengalokasikan Dana Desa (DD) sebesar Rp 261,6 miliar untuk desa-desa di Ponorogo pada tahun 2025. Angka ini mengalami kenaikan Rp3,8 miliar dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp 257,8 miliar. Dana tersebut akan disalurkan ke 281 desa di Bumi Reog.

    “Alokasi DD ini, ditentukan langsung oleh pemerintah pusat berdasarkan indikator tertentu,” kata Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Ponorogo, Anik Purwani, Senin (13/01/2025).

    Anik menjelaskan bahwa setiap desa menerima jumlah alokasi DD berbeda-beda antara desa satu dengan desa lainnya. Jumlah alokasi DD setiap desa itu, sudah menjadi perhitungan dari pemerintah pusat. Yang jelas, kata Anik pada tahun 2025 ini ada kenaikan sebesar Rp3,8 miliar dibandingkan alokasi DD pada tahun 2024 lalu.

    “Untuk tahun ini ada kenaikan Rp3,8 miliar dibandingkan 2024,” ungkap Anik.

    Anik menambahkan bahwa dari total alokasi DD di setiap desa, program Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan program ketahanan pangan, masing-masing mendapatkan jatah 20 persen. Sisa dana lainnya, kata Anik digunakan sesuai hasil musyawarah desa yang melibatkan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Dengan alokasi dana yang meningkat, diharapkan desa-desa di Ponorogo dapat lebih optimal.

    Tentu optimal untuk menjalankan program-program yang mendorong pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di tingkat lokal.

    “Pemerintah desa dan BPD akan menentukan penggunaan DD untuk program prioritas yang mendukung kesejahteraan masyarakat desa,” tutup Anik. [end/aje]