Produk: bitcoin

  • Bitcoin Capai Harga Tertinggi Rp1,2 Miliar, Mengindikasikan Fase Bullish

    Bitcoin Capai Harga Tertinggi Rp1,2 Miliar, Mengindikasikan Fase Bullish

    Jakarta: Harga Bitcoin mencatatkan kenaikan signifikan, mencapai $75.355 atau Rp1,2 miliar pada Kamis, 7 November 2024, pukul 07.23 WIB. Harga ini mencerminkan kenaikan harian sebesar 7,89% dibandingkan hari sebelumnya. 
     
    Berdasarkan data CoinMarketCap, kapitalisasi pasar Bitcoin kini berada di angka $1,49 triliun, naik 7,92% dalam 24 jam terakhir. Volume perdagangan juga mengalami lonjakan tajam sebesar 154,05%, mencapai $118,08 miliar dalam kurun waktu yang sama.
     
    Bitcoin, sebagai mata uang kripto terpopuler di dunia, menunjukkan tren kenaikan yang konsisten dalam beberapa hari terakhir, sehingga para analis pasar berspekulasi bahwa mata uang digital ini tengah berada dalam fase bullish. 
    Baca juga: Wow! Bitcoin Tembus Rp1,117 Miliar
     
    Fase bullish bagi Bitcoin adalah periode di mana harga Bitcoin cenderung mengalami kenaikan signifikan dan berkelanjutan. Dalam fase ini, optimisme di kalangan investor meningkat, dan permintaan terhadap aset tersebut lebih tinggi daripada penawarannya, mendorong harga naik. 
     
    Kenaikan ini didorong oleh sejumlah faktor, termasuk meningkatnya kepercayaan investor terhadap potensi Bitcoin di masa depan dan beberapa sentimen positif lainnya di pasar kripto.
     
    Sementara itu, pasokan yang beredar dari Bitcoin mencapai 19,78 juta BTC dari total pasokan maksimal 21 juta BTC. Faktor kelangkaan ini kerap menjadi salah satu pemicu utama kenaikan harga karena suplai terbatas dengan permintaan yang terus meningkat.
     
    Para investor di seluruh dunia kini memperhatikan pergerakan Bitcoin secara lebih serius, mengingat kinerja aset ini yang terus menunjukkan potensi untuk melampaui level-level tertinggi yang pernah dicapai sebelumnya. 
     
    Banyak yang berspekulasi bahwa jika momentum bullish ini berlanjut, Bitcoin bisa melampaui harga tertinggi sepanjang masa, dan menjadi daya tarik lebih kuat di antara instrumen investasi lainnya. Momentum ini terjadi seiring terpilihnya Donald Trump berdasarkan publikasi media sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • PPATK sebut telah mengatasi ancaman judi online lewat aset kripto

    PPATK sebut telah mengatasi ancaman judi online lewat aset kripto

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana mengatakan bahwa pihaknya telah mengatasi ancaman judi online yang menggunakan aset kripto.

    “Kami sudah melakukan beberapa penghentian transaksi atau pembekuan wallet (dompet digital) di sektor bitcoin, exchanger-nya, toko kripto, dan macam-macam sudah kami lakukan,” kata Ivan dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi III DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.

    Terlebih, kata dia, aset kripto telah menjadi perhatian bersama sejak ditemukan potensi penyalahgunaannya sejak 2015 dalam naskah National Risk Assessment (NRA) atau Penilaian Risiko Nasional.

    Sementara itu, dia mengatakan bahwa PPATK turut mematuhi rekomendasi dari Financial Action Task Force (FATF), yakni organisasi internasional yang berfokus dalam pemberantasan pencucian uang, pendanaan terorisme, dan pendanaan proliferasi senjata pemusnah massal (PPSPM).

    “Salah satu rekomendasi itu adalah masing-masing negara wajib memiliki navigasi risiko terhadap new payment method (metode pembayaran baru), salah satunya peer-to-peer lending (pinjaman online), bitcoin, dan aneka rupanya, dan faktanya kami menemukan banyak kasus terkait dengan pengelabuan transaksi melalui bitcoin, kemudian binance. ” ujarnya.

    Ia melanjutkan, “Terakhir, beberapa kali kami menemukan kasus narkotika terkait bitcoin. Bahkan, kalau Bapak lihat, terorisme yang di Alam Sutera itu, dia meminta disuap dengan menggunakan bitcoin pada saat itu.”

    Sebelumnya, dalam rapat tersebut, Anggota Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo mengatakan bahwa dirinya belum melihat kerja PPATK terkait ancaman judi online yang menggunakan aset kripto.

    “Saya belum melihat langkah-langkah konkret, terutama dalam mengatasi transaksi judi online yang melalui cryptocurrency (aset kripto, red.) karena sekarang sudah mengarah kepada transaksi yang lebih modern, susah dideteksi, karena ini sifatnya tanpa alamat, tanpa nama,” kata mantan Ketua MPR RI tersebut.

    Baca juga: Anggota DPR minta PPATK pastikan jajarannya tak terlibat judi online

    Baca juga: Kemkomdigi kembali tutup situs dan akun besar terafiliasi judi online

    Pewarta: Rio Feisal
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Harga Emas Antam Stabil, 1 Gram Dipatok Rp 1.539.000 – Page 3

    Harga Emas Antam Stabil, 1 Gram Dipatok Rp 1.539.000 – Page 3

    Sebelumnya, pemilihan Presiden di AS kini tinggal beberapa hari lagi, dan saat investor memperdebatkan kandidat mana yang akan lebih baik untuk pasar keuangan, analis di JPMorgan condong ke hasil yang lebih baik untuk Bitcoin (BTC) dan emas dengan kemenangan Donald Trump.

    “Investor ritel tampaknya merangkul ‘perdagangan penurunan nilai’ dengan cara yang lebih kuat dengan membeli Bitcoin dan ETF emas,” tulis analis JPMorgan yang dipimpin oleh direktur pelaksana Nikolaos Panigirtzoglou, dikutip dari Kitco.com, Senin (4/11/2024).

    JPMorgan juga mencatat bahwa ETF emas telah menikmati arus masuk yang berkelanjutan, dengan investor ritel menjadi kekuatan pendorong karena partisipasi institusional dalam emas futures mengalami penurunan yang serupa.

    “Secara keseluruhan, sejauh kemenangan Trump menginspirasi investor ritel untuk tidak hanya membeli aset berisiko tetapi juga untuk lebih merangkul ‘perdagangan penurunan nilai’, mungkin ada kenaikan tambahan untuk harga Bitcoin dan emas dalam skenario kemenangan Trump,” ujar Panigirtzoglou.

    Menurut Nicky Shiels, Kepala Riset dan Strategi Logam di MKS PAMP, lintasan harga emas hingga akhir tahun cukup biner dan bergantung pada hasil pemilu (bahkan saat itu hasil kebijakan masih belum pasti), data AS, dan prospek Fed. Dengan kata lain, harga emas diprediksi mendekati USD2500 atau USD3000.

    “Sisi negatif bergantung pada posisi yang berlebihan, panjang yang terabaikan (produsen & penjualan skrap), data AS yang lebih baik dari yang diharapkan – dan dengan demikian Fed yang hawkish – yang dapat memberikan beberapa pukulan telak,” kata Shiels.

    “Kenaikan bergantung pada BAU (laju melambat setelah kemarin ke +USD 9/hari yang menunjukkan potensi USD 3000 dalam 30 hari) karena pasar mengharapkan & terus memperhitungkan hal yang tak terduga dengan USD 3K sebagai target psikologis dan struktur pasar,” tambahnya.

    Karena alasan ini, Shiels menyarankan agar investor emas tetap berhati-hati dalam membeli, karena akan ada pergerakan yang tidak stabil dan peluang taktis.   

  • Begini Cara Hacker Buka Dompet Bitcoin Senilai Rp 47 Miliar

    Begini Cara Hacker Buka Dompet Bitcoin Senilai Rp 47 Miliar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Seorang hacker berhasil membuka dompet bitcoin yang terkunci selama 11 tahun. Di dalamnya terdapat bitcoin senilai US$3 juta (Rp 47,1 miliar).

    Peretasan itu dilakukan oleh seorang teknisi listrik bernama Joe Grand atau yang dikenal sebagai Kingpin di internet. Dia dimintai tolong pemilik dompet berisi 43,6 BTC.

    Pemilik dompet kesulitan membuka dompetnya, sebab melindunginya dengan sangat baik menggunakan generator password acak bernama Roboform.

    Grand menyetujui membantunya. Ada banyak orang lain padahal memiliki permintaan yang sama namun ditolak.

    “Saya membuat password, menyalinnya, memasukkan dalam frasa sandi dompet dan dalam berkas teks yang saya enkripsi,” jelasnya dalam sebuah video Youtube, dikutip dari Unilad, Senin (28/10/2024).

    Dia menggunakan sebuah alat yang dikembangkan Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat untuk membongkar kode generator.

    Dalam penjelasaannya Roboform yang digunakan oleh pemilik berbeda dengan pembuat password lainnya. Sebab tidak membuat password yang unik dan acak.

    “Meski password RoboForm seperti dibuat acak, sebenarnya tidak. Dengan versi software yang lebih lama, kita bisa mengendalikan waktu dan bisa mengendalikan password,” jelas Grand.

    Untung bagi pemilik dompet. Bukan hanya isinya yang kembali, dia juga mendapatkan keuntungan ribuan kali lipat dari bitcoin miliknya.

    Saat akses dompet hilang, nilai bitcoin hanya US$3.000-US$4.000. Belasan tahun berlalu, harga per koin telah melonjak lebih dari 20 ribu persen.

    (dem/dem)

  • Pemilu AS Makin Dekat, Apa Dampaknya pada Pasar Keuangan?

    Pemilu AS Makin Dekat, Apa Dampaknya pada Pasar Keuangan?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tidak terasa, pemilu presiden AS sudah semakin dekat, para investor pun sedang dalam mode waspada. Ini mengingat, hasil kebijakan ekonomi Kamala Harris dan Donald Trump yang kontras dapat berdampak signifikan terhadap pasar keuangan.

    Dengan keputusan-keputusan penting yang menyangkut tarif pajak, regulasi, kebijakan energi, dan perdagangan, potensi peningkatan volatilitas pasar tergantung pada siapa yang melenggang ke Gedung Putih dan seperti apa keseimbangan kekuatan baru di Kongres AS nantinya.

    Analis Keuangan Octa Broker, Kar Yong Ang membeberkan perbedaan visi ekonomi para kandidat dan kemungkinan skenario untuk reaksi pasar pasca-pemilu, yang menyediakan wawasan penting bagi trader untuk menavigasi lanskap keuangan yang tidak menentu ke depannya.

    Asal tahu saja, kurang dari seminggu menuju pemilu presiden AS, investor dan trader bersiap menghadapi potensi dampaknya pada pasar keuangan. Meskipun kedua kandidat (Kamala Harris dan Donald Trump) menyatakan ingin mencapai tujuan yang sama khususnya menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan basis manufaktur AS, namun pendekatan mereka terhadap kebijakan ekonomi sangatlah berbeda.

    Oleh sebab itu, respon pasar keuangan hampir pasti akan berbeda tergantung siapa yang akhirnya melenggang ke Gedung Putih. Tak hanya itu, penting juga memperhitungkan kemungkinan perubahan dalam dominasi kekuasaan di Capitol Hill, karena 33 dari 100 senator dan seluruh 435 delegasi di DPR juga akan mencalonkan diri kembali pada November ini.

    Foto: Pemilu Amerika Serikat (Dok Ist)

    “Di Octa Broker, kami memutuskan untuk menyampaikan pandangan kami tentang apa yang dapat diharapkan dari pemilu mendatang dan dampak apa yang mungkin terjadi pada pasar keuangan secara umum, juga emas dan dolar AS secara khusus,” ungkap dia dalam keterangan resminya, Minggu (3/11/2024).

    Sebelum memaparkan kemungkinan skenarionya, berikut ini adalah rangkuman visi kebijakan ekonomi Wakil Presiden Kamala Harris, kandidat Partai Demokrat, dan mantan Presiden Donald Trump, kandidat Partai Republik, dan menggarisbawahi perbedaan utama mereka. Perlu diingat, pembahasan ini akan berfokus secara khusus pada kebijakan ekonomi kandidat yang diperkirakan akan memiliki dampak terbesar pada pasar keuangan dan memengaruhi trader rata-rata.

    Dengan demikian, fokus umumnya adalah pada kebijakan pajak, regulasi, kebijakan energi, kebijakan luar negeri, dan tarif. Artikel ini tidak akan membahas detail kebijakan lainnya, seperti hak aborsi, imigrasi, perumahan, dan kebijakan perawatan kesehatan.

    Perbandingan Kandidat

    Kebijakan pajak

    Harris secara umum mendukung pajak yang lebih tinggi, terutama bagi orang kaya. Ia mendukung usulan untuk meningkatkan tarif pajak penghasilan tertinggi menjadi 39,6% (dari 37%) dan memperkenalkan pajak minimum baru sebesar 25% pada individu dengan kekayaan bersih tinggi yang melebihi US$100 juta, termasuk pada keuntungan modal yang belum terealisasi. Ia juga mengusulkan kenaikan pajak keuntungan modal menjadi 28% (dari 20%) dan kenaikan tarif pajak perusahaan menjadi 28%.

    Penurunan pajak merupakan landasan platform ekonomi Donald Trump. Pada dasarnya ia mendukung penurunan pajak karena alasan ideologis, tetapi juga melihatnya sebagai cara untuk mendorong perusahaan manufaktur agar tetap berproduksi di dalam negeri dan tidak melakukan alih daya produksi ke negara lain. Ia berjanji akan menurunkan tarif pajak perusahaan menjadi 15% (dari 21%) untuk perusahaan yang berproduksi di Amerika Serikat. Trump juga ingin memperpanjang semua pemotongan pajak individu yang diterapkan pada tahun 2017, tetapi diproyeksikan akan berakhir pada tahun 2025.

    Regulasi
    Harris bukanlah pelopor deregulasi. Ia menginginkan pengawasan yang lebih ketat pada industri perbankan dan kemungkinan akan mendukung persyaratan modal baru untuk bank-bank besar. Selain itu, Harris berjanji akan menerapkan ‘larangan pertama kalinya untuk peningkatan harga yang tidak wajar pada pangan dan bahan makanan’. Meskipun Harris memulai karier politiknya di Silicon Valley, ia kini menyerukan peraturan untuk mengatasi bahaya Artificial Intelligence (AI) dan menambah aturan privasi data. Ia tampak mendukung terciptanya pendekatan federal terhadap tata kelola AI.

    Karena alasan ideologis, Trump meyakini regulasi yang lebih ramping dan ingin memangkas birokrasi di bidang AI dan kripto. Partai Republik secara umum berjanji membela hak warga Amerika untuk menambang Bitcoin (BTC) dan mengelola aset digital secara mandiri. Selain itu, mereka menjanjikan kebebasan transaksi digital dari pengawasan dan kontrol pemerintah. Mereka juga berencana membatalkan perintah eksekutif Presiden Biden tentang AI, yang mereka yakini menghambat inovasi.

    Kebijakan energi

    Harris dipandang sebagai pendukung setia energi bersih dan terbarukan. Sebelumnya ia mengadvokasi ‘biaya polusi iklim’ dan mengusulkan penghapusan subsidi federal untuk bahan bakar fosil. Namun, ia telah berulang kali menyatakan tidak mendukung pelarangan rekahan hidraulik dan tetap mendukung ekstraksi minyak dan gas.

    Trump telah berjanji untuk membantu industri minyak dan gas dengan menyetujui jaringan pipa baru serta mengizinkan kembali perekahan hidraulik di tanah federal. Secara umum, Trump bukan merupakan penggemar berat energi terbarukan dan telah mengatakan bahwa ia akan mempertimbangkan penghentian keringanan pajak untuk pembelian kendaraan listrik.
    Kebijakan luar negeri

    Harris sejalan dengan presiden saat ini, Joe Biden. Ia mengatakan bahwa Amerika Serikat akan mendukung Ukraina ‘selama diperlukan’ dan menyerukan solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina. Harris mendukung kerja sama militer di dalam NATO dan memilih bekerja sama dengan Tiongkok dalam menghadapi tantangan internasional utama.

    Trump mempertahankan pendekatan yang cukup agresif terhadap Tiongkok. Ia menganggap Tiongkok sebagai pesaing strategis dan ingin mengurangi defisit perdagangan bilateral Amerika Serikat yang besar dengan negara tersebut. Trump adalah pendukung setia Israel dan telah mengambil sikap bermusuhan terhadap Iran. Dia berkeinginan menjadi perantara kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina dan sangat tidak mungkin melanjutkan pemberian bantuan militer untuk Ukraina.

    Perdagangan

    Harris mengatakan bahwa pakta perdagangan harus mencakup ketentuan yang melindungi pekerja Amerika dan lingkungan. Ia bukan penggemar tarif baru, tetapi menyarankan bahwa Amerika Serikat harus mengurangi ketergantungan pada perdagangan dengan Tiongkok.
    Trump condong ke arah proteksionisme. Ia secara tegas berjanji untuk ‘menghentikan alih daya produksi dan mengubah Amerika Serikat menjadi negara adikuasa manufaktur’. Ia telah menguraikan rencana untuk tarif luas sebesar 10% hingga 20% untuk hampir semua impor dan tarif sebesar 60% atau lebih untuk barang-barang yang berasal dari Tiongkok. Trump secara terbuka mengatakan bahwa ia akan merundingkan ulang kesepakatan perdagangan bebas Amerika Utara.

    “Ketika Anda bangun pada tanggal 6 November untuk mengecek hasil pemilu presiden AS, ada dua hal yang perlu diingat. Pertama, penting untuk disadari bahwa kemenangan kandidat yang mana pun akan sangat menentukan. Kedua, sangat penting juga untuk memastikan komposisi baru Badan Legislatif,” ujar Kar Yong Ang.

    Menurutnya, jika Harris atau Trump memenangkan suara nasional dengan mayoritas tipis atau Electoral College memberi hasil yang beragam dan tidak pasti, investor mungkin akan merasa gelisah dan volatilitas pasar akan meningkat.

    “Hasil yang bertentangan tidak baik untuk pasar, karena dapat memicu perselisihan di antara pihak-pihak dan menunda keputusan ekonomi penting dalam skenario terbaik dan menyebabkan keresahan sosial serta kekerasan dalam skenario terburuk,” imbuhnya.

    Dia melanjutkan, komposisi DPR dan Senat sama pentingnya karena keduanya akan sangat menentukan keseimbangan kekuasaan dan arah undang-undang.

    Menurut simulasi ABC News, Partai Republik memenangi kendali Senat sebanyak 88 kali dari 100, yang berarti sangat tidak mungkin Partai Demokrat dapat menguasai majelis tinggi Kongres AS. Namun, jika menyangkut DPR, peluangnya adalah 50/50. Jadi, tampaknya masuk akal bila disimpulkan bahwa hanya ada empat skenario potensial dalam pemilu ini (lihat tabel di bawah).

    Skenario 1 dan 2

    Skenario 1 dan 2 mengasumsikan bahwa Kamala Harris yang menjadi Presiden Amerika Serikat berikutnya, tetapi kekuasaan eksekutifnya sangat terbatas atau terbatas sebagian. Apabila Partai Republik menguasai DPR dan Senat, inisiatif kebijakan Harris akan diblokir atau diubah secara substansial.

    Secara keseluruhan, masa jabatan presiden Harris yang berhadapan dengan Kongres yang bermusuhan akan menciptakan lingkungan politik yang tidak stabil dan tidak dapat diprediksi, hal yang tidak disukai para investor. Akibatnya, kinerja ekonomi akan buruk, saham akan turun, dan dolar akan melemah.

    “Pemerintah yang dilumpuhkan oleh disfungsi dan kebuntuan adalah skenario terburuk bagi ekonomi AS secara umum dan dolar AS secara khusus.’Kemungkinan kelumpuhan pemerintah dalam jangka panjang sangat tinggi dalam skenario ini. Pasar saham AS pasti akan terpukul,” kata dia.

    Inisiatif progresif Harris mengenai iklim dan lingkungan jelas akan terhambat, sementara kebijakan fiskal dan ekonomi akan menjadi pokok pertikaian utama, yang akan berujung pada kebuntuan besar dalam anggaran. Pada saat yang sama, masa kepresidenan Harris dapat mengakibatkan penurunan belanja pemerintah, yang akan berdampak pada deflasi, sehingga memicu Federal Reserve (Fed) untuk terus menurunkan suku bunga. Namun, itu juga akan berdampak negatif terhadap dolar AS dalam jangka panjang.

    Sebaliknya, pelemahan greenback mungkin berdampak positif pada komoditas, terutama emas, karena harganya akan lebih terjangkau bagi pemegang mata uang lainnya. Faktor bullish lain untuk komoditas secara umum dan emas, khususnya, adalah bahwa konflik di Eropa Timur kemungkinan akan berlarut-larut di bawah pemerintahan Harris, mengingat ia lebih mendukung penyediaan senjata daripada mendorong kesepakatan damai.

    “Secara keseluruhan, saya rasa masa kepresidenan Harris akan disambut dengan reaksi bearish di pasar ekuitas AS, terutama di sektor energi. Perusahaan yang berfokus pada energi terbarukan mungkin berkinerja lebih baik, tetapi tetap akan menurun dalam jangka panjang karena Harris akan kesulitan mendorong agenda lingkungannya. Dolar AS hampir pasti akan sell-off, sementara euro dan yuan Tiongkok akan menguat,” jelasnya.

    Skenario 3 dan 4

    Skenario 3 dan 4 mengasumsikan bahwa Donald Trump yang menjadi Presiden Amerika Serikat, tetapi kekuasaan eksekutifnya akan dibatasi sebagian oleh DPR yang didominasi Demokrat atau, alternatifnya, ia berhasil meraih kemenangan besar dengan Partai Republik mengambil alih kendali penuh atas kedua dewan Kongres.

    Dalam kasus ini, investor kemungkinan akan bersorak (setidaknya dalam jangka pendek) karena Trump berjanji memangkas birokrasi dan menurunkan pajak. Indeks saham akan meningkat, dan dolar dapat menguat. Namun, tetap akan ada risiko jangka panjang yang terkait dengan kebijakan perdagangan Trump.

    “Ketakutan atas keberlanjutan utang AS tentu akan meningkat di bawah kepemimpinan Trump. Ia akan memperpanjang sekaligus memperbesar pemotongan pajak, yang pada dasarnya akan mengakibatkan pelonggaran kebijakan fiskal, dan pada akhirnya akan memaksa Fed untuk bersikap hawkish,” ungkap dia.

    Dia menambahkan, kemenangan telak Partai Republik tentunya merupakan skenario yang paling menguntungkan bagi dolar AS dalam jangka menengah. Pemotongan pajak yang bersifat inflasi akan meningkatkan perekonomian dan berpotensi memaksa Fed untuk menghentikan kampanye pemotongan suku bunga, yang akan mendukung dolar AS versus mata uang lainnya.

    Akan tetapi, defisit AS yang sangat besar kemungkinan akan terus meluas. Reuters memperkirakan bahwa rencana pemotongan pajak Donald Trump akan menambah sekitar $3,6 triliun hingga $6,6 triliun pada defisit federal selama satu dekade.

    Di satu sisi, pemotongan pajak dapat menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi AS, yang seharusnya mendukung harga minyak, terutama mengingat Trump kemungkinan akan memberlakukan sanksi yang lebih ketat terhadap Iran.

    Di sisi lain, produksi minyak mentah dan gas alam AS dapat meningkat karena pemerintahan Trump kemungkinan akan mendukung perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam produksi bahan bakar fosil.

    Kebijakan perdagangan diperkirakan tidak akan menjadi prioritas utama Trump, tetapi ia mungkin tetap memberlakukan tarif baru pada tahun 2025-2026. Pertama dan terutama, ini akan berdampak negatif pada Tiongkok dan mata uangnya, yuan.

    Pada saat yang sama, kemenangan Trump akan menjadi faktor pendorong utama bagi industri kripto secara umum dan mata uang digital secara khusus. Ia tidak merahasiakan dukungannya terhadap kripto dan bahkan menganjurkan pembentukan cadangan Bitcoin nasional.

    Secara keseluruhan, Yong merasa masa kepresidenan Trump akan disambut dengan reaksi bullish di pasar ekuitas AS, terutama di sektor energi, dan khususnya dalam hasil kemenangan telak. Perusahaan yang berfokus pada energi terbarukan akan berkinerja buruk, bitcoin akan menguat, sementara euro dan yuan Tiongkok akan jatuh.

    “Namun, sebagian dari pasar telah memperhitungkan kemenangan Trump. Oleh karena itu, dalam skenario klasik ‘beli rumor, jual berita’, harga aset yang baru saja saya sebutkan di atas mungkin benar-benar turun segera setelah pemilu, tetapi kemungkinan akan tetap didukung pada tahun 2025,” tandas dia.

    (rah/rah)

  • Data Ekonomi AS Dorong Harga Bitcoin Menguat setelah Anjlok

    Data Ekonomi AS Dorong Harga Bitcoin Menguat setelah Anjlok

    Jakarta, Beritasatu.com – Pasar aset kripto menguat dalam 24 jam terakhir setelah sebelumnya sempat anjlok imbas Wall Street yang berada di zona merah. Kenaikan aset kripto, khususnya Bitcoin ini terjadi setelah data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang melambat.

    Mengutip Coinmarketcap, Sabtu (2/11/2024) pukul 11.11 WIB, kapitalisasi pasar kripto global menguat 0,16% menjadi US$ 2,33 triliun dalam 24 jam.

    Kemudian, Bitcoin (BTC) menguat 0,30% dalam 24 jam terakhir. Saat ini, harga Bitcoin di level US$ 69.540 per koin. Kemudian Ethereum juga naik 0,15% menjadi US$ 2.500 dan Binance melemah 0,57% dalam 24 jam terakhir menjadi US$ 575.

    Melansir Coindesk, harga mata uang kripto, termasuk Bitcoin, mengalami penurunan signifikan pada perdagangan hari sebelumnya. Namun, harga Bitcoin kembali naik berkat data ekonomi yang lemah dan penguatan saham.

    Penurunan ini terjadi setelah laporan pemerintah AS menunjukkan perlambatan signifikan di pasar tenaga kerja, dengan hanya 12.000 lapangan kerja baru tercipta pada Oktober. Angka itu menjadi yang terendah sejak akhir 2020.

    Namun, data ini diperkirakan dapat berbalik pada November atau mengalami revisi naik setelah Biro Statistik Tenaga Kerja menghitung dampak banjir di wilayah tenggara AS.

    Selain itu, survei PMI Manufaktur ISM mencatat penurunan ke level terendah dalam 16 bulan terakhir, yaitu 46,5, lebih rendah dari ekspektasi para ekonom di 47,6.

    Meskipun laporan data ekonomi melemah, pasar obligasi tampak skeptis. Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun naik enam basis poin menjadi 4,38%, yang merupakan level tertinggi dalam empat bulan.

  • OJK: Jumlah investor kripto naik jadi 21,27 juta

    OJK: Jumlah investor kripto naik jadi 21,27 juta

    Jakarta (ANTARA) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah investor aset kripto bertambah menjadi 21,27 juta pada September 2024 dari sebelumnya 20,9 juta pada bulan sebelumnya.

    “Pada periode yang sama, nilai transaksi aset kripto tercatat melambat 31,17 persen ke Rp33,67 triliun (month-to-month/mtm), seiring dengan dinamika global yang membuat transaksi aset kripto cenderung menurun,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK Bulan Oktober 2024 di Jakarta, Jumat.

    Kendati melambat secara bulanan, nilai transaksi aset kripto domestik mengalami peningkatan yang signifikan di sepanjang tahun 2024, yakni mencapai Rp426,69 triliun atau meningkat sebesar 351,97 persen yoy.

    Dalam upaya mengawasi aset kripto, OJK melakukan serangkaian kegiatan koordinasi dan sinergi. Salah satunya dengan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum (Jampidum) Kejaksaan Agung RI melalui Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Jampidum dengan OJK tentang Penanganan Barang Bukti Berupa Aset Kripto.

    Di samping itu, OJK juga berkoordinasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melalui kegiatan FGD Upaya Strategi Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang di Industri Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto (IAKD).

    Lebih lanjut, dalam rangka meningkatkan literasi keuangan digital, OJK telah menyelenggarakan kegiatan edukasi keuangan pada kuliah umum pada 27 September 2024 di Universitas Bengkulu dan pada 22 Oktober 2024 di UIN K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan.

    OJK juga menggelar Digination “Digital Financial Literacy” pada 12 Oktober 2024 di Palembang dan 18 Oktober di Makassar. Kegiatan ini sebagai rangkaian kegiatan Digination 2024 untuk memperkenalkan inovasi teknologi sektor keuangan kepada masyarakat luas khususnya generasi muda untuk terlibat aktif dalam mengembangkan solusi keuangan berbasis teknologi.

    Selain itu, guna meningkatkan inovasi dan literasi keuangan digital, OJK telah mengeluarkan beberapa inisiatif untuk meningkatkan keterampilan digital bagi seluruh lini masyarakat, antara lain menyusun dan mensosialisasikan modul terkait inisiatif literasi keuangan digital bagi masyarakat, melakukan upaya dalam rangka meningkatkan jumlah inovasi teknologi di sektor keuangan, dan memfasilitasi konsultasi terkait dengan pengembangan industri IAKD.

    Baca juga: OJK sedang persiapkan pedoman keamanan siber bagi penyelenggara IAKD
    Baca juga: 30 perusahaan kripto resmi menjadi anggota bursa kripto CFX
    Baca juga: Kenaikan harga bitcoin tingkatkan kepercayaan investor aset kripto
     

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2024

  • Beda Pendapat Warren Buffett dan Robert Kiyosaki soal Masa Depan Logam Mulia Emas

    Beda Pendapat Warren Buffett dan Robert Kiyosaki soal Masa Depan Logam Mulia Emas

    Bisnis.com, JAKARTA – Dua tokoh terkemuka di dunia, Warren Buffett dan Robert Kiyosaki, memiliki perbedaan pendapat soal masa depan emas.

    Belum lama ini, Robert Kiyosaki telah mengkritik pemikiran investor sukses Warren Buffett tentang tidak berinvestasi dalam emas.

    Hal tersebut dilakukan setelah Warren Buffet menulis jika emas memiliki dua kekurangan yang signifikan, yaitu tidak banyak manfaatnya dan tidak menghasilkan keuntungan.

    Buffet juga mengatakan jika Anda memiliki satu ons emas untuk selamanya, Anda akan tetap memiliki satu ons emas di akhir masa pakainya.

    Lebih lanjut, Buffett menekankan investasi pada aset produktif yang menghasilkan pendapatan, seperti real estat, saham, dan obligasi.

    Namun, Kiyosaki sangat tidak setuju dengan pernyataan Buffet itu dan mengkritik investor tersebut selama wawancara dengan Vladislav Lyubovny.

    Dalam wawancara tersebut, Kiyosaki mengangkat koin perak di tangannya dan berkata tentang apa untungnya berinvestasi di logam mulia.

    “Ini, ini, adalah dolar perak tahun 1964. Jadi, koin perak kecil ini sekarang bernilai $10. Saya bisa pergi ke pedagang koin mana pun dan menukarnya dengan $10. Jadi, FU Buffett,” katanya.

    Tidak seperti Buffett, Kiyosaki adalah seorang penggila emas yang terkenal karena menganjurkan investasi emas.

    Kiyosaki sering mempromosikan penggunaan investasi emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi.

    Pada bulan April 2024 lalu, Kiyosaki memperingatkan tentang kesulitan keuangan yang akan melanda negara itu dan menulis di platform media sosial X tentang emas.

    “SEMUANYA GELEMBUNG, saham, obligasi, real estat AKAN JATUH. Utang AS meningkat sebesar $1 triliun setiap 90 hari. AS BANGKRUT. Selamatkan diri Anda. Silakan beli lebih banyak emas asli, perak, Bitcoin,” tulisnya.

  • Data Ekonomi AS Dorong Harga Bitcoin Menguat setelah Anjlok

    Pelemahan Wall Street Dorong Harga Bitcoin Anjlok

    Jakarta, Beritasatu.com – Pasar aset kripto, khususnya Bitcoin merosot selama 24 jam terakhir imbas bursa perdagangan Amerika Serikat (AS) yang anjlok. Anjloknya Wall Street tertekan laporan keuangan kuartal II 2024, khususnya sektor teknologi yang mengecewakan.

    Melansir Coinmarketcap, Jumat (1/11/2024), hingga pukul 07.50 WIB, Bitcoin merosot 2,65% dalam 24 jam terakhir menjadi US$ 70,190 per koin. Kemudian Ethereum ikut ambles 4,98% menjadi US$ 2,52 per koin dan Binance juga merotos 2,83% menjadi US$ 577 per dolar AS.

    Selain tiga aset kripto unggulan yang menurun, kapitalisasi pasar kripto global juga anjlok 5,45% menjadi US$ 2,29 triliun.

    Coindesk menyebut, harga aset kripto dan saham terkait mengalami penurunan seiring dengan para trader yang terlihat mengurangi posisi long setelah kenaikan signifikan sebelumnya. Bitcoin juga kembali gagal menembus rekor tertinggi di atas US$ 73.700.

    Penurunan harga ini terjadi bersamaan dengan penurunan besar di pasar saham AS, dengan Nasdaq dan S&P 500 masing-masing turun 2.3% dan 1.5%. Raksasa teknologi, seperti Meta dan Microsoft menekan indeks setelah laporan keuangan mengecewakan.

    Kemudian, saham yang terhubung dengan aset digital juga mengalami kerugian. Coinbase anjlok 7% setelah gagal memenuhi target pendapatan, sementara Robinhood turun 13%. Penambang Bitcoin, termasuk Marathon Digital, Riot Platforms, dan Cleanspark ikut melemah di kisaran penurunan antara 5%-10%.

  • Harga Bitcoin Dekati Level Tertinggi

    Harga Bitcoin Dekati Level Tertinggi

    Jakarta, Beritasatu.com – Pasar kripto mengalami lonjakan signifikan dalam 24 jam terakhir. Harga Bitcoin meroket dan sempat menyentuh level US$ 73.000

    Menurut data Coinmarketcap pada Rabu (30/10/2024) pukul 06.10 WIB, kapitalisasi pasar kripto global melonjak 3,61% dalam sehari mencapai US$ 2,45 triliun. Bitcoin (BTC) sebagai kripto dengan kapitalisasi terbesar mengalami kenaikan 3,57% dalam 24 jam terakhir. Saat ini, harga Bitcoin berada di level US$ 72.532 per koin, atau setara Rp 1,14 miliar (kurs Rp 15.773 per US$).

    Ethereum (ETH) juga menunjukkan tren positif dengan kenaikan 2,44% menjadi US$ 2.632 per koin. Sementara itu, Binance Coin (BNB) meningkat 0,57% dalam 24 jam terakhir dan kini dihargai US$ 605 per koin.

    Mengutip laporan dari Coindesk, Bitcoin mengalami lonjakan harga signifikan selama jam perdagangan di Amerika Serikat (AS) pada Selasa dan hampir mencapai US$ 73.500. Ini mendekati rekor tertinggi sebelumnya, yakni US$ 73.737 yang tercatat pada 14 Maret 2024.

    Kenaikan ini memperkuat kinerja Bitcoin sejak awal tahun, dengan keuntungan hampir 75%. Harga BTC telah lebih dari dua kali lipat dibandingkan posisi setahun yang lalu, setelah melalui fase konsolidasi yang menantang. Pada musim panas lalu, Bitcoin sempat anjlok di bawah US$ 50.000, meskipun selama beberapa bulan bergerak dalam kisaran US$ 60.000 hingga US$ 65.000.

    Meskipun ada kekhawatiran bahwa siklus bull market yang dimulai pada awal 2023 mungkin sudah mencapai puncaknya, Bitcoin kembali menunjukkan momentum yang kuat. Sebelumnya, setiap upaya mencapai level tertinggi baru seringkali terhambat oleh tekanan jual dari penambang dan investor jangka panjang. Namun, setiap penurunan harga segera direspon dengan aksi beli.

    Beberapa faktor turut mendorong lonjakan ini, di antaranya adalah kebijakan pelonggaran moneter oleh bank sentral negara Barat serta stimulus fiskal dan moneter dari China. Selain itu, sentimen pasar juga dipengaruhi oleh meningkatnya peluang kemenangan Donald Trump, kandidat presiden dari Partai Republik yang dikenal mendukung kripto.