Produk: bitcoin

  • Harga Bitcoin Hari Ini di Bawah USD 100.000, Imbas Peretasan Platform Perdagangan Kripto Bybit – Page 3

    Harga Bitcoin Hari Ini di Bawah USD 100.000, Imbas Peretasan Platform Perdagangan Kripto Bybit – Page 3

    Harga bitcoin pun mengalami perbedaan-perbedaan. Perbedaan harga ini terjadi karena beberapa faktor, termasuk perbedaan waktu pembaruan data, platform perdagangan yang digunakan, dan kondisi pasar yang dinamis.

    Informasi yang diperoleh dari beberapa sumber menunjukkan rentang harga yang cukup lebar, mulai dari Rp 1,5 miliar hingga lebih dari USD 93.000 per BTC. Perbedaan ini menyoroti pentingnya selalu memeriksa informasi terkini dari sumber terpercaya sebelum melakukan transaksi.

    Sebagai contoh, Indodax mencatat harga Bitcoin sekitar Rp1.511.825.000 per BTC, sementara CoinMarketCap menunjukkan angka yang sedikit lebih tinggi, yakni sekitar Rp 1.586.701.856,74 per BTC.

    Perbedaan ini mencapai puluhan juta rupiah, menunjukkan betapa volatilnya pasar kripto. Di sisi lain, platform internasional seperti TradingView mencatat harga sekitar USD 92.143 USD per BTC, dengan penurunan 0,35 persen dalam 24 jam terakhir.

    Binance, platform pertukaran kripto terkemuka lainnya, menunjukkan harga yang sedikit lebih tinggi, yaitu sekitar USD 93.521,10 USD per BTC.

  • Apa Itu Bitcoin? Dari Sejarah, Cara Membeli hingga Cara Menggunakannya – Page 3

    Apa Itu Bitcoin? Dari Sejarah, Cara Membeli hingga Cara Menggunakannya – Page 3

    Jika kamu tidak ingin menambang Bitcoin, kamu dapat membelinya menggunakan bursa mata uang kripto.

    Kebanyakan orang tidak akan dapat membeli seluruh BTC karena harganya yang sangat tinggi, tetapi kamu dapat membeli sebagian dari satu BTC di bursa dalam mata uang fiat, seperti dolar AS.

    Misalnya, kamu dapat membeli bitcoin di platform bursa kripto Coinbase dengan membuat dan mendanai akun menggunakan rekening bank, kartu kredit, atau kartu debit. 

    Cara Menggunakan Bitcoin

    Bitcoin awalnya dirancang dan dirilis sebagai metode pembayaran peer-to-peer. Namun, kasus penggunaannya terus berkembang karena nilainya yang terus meningkat, persaingan dari blockchain dan mata uang kripto lainnya, dan pengembangan pada blockchain yang memproses informasi untuk blockchain Bitcoin.

    Bitcoin diterima sebagai alat pembayaran untuk barang dan jasa di banyak pedagang, pengecer, dan toko di beberapa negara tertentu.

    Toko fisik yang menerima mata uang kripto umumnya akan memajang tanda yang bertuliskan “Bitcoin Diterima di Sini.” Transaksi dapat ditangani dengan terminal perangkat keras atau alamat dompet yang diperlukan melalui kode QR dan aplikasi layar sentuh.

    Bisnis daring dapat dengan mudah menerima Bitcoin dengan menambahkan opsi pembayaran ini ke opsi pembayaran daring lainnya: kartu kredit, PayPal, dan lainnya.

    Untuk menggunakan Bitcoin, kamu perlu memiliki dompet mata uang kripto. Dompet adalah antarmuka blockchain dan dapat menyimpan kunci pribadi untuk bitcoin yang kamu miliki. Kunci ini harus dimasukkan saat kamu melakukan transaksi.

  • 5 Kasus Pencurian Token Digital Terbesar sejak Bitcoin Diluncurkan 17 Tahun Lalu

    5 Kasus Pencurian Token Digital Terbesar sejak Bitcoin Diluncurkan 17 Tahun Lalu

    Bisnis.com, JAKARTA – Bursa mata uang kripto Bybit mengungkap para peretas baru-baru ini berhasil mencuri token digital senilai sekitar US$1,5 miliar atau Rp24,4 triliun (kurs Rp16.290). Di luar kasus tersebut, ada 5 insiden pencurian besar lainnya yang pernah terjadi

    Kejadian ini disebut oleh para peneliti sebagai pencurian kripto terbesar yang pernah terjadi.

    Melansir dari Reuters, Selasa (25/2/2025) CEO Bybit, Ben Zhou, mengungkapkan bahwa kripto tersebut diambil dari “dompet dingin,” yang umumnya digunakan untuk menyimpan token ether secara offline dan dianggap lebih aman. 

    Menurut perusahaan riset blockchain, Elliptic, peretasan ini lebih dari dua kali lipat pencurian kripto terbesar sebelumnya dan kemungkinan besar merupakan pencurian tunggal terbesar yang diketahui dalam sejarah.

    Pencurian ini semakin memperburuk masalah keamanan di industri kripto, yang telah mengalami serangkaian peretasan dalam beberapa tahun terakhir. 

    Pada tahun 2024, total pencurian akibat peretasan diperkirakan mencapai lebih dari US$2 miliar, menjadikannya tahun keempat berturut-turut di mana angka ini melebihi US$1 miliar.

    Berikut adalah beberapa pencurian besar lainnya yang mengganggu dunia kripto sejak peluncuran Bitcoin pada 2008:

    1. POLY NETWORK 

    Pada Agustus 2021, peretas mencuri sekitar $610 juta dari Poly Network, sebuah platform untuk transaksi token peer-to-peer. Namun, peretas ini kemudian mengembalikan sebagian besar dana yang dicuri. 

    Peretasan ini menyoroti kerentanannya sektor keuangan terdesentralisasi (DeFi), tempat pengguna bertransaksi tanpa melalui bank atau bursa tradisional.

    2. RONIN NETWORK

    Pada Maret 2022, peretas mencuri sekitar $540 juta dari proyek blockchain Ronin, yang terkait dengan game Axie Infinity. Mereka berhasil mengambil 173.600 token ether dan 25,5 juta token USD Coin.

    3. COINCHECK

    Pada Januari 2018, peretas berhasil mencuri sekitar US$530 juta dari bursa Coincheck yang berbasis di Tokyo. Pencurian ini terjadi melalui serangan terhadap “dompet panas,” yang disimpan secara online, menyoroti potensi kerentanannya bursa kripto.

    4. MT. GOX

    Salah satu peretasan kripto yang paling terkenal terjadi antara 2011 hingga 2014, ketika hampir US$500 juta bitcoin dicuri dari bursa Mt.Gox, yang merupakan bursa terbesar di dunia pada saat itu. 

    Setelah terungkap, Mt.Gox mengajukan kebangkrutan, dan sekitar 24.000 pelanggan kehilangan akses ke dana mereka.

    5. WORMHOLE

    Pada bulan sebelumnya, DeFi Wormhole menjadi sasaran peretasan, dengan pencurian sekitar US$320 juta. 

    Peretas berhasil mengakses 120.000 token digital yang terkait dengan ether. Setelah kejadian tersebut, Jump Trading, perusahaan yang mengakuisisi pengembang Wormhole, mengganti dana yang hilang untuk mendukung anggota komunitas.

  • Top 5 News: Presiden Ukraina Siap Mundur hingga Pemimpin FBI Kash Patel Miliki Bitcoin US$ 115.000

    Top 5 News: Presiden Ukraina Siap Mundur hingga Pemimpin FBI Kash Patel Miliki Bitcoin US$ 115.000

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy siap mundur demi perdamaian dan netizen meragukan kehamilan Nikita Mirzani karena diduga menghindari pemeriksaan polisi, menjadi berita terpopuler atau top 5 news sepanjang Minggu (23/2/2025).

    Selanjutnya, berita yang tak kalah menarik lainnya adalah 3 kepala daerah dibawa ke rumah sakit karena kelelahan ikut retret hingga pemimpin FBI Kash Patel miliki bitcoin mencapai US$ 115.000

    Top 5 news Beritasatu.com:

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy Siap Mundur demi Perdamaian

    Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy menyatakan ia siap mengundurkan diri dari jabatannya jika itu dapat membantu membawa perdamaian bagi Ukraina.

    Dalam sebuah konferensi pers pada forum “Ukraine The Year 2025”, Minggu (23/2/2025), Zelensky menanggapi pertanyaan wartawan dan menjelaskan keinginannya mengenai perdamaian.

    2. Netizen Ragu dan Klaim Hamil Nikita Mirzani Mampu Hindari Penjara

    Menjelang pemeriksaan atas dugaan pemerasan dengan laporan Reza Gladys, selebritas Nikita Mirzani mendadak membuat pengakuan hamil 3 bulan. Mendengar hal itu, netizen menduga Nikita Mirzani berusaha menghindar untuk di penjara.

    “Aku hamil, guys. Sekarang sudah masuk tiga bulan,” kata Nikita Mirzani yang diunggah ulang akun Instagram @lambe_danu3, Minggu (23/2/2025).

    3. 3 Kepala Daerah Dibawa Ke Rumah Sakit karena Kelelahan Ikut Retret

    Top 5 news selanjutnya, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya menyampaikan sebanyak tiga kepala daerah mengalami kelelahan seusai mengikuti pembekalan atau retret hari ketiga di Lembah Tidar Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah.

    Selanjutnya, ketiga kepala daerah tersebut dirujuk ke RSUD Tidar untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

    4. Persela Banding Sanksi Komdis PSSI Seusai Ricuh di Stadion Tuban

    Persela Lamongan akan mengajukan banding terhadap sanksi yang dijatuhkan oleh Komite Disiplin (Komdis) PSSI terkait insiden kericuhan suporter saat laga melawan Persijap Jepara di Stadion Tuban Sport Center (TSC), Tuban, Jawa Timur, Selasa (18/2/2025).

    “Kami dari manajemen berencana mengajukan banding atas keputusan Komdis PSSI, dengan harapan mendapatkan keringanan hukuman,” ujar Manajer Persela Lamongan, Fariz Julinar Maurisal, saat dikonfirmasi di Lamongan, Minggu (23/2/2025) dikutip dari Antara.

    5. Pemimpin FBI Kash Patel Miliki Bitcoin Mencapai US$ 115.000

    Kashyap “Kash” Patel, seorang pengacara dan mantan jaksa federal di Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) kini resmi menjabat sebagai direktur FBI. Namun, yang menarik dari terpilihnya Kash Patel ini, yakni investasi yang dia miliki dalam bentuk aset kripto, khususnya Bitcoin.

    Kash Patel memiliki investasi mencapai US$ 115.000 dalam Bitcoin ETF serta mencapai US$ 250.000 di Core Scientific, sebuah perusahaan besar di industri penambangan Bitcoin.

    Demikian top 5 news Beritasatu.com pada Minggu (23/2/2025) yang menarik perhatian pembaca. Namun, terdapat update berita lainnya yang tak kalah menarik, informatif, serta menghibur yang bisa pembaca simak lebih lanjut.

  • Pemimpin FBI Kash Patel Miliki Bitcoin Mencapai US$ 115.000

    Pemimpin FBI Kash Patel Miliki Bitcoin Mencapai US$ 115.000

    Jakarta, Beritasatu.com – Kashyap “Kash” Patel, seorang pengacara dan mantan jaksa federal di Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) kini resmi menjabat sebagai direktur FBI. Namun, yang menarik dari terpilihnya Kash Patel ini, yakni investasi yang dia miliki dalam bentuk aset kripto, khususnya Bitcoin.

    Melansir The Crypto News, Minggu (23/2/2025), Kash Patel memiliki investasi mencapai $115.000 dalam Bitcoin ETF serta mencapai  $250.000 di Core Scientific, sebuah perusahaan besar di industri penambangan Bitcoin.

    Pria kelahiran New York ini resmi menjadi direktur FBI setelah disahkan oleh Senat AS dalam pemungutan suara yang berlangsung sengit dengan hasil 51-49. Keputusan ini menjadi pencapaian besar bagi Donald Trump dalam perselisihannya yang berkepanjangan dengan lembaga tersebut.

    Seluruh anggota Senat dari Partai Demokrat menolak pencalonan Patel, didukung oleh dua senator dari Partai Republik, Susan Collins dan Lisa Murkowski, yang mengungkapkan kekhawatiran terhadap kedekatannya dengan Trump. Namun, Patel sebagai salah satu pendukung setia Trump berhasil mendapatkan jabatan tersebut.

    Kepemilikan aset digitalnya memang tidak menjadi topik utama dalam sidang penentuan jabatan barunya. Namun, beberapa analis percaya bahwa pemahaman Kash Patel terhadap dunia kripto, khususnya Bitcoin, bisa menjadi keuntungan bagi FBI dalam memberantas kejahatan siber, terutama serangan yang dilakukan oleh peretas Korea Utara terhadap platform aset digital.

    Bagi yang mengikuti perkembangan politik di era Trump, nama Patel bukanlah sosok asing. Ia merupakan seorang pengacara dan mantan pejabat keamanan nasional yang memiliki peran penting dalam perseteruan Trump dengan komunitas intelijen.

    Sebelumnya, ia juga pernah menjabat sebagai kepala staf menteri pertahanan sementara dan turut berperan dalam menghadapi investigasi terkait campur tangan Rusia dalam pemilu AS. Kini, Patel memimpin FBI, sebuah lembaga yang memiliki sejarah hubungan tegang dengan Trump.

    Catatan keuangan Patel mengungkapkan strategi investasi yang beragam. Kash Patel disebut memiliki beberapa investasi, yakni mencapai US$ 5 juta di EliteDepot, perusahaan yang bergerak di bidang mode dan produk perawatan kulit, mencapai US$ 250.000 di NVIDIA, salah satu produsen cip terkemuka di dunia, da mencapai US$ 250.000 di VK Integrated Systems, perusahaan perlengkapan taktis yang memiliki kontrak dengan sektor pertahanan.

    Kemudian, ia juga berinvestasi mencapai US$ 250.000 di Core Scientific, perusahaan yang berfokus pada penambangan Bitcoin, dan memiliki sebesar US$ 115.000 dalam Bitcoin ETF.

    Dengan latar belakang yang beragam dan strategi investasi yang luas pada bidang kripto, khususnya Bitcoin, Kash Patel kini menghadapi tugas besar dalam memimpin FBI di tengah dinamika politik yang terus berkembang.

  • Bursa Kripto Bybit Diduga Diretas Hacker Korea Utara yang Didanai Negara

    Bursa Kripto Bybit Diduga Diretas Hacker Korea Utara yang Didanai Negara

    Bisnis.com, JAKARTA – Bursa kripto Bybit diduga diretas oleh komplotan peretas yang berasal dari Korea Utara yang disinyalir didanai oleh negara.

    Dilansir dari CNBC.com, Kepala Ilmuwan Elliptic, Tom Robinson menghubungkan serangan peretasan Bursa kripto Bybitdengan Lazarus Group dari Korea Utara, sebuah kolektif peretas yang disponsori negara yang terkenal karena menyedot miliaran dolar dari industri mata uang kripto.

    Kelompok ini dikenal karena mengeksploitasi kerentanan keamanan untuk mendanai rezim Korea Utara, sering kali menggunakan metode pencucian uang yang canggih untuk mengaburkan aliran dana.

    “Kami telah memberi label alamat pencuri di perangkat lunak kami, untuk membantu mencegah dana ini dicairkan melalui bursa lain,” kata Tom Robinson dikutip dari CNBC.com pada Sabtu (22/2/2025).

    Riwayat Lazarus Group dalam menargetkan platform kripto dimulai pada 2017, ketika kelompok tersebut menyusup ke empat bursa Korea Selatan dan mencuri bitcoin senilai $200 juta.

    Saat lembaga penegak hukum dan firma pelacakan kripto berupaya melacak aset yang dicuri, para pakar industri memperingatkan bahwa pencurian skala besar tetap menjadi risiko mendasar.

    “Semakin sulit kita mendapatkan keuntungan dari kejahatan seperti ini, semakin jarang kejahatan itu terjadi,” kata Robinson.

    Sebelumnya, Chief Executive Officer Bybit, Ben Zhou menuturkan seorang peretas mengambil kendali salah satu dompet Ethereum offline Bybit. Diperkirakan aset senilai US$1,46 miliar atau setara dengan Rp23,8 triliun mengalir keluar dari dompet itu dalam serangkaian transaksi mencurigakan, menurut postingan analis on-chain ZachXBT di Telegram. 

    Firma riset Arkham Intelligence mengkonfirmasi arus keluar sekitar US$1,4 miliar dari bursa Bybit, memposting di X bahwa dana tersebut telah mulai berpindah ke alamat baru, di mana dana tersebut dijual.

    Peretasan tersebut adalah pencurian kripto terbesar yang pernah ada, menurut perusahaan analisis blockchain Elliptic, melampaui US$611 juta yang dicuri dari Poly Network pada 2021. 

    “Ini kemungkinan merupakan insiden terbesar yang pernah ada, bukan hanya kripto,” kata Rob Behnke, salah satu pendiri dan ketua eksekutif perusahaan keamanan blockchain Halborn. 

     

  • Tren Besar yang Wajib Diketahui Soal Mata Uang Kripto di 2025

    Tren Besar yang Wajib Diketahui Soal Mata Uang Kripto di 2025

    Jakarta: Industri mata uang kripto terus berkembang pesat, dan tahun 2025 diprediksi menjadi tahun transformatif.
     
    Regulasi yang semakin jelas, adopsi institusional yang meningkat, serta kemajuan teknologi akan semakin membentuk lanskap kripto.
     
    Melansir Analytics Insights, berikut tren utama yang perlu diperhatikan:

    1. Adopsi institusional yang meluas
    Perusahaan besar seperti BlackRock dan MicroStrategy semakin mengakui Bitcoin sebagai aset investasi utama. Bahkan, regulasi yang lebih ramah di beberapa negara membuat investor institusional lebih percaya diri untuk berinvestasi di kripto.

    2. Regulasi yang semakin jelas
    Amerika Serikat dan Eropa mulai merangkul ETF Bitcoin dan Ethereum, sementara negara lain mengembangkan regulasi lebih ketat. Ini dapat meningkatkan kepercayaan pasar dan memperluas penggunaan kripto secara global.
     

    3. Integrasi kecerdasan buatan (AI) 
    Teknologi AI semakin terlibat dalam perdagangan dan manajemen aset kripto, memberikan solusi yang lebih cerdas dan efisien bagi investor.

    4. Tokenisasi Aset Dunia Nyata (RWA)
    Aset dunia nyata seperti properti dan komoditas mulai ditokenisasi menggunakan teknologi blockchain, menciptakan peluang baru bagi investor.

    5. Dominasi DeFi dan Web3
    Keuangan terdesentralisasi (DeFi) semakin berkembang, memungkinkan transaksi lebih cepat dan aman. Web3 juga makin diminati dengan proyek seperti Chainlink dan Polkadot yang mendukung internet generasi baru.

    6. Mata uang digital bank sentral (CBDC)
    Negara seperti Tiongkok sudah mengembangkan yuan digital, sementara negara lain mulai mengeksplorasi CBDC untuk sistem keuangan yang lebih stabil dan teregulasi.
     

    7. Keamanan dan kepatuhan regulasi diperketat
    Penipuan dan serangan siber masih menjadi ancaman. Oleh karena itu, regulasi yang lebih ketat diharapkan dapat meningkatkan perlindungan bagi investor.

    8. Kripto ramah lingkungan
    Isu keberlanjutan semakin menjadi perhatian. Proyek kripto mulai mengadopsi teknologi ramah lingkungan untuk mengurangi jejak karbon.

    9. NFT dan kepemilikan digital
    NFT berkembang di berbagai sektor, mulai dari seni hingga real estat, sebagai metode verifikasi kepemilikan yang aman dan transparan.

    10. Pembayaran kripto meningkat
    Stablecoin dan aset digital lainnya semakin banyak digunakan dalam transaksi sehari-hari karena kecepatan dan efisiensinya.
     
    Tahun 2025 diprediksi menjadi tonggak penting bagi industri kripto. Dengan regulasi yang lebih jelas dan adopsi yang meningkat, mata uang digital semakin siap menjadi bagian dari sistem keuangan global.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Tips Memulai Investasi Kripto buat Pemula

    Tips Memulai Investasi Kripto buat Pemula

    Jakarta

    Dari aneka pilihan produk investasi, kripto adalah salah satunya. Di sisi lain, Melalui Otoritas Jasa Keuangan, telah diatur pula tentang aset kripto.

    Bicara soal kripto, Perencana keuangan Aidil Akbar mengatakan idealnya persentase untuk berinvestasi kurang lebih di angka 10%-15% dari nominal gaji bulanan yang kita terima.

    Aidil menyarankan agar menyisihkan porsi kecil terlebih dahulu untuk pemula yang baru ingin berinvestasi sambil belajar ekosistem kripto.

    “Sekitar 15% (untuk investasi). Kalau gaji sesuai upah minimum regional (UMR) Rp 5 juta, berarti harus investasi sekitar Rp 500 ribu. Dari Rp 500 ribu, bisa disisihkan 10%-20% untuk masuk ke kripto. Jadi, yang Rp 400 ribu boleh kalian masukkan ke mana pun,” kata Aidil dalam sharing session-nya kepada rekan-rekan detikcom, di Kantor Detikcom, Rabu (19/2/2025) sore.

    Selain itu, untuk pertama kali berinvestasi di kripto, bisa sambil belajar dengan berinvestasi di cryptocurrency Tether atau USDT. Hal ini lantaran, kata Aidil, USDT adalah mata uang kripto yang dirancang untuk memiliki nilai yang stabil. Nilai 1 USDT biasanya setara dengan US$ 1.

    “Pertama kali, beli dulu USDT. Karena USDT itu biasanya kalau kita mau transaksi kripto, saya lebih suka pairing-nya pakai USDT supaya gampang menghitungnya, standar internasional. Kemudian, yang dibeli pertama, otomatis kalau masih baru belajar, beli saja Bitcoin,” beber Aidil lebih lanjut.

    Aidil menambahkan, jika sudah mulai mengerti bagaimana ekosistem kripto, bisa mulai merambah ke platform blockchain lainnya seperti Ethereum dan Solana.

    “Ketika saya mau beli koin, yang saya lihat pertama kali adalah ecosystem, project, dan community. Tiga itu pertanyaan saya. Sama seperti laporan keuangan: berapa asetnya? Berapa profitnya? Berapa utangnya?” terang Aidil saat menjelaskan perihal tips memilih Bitcoin

    “Cryptocurrency itu adalah satu supply-demand. Supply dibentuk dari project atau ekosistem yang membutuhkan koin tersebut. Makanya tadi saya katakan, ecosystem-project. Karena itu salah satu fundamental analysis,” tutup Aidil.

    (hns/hns)

  • Pria Ini Mau Beli TPA Sampah Demi Cari Bitcoin yang Terbuang

    Pria Ini Mau Beli TPA Sampah Demi Cari Bitcoin yang Terbuang

    Jakarta

    Perjuangan James Howell untuk mencari Bitcoin-nya yang terbuang pada tahun 2013 masih terus berlanjut. Dan, kini ia berusaha membeli tempat pembuangan akhir (TPA) sampah untuk mencari Bitcoin-nya itu.

    Pencarian Bitcoin yang dimaksud di sini adalah mencari hardisk berisi informasi dompet Bitcoin yang tak sengaja terbuang pada 2013. Hardisk itu menurutnya terbuang di sebuah TPA sampah yang ada di kota Newport, Wales.

    Sebelumnya ia meminta izin ke dewan kota Newport untuk mencari hardisk tersebut di TPA sampah. Namun ia tak mendapat izin itu, bahkan di tahap banding ke pengadilan tinggi pun ia kalah.

    Namun pemerintah kota Newport kini berencana untuk menutup TPA sampah yang dimaksud karena sudah hampir penuh. Rencana ini mau dimanfaatkan oleh Howell, yaitu dengan membeli TPA tersebut, demikian dikutip detikINET dari The Guardian, Jumat (14/2/2025).

    “Saya memperkirakan (TPA) akan ditutup dalam beberapa tahun ke depan karena saat ini sudah 80/90% penuh, namun saya tidak memperkirakan penutupannya akan secepat ini. Jika dewan kota Newport mengizinkan, saya mungkin akan tertarik untuk membeli lahan pembuangan sampah itu dengan kondisi saat ini dan sudah mendiskusikan opsi ini dengan rekan investasi,” kata Howells.

    Kisah Bitcoin Howells yang menurutnya tak sengaja terbuang ini sudah ada sejak lama. Ia awalnya mengaku menambang Bitcoin sejak 2009 menggunakan laptopnya. Saat itu, ia berhasil mendapatkan 7.500 bitcoin, yang saat ini nilainya setara dengan Rp 11,7 triliun.

    Namun laptop yang ia pakai menambang itu rusak, dan kemudian dijualnya lewat eBay. Hardisk tempat menyimpan dompet bitcoin itu ia simpan, dan menurut pengakuannya memang sengaja disimpan untuk menunggu nilainya menjadi mahal.

    Sayangnya, hardisk tersebut tak sengaja terbuang pada tahun 2013. Menurut pengakuannya, hardisk itu ia masukkan ke dalam kantong plastik berwarna hitam, yang kemudian tak sengaja dibuang oleh pasangannya saat itu.

    Howells meyakini hardisknya itu berakhir di TPA sampah Newport. Sudah berbagai macam cara ia coba untuk mencari hardisknya itu, termasuk meminta izin untuk melakukan pencarian di TPA, termasuk dengan menjanjikan akan menyumbangkan 25% dari total bitcoin itu ke dewan kota untuk membantu penanganan virus Corona pada tahun 2022 lalu.

    Bahkan ia mengaku sudah mendapat investor untuk membekingi pencarian tersebut dari segi finansial, karena mencari sebuah hardisk 2.5 inch (ukurannya sekitar 6x10x0,8 cm) di tumpukan sampah seberat 100 ribu ton jelas bukan hal mudah.

    Howells punya dua rencana. Pertama, ia akan menyortir sampah seberat 100 ribu ton menggunakan manusia, robot anjing Spot dari Boston Dynamics, dan sistem otomatisasi. Biaya total yang dibutuhkan untuk rencana ini adalah USD 11 juta dan membutuhkan waktu 9-12 bulan.

    Namun ada juga rencana kedua yang lebih irit. Membutuhkan dana sebesar USD 6 juta dan membutuhkan waktu sekitar 18 bulan. Kedua rencana ini melibatkan berbagai ahli di berbagai bidang, termasuk ahli ekstraksi data dari media penyimpanan yang rusak, yaitu seorang ahli dari OnTrack, perusahaan yang sukses mengembalikan 99% data dari black box pesawat angkasa Colombia yang jatuh ke bumi.

    Sampah-sampah yang diangkat dari TPA tersebut akan dibersihkan dan didaur ulang sebanyak mungkin, dan sisanya akan ditimbun dalam tanah. Bahkan Howells pun tengah menjajaki kemungkinan untuk membangun pembangkit listrik tenaga matahari atau angin di atas TPA tersebut.

    (asj/asj)

  • 5 Risiko Investasi Kripto yang Wajib Diketahui, Apa Saja?

    5 Risiko Investasi Kripto yang Wajib Diketahui, Apa Saja?

    Investasi Kripto di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat. Pada 2024, jumlah pengguna kripto di Indonesia mencapai 22,9 juta akun di semua platform, dengan total transaksi mencapai Rp650,6 triliun. Angka tersebut meningkat 335,9% dibandingkan tahun sebelumnya.

    Adapun aset kripto dengan nilai transaksi tertinggi di Indonesia, di antaranya Tether (USDT), Bitcoin (BTC), Dogecoin (DOGE), Pepe (PEPE), dan XRP (XRP).

    Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Hasan Fawzi menjelaskan bahwa tren investasi ini mencerminkan makin luasnya penggunaan aset kripto oleh masyarakat dan posisi strategis Indonesia dalam ekosistem keuangan digital global.

    Menurut Hasan, aset kripto kini bukan hanya sekadar komoditas, melainkan telah berkembang menjadi instrumen keuangan yang lebih kompleks.

    Aset ini memiliki potensi besar untuk mendukung inovasi teknologi dan model bisnis baru yang dapat memperkuat sektor keuangan dan perekonomian nasional di masa depan.

    Namun, OJK juga mewanti-wanti bahwa investasi dalam aset kripto memiliki tingkat risiko yang relatif tinggi. Oleh karena itu, sangat penting untuk berhati-hati dan memahami berbagai risiko yang terlibat sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam kripto.

    Berikut beberapa risiko investasi kripto yang wajib diketahui agar dapat meminimalkan kemungkinan kerugian.

    1. Risiko fluktuatif

    Ilustrasi investasi kripto atau crypto (unsplash.com/Kanchanara)

    Harga aset kripto sangat mudah bergerak naik atau turun dengan cepat dan sering tidak dapat diprediksi. Volatilitas ini dapat menyebabkan perubahan nilai yang signifikan dalam waktu singkat, sehingga investor harus siap menghadapi kemungkinan kehilangan uang dalam jumlah besar.

    Ketidakpastian harga ini sering kali dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti regulasi baru, adopsi pasar, atau tren global.

    2. Risiko kejahatan siber dan penipuan

    Aset kripto sangat rentan terhadap ancaman kejahatan siber seperti peretasan dan skema phishing yang dapat mengakibatkan pencurian aset. Selain itu, beberapa platform atau koin kripto yang menawarkan imbal hasil tinggi bisa menjadi sasaran skema penipuan seperti “pump and dump”.

    Skema ini dapat menyebabkan kerugian besar bagi investor yang tidak waspada, sehingga penting untuk selalu berhati-hati dalam memilih platform atau aset kripto.

    3. Risiko pasar

    Ilustrasi investasi kripto atau crypto (unsplash.com/Art Rachen)

    Pasar kripto sangat dipengaruhi oleh sentimen investor dan perubahan berita global, baik itu terkait ekonomi, politik, atau regulasi. Sentimen pasar yang berubah-ubah ini dapat menyebabkan harga aset kripto berfluktuasi secara tajam, bahkan dalam waktu yang sangat singkat.

    Keputusan investasi sering kali dipengaruhi oleh rumor atau kebijakan pemerintah yang memengaruhi dunia kripto, membuat pasar ini lebih sensitif terhadap berbagai faktor eksternal.

    4. Risiko likuiditas

    Tidak semua aset kripto memiliki likuiditas yang tinggi, yang berarti beberapa koin atau token mungkin sulit untuk dijual kembali ketika Anda membutuhkan uang tunai dengan cepat. Hal ini dapat menjadi masalah besar jika Anda memutuskan untuk keluar dari investasi kripto dan membutuhkan dana tunai dalam jumlah besar dalam waktu singkat.

    Aset yang tidak likuid dapat menghambat kemampuan Anda untuk mengakses uang yang telah Anda investasikan jika pasar mengalami penurunan atau kekurangan pembeli.

    5. Risiko dalam segi kehalalan

    Transaksi aset digital diprediksi kembali marak. (dok. Nanovest)

    Faktor risiko lain dari investasi kripto yang sering diperdebatkan adalah dari sisi kesesuaian dalam ajaran Islam. Beberapa ulama berpendapat bahwa trading kripto bisa dianggap halal jika dilakukan dengan transparansi dan kejelasan.

    Ini termasuk pemahaman tentang risiko yang terlibat, serta memastikan bahwa transaksi dilakukan secara jujur tanpa manipulasi.

    Trading kripto juga dianggap halal jika memberikan manfaat ekonomi bagi individu dan masyarakat secara umum, misalnya jika keuntungan yang diperoleh digunakan untuk kebaikan dan meningkatkan kesejahteraan.

    Namun, ada juga pandangan yang menyatakan bahwa trading kripto dikategorikan haram. Salah satu alasan utama adalah sifatnya yang spekulatif. Fluktuasi harga yang cepat dan tak terduga membuat trading kripto sering dianggap sebagai bentuk perjudian.

    Beberapa ulama juga berpendapat bahwa aset kripto tidak memiliki nilai intrinsik karena tidak didukung oleh aset fisik atau pemerintah. Hal ini menimbulkan ketidakpastian dan dianggap bertentangan dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam.

    Di sisi lain, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa penggunaan Cryptocurrency”>Cryptocurrency sebagai mata uang hukumnya haram. Hal ini karena adanya unsur gharar (ketidakpastian) dan dharar (kerugian) dalam transaksi kripto, serta bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, seperti Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang.

    Selain itu, volatilitas yang ekstrem pada nilai mata uang kripto dianggap dapat merugikan salah satu pihak dalam transaksi, sehingga tidak sesuai dengan prinsip keadilan dalam Islam.