Produk: bitcoin

  • VIDEO: Gokil, Wisata Luar Angkasa Lewati Kutub Utara dan Selatan!

    VIDEO: Gokil, Wisata Luar Angkasa Lewati Kutub Utara dan Selatan!

    Empat turis luar angkasa baru saja pulang dari misi luar biasa: mengorbit Bumi lewat Kutub Utara & Selatan! Misi ini disewa oleh investor Bitcoin asal Tiongkok, Chun Wang, yang kini jadi warga Malta.

    Ringkasan

  • Trump Naikkan Tarif Impor! Pasar Keuangan Auto Panik! Begini Dampaknya

    Trump Naikkan Tarif Impor! Pasar Keuangan Auto Panik! Begini Dampaknya

    Jakarta: Pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump kembali mengeluarkan kebijakan kontroversial. 
     
    Kali ini, Trump memberlakukan tarif impor baru yang langsung mengguncang pasar keuangan global. 
     
    Saham-saham raksasa teknologi AS anjlok, Bitcoin ikut terpukul, sementara harga emas meroket ke level tertinggi. 

    Lalu, bagaimana kebijakan ini bisa memengaruhi ekonomi dunia? Yuk, kita bahas tuntas!

    Tarif baru Trump, siapa yang kena?
    Kebijakan tarif yang diumumkan Trump mencakup tarif 25 persen untuk semua mobil impor mulai 3 April, tarif 10 persen untuk semua barang impor mulai 5 April.
     
    Tarif khusus untuk beberapa negara yang berlaku mulai 9 April:
     
    – Tiongkok: 34 persen
    – Vietnam: 46 persen
    – Taiwan: 32 persen
    – Korea Selatan: 25 persen
    – Uni Eropa: 20 persen
    – Swiss: 31 persen
     
    Menurut Trump, kebijakan ini bertujuan melindungi ekonomi AS yang dianggapnya sudah dirugikan oleh perdagangan yang tidak adil selama puluhan tahun. 
     
    Namun, efeknya justru langsung terasa di pasar global.
     

    Saham AS dan Bitcoin terpukul!
    Sejak pengumuman tarif baru ini, pasar saham AS mengalami tekanan hebat Nasdaq 100 turun 2,3 persen dan S&P 500 anjlok 1,7 persen
     
    Saham teknologi babak belur. Tesla (TSLA) -8 persen, Palantir (PLTR) -8 persen, Apple (AAPL) -7 persen, Amazon (AMZN) -6 persen, Nvidia (NVDA) -6 persen.
     
    Saham ritel seperti Nike (NKE) dan Walmart (WMT) juga turun 7 persen
     
    Sementara itu, Bitcoin yang semula naik ke USD87.000 langsung turun ke USD83.000 setelah detail tarif diumumkan. 
     
    Ini menunjukkan bahwa investor cenderung menghindari aset berisiko saat terjadi ketidakpastian ekonomi.
    Harga emas meroket! 
    Di tengah gonjang-ganjing kebijakan tarif ini, harga emas melesat ke rekor baru mendekati USD3.200 per ounce. Emas selalu menjadi aset safe haven atau ‘tempat berlindung’ saat pasar sedang tidak stabil. 
     
    Investor lebih memilih mengalihkan dana ke emas karena lebih aman dibanding saham atau kripto.
    Dampak ke ekonomi dunia, inflasi bisa meledak?
    Analyst Reku Fahmi Almuttaqin, menilai kebijakan tersebut apabila benar akan diimplementasikan sepenuhnya, dapat berpotensi kembali memicu kenaikan inflasi dan akan semakin menunda dimulainya kembali tren penurunan suku bunga. 
     
    “Selain itu, kekhawatiran pasar terhadap ketidakpastian yang ada dapat membuat investor menjadi lebih berhati-hati terhadap instrumen investasi berisiko tinggi seperti aset crypto dan saham yang dapat memberikan tekanan harga lanjutan,” jelas Fahmi dalam keterangan tertulis, Kamis, 3 April 2025.
     
    Akan tetapi terlepas dari itu, dampak sebenarnya dari kebijakan yang akan diambil tersebut
    sebenarnya belum dapat sepenuhnya dilihat saat ini karena hal itu akan ditentukan oleh
    perilaku konsumen dan bagaimana sektor bisnis menyikapi peraturan baru tersebut.
     
    “Apabila dampak yang akan terjadi lebih mengarah kepada meningkatnya pengangguran dan terjadinya resesi ekonomi, kebijakan pelonggaran seperti dengan menurunkan suku
    bunga mungkin akan dipertimbangkan oleh The Fed. Selain itu, kebijakan yang ada juga
    dapat berubah sewaktu-waktu khususnya jika mempertimbangkan rekam jejak Trump sejak
    dilantik pada Januari lalu, yang banyak disinyalir menggunakan tarif impor sebagai alat
    negosiasi politik.” tutur dia.
    Strategi investasi
    Bagi investor yang punya profil risiko tinggi, koreksi ini bisa menjadi peluang buy on weakness untuk mendapatkan harga saham atau kripto di level yang lebih murah.
     
    Namun, bagi investor pemula, strategi seperti Dollar Cost Averaging (DCA) bisa menjadi solusi yang lebih aman. Dengan metode ini, investor membeli aset secara berkala tanpa harus khawatir dengan fluktuasi jangka pendek.
     
    “Investor tetap harus cermat dalam memilih aset untuk diakumulasi. Bagi investor yang tidak terlalu agresif, aset-aset dengan kapitalisasi pasar dan likuiditas terbesar menjadi opsi yang dapat dieksplorasi lebih lanjut,” ucap dia.
     
    Apakah ini saatnya panic sell atau justru kesempatan untuk mengoleksi aset murah? Keputusan ada di tanganmu!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • It’s easy to earn ,800! PAIR Miner helps you mine BTC, ETH, and Dogecoin easily

    It’s easy to earn $88,800! PAIR Miner helps you mine BTC, ETH, and Dogecoin easily

    With the rapid development of blockchain technology, cryptocurrencies such as Bitcoin have gradually become the focus of people’s attention. However, for many people, mining as a way to obtain Bitcoin often seems complicated and has a high threshold. However, with the rise of cloud mining, this problem is gradually being solved. Today, we will introduce you to an exciting new cloud mining plan – PAIR Miner, and the $150 free hash power reward it brings.

    PAIR Miner is a platform dedicated to Bitcoin cloud mining. It provides an easy-to-use interface and powerful mining technology, allowing users to easily participate in Bitcoin mining without purchasing expensive hardware equipment. Whether you are a mining novice or a senior cryptocurrency enthusiast, PAIR Miner can provide you with convenient and efficient mining services.

    How to participate?

    It’s very simple to participate in PAIR Miner’s free reward program. Here are the specific steps:

    1. Register an account

    2. Start mining

    Log in to your account, select a suitable mining plan on the platform, and start your cloud mining journey.

    3. Check your earnings

    During the mining process, you can log in to your account at any time to check your earnings, and withdraw your earnings to your wallet after reaching the withdrawal threshold.

    $150 free reward: start with zero investment

    In order to let more people experience the charm of cloud mining, PAIR Miner has launched an exciting event: new users can get $150 worth of free hash power when they register. This means that even if you don’t have any capital investment, you can start your mining journey. This reward plan will be officially launched in March 2025, which is a great opportunity to try.

    Through this reward, users can directly use the computing power provided by the platform to mine Bitcoin and gain income from it. This not only lowers the threshold for participation, but also allows more people to understand and experience the process of cryptocurrency mining.

    1. Easy operation

    PAIR Miner’s platform design is simple and clear, even for novices who have never been involved in mining, it can be easily used. Users only need to register an account, receive free rewards, and choose a mining plan to start mining.

    2. Zero investment risk

    Compared with traditional mining methods, PAIR Miner’s free reward plan allows users to take no financial risks. Even if you know nothing about cryptocurrency mining, you can use this opportunity to test the waters without pressure.

    3. Efficient computing power

    PAIR Miner provides industry-leading hash computing power, which means that your mining efficiency is higher and the income is more substantial. The platform uses advanced technology and equipment to ensure that users can get the best mining experience.

    4. Safe and reliable

    PAIR Miner is regulated by the FCA, which is an important manifestation of our commitment to providing users with a safe and reliable trading environment. We will continue to comply with the highest global standards and promote the healthy development of the cryptocurrency industry.

    5. High flexibility

    In addition to free rewards, PAIR Miner also provides a variety of mining plans, and users can choose the most suitable plan according to their needs.

    Summary

    The emergence of PAIR Miner has injected new vitality into the cryptocurrency field. By providing free hash power rewards, it not only lowers the threshold for new users to participate in Bitcoin mining, but also allows more people to understand the potential and opportunities in this field. If you are interested in Bitcoin and cloud mining, you might as well seize this opportunity to join PAIR Miner’s free reward program and start your cryptocurrency journey!

    Company Name: PAIR Miner

    Company Email: info@pairminer.com

  • Analis sebut data inflasi PCE AS jadi penentu arah pasar kripto 

    Analis sebut data inflasi PCE AS jadi penentu arah pasar kripto 

    Hal tersebut dapat semakin menunda penurunan suku bunga The Fed dan berpotensi memberikan tekanan baik di pasar kripto maupun saham AS.

    Jakarta (ANTARA) – Analis Reku Fahmi Almuttaqin memproyeksikan, laporan inflasi Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis pada 28 Maret mendatang menjadi faktor utama yang menentukan arah pasar ke depan.

    Ia menyatakan bahwa inflasi PCE AS diperkirakan masih menunjukkan tekanan yang cukup tinggi, yang berpotensi menunda penurunan suku bunga Bank Sentral AS atau The Fed.

    “Hal tersebut dapat semakin menunda penurunan suku bunga The Fed dan berpotensi memberikan tekanan baik di pasar kripto maupun saham AS. Namun, apabila data inflasi PCE lebih rendah dari ekspektasi, Indeks Dolar AS (DXE) mungkin akan melemah, serta berpotensi meningkatkan minat investor terhadap instrumen berisiko seperti aset kripto dan saham,” ujar Fahmi dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.

    Meskipun pasar saham AS mengalami pelemahan dengan indeks S&P 500 turun lebih dari 1,1 persen dan Nasdaq anjlok lebih dari 2 persen, Bitcoin tetap bertahan di level 87.000 dolar AS.

    Penguatan Indeks Dolar AS (DXY) ke level tertinggi dalam tiga minggu terakhir di angka 105,00 juga menjadi faktor yang mempengaruhi pasar.

    Minat Investor tradisional AS terhadap Bitcoin masih tinggi di tengah penantian inflasi PCE AS, ETF Bitcoin spot terlihat masih melanjutkan tren aliran dana masuk neto positifnya yang kini telah terjadi selama delapan hari berturut-turut dengan total netflow mencapai hampir 1 miliar dolar AS.

    Sementara itu, ETF Ethereum spot masih melanjutkan tren netflow negatifnya yang telah terjadi selama sembilan hari perdagangan berturut-turut.

    “Hal ini menyoroti preferensi investor tradisional AS yang masih relatif berfokus pada Bitcoin di tengah situasi yang ada. Kekuatan Bitcoin sebagai instrumen yang berpotensi menjadi inflation-hedge turut menjadi faktor di balik tren tersebut, di samping keputusan Pemerintah AS terkait Bitcoin Strategic Reserve yang turut meningkatkan legitimasi aset kripto tersebut khususnya di kalangan investor pasar modal AS,” katanya pula.

    Outlook yang cukup mixed, khususnya dalam jangka pendek ini, berpotensi membuat investor kripto dan saham AS lebih berhati-hati.

    “Akan tetapi investor yang memiliki profil cukup agresif mungkin akan memanfaatkan momentum yang ada untuk mendapatkan keuntungan dengan berspekulasi jika inflasi PCE Februari akan lebih baik dari ekspektasi, dengan melakukan pembelian aset ketika harga terkoreksi. Inflasi PCE yang lebih rendah dapat mendorong reli yang ada dan berpotensi membawa Bitcoin kembali ke level harga 90.000 dolar AS,” kata Fahmi pula.

    Ia menilai bagi investor yang cenderung mengutamakan fundamental suatu aset, dapat berinvestasi di aset crypto yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar ataupun di saham AS dengan performa terbaik.

    “Misalnya di fitur Packs di Reku, investor bisa berinvestasi pada berbagai crypto blue chip dan ETF dengan performa terbaik dalam sekali swipe untuk memudahkan diversifikasi. Terlebih, fitur Packs yang dilengkapi dengan sistem rebalancing akan membantu investor menyesuaikan alokasi investasinya sesuai dengan kondisi pasar secara otomatis,” ujarnya pula.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • The Fed Tahan Suku Bunga, Pasar Kripto dan Saham AS Melesat?

    The Fed Tahan Suku Bunga, Pasar Kripto dan Saham AS Melesat?

    Jakarta: Pasar keuangan global kembali bergairah setelah Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga di level 4,25-4,50 persen. 
     
    Keputusan ini langsung direspons positif oleh pasar, dengan indeks saham AS dan harga aset kripto yang kompak mengalami kenaikan signifikan.
    Pasar saham dan kripto menghijau
    Sesaat setelah pengumuman The Fed, indeks saham utama AS mengalami lonjakan. S&P 500 naik 1,08 persen, Nasdaq melonjak 1,41 persen, dan Dow Jones Industrial Average meningkat 0,92 persen. 
     
    Tak hanya pasar saham, Bitcoin juga melejit menembus level USD83.000 dan sempat diperdagangkan di kisaran USD87.000. Ethereum pun kembali ke level USD2.000 setelah hampir dua pekan berada di kisaran USD1.800-USD1.900.

    Merespons kondisi ini, Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin, menyatakan bahwa keputusan The Fed telah memberikan kelegaan bagi investor.
     
    Meredanya kekhawatiran investor telah mendorong reaksi optimis terhadap aset berisiko seperti kripto dan saham AS. Sikap hati-hati namun optimis The Fed turut memberikan sinyal kelegaan bagi pasar dan membuat kepercayaan diri investor meningkat.
     

    “Namun, penurunan suku bunga yang tertunda dan volatilitas yang didorong oleh tarif, tetap
    dapat menekan pasar kripto khususnya dalam jangka pendek,” kata Fahmi dalam keterangan tertulis, Jumat, 21 Maret 2025.
     
    “Korelasi Bitcoin dengan saham AS yang cukup tinggi saat ini masih menjadi perhatian investor akan posisi Bitcoin sebagai inflation hedge, namun narasi aset kripto tersebut sebagai emas digital berpotensi menguat jika inflasi ternyata naik signifikan, yang mungkin akan membuat korelasinya sedikit menurun,” lanjut dia.
     
    Ia juga mengingatkan bahwa reli Bitcoin selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh bagaimana pasar memandang risiko inflasi yang masih membayangi. 
    The Fed beri sinyal pemotongan suku Bunga
    Dalam pertemuan tersebut, The Fed tetap mempertahankan proyeksi dua kali pemotongan suku bunga pada 2025. 
     
    Ketua The Fed, Jerome Powell, menegaskan bahwa inflasi akibat kebijakan tarif kemungkinan bersifat sementara dan ekonomi AS masih cukup tangguh dengan risiko resesi yang rendah.
     
    Sinyal penurunan suku bunga ini membuat pasar semakin yakin akan potensi reli lebih lanjut. Investor kini mengalihkan fokus pada data ekonomi AS, seperti sektor ketenagakerjaan dan perumahan, untuk mencari petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter ke depan.
    Risiko stagflasi dan pengaruhnya terhadap kripto
    The Fed juga menyoroti risiko stagflasi, yaitu kombinasi pertumbuhan ekonomi yang melambat dengan inflasi yang masih tinggi. Walaupun inflasi tidak setinggi perkiraan pasar, penundaan pemangkasan suku bunga dan volatilitas akibat kebijakan tarif dapat tetap menekan pasar kripto dalam jangka pendek.
     
    “Korelasi Bitcoin dengan saham AS yang cukup tinggi saat ini masih menjadi perhatian investor akan posisi Bitcoin sebagai inflation hedge. Namun, narasi aset kripto tersebut sebagai emas digital berpotensi menguat jika inflasi ternyata naik signifikan,” ujar Fahmi.
     
    Bagi investor yang mengadopsi strategi diversifikasi, kombinasi Bitcoin, altcoin, dan saham AS dalam portofolio masih dianggap sebagai pilihan yang ideal untuk menjaga keseimbangan risiko.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Keputusan FOMC dinilai berdampak positif pada pasar aset kripto

    Keputusan FOMC dinilai berdampak positif pada pasar aset kripto

    Keputusan The Fed ini mencerminkan stabilitas kebijakan moneter yang berdampak positif pada pasar aset kripto.

    Jakarta (ANTARA) – Keputusan Federal Open Market Committee (FOMC) Amerika Serikat (AS) mempertahankan suku bunga acuan 4,50 persen dinilai berdampak positif terhadap pada pasar aset kripto.

    CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan Bitcoin (BTC) berhasil bertahan di atas level 80.000 dolar AS, setelah FOMC atau The Fed mempertahankan suku bunga acuan 4,50 persen.

    Sebelum pengumuman FOMC pada 19 Maret 2025, harga Bitcoin berada di level 82.719 dolar AS, turun 1,61 persen dibanding hari sebelumnya. Namun, setelah keputusan diumumkan, harga Bitcoin melonjak 5,00 persen menjadi 86.854 dolar AS.

    Keputusan tersebut, menurut dia, melalui keterangannya di Jakarta, Jumat, memberikan kelegaan bagi investor setelah periode ketidakpastian yang cukup panjang.

    “Keputusan The Fed ini mencerminkan stabilitas kebijakan moneter yang berdampak positif pada pasar aset kripto. Stabilitas suku bunga cenderung mendorong investor mencari alternatif investasi dengan potensi pertumbuhan tinggi seperti Bitcoin,” ujarnya.

    Oscar juga menyoroti bahwa proyeksi dua kali pemangkasan suku bunga di tahun 2025 menjadi pendorong utama optimisme pasar.

    Dengan ekspektasi suku bunga yang lebih rendah, katanya lagi, likuiditas di pasar keuangan cenderung meningkat, yang seringkali berujung pada apresiasi harga aset kripto.

    Menurut dia, volatilitas harga Bitcoin pasca keputusan FOMC menunjukkan bahwa aset kripto sensitif terhadap kebijakan ekonomi makro.

    Investor global, katanya lagi, kini semakin memandang Bitcoin sebagai alat diversifikasi portofolio yang mampu memberikan perlindungan terhadap inflasi dan ketidakpastian geopolitik.

    Di sisi lain, Oscar menilai kebijakan perdagangan Presiden Donald Trump yang menetapkan tarif 25 persen terhadap Kanada, Meksiko, China, dan kemungkinan Uni Eropa turut berpotensi memicu inflasi.

    “Kenaikan harga barang akibat tarif ini dapat mendorong masyarakat untuk mencari alternatif aset yang dapat mempertahankan daya beli mereka. Bitcoin, sebagai aset terdesentralisasi, bisa menjadi pilihan yang relevan dalam kondisi ekonomi yang penuh tekanan,” ujarnya pula.

    Menurut dia, meskipun Bitcoin menunjukkan ketahanan yang baik, investor tetap perlu memperhatikan dinamika ekonomi global, dalam kondisi seperti ini, strategi Dollar-Cost Averaging (DCA) dapat menjadi pendekatan bijak bagi investor ritel untuk menghadapi volatilitas pasar dan memperkuat portofolio investasi mereka.

    Dengan kebijakan moneter yang stabil serta meningkatnya minat terhadap Bitcoin sebagai aset lindung nilai, Oscar menyatakan optimistis bahwa pasar kripto akan terus menunjukkan ketahanan dan potensi pertumbuhan di tahun mendatang.

    Pewarta: Subagyo
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • Inilah 5 Aplikasi Crypto Terbaik di Dunia, Cocok untuk Investasi

    Inilah 5 Aplikasi Crypto Terbaik di Dunia, Cocok untuk Investasi

    Jakarta

    Ketika ingin melakukan investasi pada cryptocurrency, langkah awal yang harus Anda lakukan adalah memilih aplikasi crypto terbaik. Sementara itu, di dunia terdapat ratusan aplikasi crypto yang bisa Anda pilih, namun manakah yang terbaik?

    Jika saat ini kamu sedang mencari platform trading crypto, maka ada beberapa faktor yang harus Anda perhatikan untuk mendapatkan aplikasi yang terbaik, salah satunya adalah kelengkapan fitur yang ditawarkan. Semakin lengkap maka akan semakin membantu Anda dalam investasi crypto.

    Selain itu, platform exchange terbaik pastinya menyediakan grafik pergerakan harga, Anda bisa memantau pergerakan kurs btc atau koin crypto lainnya. sehingga Anda dapat melakukan analisa teknikal sehingga mengurangi resiko kerugian dari trading atau investasi crypto.

    5 Aplikasi Crypto Terbaik di Dunia

    Berbagai faktor dinilai dengan skala antara 0 hingga 10 dan diberikan bobot yang berbeda. Berikut adalah daftar 5 platform exchange terbaik di dunia yang bisa kamu pertimbangkan untuk digunakan, di antaranya:

    1. Pintu

    Pintu merupakan salah satu aplikasi trading crypto terbaik di dunia, ideal untuk pemula maupun trader berpengalaman di Indonesia. Platform ini terdaftar dan diatur di bawah BAPPEBTI, serta menawarkan layanan penyimpanan aset cryptocurrency dengan dukungan dari custodian.

    Ini berarti Anda dapat memanfaatkan Pintu untuk menyimpan, mengirim, dan menerima cryptocurrency dengan aman. Pintu kini menawarkan lebih dari 200 jenis aset cryptocurrency untuk diperdagangkan, serta berbagai fitur inovatif yang bersifat edukatif, seperti Limit Order, Auto DCA, Pintu Earn, Sistem Referral, PTU Staking, dan Pintu Kelas Academy.

    Crypto: PINTU

    Fitur Aplikasi Pintu

    A. Nabung Rutin

    Jika Anda memilih Pintu sebagai platform untuk trading cryptocurrency, ada beberapa fitur yang dapat membantu meraih peluang. Selain trading, Pintu juga menyediakan opsi menabung. Fitur ini dikenal sebagai Nabung Rutin, sangat sesuai untuk Anda yang ingin meminimalkan risiko kerugian saat trading. Dengan fitur Menabung Secara Reguler, Anda dapat terhindar dari kerugian yang mungkin terjadi selama aktivitas trading.

    B. Pintu Pro

    Aplikasi Pintu kini menyediakan dua tampilan dengan halaman utama yang menyajikan berbagai fitur seperti Menabung Secara Reguler, Staking, Peringatan Harga, Pasar, Trading sederhana, Earn, Akademi, dan lain-lain yang berhubungan dengan cryptocurrency. Bagi Anda yang ingin bertransaksi cryptocurrency dengan cara yang lebih profesional, Anda bisa mengakses halaman Pintu Pro. Di sini, Anda akan menemukan berbagai alat yang bermanfaat untuk trading crypto, termasuk grafik perdagangan cryptocurrency dengan berbagai periode waktu, mulai dari satu menit, 15 menit, satu jam, empat jam, hingga satu hari.

    C. Pintu Pro Futures

    Pintu saat ini meluncurkan fitur baru untuk perdagangan berjangka yang sudah terdaftar di BAPPEBTI dan berada di bawah pengawasan bursa crypto CFX, yang bernama Pintu Pro Futures. Dengan fitur ini, pengguna dapat melakukan transaksi dengan berbagai aset cryptocurrency pilihan, termasuk Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), serta Solana (SOL) dan produk derivatif crypto lainnya secara aman dan legal.

    2. Coinbase Exchange

    Diluncurkan pada tahun 2012 oleh Brian Armstrong dan Fred Ehrsam, Coinbase Exchange adalah platform perdagangan cryptocurrency paling terkenal di Amerika Serikat. Coinbase mendapatkan skor 8,2 dengan volume perdagangan 24 jam sekitar 1,49 miliar dolar AS. Aplikasi ini menawarkan lebih dari 250 jenis aset crypto dan 400 pasangan perdagangan.

    Coinbase dikenal karena antarmukanya yang sangat ramah pengguna, menyediakan cara mudah untuk banyak orang memulai perjalanan di dunia cryptocurrency. Selain itu, Coinbase menjaga fokus pada aspek keamanan dan kepatuhan terhadap regulasi, menjadikannya pilihan yang terpercaya bagi pengguna crypto.

    3. OKX

    OKX Exchange, yang didirikan pada tahun 2017 dan berlokasi di Seychelles, cepat menjadi salah satu bursa cryptocurrency terkemuka di dunia. Dengan lebih dari 250 aset digital yang tersedia, OKX melayani dari pemula hingga trader berpengalaman.

    Bursa ini dikenal karena antarmukanya yang ramah pengguna, dapat diakses di desktop dan perangkat mobile, memungkinkan pengguna untuk mengaksesnya kapan saja dan di mana saja. Selain itu, OKX juga memiliki teknologi blockchain yang dikenal dengan nama OKExChain. Inovasi ini menunjukkan komitmen bursa terhadap desentralisasi, memberikan akses langsung kepada pengguna ke berbagai aplikasi keuangan terdesentralisasi (DeFi).

    Mulai dari pengelolaan aset on-chain hingga ekosistem Non-Fungible Token (NFT) yang berkembang, OKExChain mencerminkan pendekatan inovatif dari OKX. Sebagai salah satu bursa trading derivatif cryptocurrency terbesar kedua berdasarkan volume transaksi, OKX menarik perhatian trader dengan sejumlah fitur, seperti perdagangan berjangka, penggunaan bot trading, dan trading margin dirancang untuk mereka yang ingin meraih peluang dalam strategi trading mereka.

    4. Binance

    Dibentuk pada tahun 2017 oleh Changpeng Zhao, yang lebih dikenal dengan sebutan CZ, Binance telah pesat tumbuh untuk menjadi salah satu bursa cryptocurrency terbesar di dunia berdasarkan volume dan likuiditas perdagangan. Binance meraih skor 9,9 dengan volume perdagangan dalam 24 jam mencapai 9,82 miliar dolar AS.

    Binance memberikan akses kepada lebih dari 416 aset crypto serta 1.611 pasangan perdagangan. Platform ini terkenal akan tingkat keamanan yang tinggi, berbagai fitur perdagangan, dan inovasi produk yang terus menerus diperbarui, sehingga menjadikannya pilihan utama di kalangan trader dan investor crypto.

    5. Bybit

    Bybit adalah platform untuk perdagangan derivatif cryptocurrency yang memungkinkan pengguna untuk bertransaksi dengan berbagai mata uang crypto, termasuk Bitcoin, Ethereum, dan Ripple, dengan leverage hingga 100 kali lipat. Platform ini dikenal karena desainnya yang intuitif, fitur perdagangan yang canggih, serta biaya yang kompetitif. Selain itu, Bybit juga menawarkan berbagai alat perdagangan dan materi pembelajaran untuk membantu pengguna memahami dinamika perdagangan derivatif cryptocurrency yang kompleks.

    Didirikan pada tahun 2018 oleh sekelompok profesional dari sektor teknologi dan keuangan yang berasal dari Singapura, Taiwan, dan Amerika Serikat, Bybit sejak awal telah menyediakan kontrak berjangka dan produk derivatif yang inovatif serta mudah digunakan. Bybit resmi mulai beroperasi pada bulan Agustus 2018 dan sejak saat itu, platform ini telah berkembang dengan pesat.

    Pada bulan Desember 2018, Bybit mencapai volume perdagangan harian sebesar 1 miliar dolar AS, dan pada bulan Februari 2019, platform ini mencatat rekor baru dengan volume perdagangan harian mencapai 2,2 miliar dolar AS. Pada tahun 2020, Bybit mengumumkan rencana untuk memperluas layanannya dengan menambahkan perdagangan spot, yang memungkinkan pengguna untuk membeli dan menjual cryptocurrency secara langsung.

    Itulah beberapa ulasan mengenai aplikasi exchange terbaik di dunia yang bisa Anda gunakan untuk trading atau investasi dalam crypto. Salah satu contohnya adalah Pintu, aplikasi crypto asal Indonesia yang telah terdaftar di BAPPEBTI. Jika Anda menggunakan aplikasi crypto dari luar negeri yang tidak terdaftar, maka biaya transaksinya cenderung lebih tinggi.

    Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif.

    Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor.

    (ega/ega)

  • Pemula Perlu Pahami Peluang dan Risiko Aset Kripto Mudah Tentukan Strategi Investasi – Halaman all

    Pemula Perlu Pahami Peluang dan Risiko Aset Kripto Mudah Tentukan Strategi Investasi – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di tengah pesatnya minat masyarakat terhadap investasi aset digital, literasi mengenai aset kripto serta teknologi blockchain di Indonesia sudah menjadi kebutuhan mendesak. 

    Tingginya antusiasme masyarakat terhadap aset kripto perlu diimbangi dengan pemahaman peluang dan risikonya agar keputusan investasi dapat diambil dengan bijak.

    Chief Marketing Officer Pintu, Timothius Martin, menekankan bahwa pemahaman yang baik tentang peluang serta risiko investasi aset crypto akan membantu investor pemula hingga trader profesional dalam mengambil keputusan yang tepat.

    “Pemahaman yang baik akan membuat investor lebih bijak dalam menerapkan strategi investasi. Mereka tidak hanya akan fokus pada potensi keuntungan, tetapi juga memahami risiko yang mungkin dihadapi,” kata Timothius Martin di sela-sela program Pintu Goes to Office dengan tema Crypto Office Hour. 

    Program ini berkolaborasi dengan PT Fintek Karya Nusantara (LinkAja) dan digelar di Jakarta belum lama ini.

    Minat berinvestasi crypto di Indonesia terus tumbuh signifikan. 

    Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa hingga tahun 2024, terdapat 22,11 juta investor crypto di Indonesia. 

    Angka ini menunjukkan peningkatan tajam namun masih terdapat ruang untuk pertumbuhan lebih lanjut.

    “Tingkat penetrasi aset crypto di Indonesia saat ini masih berada di angka 7 persen dari total populasi. Ini menunjukkan bahwa potensi pertumbuhan adopsi crypto di Indonesia masih sangat besar,” tambah Timothius.

    Dengan kondisi ini, program edukasi dan literasi menjadi semakin relevan dan dibutuhkan. 

    Pintu terus memperluas program edukasinya ke semua kalangan. Salah satu inisiatif terbaru adalah mengadakan program edukasi dan literasi langsung ke berbagai perusahaan melalui Pintu Goes to Office.

    Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang aset crypto, blockchain, serta cara berinvestasi yang aman dan terukur. 

    Dengan mendatangi kantor-kantor, Pintu berharap dapat menjangkau lebih banyak orang, terutama para profesional yang mungkin tertarik untuk memulai investasi di dunia crypto.

    Kolaborasi dengan LinkAja 

    Chief Executive Officer LinkAja, Yogi Rizkian Bahar, mengapresiasi program Pintu Goes to Office yang dinilai sangat edukatif. 

    Menurutnya, diskusi mengenai bitcoin dan aset crypto terus berkembang pesat di kalangan publik, terutama di kalangan generasi muda yang haus akan ilmu dan informasi baru.

    “Program ini menjadi kesempatan berharga bagi karyawan dan masyarakat umum belajar tentang aset crypto langsung dari pakarnya. Apalagi, generasi muda saat ini sangat tertarik dengan inovasi dan teknologi baru,” kata Yogi.

    Dia yakin kolaborasi ini bisa memperkaya perspektif kedua belah pihak, terutama dalam menghadapi transformasi digital di industri fintech. 

    Investasi crypto juga punya banyak risiko yang perlu diwaspadai seperti olatilitas harga yang tinggi, kurangnya regulasi jelas, dan potensi penipuan.

    Edukasi menjadi kunci utama agar masyarakat tertarik pada aset crypto tidak karena tren, tetapi juga paham mekanisme dan risikonya. 

     

  • Pasar Saham AS dan Kripto Lagi Loyo, Ada Apa Nih?

    Pasar Saham AS dan Kripto Lagi Loyo, Ada Apa Nih?

    Jakarta: Lagi pada merah nih, pasar saham Amerika Serikat (AS) dan kripto. Kemarin, pasar saham AS kehilangan nilai sekitar USD4 triliun.
     
    Indeks-indeks utama seperti S&P 500, Nasdaq, dan Dow Jones Industrial Average kompak turun lebih dari 2 persen Sektor teknologi paling parah kena getahnya. Apple, Nvidia, dan Tesla pada tumbang.
    Kenapa pasar saham AS tiba-tiba Anjlok?

    Merangkum siaran pers Reku, Rabu, 12 Maret 2025, banyak faktor yang bikin pasar saham AS goyah. Salah satunya, Delta Air Lines memangkas proyeksi laba mereka karena ekonomi lagi tidak pasti. Ini bikin investor pada panik dan cari aman, pindah ke aset-aset yang dianggap lebih stabil, kayak obligasi pemerintah AS.
     
    Selain itu, ada kekhawatiran soal inflasi. Rencananya, laporan inflasi CPI AS bakal dirilis tanggal 12 Maret. Kalau inflasinya masih tinggi memicu krisis. Lalu, ada juga ancaman shutdown pemerintah AS. 

    Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin mengatakan fenomena ini mengindikasikan kemungkinan sedang terjadinya upaya penyesuaian portofolio besar-besaran yang terjadi di kalangan investor dan aset manajer.
     
    “Potensi stagflasi yang diindikasikan dengan pertumbuhan ekonomi lambat dan inflasi tinggi serta resesi ekonomi AS yang kembali terbuka di tengah upaya pengetatan anggaran pemerintah dan kebijakan impor Trump, membuat investor untuk sementara mungkin lebih memilih mengalokasikan aset di instrumen risk-off,” ungkap Fahmi.
     

    Kripto ikutan merah, gimana nasib Bitcoin?
    Tidak hanya saham, kripto juga ikutan loyo. Bitcoin turun sekitar 5 persen, Ethereum anjlok lebih dari 10 persen. Volatilitas pasar lagi tinggi banget, bikin banyak posisi likuidasi.
     
    Tapi, kata Fahmi, koreksi harga Bitcoin ini bisa jadi kesempatan buat investor institusi buat akumulasi. Terlebih, Bitcoin dianggap sebagai pelindung nilai terhadap inflasi.
     
    “Meskipun demikian, altcoin, terutama yang terkait proyek AI atauteknologi, mungkin akan lebih rentan terkoreksi lebih dalam akibat valuasi yang terlalu optimis dan korelasinya
    dengan sentimen saham-saham AS di sektor teknologi seperti Nvidia. Kedepan, laporan inflasi dan perkembangan kebijakan fiskal AS akan menjadi katalis utama,” lanjut Fahmi.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Analis sebut data inflasi PCE AS jadi penentu arah pasar kripto 

    Koreksi Bitcoin di level 80.000 dolar AS bisa jadi peluang investor 

    Jakarta (ANTARA) – Analis Reku Fahmi Almuttaqin menilai, koreksi Bitcoin di kisaran 80.000 dolar AS justru bisa menjadi peluang bagi investor institusi yang memandang Bitcoin sebagai instrumen lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi.

    “Meskipun demikian, altcoin, terutama yang terkait proyek AI atau teknologi, mungkin akan lebih rentan terkoreksi lebih dalam akibat valuasi yang terlalu optimis dan korelasinya dengan sentimen saham-saham AS di sektor teknologi seperti Nvidia. Ke depan, laporan inflasi dan perkembangan kebijakan fiskal AS akan menjadi katalis utama,” kata Fahmi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, penurunan harga Bitcoin saat ini mencerminkan adanya penyesuaian portofolio besar-besaran di kalangan investor dan manajer aset.

    Sebagaimana diketahui, pasar saham Amerika Serikat (AS) kehilangan nilai sebesar 4 triliun dolar AS dalam sehari pada perdagangan Senin (10/3). Tiga indeks saham utama Wall Street yaitu S&P 500, Nasdaq, dan Dow Jones Industrial Average masing-masing mengalami penurunan lebih dari 2 persen dalam satu hari tersebut.

    Sektor teknologi menjadi salah satu yang paling terpukul dengan indeks S&P 500 sektor teknologi turun 4,3 persen. Apple dan Nvidia masing-masing turun sekitar 5 persen sedangkan Tesla melemah lebih dari 15 persen.

    Lebih dari itu, Delta Air Lines memotong proyeksi laba akibat ketidakpastian ekonomi, dan investor beralih ke aset safe-haven seperti obligasi pemerintah AS.

    Sementara di pasar kripto, Bitcoin turun sekitar 5 persen sedangkan Ethereum turun 10 persen lebih, meningkatkan tekanan likuidasi di tengah tingginya volatilitas pasar. Laporan inflasi Consumer Price Index (CPI) AS yang akan dirilis pada 12 Maret dan ancaman shutdown pemerintah semakin menambah ketegangan pasar.

    Fahmi mengaitkan situasi ini dengan potensi stagflasi yang mengindikasikan pertumbuhan ekonomi yang melambat, inflasi tinggi, serta ancaman resesi di Amerika Serikat (AS) akibat kebijakan impor yang lebih ketat dan pengetatan anggaran pemerintah.

    Proyeksi sementara menunjukkan kenaikan sebesar 0,23 persen, lebih rendah dari kenaikan Januari sebesar 0,5 persen. Namun, inflasi tahunan AS diperkirakan masih berada di angka 3 persen, yang masih cukup jauh dari target The Fed sebesar 2 persen.

    “Dengan hasil pertemuan KTT Kripto Gedung Putih yang belum banyak memberikan katalis positif bagi pasar kripto, serta kebijakan suku bunga The Fed yang masih tertahan, tekanan di pasar kripto berpotensi berlanjut. Namun, potensi pergeseran sentimen tetap terbuka, terutama jika Bitcoin semakin dipandang sebagai inflation hedge,” lanjut Fahmi.

    Lebih lanjut, ia memandang langkah pemerintahan Trump untuk mensahkan Strategic Bitcoin Reserve AS juga bisa menjadi faktor yang meningkatkan legitimasi Bitcoin di mata investor tradisional maupun negara lain yang tengah mengeksplorasi langkah serupa.

    Fahmi menyarankan bahwa bagi investor yang lebih mengutamakan fundamental aset, investasi pada kripto dengan kapitalisasi pasar besar masih menjadi pilihan menarik.

    Fitur seperti Packs di platform Reku, yang memungkinkan diversifikasi aset dengan berbagai crypto blue chip serta saham AS unggulan, bisa menjadi strategi efektif.

    Sementara itu, bagi investor yang ingin memanfaatkan volatilitas pasar, fitur Futures dengan opsi Long atau Short dan leverage hingga 25 kali bisa menjadi alat untuk mengoptimalkan kondisi saat ini.

    Dengan berbagai ketidakpastian yang masih membayangi pasar keuangan global, investor institusi yang mengadopsi strategi akumulasi pada Bitcoin mungkin akan memperoleh keuntungan dalam jangka panjang jika aset ini terus dianggap sebagai perlindungan terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Martha Herlinawati Simanjuntak
    Copyright © ANTARA 2025