Produk: Beras

  • Harga beras turun, Bulog terus jaga stabilitas

    Harga beras turun, Bulog terus jaga stabilitas

    Kami akan terus memperkuat distribusi, memperluas pasar, dan berkoordinasi dengan berbagai pihak agar harga beras tetap terkendali,

    Jakarta (ANTARA) – Perum Bulog berkomitmen untuk terus melakukan pengendalian stabilitas harga pangan, khususnya beras meski di sejumlah daerah telah mengalami penurunan secara signifikan.

    Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan, perusahaan akan terus memastikan langkah-langkah pengendalian inflasi beras berjalan konsisten. Turunnya jumlah daerah yang mengalami kenaikan harga, sekaligus meluasnya daerah dengan tren penurunan harga menunjukkan bahwa intervensi yang dilakukan mulai efektif.

    “Kami akan terus memperkuat distribusi, memperluas pasar, dan berkoordinasi dengan berbagai pihak agar harga beras tetap terkendali,” ujar Rizal dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga beras sebanyak 100 kabupaten/kota, sementara dua pekan sebelumnya tercatat 214 kabupaten/kota.

    Sebaliknya, tren penurunan harga juga meluas. Dari yang sebelumnya hanya terjadi di 58 kabupaten/kota, pada minggu lalu penurunan harga beras tercatat di 105 kabupaten/kota.

    Dalam sepekan terakhir, Bulog mengambil langkah strategis dengan memperluas jaringan penjualan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) ke pasar-pasar strategis, termasuk yang masuk dalam pencatatan panel Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) milik Kementerian Perdagangan.

    Langkah ini dilakukan agar masyarakat lebih mudah mendapatkan beras dengan harga terjangkau di lokasi-lokasi utama yang mempengaruhi pergerakan indeks harga.

    Selain itu, perhatian khusus juga diberikan kepada 214 kabupaten/kota yang sebelumnya mengalami lonjakan harga beras.

    Bulog menempatkan wilayah-wilayah tersebut sebagai prioritas intervensi melalui penyaluran beras SPHP yang lebih masif, guna menekan gejolak harga di tingkat konsumen.

    Bulog secara aktif berkoordinasi dengan lintas kementerian/lembaga, baik di tingkat pusat maupun daerah, termasuk sinergi pentahelix menggandeng TNI dan Polri, ritel modern, pengecer di pasar tradisional dan Koperasi Desa Merah Putih.

    “Kami tegaskan bahwa pengendalian inflasi pangan, khususnya beras, adalah hasil kerja bersama berkat koordinasi dan sinergi Pentahelix,” ucap Rizal.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mendagri minta pemda jawab kritik masyarakat dengan empati

    Mendagri minta pemda jawab kritik masyarakat dengan empati

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (pemda) menghadapi kritik masyarakat dengan pendekatan dialog dan komunikasi yang menenangkan.

    Tito menegaskan pentingnya peran dalam menjaga stabilitas dan keharmonisan sosial di tengah dinamika situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang terus berkembang.

    “Pendekatan tersebut, diharapkan tidak hanya meredam potensi konflik, tetapi juga menjadi fondasi untuk membangun kepercayaan antara pemerintah dan masyarakat,” kata Tito dalam keteranganya yang diterima di Jakarta, Senin (8/9).

    Penegasan itu disampaikan Mendagri dalam Rapat Koordinasi Nasional bersama seluruh kepala daerah secara daring, yang diikuti oleh para gubernur, bupati, dan wali kota se-Indonesia.

    Dalam arahannya, Tito Karnavian mendorong kepala daerah untuk mengedepankan pendekatan kolaboratif dan humanis.

    Beberapa poin penting yang menjadi sorotan antara lain, pertama, kepala daerah diminta menyambangi tokoh-tokoh masyarakat untuk membangun komunikasi langsung dan terbuka.

    Kedua, menggelar doa lintas agama sebagai sarana memperkuat harmoni sosial. Ketiga, menggunakan bahasa yang santun dan meredakan ketegangan saat berbicara kepada publik.

    Arahan Mendagri itu mendapat respons positif dari sejumlah kepala daerah yang langsung bergerak cepat dengan berbagai inisiatif berbasis dialog dan kedekatan sosial.

    Sebagai contoh, Wali Kota Sawahlunto Riyanda Putra, bersama Forkopimda, tokoh agama, tokoh adat, dan perangkat daerah, menggelar pertemuan terbuka di Balai Kota untuk mendengar langsung aspirasi masyarakat.

    Sedangjan Wali Kota Medan Rico Waas mengadakan doa bersama dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Medan yang dihadiri tokoh masyarakat lintas agama, guna menjaga keamanan dan memperkuat kerukunan.

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, menekankan pentingnya keterlibatan RT dan RW dalam proses pemulihan pasca-kericuhan.

    Ia mengatakan partisipasi aktif warga dalam menjaga keamanan lingkungan menjadi kunci ketahanan sosial.

    Beberapa kepala daerah juga langsung meluncurkan program prorakyat yang konkret. Di antaranya, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi yang menginstruksikan BUMD menggelar Gerakan Pangan Murah sebagai strategi menjaga stabilitas harga dan membantu masyarakat kecil.

    Kemudian Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid yang menjalin kerja sama dengan Bulog melalui penandatanganan MoU dengan pemerintah desa agar kantor desa menjadi titik distribusi beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP), serta mengusulkan reaktivasi program Raskin untuk meringankan beban masyarakat berpenghasilan rendah.

    Dengan mengedepankan pendekatan humanis dan ruang dialog, menurut Tito, pemerintah daerah tidak hanya menghindari eskalasi sosial, tetapi juga memperkuat pondasi jangka panjang untuk ketahanan sosial dan kepercayaan publik terhadap pemerintah.

    Direktur Indonesia Political Review (IPR) Iwan Setiawan menilai, respons daerah yang cepat menunjukkan bahwa pemerintah sebenarnya mampu mengarahkan perubahan sosial, asalkan memahami psikologi publik dan dinamika masyarakat.

    “Instruksi Mendagri itu menyentuh langsung fitrah seorang pemimpin. Makanya, responsnya cepat dan konkret di berbagai daerah. Negara kita saat ini memang butuh kolaborasi kuat antara pemimpin dan rakyatnya dalam menghadapi ketidakpastian global,” kata Iwan.

    Namun demikian, Iwan mengingatkan agar keterbukaan kepala daerah terhadap aspirasi publik tidak berhenti di level simbolik atau seremonial. Ia menekankan perlunya keberlanjutan dalam bentuk kebijakan nyata yang menyentuh kebutuhan rakyat.

    “Respons yang terbuka harus bermuara pada kebijakan yang berdampak langsung pada kesejahteraan rakyat,” ujar dia.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Perkuat Silaturahmi dengan Ojol, Polres Bekasi Kota Bagikan 150 Paket Sembako

    Perkuat Silaturahmi dengan Ojol, Polres Bekasi Kota Bagikan 150 Paket Sembako

    Jakarta

    Polres Metro Bekasi Kota menggelar kegiatan silaturahmi dan halal bihalal bersama komunitas ojek online (ojol). Dalam kegiatan ini, sekitar 150 paket sembako dibagikan kepada para pengemudi ojol.

    Kegiatan silaturahmi dan halal bihalal komunitas ojol berlangsung di Mapolres Bekasi Kota, Senin (8/9/2025). Wakapolres Metro Bekasi Kota, AKBP Bayu Pratama Gubunagi mengatakan kegiatan tersebut digelar untuk mempererat hubungan antara Polri dan komunitas ojol yang sama-sama melayani masyarakat.

    “Polri dan pengemudi ojek online sama-sama melayani masyarakat, hanya berbeda seragam saja. Kita ingin membangun sinergi, menjaga komunikasi, dan memastikan situasi Bekasi tetap kondusif,” kata Bayu dalam sambutannya.

    Bayu mengingatkan para driver ojol untuk selalu menjaga keamanan dan mengutamakan keselamatan saat berkendara di jalan. Dia menuturkan keselamatan berlalu lintas menjadi tanggung jawab bersama.

    “Kami mengimbau agar rekan-rekan senantiasa berhati-hati, patuhi aturan lalu lintas, dan utamakan keselamatan diri. Keamanan bukan hanya tanggung jawab Polri, tetapi juga tanggung jawab kita semua,” ujarnya.

    Foto: Polres Metro Bekasi Kota membagikan 150 paket sembako untuk ojol (dok. Polres Metro Bekasi Kota)

    Dalam kesempatan itu hadir Danyon Sat Brimob Polda Banten, Kompol Yogi Rozandi. Ia menyampaikan permohonan maaf terkait peristiwa meninggalnya ojol bernama Afan Kurniawan karena terlindas Rantis Brimob.

    “Semua itu adalah takdir Allah, tidak ada unsur kesengajaan. Kami mohon maaf apabila dalam pelaksanaan pengamanan ada hal yang kurang berkenan. Mari kita ambil hikmahnya dan jangan mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” kata Yogi.

    Sementara, perwakilan komunitas ojol Bekasi, Hendriko mengapresiasi kegiatan yang digagas Polres Metro Bekasi Kota itu. Ia berharap silaturahmi antara ojol dan Polri dapat terus berlanjut.

    “Kami ucapkan terima kasih atas undangan ini. Harapan kami kegiatan seperti ini bisa rutin dilakukan agar hubungan antara ojol dan kepolisian semakin erat. Kami juga mengajak rekan-rekan untuk menjaga soliditas, tidak mudah terpecah belah, dan bijak menyaring informasi di media sosial,” kata Hendriko.

    Kegiatan silaturahmi ini ditutup dengan pembagian paket sembako kepada driver ojol yang hadir. Paket bantuan tersebut berisi beras, minyak goreng, susu, dan kebutuhan pokok lainnya.

    (dek/mei)

  • GP Ansor nilai isu krisis beras narasi menyesatkan penuh kepentingan

    GP Ansor nilai isu krisis beras narasi menyesatkan penuh kepentingan

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Satuan Koordinasi Nasional (Satkornas) Banser GP Ansor Muhammad Syafiq Syauqi menilai isu yang akhir-akhir ini digoreng sebagian pihak mengenai krisis beras merupakan narasi menyesatkan yang penuh kepentingan.

    “Kalau kita cermati, narasi itu dibangun seakan-akan Indonesia sedang kekurangan beras. Padahal data resmi justru membuktikan sebaliknya,” kata Syafiq dalam keterangan di Jakarta, Senin.

    Menurut Gus Syafiq sapaan akrab Kepala Satkornas Banser GP Ansor Muhammad Syafiq Syauqi pola semacam itu kerap dimainkan setiap kali produksi nasional menunjukkan tren naik dan surplus.

    “Cerita yang mereka dorong menyesatkan publik dan penuh dengan nuansa kepentingan, seakan ingin menciptakan keresahan agar publik tidak percaya pada capaian pemerintah,” ujar Gus Syafiq.

    Ia menegaskan, narasi semacam itu kerap dimanfaatkan kroni mafia pangan maupun simpatisannya untuk mendorong agenda impor beras yang sesungguhnya tidak diperlukan.

    “Kita sudah melihat pola ini berulang kali. Ujung-ujungnya selalu ada desakan agar ada impor. Padahal impor yang tidak perlu justru merugikan petani kita sendiri,” tuturnya.

    Gus Syafiq mencontohkan beberapa waktu terakhir muncul pernyataan dari perseorangan maupun mengatasnamakan kelompok masyarakat melalui media sosial maupun podcast, yang meragukan produksi beras nasional.

    Menurutnya, tuduhan tersebut tidak berdasar, bahkan diduga bagian dari serangan balik kelompok mafia pangan.

    “Kalau ada pihak-pihak yang meragukan, patut dipertanyakan motifnya. Apakah ingin memunculkan kebijakan impor, atau justru bagian dari kepentingan mafia pangan?” tegasnya.

    Data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) dan Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) justru menunjukkan produksi beras Indonesia aman bahkan surplus. BPS mencatat, sepanjang Januari-Oktober 2025, produksi beras nasional diproyeksikan mencapai 31,04 juta ton, naik 12,16 persen atau sekitar 3,37 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Dengan luas panen 10,22 juta hektare, ketersediaan beras dipastikan surplus sekitar 3,7 juta ton. Data USDA pun memperkuat capaian tersebut, dengan proyeksi produksi beras Indonesia mencapai 35,5 juta ton tahun ini.

    Lebih lanjut, Gus Syafiq menegaskan pemerintah bersama aparat penegak hukum tidak menutup mata terhadap masalah pupuk maupun anomali distribusi beras di hilir.

    Sejumlah kasus terkait penyalahgunaan distribusi pupuk subsidi sudah diungkap Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Demikian pula praktik penimbunan, pengoplosan, maupun permainan harga beras di tingkat penggilingan dan ritel modern yang kini sedang ditindak Satgas Pangan.

    “Saya tidak meragukan integritas dan keberanian Mentan. Beliau sudah bekerja secara transparan. Kalau ada penyimpangan internal langsung diusut. Ini bukti komitmen agar tata kelola pangan lebih bersih,” kata Gus Syafiq.

    Ia juga menegaskan hilangnya beras medium dan premium di sejumlah ritel modern meskipun data menunjukkan surplus, merupakan indikasi kuat adanya permainan mafia beras bahkan upaya penimbunan atau permainan harga oleh pihak tertentu.

    “Kami mendukung penuh langkah pemerintah, Satgas Pangan, dan aparat hukum untuk menindak tegas mafia pangan. Jangan sampai ada celah bagi siapapun yang mencoba memainkan perut rakyat,” kata Gus Syafiq.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • PalmCo salurkan 195 ton beras SPHP demi menjaga stabilitas harga

    PalmCo salurkan 195 ton beras SPHP demi menjaga stabilitas harga

    Jakarta (ANTARA) – PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV PalmCo, subholding PTPN III (Persero) menyalurkan 195 ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) demi menjaga stabilitas harga komoditas tersebut di pasaran.

    Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa mengatakan distribusi beras murah melalui program SPHP dilakukan guna membantu Pemerintah dalam menjaga kestabilan harga dan daya beli masyarakat di tengah stok beras nasional dalam kondisi surplus dan aman menjelang akhir 2025.

    “Salah satu BUMN yang aktif mendukung program ini adalah PTPN IV PalmCo, dengan menyalurkan lebih dari 195 ton beras SPHP ke tiga pulau besar yakni Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi,” kata Jatmiko dalam keterangan di Jakarta, Senin.

    Dia menyebutkan hingga awal September 2025, pihaknya telah menyalurkan 195,6 ton beras SPHP melalui 107 titik distribusi yang tersebar di wilayah operasionalnya. Jumlah itu merupakan bagian dari target distribusi sebesar 900 ton beras melalui 150 titik hingga akhir tahun.

    “PalmCo selalu bergerak cepat memperluas jangkauan distribusi beras SPHP. Ini bentuk nyata dukungan kami terhadap program pemerintah dalam menjaga stabilitas pangan nasional sekaligus melindungi daya beli masyarakat,” ujar Jatmiko.

    Beras SPHP yang dipasarkan salah satu BUMN tersebut dipatok dengan harga Rp12.500 per kilogram, lebih rendah dari harga eceran tertinggi (HET) yang berlaku di beberapa wilayah. Skema itu dilakukan guna meredam potensi kenaikan harga akibat spekulasi atau praktik penimbunan.

    Ke depan, lanjut Jatmiko, pihaknya menargetkan perluasan titik distribusi hingga ke wilayah pelosok, guna memastikan seluruh lapisan masyarakat mendapat akses yang sama terhadap bahan pangan pokok.

    “Dengan distribusi yang merata dan harga yang terjangkau, masyarakat tidak hanya mendapat akses terhadap pangan berkualitas, tetapi juga dilindungi dari fluktuasi harga yang bisa memicu inflasi,” imbuh Jatmiko.

    Sanim (38), seorang pengemudi ojek daring di Palembang mengaku terbantu dengan harga beras yang lebih terjangkau.

    “Biasanya harga beras cukup tinggi, apalagi menjelang akhir bulan. Tapi beras SPHP ini harganya lebih murah dan kualitasnya bagus. Ini sangat membantu untuk kami yang penghasilannya tidak tetap,” kata Sanim.

    Program beras SPHP menjadi salah satu instrumen utama pemerintah melalui Perum Bulog dalam menjaga pasokan dan stabilitas harga pangan, khususnya beras, yang merupakan komoditas strategis nasional.

    Sebelumnya Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan beras SPHP disalurkan pihaknya melalui berbagai kanal distribusi mulai pengecer di pasar, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, pemerintah pusat dan daerah, kios binaan dan gerakan pangan murah (GPM), TNI-Polri, termasuk BUMN.

    Beras SPHP dijual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET), yaitu Rp12.500 per kilogram untuk zona 1 (Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, NTB, Sulawesi); Rp13.100 per kilogram untuk zona 2 (Sumatra selain Lampung dan Sumsel, NTT, Kalimantan); dan Rp13.500 per kilogram untuk zona 3 (Maluku, Papua).

    Setiap pembelian dibatasi maksimal 2 kemasan (10 kg) dan tidak diperkenankan untuk diperjualbelikan kembali. Bulog menargetkan penyaluran beras SPHP mencapai 1,3 juta ton selama periode Juli-Desember 2025.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Toko kelontong di Pasar Induk Cipinang tetap semarak

    Toko kelontong di Pasar Induk Cipinang tetap semarak

    Jakarta (ANTARA) – Meski perdagangan beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta Timur, sempat diterpa isu beras oplosan beberapa waktu lalu, sejumlah toko kelontong di sekitar pasar beras tersebut tetap semarak melayani kebutuhan para pekerja pasar.

    Pantauan di lokasi, Senin, toko kelontong yang tersebar di pojok blok pasar beras tetap ramai disambangi kuli angkut, sopir truk hingga buruh bongkar-muat. Mereka membeli kebutuhan sehari-hari seperti rokok, kopi, mi instan hingga sabun.

    “Kalau kita ikut tutup, kasihan juga kuli-kuli di sini. Mereka kan ada yang tetap kerja meski pedagang beras banyak yang tutup. Jadi kita tetap buka,” kata Rina (42), pemilik toko kelontong di Blok F PIBC.

    Menurut dia, toko kelontong justru menjadi tumpuan bagi para pekerja yang sebagian besar tinggal di sekitar pasar. Banyak dari mereka memilih tidur di emperan toko atau di dalam pasar agar mudah beraktivitas setiap hari.

    “Rata-rata mereka tidur di sini (sekitar pasar), jadi butuh kebutuhan kecil sehari-hari kan. Kita sediakan sekadarnya, mulai dari kopi, cemilan, makanan sampe sabun juga ada,” katanya.

    Hal senada disampaikan Jajang (36), pemilik toko sembako lainnya. Ia menyebutkan, penjualannya memang sempat menurun waktu banyak pedagang beras menutup toko, tetapi tidak sampai benar-benar sepi karena para pekerja masih membeli dagangannya.

    “Memang sih (penjualan) waktu itu menurun, karena kan sepi, (toko beras) pada tutup. Mungkin pendapatan menurun setengah, tapi Alhamdulillah masih ada pemasukan dari beberapa pekerja yang beli,” ujarnya.

    Keberadaan toko kelontong membuat denyut pasar tidak benar-benar mati meski perdagangan beras sempat lumpuh. Para pekerja mengaku sangat terbantu karena tetap bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa harus keluar kawasan pasar.

    “Kalau tidak ada warung kelontong, susah juga. Kita kan ada yang tinggal di sini, tidur juga di sini, jadi belanja ke warung aja. Mau keluar nanti jauh, ongkosnya malah boros,” tutur Toha (29), kuli bongkar-muat di PIBC.

    Seiring aktivitas perdagangan beras yang perlahan pulih, denyut pasar di PIBC mulai terasa kembali. Sejumlah kios yang sempat tutup sudah kembali buka, meski sekitar 30 persen pedagang masih menutup toko mereka.

    Mulai pulihnya aktivitas perdagangan beras membuat para pedagang toko kelontong di PIBC berharap perputaran ekonomi di pasar kembali stabil sehingga mereka juga bisa ikut merasakan manfaatnya.

    Pewarta: Aria Ananda
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi gelar pemeriksaan kesehatan dan beri sembako ke pengemudi ojol

    Polisi gelar pemeriksaan kesehatan dan beri sembako ke pengemudi ojol

    Jakarta (ANTARA) –

    Polres Metro Jakarta Utara bersama Polsek Kelapa Gading menggelar Bakti Sosial dan Bakti Kesehatan bagi ratusan pengemudi ojek daring/online (ojol) di Polsek Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Senin.

    “Bakti Kesehatan dan Bakti Sosial ini merupakan bentuk kepedulian dan sinergi Polri dengan masyarakat, khususnya rekan-rekan ojek online,” kata Wakapolres Metro Jakarta Utara AKBP James H Hutajulu yang turut didampingi Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putro di Jakarta, Senin.

    Dia pun mengucapkan terima kasih karena komunitas ojol selalu membantu menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Jakarta Utara tetap kondusif.

    Menurut dia, persatuan dan kesatuan bangsa merupakan sesuatu yang mahal sehingga harus dirawat dengan baik.

    “Mari kita jaga warisan ini dan mencegah adanya upaya memecah belah persatuan bangsa,” kata lulusan terbaik Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2004 itu.

    Dalam kegiatan itu, James juga mengajak seluruh peserta untuk mendoakan almarhum Affan Kurniawan, salah satu pengemudi ojol yang menjadi korban dalam insiden beberapa waktu lalu.

    Sementara itu, perwakilan komunitas ojol bernama Hendrik menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian Polres Metro Jakarta Utara dan Polsek Kelapa Gading yang telah menjalin sinergi antara komunitas ojol dan kepolisian sejak lama.

    Melalui kegiatan itu, dia berharap agar suasana aman dan kondusif di Kelapa Gading maupun Jakarta Utara dapat terus terjaga.

    “Kami ikut senang karena perhatian yang diberikan membuat kami nyaman dalam menjalankan kegiatan sehari-hari,” ucap Hendrik.

    Sebanyak 200 pengemudi ojek online hadir dalam kegiatan tersebut. Mereka mendapatkan pelayanan kesehatan gratis berupa pengecekan kesehatan serta pemberian vitamin dan obat-obatan.

    Selain itu, dibagikan pula sebanyak 200 paket sembako yang masing-masing berisi beras, minyak goreng, gula, dan mi instan.

    Polres Metro Jakarta Utara bersama Polsek Kelapa Gading menggelar Bakti Sosial dan Bakti Kesehatan dengan ratusan pengemudi ojek daring di Polsek Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (8/9/2025). ANTARA/HO-Polsek Kelapa Gading.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Aktivitas perdagangan di Pasar Induk Cipinang berangsur pulih

    Aktivitas perdagangan di Pasar Induk Cipinang berangsur pulih

    Jakarta (ANTARA) – Aktivitas perdagangan di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta Timur, Senin (8/9), mulai kembali ramai setelah sempat lumpuh akibat kasus beras oplosan beberapa waktu lalu.

    Sejumlah kios yang sebelumnya tutup, kini terpantau sudah kembali buka. Para pedagang terlihat sibuk melayani pembeli, sementara truk pengangkut beras keluar-masuk kawasan pasar tersebut sehingga suasana perlahan kembali normal.

    “Waktu itu, (para pedagang) pada takut berdagang, makanya banyak yang tutup. Sekarang sudah mulai normal lagi, orang-orang sudah buka (kios),” kata salah satu pedagang beras, Joko (48), di PIBC, Jakarta, Senin.

    Meski demikian, belum seluruh kios beroperasi. Dari sekitar 1.300 kios, diperkirakan 30 persen masih tutup karena pedagang diduga memilih untuk tidak berjualan akibat harga gabah yang tinggi, sehingga mereka khawatir merugi, terutama untuk komoditas beras premium.

    “Kalau dipaksa jual, bisa rugi sampai jutaan rupiah per ton. Jadi sebagian pedagang memilih menahan barang dulu,” ujar pedagang lainnya, Suyatno (52).

    Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga beras premium di tingkat konsumen per Senin (8/9) tercatat Rp15.733 per kilogram, sedangkan beras medium Rp13.759 per kilogram.

    Harga premium tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga eceran tertinggi (HET) nasional dan zona 1 sebesar Rp14.900 per kilogram, serta HET zona 2 sebesar Rp15.400 per kilogram.

    Kondisi itu dikhawatirkan membuat beberapa konsumen beralih ke beras medium yang lebih terjangkau, sementara pedagang harus menanggung risiko kerugian jika menjual stok beras premium di atas HET.

    Aziz (38), pemilik rumah makan di sekitar PIBC, mengaku sudah dua pekan tidak mendapatkan merk beras langganannya sehingga terpaksa beralih ke merk lain dengan harga yang lebih tinggi, yaitu dari Rp735.000 per karung menjadi Rp740.000 per karung.

    “Biasanya saya beli merk itu di sini, tapi stoknya kosong. Akhirnya terpaksa ganti ke merk lain yang harganya (lebih) mahal,” ungkap Aziz.

    Pedagang PIBC pun berharap kondisi pasar kembali stabil, baik dari sisi ketersediaan maupun harga beras dari hulu, sehingga pedagang di pasar induk terbesar di Indonesia itu tidak lagi dihantui rasa khawatir maupun kerugian.

    Sementara itu, di sejumlah gerai ritel modern menunjukkan harga beras premium masih berada pada kisaran Rp73.500 hingga Rp74.500 per kemasan 5 kilogram. Di Alfamart, misalnya, beras Sania Premium dijual sekitar Rp73.500 hingga Rp74.500, sementara di Indomaret, beras Ramos dan Pulen Wangi Premium dibanderol Rp74.500.

    Pewarta: Aria Ananda
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Eks Menlu ‘Pembisik Trump’ Calonkan Diri Jadi PM Baru Jepang

    Eks Menlu ‘Pembisik Trump’ Calonkan Diri Jadi PM Baru Jepang

    Tokyo

    Mantan Menteri Luar Negeri (Menlu) Jepang Toshimitsu Motegi, yang dijuluki sebagai “Pembisik Trump”, menjadi kandidat pertama yang mengumumkan pencalonan sebagai pemimpin baru Jepang, setelah Perdana Menteri (PM) Shigeru Ishiba mengumumkan pengunduran dirinya.

    Motegi sedang berupaya memimpin Jepang menghadapi gejolak baru yang berasal dari kenaikan harga pangan dan dampak tarif Amerika Serikat (AS) terhadap sektor otomotif yang krusial.

    Pengumuman untuk maju sebagai salah satu kandidat PM baru Jepang diumumkan Motegi dalam pernyataan kepada wartawan pada Senin (8/9) waktu setempat, atau sehari setelah pengumuman mundur dari Ishiba. Dalam pengumumannya, Ishiba menyebut hasil buruk LDP dalam dua pemilu sebagai alasannya mundur.

    Selama 11 bulan kepemimpinannya yang penuh gejolak, Ishiba kehilangan mayoritas dukungan di kedua majelis parlemen Jepang. Kekalahan itu memberikan pukulan telak bagi LDP yang telah berkuasa hampir tanpa henti sejak tahun 1955 silam.

    Seruan berulang kali agar Ishiba bertanggung jawab atas kekalahan tersebut, menurut laporan, membuat posisinya tidak dapat dipertahankan.

    Usai pengunduran diri Ishiba, Partai Demokrat Liberal (LDP) yang sejak lama dominan dalam pemerintahan Jepang akan memilih ketua barunya, dilaporkan pada awal Oktober mendatang.

    “Kita harus memajukan Jepang, menyelesaikan masalah-masalah sulit di dalam negeri dan luar negeri,” cetus Motegi saat berbicara kepada wartawan, seperti dilansir AFP, Senin (8/9/2025).

    “Saya telah memutuskan untuk mencalonkan diri,” ucapnya.

    Motegi yang berusia 69 tahun ini, merupakan mantan Sekretaris Jenderal LDP dan mantan Menteri Perdagangan.

    Dengan bahasa Inggris yang fasih, Motegi yang lulusan Harvard ini dijuluki sebagai “Pembisik Trump” — Presiden AS Donald Trump — karena kepiawaiannya dalam mengurusi perundingan dagang AS-Jepang yang sulit.

    Selain Motegi, kandidat lainnya untuk PM baru Jepang adalah Sanae Takaichi, seorang nasionalis garis keras berusia 64 tahun dan mantan drummer heavy metal yang kalah dari Ishiba dalam pemilihan tahun 2024 lalu. Jika terpilih, Takaichi akan menjadi PM wanita pertama di Jepang.

    Menteri Pertanian era Ishiba, Shinjiro Koizumi, yang baru-baru ini ditugaskan menurunkan harga beras, juga bisa mencalonkan diri. Koizumi yang berusia 44 tahun merupakan putra dari mantan PM Jepang Junichiro Koizumi.

    Para calon lainnya termasuk Yoshimasa Hayashi yang merupakan juru bicara pemerintahan Ishiba dan Takayuki Kobayashi yang merupakan mantan Menteri Keamanan Ekonomi.

    Pekan ini, LDP akan membahas kapan dan bagaimana pemilihan ketua baru mereka akan digelar. Namun nantinya ketua baru LDP masih membutuhkan persetujuan dari kedua majelis parlemen Jepang untuk bisa menjadi PM baru negara tersebut.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Pedagang beras Cipinang keluhkan rugi akibat harga gabah tinggi

    Pedagang beras Cipinang keluhkan rugi akibat harga gabah tinggi

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah pedagang di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta Timur, Senin (8/9), mengeluhkan kerugian akibat harga gabah yang tinggi sehingga membuat beras premium sulit dijual sesuai harga modal.

    Para pedagang mengungkapkan harga gabah di tingkat petani saat ini mencapai Rp8.200 per kilogram (kg), sehingga modal yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan beras premium sekitar Rp14.000 per kg ke atas. Selain itu, dengan tambahan biaya distribusi, harga jual menjadi sulit ditekan di bawah Rp15.000 per kilogram.

    Akibat selisih tersebut, pedagang mengaku rugi hingga puluhan juta rupiah karena penjualan tidak dapat menutup biaya modal mereka.

    Salah satu pedagang, Abdul Malik (45), yang sudah 15 tahun berjualan di PIBC, mengatakan kualitas beras premium juga sering kali tdak sebanding dengan harga. Dia pun mengaku pernah menjual beras dengan harga selisih rugi mencapai Rp2.000 per kg.

    “Belum lagi ada yang fisiknya (beras premium) yang remuk atau kualitasnya ada yang kurang bagus. Jadi, ada yang malah jual rugi Rp12.800 per kg. Memang terlihat kecil (selisih Rp2.000 per kg) tapi kalau transaksinya sudah berton-ton, kerugiannya bisa Rp28 juta sampai Rp40 juta,” kata Abdul.

    Dia menambahkan kondisi pasar saat ini juga tidak stabil, sehingga penjualan bisa ramai pada satu hari, namun sepi keesokan harinya.

    Pedagang beras lainnya, Suyatno (52), menuturkan stok beras premium dari petani sudah mencukupi, tetapi pedagang enggan membelinya karena khawatir merugi. Dia menyoroti mekanisme panen di tingkat petani sebagai penyebab utama harga beras tidak terkendali.

    “Kalau panen tidak serentak, harga gampang dipermainkan. Pemerintah sebaiknya jangan hanya mengawasi pedagang, tapi juga mengatur agar panen lebih terjadwal,” ujar Suyatno.

    Lebih lanjut, dia menjelaskan rata-rata harga beli beras premium dari daerah bisa mencapai Rp14.500 per kg. Setelah ditambah biaya transportasi dan operasional, harga jualnya dapat menembus Rp15.000 per kg.

    Kondisi itu, sambung dia, membuat pedagang sulit menentukan harga sehingga mereka harus memutuskan antara menyimpan stok, menjual di atas harga eceran tertinggi atau malah menjual rugi beras tersebut.

    “(Suplai beras) premium sih ada, tapi pedagang banyak simpan. Kalau nekat jual, bisa mahal atau malah jual rugi,” ungkap Suyatno.

    Sementara itu, berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga beras premium di tingkat konsumen per Senin (8/9) tercatat Rp15.733 per kilogram, sedangkan beras medium Rp13.759 per kilogram.

    Harga premium tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga eceran tertinggi (HET) nasional dan zona 1 sebesar Rp14.900 per kilogram, serta HET zona 2 sebesar Rp15.400 per kilogram. Harga itu hanya sedikit berbeda di bawah HET zona 3 yang ditetapkan Rp15.800 per kilogram.

    Perbedaan harga tersebut memperburuk posisi pedagang di pasar induk sebab mereka khawatir pembeli justru menahan konsumsi beras premium dan beralih ke beras medium dalam jangka panjang.

    Pedagang pun berharap agar pemerintah memberikan perhatian serius terhadap rantai pasok, mulai dari tingkat produksi hingga distribusi, sehingga harga beras kembali stabil dan kerugian pedagang di pasar induk dapat ditekan.

    Pewarta: Aria Ananda
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.