Produk: Beras

  • Cuma 0,071% dari Total Stok

    Cuma 0,071% dari Total Stok

    Jakarta

    Sekitar 29,9 ribu ton beras cadangan pemerintah mengalami kerusakan. Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan jumlah beras rusak itu hanya lah sebagian kecil saja dari total stok cadangan pemerintah.

    Dia bilang, beras rusak hampir 30 ribu ton itu sama besarnya dengan sekitar 0,071% saja dari total stok beras pemerintah yang diklaim olehnya menyentuh 4,2 juta ton.

    “Ini menarik 29 itu tadi, katakan lah itu 30 ribu, aku bulatkan seribu, katakan lah 30 ribu yang rusak. Dari 4,2 juta ton itu coba dikali 30 ribu ribu dibagi 4,2 juta ton, itu cuma 0,071%,” ungkap Amran di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (9/10/2025).

    Menurutnya, ada beras yang rusak saat ini terjadi karena memang produksi beras yang meningkat. Diprediksi sampai akhir tahun ada total 34 juta ton produksi gabah yang bisa dihasilkan di dalam negeri.

    “Dulu tidak ada rusak, karena berasnya tidak ada, kurang. Nah sekarang banyak beras sampai sewa gudang 1,2 juta ton kapasitas gudang sekarang,” ujar Amran.

    “Ini kita mau bangun gudang sekarang. Saya ulangi, sekarang ada rusak 0,071%. Ini yang disorot. Tolong dong sorot yang 4 juta,” lanjutnya menekankan.

    Saking banyaknya produksi beras, Presiden Prabowo Subianto sendiri sampai harus menyuntik Perum Bulog Rp 5 triliun untuk membangun gudang tambahan.

    “Bapak Presiden itu sudah memberi anggaran Rp 5 triliun untuk membangun gudang pada Bulog,” ujar Amran.

    Di sisi lain, dari total sekitar 4 jutaan ton cadangan beras pemerintah, Amran bilang penyerapannya di dalam negeri baru sekitar 3 jutaan ton. Nah jumlah beras rusak yang hanya 29 ribuan ton tadi dinilainya tidak akan menggoyang stok perberasan nasional.

    “Serapan dalam negeri kan baru saja, itu 3 juta lebih sekarang. Kemudian yang selebihnya kalau itu katakanlah 6 bulan, itu masih aman,” ujar Amran.

    Di sisi lain, untuk mengurangi kerugian, pemerintah masih bisa mengalihkan beras rusak tadi untuk digunakan sebagai pakan ternak.

    “Nah 29 sampai 30 ribu ini kita cek, kalau ini tidak layak, ini kita untuk pakan ternak. Itu kan tidak 0, tetap punya harga,” beber Amran.

    Badan Pangan Nasional (Bapanas) memaparkan sebanyak 1,45 juta ton beras telah berusia di atas 6 bulan dalam masa simpan di Gudang Perum Bulog. Beras itu bagian dari cadangan beras pemerintah (CBP) yang totalnya 3,84 juta ton. Bapanas juga menemukan 29,99 ribu ton beras yang ada di gudang Perum Bulog telah mengalami turun mutu.

    (kil/kil)

  • Viral Tren ’10 Ribu di Tangan Istri yang Tepat’, Awas Ini Wanti-wanti Dokter Gizi

    Viral Tren ’10 Ribu di Tangan Istri yang Tepat’, Awas Ini Wanti-wanti Dokter Gizi

    Jakarta

    Belakangan media sosial diramaikan oleh unggahan seorang ibu hamil yang membagikan vlog memasak dengan anggaran hanya Rp 10 ribu per hari. Lebih mengejutkan lagi, dari uang belanja tersebut, ia masih bisa menabung.

    Video itu pun menuai pro dan kontra. Sebagian warganet menilai Rp 10 ribu cukup untuk memenuhi kebutuhan makan sehari, sementara yang lain menyoroti sisi kelam di baliknya.

    Bagi mereka yang setuju, uang Rp 10 ribu dinilai cukup untuk membeli bahan sederhana seperti tempe dan kangkung sebagai menu harian. Namun, pihak yang menolak berpendapat jumlah tersebut tidak realistis, apalagi jika memperhitungkan kebutuhan lain seperti listrik, gas, serta bumbu pelengkap masakan.

    Spesialis gizi klinik dr Ardian Sandhi Pramesti, SpGK menjelaskan, dari sisi gizi, anggaran Rp 10 ribu per hari memang mungkin saja digunakan untuk sekali makan satu orang, tetapi sangat terbatas dan bergantung pada pilihan bahan pangan murah serta lokasi tempat tinggal.

    Namun, jika jumlah tersebut digunakan untuk memenuhi tiga kali makan dalam sehari, tantangannya jauh lebih besar. Harga bahan makanan pokok seperti beras, sayuran, dan sumber protein kini meningkat akibat inflasi pangan di Indonesia.

    Kondisi ini, lanjutnya, sering kali memaksa seseorang untuk mengorbankan keragaman nutrisi, dengan menu yang cenderung monoton, rendah protein hewani berkualitas, serta minim vitamin dan mineral dari buah.

    “Seharusnya memenuhi AKG harian (sekitar 1500-2000 kalori untuk dewasa, dengan 15-20% protein, 50-60% karbohidrat, dan sisanya lemak sehat plus mikronutrien). Sehingga jika pola makan dengan budget Rp10.000 sehari berlangsung terus menerus, ada risiko malnutrisi yang signifikan, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, atau balita,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Kamis (9/10/2025).

    Menurut dr Ardian, rendahnya keragaman pangan, misalnya terlalu bergantung pada nasi dan sayur murah tanpa tambahan protein hewani, dapat menyebabkan defisiensi vitamin A, zat besi, dan zinc. Terlebih pada ibu hamil dan menyusui, kekurangan asupan gizi dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah, yang memiliki risiko stunting 1,6 kali lebih besar.

    Selain stunting, kondisi gizi buruk juga bisa memicu wasting (penurunan berat badan akut), gangguan kognitif, dan penurunan imunitas yang dapat meningkatkan infeksi seperti diare yang memperburuk kondisi malnutrisi.

    “Berhemat memang baik dan bijak, namun jangan sampai mengorbankan kesehatan gizi keluarga, karena investasi pada nutrisi hari ini mencegah biaya pengobatan yang lebih besar di masa depan,” imbuhnya lagi.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Ibu Hamil Boleh Olahraga Nggak, Sih?”
    [Gambas:Video 20detik]
    (suc/up)

    10 Ribu di Tangan Istri yang Tepat

    5 Konten

    Tren viral ’10 ribu di tangan istri yang tepat’ memantik kontroversi. Ada yang menyikapinya sebagai humor saja, tapi realitanya memang ironis dengan kondisi kecukupan gizi yang masih jauh panggang dari api.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Harga Pangan Hari Ini (9/10): Daging Sapi dan Ikan Makin Mahal

    Harga Pangan Hari Ini (9/10): Daging Sapi dan Ikan Makin Mahal

    Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan beragam terjadi pada harga rata-rata nasional sejumlah komoditas pangan utama di Indonesia pada hari ini, Kamis (8/10/2025) dibandingkan hari sebelumnya.

    Berdasarkan data panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pukul 10.00 WIB, harga rata-rata beras premium di Tanah Air turun 0,95% menjadi Rp15.887 per kilogram dibandingkan kemarin.

    Harga beras medium pun turun 1,46% ke Rp13.732 per kilogram, sedangkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Perum Bulog turun tipis 0,01% ke Rp12.548 per kilogram.

    Sementara itu, sejumlah komoditas lainnya seperti jagung peternak turun 2,92% ke Rp6.522 per kilogram, kedelai biji kering impor naik 0,71% menjadi Rp10.767 per kilogram, dan bawang merah turun 1,27% ke Rp37.965 per kilogram. Bawang putih bonggol juga lebih murah 1,7% ke Rp36.665 per kilogram.

    Harga cabai terpantau turun. Cabai merah keriting turun 3,07% ke Rp57.236 per kilogram, cabai merah besar turun 4,85% ke Rp48.950 per kilogram, dan cabai rawit merah lebih murah 2,54% menjadi Rp45.442 per kilogram.

    Adapun, harga daging sapi murni lebih mahal 0,70% menjadi Rp136.158 per kilogram. Harga daging ayam ras turun 0,58% ke Rp37.951 per kilogram, sementara telur ayam ras turun 1,40% menjadi Rp29.947 per kilogram.

    Gula konsumsi terpantau turun 1,11% ke Rp17.948 per kilogram, garam konsumsi turun 0,35% ke Rp11.642 per kilogram, tepung terigu curah turun 1,79% ke Rp9.668, dan tepung terigu kemasan turun 2,36% ke Rp12.817.

    Terkait minyak goreng, harga kemasan dan curah masing-masing turun 1,14% dan turun 0,67% menjadi Rp20.745 dan Rp17.426 per liter. Sementara itu, Minyakita turun 0,47% menjadi Rp17.386 per liter.

    Penurunan harga juga terjadi pada daging kerbau segar lokal yang turun 2,95% ke Rp137.826 per kilogram, serta daging kerbau beku impor yang turun 1,37% ke Rp104.545 per kilogram.

    Sementara itu, komoditas ikan mencatat pergerakan harga beragam. Ikan kembung naik 0,26% ke Rp42.057 per kilogram, ikan tongkol lebih mahal 1,37% ke Rp35.234 per kilogram, sedangkan ikan bandeng turun 1% menjadi Rp34.905 per kilogram.

  • Polda Jatim dan BULOG Tanam Jagung Serentak di Mojokerto, Dorong Ketahanan Pangan Nasional

    Polda Jatim dan BULOG Tanam Jagung Serentak di Mojokerto, Dorong Ketahanan Pangan Nasional

    Mojokerto (beritajatim.com) — Polda Jawa Timur bersama Perum BULOG Kantor Wilayah Jawa Timur terus memperkuat sinergi dalam mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya di bidang Ketahanan Pangan Nasional.

    Setelah mencatat keberhasilan panen 2,8 juta ton jagung pada kuartal III, kini kolaborasi strategis tersebut berlanjut dengan kegiatan penanaman jagung serentak di sejumlah wilayah Jawa Timur, termasuk Kabupaten Mojokerto.

    Kegiatan penanaman jagung ini dipusatkan di lahan seluas 4 hektare di Jalan Raya Desa Pacing, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto.

    Acara tersebut dipimpin langsung oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto, dan dihadiri oleh Pemimpin Wilayah BULOG Jatim Langgeng Wisnu Adinugroho serta jajaran Forkopimda Mojokerto Raya.

    Dalam kesempatan itu, Polda Jatim dan BULOG juga menggandeng Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto untuk menggelar pasar murah yang menyediakan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau bagi masyarakat sekitar.

    Pasar murah ini menyasar lima kecamatan, yaitu Bangsal, Kutorejo, Puri, Dlanggu, dan Mojoanyar, dan disambut antusias oleh warga setempat.

    “Semoga kegiatan pasar murah ini dapat membantu masyarakat mendapatkan sembako dengan harga terjangkau. Kami akan terus menghadirkan program serupa di seluruh wilayah Jawa Timur agar keberhasilan program ketahanan pangan bisa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat,” ujar Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto, Rabu (8/10/2025).

    Irjen Nanang menegaskan, kegiatan penanaman jagung dan pasar murah akan terus diperluas ke berbagai daerah di Jawa Timur agar manfaatnya dapat dirasakan secara merata.

    Secara keseluruhan, program penanaman jagung serentak kuartal IV di Kabupaten Mojokerto mencakup lahan seluas 298,4 hektare dengan estimasi hasil panen mencapai 1.790,4 ton.

    Kegiatan ini melibatkan 146 kelompok tani, 236 personel polisi penggerak, serta ratusan santri yang ikut serta mendukung pertanian produktif berkelanjutan.

    Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara aparat kepolisian, BULOG, petani, pemerintah daerah, dan masyarakat memiliki peran penting dalam menjaga ketahanan pangan sekaligus menstabilkan harga bahan pokok di Jawa Timur.

    Sementara itu, Pimpinan Cabang BULOG Mojokerto, Muhammad Husin, menyampaikan bahwa pihaknya menyiapkan berbagai komoditas pangan dalam pasar murah tersebut.

    “Kami membawa sebanyak 2 ton beras SPHP yang dijual dengan harga Rp57.500 per 5 kilogram, serta menyediakan 500 liter minyak kita. Selain itu, juga ada gula pasir, daging ayam, bawang merah, bawang putih, telur, dan cabai merah yang dijual di bawah harga pasaran,” jelas Husin.

    Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan Jawa Timur dapat terus menjadi provinsi yang mandiri dalam produksi pangan, sekaligus mendukung visi nasional untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan. (tin/ted)

  • Polda Metro Serap Aspirasi di Satkamling Kelapa Gading, Ajak Warga Jaga Jakarta

    Polda Metro Serap Aspirasi di Satkamling Kelapa Gading, Ajak Warga Jaga Jakarta

    Jakarta

    Direktorat Pembinaan Masyarakat (Ditbinmas) Polda Metro Jaya menggelar ‘Ngopi Kamtibmas’ untuk menyerap aspirasi masyarakat. Polisi juga sekaligus mengajak warga menciptakan situasi yang kondusif dan menjaga keamanan di Jakarta.

    Kegiatan yang digelar di Satkamling RW 011 Kelurahan Kelapa Gading Barat, Kecamatan Kelapa Gading, Rabu (8/10) malam itu menjadi forum strategis bagi Polri untuk mendengar langsung keluhan masyarakat, sekaligus menyosialisasikan ‘Jaga Jakarta’ yang menjadi program Polda Metro Jaya.

    ‘Ngopi Kamtibmas’ ini dihadiri Dirbinmas Polda Metro Jaya Kombes Harri Muharram Firmansyah, Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Erick Frendriz, dan Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putro. Kegiatan ini diisi dengan sesi tanya jawab polisi dengan warga setempat.

    Dalam sambutannya, Kombes Harri menyampaikan dinamika situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Harri juga menyampaikan apresiasi kepada warga yang berpartisipasi aktif dalam Satkamling untuk meningkatkan kewaspadaan dan keamanan di lingkungan sekitar.

    “Kami berharap dengan peran aktif masyarakat melalui Satkamling, lingkungan sekitar dapat lebih aman dan kondusif. Selain itu, kami juga memberikan edukasi mengenai bahaya-bahaya sosial yang bisa mengganggu ketertiban di masyarakat,” kata Kombes Harri.

    Selain itu, Harri juga menegaskan bahwa Polri akan terus hadir memberikan pelayanan kepada masyarakat dan mendukung program pemerintah, seperti SPPG Polri, tanam jagung, hingga Gerakan Pangan Murah yang telah menjual sekitar 2.000 ton beras murah di wilayah Jakarta.

    Direktorat Pembinaan Masyarakat (Ditbinmas) Polda Metro Jaya menggelar ‘Ngopi Kamtibmas’ untuk menyerap aspirasi masyarakat (dok.istimewa)

    Waspada Cyber Crime

    Sementara itu, Kompol Mashuri dari Direktorat Siber Polda Metro Jaya menyampaikan imbauannya kepada warga terkait bahayanya kejahatan siber, antara lain seperti pencurian data melalui aplikasi (APK) yang dikirim melalui WhatsApp.

    Pada sesi tanya jawab, Ketua RW setempat menyampaikan sejumlah keluhan warga, antara lain masalah kemacetan hingga parkir kendaraan di depan rumah. Menanggapi masalah parkir, Kombes Harri mengatakan agar hal tersebut dikomunikasikan dengan pihak pemkot.

    “Pesan saya apabila di wilayah kita ada yang terkait dengan narkoba diharapkan untuk melaporkan agar bisa dilakukan rehabilitasi, kemarin Narkoba juga sudah merilis, sudah berapa kilogram yang telah diungkap oleh Polda Metro Jaya,” pungkasnya.

    (mei/ygs)

  • Bazar Pangan Murah di Bengkalis Diserbu Warga, 5 Ton Beras Habis Terjual

    Bazar Pangan Murah di Bengkalis Diserbu Warga, 5 Ton Beras Habis Terjual

    Bengkalis

    Polres Bengkalis menggelar bazar pangan murah dalam upaya menekan laju inflasi dan menjaga stabilitas harga pangan. Kegiatan ini disambut antusias warga.

    Bazar pangan murah ini diselenggarakan di Jalan Bangun Sari RT 07 RW 04 Dusun Mekar Sari, Desa Bathin Betuah, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis. Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan penanaman jagung serentak kuartal IV tahun 2025 yang dipimpin langsung oleh Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan.

    Kapolda yang didampingi Kapolres Bengkalis AKBP Budi Setiawan turut hadir dalam kegiatan bazar pangan murah ini. Bazar pangan murah yang menjual kebutuhan pokok ludes diborong warga dalam waktu yang singkat.

    Kapolres Bengkalis AKBP Budi Setiawan menyampaikan bazar pangan murah ini digelar untuk mendukung program pemerintah, sekaligus menguatkan sinergi lintas sektoral.

    Bazar Pangan Murah di Kabupaten Bengkalis, Riau disambut antusias ribuan warga, Rabu (8/10/2025). Foto: dok. Polda Riau

    Budi menambahkan bazar pangan murah ini juga dihadirkan untuk memastikan warga dapat menikmati kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.

    Bazar pangan murah ini mendistribusikan 5 ton beras ukuran 5 kilogram dengan harga Rp 62 ribu per karung, minyak goreng sebanyak 2 ton, dan telur sebanyak 100 papan atau 3 ribu butir.

    Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan dan Gubernur Abdul Wahid meninjau Bazar Pangan Murah di Kabupaten Bengkalis. Foto: dok. Polda Riau

    Kegiatan ini terlaksana dengan tertib dan aman. Dalam waktu sekejap, bazar pangan murah habis diserbu oleh masyarakat.

    “Alhamdulillah, tadi masyarakat begitu antusias,” kata Budi.

    Selain itu, pelaksanaan penanaman jagung di Bengkalis kali ini sedikit berbeda. Polres Bengkalis juga menghadirkan stand UMKM serta sosialisasi Green Service.

    Kegiatan penanaman jagung serentak ini turut dihadiri Gubernur Riau Abdul Wahid, Bupati Bengkalis Kasmarni, sejumlah OPD Provinsi Riau dan Kabupaten Bengkalis, Camat Mandau Riki Rihardi, Kapolsek Mandau Kompol Primadona, Pj Kepala Desa Bathin Beutuah Edi S, Dinas Pertanian Bengkalis dan ratusan tokoh masyarakat serta ribuan masyarakat umum.

    (mea/idn)

  • Instruksi Tegas Wapres Gibran Usai Tanam Jagung Bareng Mentan Amran di Banten

    Instruksi Tegas Wapres Gibran Usai Tanam Jagung Bareng Mentan Amran di Banten

    “Izin Pak Wapres, tahun ini produksi jagung kita meningkat 1,5 juta ton dibanding tahun lalu. Tahun 2024 kita produksi 15 juta ton, dan tahun ini ditargetkan mencapai 16,6 juta ton. Kenaikan ini berkat kerja keras Polri, TNI, dan seluruh petani Indonesia,”kata Mentan.

    Tidak hanya itu, kenaikan produksi jagung juga berbanding lurus dengan peningkatan pendapatan petani. Dengan harga rata-rata Rp5.500 per kilogram, tambahan pendapatan petani dari jagung diperkirakan mencapai lebih dari Rp8 triliun.

    Mentan Amran juga menyampaikan bahwa tren positif ini juga terjadi pada komoditas beras nasional yang meningkat dari 30 juta ton menjadi 34 juta ton, dengan estimasi kenaikan pendapatan petani mencapai Rp113 triliun.

    “Alhamdulillah, dengan kolaborasi kita semua mulai dari Polri, TNI, Kejaksaan, hingga pemerintah daerah produksi pangan nasional terus meningkat. Ini bukti nyata bahwa kerja bersama membawa hasil yang besar bagi petani berhasil mendorong peningkatan produksi pangan nasional,” tukas Mentan Amran.

    Kegiatan ini merupakan salah satu program Polri dalam mendukung upaya pemerintah mewujudkan swasembada pangan nasional. Program ini menjadi bentuk nyata kolaborasi lintas sektor antara Polri, Kementerian Pertanian, pemerintah daerah, serta masyarakat petani dalam memperkuat ketahanan pangan berbasis wilayah.

    Diketahui turut hadir Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, serta Direktur Utama Perum Bulog Mayjen TNI (Purn) Ahmad Rizal Ramdhani.

  • Korban kebakaran di Matraman masih mengungsi di tenda darurat

    Korban kebakaran di Matraman masih mengungsi di tenda darurat

    Jakarta (ANTARA) – Puluhan warga korban kebakaran rumah di Jalan Kebon Kelapa, RT 08/09, Utan Kayu Selatan, Matraman, Jakarta Timur, masih mengungsi di tenda darurat milik Suku Dinas Sosial Jakarta Timur.

    “Warga korban kebakaran di RW 09, Kelurahan Utan Kayu Selatan, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, kini mengungsi di posko pengungsian berupa tenda darurat,” kata Camat Matraman Bambang Pangestu di Jakarta Timur, Rabu.

    Dia menyebutkan sebanyak 10 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 30 jiwa mengungsi di tenda tersebut.

    Selama berada di posko pengungsian, warga mendapatkan makanan siap saji dan air minum kemasan yang didistribusikan dari dapur umum Suku Dinas Sosial Jakarta Timur.

    “Posko untuk tahap satu kita siagakan sampai tiga hari ke depan. Setelah itu kita adakan monitoring dan evaluasi,” ujar Bambang.

    Menurut dia, jika hasil monitoring dan evaluasi tersebut menunjukkan warga masih membutuhkan posko pengungsian, maka tenda darurat itu tetap didirikan.

    Namun, jika hasilnya menunjukkan warga korban kebakaran lebih memilih mengungsi ke rumah kerabatnya, maka posko pengungsian dihentikan.

    “Kan terkadang kalau jumlah warga tidak terlalu banyak itu mengungsi ke rumah kerabatnya. Tapi kalau nanti dari hasil evaluasi masih dibutuhkan posko, kita perpanjang,” jelas Bambang.

    Lebih lanjut, dia mengatakan adanya kemungkinan bantuan bagi warga untuk membangun ulang tempat tinggal mereka lewat program bedah rumah dengan memenuhi syarat-syarat tertentu.

    Permohonan bantuan itu dapat diajukan melalui program bedah rumah Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), maupun program lainnya.

    “Tidak harus melalui Baznas juga, bisa bantuan dari Pemprov DKI. Ada prosesnya untuk pemberian bantuan, seperti tanah tempat tinggal warga itu milik sendiri atau bagaimana,” ucap Bambang.

    Sebelumnya, sebanyak 55 personel Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur dikerahkan untuk memadamkan kebakaran yang melanda lima rumah di Kelurahan Utan Kayu Selatan, Matraman, Jaktim, pada Senin (6/10).

    Kebakaran itu diduga akibat korsleting listrik, dan dipastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

    Suku Dinas Sosial Jakarta Timur bersama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) memberikan bantuan kebutuhan dasar kepada sejumlah warga penyintas kebakaran tersebut.

    Bantuan itu berupa natura, kebutuhan sandang, dan makanan siap santap, di antaranya 10 dus air mineral, 10 dus mi instan, 10 botol kecap manis, dan 20 kantong minyak goreng kemasan 2 liter.

    Kemudian, 20 pack biskuit, 50 kaleng ikan sarden, 10 karung beras kemasan lima kilogram, 10 tas barang (goodie bag), dan 10 kantong kecap manis tambahan.

    Selain itu, ada pula bantuan berupa 10 paket sembako, satu dus popok ukuran M, satu dus popok ukuran L, 10 lembar tikar, dan lima paket perlengkapan sekolah (school kit).

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polda Metro Jaya gelar bakti kesehatan untuk warga di Jaktim

    Polda Metro Jaya gelar bakti kesehatan untuk warga di Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya melalui Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) menggelar kegiatan bakti kesehatan dan pembagian sembako kepada masyarakat di Jakarta Timur (Jaktim) pada Rabu.

    Kepala Biddokkes Polda Metro Jaya Kombes Pol dr. Martinus Ginting, Sp.P menjelaskan kegiatan itu merupakan bagian dari agenda rutin yang digelar Biddokkes untuk memberikan manfaat langsung bagi masyarakat serta mempererat hubungan antara Polri dan warga.

    “Bakti kesehatan ini kami selenggarakan secara rutin. Selain pemeriksaan kesehatan, kami juga bagikan sembako berupa beras kepada masyarakat sekitar. Tujuannya, agar Polri bisa semakin dekat dan bermanfaat bagi masyarakat,” kata Martinus dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Dia mengungkapkan pemeriksaan kesehatan yang berlangsung di Pos Polisi JGC, Cakung, Jakarta Timur, pada Rabu sejak pukul 08.00 WIB hingga selesai itu meliputi pemeriksaan kesehatan umum, laboratorium sederhana, serta pemeriksaan gigi oleh tim dokter gigi Polda Metro Jaya.

    Tak hanya itu, sebanyak 100 orang juga menerima bantuan kacamata gratis sebagai bagian dari rangkaian pelayanan kesehatan tersebut.

    “Setelah pemeriksaan, masyarakat juga diberikan obat-obatan sesuai hasil pemeriksaan. Kami fokus kepada warga yang membutuhkan agar kesehatan mereka tetap terjaga dan kesadaran akan pentingnya pemeriksaan medis meningkat,” tutur Martinus.

    Lebih lanjut, dia menambahkan kegiatan tersebut juga sekaligus sebagai bukti nyata kehadiran Polri di tengah masyarakat.

    “Polri hadir untuk masyarakat. Melalui kegiatan sosial dan kemanusiaan seperti ini, Polda Metro Jaya berkomitmen terus memberikan pelayanan terbaik dan memperkuat hubungan dengan warga,” ungkap Martinus.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • OPINI : Menjawab Paradoks Kemiskinan

    OPINI : Menjawab Paradoks Kemiskinan

    Bisnis.com, JAKARTA – Sejarah fiskal Indo­­­nesia mencatat ba­­­­bak baru pada September 2025 ke­­­tika Menteri Keuangan meng­­­­­gelontorkan dana se­­­ni­­­lai Rp200 triliun ke sis­­­tem per­­­­bankan, melalui Bank Himpunan Milik Ne­­­ga­­ra (Himbara). Desain ke­­­­bi­­­­jak­annya menarik, di mana hal ini dapat mem­­per­­­kuat likuiditas dan menggenjot sektor riil. Salah satunya melalui penyaluran kepada Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dengan suku bunga 2%.

    Langkah berani ini lahir dari paradoks yang menggelisahkan. Data BPS menunjukkan angka kemiskinan memang turun tipis, dari 8,57% menjadi 8,47% antara September 2024 hingga Maret 2025. Namun, Indeks Kedalaman Kemiskinan justru meningkat. Mereka yang miskin kini makin jauh dari garis kemiskinan, dan makin sulit menjangkau kebutuhan dasar.

    Kontradiksi ini makin tajam ketika kita cermati disparitas antarwilayah. Perdesaan mencatat penurunan kemiskinan signifikan sebanyak 430.000 jiwa, sementara perkotaan justru mengalami peningkatan 220.000 jiwa. Keberhasilan penurunan kemiskinan perdesaan tidak terlepas dari kebijakan penyesuaian harga gabah menjadi Rp6.500 per kilogram, ditambah melambungnya harga komoditas perkebunan di pasar global sehingga nilai tukar petani terus mengalami perbaikan.

    Kemudian yang lebih memprihatinkan adalah pergeseran pola konsumsi penduduk miskin yang cenderung defensif. Hal ini tampak dari proporsi pengeluaran untuk pangan meningkat, tetapi ironisnya bukan untuk protein hewani atau makanan bergizi, melainkan untuk beras, mi instan, bahkan rokok kretek. Kebutuhan non-makanan dan asupan gizi dikorbankan demi bertahan hidup.

    Data menunjukkan lebih dari tiga perempat anggaran kemiskinan dialokasikan untuk bantuan sosial dan subsidi, pendekatan ini menempatkan masyarakat miskin sebagai objek pasif penerima bantuan. Sementara itu, alokasi untuk program peningkatan pendapatan yang dapat memperbaiki kesejahteraan dan peningkatan pendapatan secara berkelanjutan masih di bawah 20%.

    KONSEP-IMPLEMENTASI

    Perubahan paradigma yang menempatkan masyarakat miskin sebagai subjek pembangunan telah menjadi keharusan dalam upaya pembangunan. Pemerintah memiliki daya ungkit luar biasa untuk menggerakkan ekonomi rakyat, seperti yang terus disampaikan Presiden Prabowo Subianto.

    Keberhasilan di perdesaan memberi pelajaran berharga, ketika petani memiliki akses terhadap pasar dan harga yang layak, mereka mampu keluar dari kemiskinan dengan kekuatan sendiri. Namun, ketergantungan pada fluktuasi harga komoditas global harus diakhiri dengan membangun rantai nilai yang lebih kokoh melalui industrialisasi perdesaan.

    Di sinilah gagasan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih menemukan relevansinya. Koperasi ini memberikan kepastian harga dan pasar bagi petani, di samping itu juga berperan sebagai penyedia kebutuhan pokok dengan harga terjangkau untuk menjaga daya beli masyarakat, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi produktif berbasis potensi lokal, seperti yang sekarang diorkestrasi oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan sebagai Ketua Satuan Tugas.

    Indonesia memiliki momentum emas. Dukungan politik dari pemerintahan baru, kebijakan fiskal dan moneter yang ekspansif, serta semangat gotong royong yang kuat di masyarakat menjadi modal berharga. Hal yang diperlukan sekarang adalah eksekusi yang fokus, konsisten, dan terukur.

    Upaya pengentasan kemiskinan memang harus dilakukan secara maraton, dengan langkah awal yang tepat. Suntikan likuiditas Rp200 triliun dan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, kita sedang membangun fondasi yang kokoh untuk Indonesia yang lebih adil dan sejahtera. Setiap Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang berdiri, setiap keluarga yang terbantu, setiap petani yang mendapat harga layak, adalah bukti bahwa transformasi ekonomi akar rumput sedang berlangsung.

    MENATAP REALISTIS

    Desentralisasi program pengentasan kemiskinan ke tingkat kabupaten/kota membuka ruang bagi local wisdom untuk berperan. Pemerintah daerah yang lebih memahami karakteristik kemiskinan di wilayahnya dapat merancang intervensi yang lebih presisi. Namun, desentralisasi tanpa penguatan kapasitas dan pengawasan yang ketat hanya akan melahirkan raja-raja kecil baru.

    Kolaborasi pentahelix yang melibatkan akademisi, komunitas, pemerintah, media, serta pelaku usaha merupakan kebutuhan mendasar. Akademisi menyediakan basis ilmiah, komunitas memfasilitasi partisipasi, pemerintah menyediakan kerangka regulasi dan anggaran, media mengawal transparansi, pelaku usaha membuka akses pasar. Ketika kelima elemen ini bersinergi, tercipta ekosistem pemberdayaan yang organik dan berkelanjutan.

    Momentum penurunan angka kemiskinan agregat ini jangan sampai membuat kita terlena. Justru inilah saatnya melakukan lompatan paradigmatic dari pendekatan karitatif menuju pemberdayaan yang produktif.

    Ketika paradigma berubah, anggaran di realokasi, dan seluruh elemen bangsa bersinergi, barulah kita dapat berbicara tentang pembangunan yang sesungguhnya, pembangunan yang tidak meninggalkan siapa pun di belakang.