Produk: Beras

  • BBM Bakal Dicampur Etanol 10%, Begini Titah Prabowo ke Amran

    BBM Bakal Dicampur Etanol 10%, Begini Titah Prabowo ke Amran

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendapatkan perintah dari Presiden RI Prabowo Subianto untuk memperbanyak produksi etanol di dalam negeri. Hal ini berkaitan dengan rencana pemerintah yang akan menggunakan etanol sebagai campuran dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin sebanyak 10% atau E10.

    “Jadi etanol kita menuju ke sana, baru saja kami ditarget bapak Presiden untuk tanam ubi kayu, singkong, dan itu etanol tebu dan seterusnya,” kata Amran di Kantor Presiden, Kamis (9/10/2025).

    Menurtu Amran, pemerintah ingin mengoptimalkan sumber energi yang dimiliki di dalam negeri. Indonesia merupakan negara beriklim yang cocok untuk industri pangan, perkebunan, dan hortikulutra.

    Selain itu, menurut Amran, Presiden Prabowo juga berkeinginan untuk swasembada pangan dan energi disetiap pulau. Sebabnya distribusi pangan juga membuat konsumsi bahan bakar bertambah.

    “Seperti Kalimantan dulu mengambil beras dari Jawa dan Sulawesi Selatan. Sekarang sudah mandiri. Artinya apa? inflasi kita pasti stabil. Inflasi kita terbaik. Akhir tahun lalu 1,5% dan mungkin terbaik lima besar dunia. Nah karena kita upayakan swasembada pangan dan energi di setiap pulau,” katanya.

    “Sehingga tidak ada ketergantungan antara pulau, karena biaya angkut pangan itu ditanggung oleh masyarakat,” sambungnya.

    Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan presiden sudah merestui pembuatan peta jalan penggunaan etanol sebagai campuran bensin 10%.

    “Kalau itu kan baru ratas. Setelah ratas baru kita membuat peta jalannya. Peta jalannya lagi dibuat ya,” kata Bahlil di Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Rabu (8/10/2025).

    Sementara itu, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menambahkan pelaksanaan mandatori E10 akan melibatkan berbagai pihak, termasuk badan usaha swasta dan pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

    “Misalnya di dalam biodiesel B40, keterlibatan swasta itu adalah penyediaan FAME untuk memenuhi B40. Kemudian itu juga nanti dalam etanol, itu kan tentu keterlibatan swasta dalam penyediaan etanolnya sendiri,” kata dia.

    Namun demikian, terkait pelaksanaannya di SPBU, Yuliot mengatakan pemerintah akan memberi fleksibilitas kepada pengelola masing-masing.

    “Untuk SPBU, itu nanti diserahkan kepada SPBU apakah mereka akan melaksanakan E10 atau lebih dari 10%, ya silahkan saja nanti bagaimana pengaturan aditif segala macam diserahkan pada usaha,” katanya.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Mentan soal 29.990 Ton Beras Turun Mutu: Itu 0,071 Persen dari Total Stok
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        9 Oktober 2025

    Mentan soal 29.990 Ton Beras Turun Mutu: Itu 0,071 Persen dari Total Stok Nasional 9 Oktober 2025

    Mentan soal 29.990 Ton Beras Turun Mutu: Itu 0,071 Persen dari Total Stok
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menilai temuan Badan Pangan Nasional (Bapanas) soal 29.990 ton beras yang turun mutu adalah sebagian kecil dari total stok cadangan beras yang mencapai 4,2 juta ton.
    Menurut Amran, jumlah 29.990 ton beras yang turun mutu hanya sebesar 0,071 persen dibandingkan total stok nasional yang ada.
    “Ini menarik 29.000, katakanlah 30.000, aku tambah 1.000, katakanlah dari 30.000 yang rusak dari 4,2 juta ton itu, coba dikali 30.000 dibagi 4,2 juta ton, itu 0,071 persen,” kata Amran di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (9/10/2025).
    Amran menilai, kondisi tersebut masih wajar, apalagi saat ini jumlah stok beras di Tanah Air sangat berlimpah.
    Dia membandingkan, sebelumnya tidak ada beras rusak karena ketersediaannya terbatas, tidak berlimpah seperti sekarang.
    “Dulu tidak ada rusak karena berasnya tidak ada, kurang. Sekarang banyak beras sampai sewa gudang 1,2 juta ton kapasitas gudang sekarang. Ini kita mau bangun gudang sekarang,” ujarnya.
    Amran pun meminta publik tidak hanya menyoroti sebagian kecil beras yang turun mutunya.
    Dia mengajak agar fokus masyarakat terhadap keberhasilan produksi beras yang mencapai 4 juta ton dalam satu tahun.
    “Saya ulangi, sekarang ada rusak 0,071 persen ini yang disorot, tolong dong sorot yang 4 juta (ton). Itu tidak mudah kita hasilkan dalam waktu 1 tahun,” tegasnya.
    Diberitakan sebelumnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyatakan sebanyak 29.990 ton beras dinyatakan turun kualitas.
    Angka itu terdiri dari 3.000 ton beras lokal dan 26.890 ton beras impor.
    Hal ini berdasarkan rapat evaluasi kualitas beras nasional yang dilakukan Bapanas pada 2 Oktober 2025.
    Dari rapat yang sama, ada 1,45 juta ton atau sekitar 37,95 persen dari total stok beras Bulog yang telah disimpan lebih dari enam bulan.
     
    Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Bapanas, Nita Yulianis, pun meminta Perum Bulog memperketat pengujian kualitas cadangan beras pemerintah (CBP) sebelum disalurkan ke masyarakat.
    Langkah ini untuk memastikan beras tetap layak konsumsi dan aman dari sisi mutu serta sensori.
    “Perum Bulog perlu melakukan pengujian kualitas CBP secara berkala untuk memastikan beras yang disalurkan kepada masyarakat layak untuk dikonsumsi dari sisi sensori dan keamanan pangan,” ujar Nita dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Senin (6/10/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemerintah Siapkan Rp5 Triliun Bangun Gudang Bulog untuk Jaga Mutu Beras

    Pemerintah Siapkan Rp5 Triliun Bangun Gudang Bulog untuk Jaga Mutu Beras

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menekankan bahwa pemerintah menyiapkan anggaran Rp5 triliun untuk membangun gudang penyimpanan baru bagi Perum Bulog.

    Dia menyebut bahwa langkah ini dilakukan untuk menjaga kualitas surplus cadangan beras nasional yang kini mencapai 4,2 juta ton.

    Hal itu disampaikan usai mengikuti rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Prabowo Subianto di Kantor Presiden, Kamis (9/10/2025). Rapat tersebut membahas capaian swasembada pangan serta penguatan stok beras nasional menjelang akhir tahun.

    “Sekarang banyak beras sampai sewa gudang, kapasitas gudang kita saat ini 1,2 juta ton. Ini makanya kita mau bangun gudang baru sekarang. Bapak Presiden sudah memberi anggaran Rp5 triliun untuk membangun gudang di Bulog,” ujar Amran.

    Amran menegaskan bahwa isu penurunan mutu beras yang disampaikan Badan Pangan Nasional (Bapanas) tidak perlu dibesar-besarkan. Menurutnya, dari total stok nasional sebesar 4,2 juta ton, hanya 29.000–30.000 ton yang mengalami penurunan mutu hanya sekitar 0,071%.

    “Ini menarik, 30.000 ton dari 4,2 juta ton, itu hanya 0,071%. Jadi yang rusak sangat kecil. Tolong dong sorot yang 4 juta tonnya, itu hasil kerja keras petani kita,” kata Amran dengan nada tegas.

    Dia menambahkan, kondisi ini justru mencerminkan keberhasilan besar pemerintah dan petani dalam meningkatkan produksi beras dalam waktu singkat.

    “Dulu tidak ada beras rusak karena berasnya memang tidak ada. Sekarang beras banyak, sampai kita sewa gudang. Ini hasil kerja keras petani Indonesia, keberhasilan kita semua,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Amran menyebutkan bahwa beras yang mengalami penurunan mutu tetap akan dimanfaatkan secara produktif.

    “Kalau tidak layak konsumsi, kita gunakan untuk pakan ternak. Jadi tidak ada yang terbuang,” katanya.

    Mentan juga menyoroti bahwa stok beras 4,2 juta ton ini merupakan capaian tertinggi sejak Bulog berdiri tahun 1969, menandai tonggak baru dalam sejarah pangan nasional.

    “Ini pertama kali selama Indonesia merdeka, stok beras kita sebesar ini. Stok tertinggi, NTP (nilai tukar petani) naik, dan sektor pertanian menjadi penyumbang PDB tertinggi pertama,” tuturnya.

    Amran menutup pernyataannya dengan apresiasi terhadap Presiden Prabowo yang dinilainya sangat berpihak pada kepentingan rakyat dan petani.

    “Pemimpin kita prorakyat, peduli pada petani. Apapun yang kami minta untuk kepentingan rakyat, beliau penuhi. Karena itu, capaian ini bukan keberhasilan saya, tapi keberhasilan bangsa Indonesia,” tegasnya.

  • Cara Cek Bansos yang Cair Oktober 2025, Mulai Beras, PKH, hingga KIP

    Cara Cek Bansos yang Cair Oktober 2025, Mulai Beras, PKH, hingga KIP

    PKH (Program Keluarga Harapan)

    PKH adalah program yang paling ditunggu masyarakat karena menyasar langsung keluarga dengan anggota prioritas seperti ibu hamil, anak sekolah, lansia, dan penyandang disabilitas. Pada Oktober 2025, PKH memasuki tahap keempat.

    Penyaluran PKH dilakukan secara bertahap mulai awal Oktober hingga Desember 2025. Fokus utama bulan ini adalah menuntaskan pencairan bagi penerima lama dan validasi baru. Nilai bantuan bervariasi tergantung kategori penerima, mulai dari Rp 900.000 hingga Rp 3 juta per tahap.

    KIP (Program Indonesia Pintar)

    Program Indonesia Pintar (KIP) juga masuk daftar bantuan yang cair Oktober 2025. Bantuan ini menyasar pelajar dari keluarga kurang mampu agar tetap bisa melanjutkan pendidikan.

    Untuk termin ketiga (Oktober–Desember 2025), bantuan disalurkan ke rekening siswa dan dapat digunakan untuk kebutuhan sekolah seperti buku, seragam, atau biaya transportasi. Siswa SMA/SMK umumnya menerima Rp 900.000 per tahun, sementara jenjang SD dan SMP mendapat nominal lebih kecil sesuai ketentuan.

    Cara Cek Penerima Bansos

    Untuk memastikan apakah Anda termasuk penerima bansos Oktober 2025, kunjungi situs resmi cekbansos.kemensos.go.id.

    Langkahnya mudah:

    Masukkan provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa/kelurahan.

    Ketik nama sesuai KTP.
    Masukkan kode captcha yang tertera.

    Klik “Cari Data” dan tunggu hasil pencarian.

    Jika nama Anda terdaftar, akan muncul keterangan jenis bansos yang diterima dan status penyalurannya.

    Bagaimana Penyalurannya?

    Penyaluran dilakukan secara bertahap dan berkoordinasi antara Kemensos, Bulog, pemerintah daerah, hingga aparat desa. Sebagian bantuan diberikan tunai lewat bank Himbara, sementara lainnya disalurkan dalam bentuk barang seperti beras atau minyak goreng.

  • Jasad korban hilang kecelakaan kapal di Pulau Bokor ditemukan

    Jasad korban hilang kecelakaan kapal di Pulau Bokor ditemukan

    Jakarta (ANTARA) –

    Tim gabungan akhirnya menemukan korban atas nama Jaenuddin MZ (33), yang sempat hilang usai kecelakaan kapal KM Usaha Baru di sekitar Perairan Pulau Bokor, Kabupaten Kepulauan Seribu, dalam kondisi meninggal dunia.

    “Korban akhirnya ditemukan oleh tim SAR gabungan pada siang hari ini, kemudian dievakuasi ke Pulau Pari untuk selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga,” kata Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Akhmad Rizkiansah di Jakarta, Kamis.

    Ia mengatakan jasad korban ditemukan pada Kamis (9/10) siang dalam kondisi meninggal dunia sekitar pukul 11.55 WIB setelah mendapatkan informasi dari nelayan yang melihat jasad korban terapung di sekitar Perairan Pulau Pari.

    Tim SAR gabungan kemudian melakukan proses evakuasi terhadap jenazah korban ke Pulau Pari dan berkoordinasi dengan keluarga korban untuk memastikan bahwa jasad tersebut adalah korban yang dicari.

    Akhirnya, keluarga mengonfirmasi bahwa jasad tersebut adalah korban yang dicari berdasarkan tanda-tanda yang ada pada tubuh korban.

    Sebelumnya, upaya pencarian terhadap korban dilakukan dengan menggunakan armada laut. Tim melakukan penyisiran di sekitar perairan Pulau Ayer, Pulau Pari, Pulau Ayer Kecil, Pulau Karang Beras, dan Pulau Tunda.

    Puluhan personil SAR gabungan dikerahkan dalam upaya pencarian terhadap korban, diantaranya terdiri dari Kantor SAR Jakarta, ABK Basarnas Pantai Mutiara, Pos TNI AL Pulau Untung Jawa, Pos Polair Pulau Untung Jawa, VTS Tanjung Priok, KSOP Cituis, Pos TNI AL Tanjung Kait, Damkar Pos Pulau Pari, Dishub Pulau Pari, Polair Pulau Pari, KKP Muara Baru, Polsek Untung Jawa, DMC Dompet Dhuafa, BPBD DKI Jakarta, Bakamla RI, serta nelayan setempat.

    Adapun armada laut yang dikerahkan dalam operasi SAR hari ketiga yaitu KN SAR Antasena, RBB 01 Jakarta, RIB Damkar Pulau Pari, KNP 348 KPLP, KP VII 1020 Polair, KP VII 1006 Polair, KP VII 203, dan perahu nelayan.

    KM Usaha Baru mengalami kecelakaan pada Selasa (7/10) dini hari ketika kapal nelayan yang berangkat dari Pelabuhan Cituis Tangerang ini dihantam oleh gelombang tinggi dan cuaca ekstrem sehingga menyebabkan kapal terbalik di sekitar perairan Pulau Bokor, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

    Tujuh orang ditemukan dalam kondisi selamat dan satu orang ditemukan meninggal dunia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Ade irma Junida
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dua Bulan Lagi RI Swasembada Pangan!

    Dua Bulan Lagi RI Swasembada Pangan!

    Jakarta

    Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan Indonesia akan berhasil melakukan swasembada pangan dua bulan ke depan. Hal ini terjadi karena tidak ada lagi impor pangan dilakukan saat ini.

    Dia mengatakan bila tidak masalah berarti, khususnya dari ancaman perubahan iklim ekstrem, Indonesia bisa melakukan swasembada.

    “Alhamdulillah hari ini, mudah-mudahan tak ada aral melintang, dua bulan ke depan, kurang lebih tiga bulan. Insyaallah Indonesia tidak impor lagi, mudah-mudahan tak ada iklim ekstrim, kita swasembada,” ungkap Amran di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (9/10/2025).

    Dia memaparkan produksi beras di Indonesia sampai hari ini sudah menyentuh 33,1 juta ton. Itu merupakan data produksi Januari sampai November. Perkiraannya, hingga akhir tahun secara penuh Indonesia mampu memproduksi 34 juta ton beras, naik 4 ton daripada tahun lalu.

    “Perkiraan produksi 34 juta ton di akhir tahun. Dibandingkan tahun lalu produksi kita hanya 30 juta ton,” ujar Amran.

    Amran juga mengatakan akibat produksi yang meningkat pesat, harga beras di pasar pun bisa dijaga. Dia mengatakan saat ini beras mengalami deflasi hingga 0,13%.

    “Kemudian khusus bulan ini, khusus bulan ini beras terjadi deflasi yaitu minus 0,13%. Dari 5 tahun terakhir, ini pertama di bulan September. Di saat paceklik itu bisa ditunjukkan datanya, data inflasi minus 0,13%,” ujar Amran.

    (hal/kil)

  • Cuma 0,071% dari Total Stok

    Cuma 0,071% dari Total Stok

    Jakarta

    Sekitar 29,9 ribu ton beras cadangan pemerintah mengalami kerusakan. Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan jumlah beras rusak itu hanya lah sebagian kecil saja dari total stok cadangan pemerintah.

    Dia bilang, beras rusak hampir 30 ribu ton itu sama besarnya dengan sekitar 0,071% saja dari total stok beras pemerintah yang diklaim olehnya menyentuh 4,2 juta ton.

    “Ini menarik 29 itu tadi, katakan lah itu 30 ribu, aku bulatkan seribu, katakan lah 30 ribu yang rusak. Dari 4,2 juta ton itu coba dikali 30 ribu ribu dibagi 4,2 juta ton, itu cuma 0,071%,” ungkap Amran di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (9/10/2025).

    Menurutnya, ada beras yang rusak saat ini terjadi karena memang produksi beras yang meningkat. Diprediksi sampai akhir tahun ada total 34 juta ton produksi gabah yang bisa dihasilkan di dalam negeri.

    “Dulu tidak ada rusak, karena berasnya tidak ada, kurang. Nah sekarang banyak beras sampai sewa gudang 1,2 juta ton kapasitas gudang sekarang,” ujar Amran.

    “Ini kita mau bangun gudang sekarang. Saya ulangi, sekarang ada rusak 0,071%. Ini yang disorot. Tolong dong sorot yang 4 juta,” lanjutnya menekankan.

    Saking banyaknya produksi beras, Presiden Prabowo Subianto sendiri sampai harus menyuntik Perum Bulog Rp 5 triliun untuk membangun gudang tambahan.

    “Bapak Presiden itu sudah memberi anggaran Rp 5 triliun untuk membangun gudang pada Bulog,” ujar Amran.

    Di sisi lain, dari total sekitar 4 jutaan ton cadangan beras pemerintah, Amran bilang penyerapannya di dalam negeri baru sekitar 3 jutaan ton. Nah jumlah beras rusak yang hanya 29 ribuan ton tadi dinilainya tidak akan menggoyang stok perberasan nasional.

    “Serapan dalam negeri kan baru saja, itu 3 juta lebih sekarang. Kemudian yang selebihnya kalau itu katakanlah 6 bulan, itu masih aman,” ujar Amran.

    Di sisi lain, untuk mengurangi kerugian, pemerintah masih bisa mengalihkan beras rusak tadi untuk digunakan sebagai pakan ternak.

    “Nah 29 sampai 30 ribu ini kita cek, kalau ini tidak layak, ini kita untuk pakan ternak. Itu kan tidak 0, tetap punya harga,” beber Amran.

    Badan Pangan Nasional (Bapanas) memaparkan sebanyak 1,45 juta ton beras telah berusia di atas 6 bulan dalam masa simpan di Gudang Perum Bulog. Beras itu bagian dari cadangan beras pemerintah (CBP) yang totalnya 3,84 juta ton. Bapanas juga menemukan 29,99 ribu ton beras yang ada di gudang Perum Bulog telah mengalami turun mutu.

    (kil/kil)

  • Viral Tren ’10 Ribu di Tangan Istri yang Tepat’, Awas Ini Wanti-wanti Dokter Gizi

    Viral Tren ’10 Ribu di Tangan Istri yang Tepat’, Awas Ini Wanti-wanti Dokter Gizi

    Jakarta

    Belakangan media sosial diramaikan oleh unggahan seorang ibu hamil yang membagikan vlog memasak dengan anggaran hanya Rp 10 ribu per hari. Lebih mengejutkan lagi, dari uang belanja tersebut, ia masih bisa menabung.

    Video itu pun menuai pro dan kontra. Sebagian warganet menilai Rp 10 ribu cukup untuk memenuhi kebutuhan makan sehari, sementara yang lain menyoroti sisi kelam di baliknya.

    Bagi mereka yang setuju, uang Rp 10 ribu dinilai cukup untuk membeli bahan sederhana seperti tempe dan kangkung sebagai menu harian. Namun, pihak yang menolak berpendapat jumlah tersebut tidak realistis, apalagi jika memperhitungkan kebutuhan lain seperti listrik, gas, serta bumbu pelengkap masakan.

    Spesialis gizi klinik dr Ardian Sandhi Pramesti, SpGK menjelaskan, dari sisi gizi, anggaran Rp 10 ribu per hari memang mungkin saja digunakan untuk sekali makan satu orang, tetapi sangat terbatas dan bergantung pada pilihan bahan pangan murah serta lokasi tempat tinggal.

    Namun, jika jumlah tersebut digunakan untuk memenuhi tiga kali makan dalam sehari, tantangannya jauh lebih besar. Harga bahan makanan pokok seperti beras, sayuran, dan sumber protein kini meningkat akibat inflasi pangan di Indonesia.

    Kondisi ini, lanjutnya, sering kali memaksa seseorang untuk mengorbankan keragaman nutrisi, dengan menu yang cenderung monoton, rendah protein hewani berkualitas, serta minim vitamin dan mineral dari buah.

    “Seharusnya memenuhi AKG harian (sekitar 1500-2000 kalori untuk dewasa, dengan 15-20% protein, 50-60% karbohidrat, dan sisanya lemak sehat plus mikronutrien). Sehingga jika pola makan dengan budget Rp10.000 sehari berlangsung terus menerus, ada risiko malnutrisi yang signifikan, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, atau balita,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Kamis (9/10/2025).

    Menurut dr Ardian, rendahnya keragaman pangan, misalnya terlalu bergantung pada nasi dan sayur murah tanpa tambahan protein hewani, dapat menyebabkan defisiensi vitamin A, zat besi, dan zinc. Terlebih pada ibu hamil dan menyusui, kekurangan asupan gizi dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah, yang memiliki risiko stunting 1,6 kali lebih besar.

    Selain stunting, kondisi gizi buruk juga bisa memicu wasting (penurunan berat badan akut), gangguan kognitif, dan penurunan imunitas yang dapat meningkatkan infeksi seperti diare yang memperburuk kondisi malnutrisi.

    “Berhemat memang baik dan bijak, namun jangan sampai mengorbankan kesehatan gizi keluarga, karena investasi pada nutrisi hari ini mencegah biaya pengobatan yang lebih besar di masa depan,” imbuhnya lagi.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Ibu Hamil Boleh Olahraga Nggak, Sih?”
    [Gambas:Video 20detik]
    (suc/up)

    10 Ribu di Tangan Istri yang Tepat

    5 Konten

    Tren viral ’10 ribu di tangan istri yang tepat’ memantik kontroversi. Ada yang menyikapinya sebagai humor saja, tapi realitanya memang ironis dengan kondisi kecukupan gizi yang masih jauh panggang dari api.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Harga Pangan Hari Ini (9/10): Daging Sapi dan Ikan Makin Mahal

    Harga Pangan Hari Ini (9/10): Daging Sapi dan Ikan Makin Mahal

    Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan beragam terjadi pada harga rata-rata nasional sejumlah komoditas pangan utama di Indonesia pada hari ini, Kamis (8/10/2025) dibandingkan hari sebelumnya.

    Berdasarkan data panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pukul 10.00 WIB, harga rata-rata beras premium di Tanah Air turun 0,95% menjadi Rp15.887 per kilogram dibandingkan kemarin.

    Harga beras medium pun turun 1,46% ke Rp13.732 per kilogram, sedangkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Perum Bulog turun tipis 0,01% ke Rp12.548 per kilogram.

    Sementara itu, sejumlah komoditas lainnya seperti jagung peternak turun 2,92% ke Rp6.522 per kilogram, kedelai biji kering impor naik 0,71% menjadi Rp10.767 per kilogram, dan bawang merah turun 1,27% ke Rp37.965 per kilogram. Bawang putih bonggol juga lebih murah 1,7% ke Rp36.665 per kilogram.

    Harga cabai terpantau turun. Cabai merah keriting turun 3,07% ke Rp57.236 per kilogram, cabai merah besar turun 4,85% ke Rp48.950 per kilogram, dan cabai rawit merah lebih murah 2,54% menjadi Rp45.442 per kilogram.

    Adapun, harga daging sapi murni lebih mahal 0,70% menjadi Rp136.158 per kilogram. Harga daging ayam ras turun 0,58% ke Rp37.951 per kilogram, sementara telur ayam ras turun 1,40% menjadi Rp29.947 per kilogram.

    Gula konsumsi terpantau turun 1,11% ke Rp17.948 per kilogram, garam konsumsi turun 0,35% ke Rp11.642 per kilogram, tepung terigu curah turun 1,79% ke Rp9.668, dan tepung terigu kemasan turun 2,36% ke Rp12.817.

    Terkait minyak goreng, harga kemasan dan curah masing-masing turun 1,14% dan turun 0,67% menjadi Rp20.745 dan Rp17.426 per liter. Sementara itu, Minyakita turun 0,47% menjadi Rp17.386 per liter.

    Penurunan harga juga terjadi pada daging kerbau segar lokal yang turun 2,95% ke Rp137.826 per kilogram, serta daging kerbau beku impor yang turun 1,37% ke Rp104.545 per kilogram.

    Sementara itu, komoditas ikan mencatat pergerakan harga beragam. Ikan kembung naik 0,26% ke Rp42.057 per kilogram, ikan tongkol lebih mahal 1,37% ke Rp35.234 per kilogram, sedangkan ikan bandeng turun 1% menjadi Rp34.905 per kilogram.

  • Polda Jatim dan BULOG Tanam Jagung Serentak di Mojokerto, Dorong Ketahanan Pangan Nasional

    Polda Jatim dan BULOG Tanam Jagung Serentak di Mojokerto, Dorong Ketahanan Pangan Nasional

    Mojokerto (beritajatim.com) — Polda Jawa Timur bersama Perum BULOG Kantor Wilayah Jawa Timur terus memperkuat sinergi dalam mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya di bidang Ketahanan Pangan Nasional.

    Setelah mencatat keberhasilan panen 2,8 juta ton jagung pada kuartal III, kini kolaborasi strategis tersebut berlanjut dengan kegiatan penanaman jagung serentak di sejumlah wilayah Jawa Timur, termasuk Kabupaten Mojokerto.

    Kegiatan penanaman jagung ini dipusatkan di lahan seluas 4 hektare di Jalan Raya Desa Pacing, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto.

    Acara tersebut dipimpin langsung oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto, dan dihadiri oleh Pemimpin Wilayah BULOG Jatim Langgeng Wisnu Adinugroho serta jajaran Forkopimda Mojokerto Raya.

    Dalam kesempatan itu, Polda Jatim dan BULOG juga menggandeng Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto untuk menggelar pasar murah yang menyediakan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau bagi masyarakat sekitar.

    Pasar murah ini menyasar lima kecamatan, yaitu Bangsal, Kutorejo, Puri, Dlanggu, dan Mojoanyar, dan disambut antusias oleh warga setempat.

    “Semoga kegiatan pasar murah ini dapat membantu masyarakat mendapatkan sembako dengan harga terjangkau. Kami akan terus menghadirkan program serupa di seluruh wilayah Jawa Timur agar keberhasilan program ketahanan pangan bisa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat,” ujar Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto, Rabu (8/10/2025).

    Irjen Nanang menegaskan, kegiatan penanaman jagung dan pasar murah akan terus diperluas ke berbagai daerah di Jawa Timur agar manfaatnya dapat dirasakan secara merata.

    Secara keseluruhan, program penanaman jagung serentak kuartal IV di Kabupaten Mojokerto mencakup lahan seluas 298,4 hektare dengan estimasi hasil panen mencapai 1.790,4 ton.

    Kegiatan ini melibatkan 146 kelompok tani, 236 personel polisi penggerak, serta ratusan santri yang ikut serta mendukung pertanian produktif berkelanjutan.

    Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara aparat kepolisian, BULOG, petani, pemerintah daerah, dan masyarakat memiliki peran penting dalam menjaga ketahanan pangan sekaligus menstabilkan harga bahan pokok di Jawa Timur.

    Sementara itu, Pimpinan Cabang BULOG Mojokerto, Muhammad Husin, menyampaikan bahwa pihaknya menyiapkan berbagai komoditas pangan dalam pasar murah tersebut.

    “Kami membawa sebanyak 2 ton beras SPHP yang dijual dengan harga Rp57.500 per 5 kilogram, serta menyediakan 500 liter minyak kita. Selain itu, juga ada gula pasir, daging ayam, bawang merah, bawang putih, telur, dan cabai merah yang dijual di bawah harga pasaran,” jelas Husin.

    Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan Jawa Timur dapat terus menjadi provinsi yang mandiri dalam produksi pangan, sekaligus mendukung visi nasional untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan. (tin/ted)