Produk: Beras

  • Temukan Pelanggaran HET, Satgas Pengendalian Harga Beras Magetan Tegur Keras Salah Satu Toko Ritel

    Temukan Pelanggaran HET, Satgas Pengendalian Harga Beras Magetan Tegur Keras Salah Satu Toko Ritel

    Magetan (beritajatim.com) – Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian Harga Beras Kabupaten Magetan menegur keras salah satu toko ritel modern di wilayah Plaosan setelah ditemukan pelanggaran terhadap ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET). Temuan itu terjadi saat tim Satgas melakukan pengawasan harga beras di sejumlah titik pada Senin (27/10/2025).

    Kapolres Magetan AKBP Raden Erik Bangun Prakasa menyampaikan, kegiatan pengawasan tersebut merupakan tindak lanjut dari hasil Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah pada 20 Oktober 2025 dan Surat Keputusan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 375 Tahun 2025 tentang pembentukan Satgas Pengendalian Harga Beras.

    “Satgas Pangan Polres Magetan bersama Disperindag dan Unit II Satreskrim telah melakukan pengecekan langsung di pasar tradisional maupun toko ritel modern di wilayah Plaosan,” ujar AKBP Raden Erik.

    Pengawasan dilakukan di Pasar Tradisional Plaosan serta di toko ritel Indomaret Plaosan. Dari hasil pengecekan di empat toko di pasar tradisional, seluruh pedagang diketahui menjual beras sesuai dengan HET yang berlaku.

    Beberapa merek beras yang dijual di antaranya Beras Poles Lele, SM UD Sejahtera, Bengawan Super Cap Ikan Paus, dan Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan). Harga jual di tingkat pedagang berkisar antara Rp11.500 hingga Rp14.500 per kilogram, tergantung merek dan kualitas.

    Namun, di toko ritel modern Indomaret Plaosan, petugas menemukan harga beras premium yang melebihi HET. “Beras merek Jeruk Siam dijual Rp15.800 per kilogram dan Sintanola Premium Rp14.900 per kilogram. Untuk beras SPHP dijual Rp12.500 per kilogram,” jelas AKBP Raden Erik.

    Menindaklanjuti temuan tersebut, Satgas langsung memberikan teguran keras dan peringatan kepada pengelola toko agar menyesuaikan harga jual sesuai dengan ketentuan pemerintah.

    AKBP Raden Erik menegaskan, Satgas Pengendalian Harga Beras akan terus melakukan pengawasan rutin maupun insidentil di seluruh wilayah Kabupaten Magetan. Pihaknya juga mendorong Dinas Perdagangan dan Dinas Pangan untuk memperkuat sosialisasi kepada pelaku usaha, termasuk penggilingan dan penjual beras.

    “Tujuannya agar seluruh pihak memahami aturan tentang HET, mutu, kemasan, serta mekanisme izin edar, sehingga tidak terjadi pelanggaran di lapangan,” pungkasnya. [fiq/beq]

  • Prabowo Ajak Negara ASEAN Tambah Cadangan Beras

    Prabowo Ajak Negara ASEAN Tambah Cadangan Beras

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-28 ASEAN Plus Three (APT) yang digelar di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia. Dalam forum itu, dia mengajak negara-negara Asia Tenggara untuk menambah cadangan beras khusus dalam skala kawasan.

    Prabowo mulanya menekankan pentingnya memperkuat kerja sama konkret dalam rangka memastikan bahwa persaingan di kawasan tetap bersifat konstruktif.

    Orang nomor satu di Indonesia itu menegaskan babak baru kerja sama Asia Tenggara berlangsung di tengah tantangan global yang kompleks, mulai dari perubahan iklim, gangguan perdagangan internasional, hingga meningkatnya ketegangan geopolitik. Menurutnya, tantangan tersebut berdampak langsung terhadap kehidupan rakyat di kawasan.

    “Bagi Indonesia, hal-hal ini bukanlah risiko yang bersifat abstrak. Inilah tekanan nyata bagi para petani kita, generasi muda kita, dan peran penting yang kita mainkan dalam rantai pasok global,” tegas Prabowo dalam keterangan resmi BPMI Sekretariat Presiden, Senin (27/10/2025).

    Dalam konteks kerja sama konkret, Prabowo menyerukan peningkatan ASEAN Plus Three Emergency Rice Reserve (APTERR) atau cadangan beras tingkat kawasan untuk menjamin pasokan pangan yang stabil dan memperkuat respons darurat antar negara melalui pertukaran informasi yang lebih baik.

    Selain itu, Prabowo juga menekankan pentingnya pelaksanaan penuh APT Cooperation Work Plan (2023-2027) serta penguatan Chiang Mai Initiative Multilateralisation sebagai langkah nyata memperdalam kerja sama ekonomi dan keuangan regional.

    Prabowo juga menyampaikan pandangannya tentang pentingnya menjaga semangat persaingan yang sehat di tengah dinamika global yang semakin intens.

    “Saya menegaskan kembali sebuah kebenaran mendasar bahwa persaingan adalah sesuatu yang tak terelakkan itulah mesin kemajuan. Namun agar benar-benar menjadi pendorong kemajuan, persaingan harus bersifat konstruktif,” kata Prabowo.

    (hal/rrd)

  • Prabowo Dorong Kerja Sama Penguatan Cadangan Beras Kawasan di Asean Plus Three

    Prabowo Dorong Kerja Sama Penguatan Cadangan Beras Kawasan di Asean Plus Three

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menyerukan peningkatan kapasitas Asean Plus Three Emergency Rice Reserve (APTERR) guna penguatan cadangan beras di kawasan.

    Kepala negara menilai bahwa mekanisme cadangan beras darurat kawasan yang dibentuk untuk menjamin ketahanan pangan dan membantu negara-negara anggota saat krisis.

    Dia menilai, penguatan APTERR perlu dibarengi dengan peningkatan koordinasi antarnegara serta sistem pertukaran informasi yang lebih baik agar respons darurat bisa lebih cepat dan tepat.

    Hal itu disampaikan Kepala Negara saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-28 Asean Plus Three (APT) di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia, Senin (27/10/2025).

    “Bagi Indonesia, hal-hal ini bukanlah risiko yang bersifat abstrak. Inilah tekanan nyata bagi para petani kita, generasi muda kita, dan peran penting yang kita mainkan dalam rantai pasok global,” tegasnya.

    Prabowo menyampaikan pandangannya tentang pentingnya menjaga semangat persaingan yang sehat di tengah dinamika global yang semakin intens.

    “Saya akan menutup dengan menegaskan kembali sebuah kebenaran mendasar bahwa persaingan adalah sesuatu yang tak terelakkan itulah mesin kemajuan. Namun agar benar-benar menjadi pendorong kemajuan, persaingan harus bersifat konstruktif,” pungkas Prabowo.

    Sekadar informasi, “Rice reserve” adalah cadangan beras strategis untuk mengantisipasi krisis pangan, yang dapat diartikan sebagai cadangan beras pemerintah (seperti di Jepang) atau cadangan beras regional (seperti APTERR). Cadangan ini dibentuk untuk menjaga stabilitas pasokan dan mencegah kelangkaan beras akibat gagal panen atau bencana.

    Cadangan Beras Darurat Asean Plus Tiga (APTERR) merupakan kerja sama regional yang dibentuk berdasarkan Perjanjian APTERR yang ditandatangani oleh Menteri Pertanian dan Kehutanan Asean Plus Tiga pada Pertemuan ke- 11 Menteri Pertanian dan Kehutanan Asean Plus Tiga (AMAF+3) pada tanggal 7 Oktober 2011 di Jakarta, Indonesia.

    Dewan APPTERR adalah dewan eksekutif yang terdiri dari satu perwakilan dari setiap anggota dan bertindak sebagai badan pengurus APTERR. Sementara itu, Sekretariat APTERR dibentuk untuk memainkan peran penting dalam memfasilitasi dan mengoordinasikan mekanisme APTERR.

    Sekretariat APTERR dipimpin oleh Manajer Umum (GM) yang ditunjuk oleh Dewan APTERR. Kegiatan dan program implementasi Sekretariat APTERR wajib dilaporkan kepada Dewan APTERR.

    Ruang kantor Sekretariat APTERR merupakan sumbangan dari Pemerintah Thailand yang berlokasi di Kantor Ekonomi Pertanian (OAE), Kementerian Pertanian dan Koperasi (MOAC), Bangkok, Thailand.

    Sekretariat APTERR didukung secara finansial oleh Dana APTERR yang disumbangkan oleh para Pihak APTERR. Dana APTERR terdiri dari Dana Abadi (EF), yang merupakan kontribusi modal untuk dukungan finansial jangka panjang, dan kontribusi tahunan untuk Biaya Operasional (OC) yang digunakan untuk mendukung operasional dan kegiatan APTERR.

    Tujuan utama APTERR adalah memperkuat ketahanan pangan, penanggulangan kemiskinan, dan pemberantasan kekurangan gizi di antara para anggotanya tanpa mengganggu perdagangan normal, sementara tujuan bersama Para Pihak APTERR adalah terjaminnya ketahanan pangan di kawasan Asean+3.

  • Lomba Cipta Menu B2SA di Ponorogo, Bupati Sugiri Ajak Kurangi Ketergantungan Beras

    Lomba Cipta Menu B2SA di Ponorogo, Bupati Sugiri Ajak Kurangi Ketergantungan Beras

    Ponorogo (beritajatim.com) – Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Ponorogo terus menggaungkan pentingnya gizi seimbang berbasis bahan pangan lokal. Salah satunya lewat Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) yang digelar dengan melibatkan perwakilan PKK dari 21 kecamatan se-Kabupaten Ponorogo.

    Dalam ajang tersebut, para peserta ditantang untuk mengolah bahan pangan lokal menjadi menu makanan yang tak hanya lezat dan bergizi, tetapi juga menarik dalam penyajian. Ubi, jagung, pisang, singkong, dan kentang menjadi bintang utama, menggantikan peran nasi dan tepung yang selama ini terlalu mendominasi pola konsumsi masyarakat.

    Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menegaskan, lomba ini bukan sekadar ajang kreativitas dapur. Lebih dari itu, adalah upaya nyata mengangkat potensi pangan lokal yang kaya nutrisi dan mudah dijumpai di sekitar masyarakat.

    “Lomba cipta menu ini bukan berasal dari beras dan tepung. Kami mencoba mengangkat kearifan lokal. Di setiap daerah ada makanan dan tumbuhan lokal yang nilai gizinya tidak kalah dengan beras dan tepung,” kata Bupati Sugiri, Senin (27/10/2025).

    Menurutnya, olahan pangan lokal tidak hanya lebih sehat, tetapi juga berpotensi menjadi solusi ketahanan pangan. Apalagi jika bahan bakunya berasal dari hasil bumi Ponorogo sendiri.

    “Makanya kita coba sesuaikan rasanya dengan lidah masyarakat dan perkembangan zaman. Bahannya lokal, mudah didapat, dan melimpah. Tinggal diulik sedikit saja sudah bagus, rasanya pun tidak kalah, tergantung chef-nya,” imbuhnya.

    Ketua TP PKK Ponorogo Susilowati Sugiri Sancoko menambahkan, lomba ini dirancang bukan semata mencari pemenang, melainkan menumbuhkan kesadaran baru tentang pangan lokal dan gizi seimbang di tingkat keluarga. Menurutnya, penilaian lomba tidak hanya dilihat dari rasa, tetapi juga keseimbangan porsi, keanekaragaman bahan, kreativitas, serta cara penyajian.

    “Peserta wajib menyajikan menu makanan berbahan pangan lokal yang bisa dipadukan dengan sayur, lauk pauk, dan buah,” jelasnya.

    Susilowati menegaskan, ajang ini juga menjadi sarana edukasi tentang ketahanan pangan keluarga. Dia mengajak masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah sebagai lumbung hidup, menanam sayur dan bahan pangan sendiri agar lebih aman dan sehat.

    “Ketahanan pangan bisa dimulai dari menanam di pekarangan. Apa pun bisa ditanam di situ. Kalau menanam sendiri, kita tahu pupuk dan penyemprotnya, jadi aman bagi semua,” ungkapnya.

    Selain itu, hasil dari lomba B2SA tahun ini akan dikembangkan lebih luas. Setiap kecamatan akan membawa pulang resep dari menu yang telah diolah, untuk kemudian diterapkan di desa masing-masing.

    “Ada 21 menu dari 21 kecamatan, semuanya enak. Jangan hanya berhenti di lomba saja, tapi sebarkan ke desa-desa agar masyarakat ikut mencoba dan meniru,” pesan Susilowati.

    Lewat lomba ini, TP PKK Ponorogo bertekad mendorong perubahan perilaku konsumsi masyarakat. Mulai dari ketergantungan pada beras, menuju pola makan beragam dan berbasis potensi lokal. Kreativitas para ibu PKK menjadi kunci dalam memperkenalkan kembali cita rasa lokal yang tak kalah nikmat, sambil menanamkan nilai keberlanjutan dan kemandirian pangan keluarga.(End

  • Respons Cepat Banjir, Gubernur Ahmad Luthfi Pastikan Bantuan Sampai ke Warga Terdampak

    Respons Cepat Banjir, Gubernur Ahmad Luthfi Pastikan Bantuan Sampai ke Warga Terdampak

    Liputan6.com, Semarang Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meninjau wilayah terdampak banjir di Kecamatan Genuk, Kota Semarang, pada Senin, 27 Oktober 2025. Dalam kunjungan tersebut, ia juga menyerahkan bantuan logistik dan kebutuhan pokok kepada masyarakat yang terdampak, sekaligus memastikan penanganan banjir berjalan cepat dan tepat sasaran.

    “Hari ini kita memastikan bahwa semua OPD (organisasi perangkat daerah) Provinsi Jawa Tengah dan Kota Semarang bergerak bersama-sama. Kita pastikan semua bantuan dari dinas-dinas terkait, tepat sasaran, itu penting,” kata Ahmad Luthfi di Kantor Kecamatan Genuk.

    Total bantuan yang diserahkan sebanyak Rp410.453.526. Terdiri dari bantuan logistik permakanan dan non-permakanan, termasuk beras 2,5 ton, serta obat-obatan.

    “Semuanya dari sembako, obat-obatan, permakanan, serta donasi-donasi yang lain. Diharapkan tepat sasaran, sehingga masyarakat kita bisa lebih berdaya,” tuturnya.

    Perbesar

    Foto: Dok. Pemprov Jateng… Selengkapnya

    Selain itu, layanan kesehatan pascabanjir juga dilakukan secara bersama-sama antara pemerintah provinsi dengan pemerintah Kota Semarang. Layanan kesehatan itu disiagakan selama 24 jam.

    “Posko-posko kesehatan juga ada, ini saya mau cek,” ujarnya didampingi Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti.

    Salah seorang Warga Genuksari, Ririn menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan Gubernur Ahmad Luthfi. Bantuan berupa beras, sembako, dan lainnya, akan sangat membantu, apalagi ia sudah tidak berjualan selama satu pekan.

    “Terima kasih sekali atas bantuannya. Tidak terduga-duga ini dapat bantuan. Kondisi rumah aman, cuma depannya penuh air. Bantuan ini membantu karena tidak bisa jualan selama seminggu. Akses jalan banjir semua,” terangnya.

    Perbesar

    Foto: Dok. Pemprov Jateng… Selengkapnya

    Camat Genuk, Pranyoto mengatakan, bantuan seperti sembako dan logistik lainnya, termasuk obat-obatan, memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat pascabanjir.

    “Harapannya tentu tidak ada banjir lagi setelah ini. Kondisi sekarang tidak ada pengungsi di Kecamatan Genuk,” katanya.

    Sebagai informasi, Sejumlah upaya yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Jateng untuk mengatasi banjir di Kota Semarang, antara lain pendirian dapur umum, penambahan pompa penyedot air, bantuan logistik, petugas untuk mengatur lalu lintas, dan sebagainya.

    Perbesar

    Foto: Dok. Pemprov Jateng… Selengkapnya

    Camat Genuk, Pranyoto mengatakan, bantuan seperti sembako dan logistik lainnya, termasuk obat-obatan, memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat pascabanjir.

    “Harapannya tentu tidak ada banjir lagi setelah ini. Kondisi sekarang tidak ada pengungsi di Kecamatan Genuk,” katanya.

    Sebagai informasi, Sejumlah upaya yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Jateng untuk mengatasi banjir di Kota Semarang, antara lain pendirian dapur umum, penambahan pompa penyedot air, bantuan logistik, petugas untuk mengatur lalu lintas, dan sebagainya. (*)

  • Gerakan Pangan di Meranti Riau, Polisi Salurkan 98 Ton Beras Murah

    Gerakan Pangan di Meranti Riau, Polisi Salurkan 98 Ton Beras Murah

    Meranti

    Polres Kepulauan Meranti, Polda Riau, bersama Perum Bulog menggelar gerakan pangan murah (GPM) dalam rangka menjaga stabilitas harga pangan dan membantu masyarakat memperoleh harga beras yang terjangkau. Sebanyak 98 ton beras disalurkan kepada masyarakat.

    Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Aldi Alfa Faroqi mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk nyata kepedulian Polri bersama Bulog dalam mendukung pemerintah menjaga stabilitas harga serta memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat.

    “Melalui Gerakan Pangan Murah ini, kami ingin menunjukkan bahwa Polri hadir tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga membantu masyarakat di bidang ekonomi, terutama dalam ketersediaan bahan pokok,” ujar AKBP Aldi, Senin (27/10/2025).

    Kapolres menjelaskan, di Kecamatan Tebingtinggi Barat, kegiatan GPM dipimpin Kapolsek Iptu Iskandar Nopianto bersama personel Polsek. Sebanyak 22 ton beras SPHP atau 4.400 karung disalurkan ke 11 desa, antara lain Tanjung Peranap, Maini, Mantiasa, Kundur, Tanjung Darul Takzim, Tanjung, Gogok Darussalam, Batang Malas, Alai, Alai Selatan, dan Mekong.

    Seluruh stok beras habis terjual pada hari yang sama, menandakan tingginya antusiasme masyarakat terhadap program pangan murah yang digagas Polres Kepulauan Meranti.

    Di wilayah Polsek Merbau, kegiatan GPM dipimpin Kapolsek AKP Jimmy Andre SH MH bersama personel dan Bhabinkamtibmas. Sebanyak 30 ton beras SPHP atau 6.000 karung disalurkan kepada masyarakat di dua kecamatan, yakni Merbau dan Tasik Putri Puyu.

    Penyaluran dilakukan di sejumlah desa, seperti Meranti Bunting, Pelantai, Mekar Sari, Teluk Belitung, Bagan Melibur, Mengkopot, Mayang Sari, Mengkirau, Tanjung Kulim, dan Sungai Anak Kamal.

    Kegiatan serupa juga dilaksanakan di Kecamatan Rangsang Barat. Kapolsek Ipda Ahmad Fauzi Menara bersama para Bhabinkamtibmas menyalurkan 15 ton beras SPHP atau 3.000 karung ke tujuh desa, yakni Bokor, Sialang Pasung, Bantar, Permai, Anak Setatah, Telaga Baru, dan Melai. Seluruh stok beras habis terjual pada hari yang sama.

    (mea/dhn)

  • Begini Rencana Kelanjutan 80.000 Kopdes Raih Kredit Rp240 Triliun dari Himbara

    Begini Rencana Kelanjutan 80.000 Kopdes Raih Kredit Rp240 Triliun dari Himbara

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Koperasi (Kemenko) mengungkap kelanjutan pemberian akses kredit bagi 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) yang rencananya bakal mulai dikucurkan dalam waktu dekat.

    Menteri Koperasi Ferry Juliantono mengatakan rencana pemberian kredit hingga Rp240 triliun tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa.

    “Dan oleh Menteri Keuangan, karena Menkeu-nya koboi keluar keputusan yang itu cukup bagi Danantara untuk disampaikan kepada Bank Himbara untuk bisa dicairkan platform pinjaman yang sudah disediakan,” ujarnya dalam konferensi pers diikutip Sabtu (25/10/2025).

    Adapun penyaluran kredit itu ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 49 Tahun 2025 tentang Tata Cara Pinjaman dalam Rangka Pendanaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. 

    Nantinya setiap KDKMP akan mendapat plafon kredit mencapai Rp3 miliar. Sehingga, untuk memberikan pendanaan bagi 80.000 KDKMP dibutuhkan anggaran mencapai Rp240 Triliun.

    “Setiap Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih itu diberikan Rp3 miliar. Jadi kalau 80.000-an Koperasi Desa itu kurang lebih Rp240 triliun,” katanya. 

    Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) memastikan pencairan pinjaman dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk Koperasi Desa Merah Putih akan dilakukan secara serentak. 

    Pada tahap awal, ada sekitar 1.000 Kopdes yang siap untuk menerima pinjaman mulai pekan depan. Totalnya, pemerintah memprioritaskan injeksi pinjaman bank pelat merah terhadap 20.000 Kopdes Merah Putih. 

    “Pertama, kita akan fokus 20.000 dulu yang sudah lengkap, akan diawali 1.000 [Kopdes] minggu depan untuk di-launching, karena ini dananya sudah siap,” ucapnya. 

    Akses kredit tersebut akan diberikan sebagai modal Kopdes membangun sejumlah sarana dan prasarana awal. Salah satunya untuk pengembangan area pergudangan. Nantinya, Kopdes Merah Putih juga akan menjajakan sejumlah barang pojok mulai dari LPG 3 Kilogram (Kg), minyak, beras, hingga pupuk.

  • Satgas Pangan Papua temukan harga beras di Keerom di atas HET

    Satgas Pangan Papua temukan harga beras di Keerom di atas HET

    “Dari hasil pemantauan terungkap beras yang di jual di Kabupaten Keerom, seperti di Pasar Rakyat Arso 2, harga beras medium dijual sekitar Rp16.500/ kilogram dan beras premium sekitar Rp18.000/kilogram,”

    Jayapura (ANTARA) – Tim Satgas Pangan dan Pengendalian Harga Beras Daerah Provinsi Papua menemukan harga beras medium dan premium di Arso, Kabupaten Keerom di atas harga eceran tertinggi (HET).

    Kasatgas Pangan Papua Kombes I Gusti Gde Era Adhinata di Jayapura, Sabtu mengatakan, dari hasil pengecekan yang dilakukan di sejumlah pasar yang ada di Kabupaten Keerom terungkap para pedagang menjual beras medium dan premium diatas HET.

    Harga beras di Papua sesuai HET untuk medium Rp 15.500/kilogram dan HET premium Rp 15.800 per kilogram.

    “Dari hasil pemantauan terungkap beras yang di jual di Kabupaten Keerom, seperti di Pasar Rakyat Arso 2, harga beras medium dijual sekitar Rp16.500/ kilogram dan beras premium sekitar Rp18.000/kilogram,” kata Kasatgas Pangan Papua Kombes Era Adhinata di Jayapura, Sabtu.

    Dikatakan, pengecekan harga beras dilakukan personel Ditreskrimsus Polda Papua, Badan Pangan Nasional, Kementerian Pertanian, Bulog Kanwil Papua, dan Polres Keerom yang dilaksanakan Jumat (24/10) dengan mengunjungi melaksanakan kegiatan pengecekan lapangan di sejumlah pasar tradisional, ritel modern, serta lokasi lahan padi.

    Dalam pengecekan itu juga dipantau ketersediaan harga beras di tingkat distributor, pengecer, hingga petani lokal.

    Selain itu, tim juga melakukan pengecekan ke gudang beras di Polres Keerom berkapasitas 15 ton serta meninjau lahan padi di Arso 14 yang dikelola petani dengan hasil panen mencapai empat ton per musim.

    “Kegiatan ini merupakan langkah preventif dan kolaboratif antara Polri dan instansi terkait dalam menjaga kestabilan pangan nasional sekaligus memastikan distribusi dan harga beras di Papua tetap terkendali serta tidak ada indikasi penimbunan atau praktik perdagangan yang merugikan masyarakat,” kata Kombes Era yang juga menjabat Dirkrimsus Polda Papua.

    Pewarta: Evarukdijati
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jalan Swasembada Pangan dari KopDes Merah Putih

    Jalan Swasembada Pangan dari KopDes Merah Putih

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Koperasi (Kemenkop) menilai jalan menuju swasembada pangan bakal terbuka melalui keberadaan Koperasi Desa Merah Putih, mengacu pada perkembangan koperasi di era Orde Baru.

    Sekretaris Kementerian Koperasi Ahmad Zabadi mengatakan bahwa swasembada pangan bukan sekadar cita-cita saat 80.000 Koperasi Desa (KopDes) Merah Putih hadir di Tanah Air. Menurutnya, koperasi memiliki peluang besar seperti yang terjadi di Orde Baru melalui Koperasi Unit Desa (KUD).

    “80% stok pangan nasional khususnya beras, itu dikontribusikan oleh koperasi melalui KUD pada zaman itu,” ujarnya dalam forum redaktur 1 Tahun Pemerintahan Kabinet Merah Putih: Bangun Ekonomi Kerakyatan melalui Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Jakarta, Jumat (24/10/2025). 

    Dia menuturkan, KUD bisa berperan berkat proses transformasi kelembagaan, termasuk melalui merger atau amalgamasi. Dia pun menyebut bahwa masa Orde Baru menjadi periode penting dalam sejarah koperasi di Indonesia. Saat itu, koperasi berhasil berkontribusi besar terhadap stabilitas ekonomi desa dan pencapaian swasembada pangan nasional.

    ”Itulah masa yang boleh dikatakan ‘masa keemasan’ perjalanan koperasi di Indonesia dan kontribusi tidak main-main karena pernah membawa Indonesia swasembada pangan,” tuturnya.

    Dari catatan Bisnis, Kemenkop telah melakukan groundbreaking di 1.134 titik dan jumlahnya terus bertambah. Untuk memastikan pelaksanaan program berjalan tepat sasaran, Kemenkop menyiapkan sistem pendampingan dan pengawasan melalui perekrutan 8.000 Business Assistant dan 1.100 Project Management Officer (PMO).

    Lebih lanjut, terkait KopDes Merah Putih, Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono mengatakan KopDes/Kel Merah Putih sejatinya memiliki tiga fungsi. Pertama, KopDes/Kel Merah Putih menjadi penyalur barang-barang, baik yang diproduksi oleh BUMN maupun oleh swasta, sehingga masyarakat di desa dapat menikmati barang dengan harga terjangkau tanpa perantara.

    Kedua, KopDes/Kel Merah Putih akan bertindak sebagai pembeli hasil produksi masyarakat desa atau kelurahan, mulai dari hortikultura, perikanan, hingga berbagai produk turunan lainnya. Ketiga, KopDes/Kel Merah Putih juga akan menghimpun dan memasarkan produk kerajinan, kuliner, dan usaha rumahan lainnya dari desa dan kelurahan yang selama ini belum terlindungi merek secara optimal.

    Lebih dari itu, Kemenkop tengah berupaya mengejar ketertinggalan dengan mendorong KopDes Merah Putih agar mampu bersaing dengan perusahaan pelat merah maupun swasta. Ferry menuturkan KopDes Merah Putih merupakan salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto. Selain itu, koperasi sejatinya erat dengan implementasi dari pelaksanaan Pasal 33 dari Undang-Undang Dasar 1945.

    Menurutnya, selama ini produk lokal berkualitas dari desa dan daerah yang kesulitan menembus pasar. Salah satunya, lantaran belum memiliki identitas yang kuat serta perlindungan hukum seperti merek kolektif.

    “Padahal, pemerintah sebenarnya tengah mengarahkan bagaimana transformasi ekonomi menuju ekonomi yang berbasis inovasi, penghiliran, dan memiliki nilai tambah,” pungkasnya.

  • Harga Pangan (25/10): Beras Premium dan Medium Turun, SPHP Merangkak Naik

    Harga Pangan (25/10): Beras Premium dan Medium Turun, SPHP Merangkak Naik

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga rata-rata nasional beras premium dan beras medium komoditas pangan di level konsumen mengalami penurunan pada hari ini, Sabtu (25/10/2025). Sementara itu, beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) justru naik.

    Mengutip laman Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada pukul 9.50 WIB, harga beras premium tercatat turun tipis 0,80% menjadi Rp15.707 per kilogram (Kg), sedangkan beras medium turun 1,34% menjadi Rp13.662 per kg.

    Adapun beras SPHP justru mencatatkan tren kenaikan harga sebesar 0,02% dibandingkan hari sebelumnya menjadi Rp12.518 per kg.

    Tepung terigu kemasan tercatat turun 2,27% menjadi Rp12.752 per kg dan tepung terigu curah tercatat turun 1,30% menjadi Rp9.651 per kg. Aneka bumbu dapur seperti bawang merah tercatat turun 3,01% menjadi Rp38.143 per kg dan bawang putih bonggol turun 3,53% ke angka Rp35.854 per kg.

    Rerata harga nasional cabai merah keriting susut 4,29% menjadi Rp51.222 per kg, cabai merah besar turun 3,68% menjadi Rp45.155 per kg, dan cabai rawit merah turun 5,75% menjadi Rp37.564 per kg.

    Minyak goreng kemasan turun 1,26% menjadi Rp20.726 per kg, minyak goreng curah turun 1,39% menjadi Rp17.306 per kg, dan Minyakita turun 1,23% menjadi Rp17.345 per kg.

    Kemudian daging ayam ras turun 1,29% menjadi Rp37.421 per kg bersamaan dengan telur ayam ras yang turun 0,89% menjadi Rp30.436 per kg.

    Sumber pangan protein hewani lainnya seperti daging sapi murni juga tercatat turun 0,36% menjadi Rp134.775 per kg, daging kerbau beku (impor) turun 3,25% menjadi Rp102.553 per kg dan daging kerbau segar turun 1,01% menjadi Rp138.696 per kg.

    Ikan kembung naik 1,18% menjadi Rp42.104 per kg, ikan tongkol turun 0,65% menjadi Rp34.632 per kg, dan ikan bandeng turun 1,64% menjadi Rp34.579 per kg. Lalu gula konsumsi turun 0,83% menjadi Rp17.947 per kg dan garam konsumsi turun 0,60% menjadi Rp11.605 per kg.