Produk: Beras

  • Bupati Kaimana Dituntut Ganti Rugi Beras 50 Ton, Kasus Berakhir Damai

    Bupati Kaimana Dituntut Ganti Rugi Beras 50 Ton, Kasus Berakhir Damai

    Surabaya (beritajatim.com) – Kasus Bupati Kaimana Freddy Thie yang juga pemilik perusahaan pelayaran PT. Persada Nusantara Timur Surabaya perihal ganti rugi beras 50 ton milik Abdul Munif warga Jawa Tengah berakhir damai. Setelah sempat mengancam akan melaporkan Freddy Thie karena dianggap tidak mau tanggung jawab atas hilangnya beras 50 ton yang akan dikirimkan ke Kaimana, Papua Barat, Abdul Munif melunak dan mencabut semua keterangannya.

    Abdul Munif mengatakan, perjanjian damai antara dirinya dan PT. Persada Nusantara Timur Surabaya telah dibuat pada Sabtu (21/06/2024) kemarin. Dalam kesepakatan itu, Abdul Munif yang sebelumnya meminta ganti rugi penuh sebesar Rp 575 juta bersepakat menerima ganti rugi sebesar Rp 143 juta.

    “Saya bersedia menerima ganti rugi 25% sebesar Rp 143.750.000 (seratus empat puluh tiga juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) yang telah disepakati bersama,” kata Munif saat diwawancarai Beritajatim.com, Senin (24/06/2024).

    Setelah bersepakat damai, Abdul Munif juga mencabut semua keterangan yang selama ini ia lontarkan ke media. Ia pun berkomitmen tidak meneruskan permasalahan ke ranah hukum.

    “Apabila ada kesalahan tutur kata dan perbuatan kepada PT. Persada Nusantara Timur, baik disengaja atau tidak, saya meminta maaf dan mohon dimaklumi,” pungkasnya.

    Diketahui sebelumnya, Konsumen KM Senja Persada, Abdul Munif mengancam akan menuntut dan melaporkan Bupati Kaimana, Papua Barat, Freddy Thie imbas hilangnya 50 ton beras karena tenggelam pada September 2020 silam. Diketahui, Kapal Motor (KM) Senja Persada tenggelam akibat bertabrakan dengan KM Ever Top di Selat Tioro Buton pada tanggal 16 September 2020 lalu.

    Upaya kekeluargaan terus ditempuh oleh Abdul Munif sembari berharap ia mendapat ganti rugi. Ia beberapa kali menghubungi Freddy Thie namun pesannya hanya dibalas singkat. Merasa upaya kekeluargaan tidak digubris oleh Freddy Thie, Munif mengancam akan segera melaporkan Freddy Thie ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak. (ang/but)

  • Polres Tuban Bagikan 100 Paket Sembako dan Bersih-bersih Masjid

    Polres Tuban Bagikan 100 Paket Sembako dan Bersih-bersih Masjid

    Tuban (beritajatim.com) – Polres Tuban menggelar bakti sosial (baksos) dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-78 tahun 2024.

    Bentuknya, mulai membagikan 100 paket sembako hingga bersih-bersih masjid. Bantuan tersebut dibagikan untuk warga yang berada di kawasan masjid Agung Maulana Ibrohim Asmoro Qondi Desa Gesikharjo, Kecamatan Palang, Jumat (21/6/2024).

    Kapolres Tuban AKBP Suryono didampingi ibu Bhayangkari Ny. Pury Suryono serta puluhan anggota Polres Tuban hadir di lokasi. Selain itu Nampak pula Dandim 0811 Tuban Letkol Inf. Dicky Purwanto. Mereka semua bergotong-royong turut membersihkan masjid di kawasan Asmoro Qondi.

    “Hari ini kami menggelar baksos bersih-bersih tempat ibadah serta memberikan bantuan sembako kepada masyarakat yang kurang mampu. Ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara,” tutur AKBP Suryono.

    Ia menjelaskan, kurang lebih 100 paket sembako itu berisikan beras, gula, minyak goreng serta mie instan. “Alhamdulilah, semoga bisa bermanfaat bagi warga yang menerima,” ujar Suryono.

    Sementara itu, salah satu warga yang menerima sembako bernama Eka Jurta (42) mengucapkan terima kasih kepada Polres Tuban atas bantuan sosial tersebut. “Terima kasih pak polisi dan selamat Hari Bhayangkara ke 78, semoga Polres Tuban semakin Sukses,” kata Eka. [ayu/suf]

  • Beras 50 Ton Tenggelam, Konsumen KM Senja Persada Tuntut Bupati Kaimana

    Beras 50 Ton Tenggelam, Konsumen KM Senja Persada Tuntut Bupati Kaimana

    Surabaya (beritajatim.com) – Konsumen KM Senja Persada, Abdul Munif mengancam akan menuntut dan melaporkan Bupati Kaimana, Papua Barat, Freddy Thie imbas hilangnya 50 ton beras karena tenggelam pada September 2020 silam. Diketahui, Kapal Motor (KM) Senja Persada tenggelam akibat bertabrakan dengan KM Ever Top di Selat Tioro Buton pada tanggal 16 September 2020 lalu.

    “Beras saya merek Ibu Pintar seberat 50 ton atau senilai Rp575 juta itu saya kirim ke Kaimana dengan menggunakan jasa dari KM Senja Persada. Namun, ditengah jalan terlibat kecelakaan dan kapal tenggelam,” kata Abdul Munif kepada Beritajatim.com, Selasa (11/6/2024).

    Abdul Munif menjelaskan hingga saat ini dirinya belum menerima ganti rugi dari hilangnya 50 ton beras itu. Dirinya sempat bertemu Freddy Thie, pemilik KM Senja Persada di kantor PT Persada Nusantara Timur Jalan Tanjungsari Surabaya. Menurutnya, waktu itu beliau (Freddy Thie) menawarkan uang Rp50 juta sebagai uang muka ganti rugi karena beralasan pihaknya masih ada sengketa hukum dengan pemilik KM Ever Top.

    “Penawaran itu saya tolak, sebab saya minta ganti rugi penuh sebesar Rp575 juta dan juga karena tidak diberikan dokumen sebagai hak saya sebagai pemilik barang untuk asuransi,” tegas Munif

    Upaya kekeluargaan terus ditempuh oleh Abdul Munif sembari berharap ia mendapat ganti rugi. Ia beberapa kali menghubungi Freddy Thie namun pesannya hanya dibalas singkat. Merasa upaya kekeluargaan tidak digubris oleh Freddy Thie, Munif mengancam akan segera melaporkan Freddy Thie ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Bahkan, dalam waktu dekat ia akan berdemo di depan kantor PT Persada Timur.

    “Namun Freddy Thie hanya membalas singkat nanti saya hubungi kembali. Tetapi faktanya sampai sekarang Freddy Thie tidak pernah menghubungi saya,” ujarnya kecewa.

    Sementara itu, Beritajatim.com telah menghubungi Freddy Thie lewat pesan singkat. Namun, hingga berita ini ditulis, Freddy Thie belum memberikan respon. [ang/beq]

  • Ini Rahasia Calon Haji Berusia Hampir 100 Tahun Asal Blitar, Rajin Ngrowot dan Bersepeda

    Ini Rahasia Calon Haji Berusia Hampir 100 Tahun Asal Blitar, Rajin Ngrowot dan Bersepeda

    Blitar (beritajatim.com) – Pada usianya yang hampir mencapai 100 tahun, Makrus masih sehat bugar. Meski kulitnya telah keriput, namun kakek 13 cucu tersebut masih kuat bersepeda mengelilingi kampung. Apa rahasia dibalik semua ini?

    Calon haji tertua asal Kabupaten Blitar itu pun mengungkapkan rahasia kebugaran tubuhnya. Sejak muda, Makrus selalu berpuasa Ngrowot.

    Puasa Ngrowot sendiri adalah puasa yang mengharuskan seseorang tidak makan makanan berbahan dasar beras. Selama ini, Makrus hanya makan umbi-umbian sebagai ganti beras.

    “Jadi selama 2 Minggu bapak saya paksa untuk makan nasi, sebelumnya bapak menjalankan puasa Ngrowot,” kata Siti Marfiah, anak dari Makrus, Rabu (22/05/24).

    Selama bertahun-tahun menjalankan Puasa Ngrowot, membuat Makrus merasa enek untuk mengkonsumsi nasi. Kebiasaan Kakek 97 tahun untuk berpuasa Ngrowot membuat dirinya terhindar dari berbagai penyakit seperti diabetes hingga asam urat.

    “Enek saya kalau makan nasi,” ungkap Makrus.

    Selama hidupnya, Makrus jarang makan makanan kekinian. Kakek kelahiran tahun 1927, memang memilih mengkonsumsi makanan-makanan tradisional dan menghindari nasi.

    “Lebih enak Ngrowot,” ucapnya.

    Selain taat menjalankan puasa Ngrowot, Makrus juga sejak muda tak menggunakan kendaraan bermotor. Ia memilih sepeda sebagai kendaraan penunjang aktivitasnya.

    Kemanapun Makrus pergi ia memilih menggunakan sepeda ontel miliknya. Kakek 97 tahun itu memang tak bisa mengendarai sepeda motor atau mobil.

    “Kemana-mana ya naik sepeda onthel ini, kalau dulu ya jaraknya jauh-jauh sekarang paling ke warung,” imbuhnya.

    Itu lah dua rahasia kebugaran tubuh Makrus hingga dirinya kini masih siap untuk berangkat ke tanah suci. Makrus pun akan berangkat sendiri ke tanah suci tanpa didampingi oleh pihak keluarga. [owi/aje]

  • 346 Warga Sooko Mojokerto Terima Beras Bantuan Cadangan Pangan

    346 Warga Sooko Mojokerto Terima Beras Bantuan Cadangan Pangan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati bersama Perum Bulog kembali menyalurkan Cadangan Bantuan Pangan (CBP) untuk 346 warga yang masuk dalam program Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Kali ini, penyaluran CBP dilaksanakan di Balai Desa Wringinrejo, Kecamatan Sooko.

    Selain itu, para KPM yang tercatat dalam Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) tersebut akan menerima bantuan CBP berupa beras sebanyak 10 kilogram. Penyaluran bantuan CBP tersebut merupakan alokasi bantuan untuk bulan April sehingga untuk data penerima akan selalu di cek dan di update.

    Dalam sambutannya, Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini mengungkapkan, jika bantuan dari pusat tersebut turun dan tidak cocok maka pemerintah desa yang memiliki kewenangan untuk mengubah data. Penyaluran CBP kali ini, telah sesuai data yang telah tervalidasi.

    “Sehingga dalam penyaluran bantuan pangan dapat dipertanggungjawabkan. Anda menerima beras itu rezeki dari Allah SWT sehingga Anda harus selalu bersyukur karena penyaluran bantuan cadangan pangan ini merupakan keberkahan yang telah diberikan oleh Allah SWT,” katanya.

    Turut hadir dalam penyaluran bantuan CPP tersebut Kepala Dinas Pangan dan Perikanan (Dispari) Kabupaten Mojokerto M Riduwan, jajaran Forkopimca Sooko, serta Kepala Desa (Kades) Wringinrejo, Suhartono. [tin/ian]

  • LPS Salurkan Bantuan Korban Banjir dan Tanah Longsor di Luwu Sulsel

    LPS Salurkan Bantuan Korban Banjir dan Tanah Longsor di Luwu Sulsel

    Luwu (beritajatim.com) – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melalui program LPS Peduli Bakti untuk Negeri, menunjukkan kepeduliannya dengan menyalurkan bantuan bagi para korban bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Luwu.

    Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan di Posko Induk Tanggap Darurat Bencana Lapangan Andi Jemma, Kota Belopa pada hari Minggu (11 Mei 2024).

    Bantuan diserahkan oleh perwakilan LPS III – Makassar yang diwakili oleh Plt. Kepala Divisi Edukasi, Humas, dan Hubungan Kelembagaan Dadi Hermawan kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Luwu Sulaiman.

    “Kami dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) turut berduka cita atas musibah banjir dan tanah longsor yang menimpa Kabupaten Luwu. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban para korban yang terdampak,” ujar Dadi Hermawan.

    Bantuan yang diberikan oleh LPS terdiri dari beras 3,8 ton, minyak goreng, 380 paket selimut, sarung, perlengkapan bayi, dan perlengkapan kebersihan.

    Sekretaris Daerah Kabupaten Luwu, Sulaiman, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kepedulian LPS.

    “Atas nama Pemerintah Kabupaten Luwu, kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dari Lembaga Penjamin Simpanan. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi para pengungsi dan diharapkan dapat meringankan beban mereka,” ungkap Sulaiman.

    Bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Luwu terjadi pada hari Jumat (3 Mei 2024) pukul 01.17 WITA. Hingga tanggal 10 Mei 2024, bencana ini telah mengakibatkan 13 jiwa meninggal dunia, 992 jiwa mengungsi, 4.472 rumah rusak, dan 3.660 jiwa terisolir akibat akses darat yang terputus.

    Pembukaan Kantor Perwakilan LPS III di Makassar pada tahun 2024 merupakan wujud komitmen LPS untuk menjangkau dan membantu masyarakat di wilayah Sulawesi Selatan.

    Selain menjalankan fungsi utamanya dalam menjamin simpanan perbankan dan menjaga stabilitas sistem keuangan, LPS juga aktif dalam kegiatan sosial seperti bantuan bencana alam, program pemberdayaan ekonomi, dan pelestarian lingkungan. Hal ini sejalan dengan tagline LPS, yaitu “LPS Sahabat Nasabah Indonesia”. (ted)

  • Dua Lansia Sumenep Tak Pernah Dapat Bantuan, Bupati Gercep

    Dua Lansia Sumenep Tak Pernah Dapat Bantuan, Bupati Gercep

    Sumenep (beritajatim.com) – Putriya (70) dan Hotipah (64), dua orang lansia warga Dusun Brakas Dajah, Desa Guluk-Guluk, Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur hidup di sebuah gubuk reyot, masuk kategori Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Tak hanya itu, keduanya hidup serba kekurangan.

    Mereka biasanya ‘angon’ atau memelihara sapi milik tetangganya untuk mendapatkan upah. Herannya, kedua lansia ini sama sekali tidak pernah mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah.

    Mendengar kabar itu, Bupati Sumenep, Ach. Fauzi Wongsojudo pun bergerak cepat. Fauzi menemui kedua lansia itu sambil membawa ‘oleh-oleh’ berupa uang, beras 3 karung, dan mie instan.

    Saat bertemu di gubuk tengah persawahan itu, Fauzi menanyakan apa keinginan dari dua lansia tersebut? Ternyata, lansia bersaudara itu sama-sama tidak ingin pindah dari rumahnya, meski kondisi sangat tidak layak.

    “Ini rumah peninggalan orang tua. Kami tidak ingin pindah dari sini. Tapi kami mengucapkan terima kasih, Pak Bupati mau datang ke sini. Tak nyangka kaula, Pak Bupati entar kaenje,” ujarnya dalam bahasa campuran Madura.

    Menanggapi itu, Fauzi meminta pihak terkait agar segera melakukan perbaikan rumah tidak layak huni milik Hotipah dan Putriya.

    “Saya juga minta bantuan aparat desa nantinya untuk ikut bergotong-royong membangun rumah Bu Hotipa dan Putriya. Karena rumahnya kan di tengah sawah. Tidak ada akses jalan. Jadi pasti perlu tenaga tambahan untuk mengangkut bahan,” ucap Bupati.

    Selain itu, ia juga meminta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk membuatkan dokumen kependudukan berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK).

    Kemudian mereka juga dimasukkan ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) supaya bisa mendapatkan bantuan sosial.

    “Selama ini mereka tidak tersentuh bantuan karena tidak ada identitas kependudukannya. Karena itu, Pemkab segera membuatkan KTP dan KK untuk Buk Hotipa dan Putriya,” ungkapnya. [tem/beq]

  • Jelang Peringatan Hari Jadi, Pemkab Mojokerto Suguhkan 731 Tumpeng

    Jelang Peringatan Hari Jadi, Pemkab Mojokerto Suguhkan 731 Tumpeng

    Mojokerto (beritajatim.com) – Jelang peringatan Hari Jadi ke-731 Kabupaten Mojokerto, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) menggelar kenduri tumpeng yang dipusatkan di Pendopo Graha Maja Tama (GMT). Dalam kegiatan ini, Pemkab Mojokerto menyuguhkan 731 tumpeng.

    Kegiatan tersebut juga dilaksanakan secara daring atau online di 18 kantor kecamatan, setiap kantor Organisasi Perangkat Derah (OPD), Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) serta Badan Usaha Milik Desa (BUMD) milik Pemkab Mojokerto. Kenduri di kantor kecamatan melibatkan 299 kepala desa, lima lurah, serta para tokoh agama dan tokoh masyarakat.

    Pada pelaksanaan kenduri ini juga turut dihadiri Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, Sekretaris Daerah Teguh Gunarko, para staf ahli bupati, para asisten Sekda, para kepala bagian, pimpinan Bank Jatim Mojokerto, serta jajaran Forkopimda setempat.

    Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini juga menyapa beberapa kecamatan yang bergabung secara daring mulai dari Kecamatan Pungging, Kecamatan Kutorejo, Kecamatan Dawarblandong, Kecamatan Trowulan, serta Kecamatan Mojosari.

    Orang nomor satu di lingkup Pemkab Mojokerto juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh perangkat yang telah hadir dan turut serta menyukseskan kenduri tumpeng yang menjadi rangkaian dari HUT Kabupaten Mojokerto. “Ini merupakan bagian dari bagaimana kita ini membuat seluruh elemen merasa ikut merayakan HUT Kabupaten Mojokerto,” ungkapnya.

    Karena sebanyak 299 desa dan lika kelurahan ikut berpartisipasi dalam kegiatan kenduri tersebut dengan mengeluarkan tumpeng dan berdoa bersama. Bupati juga menjelaskan terdapat dua tumpeng yang melambangkan perwujudan persatuan dan kemakmuran untuk seluruh masyarakat Bumi Majapahit.

    “Satu tumpeng persatuan dan satunya tumpeng kemakmuran. Dimana tumpeng persatuan ini melambangkan satu ikatan dari berbagai elemen dan ikatan itu diwujudkan dengan adanya beras ketan. Sedangkan tumpeng kemakmuran, berwarna kuning keemasan menunjukkan bahwa apa yang kita ikhtiarkan dengan persatuan dan kesatuan adalah kemakmuran untuk kita semuanya,” jelasnya.

    Pelaksanaan kenduri 731 tumpeng tersebut sebagai wujud syukur atas apa yang telah diperjuangkan oleh para leluhur sehingga Kabupaten Mojokerto mendapat keberkahan seperti sekarang ini. Bupati berharap seluruh masyarakat di Bumi Majapahit dapat menjaga persaudaraan dan persatuan antarsesama, sehingga dapat terciptanya suatu kemakmuran untuk Kabupaten Mojokerto.

    “Mudah-mudahan nilai-nilai luhur yang sudah diwariskan kepada kita semuanya bisa kita jaga dengan baik, kebersamaan, persaudaraan,  persatuan dan berbagai upaya untuk betul-betul bisa meningkatkan kemakmuran bisa kita laksanakan dan kerjakan bersama,” pungkasnya. [tin/suf]

  • Tiga Gudang Ikan di Pinggir Papas Sumenep Terbakar

    Tiga Gudang Ikan di Pinggir Papas Sumenep Terbakar

    Sumenep (beritajatim.com) – Tiga gudang penyimpanan ikan di Desa Pinggir Papas, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, ludes terbakar.

    Tiga gudang terbuat dari kayu itu masing-masing milik Busaid, laki-laki (53), Busati, perempuan (70), dan Sudik, laki laki (35), warga setempat.

    Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti S mengungkapkan, kebakaran itu pertama kali diketahui Abd. Rahem, juga warga Desa Pinggir Papas. Saat ia melintas, ia melihat ada kepulan asap di gudang milik Busati.

    Ia pun langsung memberitahu pemilik gudang dan meminta tolong warga untuk memadamkan api.

    “Namun api membesar begitu cepat, mengingat gudang terbuat dari kayu. Api pun merembet ke dua gudang di sebelahnya, milik Busaid dan Sudik,” katanya, Selasa (7/5/2024).

    Warga pun melapor pada aparat Polsek Kalianget dan meminta bantuan mobil pemadam kebakaran. Empat unit mobil pemadam kebakaran pun meluncur ke lokasi.

    Dua jam berikutnya, api baru berhasil dijinakkan. Petugas pemadam kebakaran pun kemudian melakukan pembasahan untuk memastikan api benar-benar padam.

    Kebakaran gudang ikan di Sumenep

    “Akibat kebaran itu, barang-barang yang berada di dalam gudang pun ikut hangus terbakar. Di antaranya 12 balok kayu, 2 mesin diesel perahu ukuran 24 PK, 1 mesin genset listrik, beberapa karung beras masing-masing 25 kilogram, uang tunai Rp2 juta, kemudian jaring dan tempat penjemuran ikan dari kayu,” paparnya.

    Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu. Namun kerugian material diperkirakan mencapai Rp 200 juta. Sementara terkait sebab kebaran, hingga saat ini polisi masih melakukan penyelidikan.

    “Kami masih meminta keterangan sejumlah saksi. Diduga kuat kebakaran itu terjadi karena arus pendek atau korsleting,” pungkas Widiarti. [tem/beq]

  • Ronny Siswanto, Cawalkot Kediri Hobi Koleksi Sepatu Basket

    Ronny Siswanto, Cawalkot Kediri Hobi Koleksi Sepatu Basket

    Kediri (beritajatim.com) – Ronny Siswanto, sosok muda penggemar sepatu basket ini mengukuhkan niat untuk maju menjadi Calon Wali Kota Kediri 2024. Pria yang juga Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Kediri ini tengah meminang Partai NasDem agar memberikan dukungan.

    “Saya sudah berkomunikasi dengan sejumlah partai politik. Yang paling intensif dengan Partai NasDem,” ungkap Ronny Siswanto usai mendaftarkan dirinya dalam penjaringan Bakal Calon Wali Kota Kediri di Kantor DPD Partai NasDem.

    Jauh sebelum tahapan Pilwali Kediri dimulai, tepatnya pada Januari lalu, Ronny sudah berkoar untuk maju. Dia menyatakan siap untuk menggantikan Mas Abu, panggilan akrab Abdullah Abu Bakar sebagai Wali Kota Kediri.

    Kala itu, bos LPG bergaya nyentrik itu memasang baliho berukuran segede gaban di depan Taman Memorial Park Kota Kediri bertuliskan Resolusi 2024 ‘Mimpin Jadi Wali Kota Kediri’. Tekatnya semakin bulat kala Ketum PSI Kaesang Pangarep memberikan dukungan kepadanya kala datang di Kota Kediri untuk urusan kampanye Pilpres 2024.

    “Saya kampanye, bahasanya kenalan sudah tidak tahun,” terang pria yang dekat dengan para ulama seperti, Abdurrahman Al Kautsar (Gus Kautsar) dari Pondok Pesantren Al Falah Ploso Kediri dan Muhammad Iqdam Kholiq alias Gus Iqdam dari Pondok Pesantren Sabilu Taubah itu.

    Bukan pencitraan politik, lulusan SMK Katolik Santo Agustinus Kota Kediri itu memang cukup akrab dengan kehidupan pondok pesantren. Sebab, sang ayah juga salah satu santri dari Ponpes Al Falah Ploso.

    Pria berdarah Tionghoa ini menganggap wali kota bukan sebuah pekerjaan, melainkan panggilan hati. Dia ingin lebih bermanfaat untuk masyarakat banyak.

    Sebagai seorang pengusaha, kata Ronny, urusan ekonomi sudahlah cukup. Untuk itu, kini ia ingin lebih bermanfaat untuk orang lain, khususnya bagi warga Kota Kediri.

    “Alasan setengah filosofis karena waktu. Saya itu punya banyak waktu. Saya sudah tidak berfikir bisnis. Jadi bagaimana caranya di sisa umur saya ini bisa bermanfaat untuk orang lain,” terang Ronny.

    Pria yang kerap disebut Gus Iqdam sebagai ST Nyell Cabang Nasrani ini mengaku programnya adalah prinsip berkelanjutan. Dia ingin menyempurnakan program yang sudah berjalan baik di Kota Kediri selama dipimpin oleh Mas Abu.

    “Kita akan menampung aspirasi masyarakat juga. Seumpamanya kalau saya lebih ke arah internal saya saja. Dalam arti umpama jadi wali kota otomatis harus membenahi sistem pemerintahan saya,” lanjut Ronny.

    Maksud Ronny dalam program itu bukan ‘kurang’ melainkan menyempurnakan. Dia mencontohkan, apabila ada beberapa orang lurah yang tidak selalu ada di tempat, maka bagaimana caranya harus ada dikala masyarakat membutuhkan pelayanannya.

    “Bagaimana kalau butuh tanda tangan contohnya. Saya juga tidak omong semuanya terkadang kita perlu lebih disiplinkan. Lebih ke penyempurnaan internal untuk kebutuhan masyarakat,” beber Ronny.

    Hal itu kata Ronny bagian dari caranya untuk menghargai pemimpin terdahulunya. Dia juga berharap bisa meninggalkan program yang baik nantinya. Bisa jadi legacy dan diteruskan ke pemimpin yang akan datang.

    “Kalau saya jadi wali kota, prodamas (Program Pemberdayaan Masyarakat dari Mas Abu) tetap ada. Lebih kita sempurnakan lagi. Namanya juga tetap Prodamas saya tidak akan ganti,” bebernya.

    Gagasan Ronny lainnya adalah program subsidi beras untuk warga di kalangan menegah dan menengah ke bawah sebesar Rp7.000 per kilogram. Menurutnya, kebutuhan pokok harganya semakin lama semakin meningkat.

    Ronny telah mempraktekkan program itu. Dimana, setiap satu minggu sekali dia menggelontorkan beras sebesar 2 ton untuk warga. Dia yakin hal tersebut bukanlah sulit untuk diwujudkan. Hanya tinggal membuat sistemnya.

    Ronny juga akan membuat program ‘Warung Njogo’ yang menjual kebutuhan lainnya seperti minyak dan gula subsidi. Semuanya itu untuk kesejahteraan masyarakat Kota Kediri.

    Kolektor Sepatu Basket

    Di tengah kesibukannya sebagai pengusaha LPG, Ronny memiliki hobi dalam mengoleksi sepatu basket. Di rumahnya terdapat ratusan sepatu basket berbagai warna dan merek.

    Meskipun sebagian dari sepatu-sepatu itu sudah usang, tetapi tetap terpajang rapi di sudut rumahnya.

    Basket memang bukanlah olahraga populer di Indonesia. Tetapi bago penggemarnya seperti Ronny, mengoleksi barang-barang yang berhubungan dengan kebutuhan basket menjadi hal wajib.

    Ketua Perbasi Kabupaten Kediri ini mengoleksi sepatu basket dengan total lebih dari 150 pasang. Dia mulai mengoleksi sepatu basket sejak masih duduk di bangku SMA sekitar tahun 1998 lalu.

    Saat masih muda, Ronny pernah berlatih di klub Halim dan Merpati. “Motivasi saya mengoleksi sepatu basket karena sepatu ini barang yang memorabel dan bisa menambah semangat saat bermain basket,” katanya.

    Di antara ratusan sepatu koleksi Ronny, ada yang paling mahal yaitu Air Jordan Chicago Of White. Sepatu itu ia beli dengan harga Rp35 juta kala itu. Saat ini di market place harga sepatu itu bisa mencapai Rp100 juta.

    Ronny juga memiliki koleksi sepatu Harden Vol 6 yang dibeli dari Las Vegas bulan Februari 2023 lalu. Sewaktu dirinya melihat pertandingan NBA antara La Lakers melawan Golden State Warrior, Ronny kepincut dengan sepatu itu.

    Kini Ronny tengah fokus dalam persiapannya maju Pilwali Kediri. Seandainya kemungkinan terburuk Ronny tidak memperoleh rekomendasi dari partai politik, dirinya siap maju lewat jalur perseorangan dan sudah mempersiapkan berkas dukungan.

    “Pada dasarnya masyarakat banyak yang support dengan memberikan dukungan untuk mengawali dengan berangkat dari independen. Tapi saya tetap fokus juga ke arah ke koalisi partai. Jadi yang perlu digarisbawahi tetap berangkatm,” tegasnya.

    Terpisah, Ketua DPD NasDem Kota Kediri Adi Suwono mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi kepada Ketua DPD PSI Kota Kediri itu untuk mengambil formulir pendaftaran bakal calon Wali Kota Kediri. Dengan 4 kursi di DPRD, pihaknya juga berkomunikasi dengan partai lain untuk persiapan Pilkada 2024 ini.

    “Yang sudah ambil empat. Baru satu yang mengembalikan. Terakhir pengembalian 7 Mei 2024,” ungkap Adi Suwono. [nm/beq]