Produk: Beras

  • Pemprov Jateng beri penghargaan 12 daerah sukses kendalikan inflasi

    Pemprov Jateng beri penghargaan 12 daerah sukses kendalikan inflasi

    Penghargaan ini untuk mengapresiasi kinerja teman-teman kabupaten/kota dalam mengendalikan inflasi di JatengSemarang (ANTARA) – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan penghargaan “Jateng Inspiring Economic Effort Award 2024” kepada 12 kabupaten/kota karena sukses mengendalikan inflasi di wilayahnya.

    “Penghargaan ini untuk mengapresiasi kinerja teman-teman kabupaten/kota dalam mengendalikan inflasi di Jateng,” kata Sekretaris Daerah Jateng Sumarno dalam pernyataan di Semarang, Sabtu.

    Penghargaan kepada 12 daerah tersebut terbagi dalam dua kategori, meliputi kategori Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten/Kota Wilayah Indeks Perkembangan Harga (IPH) dan kategori kategori TPID Kabupaten/Kota Wilayah Indeks Harga Konsumen (IHK).

    Untuk kategori TPID kabupaten/kota wilayah IPH, juara pertamanya adalah Kabupaten Kebumen, juara kedua diraih Kabupaten Karanganyar, dan juara ketiga Kabupaten Temanggung.

    Kemudian tampil sebagai juara harapan pertama adalah Kabupaten Kendal, harapan kedua Kota Magelang, dan harapan ketiga Kabupaten Grobogan.

    Baca juga: Pemprov Jateng tawarkan 17 peluang investasi kepada investor

    Baca juga: Pemprov Jateng pungut Pajak Alat Berat optimalkan PAD

    Adapun untuk kategori TPID Kabupaten/Kota Wilayah IHK, juara pertamanya Kota Semarang, juara kedua Kota Surakarta, dan juara ketiga Kabupaten Kudus.

    Sedangkan untuk harapan pertama, kedua, dan ketiga, yaitu Kabupaten Rembang, Kabupaten Banyumas, dan Kabupaten Cilacap.

    Menurut Sumarno, pengendalian inflasi tidak bisa dilakukan oleh Pemprov Jateng saja, tapi membutuhkan sinergi dengan banyak pemangku kepentingan terkait, termasuk dengan pemerintah kabupaten/kota.

    Ia mengingatkan bahwa inflasi Jateng harus terus dijaga pada jangkauan yang sudah ditetapkan, yaitu 2,5 persen.

    Diakuinya, sebagian besar penyumbang inflasi Jateng selama ini adalah kelompok pangan sehingga pemerintah kabupaten/kota diharapkan selalu menjaga dan meningkatkan produktivitas pangan, di antaranya komoditas beras, jagung dan lainnya.

    “Apalagi, ke depan Jateng ditunjuk pemerintah pusat sebagai penumpu pangan sehingga mulai 2024 inilah memulai pemanasan untuk fokus di sisi pangan,” katanya.

    Salah satunya, kata dia, melaksanakan program pemerintah pusat terkait penambahan area tanam padi yang bertujuan untuk meningkatkan produksi padi di Jateng.

    Baca juga: Pemprov Jateng menawarkan investasi ke Australia  

    Baca juga: Pemprov Jateng: 5.134 pompa terdistribusi bantu pengairan pertanian

    Pewarta: Zuhdiar Laeis
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2024

  • RI Akhiri Deflasi 5 Bulan Beruntun, Pengusaha: Masa Transisi Dongkrak Daya Beli

    RI Akhiri Deflasi 5 Bulan Beruntun, Pengusaha: Masa Transisi Dongkrak Daya Beli

    Bisnis.com, JAKARTA — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai berakhirnya tren deflasi yang dialami Indonesia selama lima bulan berturut-turut sejalan dengan rampungnya masa transisi pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) ke Presiden ke-8 Prabowo Subianto.

    Perlu diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengakhiri tren deflasi selama lima bulan berturut-turut pada Oktober 2024. Adapun, inflasi bulanan Indonesia adalah 0,08% secara month-to-month (mtm).

    Ketua Umum Kadin Indonesia 2024–2029 Anindya Novyan Bakrie pun mengaku tidak terlalu kaget dengan berakhirnya tren deflasi lima beruntun ini. Menurutnya, selama deflasi terjadi lantaran adanya dua teori.

    Pertama, kata Anin, penurunan daya beli yang menyebabkan masyarakat pergerakan inflasi utama. Kedua, lanjut dia, masyarakat masih menunggu masa transisi pemerintahan baru Prabowo Subianto—Gibran Rakabuming Raka.

    “Selama beberapa bulan orang banyak wait and see. Tetapi setelah sudah ada kejelasan, orang lebih berani lagi berinvestasi dan menghasilkan daya beli yang naik, dan ini justru yang membuat inflasi mulai terlihat,” kata Anin saat ditemui seusai acara Kadin Indonesia bertajuk Diplomatic—Economic Reception Dinner di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Jumat (1/11/2024) malam.

    Namun, menurut Anin, selama pemerintah bisa mengendalikan inflasi, maka akan terjadi uang beredar di tengah masyarakat. Ini artinya, akan memicu gairah masyarakat untuk meningkatkan daya beli, selain menanamkan investasinya.

    Dengan begitu, Anin menyebut, program kerja yang diusung Presiden Prabowo bisa membuka peluang bagi masyarakat.

    “Dan ini juga mungkin boleh orang berantisipasi dengan program-program Pak Prabowo, yang intinya memberikan kesempatan masyarakat untuk dapat berkontribusi atau menjadi bagian dari perputaran ekonomi,” tuturnya.

    Sebelumnya, BPS mengungkap bahwa tren deflasi selama lima beruntun telah berakhir pada Oktober 2024. Bahkan, inflasi tahunan Indonesia pada Oktober 2024 juga lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Pada Oktober 2023, inflasi Indonesia berada di level 2,56% dan melandai ke level 1,71% pada periode yang sama 2024.

    Sementara itu, penyumbang utama inflasi Oktober 2024 secara bulanan adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil inflasi 0,06%. Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan.

    Secara historis, komoditas emas perhiasan mengalami deflasi lima kali pada 2022 serta deflasi tiga kali pada 2023. Sejak September 2023, komoditas emas perhiasan terus mengalami inflasi hingga Oktober 2024.

    Kemudian, secara tahunan, penyumbang utama inflasi Oktober 2024 berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil inflasi 0,67%.

    Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah beras, Sigaret Kretek Mesin (SKM), kopi bubuk, minyak goreng, dan bawang merah.

  • Harga Pangan 2 November 2024: Telur Ayam dan Bawang Naik, Beras Turun

    Harga Pangan 2 November 2024: Telur Ayam dan Bawang Naik, Beras Turun

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat, mayoritas komoditas pangan secara rata-rata nasional mengalami kenaikan harga di tingkat pedagang eceran.

    Komoditas itu diantaranya kedelai biji kering impor, bawang, produk unggas, gula, jagung, ikan, dan tepung terigu kemasan.

    Merujuk Panel Harga Bapanas, Sabtu (2/11/2024) pukul 09.08 WIB, harga kedelai biji kering impor menjadi Rp10.800 per kilogram atau naik 1,41% dibanding hari sebelumnya.

    Harga bawang merah bergerak ke level Rp31.830 per kilogram atau naik 1,34%, sementara bawang putih bonggol naik 0,12% menjadi Rp40.060 per kilogram.

    Kenaikan harga turut terjadi pada produk unggas. Bapanas merekam, harga daging ayam ras pagi ini naik 1,90% menjadi Rp36.980 per kilogram dan telur ayam ras naik signifikan 2,39% menjadi Rp29.150 per kilogram.

    Komoditas lainnya yakni gula konsumsi dan minyak goreng kemasan sederhana turut terkerek. Di tingkat pedagang eceran, harga gula konsumsi naik 0,50% menjadi Rp18.040 per kilogram dan minyak goreng kemasan sederhana naik 1,43% menjadi Rp18.500 per kilogram.

    Kemudian, harga jagung di tingkat peternakan tembus Rp6.000 per kilogram pagi ini, atau naik 1,52% dibanding hari sebelumnya. Harga tepung terigu naik 0,23% menjadi Rp13.120 per kilogram.

    Berbagai jenis ikan, seperti ikan kembung dan ikan tongkol juga tercatat naik. Bapanas melaporkan, harga ikan kembung naik 1,21% menjadi Rp37.500 per kilogram dan ikan tongkol naik 0,42% menjadi Rp31.210 per kilogram. 

    Sementara itu, sejumlah komoditas pangan pagi ini dilaporkan turun harga. Bapanas mencatat, harga berbagai jenis beras secara rata-rata nasional mengalami penurunan.

    Harga beras premium turun 0,26% menjadi Rp15.420 per kilogram dan beras medium turun 0,30% menjadi Rp13.500 per kilogram. Harga beras SPHP stabil di level Rp12.550 per kilogram.

    Selanjutnya, berbagai jenis cabai pagi ini tercatat turun. Cabai merah keriting turun signifikan 1,56% menjadi Rp28.450 per kilogram dan cabai rawit merah turun 0,54% menjadi Rp40.460 per kilogram.

    Harga daging sapi murni turun 0,57% menjadi Rp134.070 per kilogram, tepung terigu curah turun signifikan 2,17% menjadi Rp9.910 per kilogram, dan minyak goreng curah turun 0,18% menjadi Rp16.570 per kilogram.

    Harga ikan bandeng merosot 3,33% dibandingkan hari sebelumnya, menjadi Rp31.890 per kilogram dan garam halus beryodium turun 0,52% menjadi Rp11.540 per kilogram.

  • Bawaslu Kota Serang larang pemberian doorprize saat kampanye

    Bawaslu Kota Serang larang pemberian doorprize saat kampanye

    Ilustrasi-Sejumlah pendukung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten nomor urut dua Andra Soni dan Achmad Dimyati Natakusumah menghadiri kampanye di Stadion Maulana Yusuf, Kota Serang, Banten, Kamis (17/10/2024). ANTARA FOTO/Angga Budhiyanto/Spt.

    Bawaslu Kota Serang larang pemberian doorprize saat kampanye
    Dalam Negeri   
    Widodo   
    Sabtu, 02 November 2024 – 10:41 WIB

    Elshinta.com – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Serang melarang pasangan calon (paslon) pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 memberikan doorprize pada saat kampanye. 

    Komisioner Bawaslu Kota Serang, Divisi Penanganan Pelanggaran Data dan Informasi, Fierly Murdlyat, di Serang, Jumat, menjelaskan pemberian doorprize tidak diperbolehkan dalam konteks kampanye karena dipandang melanggar prinsip kampanye yang bersih dan bebas dari politik uang. 

    Hal tersebut berdasarkan Surat Edaran Bawaslu RI Nomor 111 Tahun 2024 tentang Penanganan Isu-Isu Krusial Dalam Pengawasan Kampanye Pemilihan memperjelas pemaknaan terhadap pasal 187A Undang-Undang Pemilihan. 

    “Oleh karena itu, setiap pemberian doorprize yang dilakukan dalam kampanye dapat dikategorikan sebagai perbuatan memberikan materi lainnya,” katanya. 

    Fierly menjelaskan, pada Surat Edaran 111/20224, mengenai materi lainnya dalam pasal 187A juncto pasal 73 ayat 4 UU Pemilihan, setidaknya merujuk pada enam kriteria diantaranya benda atau barang yang bukan atribut kampanye, atau bahan dan alat peraga kampanye, benda atau barang yang bukan makanan atau minuman konsumsi kampanye, benda atau barang yang bukan berupa hadiah lainnya yang diukur berdasarkan nilai kewajaran dan kemahalan suatu daerah. 

    Serta benda atau barang yang bukan diperoleh dari kegiatan bazar yang harganya telah sesuai dengan nilai kewajaran dan kemahalan suatu daerah, benda atau barang yang diberikan secara cuma-cuma dalam kegiatan kampanye seperti pengobatan gratis, donor darah gratis, atau sunatan gratis, dan atau benda atau barang yang pembiayaannya bersumber dari keuangan negara seperti bansos, kartu jamsos, beras raskin, dan lain sebagainya. 

    Selain itu, masih merujuk pada Surat Edaran 111/2024, kata menjanjikan dalam Pasal 187A dinilai berdasarkan tiga kriteria. Pertama, inisiatif berasal dari pasangan calon dan atau tim kampanye. Kedua, tujuannya adalah untuk mempengaruhi pemilih, dan ketiga hal yang dijanjikan tidak sesuai dengan visi, misi, dan program pasangan calon yang telah didaftarkan ke KPU Provinsi atau Kabupaten/Kota. 

    “Kami sudah sampaikan Surat Edaran 111/2024 itu kepada seluruh tim kampanye paslon agar dipedomani dalam melaksanakan tahapan kampanye. Surat Edaran itu juga sudah kami internalisasi ke pengawas di tingkatan kecamatan dan kelurahan,” katanya.

    Sumber : Antara

  • Harga Pangan Hari Ini (2/11): Bawang dan Cabai Lebih Murah, Daging Ayam Naik

    Harga Pangan Hari Ini (2/11): Bawang dan Cabai Lebih Murah, Daging Ayam Naik

    Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah harga pangan terpantau mengalami penurunan pada hari ini, seperti bawang putih, bawang merah, sertai cabai. Namun, ada pula yang terkerek naik, seperti daging ayam.

    Berdasarkan data yang tersaji pada Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Sabtu (2/11/2024) pukul 07.20 WIB, harga rata-rata beras premium turun 1,62% menjadi Rp15.210 per kilogram. Begitu pun dengan rata-rata beras medium yang turun harga menjadi Rp13.390 per kilogram atau turun 1,11%.

    Namun, beras SPHP Bulog terkerek 0,16% atau sebesar Rp20. Rata-rata harga beras SPHP dipatok menjadi Rp12.570 per kilogram.

    Penurunan harga juga terjadi pada komoditas bawang merah dan bawang putih bonggol. Kedua komoditas ini masing-masing turun menjadi Rp30.740 per kilogram dan Rp39.810 per kilogram.

    Harga komoditas pangan seperti cabai merah keriting juga turun 8,06% atau sebesar Rp2.330 menjadi Rp26.570 per kilogram. Sama halnya dengan cabai rawit merah melandai 5,19% atau turun Rp2.110 menjadi Rp38.570 per kilogram.

    Untuk harga pangan kedelai biji kering impor juga terpantau turun 2,07% atau sebesar Rp220 menjadi Rp10.430 per kilogram. Sementara, harga jagung pakan di tingkat peternak naik 7,61% atau sebesar Rp450 menjadi Rp6.360 per kilogram.

    Selanjutnya, harga daging sapi murni di pedagang eceran turun 3,70% atau sebesar Rp4.990 menjadi Rp129.850 per kilogram, sedangkan harga daging ayam ras justru naik Rp1.050 atau 2,89% menjadi Rp37.340 per kilogram.

    Selain daging ayam, harga rata-rata telur ayam ras di pedagang eceran juga naik 2,60% atau sebesar Rp740 menjadi Rp29.210 per kilogram.

    Harga minyak goreng kemasan sederhana naik 1,04% menjadi Rp18.430 per liter, sedangkan rata-rata minyak goreng curah turun 3,92% atau Rp650 ke harga Rp15.950 per liter.

    Di sisi lain, panel harga Bapanas menunjukkan harga rata-rata gula konsumsi di pedagang eceran naik 0,33% menjadi Rp18.010 per kilogram. Harga garam halus beryodium turun 1,98% menjadi Rp11.370 per kilogram.

    Lalu, harga rata-rata tepung terigu curah turun 1,48% menjadi Rp9.980 per kilogram. Sementara itu, tepung terigu kemasan (non-curah) terkerek tipis 0,84% menjadi Rp13.200 per kilogram.

    Beralih ke komoditas pangan yang bersumber dari protein hewani mengalami beragam harga. Untuk harga rata-rata ikan kembung bernilai Rp36.560 per kilogram, turun 1,32% atau sebesar Rp490.

    Adapun, harga rata-rata ikan bandeng juga turun 1,32% atau sebesar Rp600 menjadi Rp32.390 per kilogram. Namun, harga rata-rata ikan tongkol naik 1,74% menjadi Rp31.620 per kilogram.

  • Harga bawang merah naik menjadi Rp32.240 per kg pada 1 November

    Harga bawang merah naik menjadi Rp32.240 per kg pada 1 November

    Arsip foto – Bawang merah dijual pedagang di Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (21/8/2024). ANTARA/Harianto

    Harga bawang merah naik menjadi Rp32.240 per kg pada 1 November
    Dalam Negeri   
    Calista Aziza   
    Jumat, 01 November 2024 – 11:39 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum naik per Jumat (1/11) pagi, bawang merah naik menjadi Rp32.240 per kilogram (kg).

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 09.00 WIB, harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 0,39 persen atau Rp60 menjadi Rp15.500 per kg.

    Begitu pun beras medium naik 0,07 persen atau Rp10 menjadi Rp13.540 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog naik 0,08 persen atau Rp10 menjadi Rp12.560 per kg.

    Berikutnya komoditas bawang merah naik di angka 4,67 persen atau Rp1.380 menjadi Rp32.240 per kg; begitu pula bawang putih bonggol naik 1,70 persen atau Rp680 menjadi Rp40.580 per kg.

    Berikutnya, harga komoditas cabai merah keriting naik 2.09 persen atau Rp610 menjadi Rp29.810 per kg; lalu cabai rawit merah juga naik 0,90 persen atau Rp370 menjadi Rp41.620 per kg.

    Selanjutnya, harga daging sapi murni ikut turun 0,15 persen atau Rp200 menjadi Rp135.130 per kg; lalu daging ayam ras naik 0,03 persen atau Rp10 menjadi Rp36.330 per kg; begitu juga telur ayam ras naik 1,51 persen atau Rp430 menjadi Rp28.970 per kg.

    Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik 0,84 persen atau Rp90 menjadi Rp10.750 per kg; begitu pun gula konsumsi naik 0,89 persen atau Rp160 menjadi Rp18.080 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan sederhana naik 1,42 persen atau Rp260 menjadi Rp18.500 per kg; begitu pun minyak goreng curah naik 0,18 persen atau Rp30 menjadi Rp16.630 per kg.

    Berikutnya harga tepung terigu curah turun 0,40 persen atau Rp40 menjadi Rp10.070 per kg; begitu pula tepung terigu non curah turun 1,07 persen atau Rp140 menjadi Rp12.980 per kg.

    Kemudian, harga jagung di tingkat peternak naik 0,84 persen atau Rp50 menjadi Rp6.030 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium turun 1,65 persen atau Rp190 menjadi Rp11.330 per kg.

    Berikutnya, harga ikan kembung terpantau naik 2,32 persen atau Rp860 menjadi Rp37.880 per kg; sedangkan ikan tongkol turun 2,43 persen atau Rp760 menjadi Rp30.570 per kg; ikan bandeng juga turun 3,50 persen atau Rp1.160 menjadi Rp32.020 per kg.

    Sumber : Antara

  • Bulog Bogor sediakan satu ton beras di bazar sembako murah

    Bulog Bogor sediakan satu ton beras di bazar sembako murah

    ANTARA – Bulog Bogor berkolaborasi dengan Kopyor Bogor menggelar bazar sembako murah di Kelurahan Pasirkuda, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat pada Jumat (1/11). Pengelola Gudang Bulog Bogor, Daniel mengatakan bazar sembako murah ini dilakukan hanya satu hari dengan menyiapkan satu ton beras, distribusi ini sebagai upaya menjaga stabilisasi harga dan pasokan pangan di masyarakat Kota Bogor. (Fadzar Ilham Pangestu/Rizky Bagus Dhermawan/Rijalul Vikry)

  • Jakarta Catat Inflasi 0,03% di Oktober 2024 – Page 3

    Jakarta Catat Inflasi 0,03% di Oktober 2024 – Page 3

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sebanyak 28 dari 38 provinsi di Indonesia mengalami inflasi Oktober 2024. Inflasi tertinggi terjadi di Provinsi Maluku.

    “Sebanyak 28 dari 38 provinsi di Indonesia menglamai inflasi, sedangkan 10 provinsi lainnya mengalami deflasi. Inflais tertinggi terjadi di Maluku yakni 0,65 persen, sementara deflasi terdalam terjadi di Maluku Utara 1,05 persen,” kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, kata Plt. Kepala Badan Pusat Statistik Amalia A. Widyasanti dalam konferensi pers BPS, Jumat (1/11/2024).

    Untuk rinciannya, inflasi tertinggi terjadi di Maluku sebesar 0,65 persen, Nusa Tenggara Timur 0,26 persen, Sulawesi Utara dan Sulawesi Barat sebesar 0,21 persen, Lampung inflasinya 0,20 persen, Jawa Tengah 0,19 persen, dan Kalimantan Utara sebesar 0,17 persen.

    Selanjutnya, untuk inflasi terendah terjadi diJawa Barat sebesar 0,02 persen, Bali 0,07 persen. Sementara, deflasi terdalam terjadi di Maluku Utara 1,05 persen, Gorontalo 0,57 persen, Kepulauan Babel 0,18 persen, dan Kalimantan Timur 0,16 persen.

    Adapun BPS melaporkan data inflasi Indonesia pada Oktober sebesar 0,08 persen. Secara tahunan (year-on-year/yoy) terjadi inflasi 1,71 persen, dan secara tahun kalender (year to date) 0,82 persen.

    Amalia mengatakan, inflasi pada Oktober 2024 mengakhiri tren deflasi yang terjadi sejak Mei 2024 hingga September 2024. Adapun kelompok pengeluaran penyumbang inflasi terbesar adalah perawatan pribadi dan jasa lainnya inflasi 0,94 persen dan memberi andil inflasi 0,06 persen.

    BPS mencatat komoditas dominan yang mendorong inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan yang beri andil 0,06 persen. Sementara itu, ada komoditas lain yang memberikan andil inflasi, antara lain daging ayam ras dengan andil inflasi 0,04 persen, bawang merah andil inflasi 0,03 persen, tomat dan nasi dengan lauk dengan andil inflasi masing-masing 0,02 persen.

    Selanjutnya, kopi bubuk, minyak goreng, Sigaret Kretek Mesin dan beras memberikan andil inflasi masing-masing sebesar 0,01 persen.

  • Potensi produksi beras Jabar tertinggi di tingkat Nasional

    Potensi produksi beras Jabar tertinggi di tingkat Nasional

    ANTARA – Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat menyebutkan Jabar memiliki potensi produksi beras tertinggi di tingkat nasional periode Oktober-Desember 2024 yang mencapai 1,16 juta ton. Pemprov Jabar pun direkomendasikan untuk menjaga program pupuk dan pompanisasi pertanian berjalan lancar agar produksi beras optimal. (Dian Hardiana/Fahrul Marwansyah/Farah Khadija)

  • Airlangga Akui PMI Manufaktur Masih Kontraksi Akibat Daya Beli Lemah

    Airlangga Akui PMI Manufaktur Masih Kontraksi Akibat Daya Beli Lemah

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto buka suara terkait masih terkontraksinya Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia  pada Oktober 2024 di level 49,2. 

    Airlangga menyebutkan sektor manufaktur masih bertengger di bawah angka 50—yang menunjukkan kontraksi atau penurunan aktivitas—akibat kondisi daya beli masyarakat yang mempengaruhi permintaan. 

    “Kami melihat dari segi domestik itu terjadi pelemahan konsumen,” ujarnya kepada media massa di Kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (1/11/2024). 

    Pasalnya, permintaan yang turun dari masyarakat membuat stok barang meningkat dan produksi barang baru menjadi turun. 

    Dirinya berharap kondisi daya beli masyarakat ini dapat segera pulih sehingga permintaan naik dan pabrik ataupun industri dapat terus melakukan produksi. 

    Airlangga menuturkan pemerintah terus mencapi potensi baik dari pasar domestik maupun pasar ekspor agar barang-barang tersebut dapat terserap. 

    “Kalau konsumsinya recover kita juga berharap industrinya juga bisa akan terdorong,” tuturnya. 

    Pernyataan Airlangga tersebut sejalan dengan informasi S&P Global terbaru bahwa operasional manufaktur Indonesia masih mengalami penurunan dari sisi produksi, permintaan baru, dan ketenagakerjaan. 

    Economics Director S&P Global Market Intelligence Paul Smith mengatakan hal tersebut dikarenakan aktivitas pasar yang belum bergairah karena ketidakpastian geopolitik yang menyebabkan klien waspada dan tidak bergerak.

    Kondisi pasar yang lesu membuat penumpukan pekerjaan baru turun karena perusahaan mampu menyelesaikan pekerjaan, sedangkan stok barang jadi meningkat. 

    Sementara dari data inflasi yang kerap dikaitkan dengan daya beli masyarakat, mulai mencatatkan terjadi inflasi setelah liam bulan mengalami deflasi bulanan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya inflasi sebesar 1,71% secara tahunan atau year on year (YoY) dan sebesar 0,08% secara bulanan atau month to month (MtM). 

    Di mana secara bulanan, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil inflasi 0,06%. Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan.

    Sementara penyumbang utama inflasi Oktober 2024 secara tahunan adalah kelompok kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil inflasi 0,67%. Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah beras, Sigaret Kretek Mesin (SKM), kopi bubuk, minyak goreng, dan bawang merah.