Produk: Beras

  • Klarifikasi Nia Lida yang Diberi Mahar Rp 1,5 Miliar dan Diberi Perusahaan

    Klarifikasi Nia Lida yang Diberi Mahar Rp 1,5 Miliar dan Diberi Perusahaan

    Jakarta, Beritasatu.com – Pedangdut yang memiliki nama asli Rusnia atau Nia Rose atau Nia ‘Lida’ buka suara terkait pemberian mahar yang fantastis senilai Rp 1,5 miliar hingga diberi perusahaan oleh suaminya, Ahmad Andi Agung yang sempat viral di media sosial.

    “Kalau untuk mahar senilai Rp 1,5 miliar, 77 gram emas, kalau di adat aku tidak boleh meminta. Namun, semua itu atas dasar keinginan dari pihak laki-laki (Ahmad Andi Agung),” kata Nia ‘Lida’ dikutip dari channel YouTube, Rabu (27/11/2024).

    Nia ‘Lida’ mengatakan, pemberian dari suaminya itu tidak berhenti di situ saja. Setelah resmi menikah, Nia kembali diberikan perusahaan oleh suaminya itu.

    “Setelah menikah aku dikasih perusahaan semacam production house gitu, yang membutuhkan jasa videografer sama foto,” lanjutnya.

    Ia membantah, pertemuan dengan suaminya karena diperkenalkan oleh Abdul Aziz, suami dari Putri Isnari.

    “Aku mau meluruskan soal adanya perjodohan. Saya tegaskan, itu enggak ada sama sekali dan tidak benar kabar itu. Karena, banyak orang yang berasumsi, kalau saya dijodohkan sama suami putri padahal enggak sama sekali,” tandas Nia ‘Lida’.

    Dunia maya kembali dibuat heboh dengan beredarnya pedangdut Nia ‘Lida’ yang dilamar kekasihnya, Ahmad Andi Agung Prakoso dengan nilai mahar yang cukup fantastis yakni menembus Rp 1,5 miliar.

    Beredarnya video itu pertama kali diunggah oleh akun Instagram @rumpi_gosip. Pada video itu memperlihatkan detik-detik momen lamaran pedangdut jebolan kompetisi di salah satu stasiun televisi.

    “Lamaran itu memiliki mahar dengan jumlah Rp 1.577.777.700,” kata seorang wanita pada video itu, Jumat (13/11/2024).

    Selain memberikan uang senilai Rp 1,5 miliar, Ahmad Andi Agung Prakoso juga memberikan barang lainnya yang nilainya juga fantastis.

    “Mahar itu belum termasuk uang tunai Rp 777.777, kemudian seperangkat alat salat dan emas sebesar 77 gram, lalu ada cincin 3,5 gram dan ada pun endang-endang yang dibawa dan yang telah disepakati kedua belah pihak terdiri dari gula 2 sak, tepung 2 sak, beras 2 kuintal,” ujarnya lagi.

  • Pengamat: Pemerintah Perlu Kaji Bentuk Bansos untuk Kelas Menengah

    Pengamat: Pemerintah Perlu Kaji Bentuk Bansos untuk Kelas Menengah

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat menilai pemerintah perlu menentukan bentuk bantuan sosial atau bansos bila akan memberikan kepada kalangan kelas menengah.

    Bansos berupa kebutuhan pokok, seperti beras, dinilai tak efektif dalam membantu daya beli kelas menengah.

    Direktur Eksekutif MUC Tax Research Institute Wahyu Nuryanto menyampaikan pemerintah perlu mengkaji apakah bantuan yang diberikan cukup untuk menjaga daya beli, ketika terjadi kenaikan harga sebagai dampak penerapan PPN 12%.

    “Saya pikir, bantuan sosial belum tentu bisa mendongkrak daya beli kelas menengah bila nanti bentuknya berupa kebutuhan pokok,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (27/11/2024).

    Menurutnya, keperluan kelas menengah lebih kepada uang tunai untuk meningkatkan konsumsi. Meski demikian, efektivitas bansos tersebut akan bergantung pada nilai bantuannya.

    Pemerintah perlu menentukan barang atau jasa yang memang jadi kebutuhan sehari-hari masyarakat menengah ke bawah.

    Wahyu melihat usulan pemberian bantuan berupa insentif internet berupa pulsa maupun internet gratis dapat menjadi pilihan karena sudah menjadi kebutuhan harian.

    Di sisi lain, pemerintah juga perlu memperhatikan penerima bansos. Apakah benar penerima bantuan merupakan kelas menengah atau bukan, agar tepat sasaran.

    Permasalahan yang saat ini terjadi, bansos untuk masyarakat kelas bawah pun nyatanya tidak tepat sasaran. Terlebih belum ada kriteria kelas menengah seperti apa yang mungkin mendapatkan bansos penguatan daya beli.

    Pasalnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat fenomena penurunan jumlah kelas menengah hingga 9,48 juta orang ke kelas menuju kelas menengah dan rentan miskin.

    Direktur Pengembangan Big Data Indef Eko Listiyanto menjelaskan kelas menengah tidak bisa diberi bantuan sosial (bansos) yang bersifat sembako karena ditujukan untuk kelas bawah.

    Oleh sebab itu, dia menyarankan agar kompensasi untuk kelas menengah berupa insentif sektor transportasi, internet, hingga pendidikan.

    “Misal tarif angkutan umum tidak naik dulu, itu sudah insentif bagus. Agak lebih advance, misalnya pulsa atau memperbanyak wifi gratis, itu bagian dari insentif bisa hemat pulsa,” jelas Eko usai acara Seminar Nasional Proyeksi Ekonomi Indonesia 2025 di Jakarta Pusat, Kamis (21/11/2024).

    Selain itu, sambungnya, sektor pendidikan juga perlu insentif berupa penurunan biaya pendidikan karena kerap menjadi salah satu kelompok pengeluaran terbesar kelas menengah. Lagi pula, Eko menekankan pentingnya investasi ke sumber daya manusia.

    Sementara Kementerian Keuangan justru ingin menghindari pemberian insentif yang bersifat bantuan sosial alias bansos kepada kelas menengah. Pemerintah pun mendorong agar kelas menengah menjadi peserta BPJS.

  • Usai Nyoblos, Zulhas Ngaku Stok Beras RI Tertinggi Sepanjang Sejarah

    Usai Nyoblos, Zulhas Ngaku Stok Beras RI Tertinggi Sepanjang Sejarah

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengeklaim persediaan beras Indonesia melimpah pada tahun ini, sekaligus menjadi stok beras tertinggi sepanjang sejarah.

    Zulhas pun memastikan persediaan beras aman menjelang momentum Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

    Adapun, eks Menteri Perdagangan (Mendag) 2022–2024 itu sendiri mengaku telah melangsungkan rapat bersama dengan Presiden Prabowo Subianto pada Selasa (27/11/2024). Dalam rapat tersebut, Zulhas menyampaikan bahwa persediaan stok pangan Indonesia aman dan harga dipastikan stabil.

    “Oh Nataru, kemarin habis rapat kita dengan bapak Presiden [Prabowo Subianto]. Saya paparan bahwa persediaan stok pangan, harga stabil, cukup, beras kita stoknya tertinggi sepanjang sejarah, ada 8 juta ton [beras] lebih,” kata Zulhas seusai mencoblos di TPS 025, Kelurahan Cipinang Muara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (27/11/2024).

    Untuk itu, Zulhas mengimbau agar masyarakat tidak perlu khawatir dengan beras pada tahun ini.

    “Jadi tidak usah khawatir, barang cukup, stok pangan cukup, Natal tahun baru aman,” tekannya.

    Berdasarkan laman resmi Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pukul 09.28 WIB, Rabu (27/11/2024), harga beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog terpantau stabil pada pagi hari ini.

    Harga rata-rata beras SPHP Bulog dibanderol Rp12.530 per kilogram di tingkat pedagang eceran. Sementara itu, harga beras premium dan beras medium mengalami penurunan secara nasional.

    Perinciannya, rata-rata beras premium dipatok seharga Rp15.410 per kilogram, turun tipis 0,06% atau Rp10. Sedangkan harga beras medium turun 0,15% atau sebesar Rp20, sehingga dibanderol Rp13.460 per kilogram di pedagang eceran. 

    Sementara itu, mengutip dari akun Instagram resmi Kemenko Pangan, Rabu (27/11/2024), Presiden Prabowo Subianto memanggil Menko dan para Menteri Bidang Pangan dalam rapat terbatas (ratas) terkait pangan di Istana Merdeka pada Selasa (26/11/2024).

    Di sana, Zulhas menyampaikan kabar baik terkait produksi dan stok pangan nasional. Produksi beras pada 2025 diperkirakan mencapai 32 juta ton, sementara stok beras nasional hingga akhir Desember 2024 diproyeksikan mencapai lebih dari 8 juta ton, dengan hampir 2 juta ton dikelola oleh Bulog.

    Lebih lanjut, Zulhas menyampaikan berbagai isu strategis di sektor pangan dibahas dalam ratas, mulai dari distribusi pupuk, neraca komoditas, hingga transformasi kelembagaan Perum Bulog.

    Dalam keterangan pers usai rapat, Menko Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan adanya keputusan terkait perbaikan rantai distribusi pupuk yang selama ini dianggap terlalu panjang.

    Zulhas menyebut sudah terjadi kesepakatan terkait Peraturan Presiden (Perpres), di mana Kementerian (Kementan) akan memutuskan aturan ini.

    “Kementan langsung ke Pupuk Indonesia, Pupuk Indonesia langsung ke Gapoktan, pengecer, atau distribusi, sehingga rantai distribusinya menjadi sangat pendek,” terang Zulhas.

    Dia juga menyampaikan keputusan terkait neraca komoditas saat ini akan turut melibatkan Menko Pangan. Adapun sebelumnya, neraca komoditas hanya diputuskan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

  • Pede Betul! Mentan Yakin Indonesia Bebas Impor Beras Tahun Depan

    Pede Betul! Mentan Yakin Indonesia Bebas Impor Beras Tahun Depan

    Jakarta: Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meyakini Indonesia pada 2025 sudah terbebas dari impor beras, mengingat produksi di tahun tersebut ditargetkan mencapai 32 juta ton.
     
    “32 juta ton dalam satu tahun ya, doakan insyaallah di 2025,” kata Mentan Amran di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Selasa, 26 November 2024.
     
    Amran menjelaskan, pihaknya saat ini menargetkan untuk mencapai swasembada pangan secepatnya sesuai arahan dari Presiden Prabowo Subianto dalam Astacita. “Kalau swasembada jangan impor lagi. Itu cari persoalan lagi,” ketus dia.
     
    Dirinya menjelaskan produksi pada 2025 meningkat secara tahunan sebanyak satu juta ton dibandingkan 2024. Sehingga dirinya memastikan hal tersebut bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri.
     
    Apabila dikonversi menjadi rupiah, maka satu juta ton beras itu mencapai Rp12 triliun. “Naik satu juta ton itu banyak, nilainya satu juta ton Rp12 triliun,” ungkap Amran.
     

     

    Produksi padi 2024 turun 2,45%
     
    Sementara itu, merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) luas panen padi pada 2024 diperkirakan 10,05 juta hektare. Angka ini mengalami penurunan sebanyak 167,25 ribu hektare atau 1,64 persen dibandingkan luas panen padi di 2023 yang sebesar 10,21 juta hektare.
     
    Sedangkan produksi padi pada tahun ini diperkirakan sebesar 52,66 juta ton gabah kering giling (GKG), mengalami penurunan sebanyak 1,32 juta ton GKG atau 2,45 persen dibandingkan produksi padi di tahun sebelumnya yang sebesar 53,98 juta ton GKG.
     
    Adapun produksi beras pada 2024 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sekitar 30,34 juta ton, mengalami penurunan sebanyak 757,13 ribu ton atau 2,43 persen dibandingkan produksi beras di 2023 yang sebesar 31,10 juta ton.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Maarten Paes Sensitif Gluten, Apa Saja Makanan yang Tak Boleh Dikonsumsi?

    Maarten Paes Sensitif Gluten, Apa Saja Makanan yang Tak Boleh Dikonsumsi?

    Jakarta

    Kiper andalan Timnas Indonesia Maarten Paes disebut memiliki kondisi sensitivitas gluten. Hal ini membuat Paes harus mengonsumsi makanan-makanan khusus yang dipastikan bebas dari gluten.

    Kondisi kiper ini diketahui ketika fisioterapis Timnas Indonesia Heo Ji-seob melakukan pemeriksaan darah seluruh pemain. Kemudian, dirinya mengetahui alergen dari para punggawa garuda.

    “Hasilnya menunjukkan bahwa Maarten Paes memiliki sensitivitas terhadap gluten,” kata Heo dikutip dari akun Instagram-nya, Rabu (27/11/2024).

    Lalu, mereka yang memiliki kondisi sensitivitas gluten tidak boleh makan apa saja?

    Menjawab hal ini, spesialis gizi klinik dr Raissa E Djuanda, SpGK mengatakan gluten merupakan protein alami yang biasanya ditemukan di biji-bijian. Menurut dr Raissa, ada beberapa masalah yang bisa muncul ketika seseorang dengan sensitivitas gluten mengonsumsi makanan mengandung gluten.

    “Gejalanya mirip dengan gangguan pencernaan seperti kembung, diare, sembelit, sakit perut, hingga maag. Selain itu juga seringkali pasien merasa lelah, sakit kepala, nyeri sendi, hingga penyakit celiac,” ucap dr Raissa ketika dihubungi detikcom, Selasa (26/11/2024).

    Gluten sendiri biasanya ditemukan dalam gandum, tepung terigu, oatmeal, barley, hingga rye. Hal ini membuat Paes kesulitan untuk mengonsumsi beberapa makanan olahan tepung seperti roti, pasta, sereal, atau mi.

    Dikutip dari Healthline, ada beberapa alternatif makanan yang bisa dipilih ketika seseorang memiliki kondisi ini, seperti nasi, jagung, kentang, ubi, singkong, tepung beras, beras merah, telur, ikan. Beberapa makanan olahan seperti mi atau pasta kini juga ada yang memberikan label ‘gluten free’, sehingga aman untuk dikonsumsi.

    “Kondisi ini tidak dapat sembuh, tetapi dengan menghindari makanan yang mengandung gluten secara konsisten, gejalanya dapat terkendali dan kualitas hidup lebih baik,” tandas dr Raissa.

    (dpy/naf)

  • Mentan Amran yakini Indonesia bebas impor beras tahun 2025

    Mentan Amran yakini Indonesia bebas impor beras tahun 2025

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Mentan Amran yakini Indonesia bebas impor beras tahun 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 26 November 2024 – 17:34 WIB

    Elshinta.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meyakini Indonesia pada tahun 2025 sudah terbebas dari impor beras, mengingat produksi di tahun tersebut ditargetkan mencapai 32 juta ton.

    “32 juta ton dalam satu tahun ya, doakan InsyaAllah di 2025,” kata Mentan Amran di Jakarta, Selasa (26/11). 

    Dikatakan dia, pihaknya saat ini menargetkan untuk mencapai swasembada pangan secepatnya sesuai arahan dari Presiden Prabowo dalam Astacita.

    “Kalau swasembada jangan impor lagi. Itu cari persoalan lagi,”kata dia.

    Dirinya menjelaskan produksi pada tahun 2025 meningkat secara tahunan sebanyak 1 juta ton dibandingkan tahun 2024. Sehingga dirinya memastikan hal tersebut bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri.

    Adapun peningkatan produksi yang dianggap sedikit tersebut, Mentan Amran menyatakan apabila dikonversi menjadi rupiah nilai 1 juta ton beras mencapai Rp12 triliun.

    “Naik 1 juta ton itu banyak, nilainya 1 juta ton Rp12 triliun,” katanya.

    Sementara itu, merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) luas panen padi pada tahun 2024 diperkirakan 10,05 juta hektare, angka ini mengalami penurunan sebanyak 167,25 ribu hektare atau 1,64 persen dibandingkan luas panen padi di tahun 2023 yang sebesar 10,21 juta hektare.

    Sedangkan produksi padi pada tahun ini diperkirakan sebesar 52,66 juta ton gabah kering giling (GKG), mengalami penurunan sebanyak 1,32 juta ton GKG atau 2,45 persen dibandingkan produksi padi di tahun sebelumnya yang sebesar 53,98 juta ton GKG.

    Adapun produksi beras pada tahun 2024 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sekitar 30,34 juta ton, mengalami penurunan sebanyak 757,13 ribu ton atau 2,43 persen dibandingkan produksi beras di tahun 2023 yang sebesar 31,10 juta ton.

    Sumber : Antara

  • Top 5 News: Menag Kembalikan Barang Gratifikasi hingga Rencana Gaji Guru Naik pada 2025

    Top 5 News: Menag Kembalikan Barang Gratifikasi hingga Rencana Gaji Guru Naik pada 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Sejumlah pemberitaan pada Selasa (26/11/2024) menarik perhatian pembaca dan menjadi top 5 news Beritasatu.com. Salah satunya adalah Menteri Agama (Menag) Prof Nasarudin Umar mengembalikan barang yang diduga sebagai gratifikasi ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    Kemudian, siswa di Semarang tewas ditembak Polisi, tahun depan gaji guru akan dinaikkan, hingga Prabowo Subianto akan memberikan gelar pahlawan kepada 16 tokoh.

    Berikut ini ringkasan top 5 news atau lima berita terpopuler yang bisa disimak kembali oleh pembaca Beritasatu.com:

    1. ASN Juga Bisa Laporkan Gratifikasi seperti Menag, Ini Cara yang Aman dan Rahasia

    Menteri Agama Prof Nasarudin Umar mengembalikan barang yang diduga sebagai gratifikasi ke KPK pada Selasa (26/11/2024) pagi mendapat banyak apresiasi. 

    Langkah pelaporan dan pengembalian gratifikasi yang dilakukan menag ini diyakini sebagai wujud komitmen Nasaruddin agar Kemenag menjadi contoh good governance atau tata kelola pemerintahan yang baik.

    2. Siswa Tewas Ditembak Oknum Polisi, Karangan Bunga Penuhi SMKN 4 Semarang

    Puluhan karangan bunga ucapan dukacita memenuhi halaman SMKN 4 Semarang seusai salah satu siswanya, yakni GRO (16) tewas ditembak oleh oknum polisi.

    Deretan karangan bunga, buket bunga, sampai foto bingkai korban menghiasi pintu masuk sekolah. Selain karangan bunga, para alumni dan teman korban juga menuliskan kalimat sindiran kepada institusi kepolisian, yakni “Polisi Melindungi, Mengayomi, Bukan Menembaki!!!.”

    3. Presiden Prabowo Naikkan Gaji Guru Mulai 2025, Ini Besarannya

    Presiden Prabowo Subianto memutuskan menaikkan gaji guru mulai 2025. Bukan hanya guru berstatus aparatur sipil negara (ASN), kesejahteraan guru honorer dan pengajar sekolah swasta juga ditingkatkan. 

    Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengatakan, guru ASN akan mendapat kenaikan gaji sebesar 100% dari gaji pokok masing-masing. 

    4. Produksi Beras 2025 Ditargetkan 32 Juta Ton, Mentan Amran Sulaiman: Indonesia Tak Impor Lagi

    Menteri Pertanian atau Mentan Andi Amran Sulaiman menargetkan produksi beras mencapai 32 juta ton pada 2025. Mentan juga meyakini dengan target tersebut, Indonesia tak akan impor beras mulai tahun depan.

    “(Target produksi beras) 32 juta ya. Doakan insyaallah 2025,” kata Mentan Amran dalam konferensi pers di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (26/11/2024).

    5. Presiden Prabowo Subianto Bakal Beri Gelar Pahlawan Nasional kepada 16 Tokoh

    Presiden Prabowo Subianto bakal memberikan anugerah gelar pahlawan nasional kepada 16 tokoh. Hal ini dipastikan oleh Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.

    Demikian top 5 news Beritasatu.com yang menarik perhatian pembaca. Namun, terdapat update berita lainnya yang tak kalah menarik, informatif, serta menghibur yang bisa pembaca simak lebih lanjut. 

  • Stok beras nasional capai tertinggi dalam 5 tahun

    Stok beras nasional capai tertinggi dalam 5 tahun

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Menko Pangan: Stok beras nasional capai tertinggi dalam 5 tahun
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 26 November 2024 – 21:45 WIB

    Elshinta.com – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengungkapkan kabar gembira terkait stok beras nasional yang diproyeksikan mencapai jumlah tertinggi dalam lima tahun terakhir.

    Zulkifli Hasan, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, menjelaskan bahwa stok beras pada akhir Desember 2024 diperkirakan akan mencapai lebih dari 8 juta ton, terdiri atas sekitar 1,95 juta ton di Bulog dan lebih dari 6 juta ton di masyarakat.

    “Ada kabar gembira. Beras kita akhir Desember nanti ini akan dicatat sebagai stok tertinggi 5 tahun terakhir,” katanya, usai bertemu Presiden Prabowo Subianto.

    Selain itu, Zulkifli juga menyebutkan bahwa produksi beras nasional pada tahun 2025 diproyeksikan mencapai 32 juta ton.

    Zulkifli mengatakan bahwa capaian ini menunjukkan pengelolaan stok beras yang lebih baik untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

    “Mudah-mudahan impornya tahun depan tidak akan sebanyak tahun 2024. Kalau impor pun sedikit,” katanya lagi.

    Dalam lima tahun terakhir, stok beras nasional Indonesia menunjukkan tren yang fluktuatif, dipengaruhi oleh hasil panen, konsumsi, dan kebijakan pengelolaan pangan.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dan laporan pemerintah, stok beras pada akhir 2019 tercatat sekitar 4 juta ton. Pada 2020 dan 2021, terjadi surplus stok 1,33 juta ton, setelah kebutuhan konsumsi terpenuhi.

    Tahun 2022 menunjukkan peningkatan signifikan, dengan stok akhir mencapai 6,05 juta ton. Lonjakan ini didukung oleh produksi nasional sebesar 31,68 juta ton, serta kinerja panen yang optimal.

    Baru pada 2023 dan 2024 stok beras di Indonesia stabil di angka tertinggi, yakni lebih dari 8 juta ton.

    Sumber : Antara

  • Wamentan Sudaryono Soal Transformasi Bulog: Akan Jadi Badan yang Menstabilkan Harga Pangan

    Wamentan Sudaryono Soal Transformasi Bulog: Akan Jadi Badan yang Menstabilkan Harga Pangan

    Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Menteri Pertanian atau Wamentan Sudaryono menyebutkan transformasi Bulog nantinya menjadi badan yang akan menstabilkan harga pangan sehingga saat panen raya terjaga. Dengan begitu negara benar-benar hadir saat panen raya dan menguatkan swasembada pangan.

    “Saat panen raya itu mesti ada satu badan, ada satu lembaga yang bisa diperintah untuk menyerap hasil panen petani. Jadi Bulog itu sebagai penstabil harga,” ujarnya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (26/11/2024).

    Selain itu, Sudaryono menambahkan, Bulog juga akan dikasih tugas untuk menyalurkan beras untuk masyarakat miskin. “Untuk bantuan pangan kepada rakyat yang membutuhkan,” ucapnya.

    Sudaryono menjelaskan, dengan transformasi itu, Bulog menjadi lembaga yang kembali kepada tujuan awalnya sebagai badan urusan logistik. Selain itu, akan memperlihatkan negara aman untuk cadangan pangan.

    “Untuk memastikan bahwa negara kita secara cadangan pangan akan aman, punya stoknya. Di saat panen raya ngambil, di saat ada kebutuhan dia lempar ke pasar,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan pemerintah akan melakukan transformasi Bulog dalam waktu dekat. Hal itu dilakukan demi kelancaran program Presiden Prabowo Subianto, yakni swasembada pangan.

    “Tadi juga atas persetujuan dan izin bapak presiden dalam rapat, kita akan membahas mulai Jumat besok mengenai transformasi Bulog agar seperti apa. Swasembada pangan ini akan sangat tergantung kepada Bulog,” ungkapnya seusai rapat dengan Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Selasa (26/11/2024).

    Zulhas menjelaskan, Bulog selama ini kerap menghitung untung rugi karena yang membeli bahan pangan, seperti jagung dan gabah. “Oleh karena itu Bulog akan dibahas mengenai transformasi kelembagaannya,” ucapnya.

    Meski begitu, dia belum mau memberikan bocoran terkait transformasi Bulog nantinya karena baru akan dibahas pada Jumat (29/11/2024).

  • Menjaga Ketahanan Pangan Keluarga

    Menjaga Ketahanan Pangan Keluarga

    Jakarta

    Dalam upaya menjaga ketahanan pangan keluarga, pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah konkret untuk memastikan setiap warga negara, terutama keluarga prasejahtera, dapat mengakses makanan bergizi. Salah satu program unggulan yang digagas oleh Presiden terpilih, Prabowo Subianto, adalah program makan bergizi gratis. Program ini bertujuan untuk memastikan anak-anak, terutama dari keluarga kurang mampu, mendapatkan gizi yang cukup, dengan harapan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Dengan anggaran negara untuk menjangkau target cakupan mencapai 82,9 juta anak, program ini bertujuan untuk mengurangi prevalensi malnutrisi, meningkatkan prestasi akademik, serta mempersiapkan generasi yang sehat, cerdas, dan kompetitif. Bahkan untuk mendukung pelaksanaan program ini, pemerintah telah membentuk Badan Gizi Nasional yang bertanggung jawab atas program nasional ini sampai kepada anak-anak sekolah di seluruh Indonesia.

    Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo-Gibran, upaya untuk mencapai swasebada beras juga terus dipacu. Selain itu, pemerintah juga fokus pada penguatan ketahanan pangan nasional melalui diversifikasi pangan lokal. Program swasembada pangan yang dijalankan oleh Kementerian Pertanian bertujuan untuk memperkuat peran petani kecil dan petani muda dengan memberikan akses terhadap lahan, pupuk bersubsidi, serta teknologi pertanian modern. Hal ini diharapkan dapat menciptakan sistem pangan yang lebih tangguh dan berkelanjutan, sekaligus mendukung kesejahteraan petani.Mengurangi ketergantungan pada satu bahan pangan pokok juga terus dikampanyekan. Komoditas seperti sagu, jagung, dan umbi-umbian kini mendapat perhatian lebih sebagai bagian dari pola makan sehat.

    Solusi di Tingkat Rumah Tangga

    Pada acara Pengelolaan Komoditas Hortikultura Skala Rumah Tangga yang diadakan di Makassar, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengajak seluruh rumah tangga di Indonesia memanfaatkan pekarangan mereka untuk produksi pangan. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) dapat menghemat anggaran negara triliunan rupiah. Program P2L ini berfokus pada optimalisasi pekarangan rumah untuk menghasilkan komoditas pangan yang dapat mengurangi pengeluaran rumah tangga, seperti cabai, sayuran, dan protein hewani. Melalui pelatihan dan pendampingan yang diberikan kepada ibu rumah tangga, masyarakat diharapkan dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka, serta meningkatkan produktivitas dan ekonomi keluarga.

    P2L juga sejalan dengan program “Makan Bergizi Gratis” yang akan dimulai pada Januari 2024. Program ini bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat, terutama di tingkat rumah tangga, dengan menyediakan bahan pangan yang bergizi melalui budidaya pekarangan. Kementerian Pertanian berperan aktif dalam mendukung program ini, termasuk bekerja sama dengan investor untuk meningkatkan produksi susu dan daging. Selain itu, Mentan juga mengajak Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan seluruh kepala daerah untuk berpartisipasi dalam program ini dengan memanfaatkan pekarangan rumah mereka untuk menghasilkan pangan yang dapat mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar.

    Di banyak daerah, program Pekarangan Pangan Lestari terbukti telah banyak melibatkan kelompok perempuan yang berperan aktif dalam kegiatan pertanian rumah tangga. Mereka tidak hanya bertanggung jawab untuk mengelola kebun rumah tangga, tetapi juga memainkan peran kunci dalam menciptakan jaringan komunitas yang mendukung ketahanan pangan. Program ini dapat mengadopsi teknik pertanian yang ramah lingkungan seperti hidroponik, pertanian vertikal, dan pertanian organik, yang cocok untuk lahan terbatas di perkotaan. Inisiatif seperti ini tidak hanya memberikan pasokan pangan segar bagi keluarga, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.

    Urbanisasi yang pesat di Indonesia juga menjadi tantangan besar dalam menjaga ketahanan pangan, mengingat semakin terbatasnya lahan pertanian dan menurunnya jumlah tenaga kerja di sektor pertanian. Pertanian perkotaan menawarkan solusi potensial untuk masalah ini. Di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta, program pertanian perkotaan yang berbasis pada P2L memungkinkan masyarakat untuk memanfaatkan ruang terbatas di sekitar mereka, seperti atap gedung atau pekarangan rumah, untuk menanam tanaman pangan. Teknologi pertanian modern seperti hidroponik dan vertikultur memungkinkan produksi pangan yang efisien meskipun lahan terbatas.

    Selain meningkatkan ketahanan pangan, pertanian perkotaan juga dapat mengurangi emisi karbon, karena produk pangan diproduksi lebih dekat dengan konsumen, sehingga mengurangi kebutuhan transportasi. Program ini juga dapat memperkuat ketahanan pangan lokal dan menyediakan sumber pangan segar bagi masyarakat perkotaan, yang sering kali sulit mengakses pangan bergizi dengan harga terjangkau.

    Tanaman Perkebunan dan Tanaman Obat

    Selain tanaman pangan, pemanfaatan tanaman perkebunan dan tanaman obat juga menjadi bagian integral dari program P2L. Di berbagai daerah, seperti di Desa Sukapulih, Sumatera Selatan, masyarakat menanam tanaman perkebunan seperti tanaman obat, tanaman komersil kopi dan kelapa serta pohon pinang di pekarangan mereka. Tanaman-tanaman ini berfungsi sebagai sumber pangan dan pendapatan bagi keluarga. Selain itu, tanaman obat yang ditanam di pekarangan, seperti jahe, kunyit, dan sambiloto, juga berperan dalam menjaga ketahanan kesehatan keluarga. Dengan cara ini, program P2L tidak hanya berfokus pada ketahanan pangan, tetapi juga pendapatan keluarga dan kesehatan masyarakat melalui pendekatan yang berbasis pada kearifan lokal.

    Walaupun program P2L dapat berkembang dan diterapkan dengan baik dibeberapa daerah, masih ada beberapa tantangan dihadapi. Penguatan kapasitas kelompok perempuan, perluasan pertanian perkotaan ke daerah yang belum menerapkan, serta pengenalan teknologi pertanian yang lebih inovatif merupakan langkah-langkah penting untuk memperluas dampak program ini. Kebijakan pemerintah yang mendukung pertanian perkotaan dan memberikan bantuan sarana produksi dan modal usahatani bagi rumah tangga berpenghasilan rendah juga akan memperkuat keberlanjutan program P2L dalam jangka panjang.

    Kuntoro Boga Andri

    Kepala Pusat Standarisasi Instrument Perkebunan, Kementan

    (jbr/dhn)