Produk: Beras

  • Deretan Makanan yang Dikonsumsi Warga Okinawa Jepang Biar Panjang Umur

    Deretan Makanan yang Dikonsumsi Warga Okinawa Jepang Biar Panjang Umur

    Jakarta

    Okinawa adalah pulau terbesar di Kepulauan Ryukyu yang terletak di lepas pantai Jepang antara Laut China Timur dan Laut Filipina. Okinawa termasuk dalam salah satu dari lima wilayah di dunia yang dikenal sebagai zona biru atau ‘Blue Zone’.

    Orang-orang yang tinggal di Blue Zone biasanya memiliki harapan hidup sangat panjang dan sehat dibandingkan dengan populasi dunia lainnya. Banyak warganya di sana yang berusia setidaknya 100 tahun.

    Harapan hidup yang dinikmati oleh penduduk Okinawa dapat dijelaskan oleh beberapa faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup. Meskipun demikian, para ahli percaya bahwa salah satu pengaruh terkuat adalah pola makan.

    Diet Okinawa mengacu pada pola makan tradisional masyarakat yang tinggal di pulau Okinawa, Jepang. Diet dan gaya hidup mereka yang unik dianggap memberi mereka harapan hidup terpanjang di dunia.

    Diet tradisional Okinawa rendah kalori dan lemak, tetapi tinggi karbohidrat. Diet ini menekankan pada sayuran dan produk kedelai, serta sesekali dan dalam jumlah kecil, mi, nasi, dan ikan.

    Banyak manfaat dari diet Okinawa yang dapat dikaitkan dengan pasokan makanan utuh, padat nutrisi, dan kaya antioksidan. Nutrisi esensial penting untuk fungsi tubuh yang tepat, sementara antioksidan melindungi tubuh dari kerusakan sel.

    Tidak seperti orang Jepang lainnya, orang Okinawa mengonsumsi sangat sedikit nasi. Sebaliknya, sumber kalori utama mereka adalah ubi jalar, diikuti oleh biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan sayuran kaya serat.

    Dikutip dari Healthline, makanan pokok dalam diet tradisional Okinawa adalah

    Sayuran: Ubi jalar (oranye dan ungu), rumput laut, rumput laut, rebung, lobak daikon, pare, kubis, wortel, okra China, labu, dan pepaya hijauBiji-bijian: Millet, gandum, beras, dan miMakanan kedelai: Tahu, miso, natto, dan edamameDaging dan makanan laut:Sebagian besar ikan putih, makanan laut, dan sesekali daging, semua potongan, termasuk organLainnya: teh, rempah-rempah, dan dashi (kuah). Terlebih lagi, teh melati dikonsumsi secara bebas dalam diet ini, dan rempah-rempah kaya antioksidan seperti kunyit adalah hal yang umum.

    (suc/suc)

  • Kue Bunga Gelam, Simbol Keselamatan Masyarakat Melayu Lingga

    Kue Bunga Gelam, Simbol Keselamatan Masyarakat Melayu Lingga

    Liputan6.com, Kepri – Masyarakat Melayu Lingga di Kepulauan Riau (Kepri) memiliki berbagai makanan tradisional yang melambangkan identitas budayanya, salah satunya kue bunga gelam. Tak hanya sebagai sajian, kue ini juga merupakan bagian dari tradisi masyarakat setempat.

    Mengutip dari disbud.kepriprov.go.id, tidak semua makanan tradisional Melayu Lingga bisa dihidangkan secara bebas dan dinikmati kapan saja. Sebagian makanan hanya dibuat untuk acara adat tertentu.

    Kue bunga gelam bukan termasuk makanan tradisional yang bebas dihidangkan kapan saja. Kue ini hanya dikhususkan pada acara tertentu.

    Kue bunga gelam merupakan warisan makanan tradisional yang ada di Kabupaten Lingga, khususnya di Daik di wilayah Kampung Gelam. Penamaan kue gelam diambil dari tempat asalnya, Kampung Gelam.

    Beberapa versi mengatakan, penamaan kue bunga gelam diambil dari nama pohon gelam. Meski berasal dari Kampung Gelam, tetapi tidak semua orang di Kampung Gelam mempunyai tradisi kue bunga gelam dan hanya dikhususkan kepada pihak keluarga tertentu saja.

    Tradisi membuat kue bunga gelam dilakukan oleh beberapa keluarga di Daik yang memiliki satu nenek moyang yang berasal dari Kampung Gelam. Umumnya, kue ini dibuat saat acara adat istiadat khitan, bertindik, pernikahan, dan melahirkan.

    Konon, kue bunga gelam dipercaya dapat menjauhkan seseorang dari bala bencana. Adapun minyak yang keluar dari bunga gelam dipercaya bisa menyembuhkan luka berkhitan dan bertindik.

    Kue bunga gelam yang merupakan makanan sakral ini dibuat oleh seorang perempuan dalam keadaan bersih. Sebelum mulai membuat, para pembuat kue perlu berwudu terlebih dahulu. Setelah kue selesai di buat, sisa-sisa kue atau bahan dikumpulkan dan dihanyutkan ke sungai tanpa tersisa.

    Kue bunga gelam dibuat dengan mencampurkan aneka bahan, seperti alba, adas manis atau pedas, jahe, kunyit, serai, bawang putih, garam, telur, santan kelapa, dan tepung beras. Cara membuatnya dimulai dengan membuat tepung beras dibuat dadeh.

    Kemudian, dicampur telur, santan, dan bumbu yang telah dihaluskan. Setelah semua tercampur, adonan digoreng hingga matang.

    Tak hanya sebagai makanan, tradisi pembuatan kue bunga gelam juga merupakan simbol keselamatan dan kebahagian. Kue bunga gelam dianggap membawa tuah dan penyembuhan.

     

    Penulis: Resla

  • Bantuan Beras 10 Kg untuk Warga Kota Mojokerto Turun Lagi

    Bantuan Beras 10 Kg untuk Warga Kota Mojokerto Turun Lagi

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebanyak 8.630 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kota Mojokerto yang masuk dalam data P3KE (Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem), kembali menerima bantuan pangan cadangan beras pemerintah (CBP) dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).

    Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, Moh. Ali Kuncoro secara langsung meninjau proses penyaluran di Kelurahan Mentikan, Kecamatan Prajuritkulon. Dalam kunjungannya, sosok yang akrab disapa Mas Pj tersebut didampingi Kepala Cabang Bulog Subdrive Surabaya Muhammad Husin dan Kepala Kantor Pos Mojokerto, Ketut Krisna Wibawa.

    “Kami ingin memastikan seluruh bantuan ini tepat sasaran dan diterima langsung oleh warga yang membutuhkan. Dengan adanya bantuan beras ini, semoga dapat membantu kebutuhan pangan keluarga. Program ini dari Bapanas (Badan Pangan Nasional) berdasarkan data P3KE,” ungkapnya, Rabu (4/12/2024).

    Bantuan ini merupakan tahap ketiga bulan Desember, di mana masing-masing KPM menerima 10 kg beras. Penyaluran bantuan pangan tahap ketiga tersebut menutup program bantuan CBP untuk tahun 2024. Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto memastikan distribusi dilakukan secara transparan, adil, dan sesuai data penerima yang telah diverifikasi.

    Penyaluran tahap ketiga ini dilakukan di tiga kecamatan se-Kota Mojokerto dengan rincian 1.835 penerima di Kecamatan Kranggan, 3.336 penerima di Kecamatan Magersari, dan 3.459 penerima di Kecamatan Prajuritkulon. [tin/ian]

  • Indikator Pembangunan Jember Positif Jelang Akhir Tahun 2024

    Indikator Pembangunan Jember Positif Jelang Akhir Tahun 2024

    Jember (beritajatim.com) – Sejumlah indikator pembangunan Kabupaten Jember, Jawa Timur, menunjukkan tren positif menjelang akhir tahun 2024. Bupati Hendy Siswanto berharap daya beli masyarakat Jember tetap bagus.

    “Alhamdulillah, pengendalian inflasi (tahunan) kita bagus, 1,44 persen. Cuma harapan kita adalah 2,5 persen plus satu atau minus satu, sehingga daya beli bagus. Ini masih rendah, tapi daya beli kan kurang bagus nantinya,” kata Hendy, ditulis Rabu (4/12/2024).

    Pertumbuhan ekonomi Jember juga membaik, yakni 4,93 persen. “Dulu di awal kami memimpin Jember pada 2021, pertumbuhan kita minus 2,98 persen,” kata Hendy.

    Angka pengangguran pun turun dari 4,01 persen menjadi 3,93 persen. “Alhamdulillah, capaian-capaian positif sudah terjadi di akhir tahun 2024,” kata Hendy.

    Namun Hendy tak mau lengah. Saat ini hujan masih belum terlalu deras mengguyur. Setiap orang diminta waspada saat intensitas hujan semakin tinggi. “Harus hari-hati. Kabar BMKG, musim hujan sebenarnya pada Januari-Februari 2025,” katanya.

    Bulan depan Pemkab Jember harus bersiap menyongsong datangnya Ramadan. “Ketersediaan pangan kita harus terjaga betul, karena bulan Ramadan masuk pada akhir Februari 2025. Kesiapan harus matang. Jangan sampai terjadi inflasi tinggi, karena cuaca bisa membuat lahan sawah puso. Sawah yang tergenang panennya nanti, bukan sekarang,” kata Hendy.

    Sejauh ini stok beras di Jember juga aman. “Bahkan Bulog kita menyuplai lima kabupaten,” kata Hendy. [wir]

  • Kementerian Pertanian Alokasikan Rp 23,61 Triliun untuk Swasembada Beras pada 2025

    Kementerian Pertanian Alokasikan Rp 23,61 Triliun untuk Swasembada Beras pada 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Pertanian (Kementan) mengusulkan alokasi anggaran 2025 sebesar Rp 23,61 triliun untuk mendukung program swasembada beras. Menteri Pertanian atau Mentan Amran Sulaiman mengatakan, hal itu menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto yang memerintahkan secepatnya mewujudkan swasembada pangan atau beras.

    “Kami mengusulkan reprioritasi pemanfaatan anggaran tahun 2025 sebagai berikut, kegiatan mendukung swasembada pangan (beras) sebesar Rp 23,61 triliun,” katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (4/12/2024).

    Amran menjelaskan, anggaran tersebut akan dialokasikan untuk kegiatan optimasi lahan seluas 851.000 hektare (ha), pencetakan sawah baru 225.000 ha, pompanisasi untuk lahan tadah hujan 500.000 ha, pengelolaan potensi lahan bersama Kementerian Pekerjaan Umum seluas 300.000 ha, dan tumpang sisip padi gogo pada tanaman perkebunan dan sawit yang luasnya mencapai 300.000 ha.

    Menurut Mentan Amran Sulaiman, Kementan juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp 413,67 miliar untuk mendukung program pangan bergizi. Alokasi anggaran ini diturunkan dalam bentuk bantuan benih sayuran dan buah, ubi jalar, dan ayam petelur sejumlah 600.000 ekor untuk kegiatan pekarangan pangan bergizi di 2.500 desa.

    Dari anggaran Kementan pada 2025, Amran menargetkan produksi beras mencapai 32,83 juta ton, jagung 16,68 juta ton, kedelai 334.000 ton, aneka cabai 3,08 juta ton, bawang merah 1,99 juta ton, kopi 772.000 ton, kakao 641.000 ton, tebu 36 juta ton, kelapa 2,88 juta ton, daging sapi/kerbau 399,41 ribu ton, dan daging ayam 4,34 juta ton.

    Amran juga menyampaikan realisasi pelaksanaan anggaran 2024. Dia mengungkapkan, dari pagu APBN sebesar Rp 15,56 triliun, realisasi anggaran Kementan pada 30 November 2024 mencapai Rp 13,12 triliun atau 84,29%.

    “Dalam sisa waktu satu bulan ke depan, kami akan terus berupaya untuk mempercepat semua kegiatan dan realisasi serapan anggaran dan menargetkan realisasi serapan anggaran pada akhir Desember 2024 minimal 96%,” tegas Mentan Amran Sulaiman.

  • Bulog Aceh pastikan persediaan beras cukup hingga Maret 2025

    Bulog Aceh pastikan persediaan beras cukup hingga Maret 2025

    Stok saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan di Aceh, termasuk untuk penyaluran bantuan pangan cadangan beras pemerintah

    Banda Aceh (ANTARA) – Perum Bulog Kantor Wilayah Aceh memastikan persediaan beras di gudang perusahaan tersebut sebanyak 17 ribu ton cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan di daerah itu hingga Maret 2025.

    “Stok yang tersedia saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan di Aceh, termasuk untuk penyaluran bantuan pangan cadangan beras pemerintah alokasi Desember 2024,” kata Pemimpin Wilayah Perum Bulog Aceh Ihsan di Aceh Besar, Rabu.

    Ia menyebutkan persediaan yang ada saat ini sebanyak 17 ribu ton dengan alokasi distribusi bantuan pangan sekitar 5 ribu ton dan untuk kebutuhan lainnya termasuk kebencanaan.

    Ihsan mengatakan persediaan beras yang ada di Gudang Bulog tersebut termasuk hasil pengadaan beras dalam negeri yang dibeli dari hasil panen milik petani yang ada di provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa itu.

    Adapun total pengadaan beras dalam negeri di Provinsi Aceh hingga saat ini sebanyak 14 ribu ton setara beras atau telah tercapai sesuai target.

    Pihaknya berharap masyarakat di Provinsi Aceh tidak perlu khawatir karena persediaan beras di gudang perusahaan tersebut cukup untuk memenuhi permintaan masyarakat di pasaran melalui program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).

    Pewarta: M Ifdhal
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2024

  • Ayo Merapat! Ada Ajang Simpang Lima Farmers Market dan Jewel of Central Java di Semarang

    Ayo Merapat! Ada Ajang Simpang Lima Farmers Market dan Jewel of Central Java di Semarang

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Guna mendekatkan petani, dan juga pelaku usaha tani dengan konsumen secara langsung, Pemerintah Kota Semarang akan menggelar Simpang Lima Farmers Market di lapangan Pancasila, Simpang Lima pada Sabtu – Minggu, 7 – 8 Desember 2024.

    Acara tersebut menjadi satu rangkaian dengan kegiatan Jewel of Central Java yang digelar oleh Bank Indonesia.

    “Ya jadi Simpang Lima Farmers Market ini bisa dibilang sebagai pengembangan dari PAK RAHMAN (Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman) yang Alhamdulillah telah beberapa kali dilakukan di berbagai wilayah Kota Semarang. Kini kita besarkan skalanya melalui event ini,” ungkap Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu di kantornya.

    Simpang Lima Farmers Market diharapkan dapat menjadi wadah yang efektif untuk mempertemukan petani dan pelaku usaha pertanian secara langsung dengan masyarakat, industri, komersial dan perbankan di Jawa Tengah guna mempromosikan produk pertanian dan pangan lokal kepada konsumen (farmer hub). 

    Hal ini juga dapat mempersingkat rantai distribusi bahan pangan sehingga lebih menghemat biaya.

    “Tentunya ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya pelaku usaha pertanian dan pangan. Selain itu juga sebagai program pengendalian inflasi yang menekan fluktuasi harga pangan dengan meningkatkan ketersediaan pangan,” ujar Mbak Ita, sapaan akrabnya.

    Simpang Lima Farmers Market akan diikuti oleh petani dan pelaku UMKM yang telah diseleksi sesuai dengan standar yang ditentukan. Adapun stand-stand UMKM akan dibagi menjadi beberapa cluster yaitu Cluster Buah, Cluster Sayur, Cluster Tanaman Hias, Cluster Bibit, Cluster Urban Farming, Cluster Hewani / Ternak, Cluster Olahan Pertanian, Cluster olahan pangan pendamping beras, Cluster Daur Ulang Sampah, hingga Sektor Swasta.

    Sementara itu, ajang The Jewel of Central Java yang diinisiasi oleh Bank Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Kota atau Pemkot Semarang dilaksanakan untuk mendukung peningkatan perekonomian di Jawa Tengah. 

    Event bertema kebudayaan yang mengangkat tagline Rupiah Tresno Budoyo ini terdiri dari rangkaian acara edukasi dan peningkatan literasi yang mencakup Cinta Bangga Paham Rupiah, digitalisasi sistem pembayaran, serta pengembangan UMKM dan Pariwisata.

    Ada pun rangkaian pertunjukan pada event The Jewel of Central Java, antara lain 

    Sabtu sore: Hiburan Gema Nusantara Pelajar dan hiburan band.

    Sabtu malam: Seni Tari Tradisional Warak Ngendog, Casual Talk Digitalisasi, Sendratari Mandatara Relief Borobudur 

    Minggu pagi: Olah raga bersama dan pembagian doorprize

    “Nanti ada acara keseniannya yang ditampilkan oleh pelajar, Sanggar Kinnara-Kinnari, Wayang Orang Ngesti Pandawa. Jadi ayo ramai-ramai ke Simpang Lima pada akhir pekan ini. Bersama keluarga jalan-jalan nonton hiburan sambil belanja bahan pangan murah,” ajak Mbak Ita. (*)

  • Bulog jamin stok beras nasional aman untuk kebutuhan natal-tahun baru

    Bulog jamin stok beras nasional aman untuk kebutuhan natal-tahun baru

    Stok kita kalau nasional 2 juta ton. Saya kira itu salah satu jumlah, atau bahkan jumlah terbesar setelah sekian tahun, jadi aman.

    Yogyakarta (ANTARA) – Perum Bulog memastikan persediaan beras secara nasional dalam kondisi aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang akhir tahun, guna menghadapi Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    “Stok kita kalau nasional 2 juta ton. Saya kira itu salah satu jumlah, atau bahkan jumlah terbesar setelah sekian tahun, jadi aman,” kata Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparyono, di Yogyakarta, Rabu.

    Wahyu menyebut 2 juta ton beras tersebut merupakan proyeksi stok nasional hingga 31 Desember 2024.

    Persediaan beras tersebut masih memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, termasuk penyaluran bantuan pangan pada 2025 selepas momen natal dan tahun baru.

    Menurut dia, pada Januari dan Februari 2025 Perum Bulog masih akan menggelontorkan 320 ribu ton beras untuk penyaluran bantuan pangan bagi 16 juta penerima.

    Selama dua bulan itu pula, pihaknya bakal menyalurkan 300 ribu ton beras untuk Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

    “Sehingga kurang lebih total 640 ribu ton (dikeluarkan untuk Januari-Februari 2025), sehingga masih tersisa 1,4 juta ton,” kata dia pula.

    Meskipun demikian, Wahyu menuturkan stok beras nasional bakal kembali mendapat tambahan dari serapan beras petani saat musim panen raya pada musim tanam pertama (MT 1) Maret-April 2025.

    Selama periode itu, ia menargetkan dapat menyerap 600 ribu ton beras dari para petani mitra di seluruh Indonesia.

    Pewarta: Luqman Hakim
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2024

  • Memicu Kolesterol Atau Malah Sehatkah Santan dalam masakan Minang?

    Memicu Kolesterol Atau Malah Sehatkah Santan dalam masakan Minang?

    JAKARTA – Satu per satu, piring-piring besar berisi lauk pauk disajikan di hadapan pelanggan, berjejer di atas meja dalam takaran yang melimpah. Begitu pelayan datang dengan bakul bambu berisi lauk, mereka akan menyajikannya langsung ke meja. Itulah khasnya rumah makan Minang.

    Biasanya, nasi putih yang masih panas akan ditemani beragam lauk seperti rendang daging sapi, ayam pop, gulai tunjang (juga dikenal sebagai gulai kikil), sambal hijau atau sambal lado merah, ikan balado, dan masih banyak lagi.

    Di rumah makan tersebut pula, setiap santapan seolah bercerita tentang tradisi panjang, yang membawa pengunjung seakan-akan pulang ke tanah Minangkabau, tempat asal semua cita rasa ini bermula. Setiap hidangan yang terhidang di meja bukan sekadar makanan, melainkan sebuah perjalanan waktu yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini.

    Dalam setiap piring yang disajikan, terkandung filosofi hidup mendalam, yang menjaga keseimbangan antara rasa, kesehatan, dan hubungan sosial.

    Inilah salah satu pengalaman budaya yang menonjol dalam kuliner Sumatra Barat, yakni penyajian lauk pauk yang tidak pelit bumbu dan kekayaan santan dalam hidangannya.

    Santan memang menjadi bahan yang tidak terpisahkan dalam masakan Minang. Ia memberi rasa yang kaya, gurih, dan tekstur kental menjadi ciri khas setiap hidangan. Meski santan sering dianggap mengandung lemak jenuh yang berisiko bagi kesehatan jantung, kenyataannya masakan Minang yang kaya santan ini tidak cenderung menyebabkan masalah kardiovaskular pada banyak orang Minang.

    Mengapa bisa demikian? Jawabannya terletak pada cara tradisional dalam memasak dan keseimbangan pola makan yang diterapkan secara alami dalam budaya Minangkabau.

    Yan Heri, salah seorang pemilik restoran di Kota Padang, mengungkapkan meskipun melimpah, penggunaan santan saat proses memasak tidaklah sembarangan. Santan yang digunakan berasal dari kelapa segar yang diperah langsung dan dimasak dalam waktu lama dengan api kecil sehingga dapat mengeluarkan sebagian besar minyak dari santan, menjadikannya lemak yang mudah diserap tubuh. Selain itu ia juga menggunakan aneka rempah-rempah yang tidak hanya memberi rasa, tetapi berfungsi sebagai penyeimbang bagi kesehatan tubuh.

    “Hidangan yang disajikan di sini adalah makanan yang sehat untuk dikonsumsi. Apalagi mencampurkan rempah-rempah di dalamnya sehingga rasa autentik di dalamnya tetap terjaga. Kami juga tidak menggunakan santan kemasan yang biasanya mengandung bahan pengawet atau zat aditif lain,” kata pemilik Restoran Sederhana itu seperti dilansir dari ANTARA.

    Klaim tersebut selaras dengan temuan pakar gizi Universitas Andalas, Prof. Masrul, yang menekankan bahwa keseimbangan bahan dan cara pengolahan adalah kunci dari keberhasilan masakan Minang dalam menjaga kesehatan jantung meskipun menggunakan santan.

    Rempah-rempah yang digunakan dalam masakan Padang, seperti kunyit, jahe, lada, dan cabe, memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang dapat menurunkan risiko peradangan dan mengurangi kadar kolesterol jahat dalam darah, dua faktor utama yang disebut Masrul memengaruhi kesehatan kardiovaskular.

    “Santan ini ternyata secara biokimia punya rantai ganda, jadi tidak termasuk yang tinggi resikonya. Sebab, kalau memang santan menjadi penyebab, saya pikir tentu dulu sudah lama dihentikan oleh masyarakat di sini. Yang kedua kaya akan bumbu itu sudah ada penelitian, rempah juga sebagai antioksidan, yang ketiga banyak sayuran,” katanya.

    Selain rempah-rempah, warisan kuliner khas Sumatra Barat, seperti dadih juga menjadi cerminan nilai-nilai kearifan lokal dan bentuk kepedulian terhadap kesehatan.

    Berdasarkan informasi dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Agam, 2021, produk olahan susu kerbau tersebut telah menjadi bagian dari tradisi sehari-hari masyarakat, yang tidak hanya sebagai hidangan lezat, tetapi juga sebagai penawar alami untuk mengendalikan kolesterol.

    Terbuat dari susu sapi yang difermentasi secara tradisional, dadih mengandung probiotik alami yang terbukti meningkatkan kesehatan pencernaan serta membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh. Probiotik membantu menjaga keseimbangan mikroflora di usus, mendukung kesehatan pencernaan, dan meningkatkan penyerapan nutrisi dari makanan, termasuk lemak dari santan.

    ANTARA pun berkesempatan untuk menengok proses pembuatan dadih di kediaman Iskal, salah satu generasi penerus tradisi pembuatan dadih, yang tinggal di Ngarai Sianok, Bukittinggi, Sumatra Barat. Di sini, dadih dibuat dengan cara yang sangat tradisional, menggunakan susu kerbau segar yang diperah langsung dari ternak.

    Dadih yang diproduksi ini berasal dari kerbau peliharaan Iskal sendiri. Untuk menghasilkan susu yang berkualitas baik, kerbau perlu diberi makan rumput kering sehingga kadar airnya rendah dan susu yang dihasilkan tidak asam.

    Proses pembuatan dadih dimulai dengan pemanasan susu kerbau yang telah diperah, lalu disaring dan dimasukkan ke dalam bambu agar dapat mengikat bau dan lebih cepat mengental. Setelah itu, dicampurkan dengan bakteri probiotik alami yang berfungsi untuk fermentasi.

    Selama fermentasi berlangsung, susu berubah menjadi dadih dengan tekstur lembut dan rasa yang sedikit asam. Proses fermentasi ini memakan waktu beberapa jam hingga dadih siap disajikan.

    Umumnya, masyarakat mencampur dadih dengan makanan berlemak seperti sayur cincang, namun ada juga yg membuatnya sebagai hidangan penutup, seperti ampiang dadiah, penganan khas Sumatra Barat yang terbuat dari beras ketan.

    Masyarakat Ngarai masih banyak yang mengonsumsi dadih. Biasanya Iskal menjual dadih hingga ke pasar-pasar, bisa mencapai puluhan tabung dadih sehari.

    Rempah-rempah dan dadih menjadi dua unsur khas dari kuliner tradisional Sumatera Barat. Keduanya memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh, yang pada gilirannya turut berkontribusi terhadap peningkatan angka harapan hidup masyarakat Sumatra Barat.

    Namun, manfaat kesehatan kuliner tradisional ini tidak hanya terbatas pada pengolahan makanan yang cermat dan pemilihan bahan alami. Pemerintah daerah juga memainkan peran krusial dalam mengoptimalkan angka harapan hidup masyarakat dengan meningkatkan pencegahan dan penanganan penyakit, terutama penyakit katastropik dan kardiovaskular, yang kerap menjadi penyebab utama kematian di banyak negara, termasuk Indonesia.

    Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Barat Lila Yanwar mengungkapkan pentingnya deteksi dini dan pencegahan dalam menangani penyakit-penyakit yang berpotensi mematikan, seperti penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes.

    Peningkatan angka harapan hidup masyarakat Sumatra Barat kini tercatat mencapai 73,5 tahun atau hampir menyentuh rerata usia harapan hidup penduduk Indonesia yang mencapai 73,93 tahun.

    Ini merupakan pencapaian yang menggembirakan dan mencerminkan kemajuan signifikan dalam sektor kesehatan. Salah satu faktor yang berkontribusi pada pencapaian ini adalah kombinasi antara upaya preventif melalui pola makan sehat dan deteksi dini terhadap penyakit-penyakit katastropik, termasuk penyakit kardiovaskular yang sering menjadi penyebab utama kematian.

    Selain kebiasaan makan sehat yang sudah menjadi bagian dari budaya lokal, Dinkes Sumbar juga menekankan pentingnya mencegah dan mendeteksi penyakit lebih cepat untuk mengurangi kematian akibat penyakit. Pola hidup sehat itulah yang menjadikan angka harapan hidup penduduk Sumbar menjadi lebih baik.

    Dengan akses yang semakin baik terhadap layanan kesehatan dan keberhasilan program-program deteksi dini, masyarakat Sumatra Barat kini lebih mampu mengelola kesehatan mereka dengan lebih baik, yang berkontribusi langsung terhadap peningkatan angka harapan hidup.

    Dinkes Sumbar memang intens turun ke lapangan bikin acara di setiap daerah terkait dengan gerakan masyarakat hidup sehat, seperti senam bersama, lalu menjadikan buah-buahan sebagai konsumsi saat rapat.

    Dengan demikian, masakan khas Minang yang selama ini sering ditakuti karena kandungan santan dan lemak jenuhnya, dari hasil riset Prof. Masrul itu, diketahui tidak berpengaruh negatif terhadap penurunan kesehatan masyarakat Sumatra Barat.

    Melalui pengolahan yang tepat serta keseimbangan penggunaan rempah-rempah–apalagi bila diiringi dengan mengonsumsi dadih–masakan Minang malah memberikan manfaat kesehatan, sepanjang dikonsumsi dengan bijak.

  • Beras dan Cabai Naik, Daging Sapi Turun

    Beras dan Cabai Naik, Daging Sapi Turun

    Jakarta: Harga sejumlah komoditas pangan pada Rabu secara umum fluktuatif. Harga beras premium, cabai keriting naik, sedangkan daging sapi murni turun.
     
    Melansir Antara, Rabu, 4 Desember 2024, berdasarkan data dari Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pukul 08.00 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 0,45 persen atau Rp70 menjadi Rp15.510 per kg.
     
    Sedangkan beras medium turun 0,67 persen atau Rp90 menjadi Rp13.390 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog juga turun 0,40 persen atau Rp50 menjadi Rp12.460 per kg.
    Berikutnya komoditas bawang merah turun 0,08 persen atau Rp30 menjadi Rp39.420 per kg; sedangkan bawang putih bonggol naik 0,48 persen atau Rp200 menjadi Rp41.980 per kg.
     
    Kemudian, harga komoditas cabai merah keriting naik 1,97 persen atau Rp590 menjadi Rp30.470 per kg; lalu cabai rawit merah juga naik 0,37 persen atau Rp140 menjadi Rp38.040 per kg.
     

    Harga daging sapi turun
    Sedangkan, harga daging sapi murni turun 2,27 persen atau Rp3.060 menjadi Rp131.700 per kg; lalu daging ayam ras naik 0,47 persen atau Rp170 menjadi Rp36.630 per kg; telur ayam ras naik 2,11 persen atau Rp600 menjadi Rp29.010 per kg.
     
    Selanjutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik 1,15 persen atau Rp120 menjadi Rp10.580 per kg; lalu gula konsumsi naik 0,56 persen atau Rp100 menjadi Rp18.080 per kg.
     
    Sementara itu untuk harga minyak goreng kemasan sederhana naik 1,29 persen atau Rp240 menjadi Rp18.800 per kg; sedangkan minyak goreng curah turun 1,45 persen atau Rp250 menjadi Rp17.010 per kg.
     
    Kemudian harga tepung terigu curah juga turun 0,50 persen atau Rp50 menjadi Rp10.050 per kg; begitu pun tepung terigu non curah turun 1,23 persen atau Rp160 menjadi Rp12.890 per kg. Harga jagung di tingkat peternak naik 9,00 persen atau Rp540 menjadi Rp6.540 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium turun 1,74 persen atau Rp200 menjadi Rp11.320 per kg.
     
    Untuk harga ikan kembung terpantau naik 4,42 persen atau Rp1.650 menjadi Rp39.020 per kg; lalu ikan tongkol juga naik 0,45 persen atau Rp110 menjadi Rp31.600 per kg; begitu pun ikan bandeng juga naik 0,78 persen atau Rp260 menjadi Rp33.770 per kg.
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)