Produk: Beras

  • Pemerintah sebut insentif sokong kelas menengah hadapi PPN 12 persen

    Pemerintah sebut insentif sokong kelas menengah hadapi PPN 12 persen

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga saat ditemui di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusama, Jakarta, Selasa (17/12/2024). (ANTARA/Livia Kristianti)

    Pemerintah sebut insentif sokong kelas menengah hadapi PPN 12 persen
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 17 Desember 2024 – 20:15 WIB

    Elshinta.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto menyebutkan kehadiran paket insentif yang diumumkan pemerintah menjelang pemberlakuan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen dapat menjadi penyokong daya bagi kelas menengah menghadapi perubahan pajak tersebut.

    “Pemerintah kemarin sudah mengeluarkan paket insentif untuk memperkuat daya dorong daripada kelas menengah Dan kemarin banyak insentif diberikan,” kata Airlangga saat ditemui di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusama, Jakarta, Selasa.

    Menurut Airlangga pemberlakuan PPN 12 persen merupakan kebijakan yang mengacu pada Undang-Undang yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Meski begitu, pemerintah melalui Kabinet Merah Putih berupaya agar pemberlakuan PPN 12 persen bisa berjalan dengan lancar lewat pemberian insentif berupa beberapa potongan harga untuk komoditas tertentu.

    Airlangga memberikan contoh seperti insentif 50 persen untuk 2.200 VA ke bawah menurutnya ada banyak rumah tangga yang akan terbantu lewat insentif tersebut.

    “Itu penerima manfaatnya itu mendekati 81,4 juta. Atau 97 persen dari pelanggan listrik. Nah itu sangat bisa menunjang daya konsumsi ke depan,” kata Airlangga.

    Sebelumnya, pada Senin (16/12) Pemerintah resmi menetapkan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025.

    “Sesuai dengan amanah Undang-Undang tentang Harmoni Peraturan Perpajakan, ini sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, tarif PPN tahun depan akan naik sebesar 12 persen per 1 Januari (2025),” kata Airlangga dalam konferensi pers Paket Kebijakan Ekonomi di Jakarta, Senin.

    Meskipun demikian, untuk barang dan jasa yang bersifat strategis, pemerintah tetap melanjutkan pemberian fasilitas pembebasan dari pengenaan PPN. Airlangga merinci, pemerintah bakal memberikan fasilitas dengan membebaskan PPN untuk sebagian barang kebutuhan pokok dan barang penting (bapokting).

    Adapun beberapa barang kebutuhan pokok yang tidak dikenakan PPN yakni; beras, daging ayam ras, daging sapi, ikan bandeng/ikan bolu, ikan cakalang/ikan sisik, ikan kembung/ikan gembung/ikan banyar/ikan gembolo/ikan aso-aso, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, ikan tuna, telur ayam ras, cabai hijau, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan gula pasir.

    Selain itu, tepung terigu, Minyakita, dan gula industri menjadi bahan pokok yang diberikan fasilitas berupa PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) 1 persen, yang artinya tarif PPN dikenakan tetap di 11 persen.

    Sumber : Antara

  • Mendag: Gerakan Pangan Murah upaya pemerintah meningkatkan daya beli

    Mendag: Gerakan Pangan Murah upaya pemerintah meningkatkan daya beli

    Program ini diharapkan akan memperkuat program penyediaan pangan berkualitas terjangkau bagi masyarakat.

    Medan (ANTARA) – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyatakan bahwa Gerakan Pangan Murah adalah salah satu upaya pemerintah untuk membantu meningkatkan daya beli masyarakat.

    “Program ini diharapkan akan memperkuat program penyediaan pangan berkualitas terjangkau bagi masyarakat,” ujar Mendag didampingi Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Agus Fatoni dan Wali Kota Medan Bobby Nasution, di Medan, Selasa.

    Melalui program Gerakan Pangan Murah ini, katanya lagi, diharapkan harga pangan di pasaran dapat terjaga pada tingkat yang wajar.

    Dalam Gerakan Pangan Murah di Taman Sakasanwira, Jalan Kapten Rahmad Buddin Medan, Mendag Budi Santoso menyerahkan minyak goreng kemasan kepada sejumlah warga.

    Adapun sejumlah bahan pokok yang dijual dengan harga acuan dalam Gerakan Pangan Murah ini, di antaranya minyak goreng kemasan Rp15.500/liter.

    Kemudian, gula pasir kemasan Rp17.500/kg, serta beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) seharga Rp59.000/kemasan ukuran 5 kilogram.

    Dijual juga komoditas pertanian, seperti cabai merah keriting Rp30.000/kg, cabai rawit Rp40.000/kg, bawang merah Rp30.000/kg, bawang putih Rp40.000/kg, tomat Rp12.000/kg, dan kentang Rp12.000/kg.

    “Hal ini diharapkan akan turut menjaga tingkat inflasi pangan pada level yang ditargetkan,” kata Budi.

    Mendag juga menyebutkan, Gerakan Pangan Murah kali ini digelar dengan harga yang terjangkau di tengah momentum perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    Pihaknya juga mengungkapkan, bahwa Gerakan Pangan Murah di Kota Medan ini berlangsung selama tujuh hari terhitung sejak 16 hingga 22 Desember 2024.

    Mendag juga mengajak masyarakat setempat untuk berbelanja di pasar rakyat, karena harga bahan pokok yang dipasarkan program ini telah terpantau stabil.

    Pewarta: Muhammad Said
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2024

  • Gubernur Sumut dan Mendag sidak pasar pastikan harga stabil

    Gubernur Sumut dan Mendag sidak pasar pastikan harga stabil

    Sidak kali ini guna mengecek ketersediaan bahan pokok, memastikan harga kebutuhan pokok stabil. Kita mengecek satu persatu harganya.

    Medan (ANTARA) – Penjabat Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Agus Fatoni bersama Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar tradisional untuk memastikan ketersediaan dan kestabilan harga bahan pokok menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    “Sidak kali ini guna mengecek ketersediaan bahan pokok, memastikan harga kebutuhan pokok stabil. Kita mengecek satu persatu harganya,” ujar Agus Fatoni, usai mengunjungi Pasar Sukaramai, di Medan, Selasa.

    Dalam kegiatan itu, Agus Fatoni menyebut ketersediaan dan harga bahan pokok menjelang perayaan hari besar keagamaan natal dan tahun baru di wilayah ini relatif stabil.

    Dia menyebut harga daging ayam dijual Rp28.000 per kilogram, daging sapi Rp130.000/kg, beras Rp13.000-Rp15.000/kg, gula pasir Rp18.000/kg, Minyakita Rp15.700/kg.

    Dalam memastikan harga tetap stabil, dia mengaku bahwa pemerintah provinsi setempat telah melakukan berbagai upaya yang berkoordinasi dengan pemangku kebijakan terkait.

    “Kami menggelar pasar murah dengan bersinergi bersama pemerintah kabupaten/kota, Bulog, produsen dan distributor guna memastikan ketersediaan dan harga tetap stabil,” kata dia.

    Untuk itu, pihaknya meminta kepada seluruh elemen masyarakat untuk tidak khawatir karena ketersediaan dan harga bahan pokok di wilayah ini akan terus pantau.

    “Jadi masyarakat diimbau tidak khawatir dengan ketersediaan bahan pokok. Cukup sampai awal tahun depan,” ujarnya pula.

    Mendag Budi Santoso mengatakan harga-harga barang kebutuhan pokok di Medan masih terkendali dan berharap stabilitas harga serta pasokan bahan pokok di Medan terus terjaga hingga Tahun Baru 2025.

    “Kami pantau Pasar Sukaramai di Medan. Pasokan cukup, harga terkendali. Beras, bawang merah, cabai, ayam, daging, telur semua harga sesuai harga acuan. Bahkan, beberapa ada yang di bawah harga acuan. Mudah-mudahan, kondisi ini terjaga selama natal dan tahun baru, sehingga saudara-saudara kita di Sumatera Utara, termasuk Medan, dapat bersuka cita merayakan momen ini,” ujar Budi Santoso.

    Ia juga menyampaikan, harga bawang merah di Medan cukup rendah, yaitu Rp32.000/kg atau di bawah rata-rata nasional.

    Menurut dia, pasokan dari sentra produksi Humbang Hasundutan yang sedang cukup melimpah menjadi alasan harganya cukup murah.

    Di sisi lain, untuk bawang putih, penurunan produksi di negara produsen yang berdampak kepada kenaikan harga internasional turut mempengaruhi harga bawang putih di Medan, yaitu menjadi Rp40.000/kg untuk jenis honan.

    Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2024

  • Pupuk Indonesia-TNI AD optimalkan lahan tidur lewat Agro Forestry

    Pupuk Indonesia-TNI AD optimalkan lahan tidur lewat Agro Forestry

    Program ini dimulai dari visi bersama Pupuk Indonesia dengan Bapak KASAD. Indonesia membutuhkan ketahanan pangan nasional sementara kita tahu banyak lahan-lahan yang dibiarkan menganggur. Inovasi sosial yang digagas Bapak KASAD ini benar-benar memberJakarta (ANTARA) – Pupuk Indonesia (Persero) berkolaborasi dengan TNI Angkatan Darat (AD) mendukung optimalisasi ratusan hektare (ha) lahan tidur dalam program Agro Forestry di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

    Penanaman perdana dilakukan oleh Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi bersama Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak di Lahan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Gunung Hejo, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Selasa.

    Rahmad Pribadi menyampaikan bahwa Pupuk Indonesia bersama dengan TNI AD akan menanam sebanyak 56.220 bibit pohon dengan berbagai jenis, khususnya buah-buahan di atas lahan 200 hektare.

    “Program ini dimulai dari visi bersama Pupuk Indonesia dengan Bapak KASAD. Indonesia membutuhkan ketahanan pangan nasional sementara kita tahu banyak lahan-lahan yang dibiarkan menganggur. Inovasi sosial yang digagas Bapak KASAD ini benar-benar memberikan manfaat,” ujar Rahmad.

    Lebih lanjut ia menjelaskan, tingkat kecerdasan masyarakat tidak lepas dari konsumsi gizi setiap harinya. Karena itu Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto saat ini menggagas program makan gratis bagi siswa untuk meningkatkan kecerdasan generasi penerus bangsa melalui ketercukupan gizi.

    Menurut dia, program Agro Forestry ini sekaligus bentuk dukungan Pupuk Indonesia bersama TNI AD terhadap program Pemerintah dalam peningkatan konsumsi gizi.

    “Jadi kalau berbicara gizi itu tentu makanan utama harus ada beras, harus ada sayur harus ada protein dan seterusnya. Selain itu juga dibutuhkan konsumsi yang mengandung vitamin. Program ini sangat penting karena membantu menyediakan buah-buahan mengandung banyak vitamin yang diperlukan oleh masyarakat Indonesia,” katanya.

    Rahmad juga menambahkan, program Agro Forestry ini memiliki multiplier effect bagi masyarakat dan lingkungan. Dalam pengelolaan program ini, pihaknya juga melibatkan masyarakat setempat, sehingga pohon-pohon yang ditanam memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan.

    Program tersebut juga memberikan manfaat besar bagi lingkungan. Ini menjadi komitmen Pupuk Indonesia, dimana dalam menjalankan setiap operasional perusahaan, selalu mengedepankan dan memperhatikan lingkungan.

    “Konsumsi oksigen satu orang dalam sehari, setara dengan oksigen yang diproduksi oleh tujuh pohon mangga. Apabila Pupuk Indonesia memiliki 20.000 karyawan, ratusan ribu pohon yang harus kita tanam. Tanaman ini mungkin belum mencukupi, tapi saya yakin apabila setiap elemen bangsa berbuat sekecil apapun kebaikan, insya Allah, Indonesia bisa menjadi bangsa yang kuat,” ujar Rahmad.

    Adapun Agro Forestry merupakan inovasi sosial yang saat ini menjadi program andalan di Pupuk Indonesia. Melalui program ini Pupuk Indonesia bisa membantu penghijauan dan mewujudkan Indonesia lebih sehat di masa depan.

    Dalam program ini, Pupuk Indonesia juga memberikan bantuan sebanyak lima unit traktor untuk pengolahan lahan, serta memberikan bantuan sembako untuk masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan.

    Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Maruli menyampaikan bahwa program Agro Forestry tahap pertama ini dilakukan di lahan seluas 200 hektare, ke depan targetnya bisa menyentuh 1.000 hektare.

    “Sebetulnya ini bukan kerja sama yang baru, sebelumnya kami sudah kerjakan mulai tiga tahun yang lalu. Jenis tanamannya disesuaikan dengan lingkungan, tanaman mana yang tumbuh subur di daerah tersebut,” ungkap dia.

    Ia juga menambahkan jika TNI AD selalu melibatkan masyarakat, sehingga manfaat yang didapatkan dari program ini semakin besar. Tidak hanya bagi lingkungan dan kesehatan, tapi juga dapat membawa kesejahteraan.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2024

  • Erick Thohir Sebut Produk BUMN Berpotensi Kena Dampak PPN 12 Persen – Page 3

    Erick Thohir Sebut Produk BUMN Berpotensi Kena Dampak PPN 12 Persen – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri BUMN Erick Thohir menyebut beberapa produk dari perusahaan pelat merah akan terdampak oleh kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) jadi 12 persen mulai 1 Januari 2025. 

    Pemerintah memastikan tarif PPN naik mulai 1 Januari 2025. Meski aturan itu berlaku untuk barang dengan kategori mewah atau bagi masyarakat mampu.

    “Pasti (BUMN terdampak),” ujar Erick di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (17/12/2024).

    Dia menerangkan, pemerintah memutuskan penerapan PPN 12 persen untuk barang kategori mewah. Ini jadi arahan Presiden Prabowo Subianto.

    “Bapak Presiden sudah memutuskan untuk yang mampu dikenakan, untuk yang kurang mampu tidak dikenakan,” ujarnya.

    Erick menilai, kebijakan itu jadi langkah bijak untuk menjaga keseimbangan ekonomi. Upaya itu bisa meningkatkan serapan pajak dari masyarakat mampu sambil melindungi masyarakat tidak mampu.

    “Saya rasa sangat bijak, karena memang keseimbangan pemeratan ekonomi itu kan harus ada keberlanjutan,” ucapnya.

    “Salah satunya ya bagaimana peran pajak itu ditingkatkan, sehingga pemerintah punya program yang baik untuk masyarakat secara menyeluruh. Untuk yang kurang mampu diproteksi, yang mampu ya bayar lebih,” Erick Thohir menambahkan.

    Jenis Barang Kena PPN

    Adapun beberapa barang yang terkena PPN cukup banyak. Seluruhnya dinilai masuk dalam kategori premium yang dipakai oleh masyarakat mampu.

    Misalnya, Beras Premium, Daging Premium, Ikan dan Seafood Premium, Buah-Buahan Premium, Layanan Pendidikan Premium, Pelayanan Kesehatan VIP, Listrik Daya Besar: Rumah tangga dengan daya listrik 3500 hingga 6600 VA. 

    Beberapa produk itu turut ditawarkan oleh BUMN. Beras premium misalnya ada yang dijual oleh Perum Bulog. Layanan rumah sakit juga ditawarkan oleh PT Pertamina Bina Medika serta listrik dilayani oleh PT PLN.

     

     

  • Rupiah Kembali Melemah Pagi Ini

    Rupiah Kembali Melemah Pagi Ini

    Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah pada pembukaan perdagangan hari ini mengalami pelemahan, meski pada sore kemarin mata uang Garuda tersebut sempat digdaya dan menguat.
     
    Mengutip data Bloomberg, Selasa, 17 Desember 2024, rupiah hingga pukul 10.18 WIB berada di level Rp16.035 per USD. Mata uang Garuda tersebut turun 34 poin atau setara 0,21 persen dari Rp16.001 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
     
    Sementara menukil data Yahoo Finance, rupiah pada waktu yang sama berada di level Rp16.034 per USD, juga melemah sebanyak 40 poin atau setara 0,25 persen dari Rp15.994 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
    Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah pada hari ini akan bergerak secara fluktuatif, meski demikian rupiah diprediksi akan melemah.
     
    “Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.050 per USD hingga Rp16.090 per USD,” ujar Ibrahim dalam analisis hariannya.
     

     

    Rupiah ditolong surplus neraca perdagangan

    Menurut Ibrahim, rupiah pada perdagangan kemarin tertolong data neraca perdagangan yang kembali mencatatkan surplus. Padahal sebelumnya, mata uang Garuda tersebut ambruk dan terjerembab cukup dalam.
     
    Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, surplus neraca perdagangan mencapai USD4,42 miliar pada November lalu. Ini adalah surplus ke-55 bulan beruntun. Surplus pada November ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya USD2,48 miliar.
     
    Surplus ini dipicu oleh nilai ekspor yang lebih tinggi dibandingkan impor. Ekspor RI mencapai USD24,01 miliar pada November 2024, sementara impor tercatat USD19,59 miliar. Adapun, impor RI mengalami penurunan hingga 10,71 persen (mtm) pada November 2024. 
     
    Selain itu, pemerintah resmi memberlakukan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025. Namun, sejumlah barang dan jasa tetap dibebaskan dari PPN, sementara beberapa barang lain mendapatkan fasilitas diskon tarif.
     
    Konsumsi rumah tangga tetap menjadi penopang utama ekonomi Indonesia, dengan kontribusi mencapai 50 persen. Untuk menjaga daya beli masyarakat, pemerintah memberikan stimulus, termasuk pembebasan PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk pembelian rumah dan kendaraan bermotor.
     
    Kemudian, pemerintah akan tetap memberikan bantuan pangan berupa 10 kilogram beras per bulan kepada masyarakat kurang mampu di desil I dan II. Rumah tangga dengan daya listrik di bawah 2.200 VA juga akan menerima diskon tagihan listrik sebesar 50 persen selama dua bulan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Pemerintah Susun Kriteria Barang Premium yang Bakal Kena PPN 12 Persen

    Pemerintah Susun Kriteria Barang Premium yang Bakal Kena PPN 12 Persen

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pemerintah tengah kebut aturan detail kriteria barang dan jasa premium yang bakal dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen mulai 1 Januari 2025.

    Aturan detail nanti akan berbentuk Peraturan Menteri Keuangan (PMK). Beleid itu akan berisi jenis dan harga barang yang termasuk dalam kategori premium atau mewah.

    “Nanti teknisnya itulah yang akan dirumuskan nanti di dalam PMK itu tadi. Makanya nanti akan kita detailkan kembali tindak lanjutnya,” ujar Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso di kantornya, Selasa (17/12).

    Menurut Susi sapaan akrabnya, pemerintah memiliki waktu sampai akhir bulan sebelum merilis aturan detail. Sebab, kebijakan PPN 12 persen harus dilaksanakan mulai awal tahun.

    “Ini kan masih ada waktu sampai akhir bulan ini, karena itu kami sudah ditugaskan Pak Menko untuk mengkoordinasikan teknis perumusan di PMK-nya seperti apa,” jelasnya.

    Susi menyebutkan misalnya untuk PPN sekolah mahal, pihaknya tengah mengumpulkan data berapa biaya sekolah bulannya. Termasuk jenis beras yang bakal dikenakan PPN 12 persen.

    “Ini kan tidak mudah. Tapi nanti itu yang kita detailkan dalam PMKnya,” pungkasnya.

    Pemerintah akan menaikkan tarif PPN dari 11 menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025 mendatang. Namun, tarif tak berlaku untuk semua barang.

    Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan ada barang yang tidak kena dan ada barang yang kena PPN 12 persen.

    Untuk yang kena, ia mengatakan kebanyakan merupakan barang premium yang konsumennya adalah orang kaya.

    Berikut beberapa contoh daftar barang premium yang kena PPN 12 persen mulai 1 Januari 2025:

    1. Beras super premium
    2. Buah-buahan premium
    3. Daging premium
    4. Ikan mahal seperti salmon premium, tuna premium
    5. Udang dan crustacea premium (king crab)
    6. Jasa pendidikan premium
    7. Jasa pelayanan kesehatan medis premium
    8. Listrik pelanggan rumah tangga 3.500-6.600 VA.

    (ldy/agt)

  • Mendag Budi Santoso Tinjau Pasar Suka Ramai di Medan Jelang Nataru

    Mendag Budi Santoso Tinjau Pasar Suka Ramai di Medan Jelang Nataru

    Bisnis.com, MEDAN –  Menteri Perdagangan Budi Santoso hari ini, Selasa, (17/12) melakukan kunjungan kerja ke Medan, Sumatra Utara. Ia memastikan langsung kesiapan Barat Indonesia dalam menghadapi Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Kunjungan kerja tersebut menjadi bagian dari roadshow Mendag Budi Santoso meninjau kesiapan berbagai wilayah di Indonesia menjelang Natal dan pergantian tahun.

    Salah satu titik yang dikunjungi adalah Pasar Suka Ramai di Kota Medan. Pascakunjungan, Mendag Budi Santoso mengatakan, harga-harga barang kebutuhan pokok (bapok) di Medan terkendali. Ia pun berharap stabilitas harga dan pasokan di Medan terus terjaga hingga tahun baru 2025.

    “Kami pantau Pasar Suka Ramai di Medan. Ternyata luar biasa. Pasokan cukup, harga terkendali. Beras, bawang merah, cabai, ayam, daging, telur semua harga sesuai harga acuan. Bahkan, beberapa ada yang di bawah harga acuan. Mudah-mudahan, kondisi ini terjaga selama Nataru sehingga, saudara-saudara kita di Sumatra Utara, termasuk Medan, dapat bersuka cita merayakan momen ini,” kata Mendag Budi Santoso.

    Mendag Budi Santoso menyampaikan, harga bawang merah di Medan cukup rendah, yaitu Rp32.000/kg atau di bawah rata-rata nasional. Menurutnya, pasokan dari sentra produksi Humbang Hasundutan yang sedang cukup melimpah menjadi alasan tingkat harga tersebut. Di sisi lain, untuk bawang putih, penurunan produksi di negara produsen yang berdampak kepada kenaikan harga internasional turut memengaruhi harga bawang putih di Medan, yaitu menjadi Rp40.000/kg untuk jenis honan.

    “Untuk cabai, meskipun ada kenaikan sedikit, tetapi masih jauh di bawah harga acuan. Pemerintah terus berkoordinasi dengan distributor dan produsen. Kami juga turun langsung ke lapangan untuk memastikan harga, seperti hari ini,” ujar Mendag Budi Santoso.

    Berdasarkan pantauan ke Pasar Suka Ramai, komoditas bapok yang dijual dengan harga stabil, antara lain beras medium Rp13.500/kg, beras medium Bulog Rp12.600/kg, minyak goreng curah Rp17.100/liter, minyak goreng kemasan premium Rp21.000/liter, dan tepung terigu Rp12.000/kg.

    Perbesar

    Sementara itu, sejumlah bapok yang dijual di bawah harga eceran tertinggi maupun harga acuan, antara lain, beras premium Rp15.000/kg, gula pasir Rp17.000/kg, MINYAKITA Rp15.500/liter, daging sapi Rp130.000/kg, daging ayam ras Rp35.000/kg, telur ayam ras Rp28.000/kg, bawang merah Rp32.000/kg, cabai merah keriting Rp28.000/kg, dan cabai rawit merah Rp40.000/kg.

    Turut mendampingi Mendag Budi Santoso dalam peninjauan ke Pasar Suka Ramai, yaitu Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Moga Simatupang dan Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kemendag Rusmin Amin. Selain itu, turut hadir Pj. Gubernur Sumatera Utara A. Fatoni dan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatra Utara Mulyadi Simatupang.

    Buka Gerakan Pangan Murah di Medan

    Usai mengecek Pasar Suka Ramai, Mendag Budi Santoso membuka Gerakan Pangan Murah (GPM) di Sentral UMKM Marelan, Medan, Selasa, (17/12). Dalam GPM, turut dijual beraneka komoditas bapok dengan harga acuan. Menurut Mendag Budi Santoso, GPM menjadi salah satu cara pemerintah menghadirkan bapok dengan harga terjangkau di tengah momentum Nataru. Saat pelaksanaan GPM, Mendag Budi Santoso mengajak masyarakat untuk berbelanja di pasar rakyat karena harga bapok di sana telah terpantau stabil.

    “Pasar murah kami siapkan untuk membantu masyarakat di momen Nataru walaupun sebenarnya di Pasar Suka Ramai tadi kita telah lihat sama-sama bahwa harganya stabil. Kami berterima kasih kepada pemerintah daerah yang telah membantu menstabilkan harga bapok untuk Nataru,” kata Mendag Budi Santoso.

    GPM di Medan tersebut akan digelar selama tujuh hari hingga 22 Desember 2024 mendatang. Dalam GPM ini, MINYAKITA dijual dengan harga Rp15.500/liter, beras SPHP Rp63.000 per kemasan lima kilogram, cabai merah keriting Rp30.000/kg, bawang putih Rp40.000/kg, bawang merah Rp32.000/kg, dan cabai rawit Rp40.000/kg.

    Selain menjual bapok sesuai harga acuan. GPM kali ini juga dimeriahkan dengan bazar usaha mikro, kecil, dan menengah yang menjual produk-produk kerajinan lokal. Barang-barang yang dijual, antara lain, kerajinan tangan dari kulit kerang, batik tulis, makanan dan minuman olahan pohon mangrove, minuman kopi dan teh, hingga madu hutan akasia.

  • 4 Faktor Produksi Utama dalam Aktivitas Ekonomi

    4 Faktor Produksi Utama dalam Aktivitas Ekonomi

    Jakarta

    Seluruh kebutuhan manusia dapat terpenuhi jika ada pihak yang melakukan kegiatan produksi. Contohnya, kita bisa mengkonsumsi nasi karena ada petani yang memanen beras dari padi.

    Peralatan, bahan, tenaga, hingga keahlian diperlukan agar kegiatan produksi berlangsung lancar. Keseluruhan elemen yang dibutuhkan atau mendukung kegiatan produksi itulah disebut faktor produksi. Lantas, apa saja sebutan untuk faktor-faktor produksi dalam aktivitas ekonomi itu?

    Faktor-faktor Produksi

    Mengutip buku Pengantar Ilmu Ekonomi susunan Shanty Oktavilia, dkk, faktor produksi dalam kegiatan ekonomi terdiri dari empat kategori utama. Yaitu sebagai berikut:

    1. Sumber Daya Alam (Natural Resources)

    Yang termasuk faktor sumber daya alam adalah segala sesuatu dari atau yang disediakan oleh alam dan bukan berasal dari kegiatan manusia. Faktor produksi satu ini meliputi unsur alam seperti tanah, air, sinar matahari, udara, hasil tambang hingga pertanian.

    Keberadaan sumber daya alam tidaklah merata di setiap wilayah. Penyebarannya yang demikian mampu mempengaruhi kehidupan manusia. Karenanya, aktivitas produksi menjadi perlu adanya peningkatan dan hasilnya mesti didistribusikan meluas demi mensejahterakan manusia.

    2. Tenaga Kerja (Labor)

    Bukan semata jasmani, faktor tenaga kerja di sini juga mencakup kemampuan rohani yang dimiliki manusia yang digunakan untuk kegiatan produksi. Ini termasuk keterampilan, pengetahuan, dan kreativitas dalam menciptakan barang atau jasa.

    Tenaga kerja berdasarkan kualitasnya terbagi menjadi 3 macam:

    Tenaga kerja terdidik (skilled labor), yaitu tenaga kerja yang mendapat pendidikan khusus seperti dokter, akuntan, pengacara, dan guru.Tenaga kerja terlatih (trained labor), yaitu tenaga kerja yang memperoleh keahlian dari pengalaman dan latihan seperti montir dan sopir.Tenaga kerja tidak terdidik dan terlatih (unskilled and untrained labor), yaitu tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan dan latihan terlebih dahulu seperti pesuruh dan buruh kasar.

    3. Modal (Capital)

    Faktor modal merujuk pada peralatan, mesin, teknologi dan sumber lain yang menunjang proses produksi meningkatkan efisiensi dan kapasitas hasilnya. Artian modal di sini adalah barang-barang modal (real capital goods).

    Modal dapat berupa uang (money capital) tapi harus digunakan untuk membeli barang-barang yang berfungsi dalam kegiatan produksi. Pada akhirnya, maksud modal di faktor ini adalah mesin atau teknologi penunjang produksi.

    4. Kewirausahaan (Entrepreneurship)

    Ketersediaan sumber daya alam, tenaga kerja, dan modal saja tidak cukup untuk memastikan produksi berjalan lancar. Maka dari itu diperlukan faktor kewirausahaan untuk mengelola faktor-faktor lainnya.

    Kewirausahaan di sini mencakup:

    Keterampilan manajerial, yaitu kemampuan dalam mengorganisasikan seluruh faktor produksi untuk meraih tujuan.Keterampilan teknis, yaitu kemampuan yang bersifat teknis untuk memastikan pelaksanaan produksi berjalan dengan baik.Keterampilan organisasi, yaitu kemampuan menghadapi dinamika hubungan kelembagaan yang terkait dengan kegiatan produksi.Faktor Produksi Mana yang Paling Utama?

    Keempat faktor sama pentingnya dalam aktivitas produksi. Meski begitu, sumber daya alam adalah faktor produksi paling utama. Faktor alam menjadi sumber daya mutlak yang pasti ada pada setiap proses produksi, mengutip buku Ekonomi oleh Sukwiaty, dkk.

    Sumber daya alam dan tenaga kerja disebut faktor produksi asli. Sebab sebagian besar kebutuhan produksi pada awal peradaban manusia dilakukan mandiri dan hanya melibatkan dua faktor itu. Sayangnya, aktivitas produksi yang hanya menyandarkan pada dua faktor produksi tersebut memiliki hasil yang sangat terbatas dan tidak bisa menjamin kebutuhan konsumsi pada masa depan.

    Di samping sumber daya alam dan tenaga kerja, faktor modal dan keahlian diperlukan untuk meningkatkan hasil produksi. Sebab seiring berkembangnya peradaban, kebutuhan manusia semakin bertambah. Maka dari itu, kedua faktor ini dikategorikan sebagai faktor produksi turunan.

    Demikian kombinasi keempat faktor menjadi penting karena masing-masingnya mempunyai peran kunci dalam mengoptimalkan proses produksi dan meraih tujuan ekonomi yang lebih tinggi.

    (azn/row)

  • Anak Buah Airlangga Prediksi PPN 12% Bakal Kerek Inflasi 0,3% YoY

    Anak Buah Airlangga Prediksi PPN 12% Bakal Kerek Inflasi 0,3% YoY

    Bisnis.com, JAKARTA — Sekretaris Menteri Koordinator bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menuturkan implementasi tarif PPN 12% pada tahun depan akan otomatis berdampak mendorong inflasi secara tahunan, tetapi secara terbatas. 

    Susi menyampaikan secara umum, melalui kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% terhadap barang maupun jasa, hanya akan mendorong inflasi sebesar 0,3% year on year (YoY). 

    “[Inflasi] tambahan 0,3% untuk year on year. Sekarang berapa? Kemarin 1,55% [November 2024], maka tambah 0,3%,” tuturnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (17/12/2024). 

    Mulai 1 Januari 2025, pemerintah akan resmi menerapkan PPN 12%, naik 1% dari sebelumnya 11%, kecuali untuk barang pokok penting (bapokting) seperti Minyak Kita, tepung terigu, dan gula industri yang tetap 11%. 

    Pemerintah juga akan menerapkan PPN 12% terhadap barang kebutuhan pokok, jasa kesehatan, dan jasa pendidikan yang tergolong mewah. Meski demikian, pemerintah masih menggodok daftar maupun rentang harga barang jasa yang tergolong mewah. 

    Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Ferry Irawan menuturkan pada dasarnya besaran inflasi akan bergantung pada komoditas dan bobotnya. 

    Mengingat bahan pokok dibebaskan dari PPN, maka inflasi hanya akan terdorong sebesar 0,3%. Sebagai contoh, beras yang merupakan bahan pokok memiliki bobot 3,43% terhadap inflasi. Sementara tarif listrik memiliki bobot tertinggi sebesar 4,89%.

    “Komponen ini [beras dan listrik] enggak kita kenakan PPN. Jadi, secara inflasi dia enggak akan mempengaruhi, gitu,” jelasnya. 

    Membandingkan dengan realisasi inflasi di masa kenaikan PPN dari 10% menjadi 11% pada 1 April 2022 lalu, terpantau ada kenaikan lebih dari 0,3%.  

    Pada Maret 2022, inflasi tercatat sebesar 2,64% YoY. Sementara pada April 2022, inflasi melonjak ke 3,47% atau meningkat 0,83%. 

    Sejak saat itu, inflasi terus mencatatkan kenaikan dan mencapai puncaknya ke level 5,95% ketika pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga BBM pada September 2024. 

    Sementara itu, Direktur Kebijakan Publik Center of Economic and Law Studies (Celios) Media Askar Wahyudi melihat kenaikan tarif yang mendorong harga barang maupun jasa tersebut dapat mendorong tingkat inflasi hingga tembus 4,1%. “[Dengan PPN 12%] estimasi inflasi meningkat menjadi 4,1%,” ujarnya, Senin (16/12/2024). 

    Mengacu perhitungannya, kenaikan PPN yang hanya dikecualikan terhadap tiga bapokting tersebut, akan menambah pengeluaran masyarakat.

    Seperti pengeluaran kelompok miskin berpotensi meningkat senilai Rp101.880 per bulan, sehingga memperburuk kondisi ekonomi mereka. Sementara itu, kelompok kelas menengah mengalami kenaikan pengeluaran sejumlah Rp354.293 per bulan. 

    Dampaknya, Media berpandangan hal ini akan memperburuk fenomena penurunan kelas menengah menjadi kelas menengah rentan.