Produk: Beras

  • Menkop Pastikan Ratusan Koperasi Siap Pasok Bahan Baku Makan Bergizi

    Menkop Pastikan Ratusan Koperasi Siap Pasok Bahan Baku Makan Bergizi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengungkap ratusan koperasi siap memasok bahan baku untuk kebutuhan makan bergizi gratis (MBG) yang akan mulai dijalankan tahun depan.

    Menurut Budi, ia telah menyerahkan jumlah koperasi beserta produk yang dihasilkan ke Badan Gizi Nasional, misalnya koperasi penghasil telur, ayam, sayuran dan sebagainya.

    “Data-datanya sudah (diberikan ke Badan Gizi) ya, ada koperasi-koperasi yang siap memasok semua kebutuhan-kebutuhan untuk makan bergizi gratis,” ujar Budi ditemui usai membuka Rakornas KUD di Hotel Millenium, Rabu (18/12).

    Budi menyebutkan beberapa data yang sudah disampaikan adalah 92 koperasi penghasil telur, 92 koperasi penghasil wortel dan 90an koperasi ayam. Masih banyak yang lainnya namun belum bisa dirincikan.

    “Jadi ada ratusan kooperasi yang kita sudah identifikasi, mampu dan sanggup memasok kebutuhan-kebutuhan program makan bergizi,” jelasnya.

    Ia menegaskan ada juga koperasi buah-buahan, koperasi beras hingga susu yang sudah menyatakan siap memasok bahan-bahan untuk program makan bergizi. Lainnya masih menyusul dan dipastikan yang bersedia produksinya mencukupi.

    “Bahan baku untuk makanan, kita sudah identifikasi ya, angkanya nanti detailnya ada kok. Jadi koperasi telur berapa, koperasi berbasis peternakan ayam, daging berapa, koperasi susu pasti, koperasi sayur-sayur, pertanian ada karena itu kita ingin memberdayakan koperasi,” terangnya.

    Mungkin yang kurang adalah koperasi susu. Sebab, produksi per hari peternak hanya 1,3 juta liter.

    “Jadi bayangkan ya, kalau pesertanya 15 juta peserta, kalau satu orang 0,2 ml, 3 juta liter per hari. Artinya kooperasi kurang. Tapi kita pokoknya, yang penting produksi dalam negeri terserap dulu (baru mikirin impor),” pungkas Budi.

    (ldy/agt)

  • Pemkab Ponorogo gelar pasar murah sembako jelang Natal dan tahun baru

    Pemkab Ponorogo gelar pasar murah sembako jelang Natal dan tahun baru

    Petugas melayani pembelian sembako yang dijual murah (subsidi) di Ponorogo, Selasa (17/12/2024) (ANTARA/HO – Prastyo)

    Pemkab Ponorogo gelar pasar murah sembako jelang Natal dan tahun baru
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 18 Desember 2024 – 06:28 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, menggelar kegiatan pasar murah guna mengantisipasi lonjakan harga-harga kebutuhan pokok menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro (Disperdagkum) Kabupaten Ponorogo, Ringga Dwi Irawan di Ponorogo, Selasa, mengatakan, pihaknya menyiapkan sebanyak 2 ribu paket sembako murah yang disediakan ludes terjual dalam waktu singkat.

    Dikatakan, pasar murah ini bertujuan mengantisipasi lonjakan harga bahan pokok menjelang akhir tahun. Paket sembako yang dijual meliputi beras premium, gula pasir, bawang merah, telur dan minyak goreng, dengan harga di bawah pasaran.

    “Harga beras premium 5 kg hanya Rp50 ribu, minyak goreng 1 liter Rp12 ribu, gula pasir 1 kg Rp14 ribu, telur ayam 1 kg Rp24.000 dan bawang merah 1 kg Rp24 ribu, ” ucap Rangga.

    Dalam pasar murah tersebut, pihaknya menyediakan 2,5 ton beras, 4.370 liter minyak goreng, 4,3 ton gula pasir, 215 kg telur, dan 200 kg bawang merah.

    Masyarakat yang ingin membeli hanya perlu membawa fotokopi KTP dan merupakan warga Ponorogo, tanpa syarat tambahan seperti BPJS.

    “Ini untuk siapa saja, bebas asalkan warga Ponorogo. Kami berharap kegiatan ini dapat membantu meringankan beban masyarakat,” tambahnya.

    Salah satu warga, Manirah (48), dari Kelurahan Surodikraman, mengaku sangat terbantu dengan adanya pasar murah ini.

    “Alhamdulillah, tadi antre sejak jam 7 pagi dan akhirnya dapat sembako murah. Sangat membantu untuk kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.

    Dari pantauan di lapangan, warga mulai berdatangan sejak pukul 06.30 WIB, dan kegiatan berlangsung aman serta kondusif. Pasar murah ini diharapkan dapat menjaga stabilitas harga dan membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok menjelang Natal dan tahun baru.

    Sumber : Antara

  • Menko Pangan: Indonesia Setop Impor Gula per 2025 – Page 3

    Menko Pangan: Indonesia Setop Impor Gula per 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia memastikan tidak akan melakukan impor gula untuk konsumsi pada tahun 2025. Keputusan ini diambil setelah stok gula dalam negeri dinyatakan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, bahkan di tengah tantangan cuaca ekstrem.

    Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengungkapkan bahwa stok gula nasional diproyeksikan mencapai 1,4 juta ton, sementara produksi gula dalam negeri ditargetkan sebesar 2,6 juta ton pada tahun depan. Dengan jumlah tersebut, kebutuhan gula konsumsi nasional dipastikan terpenuhi tanpa perlu impor.

    “Kami pastikan tahun depan tidak akan ada impor gula untuk konsumsi, karena stok lebih dari cukup,” kata Menko Pangan dikutip dari ANTARA, Rabu (18/12/2024).

    Ketahanan Pangan Jadi Prioritas

    Keputusan ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Tidak hanya gula, Indonesia juga menghentikan impor untuk komoditas lain seperti beras, jagung, dan garam konsumsi pada 2025.

    Menurut Zulkifli, kondisi stok pangan saat ini sangat memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, termasuk selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 atau Nataru.

    “Stok pangan lebih dari cukup. Kita targetkan kebutuhan dalam negeri sepenuhnya bisa dipenuhi dari produksi dalam negeri,” ujarnya.

     

  • Rekayasa "One Way" hingga "Contra Flow" di Tol Jateng Disiapkan untuk Nataru
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        18 Desember 2024

    Rekayasa "One Way" hingga "Contra Flow" di Tol Jateng Disiapkan untuk Nataru Regional 18 Desember 2024

    Rekayasa “One Way” hingga “Contra Flow” di Tol Jateng Disiapkan untuk Nataru
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com –
    Polda Jawa Tengah telah menyiapkan berbagai skenario
    rekayasa lalu lintas
    , termasuk one-way, ganjil-genap, dan contra flow di jalan tol, untuk memastikan kelancaran arus mudik dan arus balik selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025.
    Kombes Pol Sonny Irawan, Dirlantas Polda Jawa Tengah menjelaskan bahwa rekayasa lalu lintas tersebut akan diterapkan jika terjadi peningkatan volume kendaraan secara signifikan.
    “Jika volume kendaraan meningkat tajam, rekayasa lalu lintas akan diterapkan,” ujar Sonny kepada awak media pada Rabu (18/12/2024).
    Penerapan rekayasa lalu lintas di jalan tol Jawa Tengah akan dilakukan secara situasional, berdasarkan diskresi kepolisian dan hasil evaluasi di lapangan.
    “Berdasarkan diskresi Kepolisian dan hasil evaluasi di lapangan,” tambahnya.
    Selain itu,
    Polda Jateng
    juga akan memberlakukan
    pembatasan operasional
    bagi kendaraan angkutan barang di beberapa ruas jalan tol dan non-tol.
    Kebijakan ini diambil berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, yang melibatkan Dirjen Hubungan Darat, Kakor Lantas Polri, dan Dirjen Bina Marga.
    “Kendaraan angkutan barang yang dilarang dalam SKB 3 Menteri di antaranya adalah kendaraan dengan sumbu tiga atau lebih, kereta tempelan, dan kereta gandengan,” jelas Sonny.
    Ia juga menambahkan bahwa kendaraan yang mengangkut hasil galian seperti tanah, pasir, dan batu, serta hasil tambang dan bahan bangunan, termasuk dalam kategori yang dilarang.
    Pembatasan operasional
    kendaraan akan diberlakukan di sejumlah jalur strategis, termasuk jalur non-tol pantura dari Brebes hingga Demak, jalur tengah, serta jalur lintas selatan.
    Di jalur tol, pembatasan akan berlaku mulai ruas tol Brebes-Sragen, Semarang-Demak, Tol Dalam Kota Semarang, dan Tol Yogyakarta-Solo.
    “Waktu penerapan pembatasan dimulai pada 20 Desember 2024 pukul 00.00 WIB hingga 1 Januari 2025 pukul 24.00 WIB,” ungkapnya.
    Sonny juga menegaskan bahwa peraturan ini tidak berlaku untuk beberapa jenis kendaraan yang mengangkut kebutuhan pokok masyarakat.
    “Kendaraan yang mengangkut bahan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, daging, serta bahan bakar minyak dan gas tetap diizinkan beroperasi. Selain itu, kendaraan untuk kebutuhan penanganan bencana, pupuk, pakan ternak, dan pengiriman uang juga dikecualikan,” tambahnya.
    Dalam konteks liburan Nataru, Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana memperkirakan bahwa sekitar 9.165.289 jiwa akan memasuki Jawa Tengah.
    Angka ini meningkat 5 persen dibandingkan tahun lalu.
    “Sekitar 9 juta-an masyarakat yang akan mudik atau pun datang ke Jawa Tengah, tapi dari kami (warga Jateng) juga akan ada yang keluar sekitar 7-8 jutaan jiwa,” kata Nana saat Rapat Koordinasi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Jawa Tengah dan kabupaten/kota di Kompleks Gubernur pada Senin (16/12/2024).
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Harga BBM Tahun 2025 Kena PPN 12%? Ini Kata Pertamina

    Harga BBM Tahun 2025 Kena PPN 12%? Ini Kata Pertamina

    Ambon, CNBC Indonesia – PT Pertamina Patra Niaga masih berkoordinasi dengan pemerintah berkenaan dengan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) dari yang semula 11% menjadi 12% mulai 1 Januari 2025. Khususnya untuk PPN Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis non subsidi.

    Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan menjelaskan bahwa pihaknya hingga kini masih mengkaji apakah kenaikan PPN sebesar 1% tersebut akan berdampak terhadap naiknya harga BBM yang akan dijual perusahaan.

    “Terus terang kami juga masih berkoordinasi. Apakah nanti berdampak ke energi, atau tidak. Tapi kalau terkait tambahannya sebenarnya kecil, tambahan 1% itu. Kami serahkan ke pemerintah,” kata dia ditemui usai Acara Peresmian BBM Satu Harga di Wayame, Ambon, Rabu (18/12/2024).

    Sebagai informasi, per 1 Januari 2025 masyarakat Indonesia akan menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi sebesar 12%. Pemerintah memastikan ini tidak berlaku untuk seluruh barang dan jasa.

    “Paket kebijakan ini mencoba selengkap mungkin baik dari sisi demand side karena banyak permintaan menurun meski indikator dari konsumsi cukup bertahan baik,” ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers, Senin (16/12/2024)

    Sri Mulyani juga memastikan pihaknya juga mempertimbangkan kondisi kelas menengah dan kelas bawah.

    “Tetap dimaksimalkan untuk perlindungannya dan bahkan bantuannya di sisi lain stimulus ini untuk dukung sektor-sektor produktif di bawah kementerian perindustrian perumahan bisa meningkatkan kegiatannya karena ini penting untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja dan optimisme masyarakat,” paparnya.

    Kelompok barang yang dibebaskan dari PPN adalah sembako meliputi beras, daging, telur hingga ikan dan susu. Begitu juga dengan jasa pendidikan, kesehatan, keuangan, tenaga kerja, asuransi serta air.

    Sementara untuk tepung terigu, minyak goreng dan gula industri hanya akan dikenakan PPN sebesar 11%.

    Pemerintah memberikan diskon tarif listrik hingga 50% per 1 Januari 2025. Khususnya untuk pelanggan listrik di bawah 2.200 Volt Amphere (VA), seperti 1.300 VA, 900 Va.

    Di samping itu diskon pajak juga diberikan kepada masyarakat yang ingin membeli rumah dengan Rp5 miliar atas Rp2 miliar pertama dengan skema diskon sebesar 100% untuk Januari-Juni 2025 dan diskon 50% untuk Juli-Desember 2025.

    Kemudian insentif PPh21 yang ditanggung pemerintah bagi pekerja sektor padat karya dengan gaji sampai dengan Rp10 juta per bulan.

    (pgr/pgr)

  • Harga daging sapi murni turun jadi Rp130.880 per kg pada Rabu

    Harga daging sapi murni turun jadi Rp130.880 per kg pada Rabu

    Ilustrasi – Pedagang menata daging sapi di Pasar Minggu, Jakarta. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

    Harga daging sapi murni turun jadi Rp130.880 per kg pada Rabu
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 18 Desember 2024 – 10:42 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum turun per Rabu (18/12), daging sapi murni turun Rp4.090 menjadi Rp130.880 per kilogram (kg).

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 08.00 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium turun 0,13 persen atau Rp20 menjadi Rp15.390 per kg.

    Begitu pun beras medium turun 0,89 persen atau Rp120 menjadi Rp13.370 per kg; begitu pun beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog juga turun 0,40 persen atau Rp50 menjadi Rp12.460 per kg.

    Sedangkan komoditas bawang merah naik 1,09 persen atau Rp440 menjadi Rp40.640 per kg; begitu pun bawang putih bonggol naik 0,17 persen atau Rp70 menjadi Rp42.360 per kg.

    Berikutnya, harga komoditas cabai merah keriting turun 3,91 persen atau Rp1.390 menjadi Rp34.120 per kg; lalu cabai rawit merah juga turun 6,12 persen atau Rp2.610 menjadi Rp40.020 per kg.

    Selanjutnya harga daging sapi murni turun 3,03 persen atau Rp4.090 menjadi Rp130.880 per kg; sedangkan daging ayam ras naik 2,42 persen atau Rp890 menjadi Rp37.730 per kg; lalu telur ayam ras turun 1,06 persen atau Rp320 menjadi Rp29.800 per kg.

    Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik 0,86 atau Rp90 menjadi Rp10.500 per kg; sedangkan gula konsumsi turun 0,72 persen atau Rp139 menjadi Rp17.850 per kg.

    Minyak goreng kemasan sederhana turun 1,23 persen atau Rp230 menjadi Rp18.420 per kg; lalu minyak goreng curah juga turun 2,23 persen atau Rp390 menjadi Rp17.080 per kg.

    Kemudian komoditas tepung terigu curah turun 1,87 persen atau Rp200 menjadi Rp9.940 per kg; begitu pula terigu non curah turun 2,75 persen atau Rp360 menjadi Rp12.730 per kg.

    Kemudian harga jagung di tingkat peternak naik 4,30 persen atau Rp260 menjadi Rp6.310 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium turun 0,69 persen atau Rp80 menjadi Rp11.500 per kg.

    Berikutnya, harga ikan kembung terpantau turun 4,19 persen atau Rp1.580 menjadi Rp36.150 per kg; lalu ikan tongkol juga turun 1,42 persen atau Rp150 menjadi Rp31.260 per kg; begitu pun ikan bandeng turun 4,75 persen atau Rp1.600 menjadi Rp32.060 per kg.

    Sumber : Antara

  • Menko Pangan pastikan harga pangan selama natal dan tahun baru aman

    Menko Pangan pastikan harga pangan selama natal dan tahun baru aman

    Harga pangan selama natal dan tahun baru aman dan terkendali.

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan memastikan harga pangan selama periode Natal dan Tahun Baru 2024/2025 dalam kondisi aman dan terkendali.

    “Harga pangan selama natal dan tahun baru aman dan terkendali,” ujar Zulkifli dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, stok pangan saat ini dalam kondisi lebih daripada cukup, sehingga dapat dipastikan aman.

    “Stok pangan lebih daripada cukup jadi aman sekali,” katanya pula.

    Kondisi stok yang lebih daripada cukup dan aman tersebut, juga membuat pemerintah untuk memutuskan tidak melakukan impor pangan terhadap empat komoditas yakni beras, jagung, gula, dan garam pada tahun depan.

    “Oleh karena itu kita putuskan tahun depan tidak impor,” kata Zulkifli.

    Menko Pangan Zulkifli Hasan menjamin pasokan pangan nasional dalam kondisi aman, termasuk untuk Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, di tengah situasi cuaca ekstrem.

    Dirinya menambahkan stok beras, baik di Bulog, ritel dan pengecer dalam kondisi aman dan mencukupi, termasuk untuk menghadapi natal-tahun baru.

    Zulkifli juga menyampaikan bahwa pemerintah juga tidak mengimpor gula untuk konsumsi pada tahun depan, mengingat stok yang mencukupi sekitar 1,4 juta ton dengan produksi diperkirakan 2,6 juta ton.

    Menurut dia, Indonesia tidak lagi melakukan impor untuk komoditas garam konsumsi, gula konsumsi, beras dan jagung untuk pakan ternak pada 2025.

    Pemerintah menargetkan produksi gula dalam negeri sebesar 2,6 juta ton. Produksi gula konsumsi ini juga akan digenjot dengan melakukan pengembangan bibit baru, manajemen perkebunan hingga menjalin kerja sama dengan pelaku UKM.

    Untuk garam konsumsi, pemerintah menargetkan produksi bisa mencapai 2,25 juta ton, guna mencukupi kebutuhan dalam negeri yang sebesar 1,76 juta ton pada 2025.

    Dari sisi produksi jagung untuk pakan ternak, ditargetkan mampu mencapai 16,68 juta ton, sedangkan, kebutuhan jagung dalam negeri sekitar 13 juta ton.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2024

  • Kelas Menengah Kena Imbas, Masyarakat Kembali Dibodohi

    Kelas Menengah Kena Imbas, Masyarakat Kembali Dibodohi

    JAKARTA – Pemerintah Indonesia telah resmi menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025. Direktur Riset Bright Institute Muhammad Andri Perdana menilai pengumuman tersebut tidak kurang dari pembodohan publik.

    Tarif PPN 12 persen mulai tahun depan ini sesuai Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2024 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).

    “Sesuai dengan amanat UU HPP, ini sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, tarif PPN tahun depan akan naik sebesar 12 persen per 1 Januari,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (16/12/2024).

    Dalam kesempatan itu juga Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan kenaikan tarif PPN 12 persen ini khusus untuk barang dan jasa mewah. Sejumlah barang yang akan dikenakan PPN 12 persen di antaranya adalah bahan pangan premium. Menkeu Sri Mulyani sempat menyinggung bahan pangan ini adalah daging sapi seperti wagyu, dan kobe.

    Warga memilih pakaian saat berbelanja di Mall Blok M Square, Jakarta, Jumat (15/11/2024). (ANTARA/Sulthony Hasanuddin/foc/am)

    “Yang harganya bisa di atas Rp2,5 juta bahkan Rp3 juta per kilogram-nya,” kata Sri Mulyani.

    Di sisi lain, Airlangga mengatakan tarif PPN 12 persen tidak berlaku untuk barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat atau bahan kebutuhan pokok penting.

    Sedangkan Sri Mulyani menyebutkan ada juga barang-barang yang sebenarnya terkena PPN 12 persen, namun pemerintah hanya menerapkan 11 persen. Yang masuk kategori ini adalah tepung terigu dan gula untuk industri, serta minyak goreng curah merek Minyakita.

    Pembodohan Publik

    Keputusan tarif PPN 12 persen hanya untuk barang dan jasa mewah, dengan rincian seperti yang disebutkan pemerintah, menimbulkan kebingungan di kalangan masyarakat. Direktur Riset Bright Institute Muhammad Andri Perdana bahkan menilai pengumuman tersebut tidak kurang dari pembodohan publik. Pasalnya, kenaikan PPN tersebut tetap akan diterapkan kepada seluruh barang yang selama ini terkena PPN kecuali tiga jenis barang. Bahkan, jenis barang yang akan dibebankan PPN justru bertambah.

    “Faktanya kenaikan ini bukannya mengurangi daftar produk yang akan terkena kenaikan PPN, tapi nyatanya justru menambah,” ujar Andri dalam keterangan tertulis.

    Andri menambahkan, barang-barang pokok yang disebutkan bebas dari PPN, seperti beras hingga angkutan umum, nyatanya selama ini memang sudah dikategorikan sebagai barang yang tak terbebani PPN menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 49 Tahun 2022.

    Dalam PP tersebut disebutkan barang-barang yang tidak terbebani PPN terbagi menjadi dua jenis, yaitu Barang Kena Pajak (BKP) tertentu yang dibebaskan dari pengenaan PPN dan BKP tertentu yang tidak dipungut PPN/PPN dan PPnBM.

    Yang digolongkan sebagai BKP tertentu yang dibebaskan dari pengenaan PPN antara lain adalah vaksin polio, vaksin COVID-19, buku pelajaran, kitab suci, jasa konstruksi untuk keperluan ibadah, hingga produk-produk yang berhubungan dengan bencana nasional.

    Sedangkan yang digolongkan sebagai BKP tertentu yang tidak dipungut PPN/PPN dan PPnBM antara lain adalah sembako (kecuali minyak goreng), barang hasil kelautan dan perikanan, mesin dan peralatan pabrik, hewan ternak, bibit dan pakan, rumah susun milik, perak butiran dan batangan, listrik di bawah 6.600 VA,  air bersih, barang hasil pertambangan, hingga gula konsumsi.

    “Jadi berbagai barang tersebut memang sudah dari dulu tidak dibebani PPN bahkan sebelum PP Nomor 49 Tahun 2022 diterbitkan,” ujar Andri.

    Justru dengan kebijakan baru ini, kata Andri, sebagian barang-barang tersebut yang tadinya tidak dibebani PPN tersebut kini langsung terkena tarif 12 persen.

    “Produk seperti beras premium, ikan salmon, listrik di atas 3.500 VA, rumah sakit VIP, jasa pendidikan, dan lain-lain yang dianggap premium tadinya PPN 0 persen kini dibebankan 12 persen. Produk-produk tersebut sebelumnya satu kategori dengan BKP tertentu yang tidak dibebani PPN, namun sekarang hanya yang digolongkan ‘non-premium’ yang bebas PPN. Jadi inilah yang digembar-gemborkan sebagai ‘PPN hanya untuk barang mewah’ tersebut. Padahal seluruh barang dalam kategori tersebut memang bebas PPN dari dulu,” jelas Andri.

    Menyangsikan Insentif dari Pemerintah

    Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut implementasi PPN 12 persen akan disertai berbagai stimulasi ekonomi dan insentif pajak. Seperti yang telah disinggung, pemerintah juga berkomitmen tetap memberikan fasilitas pembebasan PPN bagi barang dan jasa strategis. Selain bahan makanan pokok, ada sektor transportasi, pendidikan, kesehatan, jasa keuangan yang termasuk di antara bebas PPN. 

    Ekonom senior dari Bright Institute Awalil Rizky mengatakan dengan kebijakan ini pada akhirnya PPN 12 persen tetap dinaikan, sementara pengecualian hanya diberikan kepada sedikit kelompok barang dengan skema satu persennya ditanggung pemerintah (DTP). Adapun barang dan jasa yang tidak dikenakan PPN atau dikecualikan sebenarnya sama saja dengan sebelumnya, alias bukan kebijakan baru.

    “Hal ini menjadi berbeda dengan wacana pemerintah seminggu terakhir, bahkan hingga kemarin, yang menyebut hanya akan menaikan PPN bagi barang mewah,” kata Awalil ketika dihubungi VOI.

    Pemerintah juga mengatakan rumah tangga berpendapatan rendah akan mendapat insentif tambahan. Hal ini dilakukan demi menjaga daya beli masyarakat yang dalam beberapa bulan terakhir memang diklaim terus menurun.

    Tapi awalil meyakini penerapan tarif PPN 12 persen mulai tahun depan secara umum akan tetap terjadi kenaikan harga dan semakin memukul daya beli masyarakat kelompok bawah dan menengah bawah.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Paket Kebijakan Ekonomi: Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Inklusif & Berkelanjutan, yang digelar di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (16/12/2024). (ANTARA/Putu Indah Savitri)

    Bahkan beberapa paket kebijakan untuk meredam kenaikan tarif tersebut hanya sedikit mengurangi beban masyarakat, dan itu pun masih ditunggu lebih jauh rincian dan pelaksanaan insentif tersebut.

    “Beberapa insentif yang telah diumumkan hanya bersifat sementara, ada yang berdurasi beberapa bulan,” jelas Awalil, merujuk pada diskon 50 persen untuk tarif listrik dengan daya 2.200 watt ke bawah.

    “Begitu pula tentang pajak ditanggung pemerintah atas beberapa barang dan jasa pada umumnya hanya memperpanjang yang sudah dilaksanakan saat ini. Dengan demikian, ini bukan insentif baru terkait kenaikan tarif,” imbuhnya.

    Alih-alih memberikan insentif, Awalil menyatakan yang lebih diharapkan dari pemerintah adalah kebijakan yang memberi stimulus langsung ke sektor riil.

    “Bisa membantu kondisi sektor riil (beberapa industri) agar PHK massal tak berlanjut. Begitu pula agar usaha mikro dan kecil makin memperoleh kemudahan dan memberi hasil usaha yang membaik bagi pelakunya,” pungkasnya.

  • Zulhas soal Beras Kena PPN 12 Persen: Premium dan Medium Tidak

    Zulhas soal Beras Kena PPN 12 Persen: Premium dan Medium Tidak

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan membantah beras premium ikut dipungut pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen.

    “Enggak ada (beras premium dipungut PPN 12 persen di 2025),” bantah Zulhas dalam Konferensi Pers di Kantor Kemenko Pangan, Rabu (18/12).

    “Beras khusus maksudnya, beras khusus (yang dipungut PPN 12 persen). Jadi, (beras) premium, medium, enggak. Gak ada (dipungut PPN) 12 persen,” tegas sang menko.

    Pria yang akrab disapa Zulhas itu menegaskan bahan pangan, termasuk beras, tak ikut terdampak kenaikan pajak. Meski begitu, beras premium sempat diumumkan dalam daftar barang mewah terkena PPN 12 persen.

    Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan jajaran pejabat Kabinet Merah Putih yang mengumumkan daftar tersebut. Ada 8 barang dan jasa mewah yang sebelumnya tidak dipungut pajak, lalu dikenakan PPN 12 persen mulai 1 Januari 2025.

    Ini sejalan dengan kenaikan pajak pertambahan nilai dari 11 persen ke 12 persen. Pemerintah berdalih hal tersebut merupakan amanat UU Nomor 7 Tahun 2024 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).

    Daftar barang mewah dan jasa yang diklaim Airlangga Cs bakal dipungut PPN 12 persen:

    1. Beras premium
    2. Buah-buahan premium
    3. Daging premium (wagyu, daging kobe)
    4. Ikan mahal (salmon premium, tuna premium)
    5. Udang dan crustacea premium (king crab)
    6. Jasa pendidikan premium
    7. Jasa pelayanan kesehatan medis premium
    8. Listrik pelanggan rumah tangga 3500-6600 VA

    (agt/agt)

  • Hari Pertama Penyaluran BPNT dan PKH Tahap III dan IV di Kota Kediri

    Hari Pertama Penyaluran BPNT dan PKH Tahap III dan IV di Kota Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Program bantuan sosial sembako dan Penerima Keluarga Harapan (PKH) Tahap III dan IV Tahun 2024 di Kota Kediri kembali disalurkan ke masyarakat. Penyaluran yang dilakukan melalui PT Pos ini dijadwalkan terlaksana selama seminggu hingga Selasa (24/12/2024) pekan depan.

    Bantuan menyasar 8.335 penerima dengan rincian 2.659 penerima dari Kecamatan Kota, 3.076 penerima dari Kecamatan Mojoroto dan 2.600 penerima dari Kecamatan Pesantren.

    “Penerima sembako BPNT dan PKH ini adalah masyarakat yang masuk dalam DTKS. Bantuan sosial yang diserahkan untuk masing-masing penerima sebesar Rp. 1,2 juta dari nominal bantuan sebesar 200 ribu per bulan yang diterimakan dalam kurun waktu 6 bulan,” terang Kepala Dinas Sosial Paulus Luhur Budi saat dihubungi melalui telepon.

    Sedangkan untuk penyaluran PKH, masing-masing penerima manfaat mendapat nominal berbeda tergantung syarat dan komponen seperti ibu hamil, balita, anak sekolah, lansia, serta disabilitas.

    “Kriteria penerima bansos sembako dan PKH pun berbeda. Untuk bansos sembako kriterianya yakni masyarakat miskin yang masuk data DTKS sedangkan PKH kriterianya yaitu memiliki 1 dari 5 komponen yakni lansia, balita, ibu hamil, anak sekolah dan disabilitas,” terangnya.

    Paulus menambahkan Dinas Sosial dalam kegiatan ini berperan untuk melakukan monitoring dan menerima aduan dari masyarakat jika terjadi ketidaksesuaian data dengan kondisi penerima.

    “Data bantuan sosial itu dinamis. Tidak selamanya yang menjadi penerima terus menjadi penerima dan begitu sebaliknya. Untuk itu masyarakat bisa ikut memantau dengan melaporkan penerima bantuan yang mungkin tidak tepat sasaran,” katanya. Aduan tersebut bisa disampaikan melalui kelurahan masing-masing atau melalui aplikasi cek bansos milik Kemensos.

    Guna kelancaran kegiatan penyaluran ini, Paulus mengaku pihaknya menerjunkan beberapa tim dengan dibantu relawan dari Tim Reaksi Cepat (TRC). Sekaligus dalam kesempatan tersebut Paulus menghimbau kepada para penerima untuk membelanjakan bantuan yang diberikan sesuai dengan ketentuan.

    “Kalau untuk penerima sembako silahkan untuk dibelanjakan sesuai dengan ketentuan, dalam artian untuk pemenuhan bahan pokok, beras, lauk pauk, kemudian untuk PKH silahkan untuk dibelanjakan kebutuhan untuk pemenuhan nutrisi, keperluan penunjang untuk merawat lansia, gizi anak terutama untuk mengatasi stunting,” pesannya.

    Paulus berharap bantuan yang diberikan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membantu memenuhi kebutuhan dasar seperti bahan pangan, pendidikan dan kesehatan.

    Sementara itu, Lailatul Badriah salah satu penerima bantuan sembako asal Kelurahan Setonopande mengaku bersyukur. Ibu satu anak itu mengaku senang mendapat bantuan sembako karena dapat membantu keluarganya mencukupi kebutuhan sehari-hari. Bantuan rencananya akan langsung Ia belikan kebutuhan pokok seperti beras, telur dan minyak.

    “Program ini sangat bermanfaat dan membantu masyarakat. Salah satunya seperti saya yang sehari-harinya hanya sebagai ibu rumah tangga. Dengan bantuan ini tentu membantu meringankan ekonomi keluarga saya,” ungkapnya. [nm/beq]