Produk: Beras

  • Jadi Pahlawan Nasional, Ini Perjalanan Soeharto 31 Tahun Membentuk Indonesia Modern

    Jadi Pahlawan Nasional, Ini Perjalanan Soeharto 31 Tahun Membentuk Indonesia Modern

    Jakarta: Setelah tiga kali diusulkan, Presiden ke-2 Republik Indonesia Soeharto akhirnya resmi dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada Senin, 10 November 2025. 

    Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dalam upacara di Istana Negara. Soeharto menjadi satu dari sepuluh tokoh yang mendapat penghargaan tersebut tahun ini.
     

    Lebih dari dua dekade setelah lengser, nama Soeharto tetap menjadi salah satu yang paling kontroversial dalam sejarah Indonesia. 

    Ia dikenal sebagai pemimpin terlama dalam sejarah republik, memegang tampuk kekuasaan selama 31 tahun (1967–1998) sebuah periode yang membentuk wajah politik, ekonomi, dan sosial Indonesia hingga kini.
    Lahirnya Orde Baru: Dari Krisis ke Kekuasaan
    Kisah kebangkitan Soeharto bermula dari gejolak 1965, ketika peristiwa G30S mengguncang Indonesia dan menggiring negeri ini ke jurang perpecahan. Saat negara terbelah antara pendukung dan penentang PKI, Mayor Jenderal Soeharto, kala itu Panglima Kostrad, bergerak cepat mengambil alih kendali keamanan.

    Dengan Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar), Soeharto mendapat mandat dari Presiden Soekarno untuk memulihkan stabilitas nasional. Namun surat tersebut menjadi pintu masuk konsolidasi kekuasaan. Dalam waktu singkat, Soeharto membubarkan Partai Komunis Indonesia, menangkap tokoh-tokoh pro-Soekarno, dan membangun struktur politik baru yang disebut Orde Baru.

    Tahun 1967, MPRS secara resmi mencabut kekuasaan Soekarno dan mengangkat Soeharto sebagai pejabat presiden, yang kemudian disahkan penuh setahun kemudian.
    Fokus utamanya sederhana: menyelamatkan ekonomi nasional yang kala itu terpuruk oleh inflasi hingga 600%. 

    Soeharto menunjuk kelompok ekonom muda lulusan Universitas California, yang kemudian dikenal sebagai Mafia Berkeley, untuk merumuskan kebijakan baru. Investasi asing dibuka, hubungan diplomatik dengan negara-negara Barat dipulihkan, dan kebijakan fiskal mulai diperketat.

    Di saat yang sama, Soeharto membangun kekuatan politik melalui Golongan Karya (Golkar). Dukungan militer, birokrasi, dan aparatur negara memastikan kemenangan Golkar dalam Pemilu 1971, sekaligus mengokohkan posisi Soeharto sebagai figur sentral negara.
    Dekade Kejayaan: Pembangunan dan Pengendalian
    Tahun 1970-an hingga pertengahan 1980-an menjadi masa keemasan Orde Baru. Lonjakan harga minyak dunia membuat kas negara berlimpah. Soeharto meluncurkan Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun) untuk mengejar swasembada pangan dan pembangunan infrastruktur besar-besaran.

    Pertumbuhan ekonomi Indonesia sempat mencapai rata-rata 7% per tahun, inflasi menurun tajam, dan kemiskinan berhasil ditekan. Tahun 1984, Indonesia bahkan diakui FAO sebagai negara swasembada beras, pencapaian besar yang menegaskan citra Soeharto sebagai “Bapak Pembangunan.”

    Namun, di balik kemajuan ekonomi itu, kekuasaan politik semakin tersentralisasi.  Seluruh organisasi masyarakat diwajibkan mengadopsi asas tunggal Pancasila, media dibatasi, dan kritik terhadap pemerintah seringkali dianggap ancaman negara.

    Demonstrasi mahasiswa seperti Peristiwa Malari 1974 menjadi simbol perlawanan terhadap korupsi dan dominasi modal asing, namun berakhir dengan penangkapan dan pembredelan media.

    Pada periode ini pula keluarga Cendana sebutan untuk lingkaran inti keluarga Soeharto mulai membangun kerajaan bisnis di berbagai sektor strategis: dari kehutanan, tambang, hingga telekomunikasi.
    Menjelang Runtuhnya Rezim: Krisis dan Reformasi
    Memasuki akhir 1980-an, harga minyak anjlok. Soeharto merespons dengan mendorong industrialisasi dan membuka sektor keuangan. Namun liberalisasi ini justru memperlebar jurang ketimpangan dan memperkuat jaringan bisnis kroni.

    Di era 1990-an, Soeharto semakin bergantung pada keluarga dan para konglomerat dekatnya. Anak-anaknya menguasai berbagai sektor ekonomi, sementara partai oposisi dan media tetap dikontrol ketat.
     
    MPR secara rutin memilihnya kembali sebagai presiden tanpa pesaing berarti. Semua berubah ketika krisis moneter Asia 1997 menghantam Indonesia. Nilai tukar rupiah jatuh bebas  dari Rp 2.400 menjadi Rp 17.000 per dolar AS  dan inflasi menembus dua digit. Gelombang PHK massal dan kemiskinan membuat kepercayaan publik runtuh.

    Desakan reformasi datang dari segala arah: mahasiswa, tokoh masyarakat, dan bahkan sebagian elite militer.  Tragedi Trisakti (12 Mei 1998) yang menewaskan empat mahasiswa mempercepat kejatuhan rezim.

    Akhirnya, pada 21 Mei 1998, Soeharto resmi mengundurkan diri setelah tiga dekade berkuasa, mengakhiri satu bab besar dalam sejarah politik Indonesia.

    Soeharto wafat pada 27 Januari 2008, meninggalkan warisan yang terus diperdebatkan hingga kini. Bagi sebagian warga, ia adalah pembangun ekonomi dan pencipta stabilitas. Namun bagi korban represi politik dan pelanggaran HAM, Soeharto adalah simbol otoritarianisme dan korupsi sistemik.

    Warisan Orde Baru masih terasa dalam birokrasi, politik, dan budaya ekonomi Indonesia modern.  Banyak struktur kekuasaan, praktik patronase, dan cara pandang terhadap stabilitas nasional yang terbentuk pada masa pemerintahannya, masih memengaruhi cara negara ini dijalankan.

    Kini, dua puluh tujuh tahun setelah lengser, nama Soeharto kembali muncul di ruang publik bukan hanya sebagai tokoh sejarah, tapi juga sebagai pengingat betapa panjang bayangan Orde Baru membentuk Indonesia hari ini.

    Jakarta: Setelah tiga kali diusulkan, Presiden ke-2 Republik Indonesia Soeharto akhirnya resmi dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada Senin, 10 November 2025. 
     
    Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dalam upacara di Istana Negara. Soeharto menjadi satu dari sepuluh tokoh yang mendapat penghargaan tersebut tahun ini.
     

    Lebih dari dua dekade setelah lengser, nama Soeharto tetap menjadi salah satu yang paling kontroversial dalam sejarah Indonesia. 
     
    Ia dikenal sebagai pemimpin terlama dalam sejarah republik, memegang tampuk kekuasaan selama 31 tahun (1967–1998) sebuah periode yang membentuk wajah politik, ekonomi, dan sosial Indonesia hingga kini.
    Lahirnya Orde Baru: Dari Krisis ke Kekuasaan
    Kisah kebangkitan Soeharto bermula dari gejolak 1965, ketika peristiwa G30S mengguncang Indonesia dan menggiring negeri ini ke jurang perpecahan. Saat negara terbelah antara pendukung dan penentang PKI, Mayor Jenderal Soeharto, kala itu Panglima Kostrad, bergerak cepat mengambil alih kendali keamanan.

    Dengan Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar), Soeharto mendapat mandat dari Presiden Soekarno untuk memulihkan stabilitas nasional. Namun surat tersebut menjadi pintu masuk konsolidasi kekuasaan. Dalam waktu singkat, Soeharto membubarkan Partai Komunis Indonesia, menangkap tokoh-tokoh pro-Soekarno, dan membangun struktur politik baru yang disebut Orde Baru.
     
    Tahun 1967, MPRS secara resmi mencabut kekuasaan Soekarno dan mengangkat Soeharto sebagai pejabat presiden, yang kemudian disahkan penuh setahun kemudian.
    Fokus utamanya sederhana: menyelamatkan ekonomi nasional yang kala itu terpuruk oleh inflasi hingga 600%. 
     
    Soeharto menunjuk kelompok ekonom muda lulusan Universitas California, yang kemudian dikenal sebagai Mafia Berkeley, untuk merumuskan kebijakan baru. Investasi asing dibuka, hubungan diplomatik dengan negara-negara Barat dipulihkan, dan kebijakan fiskal mulai diperketat.
     
    Di saat yang sama, Soeharto membangun kekuatan politik melalui Golongan Karya (Golkar). Dukungan militer, birokrasi, dan aparatur negara memastikan kemenangan Golkar dalam Pemilu 1971, sekaligus mengokohkan posisi Soeharto sebagai figur sentral negara.

    Dekade Kejayaan: Pembangunan dan Pengendalian
    Tahun 1970-an hingga pertengahan 1980-an menjadi masa keemasan Orde Baru. Lonjakan harga minyak dunia membuat kas negara berlimpah. Soeharto meluncurkan Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun) untuk mengejar swasembada pangan dan pembangunan infrastruktur besar-besaran.
     
    Pertumbuhan ekonomi Indonesia sempat mencapai rata-rata 7% per tahun, inflasi menurun tajam, dan kemiskinan berhasil ditekan. Tahun 1984, Indonesia bahkan diakui FAO sebagai negara swasembada beras, pencapaian besar yang menegaskan citra Soeharto sebagai “Bapak Pembangunan.”
     
    Namun, di balik kemajuan ekonomi itu, kekuasaan politik semakin tersentralisasi.  Seluruh organisasi masyarakat diwajibkan mengadopsi asas tunggal Pancasila, media dibatasi, dan kritik terhadap pemerintah seringkali dianggap ancaman negara.
     
    Demonstrasi mahasiswa seperti Peristiwa Malari 1974 menjadi simbol perlawanan terhadap korupsi dan dominasi modal asing, namun berakhir dengan penangkapan dan pembredelan media.
     
    Pada periode ini pula keluarga Cendana sebutan untuk lingkaran inti keluarga Soeharto mulai membangun kerajaan bisnis di berbagai sektor strategis: dari kehutanan, tambang, hingga telekomunikasi.
    Menjelang Runtuhnya Rezim: Krisis dan Reformasi
    Memasuki akhir 1980-an, harga minyak anjlok. Soeharto merespons dengan mendorong industrialisasi dan membuka sektor keuangan. Namun liberalisasi ini justru memperlebar jurang ketimpangan dan memperkuat jaringan bisnis kroni.
     
    Di era 1990-an, Soeharto semakin bergantung pada keluarga dan para konglomerat dekatnya. Anak-anaknya menguasai berbagai sektor ekonomi, sementara partai oposisi dan media tetap dikontrol ketat.
     
    MPR secara rutin memilihnya kembali sebagai presiden tanpa pesaing berarti. Semua berubah ketika krisis moneter Asia 1997 menghantam Indonesia. Nilai tukar rupiah jatuh bebas  dari Rp 2.400 menjadi Rp 17.000 per dolar AS  dan inflasi menembus dua digit. Gelombang PHK massal dan kemiskinan membuat kepercayaan publik runtuh.
     
    Desakan reformasi datang dari segala arah: mahasiswa, tokoh masyarakat, dan bahkan sebagian elite militer.  Tragedi Trisakti (12 Mei 1998) yang menewaskan empat mahasiswa mempercepat kejatuhan rezim.
     
    Akhirnya, pada 21 Mei 1998, Soeharto resmi mengundurkan diri setelah tiga dekade berkuasa, mengakhiri satu bab besar dalam sejarah politik Indonesia.
     
    Soeharto wafat pada 27 Januari 2008, meninggalkan warisan yang terus diperdebatkan hingga kini. Bagi sebagian warga, ia adalah pembangun ekonomi dan pencipta stabilitas. Namun bagi korban represi politik dan pelanggaran HAM, Soeharto adalah simbol otoritarianisme dan korupsi sistemik.
     
    Warisan Orde Baru masih terasa dalam birokrasi, politik, dan budaya ekonomi Indonesia modern.  Banyak struktur kekuasaan, praktik patronase, dan cara pandang terhadap stabilitas nasional yang terbentuk pada masa pemerintahannya, masih memengaruhi cara negara ini dijalankan.
     
    Kini, dua puluh tujuh tahun setelah lengser, nama Soeharto kembali muncul di ruang publik bukan hanya sebagai tokoh sejarah, tapi juga sebagai pengingat betapa panjang bayangan Orde Baru membentuk Indonesia hari ini.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (SAW)

  • Mentan serukan semangat kepahlawanan wujudkan kedaulatan pangan

    Mentan serukan semangat kepahlawanan wujudkan kedaulatan pangan

    tetapi juga tumbuh dari kerja keras para petani, penyuluh dan pegawai pertanian yang berjuang mewujudkan kedaulatan pangan bangsa

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengobarkan semangat kepahlawanan kepada seluruh jajaran di kementeriannya agar tetap kompak dan berjuang mewujudkan kedaulatan pangan sebagai wujud pengabdian nyata bagi kejayaan bangsa Indonesia.

    “Hari ini kita mengenang pahlawan yang telah mengorbankan segalanya untuk kemerdekaan. Tapi perjuangan belum selesai. Kini perjuangan itu kita lanjutkan dengan ilmu, empati dan pengabdian. Dan para pejuang itu adalah Anda semua, pahlawan pangan Indonesia,” kata Mentan dalam amanatnya saat menjadi inspektur upacara Hari Pahlawan 2025 di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin.

    Ia mengingatkan seluruh jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) untuk tetap kompak, solid dan fokus membela kepentingan bangsa, yaitu Indonesia berdaulat pangan.

    Amran menegaskan perjuangan menuju kedaulatan pangan bukan tanpa tantangan. Ia menyebutkan kebijakan penghentian impor beras dan jagung berdampak pada kepentingan pihak tertentu yang selama ini diuntungkan dari praktik impor.

    “Jangan bela pribadi saya. Bela Kementerian Pertanian dan petani Indonesia. Itulah perjuangan sejati. Banyak yang tidak senang kalau Indonesia berdaulat pangan, tapi kita harus sabar dan terus bekerja. Ini semua demi Merah Putih,” ujarnya.

    Mentan mengingatkan semangat kepahlawanan tidak hanya lahir di medan perang, tetapi juga tumbuh dari kerja keras para petani, penyuluh dan pegawai pertanian yang berjuang mewujudkan kedaulatan pangan bangsa.

    Dia menegaskan semangat kepahlawanan harus diwujudkan dalam kerja nyata. Ia mengingatkan banyak pegawai dan petugas lapangan yang bekerja tanpa mengenal waktu demi menjaga ketahanan pangan nasional.

    Dalam kesempatan itu, ia mencontohkan beberapa pegawai yang mengalami kecelakaan dan jatuh sakit saat bertugas. Ia menyebut mereka sebagai pahlawan sejati.

    “Mereka jatuh karena berjuang untuk swasembada. Mereka adalah pahlawan pangan kita. Biaya perawatan mereka akan kami tanggung, bukan sebagai Menteri, tapi sebagai sesama pejuang Merah Putih,” ucapnya.

    Dia juga mengapresiasi seluruh pegawai Kementan atas berbagai capaian luar biasa dalam satu tahun terakhir.

    Ia menyebutkan Indonesia kini berada di ambang deklarasi swasembada beras, sebuah prestasi yang menurutnya dicapai melalui kerja keras bersama, bukan karena kepemimpinan satu orang semata.

    “Insya Allah, dalam waktu dekat Indonesia bisa mendeklarasikan swasembada pangan. Ini bukan keberhasilan saya, tapi keberhasilan Anda semua. Anda adalah pahlawan-pahlawan pangan yang membuat bangsa ini berdaulat,” ucapnya.

    Selain itu, ia juga menyampaikan sederet capaian lain Kementan. Mulai dari peningkatan status laporan keuangan dari WDP menjadi WTP oleh BPK, reformasi birokrasi dengan nilai tinggi dari Kemenpan RB, hingga pengakuan KPK atas komitmen Kementan terhadap integritas dan antikorupsi.

    Ia menambahkan kontribusi sektor pertanian terhadap PDB nasional kini menjadi yang tertinggi dalam sejarah.

    Amran juga mengingatkan pentingnya meritokrasi dan objektivitas dalam menilai kinerja pegawai. Ia meminta seluruh pejabat eselon untuk memberi ruang bagi laporan dan aspirasi tanpa rasa takut, serta menegakkan keadilan dalam pengelolaan sumber daya manusia.

    “Saya ingin yang berprestasi diapresiasi, yang salah diperbaiki. Kalau ada yang merasa terzolimi, laporkan langsung. Kita ingin Kementan menjadi rumah yang adil bagi semua,” katanya.

    Ia menegaskan pula bahwa perjuangan pahlawan masa kini adalah bekerja, melayani, dan memberi manfaat bagi bangsa.

    Amran menyebutkan semangat ’bekerja, bergerak, dan berdampak’ menjadi bentuk nyata penghormatan kepada para pahlawan bangsa.

    “Pahlawanku, teladanku. Kita lanjutkan perjuangan dengan kerja keras, keikhlasan dan cinta tanah air. Kedaulatan pangan adalah bentuk pengabdian tertinggi bagi Indonesia,” kata Amran.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ekonom: Bulog punya PR salurkan 1,5 juta ton beras hingga akhir 2025

    Ekonom: Bulog punya PR salurkan 1,5 juta ton beras hingga akhir 2025

    Di sisi lain, stok 3,9 juta ton juga bisa dianggap ‘bom waktu’ yang bisa meledak tiap saat

    Jakarta (ANTARA) – Ekonom Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) Khudori menilai Bulog harus mempercepat penyaluran beras setidaknya 1,5 juta–2 juta ton hingga akhir tahun 2025 ini, guna menghindari risiko penurunan mutu sekaligus menekan biaya penyimpanan.

    Data per 4 November 2025 menunjukkan stok beras Bulog mencapai 3,91 juta ton, terdiri atas 3,75 juta ton cadangan beras pemerintah (CBP) dan 164 ribu ton beras komersial. Dari jumlah tersebut, 3,13 juta ton atau 79,39 persen berusia lebih dari empat bulan, sehingga berpotensi mengalami susut volume maupun penurunan kualitas.

    “Di satu sisi bisa saja stok besar ini dianggap sebagai prestasi luar biasa sekaligus jadi instrumen penting buat jaga-jaga. Agar tidak ada pihak yang coba main-main, misalnya menahan stok. Di sisi lain, stok 3,9 juta ton juga bisa dianggap ‘bom waktu’ yang bisa meledak tiap saat,” ujar Khudori dalam pernyataan di Jakarta, Senin.

    Ia menambahkan Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) hingga 4 November 2025 baru menyalurkan 577 ribu ton atau 38,49 persen dari target 1,5 juta ton.

    Jika tren penyaluran tidak berubah, lanjut dia, hingga akhir tahun diperkirakan hanya 57,82 persen target yang tercapai. Ditambah bantuan pangan Oktober–November sebesar 366 ribu ton, stok akhir tahun diperkirakan masih berada di level 3,292 juta ton.

    Khudori menekankan perlunya Bulog mempercepat penyaluran melalui berbagai gerai yang diatur dalam Inpres Nomor 6 Tahun 2025 tentang Pengadaan dan Pengelolaan Gabah/Beras Dalam Negeri serta Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah, mulai dari SPHP, bantuan pangan, tanggap darurat bencana, hingga program Makan Bergizi Gratis.

    Ia menilai opsi ekspor atau peminjaman stok ke negara lain juga perlu dipertimbangkan.

    Menurut Khudori, apabila stok beras tidak segera dikurangi hingga akhir tahun maka penyerapan gabah di awal tahun depan akan menghadapi kendala.

    Bulog diperkirakan kesulitan menyalurkan beras baru karena stok lama masih menumpuk. Penyerapan gabah dalam jumlah besar juga berpotensi menimbulkan masalah lain, seperti kebutuhan menyewa gudang tambahan, meningkatnya biaya pengelolaan, serta risiko beras turun mutu dan rusak yang semakin besar.

    “Semakin cepat semakin baik. Intinya, stok beras jumbo di Gudang Bulog harus dikurangi. Tinggal sekitar 1,5 juta ton atau maksimal 2 juta ton,” kata Khudori.

    Pewarta: Shofi Ayudiana
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tak Lagi Bergantung Industri, Bontang Dorong Investasi Wisata Edukatif

    Tak Lagi Bergantung Industri, Bontang Dorong Investasi Wisata Edukatif

    Liputan6.com, Bontang Pemerintah Kota Bontang mulai membuka peluang investasi baru di sektor pariwisata edukatif dan kreatif sebagai langkah diversifikasi ekonomi. Transformasi ini diarahkan untuk mengurangi ketergantungan pada industri besar yang selama ini menjadi tulang punggung kota.

    Melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), pemerintah daerah menawarkan investasi untuk pengembangan taman edukasi berbasis keluarga dan lingkungan, serta ekowisata pesisir yang terintegrasi dengan ekonomi kreatif.

    Program tersebut dimasukkan dalam draf Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM) Kota Bontang 2025–2035. Dalam rencana jangka panjang tersebut, pariwisata edukatif dan industri kreatif diproyeksikan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru.

    Ketua Tim Kajian Pemetaan Potensi Investasi Bontang, Dr. Rahcmad Budi Suharto, menilai konsep ini mampu memposisikan Bontang sebagai kota industri yang ramah lingkungan.

    “Bontang membuka pintu lebar bagi para investor yang ingin berinvestasi di sektor wisata ramah lingkungan dan edukatif. EduPark dan ekowisata pesisir ini akan menjadi simbol transformasi ekonomi Bontang menuju kota industri yang hijau dan inklusif,” kata Rachmad, Jumat (7/10/2025).

    Sejumlah destinasi disiapkan untuk dimodali, antara lain pengembangan wisata mangrove di Bontang Kuala, eco-resort Pulau Beras Basah, wisata bawah laut di Pulau Tihi-Tihi, hingga penguatan desa wisata Malahing dan Bontang Kuala. Pemerintah menyiapkan konsep mulai dari skybridge, galeri konservasi, fasilitas energi surya, hingga akomodasi terapung.

    Selain ekowisata, pelaku industri kreatif lokal akan dilibatkan. Produk olahan laut, kerajinan, hingga desain digital disiapkan untuk masuk ke rantai nilai wisata. Pemerintah juga membuka peluang pembentukan Creative Hub di kawasan EduPark.

    Untuk menarik minat investor, DPMPTSP menyiapkan kemudahan perizinan, opsi penyediaan lahan, serta insentif fiskal bagi investasi yang menerapkan prinsip ramah lingkungan. Skema kemitraan pemerintah dan swasta disiapkan sebagai model pengelolaan utama.

    Kepala DPMPTSP Bontang, Muhammad Aspiannur, menyebut lokasi Bontang yang strategis turut menjadi nilai tambah, terutama karena kedekatannya dengan Ibu Kota Nusantara (IKN).

    “Dengan lokasi yang strategis di pesisir Kalimantan Timur, dekat dengan Ibu Kota Nusantara (IKN), serta komitmen pemerintah terhadap investasi berkelanjutan, Bontang memposisikan diri sebagai salah satu lokasi paling prospektif untuk investasi wisata dan ekonomi kreatif di Indonesia timur,” ujarnya.

    Pemerintah menargetkan skema ini dapat meningkatkan minat modal asing maupun domestik, sekaligus memperluas lapangan kerja di sektor turunan pariwisata. Transformasi ekonomi tersebut diharapkan mulai terlihat dalam periode lima hingga sepuluh tahun ke depan.

  • Sosok Hansip Heroik yang Tewas Ditembak Saat Gagalkan Maling

    Sosok Hansip Heroik yang Tewas Ditembak Saat Gagalkan Maling

    Jakarta

    Seorang penjaga keamanan lingkungan atau hansip tewas setelah ditembak saat mencoba menggagalkan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di wilayah Cakung, Jakarta Timur (Jaktim). Keluarga mengungkap sosok korban yang penuh tanggung jawab terhadap adik-adiknya.

    Peristiwa terjadi pada Sabtu (8/11), sekitar pukul 03.30 WIB, di Kampung Baru, Jalan Pelajar RT 07 RW 09, Kelurahan Cakung Barat, Kecamatan Cakung. Saat kejadian, korban sedang berjaga malam bersama dua rekannya, T (48) dan R (58).

    Kapolsek Cakung Kompol Widodo Saputro menyebutkan peristiwa bermula ketika korban yang sedang memantau CCTV melihat dua orang mencurigakan di sekitar permukiman. Keduanya diduga hendak mencuri sepeda motor yang terparkir di pinggir jalan.

    “Korban sedang melaksanakan jaga atau ronda malam sebagai Hansip RW 09. Korban pada saat itu sedang memonitor kamera pengawas (CCTV), melihat ada dua orang dicurigai sedang mencongkel motor,” kata Widodo di Jakarta, Sabtu (8/11).

    Korban bersama dua rekannya bergerak menuju lokasi menggunakan sepeda motor. Sesampai di lokasi, korban langsung menabrakkan motornya ke arah kendaraan pelaku untuk mencegah keduanya kabur hingga sempat terjadi perkelahian antara korban dan pelaku.

    Lalu, terdengar suara tembakan sebanyak dua kali yang membuat korban terjatuh. Kedua saksi langsung meminta pertolongan warga.

    Keluarga pun menceritakan sosok korban yang bertanggung jawab. Begini kesaksiannya:

    Korban Sosok Pekerja Keras

    Adik korban, Siti Sarah, mengatakan sang kakak merupakan seseorang pekerja keras dan mengutamakan kepentingan keluarga. Siti Sarah mengatakan korban belum menikah dan memilih untuk membahagiakan adik-adiknya.

    “Belum nikah kakak saya. Baru saya (adik-adiknya) yang nikah. Dia bela-belain hidup buat adik-adiknya. Dia membahagiakan adik-adiknya,” ujar adik korban, Siti Sarah, kepada wartawan di Cakung, Jakarta Timur, Minggu (9/11).

    Siti mengatakan korban merupakan pekerja keras dan tidak pilih-pilih pekerjaan. Korban rela bekerja keras untuk membantu kehidupan keluarga.

    “(Pekerjaan korban) Hansip. Kadang disuruh nyupir pribadi mau. Serabutan. Serabutan, apa aja. Dia besi, motongin besi, mau di belakang. Pinggir kali tuh. Di pinggir kali, Madura-Madura. (Dia) diperintah apa aja mau. Pokoknya serabutan aja dia mau, gitu. Untuk adik-adiknya,” ucapnya.

    “Kadang kalau abis gajian, ‘Nih, punya duit nggak?’ gitu, ‘Punya beras nggak?’. Nggak tahu dia punya duit apa nggak, pasti saya pada dikasih. Biar pun saya udah rumah tangga, saya dikirimin, kirimin duit,” tambahnya.

    Keluarga Kaget Korban Tewas Ditembak

    Adik korban lainnya, Siti Komariah, mengaku kaget saat mendapat kabar korban tergeletak setelah ditembak. Saat tempat kejadian perkara (TKP) didatangi, korban sudah meninggal dunia.

    Adik korban saat ditemui di Cakung, Jakarta Timur, Minggu (9/11/2025). (Devi Puspitasari/detikcom)

    “Ya sedih lah, kaget kan. Pas dilihat kaget katanya. Aku diketok-ketokin pintu, emang Bapak lagi ngejagain, lagi ngurusin orang sakit kan, di gang itu, terus Bapak ke sini ngetok-ngetok pintu. Aku nggak tahu kejadiannya kayak gimana,” ucapnya.

    “Cuman pas nyampe sono, kakak udah ngegeletak, udah nggak bernyawa, nggak ada lah gitu, udah dingin, ya. Udah aku sebisa mungkin, maksudnya ngecek nadinya udah nggak ada,” tuturnya.

    Teriakan Terakhir Korban

    Salah satu rekan korban, Ruin mengatakan korban sempat teriak minta tolong usai tertembak. Teriakan itu menjadi teriakan terakhir korban.

    “Dia (korban) juga sempat minta tolong, ya saya tolong. Cuman dia bicara ‘Bapak tolong saya, Bapak tolong saya’ tiga kali seperti itu. Ya udah, seterusnya dia cuman minta tolong ‘Tolong, tolong, tolong’,” ujar ujar Ruin kepada wartawan di Cakung, Jaktim, Minggu (9/11).

    Ruin mengatakan awalnya memantau CCTV ada pelaku yang mencurigakan. Singkatnya, pelaku itu pun dikejar oleh ketiganya.

    “Sampai terjadilah, sampai bentrok lah akhirnya itu. Nih, adik saya (Bima) ini yang sempat duel lah, ini sama almarhum. Sampai akhirnya ada orang itu menggunakan senjata api,” jelasnya.

    Dia mendengar suara letusan tembakan sebanyak dua kali. Ruin menemukan korban dalam kondisi tergeletak dan korban juga sempat meminta tolong hingga akhirnya meregang nyawa.

    “Ada suara letusan dua kali. Sampai di situ saya lihat korban ini masih ada, bisa bicara sama saya. Sempat saya angkat, saya dudukin, nggak taunya ini darah keluar, saya rebahkan lagi. Setelah itu saya sempat mencari dia. Setelah dia ada, baru saya cari bantuan sama warga-warga setempat. Akhirnya almarhum udah nggak ketolong lagi,” jelasnya.

    Mensos Sebut Korban Pahlawan Masa Kini

    Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul melayat ke rumah penjaga keamanan lingkungan atau hansip yang tewas ditembak saat mencoba menggagalkan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Cakung, Jakarta Timur (Jaktim). Gus Ipul menyebutkan korban merupakan salah satu contoh pahlawan.

    “Saya datang ke sini terus terang aja ingin berbelasungkawa dan sekaligus ingin berdoa bersama keluarga. Semoga mudah-mudahan almarhum mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Allah SWT,” kata Gus Ipul kepada wartawan di Cakung, Jaktim, Minggu (9/11).

    Gus Ipul mengatakan korban meninggal dalam keadaan tengah menjalankan tugas yang penting bagi warga sekitar. Korban menjalankan tugas dengan baik hingga meninggal dunia.

    “Besok tanggal 10 November dalam suasana peringatan Hari Pahlawan. Saya ingin menyampaikan bahwa almarhum ini salah satu contoh pahlawan hari ini yang melakukan sesuatu untuk kepentingan orang lain,” tuturnya.

    Halaman 2 dari 5

    (dwr/rfs)

  • Kemarin ekonomi, produksi beras meningkat sampai transaksi JMFW 2026

    Kemarin ekonomi, produksi beras meningkat sampai transaksi JMFW 2026

    Jakarta (ANTARA) – Beragam peristiwa bidang ekonomi terjadi pada Minggu (9/11), mulai dari produksi beras meningkat 4,1 juta ton tanpa impor, hingga transaksi dalam gelaran Jakarta Muslim Fashion Week 2026 per 9 November yang mencapai 19,51 juta dolar AS.

    Berikut rangkuman berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca:

    Kepala Bapanas: Produksi beras meningkat 4,1 juta ton tanpa impor

    Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) sekaligus Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan proyeksi produksi beras meningkat hingga 4,1 juta ton hingga akhir 2025, tanpa adanya impor komoditas tersebut.

    Baca selengkapnya di sini

    Kadin Indonesia sebut peran pelayaran sebagai urat nadi perekonomian

    Wakil Ketua Umum Koordinator (WKUK) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Kadin Indonesia Carmelita Hartoto mengatakan sektor pelayaran memiliki peran vital sebagai urat nadi perekonomian nasional dan penggerak konektivitas antarwilayah.

    Baca selengkapnya di sini

    UMKM binaan Pertamina tembus transaksi Rp206 miliar di Agrinex 2025

    Sebanyak tujuh UMKM binaan PT Pertamina (Persero) mencatatkan total transaksi senilai Rp206 miliar dengan tiga di antaranya menandatangani kesepakatan ekspor selama ajang Pameran Agrinex 2025 di Jakarta pada 6-8 November 2025.

    Baca selengkapnya di sini

    Mentan ajak ITS kembangkan teknologi modern tunjang swasembada pangan

    Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengajak Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengambil peran strategis dalam membangun sektor pertanian nasional melalui pengembangan teknologi dan alat mesin pertanian modern berbasis inovasi karya anak bangsa.

    Baca selengkapnya di sini

    Mendag: Transaksi JMFW 2026 per 9 November capai 19,51 juta dolar AS

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkapkan transaksi Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2026 hingga Minggu 9 November pukul 14:48 WIB mencapai 19,51 juta dolar AS.

    Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Mahmudah
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • KDM Minta KA Khusus Ternak ke Bos KAI, Rutenya Lewat Sini

    KDM Minta KA Khusus Ternak ke Bos KAI, Rutenya Lewat Sini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi telah meminta kepada PT Kereta Api (Persero) atau KAI untuk menyediakan kereta khusus bagi para peternak dan petani di wilayah Jawa Barat. Kereta tersebut akan mengangkut hasil peternakan dan pertanian seperti sapi, ayam, kerbau, domba, kelapa, sayuran, hingga beras.

    “Selanjutnya Pemprov Jabar akan membangun kerja sama dengan PT KAI, gerbong untuk pengangkut yang ngangkut sapi, ngangkut ayam, munding (kerbau), domba, sayuran, kelapa, beras,” kata KDM, sapaan Dedi Mulyadi melalui akun Instagram-nya, dikutip Minggu (9/11/2025).

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT KAI, Bobby Rasyidin mengatakan, pihaknya akan menyediakan kereta untuk mengangkut hasil peternakan dan pertanian yang melayani sejumlah kota, seperti Tasikmalaya, Bandung, Sukabumi, Bogor, dan Depok. KAI bersama Pemprov Jawa Barat juga berencana menghadirkan kereta khusus peternak dan petani dari Cirebon ke Jakarta.

    “Kita akan sediakan empat kereta untuk Jawa Barat. Lagi kita bangun keretanya,” ujar dia.

    “jalurnya dari Cianjur-Bogor, Tasik, kemudian Sukabumi,” imbuhnya.

    Foto: Gerbong kereta api khusus untuk petani dan pedagang. (Dok. KAI)
    Gerbong kereta api khusus untuk petani dan pedagang. (Dok. KAI)

    “Pengin dari Cirebon ke Jakarta,” timpal KDM.

    Sebelumnya, Kementerian Perhubungan bersama PT KAI memperkenalkan kereta khusus petani dan pedagang yang diharapkan menjadi solusi transportasi yang efisien, ramah lingkungan, dan berorientasi rakyat.

    Presiden Prabowo Subianto juga telah meninjau secara langsung kereta khusus ini pada awal November 2025. Kereta tersebut tidak hanya mengangkut penumpang, melainkan juga hasil panen, barang dagangan, dan logistik kebutuhan sehari-hari.

    Kereta khusus petani dan pedagang ini bakal melayani lintasan rute di wilayah seperti Rangkasbitung, Serang, dan Merak yang merupakan salah satu jalur vital penghubung antara sentra pertanian dan kawasan perdagangan utama.

    (wur/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Luasan Panen Padi 2025 di Bojonegoro Meningkat 28.599 Hektar Dibanding Tahun Lalu

    Luasan Panen Padi 2025 di Bojonegoro Meningkat 28.599 Hektar Dibanding Tahun Lalu

    Bojonegoro (beritajatim.com) — Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bojonegoro, Zaenal Fanani mengungkapkan, sesuai dengan data di Badan Pusat Statistik (BPS) Atap BPS (Angka Tetap) dan ASem BPS (Angka Sementara) luas lahan panen pertanian di Bojonegoro mengalami peningkatan.

    “Luas panen tahun 2025 meningkat 28.599 dibanding sebelumnya. Pada 2024 luas panen 131.221 hektare, sedangkan pada 2025 menjadi 159.820 hektare,” ujar Zaenal Fanani, Minggu (9/11/2025).

    Dengan luasnya lahan panen tersebut, berbanding lurus dengan jumlah produksi padi Bojonegoro 2025 yang mencapai 886.443 ton Gabah Kering Giling (GKG) atau setara dengan sekira 1,06 juta ton Gabah Kering Panen (GKP). Angka tersebut berada di atas capaian Kabupaten Ngawi yang memproduksi 775.466 ton GKG.

    Sementara, posisi juara masih dipegang oleh Kabupaten Lamongan. Kabupaten yang juga berbatasan langsung dengan Bojonegoro ini tercatat memiliki produksi padi sebanyak 905.000 ton GKG atau setara 1,15 juta ton GKP.

    “Keberhasilan ini juga atas terapan program Petruk Tani (Pembangunan Infrastruktur Ternak dan Tani) yaitu program inovatif Bapak Bupati dalam pembangunan infrastruktur tani berupa sumur bor, pompanisasi, drone pertanian dan sebagainya,” tutur pria asal Blitar ini.

    Tak hanya itu, pendampingan Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) melalui latihan dan kunjungan ke petani, pengamatan dan pengamanan pertanaman yang dilakukan POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan), dan kesadaran petani yang meningkat dalam pengamatan dan budidaya pertanian, juga merupakan penunjang keberhasilan.

    Diketahui, BPS Jawa Timur mencatat bahwa sepanjang 2025 total luas panen mencapai 1,84 juta hektare, meningkat 13,69 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Produksi Gabah Kering Panen (GKP) meningkat menjadi 12,66 juta ton, sedangkan Gabah Kering Giling (GKG) mencapai 10,53 juta ton, yang jika dikonversi setara dengan 6,08 juta ton beras.

    Berdasar data, BPS menegaskan peran Jawa Timur sebagai salah satu lumbung pangan nasional. “Kemarin kami mendapat rilis dari BPS, meskipun sifatnya masih sementara. Pak Bupati sebelumnya memberikan target kepada Dinas Pertanian agar produksi padi Bojonegoro bisa melampaui Kabupaten Ngawi, dan alhamdulillah target tersebut tercapai,” ujar Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah.

    Mbak Nurul, begitu ia disapa, menegaskan, bahwa Pemkab Bojonegoro akan terus meningkatkan produktivitas pertanian melalui penguatan infrastruktur irigasi, bantuan sarana produksi, dan pendampingan bagi petani. Produksi padi meningkat karena terpenuhi kebutuhan airnya, terhindar dari serangan hama dan penyakit sehingga dapat panen dengan baik.

    “Produksi padi Bojonegoro, Alhamdulilah, bisa meningkat karena dukungan berbagai pihak, yang pertama dan paling utama adalah Anugrah Allah SWT atas kemurahannya,” pungkasnya. [lus/suf]

  • Israel Terus Buat Gaza Kelaparan Meski Gencatan Senjata Berlaku

    Israel Terus Buat Gaza Kelaparan Meski Gencatan Senjata Berlaku

    GELORA.CO -Satu bulan setelah gencatan senjata antara Hamas dan Israel diumumkan, warga Gaza masih menghadapi krisis kemanusiaan yang parah. 

    Meski suara bom telah berhenti, penderitaan berubah bentuk menjadi kelaparan dan kekurangan bahan pokok.

    Menurut Kepala Kantor Media Pemerintah Gaza, Ismail al-Thawabta, Israel belum memenuhi komitmennya dalam perjanjian gencatan senjata. 

    “Israel terus menghindari kewajibannya soal masuknya bantuan dan barang penting,” ujarnya, seperti dimuat New Arab, Minggu, 9 November 2025. 

    Ia menambahkan bahwa hanya 4.453 truk bantuan yang masuk selama hampir sebulan, jauh di bawah kesepakatan 600 truk per hari.

    Yang lebih memprihatinkan, barang yang masuk ke Gaza sebagian besar adalah produk mewah yang tidak begitu dibutuhkan seperti cokelat, minuman ringan, dan kopi. 

    “Pasar dipenuhi barang yang tidak dibutuhkan, sementara tepung, beras, susu, daging, dan ayam sangat langka,” kata al-Thawabta, sambil menyoroti kelangkaan bahan bakar yang membuat rumah sakit dan roti sulit beroperasi.

    Di Gaza City, antrean roti bisa berlangsung berjam-jam. Abu Bilal al-Sheikh Khalil, warga yang tinggal di tempat pengungsian, mengeluhkan isi pasar yang tidak berguna. 

    “Kami butuh makanan sungguhan, bukan mi instan dan cokelat. Sudah delapan bulan kami tidak makan ayam atau ikan,” kata dia.

    Ahli gizi Mohammed al-Shukri menyebut bahwa pasar Gaza dibanjiri makanan tinggi gula dan stimulan, sementara makanan bergizi seperti susu dan telur tetap dilarang masuk. 

    Menurutnya kondisi tersebut merupakan upaya sistematis untuk menghancurkan kehidupan manusia.

    “Malnutrisi tetap merajalela, terutama pada anak-anak dan lansia,” ujarnya.

  • Gerakan Pangan Murah NasDem Bantu Warga Mojokerto Hadapi Harga Kebutuhan Pokok

    Gerakan Pangan Murah NasDem Bantu Warga Mojokerto Hadapi Harga Kebutuhan Pokok

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kegiatan Gerakan Pangan Murah yang digelar Partai NasDem Kabupaten Mojokerto dalam rangka HUT ke-14 menjadi angin segar bagi warga. Di tengah fluktuasi harga kebutuhan pokok, kehadiran pasar pangan murah ini langsung disambut antusias masyarakat Desa Pohkecik, Kecamatan Dlanggu dan sekitarnya.

    Sejak pagi, warga terlihat antre tertib untuk mendapatkan berbagai bahan kebutuhan pokok. Seperti beras SPHP, gula pasir, minyakita, telur ayam, bawang merah, bawang putih, daging, cabai rawit, dan sayuran dijual dengan harga terjangkau di Lapangan Pohkecik. Gerakan Pangan Murah tersebut terlaksana melalui kerja sama dengan Badan Pangan Nasional, Bulog, dan ID Food.

    Salah satunya dengan menyediakan pangan murah yang bisa dijangkau semua kalangan. Ketersediaan komoditas yang dihadirkan juga disesuaikan dengan kebutuhan utama masyarakat. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari Senam Sehat dan HUT ke-14 Partai NasDem Kabupaten Mojokerto.

    Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem Kabupaten Mojokerto, Muhammad Habibur Rochman menegaskan bahwa manfaat bagi warga menjadi prioritas utama. “Kami ingin masyarakat merasakan langsung kehadiran partai. Gerakan Perubahan itu bukan slogan, tetapi aksi nyata,” ungkapnya, Minggu (9/11/2025).

    Anggota DPR RI ini menegaskan bahwa Partai NasDem akan terus menjadi motor penggerak perubahan di daerah. Menurutnya, selama 14 tahun Partai NasDem berdiri dan konsisten dengan tagline Gerakan Perubahan. Melalui kegiatan tersebut, NasDem berharap masyarakat merasakan kehadiran partai bukan hanya di masa Pemilu saja, tetapi juga di setiap momentum sosial dan ekonomi.

    Selain menghadirkan pasar murah, juga menyuguhkan bazar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan hiburan rakyat. Partai NasDem Kabupaten Mojokerto berharap kegiatan tersebut dapat membantu meringankan beban masyarakat di tengah fluktuasi harga pangan, sekaligus memperkuat solidaritas sosial di akar rumput.

    “Ini adalah bentuk nyata politik kemanusiaan. Kami bergerak bersama rakyat, untuk rakyat,” ujar Gus Habib, panggilan akrab Muhammad Habibur Rochman.

    Sementara itu, Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra yang turut hadir, mengapresiasi langkah Partai NasDem dalam membantu masyarakat menghadapi dinamika ekonomi. “Kegiatan ini menunjukkan kepedulian yang nyata. Semoga membawa keberkahan dan dapat terus berlanjut,” tuturnya.

    Lebih lanjut, bupati yang disapa Gus Barra ini menyampaikan bahwa kegiatan tersebut menunjukkan komitmen Partai NasDem yang peduli terhadap kesejahteraan masyarakat Mojokerto. Partai NasDem Kabupaten Mojokerto telah memberikan kepedulian nyata kepada masyarakat dengan menghadirkan Gerakan Pangan Murah.

    “Semoga kegiatan seperti ini membawa manfaat bagi masyarakat dan menjadi amal baik. Mudah-mudahan di masa mendatang Partai NasDem semakin sukses dan menjadi partai pemenang di Mojokerto,” pungkas orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto ini. [tin/suf]