Produk: Beras

  • Harga Bawang Merah hingga Cabai Rawit Merah Kompak Turun

    Harga Bawang Merah hingga Cabai Rawit Merah Kompak Turun

    JAKARTA – Harga bawang merah di tingkat konsumen mencapai Rp44.306 per kilogram (kg) dibandingkan hari sebelumnya Rp45.306 per kg, sedangkan cabai rawit merah turun menjadi 74.103 per kg dari sebelumnya Rp80.961 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas mengutip Antara, Sabtu pukul 07.00 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp16.097 per kg naik tipis dari sebelumnya di harga Rp15.546 per kg.

    Sedangkan harga beras medium di harga Rp13.903 per kg naik tipis dari hari sebelumnya Rp13.695 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.744 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp12.615 per kg.

    Komoditas jagung di tingkat peternak tercatat Rp6.213 per kg naik dari sebelumnya Rp6.050 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.413 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp10.742 kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp44.389 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp44.668 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp57.118 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp60.034 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp52.500 per kg naik dari hari sebelumnya tercatat Rp51.656 per kg.

    Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp131.348 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp136.085 per kg.

    Kemudian daging ayam ras Rp35.691 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp34.535 per kg; telur ayam ras di harga Rp29.020 per kg naik dari sebelumnya Rp28.925 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.431 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.522 per kg.

    Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp20.612 per liter naik dari hari sebelumnya tercatat Rp20.565 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.781 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp17.908 per liter; Minyakita di harga Rp17.653 per liter naik dari sebelumnya di level Rp17.612 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp10.197 per kg atau naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp9.777 per kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.694 per kg atau turun dari sebelumnya tercatat Rp12.917 per kg.

    Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp39.603 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp41.108 per kg; ikan tongkol di harga Rp36.853 per kg naik dari sebelumnya Rp33.957 per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp36.135 per kg naik dari sebelumnya Rp34.015 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp10.703 per kg turun dari hari harga sebelumnya tercatat Rp11.673 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku impor di harga Rp87.500 per kg turun dari sebelumnya Rp107.674 per kg.

  • Mentan Amran Tegaskan Dukungan Jokowi dan Prabowo dalam Perangi Mafia Pangan – Page 3

    Mentan Amran Tegaskan Dukungan Jokowi dan Prabowo dalam Perangi Mafia Pangan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Beredarnya potongan video pidato Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat menghadiri wisuda di Universitas Hasanuddin, yang menyebut dirinya pernah mendapat teguran dari seorang Wakil Presiden terkait pemberantasan mafia beras, memantik klarifikasi dari Kementerian Pertanian.

    Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Pertanian, Moch. Arief Cahyono, menegaskan bahwa teguran tersebut justru dianggap sebagai masukan positif bagi Mentan Amran.

    “Pernyataan Pak Menteri dalam video tersebut merujuk pada pengalaman beliau di masa lalu, saat menjabat sebagai Menteri Pertanian,” ujar Arief di Jakarta, Jumat, (18/4/2025).

    “Itu menjadi pengingat bagi beliau untuk semakin hati-hati dan bijak dalam mengambil langkah strategis, khususnya terkait kebijakan pangan nasional,” lanjutnya.

    Arief menjelaskan bahwa melalui cerita tersebut, Menteri Amran ingin menekankan dukungan penuh Presiden dan Wakil Presiden dalam upaya pemberantasan mafia pangan. “Pak Menteri selalu memegang prinsip keberpihakan pada petani dan tidak gentar membongkar praktik mafia pangan, meskipun harus menghadapi risiko besar,” tegasnya.

    Bukti nyata dari dukungan tersebut terlihat dari kinerja Kementerian Pertanian di bawah kepemimpinan Mentan Amran dalam mengungkap 784 kasus mafia pangan selama periode sebelumnya bersama Satgas Pangan Polri.

    Dari jumlah tersebut, 411 orang ditetapkan sebagai tersangka, mencakup kasus-kasus pupuk, hortikultura, ternak, hingga beras. Bahkan, di internal Kementerian Pertanian sendiri, 1.500 pegawai telah dikenai demosi dan mutasi karena pelanggaran kedisiplinan dan integritas.

    “Tidak mungkin pemberantasan korupsi dan mafia pangan bisa sekuat ini tanpa dukungan penuh dari Presiden dan Wakil Presiden,” lanjut Arief.

    “Kami tegaskan bahwa baik Presiden Joko Widodo maupun Presiden Prabowo Subianto bersama wapresnya memiliki komitmen tinggi dalam memerangi mafia pangan. Dan Pak Menteri Amran terus melanjutkan komitmen tersebut,” lanjutnya.

  • Didukung Presiden Jokowi dan Prabowo Bersama Para Wapres, Mentan Berhasil Ungkap 784 Kasus Mafia Pangan – Page 3

    Didukung Presiden Jokowi dan Prabowo Bersama Para Wapres, Mentan Berhasil Ungkap 784 Kasus Mafia Pangan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Beredar video pidato Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam wisuda di Universitas Hasanuddin. Saat berpidato, Amran menyebut dirinya pernah mendapat teguran dari Wakil Presiden terkait pemberantasan mafia beras.

    Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Pertanian, Moch. Arief Cahyono, memberikan penjelasan atas isi pernyataan tersebut. “Pernyataan Pak Menteri dalam video tersebut merujuk pada pengalaman beliau di masa lalu, saat menjabat sebagai Menteri Pertanian,” ujar Arief dalam keterangan tertulis, Sabtu (19/4/2025). 

    Arief menegaskan bahwa teguran yang diterima Mentan Amran saat itu justru dianggap sebagai masukan sangat positif. “Itu menjadi pengingat bagi beliau untuk semakin hati-hati dan bijak dalam mengambil langkah strategis, khususnya terkait kebijakan pangan nasional,” tambahnya.

    Menurut Arief, melalui cerita tersebut, Menteri Amran ingin menyampaikan bahwa dengan dukungan Presiden dan Wakil Presiden, mentan Amran tidak ragu bertindak demi membela petani dan menjaga kepentingan nasional.

    “Pak Menteri selalu memegang prinsip keberpihakan pada petani dan tidak gentar membongkar praktik mafia pangan, meskipun harus menghadapi risiko besar,” tegasnya.

    Ungkap 784 Kasus Mafia Pangan 

    Kementerian Pertanian di bawah kepemimpinan Mentan Amran, dengan dukungan penuh dari Presiden Jokowi dan Presiden Prabowo beserta para Wakil Presiden, pada era pemimpin tersebut di atas kementan dan APH ( Kepolisian, Kejaksaan dan KPK ) berhasil mengungkap 784 kasus mafia pangan selama periode sebelumnya bersama Satgas Pangan Polri.

    Dari jumlah tersebut, 411 orang ditetapkan sebagai tersangka, mencakup kasus-kasus pupuk, hortikultura, ternak, hingga beras. Di internal Kementan sendiri, 1.500 pegawai telah dikenai demosi dan mutasi karena pelanggaran kedisiplinan dan integritas.

    “Tidak mungkin pemberantasan korupsi dan mafia pangan bisa sekuat ini tanpa dukungan penuh dari Presiden dan Wakil Presiden. Kami tegaskan bahwa baik Presiden Joko Widodo maupun Presiden Prabowo Subianto bersama wapresnya memiliki komitmen tinggi dalam memerangi mafia pangan. Dan Pak Menteri Amran terus melanjutkan komitmen tersebut,” lanjut Arief.

    Deretan Kasus 

    Hingga kini, Kementerian Pertanian terus bersinergi dengan KPK, Kepolisian, dan Kejaksaan untuk menindak tegas kasus-kasus seperti pupuk palsu, manipulasi MinyaKita, serta dugaan korupsi di lingkungan internal. Dalam 130 hari pertama Kabinet Merah Putih, Mentan Amran telah menunjukkan ketegasannya: tercatat 20 orang ditetapkan sebagai tersangka, dan 50 perusahaan tengah diproses secara hukum.

    “Presiden dan Wakil Presiden kita sangat tegas dalam isu pangan, khususnya perangi korupsi dan Mafia pangan. Bagi Pak Menteri, integritas adalah harga mati. Siapa pun yang terbukti merugikan petani—baik mitra kerja, pengamat, maupun pegawai internal—akan ditindak tanpa kompromi,” tutup Arief.

  • Bawang merah Rp44.306/kg, cabai rawit merah Rp74.103/kg

    Bawang merah Rp44.306/kg, cabai rawit merah Rp74.103/kg

    Cabai rawit merah, cabai merah keritng, dan bawang merah dijual pedagang di Pasar Rumput, Jakarta, Selasa (15/4/2025). ANTARA/Harianto

    Harga pangan: Bawang merah Rp44.306/kg, cabai rawit merah Rp74.103/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 19 April 2025 – 07:35 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga bawang merah di tingkat konsumen mencapai Rp44.306 per kilogram (kg) dibandingkan hari sebelumnya Rp45.306 per kg, sedangkan cabai rawit merah turun menjadi 74.103 per kg dari sebelumnya Rp80.961 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Sabtu pukul 07.00 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp16.097 per kg naik tipis dari sebelumnya di harga Rp15.546 per kg. Sedangkan harga beras medium di harga Rp13.903 per kg naik tipis dari hari sebelumnya Rp13.695 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.744 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp12.615 per kg.

    Komoditas jagung di tingkat peternak tercatat Rp6.213 per kg naik dari sebelumnya Rp6.050 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.413 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp10.742 kg. Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp44.389 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp44.668 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp57.118 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp60.034 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp52.500 per kg naik dari hari sebelumnya tercatat Rp51.656 per kg. Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp131.348 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp136.085 per kg. 

    Kemudian daging ayam ras Rp35.691 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp34.535 per kg; telur ayam ras di harga Rp29.020 per kg naik dari sebelumnya Rp28.925 per kg. Gula konsumsi di harga Rp18.431 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.522 per kg.

    Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp20.612 per liter naik dari hari sebelumnya tercatat Rp20.565 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.781 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp17.908 per liter; Minyakita di harga Rp17.653 per liter naik dari sebelumnya di level Rp17.612 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp10.197 per kg atau naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp9.777 per kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.694 per kg atau turun dari sebelumnya tercatat Rp12.917 per kg.

    Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp39.603 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp41.108 per kg; ikan tongkol di harga Rp36.853 per kg naik dari sebelumnya Rp33.957 per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp36.135 per kg naik dari sebelumnya Rp34.015 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp10.703 per kg turun dari hari harga sebelumnya tercatat Rp11.673 per kg. Sementara itu, daging kerbau beku impor di harga Rp87.500 per kg turun dari sebelumnya Rp107.674 per kg.

    Sumber : Antara

  • Presiden Prabowo dan Jokowi Komitmen Tinggi Bersama Para Wapresnya Berantas Korupsi dan Mafia Pangan

    Presiden Prabowo dan Jokowi Komitmen Tinggi Bersama Para Wapresnya Berantas Korupsi dan Mafia Pangan

    Fajar.co.id, Jakarta — Menanggapi beredarnya video pidato Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat menghadiri wisuda di Universitas Hasanuddin, yang menyebut dirinya pernah mendapat teguran dari Wakil Presiden terkait pemberantasan mafia beras, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Pertanian, Moch. Arief Cahyono, memberikan penjelasan atas isi pernyataan tersebut.

    “Pernyataan Pak Menteri dalam video tersebut merujuk pada pengalaman beliau di masa lalu, saat menjabat sebagai Menteri Pertanian,” ujar Arief melalui keterangan tertulisnya, Jumat (18/4/2025).

    Arief menegaskan bahwa teguran yang diterima Mentan Amran saat itu justru dianggap sebagai masukan sangat positif. “Itu menjadi pengingat bagi beliau untuk semakin hati-hati dan bijak dalam mengambil langkah strategis, khususnya terkait kebijakan pangan nasional,” tambahnya.

    Menurut Arief, melalui cerita tersebut, Menteri Amran ingin menyampaikan bahwa dengan dukungan Presiden dan Wakil Presiden, mentan Amran tidak ragu bertindak demi membela petani dan menjaga kepentingan nasional. “Pak Menteri selalu memegang prinsip keberpihakan pada petani dan tidak gentar membongkar praktik mafia pangan, meskipun harus menghadapi risiko besar,” tegasnya.

    Kementerian Pertanian di bawah kepemimpinan Mentan Amran, dengan dukungan penuh dari Presiden Jokowi dan Presiden Prabowo beserta para Wakil Presiden, pada era pemimpin tersebut diatas kementan dan APH ( Kepolisian, Kejaksaan dan KPK ) berhasil mengungkap 784 kasus mafia pangan selama periode sebelumnya bersama Satgas Pangan Polri. Dari jumlah tersebut, 411 orang ditetapkan sebagai tersangka, mencakup kasus-kasus pupuk, hortikultura, ternak, hingga beras. Di internal Kementan sendiri, 1.500 pegawai telah dikenai demosi dan mutasi karena pelanggaran kedisiplinan dan integritas.

  • Mau Kuliah atau Kerja di Malaysia? Cek Dulu Biaya Hidup Sebulannya!

    Mau Kuliah atau Kerja di Malaysia? Cek Dulu Biaya Hidup Sebulannya!

    Jakarta: Malaysia sering jadi incaran pelajar Indonesia untuk melanjutkan studi atau mencari peluang kerja. 
     
    Selain karena lokasinya yang dekat, biaya hidup di negeri jiran ini ternyata relatif terjangkau. 
     
    Tapi, berapa sih sebenarnya dana yang harus kamu siapkan untuk hidup nyaman di Malaysia setiap bulannya? Yuk, simak rincian lengkapnya seperti dirangkum 
    Sun Education Group!

    1. Biaya tempat tinggal
    Tempat tinggal adalah kebutuhan utama. Di Malaysia, kamu bisa memilih asrama kampus, kamar sewaan (bilik), apartemen, hingga guesthouse. 

    Harga sewa tergantung lokasi dan fasilitas. Untuk gambaran:
     
    Single bedroom: Rp370.000-Rp925.000 per bulan
    Apartemen/kondominium: Rp740.000-Rp1.295.000 per bulan
    Guesthouse/homestay: Rp590.000-Rp1.185.000 per bulan
     
    Semakin strategis dan lengkap fasilitasnya, tentu makin mahal harganya. Beberapa kampus bahkan menyediakan asrama gratis di tahun pertama.

    2. Biaya makan
    Kalau kamu hobi jajan, siap-siap merogoh kocek lebih dalam. Makan di restoran biasa bisa menghabiskan sekitar Rp48.000 sekali makan. Kalau sehari tiga kali, total biaya makan bisa mencapai Rp4 jutaan per bulan.
     
    Mau lebih hemat? Masak sendiri dong! Belanja bahan makanan per bulan rata-rata menghabiskan sekitar Rp1,8 juta. Beberapa harga bahan pokok:
     
    Beras: Rp18.500-Rp25.900 per kg
    Ayam: Rp74.000-Rp96.300 per ekor
    Telur: Rp25.900-Rp37.000 per lusin
    Daging sapi: Rp148.800-Rp166.800 per kg
    Roti tawar: Rp7.400-Rp14.800
     

    3. Biaya transportasi
    Transportasi publik di Malaysia cukup nyaman. Bus kota goKL hanya Rp3.700 per trip, sedangkan MRT dan LRT mulai dari Rp7.400 per perjalanan. Kalau ingin bebas, kamu bisa beli kartu bulanan seharga Rp185.000 untuk unlimited trip.
     
    Kalau jarak ke kampus dekat, beli sepeda juga bisa jadi opsi hemat. Harganya sekitar Rp740.000-Rp1.220.000.
    4. Biaya listrik, air, dan gas
    Untuk listrik, rata-rata tagihan bulanan sekitar Rp262.000. Sementara air biasanya menghabiskan sekitar Rp44.000 per orang. Kalau kamu suka masak, jangan lupa anggarkan juga untuk gas:
     
    Gas 12 kg: Rp84.500
    Gas 14 kg: Rp98.500
    Tabung gas baru: Rp296.000
    5. Internet dan hiburan
    Internet adalah kebutuhan utama zaman sekarang. Di Malaysia, paket data mulai dari Rp100 ribuan tergantung provider dan kuota. 
     
    Untuk hiburan seperti nonton bioskop, harga tiket berkisar antara Rp25.900 hingga Rp155.000 tergantung jenis film.
     
    Ingin liburan? Banyak destinasi wisata di Malaysia dengan harga terjangkau:
     
    Menara Petronas: Rp303.000
    The Habitat Penang Hill: Rp92.500
    Legoland: Rp944.000
    Goa Batu: Gratis!
    6. Dana darurat dan asuransi
    Hidup di luar negeri perlu kesiapan ekstra. Idealnya kamu punya dana darurat setara tiga bulan biaya hidup. Jangan lupa juga asuransi kesehatan, yang diwajibkan untuk mahasiswa internasional. Biaya asuransi sekitar Rp1,7 juta hingga Rp2,1 juta per tahun.
     
    Total biaya hidup di Malaysia per bulan
     
    Berikut estimasi total pengeluaran bulanan untuk satu orang:
     
    Tempat tinggal: Rp1.480.000
    Makan (masak sendiri): Rp1.800.000
    Transportasi: Rp185.000
    Listrik dan air: Rp300.000
    Internet & hiburan: Rp300.000
     
    Total: Sekitar Rp4 juta-Rp5 juta per bulan
     
    Kalau kamu pintar mengatur keuangan dan nggak sering jajan, hidup di Malaysia bisa jauh lebih hemat dibanding beberapa kota besar di Indonesia. Jadi, siap-siapin tabunganmu dari sekarang, ya!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Harga Cabai Rawit Merah Meroket, Bawang Merah Melonjak Hampir Rp50 Ribu per Kg – Halaman all

    Harga Cabai Rawit Merah Meroket, Bawang Merah Melonjak Hampir Rp50 Ribu per Kg – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Rata-rata harga cabai dan bawang merah secara nasional selama satu pekan ini mengalami kenaikan.

    Berdasarkan data SP2KP Kementerian Perdagangan (Kemendag), harga bawang merah pada periode 10-17 April 2025 hampir mendekati Rp 50 ribu per kilogram (kg).

    Tepatnya, bawang merah kini dibanderol sebesar Rp 48.600 per kg setelah mengalami kenaikan sebesar 1,04 persen.

    Selain itu, ada juga cabai rawit merah yang mengalami kenaikan harga lebih signifikan. Data menunjukkan per kilogramnya dibanderol sebesar Rp 81 ribu per kg, naik 5,19 persen.

    Cabai merah keriting juga mengalami kenaikan harga, tetapi tidak sesignifikan cabai rawit merah. Saat ini, per kilogramnya dibanderol sebesar Rp 59.600 per kg, naik 1,71 persen.

    Di tengah kenaikan harga cabai dan bawang merah, ada juga bahan pokok yang mengalami penurunan.

    Harga beras premium turun 0,61 persen menjadi Rp 16.400 per kg, harga minyak goreng sawit kemasan premium turun 0,45 persen jadi Rp 22.200 per liter, dan daging sapi paha belakang turun 0,28 persen menjadi Rp 140.800 per kg.

    Lalu, ada daging ayam ras yang harganya turun 3,41 persen menjadi Rp 36.800 per kg, harga telur ayam ras turun 2,85 persen menjadi Rp 30.700 per kg, harga kedelai impor turun 0,66 persen menjadi Rp 15.100 per kg, dan harga bawang putih honan turun 0,65 persen menjadi Rp 46 ribu per kg.

    Berikut komoditas lainnya yang selama sepekan ke belakang stabil tak mengalami kenaikan atau penurunan harga:

    Beras medium: Rp 14.600 per kg
    Gula pasir curah: Rp 18.800 per kg
    Minyak goreng sawit curah: Rp 17.700 per liter
    Minyakita: Rp 17.100 per liter
    Tepung terigu: Rp 13.100 per liter 

  • Harga cabai rawit Rp82.000/kg, bawang merah Rp43.667/kg

    Harga cabai rawit Rp82.000/kg, bawang merah Rp43.667/kg

    Cabai rawit dijual pedagang di Pasar Rumput, Jakarta, Selasa (15/4/2025). ANTARA/Harianto

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp82.000/kg, bawang merah Rp43.667/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 18 April 2025 – 08:59 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah di tingkat konsumen mencapai Rp82.000 per kilogram (kg) dibandingkan hari sebelumnya Rp81.663 per kg, sedangkan bawang merah turun menjadi Rp43.667 per kg dari sebelumnya Rp45.742 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Jumat pukul 07.00 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.021 per kg turun tipis dari sebelumnya di harga Rp15.579 per kg.

    Sedangkan, harga beras medium di harga Rp13.033 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp13.753 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.609 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp12.608 per kg.

    Komoditas jagung tingkat peternak tercatat Rp5.763 per kg turun dari sebelumnya Rp6.214 per kg dan kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.173 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp10.750 kg.

    Berikutnya, harga bawang putih bonggol di harga Rp42.600 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp45.005 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp63.000 per kg naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp59.667 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp53.800 per kg naik dari hari sebelumnya tercatat Rp51.464 per kg.

    Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp130.625 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp135.790 per kg.

    Kemudian, daging ayam ras Rp30.481 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp35.049 per kg dan telur ayam ras di harga Rp27.776 per kg turun dari sebelumnya Rp29.242 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp17.957 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.539 per kg.

    Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp19.542 per liter turun dari hari sebelumnya tercatat Rp20.764 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.062 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp17.922 per liter; dan Minyakita di harga Rp17.027 per liter turun dari sebelumnya di level Rp17.613 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp9.214 per kg atau turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp9.848 per kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.705 per kg atau turun dari sebelumnya tercatat Rp12.969 per kg.

    Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp41.457 per kg nail tipis dari sebelumnya tercatat Rp41.268 per kg; ikan tongkol di harga Rp30.731 per kg turun dari sebelumnya Rp34.471 per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp31.094 per kg turun dari sebelumnya Rp34.619 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp10.773 per kg turun dari hari harga sebelumnya tercatat Rp11.691 per kg.

    Sumber : Antara

  • Terungkap Alasan RI Masih Buka Keran Impor di Tengah Wacana Swasembada Pangan

    Terungkap Alasan RI Masih Buka Keran Impor di Tengah Wacana Swasembada Pangan

    Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) ungkap alasan mengapa pemerintah masih membuka keran impor untuk sejumlah komoditas pangan di tengah wacana swasembada pangan.

    Pengamat Pertanian dari AEPI Khudori menyampaikan, kegiatan importasi untuk sejumlah komoditas pangan memang perlu dilakukan lantaran kurangnya produksi dalam negeri ataupun produk tersebut tidak dapat dihasilkan oleh Indonesia.

    “Misal jagung, yang diimpor itu jagung pangan bukan untuk pakan. Bawang putih ya produksi lokal hanya 4%-5%, mau enggak mau ya impor,” kata Khudori kepada Bisnis, Kamis (17/4/2025).

    Untuk komoditas pangan lainnya, Khudori melihat adanya peluang untuk mencapai swasembada. Misalnya untuk daging dan kedelai, Khudori melihat adanya peluang untuk mencapai swasembada, meski diakuinya tidak mudah. Menurutnya, hal tersebut membutuhkan kebijakan yang konsisten dan komprehensif. 

    Dalam catatan Bisnis, Indonesia berencana mengimpor tujuh komoditas pangan untuk memenuhi stok cadangan pangan tahun ini. Komoditas itu mulai dari beras khusus, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, daging sapi dan kerbau, serta gula konsumsi.

    Merujuk Proyeksi Neraca Pangan Nasional 2025 yang diolah Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Maret 2025, pemerintah berencana mendatangkan beras dari luar negeri sebanyak 416.220 ton hingga Desember 2025.

    Namun, impor beras pada 2025 hanya untuk kebutuhan beras industri dan beras khusus. Mengingat, Indonesia tahun ini telah berkomitmen untuk menutup keran impor beras umum atau cadangan beras pemerintah (CBP).

    “Tidak ada impor beras umum atau CBP 2025, impor beras 2025 hanya merupakan impor beras industri dan beras khusus,” demikian bunyi Proyeksi Neraca Pangan Nasional 2025 yang diterima Bisnis dari Bapanas, Jumat (11/4/2025).

    Lebih lanjut, pemerintah hingga akhir 2025, juga berencana untuk mendatangkan 859.933 ton jagung dari luar negeri, 2,05 juta ton kedelai, 495 ton bawang merah, dan 587.277 ton bawang putih. 

    Kemudian, 485.031 ton daging ruminansia seperti daging sapi dan kerbau, serta gula konsumsi sebanyak 190.000 ton tahun ini.  

    Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi sebelumnya menegaskan, pemerintah tetap mengutamakan produksi pangan dalam negeri. Neraca komoditas yang disusun pun, kata dia, tentunya selalu mengusung semangat melindungi petani dan peternak Indonesia. 

    “Produksi dalam negeri itu selalu menjadi yang utama. Nomor satu itu. Adapun kalau belum cukup atau insufficient, nah itu baru dipikirkan pengadaan dari luar negeri. Jadi pengadaan dari luar negeri itu adalah alternatif terakhir,” jelas Arief dalam keterangannya, dikutip Jumat (11/4/2025).

  • Stok Beras Diramal 3,3 Juta Ton Mei 2025, Mentan: Tertinggi dalam 20 Tahun

    Stok Beras Diramal 3,3 Juta Ton Mei 2025, Mentan: Tertinggi dalam 20 Tahun

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memperkirakan, stok beras yang ada di gudang Perum Bulog dapat mencapai 3,3 juta ton pada musim panen Mei 2025. 

    Amran mengatakan, perkiraan stok beras yang dikuasai Perum Bulog kemungkinan merupakan yang tertinggi dalam 10 hingga 20 tahun terakhir.

    “Menurut laporan yang kami terima, kami kunjungan kemarin itu 3,3 juta ton lebih [perkiraannya]. Dan ini mungkin tertinggi 10-20 tahun stok kita di gudang,” kata Amran dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta Selatan, Kamis (17/4/2025).

    Orang nomor satu di lingkungan Kementan itu mengungkap, saat ini stok beras di gudang-gudang Bulog per 17 April 2025 mencapai 2,8 juta ton. Dia menyebut, stok tersebut cukup banyak.

    Adapun, produksi beras dalam negeri diproyeksi cukup bagus tahun ini. Berdasarkan hasil Survei Kerangka Sampel Area (KSA) Februari 2025, total produksi padi pada Januari-Mei 2025 diperkirakan mencapai 34,47 ton GKP.

    Jika produksi padi dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi masyarakat, produksi beras sementara mencapai sekitar 16,62 juta ton beras pada periode Januari-Mei 2025.

    Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 1,83 juta ton beras atau 12,40% dibandingkan produksi beras pada periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebanyak 14,78 juta ton beras.

    Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori sebelumnya mengatakan, produksi tahun ini memiliki pola yang mirip dengan pola produksi di 2022, dengan puncak produksi terjadi pada Maret.

    “Ini berbeda dengan pola produksi tahun lalu yang puncak panennya di April,” kata Khudori kepada Bisnis, Kamis (10/4/2025).

    Dia mengatakan, produksi yang cukup baik ini didukung oleh iklim cuaca yang normal. Khudori merujuk Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, cuaca tahun ini diperkirakan normal.

    Dengan demikian, besar kemungkinan di bulan-bulan berikutnya, produksi juga tidak tertekan seperti 2023 imbas adanya fenomena El Nino.

    Melihat kondisi tahun ini, Khudori optimistis produksi tahun ini lebih besar dibanding tahun lalu. 

    Merujuk data KSA BPS, produksi beras pada 2024 untuk konsumsi pangan masyarakat mencapai 30,62 juta ton. Jumlah tersebut turun sebanyak 480.040 ton atau 1,54% dibanding produksi beras di 2023 yang mencapai 31,10 juta ton. 

    Khudori mengatakan, produksi di 2024 merupakan yang terendah dalam 7 tahun terakhir. 

    Sementara itu, Khudori memperkirakan bahwa produksi beras tahun ini tak jauh berbeda dengan produksi di 2022. Masih merujuk data KSA BPS, produksi beras di tahun tersebut mencapai sekitar 31,54 juta ton, atau naik sebesar 184,50 ribu ton atau 0,59% dibandingkan produksi beras di 2021.

    “Perkiraan saya, produksi tahun ini tak jauh dari produksi 2022,” ujarnya.