Produk: Beras

  • Daftar 5 Bansos yang Cair Desember 2025: BLT Rp900.000 hingga Beras-Minyak 2 Liter

    Daftar 5 Bansos yang Cair Desember 2025: BLT Rp900.000 hingga Beras-Minyak 2 Liter

    Bisnis.com, JAKARTA – Berikut ini daftar bantuan sosial (bansos) yang dijadwalkan cair pada Desember 2025.

    Bansos di bawah ini disiapkan pemerintah untuk membantu masyarakat dari segi ekonomi.

    Bansos yang cair pada Desember 2025 meliputi PKH, BPNT, Beras-Minyak 2 liter, hingga yang terbaru ada BLT Kesra Rp900.000.

    Bansos tersebut diberikan untuk meringankan kebutuhan masyarakat di tengah gejolak ekonomi yang tidak pasti. Bansos juga diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat tetap stabil, serta memperluas peluang kerja masyarakat.

    Anda dapat melakukan pengecekan pencairan hingga daftar penerimanya di aplikasi https://cekbansos.kemensos.go.id 2025.

    Berikut ini daftar bansos yang dijadwalkan cair pada Desember 2025.

    Daftar Bansos Cair Desember 2025

    1. PKH

    Saat ini, pencairan bansos PKH sudah memasuki tahap keempat untuk bulan Oktober-November 2025.

    Pencairan program PKH dilakukan setiap tahun, yang diperuntukkan bagi keluarga kurang mampu agar dapat meningkatkan kualitas hidup. Berikut adalah besaran bantuan yang diterima per tahun:

    – Anak usia dini (0-6 tahun) dan ibu hamil: Rp3.000.000
    – Siswa SD: Rp900.000
    – Siswa SMP: Rp1.500.000
    – Siswa SMA: Rp2.000.000
    – Lansia dan penyandang disabilitas: Rp2.400.000

    2. Program Sembako (BPNT)

    Pemerintah memberikan bantuan sembako senilai Rp220.000 per bulan bagi keluarga miskin yang masuk dalam data DTSEN. Bantuan ini diberikan dalam bentuk saldo elektronik yang bisa digunakan untuk membeli kebutuhan pokok.

    Namun, pencairan BPNT dilakukan langsung dalam tiga bulan. Sehingga penerima manfaat akan mendapat uang tunai dengan total Rp600.000.

    3. BLT Kesra

    BLT Kesra diberikan untuk 3 bulan ke depan yakni pada Oktober-Desember 2025. Di mana pencairan dijadwalkan mulai Senin 20 Oktober 2025.

    Pemerintah akan langsung menyalurkan BLT Kesra kepada penerima melalui bank-bank Himbara (Mandiri, BNI, BRI, BTN, dan BSI) dan PT Pos Indonesia.

    Besaran BLT Kesra per bulan sejumlah Rp300.000, di mana akan diberikan langsung selama tiga bulan. Sehingga penerima BLT Kesra 2025 akan mendapatkan bantuan sebesar Rp900.000.

    4. Bansos Beras & Minyak Goreng 2 liter

    Pemerintah juga menjadwalkan pencairan bansos beras dan minyak goreng 2 liter. Bantuan ini diberikan sejak September lalu, dan diperpanjang hingga Desember 2025.

    5. Program Indonesia Pintar

    Bantuan lain yang diberikan pemerintah yakni bantuan biaya Pendidikan bagi masyarakat kurang mampu melalui Program Indonesia Pintar (PIP).

    Adapun besaran bantuan PIP dibedakan menjadi:

    SD

    Bantuan per Tahun: Rp450.000
    Pencairan Siswa Baru & Kelas Akhir: Rp225.000

    SMP

    Bantuan per Tahun: Rp750.000
    Pencairan Siswa Baru & Kelas Akhir: Rp 375.000

    SMA/SMK

    Bantuan per Tahun: Rp1.800.000
    Pencairan Siswa Baru & Kelas Akhir: Rp500.000–Rp900.000

    Cara Cek Status Pencairan Bansos Desember 2025

  • Terisolir Usai Bencana: Ini Daerah di Sumatra yang Belum Bisa Dijangkau

    Terisolir Usai Bencana: Ini Daerah di Sumatra yang Belum Bisa Dijangkau

    Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah wilayah di Sumatra Utara, Sumtara Barat dan Aceh terisolir karena sulitnya akses untuk menjangkau para korban banjir.

    Pemerintah Aceh mencatat masih ada 3 wilayah yang hingga saat ini masih terisolir usai dilanda banjir. Wilayah tersebut adalah Kabupaten Aceh Utara, Aceh Timur, dan Aceh Tamiang.

    Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh M Nasir meminta dukungan pemerintah pusat untuk mempercepat penanganan darurat bencana banjir dan longsor yang masih melanda sejumlah wilayah Aceh, baik evakuasi warga terisolir, pembukaan konektivitas, hingga tambahan logistik.

    “Kami berharap bantuan cepat dari pemerintah pusat, untuk menghindari memburuknya kondisi warga terdampak, terutama di daerah yang hingga kini masih sulit dijangkau,” kata ujarnya dilansir dari Antara, Selasa (2/12/2025).

    Nasir menegaskan  ada tiga fokus penanganan yang sangat membutuhkan intervensi pusat untuk bencana Aceh.

    Pertama, evakuasi warga yang masih terisolasi di beberapa titik, terutama di Kabupaten Aceh Utara, Aceh Timur, dan Aceh Tamiang.

    Kedua, lanjut dia, penambahan logistik darurat, terutama beras dan kebutuhan pokok lainnya yang bisa segera didistribusikan, karena beberapa wilayah telah melaporkan stok menipis, sementara akses darat masih terputus.

    Ketiga, pemerintah pusat diharapkan segera membantu pembukaan konektivitas, mengingat sejumlah jembatan dilaporkan putus total akibat banjir dan longsor.

    “Pemerintah Aceh meminta Kementerian PU membangun infrastruktur darurat untuk memastikan jalur mobilisasi bantuan dapat dibuka kembali,” katanya.

    Dalam kesempatan itu Nasir juga menyoroti kebutuhan transportasi udara berskala besar untuk mengirimkan bantuan ke daerah-daerah yang terisolasi, terutama di dataran tinggi Aceh, seperti Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah.

    “Kami butuh Hercules untuk mendistribusikan sedikitnya 500 ton logistik ke Aceh Tengah dan Bener Meriah. Stok kebutuhan masyarakat di sana hanya cukup untuk dua hari lagi,” ucap M Nasir.

    Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan terdapat lima lokasi yang jaringan jalannya masih terputus di Sumatra Barat. BNPB dan BPBD mengidentifikasi jalan terputus berada di Kecamatan Malalak, Matur, Palupuh, Palembayan dan Koto Alam. Semua akses ini merupakan jalan provinsi.

    Adapun sebanyak 10 alat berat diturunkan di sejumlah wilayah terdampak guna memastikan akses. Pihaknya masih mengupayakan tambahan 10 unit untuk mempercepat perbaikan darurat yang dikerahkan untuk Kecamatan Palembayan, Palupuh, Tanjung Raya, dan Malalak.

    Selain itu, katanya, BNPB juga mengupayakan untuk memulihkan jaringan komunikasi. Berbagai pihak telah membantu untuk penanganan komunikasi, seperti bantuan Presiden, Komdigi maupun provider telekomunikasi.

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendorong Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat, untuk mempercepat pendistribusian logistik ke wilayah terdampak bencana melalui pengaktifan 13 pos lapangan.

    “Dengan adanya pos lapangan ini, bantuan dapat lebih cepat terdistribusi ke wilayah terdampak atau yang masih terisolir,” katanya.

    Pemerintah Kebut Bantuan

    Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memastikan pemerintah pusat akan membantu pemerintah daerah yang mengalami bencana, terlepas dari mampu atau tidaknya pemerintah daerah terkait menangani bencana di daerahnya.

    Hal tersebut disampaikan Mendagri terkait sejumlah kepala daerah yang menyatakan tidak sanggup menangani bencana bencana berskala besar yang terjadi di wilayahnya.

    “Pemerintah pusat, mau dia (pemda) masih mengatakan mampu, mau dia katakan menyerah, enggak mampu, pasti tetap akan bekerja, membantu dan itu sudah sejak hari pertama,” kata Mendagri dikutip dari Antara, Selasa (2/12/2025).

    Menurutnya adalah hal yang wajar pemda yang tidak bisa menangani bencana meminta bantuan kepada pemerintahan yang lebih tinggi.

    Tito menambahkan pemerintah pusat juga telah melakukan penilaian terhadap masing-masing pemda terkait kemampuan penanganan bencana.

    “Kami menilai sendiri juga, mana-mana yang mampu, mana yang tidak. Yang kami anggap mampu pun kami bantu. Apalagi yang mengatakan sudah nggak mampu dan memang kami melihat wajar dia mengatakan enggak mampu, karena di daerah yang tersulit,” ujarnya lagi.

    Mendagri mengungkapkan ada daerah yang benar-benar terisolir karena bencana longsor dan banjir, sehingga satu-satunya jalan adalah meminta bantuan dari pemerintah yang lebih tinggi atau pemerintah pusat.

    Dia kemudian mencontohkan Kota Takengon, yang aksesnya terputus sehingga satu-satunya cara untuk mengangkut bantuan, seperti pangan, hanya bisa menggunakan pesawat.

    Pemerintah daerah lain yang juga menyatakan tidak sanggup menangani bencana di daerahnya adalah Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah.

    Tito mengaku paham dengan situasi yang dihadapi para kepala daerah yang wilayahnya tengah menghadapi bencana. Para kepala daerah tersebut memang tidak bisa berbuat banyak karena keterbatasan peralatan berat dan akses.

    “Dia (pemda) dari mana mau dapat makanan logistik kalau bukan minta bantuan kepada pemerintah yang di atasnya? Terus bagaimana dia mau mobilisasi alat berat? Tidak mungkin, tidak mampu dia, dan itu dikerjakan oleh pemerintah pusat,” kata Mendagri pula.

  • Mendagri Paparkan Skema Penyaluran Beras Bulog bagi Daerah Terdampak Bencana
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        1 Desember 2025

    Mendagri Paparkan Skema Penyaluran Beras Bulog bagi Daerah Terdampak Bencana Nasional 1 Desember 2025

    Mendagri Paparkan Skema Penyaluran Beras Bulog bagi Daerah Terdampak Bencana
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian memaparkan tata cara penyaluran bantuan pangan, khususnya beras Badan Urusan Logistik (Bulog), bagi daerah yang terdampak bencana. 
    Ia menegaskan, stok beras berada dalam kondisi aman dan dapat segera disalurkan melalui prosedur yang telah disederhanakan.
    “Bulog itu memiliki mekanisme, tadi saya sudah umumkan, dan saya sudah komunikasi dengan Kepala Badan Pangan Pak Amran [yang juga merupakan] Menteri Pertanian (Mentan), dan juga dengan Dirut Bulog Pak Rizal,” ujar Tito dalam siaran persnya, Senin (1/12/2025).
    Hal itu dikatakan Tito dalam konferensi pers setelah Rapat Koordinasi (Rakor) Pusat dan Daerah dalam rangka Mengantisipasi Momentum Natal Tahun 2025 dan Tahun Baru 2026 di Sasana Bhakti Praja, Gedung C Lantai 3, Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin.
    Tito mengatakan, pemerintah menerapkan tiga skema dalam penyaluran
    beras Bulog
    , yaitu
    bantuan pangan
    berbasis Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau operasi pasar, serta bantuan khusus untuk penanganan bencana. 
    Khusus skema terakhir, beras dapat segera disalurkan begitu ada permintaan resmi dari
    kepala daerah
    .
    Tito menegaskan, proses pengajuan bantuan sangat sederhana. Kepala daerah cukup mengirimkan surat permohonan dalam bentuk
    softcopy
    kepada Kepala Badan Pangan Nasional (
    Bapanas
    ).
    Setelah menerima permohonan tersebut, Bapanas akan meneruskan persetujuan kepada Bulog agar bantuan dapat segera dikirim sesuai kebutuhan daerah.
    “Contoh kemarin Lhokseumawe membutuhkan 100 ton, oke dia (Wali Kota Lhokseumawe) buat surat
    softcopy
    -nya saja, dikirim ke saya, kepada Mentan, Kepala Badan Pangan,” kata Tito. 
    Setelah itu, lanjut dia, Badan Pangan dan Mentan menyetujui sehingga tidak perlu berlama-lama dan langsung diteruskan kepada Dirut Bulog. 
    Mantan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) itu juga menegaskan bahwa stok beras nasional berada pada tingkat yang aman. 
    Tito mencontohkan, di Lhokseumawe tersedia 28.000 ton beras Bulog. Jumlah ini dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama beberapa bulan ke depan.
    Menanggapi kondisi di Sibolga, Tito menjelaskan, sebagian warga sempat mendatangi gudang Bulog karena khawatir terhadap ketersediaan logistik dan akses wilayah yang sebelumnya terhambat. 
    Ia menyebutkan, situasi serupa pernah terjadi di Palu ketika daerah tersebut terisolasi akibat bencana.
    “Kita tahulah bahwa terjadi
    panic buying
    , kemudian juga kesulitan apalagi kalau daerah itu terisolasi. Kita pernah mengalami dulu di Palu hari ketiga terjadi penjarahan karena semua akses tertutup,” ujar Tito.
    Dia menambahkan, pemerintah kini mendistribusikan logistik secara proaktif ke wilayah-wilayah yang sulit dijangkau dengan memanfaatkan berbagai jalur yang tersedia. 
    Tito juga menekankan pentingnya pemahaman masyarakat bahwa seluruh penyaluran bantuan dilakukan sesuai mekanisme yang telah ditetapkan agar tepat sasaran.
    Terakhir, dia menyampaikan perkembangan mengenai penyediaan hunian sementara (huntara) bagi warga terdampak bencana. 
    Tito menjelaskan, pendataan terhadap rumah-rumah yang mengalami kerusakan berat masih berlangsung. 
    Untuk sementara, warga masih menempati berbagai lokasi pengungsian, seperti masjid, gedung pemerintah, tenda darurat, atau kembali ke rumah masing-masing yang masih memungkinkan untuk dihuni.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Inflasi Kediri Turun, Tapi Harga Pangan Masih Bergerak Liar: Ini Penyebabnya

    Inflasi Kediri Turun, Tapi Harga Pangan Masih Bergerak Liar: Ini Penyebabnya

    Kediri (beritajatim.com) – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri mencatat inflasi month-to-month (m-to-m) sebesar 0,19 persen pada November 2025, atau turun 0,21 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Informasi tersebut disampaikan Kepala BPS Kota Kediri Emil Wahyudiono dalam rilis daring pada Senin (1/12), yang sekaligus menjelaskan faktor penyebab kenaikan dan penurunan harga berbagai komoditas sepanjang November.

    Menurut Emil, fluktuasi harga pada bulan tersebut dipengaruhi sejumlah peristiwa, antara lain penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi pada 1 November 2025, kenaikan harga beberapa komoditas hortikultura dan daging sapi akibat pasokan terbatas, kenaikan harga emas global, serta penurunan harga beras, daging, dan telur ayam ras. Kombinasi faktor tersebut membentuk pergerakan inflasi di Kota Kediri.

    Sejumlah komoditas tercatat memberikan andil inflasi m-to-m November, di antaranya tomat dan bawang merah dengan kontribusi masing-masing 0,05 persen; sawi hijau sebesar 0,04 persen; cabai merah 0,03 persen; serta kangkung, cabai rawit, daging sapi, sewa rumah, dan kacang panjang masing-masing 0,02 persen. Adapun emas perhiasan, terong, wortel, bayam, ketimun, dan brokoli turut menyumbang inflasi 0,01 persen.

    Di sisi lain, beberapa komoditas justru menahan laju inflasi dengan memberikan andil deflasi. Daging ayam ras dan beras masing-masing memberikan deflasi -0,06 persen; pisang -0,02 persen; serta telur ayam ras, kelapa, dan salak masing-masing -0,01 persen. Pergerakan harga ini mencerminkan dinamika permintaan dan pasokan menjelang akhir tahun.

    Emil mengingatkan beberapa hal yang perlu diwaspadai pada Desember 2025 sebagai masukan bagi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri. Faktor tersebut meliputi intervensi pemerintah pusat terhadap harga angkutan udara, darat, dan kereta api; kecukupan stok beras, telur ayam ras, daging ayam ras, dan bahan pangan lain menjelang Natal dan libur akhir tahun; penyesuaian harga BBM yang masih berlangsung; serta potensi kenaikan harga emas global.

    “Kami mengimbau ada beberapa hal yang perlu diwaspadai di Bulan Desember… harga emas secara global juga kemungkinan masih mengalami kenaikan sehingga berdampak terhadap harga emas perhiasan,” jelasnya.

    Ia menambahkan, kebijakan pemerintah pusat terkait harga angkutan masih dinantikan mengingat mobilisasi masyarakat diperkirakan meningkat menjelang libur panjang. Pada komoditas hortikultura, daging ayam ras, dan telur ayam ras, permintaan diperkirakan naik seiring perayaan Natal dan libur akhir tahun.

    “Selain itu perlu diperhatikan juga terkait peningkatan permintaan akibat operasional SPPG pada Program MBG, Pemkot Kediri perlu memperhatikan jumlah pasokannya,” ujarnya. Emil mengimbau masyarakat tetap berbelanja secara bijak dan tidak melakukan panic buying. [nm/kun]

  • Perawatan Pribadi Jadi Penyumbang Terbesar Inflasi Tahunan Jakarta pada November 2025
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Desember 2025

    Perawatan Pribadi Jadi Penyumbang Terbesar Inflasi Tahunan Jakarta pada November 2025 Megapolitan 1 Desember 2025

    Perawatan Pribadi Jadi Penyumbang Terbesar Inflasi Tahunan Jakarta pada November 2025
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Jakarta mencatat kenaikan inflasi tahunan pada November 2025, dengan laju mencapai 2,67 persen dan Indeks Harga Konsumen (IHK) berada di level 108,11.
    Lonjakan ini terutama dipicu kenaikan pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang menjadi penyumbang terbesar.
    Data tersebut menempatkan kelompok konsumsi rumah tangga sebagai salah satu faktor dominan dalam tekanan harga sepanjang tahun.
    Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta menyampaikan tren
    inflasi
    menjelang akhir tahun masih berpotensi meningkat seperti periode-periode sebelumnya.
    BPS DKI Jakarta melaporkan inflasi tahunan terjadi akibat meningkatnya indeks sejumlah kelompok pengeluaran.
    Kelompok dengan andil terbesar adalah perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,84 persen.
    Kemudian, untuk makanan, minuman, dan tembakau (0,77 persen), serta perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,67 persen).
    “Kalau kita lihat tren, di Desember-Desember sebelumnya juga ada inflasi, mudah-mudahan tetap terjaga di target 2,5 plus minus 1 untuk inflasi tahun 2025,” kata Kepala BPS DKI Jakarta, Nurul Hasanudin, dikutip dari
    Antara
    .
    Sejumlah kelompok lain juga memberikan andil inflasi, antara lain pendidikan sebesar 0,15 persen.
    Kelompok kesehatan dan penyediaan makanan/minuman restoran masing-masing menyumbang 0,09 persen.
    Kelompok perlengkapan dan pemeliharaan rutin rumah tangga tercatat 0,04 persen, pakaian dan alas kaki 0,03 persen, serta kelompok transportasi dan rekreasi, olahraga, dan budaya masing-masing menyumbang 0,01 persen.
    “Seluruh kelompok pengeluaran mengalami inflasi secara tahunan pada November 2025, kecuali kelompok informasi komunikasi dan jasa keuangan, memberikan andil deflasi sebesar 0,03 persen dengan komoditas utama penyumbang deflasi adalah komoditas telepon seluler,” kata Hasanudin.
    BPS DKI juga mencatat beberapa komoditas dengan andil besar terhadap
    inflasi tahunan Jakarta
    .
    Emas perhiasan memberikan kontribusi 0,73 persen, diikuti tarif air minum PAM (0,63 persen), cabai merah (0,17 persen), daging ayam ras (0,10 persen), dan beras (0,09 persen).
    Secara bulanan, Jakarta mengalami inflasi sebesar 0,27 persen pada November 2025 terhadap Oktober 2025.
    Komoditas penyumbang tertinggi pada periode ini kembali berasal dari emas perhiasan dengan andil 0,16 persen.
    Pergerakan harga pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya menjadi pendorong utama inflasi tahunan Jakarta.
    Sementara sejumlah komoditas strategis seperti emas perhiasan, tarif air, dan bahan pangan turut membentuk dinamika inflasi sepanjang November 2025.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Stok Beras Aman, Mendagri Paparkan Penyaluran Bantuan Pangan bagi Daerah Bencana

    Stok Beras Aman, Mendagri Paparkan Penyaluran Bantuan Pangan bagi Daerah Bencana

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menyampaikan mekanisme penyaluran bantuan pangan, terutama beras Bulog, bagi daerah terdampak bencana. Ia memastikan ketersediaan beras dalam kondisi aman dan dapat segera disalurkan melalui prosedur yang telah disederhanakan.

    “Bulog itu memiliki mekanisme, tadi saya sudah umumkan, dan saya sudah komunikasi dengan Kepala Badan Pangan Pak Amran [yang juga merupakan] Mentan, dan juga dengan Dirut Bulog Pak Rizal,” ujar Mendagri kepada awak media dalam konferensi pers usai Rapat Koordinasi (Rakor) Pusat dan Daerah dalam rangka Mengantisipasi Momentum Natal Tahun 2025 dan Tahun Baru 2026 di Sasana Bhakti Praja, Gedung C Lantai 3, Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin (1/12/2025).

    Mendagri mengatakan, pemerintah menerapkan tiga skema dalam penyaluran beras Bulog, yaitu bantuan pangan berbasis Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau operasi pasar, serta bantuan khusus untuk penanganan bencana. Khusus skema terakhir, beras dapat segera disalurkan begitu ada permintaan resmi dari kepala daerah.

    Ia menegaskan, proses pengajuan bantuan sangat sederhana. Kepala daerah cukup mengirimkan surat permohonan dalam bentuk softcopy kepada Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas). Setelah menerima permohonan tersebut, Bapanas akan meneruskan persetujuan kepada Bulog agar bantuan dapat segera dikirim sesuai kebutuhan daerah.

    “Contoh kemarin Lhokseumawe membutuhkan 100 ton dia, oke dia (Wali Kota Lhokseumawe) buat surat soft copy-nya saja, dikirim ke saya, kepada Mentan, Kepala Badan Pangan. Setelah itu, Badan Pangan, Mentan, menyetujui enggak usah lama-lama beliau langsung forward kepada Dirut Bulog,” jelas Mendagri.

  • Inflasi November 2025 Melambat, jadi Sinyal Pelemahan Ekonomi?

    Inflasi November 2025 Melambat, jadi Sinyal Pelemahan Ekonomi?

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada November 2025 mengalami perlambatan. Padahal, secara historis, inflasi kerap meningkat pada akhir tahun akibat permintaan yang meningkat.

    BPS mencatat inflasi November 2025 melambat ke level 0,17% secara bulanan (month to month/MtM), lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 0,28% MtM.

    Pola ini berbanding terbalik dengan kondisi pada 2019 sampai dengan 2024. Selama itu, grafik inflasi bulanan konsisten menanjak dalam tiga bulan terakhir setiap tahunnya.

    Misalnya pada tahun lalu, inflasi bergerak dari 0,08% MtM pada Oktober 2024 menjadi 0,30% MtM pada November 2024, dan terus mendaki ke 0,44% MtM pada Desember 2024.

    Terakhir kali, perlambatan inflasi pada November terjadi pada 2018. Kala itu, BPS mencatat inflasi sebesar 0,27% atau lebih rendah sedikit dari 0,28% pada bulan sebelumnya atau Oktober 2018.

    Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk. (BNLI) Josua Pardede menilai anomali perlambatan inflasi pada November 2025 bukan merupakan sinyal permintaan ekonomi yang tajam, melainkan indikasi normalisasi harga pangan dan energi yang justru menguntungkan daya beli masyarakat.

    “Penurunan inflasi November 2025 menurut saya lebih mencerminkan kombinasi normalisasi harga pangan dan energi serta permintaan domestik yang masih terkendali, bukan sinyal bahwa ekonomi tiba-tiba melemah tajam,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (1/12/2025).

    Josua memaparkan, faktor utama yang membuat inflasi November tampak anomali dibanding pola historis adalah penurunan harga pada sejumlah komoditas pangan yang biasanya justru menjadi pendorong kenaikan harga jelang libur akhir tahun.

    Secara bulanan, terjadi penurunan harga pada daging ayam ras, beras, cabai merah, telur ayam ras, hingga kentang. Perinciannya, daging ayam ras menjadi penahan utama dengan memberikan andil deflasi sebesar 0,03%.

    Selanjutnya, komoditas beras dan cabai merah masing-masing menyumbang andil deflasi 0,02%. Adapun, telur ayam ras dan kentang turut berkontribusi menahan laju inflasi dengan andil deflasi masing-masing sebesar 0,01%.

    Menurut Josua, penurunan harga itu mengindikasikan pasokan pangan pokok relatif memadai berkat panen raya dan operasi pasar yang agresif.

    “Di sisi lain, tidak ada penyesuaian besar pada harga yang diatur pemerintah seperti BBM dan tarif listrik, sehingga komponen energi hanya mencatat inflasi tahunan sekitar 0,34%,” tambahnya.

    Dampak ke Pertumbuhan Ekonomi

    Lantas, apakah inflasi yang melambat ini akan menahan laju pertumbuhan ekonomi kuartal IV/2025? Josua justru memproyeksikan dampak yang positif.

    Dia menjelaskan bahwa inflasi yang landai akan menjaga pendapatan riil masyarakat sehingga ruang konsumsi menjadi lebih longgar, terutama bagi kelompok berpendapatan rendah.

    “Dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi triwulan IV/2025 kemungkinan justru cenderung positif bagi daya beli. Inflasi yang lebih rendah membuat kenaikan pendapatan nominal rumah tangga lebih banyak tercermin sebagai kenaikan pendapatan riil,” jelas Josua.

    Dia juga menyoroti adanya dukungan stimulus fiskal di akhir tahun, termasuk bantuan sosial (bansos) tunai skala besar yang diproyeksikan mencapai Rp30 triliun pada kuartal terakhir tahun ini. Bansos, sambungnya, akan menyuntikkan tambahan permintaan ke sektor perdagangan dan jasa di akar rumput.

    Dari sisi perilaku konsumen, Josua mencatat adanya sikap kehati-hatian (precautionary motive). Data Survei Konsumen Oktober 2025 menunjukkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) naik ke level 121,2, namun porsi pendapatan yang ditabung juga meningkat dari 13,7% menjadi 14,3%.

    “Artinya, konsumen merasa lebih optimis ke depan tetapi masih berhati-hati dalam belanja saat ini, cenderung memperkuat tabungan,” tuturnya.

    Meskipun demikian, indikator sisi produksi menunjukkan penguatan. Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia naik ke level 53,3 pada November, tertinggi sejak Februari, yang mencerminkan peningkatan pesanan domestik.

    Dengan kombinasi faktor tersebut, Josua optimistis pertumbuhan ekonomi pada akhir tahun akan tetap terjaga. “Yang lebih mungkin terjadi, inflasi yang rendah akan membantu menahan perlambatan konsumsi rumah tangga di tengah ketidakpastian global, sehingga pertumbuhan triwulan IV tetap bertahan di kisaran sekitar 5%,” tutupnya.

  • Sambut Nataru, Bulog Jawa Timur Pastikan Stok Beras Aman

    Sambut Nataru, Bulog Jawa Timur Pastikan Stok Beras Aman

    FAJAR.CO.ID, SURABAYA — Isu mengenai kebutuhan pokok terutama menjelang hari-hari besar keagamaan selalu menjadi sorotan setiap tahun. Terutama terkait ketersediaan dan harga.

    Salah satu yang kerap menjadi perhatian adalah stok mengenai beras. Untuk kebutuhan pangan yang satu ini, pemerintah memastikan stok terjamin terutama dalam menyambut perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.

    Di Provinsi Jawa Timur, Bulog setempat memastikan stok beras berada dalam kondisi aman, mencukupi, dan terjamin distribusinya menyambut Nataru tersebut.

    Hal tersebut ditegaskan Wakil Pimpinan Wilayah Bulog Jatim, Sugeng Hardono. Dia mengatakan ,saat ini stok beras Bulog mencapai 870.000 ton. Ketersediaan itu dipastikan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat pada Natal dan Tahun Baru 2026, Lebaran hingga 15 bulan kedepan.

    “Stok beras di gudang Bulog Jatim, saat ini berada pada level yang sangat memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam beberapa bulan hingga tahun depan,” kata Sugeng, Senin (1/12).

    Dalam menjaga stabilitas harga di tengah masyarakat, Bulog terus mendorong percepatan penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Penyaluran SPHP sudah terealisasi sebanyak 86.500 ton yang dilakukan melalui jaringan pasar tradisional, ritel modern, KDKMP, distributor resmi, dan berbagai kanal penjualan yang sudah bekerja sama dengan Bulog. Termasuk percepatan penyelesaian Bantuan Pangan (Banpang).

    Sugeng menegaskan bahwa percepatan SPHP merupakan salah satu strategi penting untuk memastikan harga beras tetap terkendali menjelang Nataru, saat pola konsumsi masyarakat biasanya meningkat. “Kami terus melakukan penguatan pasokan, mempercepat penyaluran beras SPHP, serta menjaga ketersediaan di seluruh pasar dan kanal distribusi resmi,” katanya.

  • Indonesia Impor Beras 40,7 Ribu Ton pada Oktober 2025

    Indonesia Impor Beras 40,7 Ribu Ton pada Oktober 2025

    Liputan6.com, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia masih melakukan impor beras. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menjelaskan impor beras pada Oktober 2025 mencapai puluhan ribu ton. 

    “Pada Oktober 2025, impor beras sebesar 40,7 ribu ton dengan nilai USD 19,1 juta,” ujarnya pada Konferensi Pers, Senin (1/12/2025).

    Ia menambahkan, akumulasi impor beras sepanjang Januari hingga Oktober 2025 mencapai sebesar 364,3 ribu ton dengan nilai USD 178,5 juta.

    Ia menyebutkan negara asal utama beras yang masuk ke Indonesia selama periode tersebut. Menurut Pudji, impor didominasi dari tiga negara kawasan Asia.

    Sebelumnya, BPS memprediksi produksi beras nasional sepanjang 2025 akan mengalami peningkatan yang signifikan. BPS memprediksi produksi beras setara konsumsi pada periode Januari–Desember 2025 diperkirakan mencapai 34,79 juta ton, atau naik 13,06% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 30,62 juta ton.

    Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menyampaikan bahwa kenaikan produksi beras tersebut tak lepas dari pertumbuhan produksi gabah dan perluasan panen pada awal tahun. Sepanjang sub-round 1, yakni Januari hingga April, panen padi menunjukkan lonjakan yang menjadi penopang utama proyeksi produksi beras 2025.

    “Potensi produksi beras sepanjang Januari-Desember diperkirakan mencapai 34,79 juta ton atau naik 13,06% yoy. Ini utamanya disumbangkan oleh peningkatan sub-round 1 sebesar 26,54% yoy,” tutur Pudji dalam Konferensi Pers, Senin (1/12/2025).

    BPS mencatat produksi beras setara konsumsi pada Oktober 2025 diperkirakan mencapai 2,72 juta ton. Sementara untuk periode November 2025 hingga Januari 2026, produksi beras diproyeksikan mencapai 5,11 juta ton, atau tumbuh 21,25% secara tahunan.

  • RI Impor Beras 364.300 Ton, Kementan: Kebutuhan Khusus-Industri

    RI Impor Beras 364.300 Ton, Kementan: Kebutuhan Khusus-Industri

    Jakarta

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang Januari-Oktober 2025, Indonesia mengimpor beras 364,3 ribu ton dengan nilai US$ 178,5 juta. Impor beras tersebut dari Myanmar, Thailand dan India.

    Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Pertanian, Moch Arief Cahyono menegaskan tidak ada impor beras medium yang masuk ke Indonesia. Beras impor yang masuk tahun ini merupakan bagian dari kebijakan beras khusus dan beras industri berbasis neraca komoditas. Kebijakan tersebut memastikan hanya jenis beras yang tidak diproduksi dalam negeri atau dibutuhkan sebagai bahan baku industri yang dapat masuk.

    “Yang perlu dipahami publik tidak ada satu pun impor beras medium. Yang masuk hanya beras kebutuhan khusus, beras premium tertentu, dan beras industri. Tidak menyentuh konsumsi masyarakat umum,” tegas Arief dalam keterangan tertulis, Senin (1/12/2025).

    Ia merinci, jenis beras yang masuk meliputi beras pecah 100% atau menir (HS 1006.40.90) sebagai bahan baku industri, beras kebutuhan khusus termasuk untuk penderita diabetes, serta beras khusus untuk restoran asing dan hotel.

    Selain itu, terdapat varian khusus berkode HS 1006.30.99 seperti basmati, jasmine, dan japonica dengan tingkat kepecahan maksimal 5% yang memang tidak diproduksi di Indonesia.

    Arief memastikan bahwa pemasukan beras khusus tersebut tidak mempengaruhi pasar beras medium dan tidak menekan harga gabah petani.

    “Segmen industri harus berjalan, tetapi stabilitas pangan dan perlindungan petani tetap menjadi prioritas,” ujarnya.

    Menurutnya, untuk kebutuhan nasional dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri. Di mana produksi beras diproyeksi mencapai 34,79 juta ton menurut data BPS. Dengan capaian tersebut, Indonesia berada dalam kondisi surplus beras medium, sehingga pasokan nasional aman dan stabil.

    “Bersyukur tahun ini kebutuhan beras medium kita aman dari tangan petani dalam negeri dan sudah surplus. Produksi kita mencukupi, sehingga tidak ada alasan untuk impor beras medium. Petani tetap menjadi prioritas utama,” lanjutnya.

    Sebelumnya, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartin menyampaikan bahwa impor beras pada Oktober 2025 tercatat sebesar 40,7 ribu ton, sedangkan kumulatif Januari-Oktober 2025 mencapai 364,3 ribu ton dengan nilai US$ 178,5 juta. Seluruhnya merupakan kategori beras khusus dan industri, bukan beras medium.

    (ada/ara)