Produk: bedug

  • Bahas Polemik PBNU, Ini Hasil Lengkap Forum Sesepuh dan Mustasyar NU di Tebuireng Jombang

    Bahas Polemik PBNU, Ini Hasil Lengkap Forum Sesepuh dan Mustasyar NU di Tebuireng Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Pembahasan polemik PBNU yang dikemas dalam forum sesepuh dan mustasyar NU (Nahdlatul Ulama) di Tebuireng Jombang memakan waktu sekitar tujuh jam. Acara dimulai pukul 10.00 WIB dan berakhir menjelang bedug magrib.

    Acara dibagi menjadi dua sesi. Pertama, forum sesepuh dan mustasyar NU menghadirkan jajaran Syuriah dan Tanfidziah yang diwakili oleh Muhammad Nuh dan Nur Hidayat. Nuh memberikan penjelaskan secara Panjang lebar di forum tersebut.

    Sedangkan sesi kedua yang dimulai sekitar pukul 13.00 WIB, forum menghadirkan KH. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), H. Amin Said Husni, serta H. Sumantri. Secara garis besar ada dua isu besar yang dibahas. Yakni sikap forum terhadap bencana alam di berbagai daerah dan sikap forum atas dinamika organisasi di PBNU.

    Untuk bahasan kedua ini, terdapat empat kesimpulan yang disampaikan oleh tiga kiai muda. Diantaranya, HM. Abdul Mu’id Lirboyo (Gus Muid), H. Abdurrahman Kautsar Ploso (Gus Kautsar), serta KH. Imron Mutamakkin Pasuruan.

    Gus Muid mengatakan bahwa forum berpandangan proses pemakzulan Ketua Umum tidak sesuai dengan aturan organisasi sebagaimana ketentuan AD/ART. Meski demikian, forum juga melihat adanya informasi kuat terjadinya pelanggaran atau kekeliruan serius dalam pengambilan keputusan oleh Ketua Umum, yang perlu diklarifikasi melalui mekanisme organisasi secara menyeluruh.

    “Forum merekomendasikan agar Rapat Pleno utk menetapkan PJ tidak diselenggarakan sebelum seluruh prosedur dan musyawarah diselesaikan sesuai ketentuan organisasi,” ujar Gus Mu’id saat jumpa pers di akhir acara.

    Forum sesepuh juga mengajak seluruh pihak untuk menahan diri, menjaga ketertiban organisasi, dan menghindari langkah yang berpotensi memperbesar ketegangan.

    “Forum menegaskan bahwa persoalan ini hendaknya diselesaikan melalui mekanisme internal NU, tanpa melibatkan institusi atau proses eksternal, demi menjaga kewibawaan jam’iyyah dan memelihara NU sebagai aset besar bangsa,” pungkasnya.

    KH Anwar Manshur keluar dari dalem kasepuhan pesantren Tebuireng Jombang

    Pertemuan silaturahmi para kiai di Tebuireng merupakan undangan dari dr Umar Wahid yang ditandatangani oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz. Silaturahmi itu tindak lanjut dari pertemuan para sesepuh NU di Pondok Pesantren Al-Falah Ploso pada 30 November 2025.

    Dari tuan rumah Nampak hadir KH. dr. Umar Wahid, KH. Abdul Hakim Mahfudz, serta Alissa Wahid. Kemudian dari sesepuh dan Mustasyar NU: Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin (via Zoom), Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, KH. Anwar Manshur, KH. Nurul Huda Djazuli, KH. Abdullah Ubab Maimoen (via Zoom), Hj. Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid (via Zoom), serta Hj. Mahfudloh Wahab.

    Lalu, dari Syuriyah da Tanfidziyah PBNU: H. Mohammad Nuh, H. Nur Hidayat, KH. Ali Akbar Marbun, KH. Said Asrori, KH. Yahya Cholil Staquf, KH. Mu’adz Thohir, H. Amin Said Husni, serta H. Sumantri. [suf]

    Kesimpulan Forum Sesepuh & Mustasyar Nahdlatul Ulama

    Tebuireng, Sabtu, 6 Desember 2025

    Forum Sesepuh dan Mustasyar Nahdlatul Ulama menyampaikan beberapa hal sebagai berikut:

    A. Sikap atas Musibah Bencana di Berbagai Daerah

    1. Forum Sesepuh dan Mustasyar NU menyampaikan belasungkawa serta keprihatinan mendalam atas musibah banjir, longsor, dan berbagai bencana lain yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. Forum mendoakan agar masyarakat yang terdampak diberi kesabaran, ketabahan, keselamatan, serta segera mendapatkan pertolongan yang mereka butuhkan. Semoga Allah SWT berkenan mengangkat segala musibah ini.

    2. Forum mengharapkan pemerintah melakukan upaya maksimal dan optimal dalam memberikan bantuan dan pertolongan kepada masyarakat yang tertimpa bencana.

    3. Forum memohon pemerintah mengambil langkah strategis dan antisipatif untuk mencegah terjadinya bencana serupa di kemudian hari, termasuk menindak tegas pihak-pihak—baik individu maupun korporasi—yang terbukti menyalahi aturan dalam mengeksploitasi sumber daya alam tanpa mempertimbangkan keseimbangan lingkungan.

    4. Forum mengajak seluruh warga negara Indonesia untuk saling bahu membahu serta terlibat aktif dalam memberikan bantuan kepada para korban bencana.

    B. Sikap atas Dinamika Organisasi di PBNU

    1. Forum berpandangan bahwa proses pemakzulan Ketua Umum tidak sesuai dengan aturan organisasi sebagaimana ketentuan AD/ART.

    2. Meski demikian, forum juga melihat adanya informasi kuat terjadinya pelanggaran atau kekeliruan serius dalam pengambilan keputusan oleh Ketua Umum, yang perlu diklarifikasi melalui mekanisme organisasi secara menyeluruh.

    3. Forum merekomendasikan agar Rapat Pleno utk menetapkan PJ tidak diselenggarakan sebelum seluruh prosedur dan musyawarah diselesaikan sesuai ketentuan organisasi.

    4. Forum Sesepuh mengajak seluruh pihak untuk menahan diri, menjaga ketertiban organisasi, dan menghindari langkah yang berpotensi memperbesar ketegangan. Forum menegaskan bahwa persoalan ini hendaknya diselesaikan melalui mekanisme internal NU, tanpa melibatkan institusi atau proses eksternal, demi menjaga kewibawaan jam’iyyah dan memelihara NU sebagai aset besar bangsa.

  • Pesantren Digipreneur Al-Yasmin Surabaya Pecahkan Rekor MURI, Soal Apa?

    Pesantren Digipreneur Al-Yasmin Surabaya Pecahkan Rekor MURI, Soal Apa?

    Surabaya (beritajatim.com) – Pesantren Digipreneur (Digital-Entrepreneurship) ‘Al-Yasmin’ Surabaya memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) untuk pertunjukan konfigurasi drone (drone light show) terbanyak yang menandai peresmian pesantren itu.

    “MURI mencatat momen bersejarah yang belum pernah dilakukan di Indonesia, karena peresmian pesantren biasanya dengan memukul bedug, tapi pesantren ini justru diresmikan pada Senin (10/11/2025) dengan pertunjukan konfigurasi drone terbanyak,” kata Manajer Senior MURI, Triyono.

    Triyono menyerahkan Piagam Penghargaan MURI No. 12502/R.MURI/XI/2025 yang ditandatangani Ketua Umum MURI Prof Dr (HC) KP Jaya Suprana tertanggal 10 November 2025 itu kepada Gubernur Jatim Hj Khofifah Indar Parawansa, yang kemudian menyerahkan kepada Sutradara Konfigurasi Drone Show, Muhammad Rizky Kevin.

    “Drone Light Show yang disebut Gubernur Jatim Ibu Khofifah sebagai pesantren anti-mainstream itu melambangkan simbol sinergi ilmu, iman, dan inovasi yang bisa seiring-sejalan, apalagi digipreneur juga penting, karena jarang ada sekolah yang mencetak entrepreneur,” katanya.

    Ia berharap Pesantren Digipreneur (Digital-Entrepreneurship) ‘Al-Yasmin’ Surabaya menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan lain untuk menyikapi kemajuan digital untuk menyatukan tradisi dan teknologi. Sehingga, menjadi inovasi yang bermanfaat untuk negeri.

    Dalam kesempatan itu, pengasuh Pesantren Digipreneur Al Yasmin, Helmi M Noor, menjelaskan bahwa konsep pengajaran di Pesantren Al-Yasmin memang dirancang tidak hanya mencetak santri yang cakap secara spiritual, tetapi juga unggul secara digital dan berjiwa entrepreneur.

    “Jadi, Al-Yasmin akan mencetak santri bertalenta penuh prestasi. Inovasi, kolaborasi, dan nilai keislaman menjadi tiga pilar utama Pesantren Al Yasmin dalam membentuk generasi santri masa depan yang kreatif, berakhlak, dan berdaya saing global,” katanya.

    Pertunjukan konfigurasi drone terbanyak yang membentuk simbol ‘Allah’, ‘Muhammad’, dan lainnya yang tampil di udara dalam ketinggian tertentu itu disaksikan oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Gubernur Jatim Hj Khofifah Indar Parawansa dan Sekretaris PWNU Jatim Dr HM Faqih. (tok/ian)

  • Kapolri Hadiri Syukuran HUT Ke-80 Korps Brimob Polri

    Kapolri Hadiri Syukuran HUT Ke-80 Korps Brimob Polri

    Depok

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri syukuran ulang tahun ke-80 Korps Brimob Polri. Sigit bakal memimpin acara syukuran ini.

    Acara syukuran HUT ke-80 Korps Brimob Polri ini diselenggarakan di Gedung Satya Haprabu Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Jumat (14/11/2025). Sigit tiba di lokasi acara didampingi Komandan Korps Brimob Polri Irjen Ramdani Hidayat.

    Kedatangan Sigit disambut tarian khas berbagai daerah. Selain tarian nusantara, Sigit juga disambut dengan atraksi penabuhan bedug oleh sejumlah personel Brimob.

    Acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan juga Mars Brimob. Acara syukuran ini turut dihadiri Wakapolri, Pejabat Utama Mabes Polri, Pejabat Utama Korps Brimob, Kapolda Metro Jaya serta jajaran pejabat dari berbagai satuan TNI.

    Korps Brigade Mobil (Brimob) sendiri punya sejarah panjang di Indonesia. Cikal bakal Brimob telah berdiri sejak zaman penjajahan Jepang.

    Pada 1961, Presiden pertama Sukarno mengubah nama satuan ini menjadi Brigade Mobil. Sukarno juga menetapkan 14 November sebagai Hari Brimob.

    (haf/haf)

  • 10
                    
                        Ledakan di Pamulang Tangsel: 8 Rumah Rusak Berat-Ringan, 7 Warga Luka
                        Megapolitan

    10 Ledakan di Pamulang Tangsel: 8 Rumah Rusak Berat-Ringan, 7 Warga Luka Megapolitan

    Ledakan di Pamulang Tangsel: 8 Rumah Rusak Berat-Ringan, 7 Warga Luka
    Tim Redaksi

    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com – 
    Sebuah ledakan terjadi di Jalan Talas II, Kelurahan Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Jumat (12/9/2025) pagi.
    Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 05.15–05.30 WIB itu mengakibatkan delapan rumah warga rusak dan tujuh orang mengalami luka-luka.
    Kapolres Tangerang Selatan AKBP Victor Inkiriwang menyampaikan bahwa dari delapan rumah terdampak, empat di antaranya mengalami kerusakan berat dan empat lainnya rusak ringan.
    “Rumah yang rusak terdampak itu ada total ada 8 rumah, 4 rumah itu mengalami kerusakan yang berat, kemudian 4 rumah mengalami kerusakan yang ringan,” ujar Victor, Jumat (12/9/2025).
    Selain kerusakan rumah, ledakan juga melukai tujuh warga. Dari jumlah tersebut, tiga orang masih dirawat intensif di rumah sakit, sedangkan empat lainnya sudah diperbolehkan pulang.
    “Total ada kurang lebih 7 korban luka, di mana dari 7 tersebut ada 3 korban yang sementara dirawat intensif di rumah sakit, kemudian yang untuk 4 korban lainnya sudah dirawat, sudah dipriksakan kesehatan, saat ini sudah diizinkan untuk rawat jalan oleh tim dokter dari rumah sakit,” kata Victor.
    Menurut kesaksian warga, insiden sekitar pukul 05.10 WIB itu menyebabkan lima rumah warga mengalami kerusakan, sebagian di antaranya rusak berat.
    Salah satu korban, Ahmad Fadli, menceritakan rumah mertuanya hancur di bagian ruang tengah hingga belakang.
    Atap, bambu, kayu, dan genteng berserakan menutupi lantai, sementara dapur dan kamar rubuh.
    “Titik ledakan ada di belakang rumah ini, kejadiannya tadi subuh, suaranya kencang banget,” ujarnya, dilansir dari
    Tribunnews
    .
    Fadli mengaku bingung lantaran tidak terlihat adanya api maupun asap setelah ledakan.
    “Kalau dari gas pasti ada yang kebakar, belum tau makanya bingung sampai sekarang apa penyebab kejadian,” tambahnya.
    Kesaksian lain datang dari Nafsiah (48), warga sekitar. Ia mengatakan sempat mendengar suara benda jatuh di plafon kamarnya sebelum ledakan terjadi.
    “Ada kaya benda jatuh, suaranya besar sekali, gak kecil, bedug gitu. Gak lama kaya kucing berantem, gimana sih kucing berantem, geruduk geruduk geruduk, dur, gitu,” ungkapnya.
    Ledakan kemudian terjadi di rumah tetangga sekitar 30 meter dari tempatnya.
    Setelah kejadian, Nafsiah melihat genting rumah warga berjatuhan dan sejumlah korban mengalami luka.
    “Korban berdarah-darah, yang luka parah ada empat,” katanya.
    Hingga saat ini, polisi bersama Puslabfor Polri masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan sumber ledakan.
    Selain itu, pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan PLN untuk memadamkan aliran listrik di sekitar lokasi guna mencegah risiko tambahan selama proses penyelidikan.
    “Kami sudah berkoordinasi dengan PLN supaya kami mencegah, jangan sampai nanti proses olah TKP ini kemudian menimbulkan hal-hal yang dapat mengkhawatirkan masyarakat,” ujar Victor.
    Victor menambahkan, warga yang tinggal di sekitar lokasi diminta untuk sementara tidak beraktivitas di rumah masing-masing.
    Polisi bersama perangkat daerah telah menyiapkan tempat tinggal alternatif di kantor RW, kantor kelurahan, dan kantor kecamatan.
    “Rumah-rumah di sekitaran TKP tersebut sudah kita amankan, kemudian kita juga sudah sarankan ke masyarakat yang berada di sekitar parameter lokasi untuk tidak beraktivitas dulu di rumah,” ungkapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Umat Tionghoa Gelar Sembahyang Arwah di Klenteng Hok Swie Bio Bojonegoro

    Umat Tionghoa Gelar Sembahyang Arwah di Klenteng Hok Swie Bio Bojonegoro

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Klenteng Hok Swie Bio di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kabupaten Bojonegoro, dipadati ribuan warga saat umat Tionghoa menggelar ritual sembahyang arwah, Minggu (7/9/2025).

    Tradisi tahunan ini menjadi momen untuk mendoakan arwah leluhur sekaligus para pendiri bangsa yang telah berjasa memerdekakan Indonesia. Selain itu, juga digelar proses rebutan gunungan dari hasil bumi dan jajanan.

    Dipimpin oleh Ketua Bidang Peribadahan Klenteng Hok Swie Bio, Kho Tjhiang San, umat Tionghoa mengelilingi altar klenteng sebanyak tiga kali sebelum berdoa di depan puluhan gunungan berisi hasil bumi, makanan, hingga buah-buahan.

    Prosesi sembahyang arwah berlangsung khidmat. Bagi umat Tionghoa, gunungan yang sudah didoakan diyakini membawa berkah dan rezeki.

    Puncak acara berlangsung meriah saat panitia menabuh bedug tanda dimulainya rebutan gunungan. Ratusan warga langsung menyerbu aneka isi gunungan, mulai dari hasil bumi, makanan, buah-buahan, pakaian, hingga perlengkapan elektronik yang memang disediakan panitia.

    Kho Tjhiang San menjelaskan, ritual ini diikuti umat Tionghoa dari berbagai daerah di Indonesia bahkan ada yang datang dari luar negeri. Menurutnya, sembahyang arwah bukan hanya wujud bakti kepada leluhur, tetapi juga bentuk penghormatan kepada para pejuang yang telah mengorbankan jiwa raga demi kemerdekaan bangsa.

    “Tradisi ini mengajarkan kita untuk tidak melupakan jasa leluhur dan para pendiri bangsa. Doa yang dipanjatkan diharapkan membawa keberkahan bagi semua,” ungkap Kho San.

    Ritual sembahyang arwah di Klenteng Hok Swie Bio Bojonegoro selalu menjadi daya tarik masyarakat. Selain nuansa religius yang kental, tradisi rebutan gunungan juga menjadi momen yang ditunggu-tunggu warga karena sarat dengan nilai kebersamaan dan berbagi. [lus/suf]

  • Perajin rebana dan bedug ini mampu tembus pasar eropa

    Perajin rebana dan bedug ini mampu tembus pasar eropa

    Rabu, 18 Juni 2025 12:47 WIB

    Pekerja membuat pola pada kulit sapi untuk kerajinan rebana di rumah produksi rebana dan bedug generasi ketiga H Zaini, Desa Krangmlati, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Rabu (18/6/2025). Hasil produksi bedug dan rebana berbahan baku kayu mahoni, trembesi, dan jati dengan kulit kerbau atau sapi tersebut selain dipasarkan ke berbagai wilayah di Indonesia Rp3 juta-Rp12 juta per set untuk rebana dan Rp15 juta-Rp150 juta per unit untuk bedug juga telah menembus pasar Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura dan Inggris melalui pemasaran media digital maupun ajang promosi pertukaran budaya antarnegara. ANTARA FOTO/Aji Styawan/bar

    Pekerja menyelesaikan pembuatan kerajinan rebana di rumah produksi rebana dan bedug generasi ketiga H Zaini, Desa Krangmlati, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Rabu (18/6/2025). Hasil produksi bedug dan rebana berbahan baku kayu mahoni, trembesi, dan jati dengan kulit kerbau atau sapi tersebut selain dipasarkan ke berbagai wilayah di Indonesia Rp3 juta-Rp12 juta per set untuk rebana dan Rp15 juta-Rp150 juta per unit untuk bedug juga telah menembus pasar Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura dan Inggris melalui pemasaran media digital maupun ajang promosi pertukaran budaya antarnegara. ANTARA FOTO/Aji Styawan/bar

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ngadulag, Tradisi Menabuh Bedug Penyambut Tahun Baru Hijriah di Jawa Barat

    Ngadulag, Tradisi Menabuh Bedug Penyambut Tahun Baru Hijriah di Jawa Barat

    Liputan6.com, Bandung – Masyarakat Jawa Barat, khususnya di Sukabumi dan Bogor, memiliki tradisi unik dalam menyambut 1 Muharam atau tahun baru Hijriah. Tradisi yang disebut ngadulag ini melibatkan penabuhan bedug dan kentungan sebagai bentuk syukur serta penyambutan bulan muharam.

    Mengutip dari berbagai sumber, ngadulag berasal dari kata dulag yang berarti menabuh. Tradisi ini merupakan kegiatan menabuh bedug secara berirama, biasanya diiringi dengan suara kentungan.

    Tabuhan bedug dan kentungan ini memiliki makna spiritual dan sosial dalam masyarakat. Tradisi ini umumnya dilakukan pada malam menjelang 1 Muharam.

    Masyarakat berkumpul di masjid atau lapangan desa untuk bersama-sama menabuh bedug. Selain sebagai bentuk syukur, ngadulag juga sering menjadi pengiring pawai obor yang dilakukan oleh warga.

    Pawai ini melambangkan penerangan atau cahaya dalam memasuki tahun baru. Beberapa daerah bahkan mengkombinasikan ngadulag dengan pembacaan doa dan dzikir bersama.

    Beberapa wilayah di Jawa Barat, ngadulag tidak hanya dilakukan pada malam 1 Muharam, tetapi juga berlanjut selama bulan Muharam sebagai bagian dari kegiatan keagamaan. Meski terlihat sederhana, ngadulag memiliki nilai sejarah yang dalam.

    Tradisi ini dipercaya telah ada sejak lama dan diwariskan turun-temurun sebagai bagian dari budaya Islam di Jawa Barat. Dahulu, tabuhan bedug juga berfungsi sebagai sarana komunikasi antarwarga atau penanda waktu.

     

  • Hilangnya Alvaro Masih Misteri, Masjid di Bintaro Jadi Jejak Terakhir
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 April 2025

    Hilangnya Alvaro Masih Misteri, Masjid di Bintaro Jadi Jejak Terakhir Megapolitan 22 April 2025

    Hilangnya Alvaro Masih Misteri, Masjid di Bintaro Jadi Jejak Terakhir
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sudah 47 hari berlalu sejak
    Alvaro Kiano Nugroho
    , bocah laki-laki berusia 6 tahun, menghilang tanpa jejak.
    Senyum polos dan celoteh sejatinya anak kecil kini hanya tinggal kenangan yang mengendap di benak sang kakek, Tugimin (71).
    Hari itu, Kamis (6/3/2025) siang menjelang sore, tak ada firasat buruk sedikit pun bagi Tugimin.
    Alvaro ikut neneknya pergi ke RSUD Pesanggrahan untuk memeriksakan kesehatan. Sepulangnya, ia merengek kepada sang kakek minta dibelikan susu.
    “Terus saya bilang, ‘Dek, kan puasa.’ ‘Puasa mah anak kecil setengah hari boleh, Pak,’” kenang Tugimin saat ditemui di rumahnya di Bintaro, Jakarta Selatan, Selasa (22/4/2025).
    Ketika azan Ashar berkumandang, Alvaro melangkah kecil menuju Masjid Jami Al Muflihun.
    Alvaro tak berpamitan dan diam-diam. Sejak saat itu, ia tak pernah kembali ke rumah sampai sekarang.
    Menjelang waktu berbuka, seorang pria tak dikenal mengaku ayah dari Alvaro datang ke masjid. Marbut masjid tak menaruh curiga.
    “Itu ada anaknya di atas,” kata marbut.
    Tapi sejak pria itu datang, Alvaro tak pernah terlihat lagi.
    Saat langit mulai gelap dan suara bedug berbuka pun sirna, Alvaro tak juga pulang.
    Tugimin belum merasa khawatir. Sang cucu memang sering bermain bola malam-malam.
    “Saya sadar untuk mencari itu jam 21.30 WIB. ‘Kok cucu saya belum pulang? Ke mana?’ Saya bilang begitu,” ujar Tugimin.
    Malam itu, Tugimin berkeliling. Ia temui teman-teman Alvaro, menyusuri jalan tempat sang cucu biasa bermain.
    Tapi hasilnya nihil. Ia lalu melapor ke
    Polsek Pesanggrahan
    , namun diminta menunggu 1×24 jam.
    Keesokan harinya, laporan diteruskan ke Polres Jakarta Selatan, yang memang menangani kasus anak di bawah umur. Laporan polisi itu tercatat dengan nomor LP/1186/B/III/2025/PMJ/Res Jaksel.
    Pihak kepolisian telah memeriksa saksi dan mencari petunjuk. Sayangnya, CCTV masjid rusak. Tak ada rekaman yang bisa memberi titik terang.
    “Untuk CCTV di sini enggak ada. Di masjid itu rusak. Di jalan juga enggak. Ada satu, tapi enggak terlihat ada yang bawa anak kecil,” kata Tugimin.
    Alvaro tinggal bersama kakek dan neneknya. Ayah kandungnya kini mendekam di Lapas Cipinang karena kasus narkoba.
    Sementara ibunya merantau bekerja di Malaysia dan telah menikah kembali.
    “Ibu sama bapaknya itu sudah pisah dan ibunya sudah punya suami lagi. Secara resmi menikah di KUA Kecamatan Pesanggrahan,” jelasnya.
    Tugimin dan keluarga sudah mencari ke berbagai tempat, bahkan ke alamat lama keluarga ayah Alvaro. Tapi semuanya buntu.
    Polisi sudah mengendus lokasi baru, tapi belum berhasil menemukan Alvaro.
    Bagi siapa pun yang melihat atau menemukan bocah berkulit sawo matang dan berambut cepak ini, keluarga berharap dapat menghubungi nomor 0812-1923-0694.
    (Reporter: Baharudin Al Farisi | Editor: Fitria Chusna Farisa)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dukungan Anak-anak untuk Ruben Onsu yang Memutuskan Mualaf

    Dukungan Anak-anak untuk Ruben Onsu yang Memutuskan Mualaf

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas Ruben Onsu membenarkan, ketiga anaknya, Thania, Thalia serta Betrand Putra Onsu atau Onyo telah mengetahui keputusannya untuk menjadi mualaf.

    “Anak-anak tahu semua (keputusan Ruben Onsu untuk mualaf),” ucap Ruben Onsu dikutip dari channel YouTube, Minggu (6/2/2025).

    Sebelum memutuskan untuk mualaf, Ruben Onsu mengaku telah mengambil keputusan untuk membicarakan hal tersebut kepada ketiga anaknya.

    “Saya tidak mau ditutupi apalagi anak-anak sudah baca sosial media, sudah nonton digital dan ini sebuah keyakinan yang tidak harus ditutupi,” ungkapnya.

    Ruben Onsu merasa telah mempersiapkan dirinya agar tetap kuat saat berbicara dengan anak-anaknya.

    “Mungkin karena saya sudah bertekad dari awal tidak ada air mata, jadi sikap mereka seharusnya saya bisa terharu dan sekuat itu bisa melihat mereka,” lanjutnya.

    Bahkan, dukungan dari anak-anaknya kepada Ruben Onsu setelah menjadi mualaf diperlihatkan saat momen makan bersama.

    “Anak-anak ngeledekin saya dengan makanan, ya layaknya bercanda antara ayah dengan anak,” tuturnya.

    “Saat mereka makan, tentu saya menunggu waktunya berbuka puasa. Saya menunggu buka puasa, menunggu bedug. Alhamdulillah, anak-anak mendukung,” tutup Ruben Onsu yang menyebut mendapat dukungan dari anak-anak soal keputusannya menjadi mualaf.

  • Libur Lebaran, Ancol targetkan jumlah pengunjung capai 660 ribu orang

    Libur Lebaran, Ancol targetkan jumlah pengunjung capai 660 ribu orang

    Jakarta (ANTARA) – PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk menargetkan jumlah pengunjung di destinasi wisata keluarga yang ada di utara DKI Jakarta mencapai 660 ribu orang sepanjang libur Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

    “Kami menargetkan jumlah pengunjung terus bertambah hingga di akhir liburan nanti mencapai 660 ribu pengunjung,” kata Corporate Communication PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Daniel Windriatmoko di Jakarta, Rabu.

    Manajemen Ancol mencatat jumlah pengunjung di Hari Lebaran pada Senin (31/3) sebanyak 35 ribu orang, sementara pada Selasa (1/4) atau hari kedua Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah jumlah pengunjung mengalami kenaikan pesat hingga mencapai angka 60 ribu orang pengunjung.

    “Pada hari ini yang merupakan hari ketiga Lebaran jumlah pengunjung diprediksi mencapai 50 ribu orang,” kata Daniel.

    Destinasi di kawasan Ancol yang paling banyak dikunjungi masyarakat di sepanjang libur Lebaran ini adalah kawasan pantai.

    Ancol sendiri memiliki beragam kawasan pantai mulai Pantai Lagoon, Pantai Festival, Pantai Indah, Pantai Karnaval, Pantai Marina, Pantai Ria, Pantai Bende, Pantai Pasir Putih dan lainnya.

    Setelah pantai, lanjut dia, wahana yang paling sering dikunjungi adalah Dunia Fantasi dan Sea World

    Dufan Ancol menghadirkan atraksi spesial yang sangat menarik yaitu Parade Spesial Robot, Rampak Bedug & Tari Sufi serta pertunjukan Dino Land.

    Selain itu pertunjukan spesial Idul Fitri yaitu Dufan Magic Eid yang menampilkan kehebatan ilusionis kenamaan Indonesia yaitu Denny Darko, The Sacred Riana dan Demian Panggung Hysteria Dufan.

    Sementara untuk kawasan Sea World ada aksi menjelajahi dunia bawah laut dengan pertunjukan Arabian Divers Feeding Show istimewa di Main Tank Aquarium. Karakter lucu Sharky dengan teman terbarunya yaitu si robot pintar Twirly akan menyapa semua pengunjung Sea World

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025