Produk: bawang putih

  • Harga Pangan 2 November 2024: Telur Ayam dan Bawang Naik, Beras Turun

    Harga Pangan 2 November 2024: Telur Ayam dan Bawang Naik, Beras Turun

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat, mayoritas komoditas pangan secara rata-rata nasional mengalami kenaikan harga di tingkat pedagang eceran.

    Komoditas itu diantaranya kedelai biji kering impor, bawang, produk unggas, gula, jagung, ikan, dan tepung terigu kemasan.

    Merujuk Panel Harga Bapanas, Sabtu (2/11/2024) pukul 09.08 WIB, harga kedelai biji kering impor menjadi Rp10.800 per kilogram atau naik 1,41% dibanding hari sebelumnya.

    Harga bawang merah bergerak ke level Rp31.830 per kilogram atau naik 1,34%, sementara bawang putih bonggol naik 0,12% menjadi Rp40.060 per kilogram.

    Kenaikan harga turut terjadi pada produk unggas. Bapanas merekam, harga daging ayam ras pagi ini naik 1,90% menjadi Rp36.980 per kilogram dan telur ayam ras naik signifikan 2,39% menjadi Rp29.150 per kilogram.

    Komoditas lainnya yakni gula konsumsi dan minyak goreng kemasan sederhana turut terkerek. Di tingkat pedagang eceran, harga gula konsumsi naik 0,50% menjadi Rp18.040 per kilogram dan minyak goreng kemasan sederhana naik 1,43% menjadi Rp18.500 per kilogram.

    Kemudian, harga jagung di tingkat peternakan tembus Rp6.000 per kilogram pagi ini, atau naik 1,52% dibanding hari sebelumnya. Harga tepung terigu naik 0,23% menjadi Rp13.120 per kilogram.

    Berbagai jenis ikan, seperti ikan kembung dan ikan tongkol juga tercatat naik. Bapanas melaporkan, harga ikan kembung naik 1,21% menjadi Rp37.500 per kilogram dan ikan tongkol naik 0,42% menjadi Rp31.210 per kilogram. 

    Sementara itu, sejumlah komoditas pangan pagi ini dilaporkan turun harga. Bapanas mencatat, harga berbagai jenis beras secara rata-rata nasional mengalami penurunan.

    Harga beras premium turun 0,26% menjadi Rp15.420 per kilogram dan beras medium turun 0,30% menjadi Rp13.500 per kilogram. Harga beras SPHP stabil di level Rp12.550 per kilogram.

    Selanjutnya, berbagai jenis cabai pagi ini tercatat turun. Cabai merah keriting turun signifikan 1,56% menjadi Rp28.450 per kilogram dan cabai rawit merah turun 0,54% menjadi Rp40.460 per kilogram.

    Harga daging sapi murni turun 0,57% menjadi Rp134.070 per kilogram, tepung terigu curah turun signifikan 2,17% menjadi Rp9.910 per kilogram, dan minyak goreng curah turun 0,18% menjadi Rp16.570 per kilogram.

    Harga ikan bandeng merosot 3,33% dibandingkan hari sebelumnya, menjadi Rp31.890 per kilogram dan garam halus beryodium turun 0,52% menjadi Rp11.540 per kilogram.

  • Harga Pangan Hari Ini (2/11): Bawang dan Cabai Lebih Murah, Daging Ayam Naik

    Harga Pangan Hari Ini (2/11): Bawang dan Cabai Lebih Murah, Daging Ayam Naik

    Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah harga pangan terpantau mengalami penurunan pada hari ini, seperti bawang putih, bawang merah, sertai cabai. Namun, ada pula yang terkerek naik, seperti daging ayam.

    Berdasarkan data yang tersaji pada Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Sabtu (2/11/2024) pukul 07.20 WIB, harga rata-rata beras premium turun 1,62% menjadi Rp15.210 per kilogram. Begitu pun dengan rata-rata beras medium yang turun harga menjadi Rp13.390 per kilogram atau turun 1,11%.

    Namun, beras SPHP Bulog terkerek 0,16% atau sebesar Rp20. Rata-rata harga beras SPHP dipatok menjadi Rp12.570 per kilogram.

    Penurunan harga juga terjadi pada komoditas bawang merah dan bawang putih bonggol. Kedua komoditas ini masing-masing turun menjadi Rp30.740 per kilogram dan Rp39.810 per kilogram.

    Harga komoditas pangan seperti cabai merah keriting juga turun 8,06% atau sebesar Rp2.330 menjadi Rp26.570 per kilogram. Sama halnya dengan cabai rawit merah melandai 5,19% atau turun Rp2.110 menjadi Rp38.570 per kilogram.

    Untuk harga pangan kedelai biji kering impor juga terpantau turun 2,07% atau sebesar Rp220 menjadi Rp10.430 per kilogram. Sementara, harga jagung pakan di tingkat peternak naik 7,61% atau sebesar Rp450 menjadi Rp6.360 per kilogram.

    Selanjutnya, harga daging sapi murni di pedagang eceran turun 3,70% atau sebesar Rp4.990 menjadi Rp129.850 per kilogram, sedangkan harga daging ayam ras justru naik Rp1.050 atau 2,89% menjadi Rp37.340 per kilogram.

    Selain daging ayam, harga rata-rata telur ayam ras di pedagang eceran juga naik 2,60% atau sebesar Rp740 menjadi Rp29.210 per kilogram.

    Harga minyak goreng kemasan sederhana naik 1,04% menjadi Rp18.430 per liter, sedangkan rata-rata minyak goreng curah turun 3,92% atau Rp650 ke harga Rp15.950 per liter.

    Di sisi lain, panel harga Bapanas menunjukkan harga rata-rata gula konsumsi di pedagang eceran naik 0,33% menjadi Rp18.010 per kilogram. Harga garam halus beryodium turun 1,98% menjadi Rp11.370 per kilogram.

    Lalu, harga rata-rata tepung terigu curah turun 1,48% menjadi Rp9.980 per kilogram. Sementara itu, tepung terigu kemasan (non-curah) terkerek tipis 0,84% menjadi Rp13.200 per kilogram.

    Beralih ke komoditas pangan yang bersumber dari protein hewani mengalami beragam harga. Untuk harga rata-rata ikan kembung bernilai Rp36.560 per kilogram, turun 1,32% atau sebesar Rp490.

    Adapun, harga rata-rata ikan bandeng juga turun 1,32% atau sebesar Rp600 menjadi Rp32.390 per kilogram. Namun, harga rata-rata ikan tongkol naik 1,74% menjadi Rp31.620 per kilogram.

  • Harga bawang merah naik menjadi Rp32.240 per kg pada 1 November

    Harga bawang merah naik menjadi Rp32.240 per kg pada 1 November

    Arsip foto – Bawang merah dijual pedagang di Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (21/8/2024). ANTARA/Harianto

    Harga bawang merah naik menjadi Rp32.240 per kg pada 1 November
    Dalam Negeri   
    Calista Aziza   
    Jumat, 01 November 2024 – 11:39 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum naik per Jumat (1/11) pagi, bawang merah naik menjadi Rp32.240 per kilogram (kg).

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 09.00 WIB, harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 0,39 persen atau Rp60 menjadi Rp15.500 per kg.

    Begitu pun beras medium naik 0,07 persen atau Rp10 menjadi Rp13.540 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog naik 0,08 persen atau Rp10 menjadi Rp12.560 per kg.

    Berikutnya komoditas bawang merah naik di angka 4,67 persen atau Rp1.380 menjadi Rp32.240 per kg; begitu pula bawang putih bonggol naik 1,70 persen atau Rp680 menjadi Rp40.580 per kg.

    Berikutnya, harga komoditas cabai merah keriting naik 2.09 persen atau Rp610 menjadi Rp29.810 per kg; lalu cabai rawit merah juga naik 0,90 persen atau Rp370 menjadi Rp41.620 per kg.

    Selanjutnya, harga daging sapi murni ikut turun 0,15 persen atau Rp200 menjadi Rp135.130 per kg; lalu daging ayam ras naik 0,03 persen atau Rp10 menjadi Rp36.330 per kg; begitu juga telur ayam ras naik 1,51 persen atau Rp430 menjadi Rp28.970 per kg.

    Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik 0,84 persen atau Rp90 menjadi Rp10.750 per kg; begitu pun gula konsumsi naik 0,89 persen atau Rp160 menjadi Rp18.080 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan sederhana naik 1,42 persen atau Rp260 menjadi Rp18.500 per kg; begitu pun minyak goreng curah naik 0,18 persen atau Rp30 menjadi Rp16.630 per kg.

    Berikutnya harga tepung terigu curah turun 0,40 persen atau Rp40 menjadi Rp10.070 per kg; begitu pula tepung terigu non curah turun 1,07 persen atau Rp140 menjadi Rp12.980 per kg.

    Kemudian, harga jagung di tingkat peternak naik 0,84 persen atau Rp50 menjadi Rp6.030 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium turun 1,65 persen atau Rp190 menjadi Rp11.330 per kg.

    Berikutnya, harga ikan kembung terpantau naik 2,32 persen atau Rp860 menjadi Rp37.880 per kg; sedangkan ikan tongkol turun 2,43 persen atau Rp760 menjadi Rp30.570 per kg; ikan bandeng juga turun 3,50 persen atau Rp1.160 menjadi Rp32.020 per kg.

    Sumber : Antara

  • Jakpus rutin cek pasar untuk pastikan harga pangan tetap aman

    Jakpus rutin cek pasar untuk pastikan harga pangan tetap aman

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Pusat rutin melakukan pengecekan ke pasar-pasar tradisional, swalayan dan pasar lokasi binaan di wilayah tersebut untuk memastikan harga pangan aman dan terkendali.

    “Kita rutin melakukan pengawasan pangan di pasar-pasar satu bulan sekali, semua kita cek mulai dari standar keamanan, stok dan juga harganya,” kata Kepala Suku Dinas (Kasudin) Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan
    (KPKP) Kota Administrasi Jakarta Pusat, Penty Yunesi Pudyastuti di Jakarta, Jumat.

    Penty menyebutkan, setiap melakukan pengawasan pangan pihaknya juga memonitor melalui Kepala Satuan Pelaksana (Kasatlak) di wilayah ataupun penyuluh dan seksi terkait.

    Menurut Penty, ada beberapa pangan yang memiliki keadaan harga tidak tetap, bisa naik atau turun (fluktuasi). Seperti bawang merah, bawang putih, ayam, telur ayam, minyak goreng, cabai rawit merah, cabai merah keriting dan daging sapi.

    Naik-turunnya harga pangan, kata Penty, bisa disebabkan beberapa faktor. Antara lain permintaan yang lebih tinggi dibandingkan penawaran, beberapa momentum seperti saat bulan Ramadhan, akhir tahun ataupun faktor cuaca.

    Baca juga: Sudin KPKP Jakpus lakukan pengawasan pangan di pusat perbelanjaan

    Setiap minggunya, menurut dia, biasanya yang sering fluktuasi harga bahan pokok tersebut. “Kalau ga naik ya turun, atau bisa juga stabil, tapi semua harga pangan masih masuk kategori aman terkendali,” ujar Penty.

    Penty menyebutkan, harga bawang merah minggu ini berkisar Rp35 ribu per kilogram (kg), bawang putih bonggol Rp40 ribu, ayam ras Rp40 ribu, telur ayam Rp26 ribu per kg.

    Minyak goreng Rp17 ribu per liter (1 botol), cabai rawit merah Rp50 ribu per kg, cabai merah keriting Rp45 ribu dan daging sapi kisaran Rp130-140 ribu per kg.

    “Kalau telur dibandingkan minggu kemarin itu mengalami penurunan harga, dari Rp28 ribu per kg, jadi Rp26 ribu per kg,” katanya.

    Sudin KPKP Jakarta Pusat bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Jakarta dan Dinas Kesehatan atau Suku Dinas Kesehatan juga sudah melakukan pengawasan keamanan pangan terpadu di beberapa pasar yang ada di Jakarta Pusat pada Selasa (8/10).

    Kesimpulan dari hasil pengujian dan pemeriksaan bahan pangan usai diuji coba, yakni seluruh sampel layak dikonsumsi 100 persen.

    Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (pemda) untuk mewaspadai kenaikan harga lima komoditas pangan dengan mengecek langsung harga komoditas di daerah masing-masing.

    Adapun lima komoditas itu, yakni bawang merah, daging ayam ras, telur ayam ras, jagung, dan minyak goreng. Langkah mengawasi komoditas tersebut menjadi bagian dari strategi pengendalian inflasi.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Kadin gelar Gerakan Pangan Murah di Kabupaten Bogor

    Kadin gelar Gerakan Pangan Murah di Kabupaten Bogor

    Kabupaten Bogor (ANTARA) – Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di Kantor Kelurahan Cibinong, Kamis.

    Ketua Kadin Kabupaten Bogor Sintha Dec Checawaty mengungkapkan, Kadin selalu terlibat dalam pengendalian laju inflasi daerah dalam tiga tahun terakhir. Kadin pun telah membentuk Pokja Tim Pengendalian Inflasi Daerah.

    “Kegiatan GPM ini bukti nyata Kadin hadir berkolaborasi untuk mengendalikan inflasi melalui GPM. Dan rutin memonitoring harga di pasaran untuk bersama-sama mengintervensi jika ada kenaikan harga di pasaran,” ungkap Sintha.

    Sintha melanjutkan, GPM akan terus dilaksanakan dengan harapan inflasi di Kabupaten Bogor terkendali, sehingga tidak ada gejolak-gejolak yang tidak diinginkan.

    “Selain itu, dengan GPM diharapkann masyarakat Kabupaten Bogor dapat mengakses kebutuhan pangan pokoknya dengan harga yang terjangkau,” jelas Sintha.

    Menurut dia, dalam GPM kali ini, disediakan beras SPHP sebanyak 2 ton, beras medium ada 1 ton, minyak goreng ada 600 liter, gula pasir ada 100 kilogram, telur ayam ada 200 kilogram, daging sapi ada 20 kilogram, daging ayam 50 kilogram, bawang merah 30 kilogram, bawang putih 20 kilogram, cabe merah keriting 25 kilogram dan cabe rawit merah 25 kilogram.

    Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor Bambam Setia Aji pun mengapresiasi Kadin yang telah memfasilitasi GPM di Kelurahan Cibinong.

    “Terima kasih kepada Kadin Kabupaten Bogor yang sudah memfasilitasi GPM ini, mudah-mudahan GPM ini bisa lanjut terus dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bogor,” jelas Bambam.

    Plh Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Zaenal Ashari mengatakan, GPM ini hampir setiap minggu dilaksanakan di seluruh wilayah Kabupaten Bogor secara bergilir.

    “GPM tidak hanya terpusat di Kecamatan Cibinong tapi juga di kecamatan lainnya seperti Tamansari, Ciseeng dan lainnya, karena masyarakat sangat membutuhkan. Tujuannya menstabilkan harga terutama harga bahan pokok untuk menekan laju inflasi di Kabupaten Bogor,” kata Zaenal.

    Zainal menambahkan, untuk menekan laju inflasi berbagai upaya kita lakukan, tidak hanya GPM, tapi juga ada operasi pasar, gerakan tanam cabai dan komoditas lainnya di pekarangan rumah dan lainnya.

    Baca juga: Pangan murah bisa jadi strategi kendalikan inflasi

    Baca juga: Kadin: PP 28/2024 sangat ancam keberlangsungan IHT Jatim

    Pewarta: M Fikri Setiawan
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2024

  • Persoalkan Status Tersangka Tom Lembong, Said Didu: Mendag Terlama dan Impor Terbesar Adalah Zulkifli Hasan

    Persoalkan Status Tersangka Tom Lembong, Said Didu: Mendag Terlama dan Impor Terbesar Adalah Zulkifli Hasan

    2) Tom Lembong (11 bulan : Agustus 2015 – 27 Juli 2016)

    3) Enggartiasto Lukita (15 bulan : Juli 2016 – Oktober 2019)

    4) Agus Suparmanto (13 bulan, Oktober 2019 – Desember 2020)

    5) Muhammad Luthfi (16 bulan, Desember 2020 – Juni 2022)

    6) Zulkifli Hasan (28 bulan, Juni 2022 – Oktober 2024)

    Adapun volume Impor gula, beras, garam, dan bawang putih selama 2014 – 2024 juga dipaparkan

    1) Impor gula 2014 -2024 : 44,43 juta ton, dengan rincian: 

    2014 : 2,93 juta ton, 2015 : 2,88 juta ton, 2016 : 4,75 juta ton, 2017 : 4,48 juta ton,2018 : 5,03 juta ton,2019 : 4,09 juta ton, 2020 : 5,54 juta ton,;2021 : 5,48 juta ton, 2022 : 6,00 juta ton, 2023 : 5,07 juta ton, 2024 : 3,66 juta ton (sampai September)

    2) Impor beras, 2014-2014 : 13,29 juta ton, dengan rincian :

    2014 : 0,84 juta ton, 2015 : 0,86 juta ton, 2016 : 1,28 juta ton, 2017 : 0,31 juta ton,2018 : 2,25 juta ton, 2019 : 0,44 juta ton, 2020 : 0,36 juta ton, 2021 : 0,41 juta ton, 2022 : 0,43 juta ton, 2023 : 3,06 juta ton, 2024 : 3,05 juta ton (sampai Agustus)

    3) Impor Garam Industri 2014-2014 : 27,56 juta ton, rincian :

    2014 : 2,16 juta ton, 2015 : 1,86 juta ton, 2016 : 2,14 juta ton, 2017 : 2,55 juta ton, 2018 : 2,84 juta ton, 2019 : 2,60 juta ton, 2020 : 2,61 juta ton, 2021 : 2,83 juta ton

    2022 : 2,76 juta ton, 2023 : 2,81 juta ton, 2024 : 2,40 juta ton 

    4) Impor Bawang Putih 2014-2024 : 5,64 juta ton, rincian :

    2014 : 0,49 juta ton,2015 : 0,48 juta ton, 2016 : 0,44 juta ton, 2017 : 0,55 juta ton

    2018 : 0,58 juta ton, 2019 : 0,47 juta ton, 2020 : 0,55 juta ton, 2021 : 0,60 juta ton ,2022 : 0,57 juta ton, 2023 : 0,56 juta ton, 2024 : 0,35 juta ton (sampai September)

  • Mentan Amran Minta Pengusaha Laporkan Pegawai yang Minta Fee

    Mentan Amran Minta Pengusaha Laporkan Pegawai yang Minta Fee

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kembali mengumpulkan 550 pengusaha dan mitra di Kementerian Pertanian (Kementan). Para pengusaha diminta melaporkan langsung nama-nama pegawai Kementan yang pernah meminta fee proyek.

    Amran mengatakan, pihaknya tidak akan memberikan toleransi terhadap praktik korupsi, percaloan, dan gratifikasi di Kementan. Hal ini telah tertuang dalam pakta integritas yang telah ditandatanganinya bersama jajaran pejabat eselon I Kementan, pada Selasa (29/10/2024).

    “Kami terima kasih kepada pengusaha sudah berjanji tidak akan korupsi, tidak akan menggunakan calo, tidak akan melobi. Aku ingin Kementan dan pengusaha sama-sama terhormat,” kata Amran, di kantor Kementan, Rabu (30/10/2024).

    Tak main-main, Amran meminta pengusaha yang hadir untuk menuliskan nama pegawai Kementan yang pernah meminta fee proyek ataupun nama calo yang berkeliaran. Selain itu, Amran membuka kontak pengaduan untuk melaporkan penyelewengan di Kementan.

    “Mohon dituliskan di kertas yang sudah disediakan. Ini untuk kebaikan kita semua dan aku kejar nama-nama itu. Karena Kementan ingin membuka lembaran baru. Setuju bersih-bersih?” tutur Amran dan dijawab setuju oleh pengusaha yang hadir.

    Pada kesempatan itu, Amran membuka sesi diskusi langsung dengan pengusaha. Salah satu pengusaha menanyakan apakah program bersih-bersih ini hanya berlaku di pusat atau menyeluruh di daerah-daerah.

    “Ini untuk seluruh Kementan ya. Bahkan ada anggaran kami di dinas untuk oplah, pestisida, atau apa pun. Jika ada macam-macam di dalam tender di daerah, sampaikan salamku ke dinas, dan laporkan ke kami, jangan takut, you terlindungi,” ucapnya.

    Begitu pun dengan salah satu mitra penyedia benih hortikultura yang mempertanyakan berkurangnya pengadaan benih bawang putih. Amran menanggapi bahwa saat ini fokus Kementan memang pada penyediaan pangan.

    “Saya mau program bawang putih, tetapi saat ini kita mau beras dahulu. Januari-Februari 2024 banyak orang antre cari beras. Jadi, memang kita fokus pangan dahulu,” respons Amran.

    Amran selanjutnya mengajak pengusaha mitra agar mendukung kegiatan bersih-bersih Kementan dengan berpartisipasi tidak melakukan lobi, gratifikasi, atau pun memberikan fee untuk proyek pengadaan.

    “Pengusaha enggak usah modus-modus, enggak usah ngajak ngopi, enggak usah traktir makan, enggak perlu lagi kirim parsel untuk ulang tahun atau hari raya ke Kementan. Jangan ada macam-macam,” tegasnya.

  • Harga pangan Selasa pagi, bawang merah naik menjadi Rp30.940 per kg

    Harga pangan Selasa pagi, bawang merah naik menjadi Rp30.940 per kg

    Arsip foto – Bawang merah dijual pedagang di Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (21/8/2024). ANTARA/Harianto.

    Harga pangan Selasa pagi, bawang merah naik menjadi Rp30.940 per kg
    Dalam Negeri   
    Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 29 Oktober 2024 – 12:07 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat, harga sejumlah komoditas pangan secara umum fluktuatif pada Selasa pagi, diantaranya bawang merah naik menjadi Rp30.940 per kilogram (kg). Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 09.00 WIB, untuk harga beras premium di tingkat pedagang eceran, naik 0,52 persen atau Rp80 menjadi Rp15.540 per kg.

    Sedangkan harga beras medium stabil di harga Rp13.530 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog turun 0,16 persen atau Rp20 menjadi Rp12.550 per kg. Sedangkan komoditas bawang merah naik di angka 1,61 persen atau Rp490 menjadi Rp30.940 per kg; lalu bawang putih bonggol juga naik 0,88 persen atau Rp350 menjadi Rp40.350 per kg.

    Berikutnya, harga komoditas cabai merah keriting turun 2,17 persen atau Rp650 menjadi Rp29.360 per kg; begitu juga cabai rawit merah turun 2,01 persen atau Rp850 menjadi Rp41.510 per kg. Begitu pula, harga daging sapi murni turun 0,19 persen atau Rp260 menjadi Rp134.400 per kg; lalu daging ayam ras juga turun 0,55 persen atau Rp200 menjadi Rp36.350 per kg; sedangkan telur ayam ras naik 1,72 persen atau Rp490 menjadi Rp29.050 per kg.

    Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau turun 1,03 persen atau Rp110 menjadi Rp10.560 per kg; begitu pun gula konsumsi naik 0,39 persen atau Rp70 menjadi Rp18.020 per kg. Kemudian, minyak goreng kemasan sederhana naik 0,82 persen atau Rp150 menjadi Rp18.350 per kg; lalu minyak goreng curah juga turun 0,72 persen atau Rp120 menjadi Rp16.480 per kg.

    Berikutnya harga tepung terigu curah turun 1,78 persen atau Rp180 menjadi Rp9.960 per kg; tepung terigu non curah juga turun 0,99 persen atau Rp130 menjadi Rp12.980 per kg. Kemudian, harga jagung di tingkat peternak naik 3,85 persen atau Rp230 menjadi Rp6.200 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium turun 0,78 persen atau Rp90 menjadi Rp11.460 per kg.

    Berikutnya, harga ikan kembung terpantau naik 3,69 persen atau Rp1.380 menjadi Rp38.790 per kg; lalu ikan tongkol juga naik 1,59 persen atau Rp500 menjadi Rp31.850 per kg; sedangkan ikan bandeng turun 1,14 persen atau Rp380 menjadi Rp32.850 per kg.

    Sumber : Antara

  • Harga cabai rawit turun Rp2.550 menjadi Rp39.400 per kg

    Harga cabai rawit turun Rp2.550 menjadi Rp39.400 per kg

    Cabai rawit merah dan komoditas pangan lainnya yang dijual pedagang di Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (21/8/2024). ANTARA/Harianto.

    Harga cabai rawit turun Rp2.550 menjadi Rp39.400 per kg
    Dalam Negeri   
    Calista Aziza   
    Rabu, 30 Oktober 2024 – 10:07 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum fluktuatif per Rabu (30/10/2024) pagi, cabai rawit merah turun Rp2.550 menjadi Rp39.400 per kilogram (kg).

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 08.00 WIB, harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium turun 0,06 persen atau Rp10 menjadi Rp15.450 per kg.

    Begitu pun beras medium turun 0,96 persen atau Rp130 menjadi Rp13.400 per kg; sedangkan beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog naik tipis 0,08 persen atau Rp10 menjadi Rp12.560 per kg.

    Berikutnya komoditas bawang merah naik di angka 1,70 persen atau Rp520 menjadi Rp31.040 per kg; sedangkan bawang putih bonggol turun 0,05 persen atau Rp20 menjadi Rp40.090 per kg.

    Berikutnya, harga komoditas cabai merah keriting turun 1,82 persen atau Rp540 menjadi Rp29.190 per kg; begitu juga cabai rawit merah turun 6,08 persen atau Rp2.550 menjadi Rp39.400 per kg.

    Selanjutnya, harga daging sapi murni ikut turun 0,98 persen atau Rp1.320 menjadi Rp133.380 per kg; sedangkan daging ayam ras naik 0,71 persen atau Rp260 menjadi Rp36.900 per kg; begitu juga telur ayam ras naik 4,25 persen atau Rp1.210 menjadi Rp29.650 per kg.

    Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik 1,31 persen atau Rp140 menjadi Rp10.800 per kg; begitu pun gula konsumsi naik 1,34 persen atau Rp240 menjadi Rp18.180 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan sederhana naik 2,52 persen atau Rp460 menjadi Rp18.710 per kg; lalu minyak goreng curah juga turun 1,08 persen atau Rp180 menjadi Rp16.460 per kg.

    Berikutnya harga tepung terigu curah naik 0,79 persen atau Rp80 menjadi Rp10.190 per kg; sedangkan tepung terigu non curah turun 0,31 persen atau Rp40 menjadi Rp13.030 per kg.

    Kemudian, harga jagung di tingkat peternak naik 2 persen atau Rp120 menjadi Rp6.110 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium turun 1,13 persen atau Rp130 menjadi Rp11.370 per kg.

    Berikutnya, harga ikan kembung terpantau naik hingga 7,43 persen atau Rp2.780 menjadi Rp40.190 per kg; lalu ikan tongkol juga naik 7,90 persen atau Rp2.490 menjadi Rp34.010 per kg; ikan bandeng juga naik 1,86 persen atau Rp620 menjadi Rp33.880 per kg.

    Sumber : Antara

  • Harga pangan 28 Oktober, cabai rawit jadi Rp41.480 per kg

    Harga pangan 28 Oktober, cabai rawit jadi Rp41.480 per kg

    Arsip Foto – Cabai rawit merah dan komoditas pangan lainnya yang dijual pedagang di Pasar Minggu, Jakarta. ANTARA/Harianto.

    Harga pangan 28 Oktober, cabai rawit jadi Rp41.480 per kg
    Dalam Negeri   
    Novelia Tri Ananda   
    Senin, 28 Oktober 2024 – 08:53 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum fluktuatif per Senin pagi, 28 Oktober 2024, cabai rawit merah turun menjadi Rp41.480 per kilogram (kg). Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 08.00 WIB, harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 0,13 persen atau Rp20 menjadi Rp15.460 per kg.

    Sedangkan harga beras medium turun 0,74 persen atau Rp100 menjadi Rp13.450 per kg; lalu beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog naik 0,16 persen atau Rp20 menjadi Rp12.570 per kg. Sedangkan komoditas bawang merah naik di angka 0,96 persen atau Rp290 menjadi Rp30.380 per kg; berbeda dengan bawang putih bonggol turun 0,17 persen atau Rp70 menjadi Rp40.000 per kg.

    Berikutnya, harga komoditas cabai merah keriting turun hingga 4,01 persen atau Rp1.210 menjadi Rp28.970 per kg; begitu juga cabai rawit merah turun 2,81 persen atau Rp1.200 menjadi Rp41.480 per kg. Begitu pula, harga daging sapi murni turun 0,67 persen atau Rp910 menjadi Rp133.960 per kg; lalu daging ayam ras juga turun 0,44 persen atau Rp160 menjadi Rp36.270 per kg; sama halnya dengan telur ayam ras turun 0,67 persen atau Rp190 menjadi Rp28.250 per kg.

    Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik 0,75 persen atau Rp80 menjadi Rp10.740 per kg; begitu pun gula konsumsi naik 0,45 persen atau Rp80 menjadi Rp17.990 per kg. Kemudian, minyak goreng kemasan sederhana turun 0,38 persen atau Rp70 menjadi Rp18.120 per kg; lalu minyak goreng curah juga turun 1,21 persen atau Rp200 menjadi Rp16.370 per kg.

    Berikutnya harga tepung terigu curah turun 1,58 persen atau Rp160 menjadi Rp9.970 per kg; tepung terigu noncurah juga turun 1,07 persen atau Rp140 menjadi Rp12.930 per kg. Kemudian, harga jagung di tingkat peternak naik 1,85 persen atau Rp110 menjadi Rp6.050 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium turun 1,30 persen atau Rp150 menjadi Rp11.400 per kg.

    Berikutnya, harga ikan kembung terpantau naik 2,16 persen atau Rp810 menjadi Rp38.230 per kg; sedangkan ikan tongkol turun 0,99 persen atau Rp310 menjadi Rp30.900 per kg; begitu pun ikan bandeng turun 1,22 persen atau Rp400 menjadi Rp32.500 per kg.

    Sumber : Antara