Produk: bawang putih

  • Kenaikan Harga Pangan dan Rokok Picu Inflasi Tahunan pada November 2024

    Kenaikan Harga Pangan dan Rokok Picu Inflasi Tahunan pada November 2024

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada November 2024 terjadi inflasi tahunan sebesar 1,55%. Inflasi tahunan November 2024 lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya dan bulan yang sama 2023.

    “Inflasi tahunan pada November 1,55% terjadi karena peningkatan indeks harga konsumen dari 104,71 pada November 2023 menjadi 106,33 pada November 2024,” ucap Pelaksana tugas (plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di kantor BPS, Jakarta, pada Senin (2/12/2024).

    Berdasarkan pengeluaran, kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang utama inflasi pada November 2024. Kelompok ini mengalami inflasi sebesar 1,68% dan memberikan andil sebesar 0,48%.

    “Komoditas dengan andil terbesar pada kelompok ini adalah sigaret kretek mesin dengan andil sebesar 0,13%, beras dan bawang merah masing-masing memberikan andil 0,11%,” tutur Amalia.

    Dia mengatakan, komoditas lain yang memberikan andil cukup besar adalah kopi bubuk, minyak goreng, tomat, bawang putih, dan daging ayam ras. Sementara emas perhiasan dan nasi dengan lauk masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,36% dan 0,06%.

    Bila dilihat menurut wilayah, BPS mencatat  seluruh provinsi mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Papua Tengah sebesar  4,35% dan inflasi terendah terjadi di  Kepulauan Bangka Belitung sebesar 0,22%.

    Sedangkan bila dikaji dari sisi komponen, secara tahunan seluruh komponen mengalam inflasi. Komponen inti mengalami inflasi tahunan sebesar 2,26%, komponen ini memberikan andil inflasi terbesar dengan andil inflasi 1,44%.

    “Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi, antara lain emas perhiasan, kopi bubuk, minyak goreng, nasi dengan lauk, dan sewa rumah,” terang Amalia.

    Komponen harga diatur pemerintah mengalami inflasi tahunan pada November sebesar 0,82%. Komponen ini memberikan andil inflasi sebesar 0,16%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah sigaret kretek mesin, sigaret kretek tangan, dan sigaret putih mesin. 

    Sementara itu, komponen harga bergejolak mengalami deflasi 0,32% dengan andil deflasi 0,05%. “Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi adalah cabai merah dan cabai rawit,” imbuh dia.
     

  • Cabai Rawit Naik Jadi Rp41.930/Kg

    Cabai Rawit Naik Jadi Rp41.930/Kg

    Jakarta: Sejumlah komoditas pangan secara umum fluktuatif hari ini. Harga cabai rawit merah naik Rp3.940 menjadi 41.930 per kilogram (kg).
     
    Melansir Antara, Senin, 2 Desember 2024, berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 07.00 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 0,52 persen atau Rp80 menjadi Rp15.460 per kg.
     
    Sedangkan beras medium turun 1,12 persen atau Rp150 menjadi Rp13.290 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog naik 0,64 persen atau Rp80 menjadi Rp12.580 per kg.
    Berikutnya komoditas bawang merah naik 2,64 persen atau Rp1.030 menjadi Rp39.980 per kg; sedangkan bawang putih bonggol turun 0,41 persen atau Rp170 menjadi Rp41.230 per kg.
     
    Berikutnya, harga komoditas cabai merah keriting naik hingga 9,79 persen atau Rp2.900 menjadi Rp32.520 per kg; lalu cabai rawit merah juga naik di level 10,37 persen atau Rp3.940 menjadi Rp41.930 per kg.
     
    Sedangkan, harga daging sapi murni turun 1,62 persen atau Rp2.180 menjadi Rp132.550 per kg; lalu daging ayam ras naik 3,18 persen atau Rp1.160 menjadi Rp37.690 per kg; lalu telur ayam ras juga naik 5,35 persen atau Rp1.510 menjadi Rp29.730 per kg.
     
    Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik 2,10 persen atau Rp220 menjadi Rp10.690 per kg; sedangkan gula konsumsi naik 1,28 persen atau Rp230 menjadi Rp18.180 per kg.
     

    Harga minyak goreng naik
    Selanjutnya, minyak goreng kemasan sederhana naik 2,82 persen atau Rp520 menjadi Rp18.980 per kg; sedangkan minyak goreng curah turun 1,69 persen atau Rp290 menjadi Rp16.870 per kg.
     
    Kemudian harga tepung terigu curah juga naik 0,40 persen atau Rp40 menjadi Rp10.150 per kg; sedangkan tepung terigu non curah turun 0,23 persen atau Rp30 menjadi Rp13.020 per kg.
     
    Kemudian harga jagung di tingkat peternak naik hingga 18,79 persen atau Rp1.120 menjadi Rp7.080 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium turun 1,82 persen atau Rp210 menjadi Rp11.360 per kg.
     
    Berikutnya, harga ikan kembung terpantau turun 3,03 persen atau Rp1.120 menjadi Rp35.830 per kg; begitu pun ikan tongkol turun 1,61 persen atau Rp500 menjadi Rp30.530 per kg; sedangkan ikan bandeng naik hingga 7,22 persen atau Rp2.410 menjadi Rp35.790 per kg.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Harga pangan di Senin, cabai rawit naik Rp3.940 menjadi 41.930 per kg

    Harga pangan di Senin, cabai rawit naik Rp3.940 menjadi 41.930 per kg

    Ilustrasi – Pedagang memilah cabai di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Rabu (16/12/2020). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/rwa.

    Harga pangan di Senin, cabai rawit naik Rp3.940 menjadi 41.930 per kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 02 Desember 2024 – 08:53 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum fluktuatif per Senin (2/12) pagi, cabai rawit merah naik Rp3.940 menjadi 41.930 per kilogram (kg). Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 07.00 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 0,52 persen atau Rp80 menjadi Rp15.460 per kg.

    Sedangkan beras medium turun 1,12 persen atau Rp150 menjadi Rp13.290 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog naik 0,64 persen atau Rp80 menjadi Rp12.580 per kg. Berikutnya komoditas bawang merah naik 2,64 persen atau Rp1.030 menjadi Rp39.980 per kg; sedangkan bawang putih bonggol turun 0,41 persen atau Rp170 menjadi Rp41.230 per kg.

    Berikutnya, harga komoditas cabai merah keriting naik hingga 9,79 persen atau Rp2.900 menjadi Rp32.520 per kg; lalu cabai rawit merah juga naik di level 10,37 persen atau Rp3.940 menjadi Rp41.930 per kg. Sedangkan, harga daging sapi murni turun 1,62 persen atau Rp2.180 menjadi Rp132.550 per kg; lalu daging ayam ras naik 3,18 persen atau Rp1.160 menjadi Rp37.690 per kg; lalu telur ayam ras juga naik 5,35 persen atau Rp1.510 menjadi Rp29.730 per kg.

    Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik 2,10 persen atau Rp220 menjadi Rp10.690 per kg; sedangkan gula konsumsi naik 1,28 persen atau Rp230 menjadi Rp18.180 per kg. Selanjutnya, minyak goreng kemasan sederhana naik 2,82 persen atau Rp520 menjadi Rp18.980 per kg; sedangkan minyak goreng curah turun 1,69 persen atau Rp290 menjadi Rp16.870 per kg.

    Kemudian harga tepung terigu curah juga naik 0,40 persen atau Rp40 menjadi Rp10.150 per kg; sedangkan tepung terigu non curah turun 0,23 persen atau Rp30 menjadi Rp13.020 per kg. Kemudian harga jagung di tingkat peternak naik hingga 18,79 persen atau Rp1.120 menjadi Rp7.080 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium turun 1,82 persen atau Rp210 menjadi Rp11.360 per kg.

    Berikutnya, harga ikan kembung terpantau turun 3,03 persen atau Rp1.120 menjadi Rp35.830 per kg; begitu pun ikan tongkol turun 1,61 persen atau Rp500 menjadi Rp30.530 per kg; sedangkan ikan bandeng naik hingga 7,22 persen atau Rp2.410 menjadi Rp35.790 per kg.

    Sumber : Antara

  • Dari Bawang, Tomat, hingga Emas, Ini Daftar Barang Penyumbang Inflasi November 2024

    Dari Bawang, Tomat, hingga Emas, Ini Daftar Barang Penyumbang Inflasi November 2024

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik atau BPS melaporkan bahwa tingkat inflasi Indonesia pada November 2024 mencapai 0,30% secara bulanan (month to month/MtM), dengan sejumlah komoditas pangan tercatat menjadi penyumbang kenaikan.

    Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan bahwa laju inflasi bulanan itu lebih tinggi dari posisi Oktober 2024, yakni 0,08%. Namun demikian, secara tahunan inflasi November 2024 yang sebesar 1,55% lebih rendah dari posisi Oktober 2024 dengan inflasi 1,71% (year on year/YoY).

    Amalia menjabarkan bahwa kelompok pengeluaran inflasi bulanan terbesar adalah makanan, minuman, dan tembakau yakni sebesar 0,78%. Kelompok itu memberikan andil inflasi 0,11%.

    “Komoditas yang mendorong inflasi adalah bawang merah dan tomat yang masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,1%,” ujar Amalia dalam rilis berita resmi statistik, Senin (2/11/2024).

    Setelah itu, komoditas lain yang memberikan andil inflasi di antaranya adalah emas perhiasan (0,04%), daging ayam ras dan minyak goreng (masing-masing 0,03%), serta bawang putih, ikan segar, sigaret kretek mesin, tarif angkutan udara, dan kopi bubuk (masing-masing 0,01%).

    Adapun, inflasi tahunan pada November 2024 utamanya didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau yakni sebesar 1,68%. Kelompok itu memberikan andil 0,48% terhadap inflasi secara umum.

    Komoditas dengan andil inflasi terbesar per November 2024 adalah sigaret kretek mesin yakni 0,13%, serta beras dan bawang merah yang masing-masing memberi andil 0,11%.

    “Komoditas lain yang juga memberikan andil inflasi [secara tahunan] ada kopi bubuk, minyak goreng, tomat, bawang putih, dan daging ayam ras,” ujar Amalia.

    Di luar kelompok makanan, minuman, dan tembakau, komoditas lainnya yang memberikan andil signifikan terhadap inflasi November 2024 adalah emas perhiasan dan nasi dengan lauk, yang masing-masing memberi andil 0,36% dan 0,06%.

  • Sate Kere, Rekomendasi Kuliner Tradisional dengan Cita Rasa Unik

    Sate Kere, Rekomendasi Kuliner Tradisional dengan Cita Rasa Unik

    Saus ini dibuat dari campuran kacang tanah goreng, bawang putih, gula merah, cabai, dan sedikit air asam jawa. Setelah digiling halus, bumbu kacang disiramkan di atas sate yang telah matang, menciptakan perpaduan rasa manis, gurih, dan sedikit pedas.

    Meskipun awalnya dianggap sebagai makanan rakyat biasa, sate kere kini menjadi salah satu ikon kuliner Solo. Banyak wisatawan yang datang ke Solo sengaja berburu sate kere sebagai bagian dari pengalaman wisata kuliner mereka.

    Di berbagai sudut kota, khususnya di kawasan kuliner seperti Pasar Gede atau area sekitar Keraton Solo, warung sate kere mudah ditemukan. Beberapa pedagang bahkan telah berjualan selama puluhan tahun, menjaga resep turun-temurun yang otentik.

    Dengan perpaduan cerita sejarahnya, bahan yang sederhana namun lezat, dan proses memasaknya yang khas, sate kere adalah bukti bahwa makanan tidak harus mahal untuk menjadi nikmat.

    Hidangan ini tidak hanya memuaskan rasa lapar tetapi juga memberikan pelajaran tentang bagaimana masyarakat mampu berkreasi dari keterbatasan untuk menciptakan sesuatu yang istimewa dan lestari hingga kini.

    Penulis: Belvana Fasya Saad

     

  • Harga Pangan Turun Awal Desember, Ini Daftarnya

    Harga Pangan Turun Awal Desember, Ini Daftarnya

    Jakarta: Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum turun di 1 Desember 2024.
     
    Melansir Antara, Minggu, 1 Desember 2024, berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pada Senin pukul 10.00 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium stabil di harga Rp15.420 per kg.
     
    Kemudian beras medium turun 0,67 persen atau Rp90 menjadi Rp13.380 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog juga turun 0,08 persen atau Rp10 menjadi Rp12.510 per kg.
     
    Berikutnya komoditas bawang merah turun 0,38 persen atau Rp150 menjadi Rp38.910 per kg; lalu bawang putih bonggol juga turun 0,12 persen atau Rp50 menjadi Rp41.420 per kg.
     
    Selanjutnya, harga komoditas cabai merah keriting juga turun 0,37 persen atau Rp110 menjadi Rp29.660 per kg; lalu cabai rawit merah juga turun 1,23 persen atau Rp470 menjadi Rp37.850 per kg.
     

    Harga daging naik, minyak goreng turun
    Sedangkan, harga daging sapi murni naik 0,36 persen atau Rp480 menjadi Rp135.470 per kg; lalu daging ayam ras stabil di harga Rp36.430 per kg; lalu telur ayam ras turun 0,07 persen atau Rp20 menjadi Rp28.300 per kg.
     
    Sementara itu, harga kedelai biji kering (impor) terpantau turun 0,29 persen atau Rp30 menjadi Rp10.460 per kg; sedangkan gula konsumsi naik 0,11 persen atau Rp20 menjadi Rp18.000 per kg.
     
    Selanjutnya, minyak goreng kemasan sederhana turun 0,32 persen atau Rp60 menjadi Rp18.470 per kg; lalu minyak goreng curah juga turun 0,76 persen atau Rp130 menjadi Rp17.020 per kg.
     
    Kemudian harga tepung terigu curah juga turun 0,49 persen atau Rp50 menjadi Rp10.070 per kg; lalu tepung terigu noncurah turun 0,99 persen atau Rp130 menjadi Rp12.960 per kg.
     
    Selain itu, untuk harga jagung di tingkat peternak turun 0,50 persen atau Rp30 menjadi Rp5.950 per kg; lalu harga garam halus beryodium juga turun 0,60 persen atau Rp70 menjadi Rp12.960 per kg.
     
    Berikutnya, harga ikan kembung terpantau naik 1,15 persen atau Rp430 menjadi Rp37.790 per kg; sedangkan ikan tongkol turun di level 1,87 persen atau Rp590 menjadi Rp30.930 per kg; begitu pun ikan bandeng turun 1,53 persen atau Rp510 menjadi Rp32.900 per kg.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Harga cabai rawit Rp37.850 per kg pada awal Desember

    Harga cabai rawit Rp37.850 per kg pada awal Desember

    Seorang pedagang memilih cabai rawit di pasar Sentral, Kota Gorontalo, Gorontalo. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/hp

    Harga cabai rawit Rp37.850 per kg pada awal Desember
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Minggu, 01 Desember 2024 – 11:55 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum turun di 1 Desember 2024, antara lain cabai rawit merah menjadi Rp37.850 per kilogram (kg).

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pada Senin pukul 10.00 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium stabil di harga Rp15.420 per kg.

    Kemudian beras medium turun 0,67 persen atau Rp90 menjadi Rp13.380 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog juga turun 0,08 persen atau Rp10 menjadi Rp12.510 per kg.

    Berikutnya komoditas bawang merah turun 0,38 persen atau Rp150 menjadi Rp38.910 per kg; lalu bawang putih bonggol juga turun 0,12 persen atau Rp50 menjadi Rp41.420 per kg.

    Berikutnya, harga komoditas cabai merah keriting juga turun 0,37 persen atau Rp110 menjadi Rp29.660 per kg; lalu cabai rawit merah juga turun 1,23 persen atau Rp470 menjadi Rp37.850 per kg.

    Sedangkan, harga daging sapi murni naik 0,36 persen atau Rp480 menjadi Rp135.470 per kg; lalu daging ayam ras stabil di harga Rp36.430 per kg; lalu telur ayam ras turun 0,07 persen atau Rp20 menjadi Rp28.300 per kg.

    Berikutnya, harga kedelai biji kering (impor) terpantau turun 0,29 persen atau Rp30 menjadi Rp10.460 per kg; sedangkan gula konsumsi naik 0,11 persen atau Rp20 menjadi Rp18.000 per kg.

    Selanjutnya, minyak goreng kemasan sederhana turun 0,32 persen atau Rp60 menjadi Rp18.470 per kg; lalu minyak goreng curah juga turun 0,76 persen atau Rp130 menjadi Rp17.020 per kg.

    Kemudian harga tepung terigu curah juga turun 0,49 persen atau Rp50 menjadi Rp10.070 per kg; lalu tepung terigu non curah turun 0,99 persen atau Rp130 menjadi Rp12.960 per kg.

    Kemudian harga jagung di tingkat peternak turun 0,50 persen atau Rp30 menjadi Rp5.950 per kg; lalu harga garam halus beryodium juga turun 0,60 persen atau Rp70 menjadi Rp12.960 per kg.

    Berikutnya, harga ikan kembung terpantau naik 1,15 persen atau Rp430 menjadi Rp37.790 per kg; sedangkan ikan tongkol turun di level 1,87 persen atau Rp590 menjadi Rp30.930 per kg; begitu pun ikan bandeng turun 1,53 persen atau Rp510 menjadi Rp32.900 per kg.

    Sumber : Antara

  • Mi Tarempa, Sajian Kuliner Khas Kepulauan Anambas

    Mi Tarempa, Sajian Kuliner Khas Kepulauan Anambas

    Liputan6.com, Kepri – Kepulauan Anambas memiliki sajian kulines khas berbahan dasar mi, yakni mi tarempa. Sesuai namanya, mi ini diproduksi di Tarempa, Siantan, Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau.

    Mengutip dari disbud.kepriprov.go.id, mi tarempa terbuat dari mi tepung yang diolah dan diproduksi di Tarempa. Ciri khas mi ini berbentuk pipih.

    Mie tarempa berbahan utama mi kuning Tarempa buatan lokal. Teksturnya kenyal dengan rasa yang khas.

    Terdapat dua jenis mi tarempa, yakni mi tarempa basah (berkuah) dan mi tarempa goreng (tanpa kuah). Keduanya dibuat dengan tambahan bumbu yang kaya, sehingga menghasilkan kuliner yang gurih dan sedikit pedas.

    Selain mi kuning tarempa, kuliner ini juga dibuat dengan tambahan bumbu lainnya, seperti garam, penyedap rasa, kecap asin, kecap manis, minyak goreng, ikan tongkol, taoge, telur, dan sawi. Ada juga bumbu yang dihaluskan, yakni bawang putih dan cabai merah.

    Bahan-bahan tersebut ditumis dengan minyak secukupnya. Selanjutnya telur dan air ditambahkan, menyusul kemudian ikan tongkol.

    Sebelum diolah, ikan tongkol direbus terlebih dahulu, kemudian dipotong kecil-kecil. Selanjutnya, aneka sayur dan bumbu ditambahkan, seperti sawi, taoge, kecap manis, kecap asin, dan penyedap rasa.

    Terakhir, baru mi kuning dimasukkan. Umumnya mi tarempa disajikan dengan taburan bawang goreng.

    Beberapa versi mi tarempa juga ada yang diberi topping tambahan berupa udang atau daging ayam. Selain itu, ada juga tambahan acar, potongan cabai rawit, dan jeruk nipis untuk menambah sensasi rasa segar dan sedikit asam.

    Hingga kini, mi tarempa masih menjadi salah satu sajian favorit masyarakat lokal maupun wisatawan. Umumnya, mi tarempa dijual di kedai atau warung kopi maupun rumah makan di sekitar Kabupaten Kepulauan Anambas. Sajian ini menjadi salah satu kekayaan kuliner khas yang tak tergeser oleh kuliner masa kini.

     

    Penulis: Resla

  • Ragam Kuliner Singkawang, Sajian Khas dari The Little Hong Kong

    Ragam Kuliner Singkawang, Sajian Khas dari The Little Hong Kong

    Liputan6.com, Pontianak – Dikenal sebagai The Little Hong Kong di Indonesia, Singkawang memiliki kekayaan kuliner yang patut dicoba, mulai dari bubur hingga sajian mi ada di sini.

    Mengutip dari eventdaerah.kemenparekraf.go.id, julukan The Little Hong Kong diberikan kepada kota ini karena dulunya kawasan ini merupakan tempat singgah para pedagang Tionghoa. Tak heran jika Singkawang identik dengan percampuran budaya Melayu dan Tiongkok, termasuk di sektor kulinernya.

    Berikut ragam kuliner Singkawang yang patut dicoba:

    1. Bubur Gunting

    Bubur gunting khas Singkawang berbeda dengan bubur pada umumnya. Bubur gunting adalah cakwe atau roti goreng yang disajikan dengan cara dipotong-potong menggunakan gunting.

    Selanjutnya, cakwe atau roti yang sudah digunting-gunting dicampur dengan kuah kental manis yang dibuat dari tepung kanji dan kacang hijau yang sudah dikupas hingga berwarna putih. Bubur gunting biasanya disajikan dengan aneka topping, seperti seledri, bawang goreng, dan kerupuk.

    Salah satu kedai legendaris yang menyajikan kuliner ini adalah Bubur Gunting Asun di Jalan P. Antasari, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat, Kota Singkawang, Kalimantan Barat. Seporsi bubur gunting dibanderol hanya cukup murah, yakni hanya Rp5.000 saja.

    2. Choi Pan

    Choi pan adalah kuliner Singkawang yang penamaannya berasal dari bahasa Hakka, yakni choi dan pan. Choi berarti sayur, sedangkan pan berarti kue.

    Choi pan terbuat dari tepung beras dan tepung sagu. Untuk isiannya berupa bengkoang yang dicampur ebi atau daun kucai. Kuliner ini dimasak dengan cara dikukus dan digoreng.

    Choi pan disajikan dengan siraman sambal cuka serta bawang putih yang membuat rasanya menjadi gurih. Salah satu tempat terbaik menikmati choi pan adalah di Cagar Budaya Keluarga Tjhia di Jalan Budi Utomo No. 35, Condong, Singkawang, Kalimantan Barat.

     

  • Masuk Musim Tanam, Pupuk Indonesia Sudah Salurkan 6,6 Juta Ton Pupuk Bersubsidi

    Masuk Musim Tanam, Pupuk Indonesia Sudah Salurkan 6,6 Juta Ton Pupuk Bersubsidi

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Pupuk Indonesia (Persero) berhasil menyalurkan pupuk bersubsidi sebanyak 6,6 juta ton kepada petani terdaftar di seluruh Indonesia, sejak adanya alokasi pupuk bersubsidi 2024 ditambah oleh Pemerintah hingga akhir November 2024. Hal ini disampaikan oleh Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Tri Wahyudi Saleh, di Jakarta, Jumat (29/11/2024).

    “Untuk realisasi pupuk bersubsidi, sampai dengan kemarin 26 November sudah mencapai 6,6 juta ton. Ini sudah 87,7 persen dari kontrak kami dengan Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia 7,54 juta ton,” ungkap Tri.

    Ia menyampaikan bahwa, alokasi pupuk bersubsidi awal tahun 2024 hanya 4,7 juta ton. Kemudian Pemerintah menambah alokasi anggaran untuk produksi pupuk bersubsidi setara 9,5 juta ton pada bulan April. Penambahan ini sebagai upaya Pemerintah untuk peningkatan produktivitas pertanian dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional. Keputusan tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh kepala daerah baik Gubernur maupun Bupati/Walikota di seluruh Indonesia melalui penerbitan Surat Keputusan (SK).

    Penerbitan SK baru terlaksana di pertengahan tahun 2024 sehingga penyaluran pupuk bersubsidi mengalami sedikit keterlambatan karena menunggu terbitnya SK masing-masing kepala daerah. Adapun pupuk bersubsidi yang berhasil disalurkan Pupuk Indonesia hingga di tangan petani terdiri dari Urea sebanyak 3.361.040 ton, selanjutnya NPK 3.210.755 ton, dan pupuk organik Petroganik 38.419 ton.

    Sementara adendum kontrak Pupuk Indonesia dengan Kementan rinciannya Urea 3.621.860 ton, NPK 3.419.661 ton. Tri pun berharap sisa alokasi pupuk bisa dioptimalkan oleh petani hingga akhir tahun 2024 sehingga mampu meningkatkan produktivitas di musim tanam ini. Apalagi Pemerintah semakin mempermudah tata cara penebusan pupuk bersubsidi. Petani terdaftar cukup datang ke kios resmi dengan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

    “Masih ada sisa alokasi, di musim tanam Oktober-Maret silakan petani terdaftar memaksimalkan, karena pupuk sudah tersedia di lapangan,” tandas Tri.

    Sementara petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi harus memenuhi kriteria yang tertuang dalam Permentan Nomor 1 Tahun 2024, yaitu wajib tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (SIMLUHTAN), menggarap lahan maksimal dua hektar. Selain itu, komoditas strategis yang berhak menerima subsidi pupuk dibatasi sembilan komoditas saja. Antara lain padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, tebu, dan kakao.

    Bagi petani yang memenuhi syarat sebagai penerima pupuk bersubsidi tapi belum terdaftar dalam elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK), Pemerintah juga memberikan kemudahan. Petani tersebut diharapkan segera mendaftarkan diri melalui kelompok tani (poktan) di daerahnya, karena eRDKK bisa direvisi setiap empat bulan sekali di tahun berjalan.

    “Bagi petani yang tidak tercatat sebagai penerima pupuk bersubsidi, karena tidak termasuk dalam regulasi, Pupuk Indonesia sudah menyiapkan solusinya melalui pupuk nonsubsidi yang juga bisa didapatkan di kios-kios,” pungkas Tri.