Produk: bawang putih

  • Harga Beras Premium dan Cabai Rawit Kompak Turun di Akhir Pekan

    Harga Beras Premium dan Cabai Rawit Kompak Turun di Akhir Pekan

    JAKARTA – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga beras premium di tingkat konsumen turun menjadi Rp15.916 per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp15.988 per kg, begitu pun cabai rawit merah Rp46.677 per kg dari sebelumnya Rp47.995 per kg.

    Mengutip Antara, berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Sabtu, pukul 10.00 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional beras medium di harga Rp13.734 per kg turun dari sebelumnya Rp13.847 per kg, beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.504 per kg turun dari sebelumnya Rp12.555 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.520 per kg turun dari sebelumnya Rp6.642 per kg, kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.632 per kg turun dari sebelumnya Rp10.699 per kg.

    Berikutnya bawang merah Rp39.315 per kg turun dari sebelumnya Rp40.473 per kg, bawang putih bonggol di harga Rp36.738 per kg turun dari hari sebelumnya Rp37.328 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp58.365 per kg turun dari sebelumnya Rp58.623 per kg, lalu cabai merah besar di harga Rp47.322 per kg turun dari sebelumnya Rp48.359 per kg.

    Lalu daging sapi murni Rp134.691 per kg turun dari sebelumnya Rp134.976 per kg, daging ayam ras Rp38.197 per kg naik dari sebelumnya Rp38.115 per kg, lalu telur ayam ras Rp29.824 per kg turun dari sebelumnya Rp29.842 per kg.

    Sementara itu, gula konsumsi di harga Rp18.011 per kg turun dari sebelumnya Rp18.063 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.965 per liter naik dari sebelumnya Rp20.899 per liter, minyak goreng curah Rp17.361 per liter turun dari sebelumnya Rp17.557 per liter, MinyaKita Rp17.340 per liter turun dari sebelumnya Rp17.444 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.617 per kg turun dari sebelumnya Rp9.747 per kg, lalu tepung terigu kemasan Rp12.885 per kg turun dari sebelumnya Rp12.934 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp42.826 per kg naik dari sebelumnya Rp42.005 per kg, ikan tongkol Rp34.747 per kg turun dari sebelumnya Rp34.759 per kg, ikan bandeng Rp34.653 per kg turun dari sebelumnya Rp35.389 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.430 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.522 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp103.221 per kg turun dari sebelumnya Rp106.099 kg, daging kerbau segar lokal Rp138.421 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp140.924 per kg.

  • Upaya Baru Fajar Nugros Bawa Kisah Klasik

    Upaya Baru Fajar Nugros Bawa Kisah Klasik

    JAKARTA – Sutradara Fajar Nugros menghadirkan film terbaru bertajuk Perempuan Pembawa Sial. Film ini tayang perdana di JAFF 2024 sebelum dirilis secara luas di bioskop Indonesia mulai Kamis, 18 September.

    Film Perempuan Pembawa Sial menceritakan Mirah (Raihaanun) yang akan menikah dengan Aryo (Banyu Bening), namun pernikahan mereka tidak berlangsung lama setelah Aryo meninggal dalam kejadian tragis. Kemudian, Mirah mencari kehidupan baru dengan tetap bekerja di sebuah pabrik.

    Mirah ternyata mengalami Bahu Laweyan di mana semua orang yang menjalani hubungan dengannya akan berakhir mengenaskan. Mirah mencari tempat baru sampai ia memutuskan menikah dengan atasannya, namun kejadian serupa terjadi kepada pasangannya.

    Kejadian dua kali itu membuat masyarakat dan orang-orang sekitarnya mengutuk keberadaan Mirah. Suatu hari, Mirah bertemu dengan Puti (Clara Bernadeth), adik tirinya yang sudah lama tidak berkomunikasi dengannya.

    Di sisi lain, Mirah juga bertemu dengan Bana (Morgan Oey), penjual di restoran Padang yang tertarik dengan Mirah. Meski begitu, teror tetap menghampiri Mirah hingga ia harus menyelesaikan semuanya.

    Fajar Nugros bersama Husein M. Atmodjo berkolaborasi kembali untuk menciptakan Perempuan Pembawa Sial. Film ini mengangkat kisah klasik Bawang Merah Bawang Putih dengan gaya modern dan tentunya horor.

    Adegan pembukanya singkat tapi menegaskan bahwa sebuah teror besar akan hadir dalam hidup Mirah. Adegan ini menanamkan ekspektasi tinggi untuk apa yang terjadi selanjutnya.

    Sinematografinya juga terasa fokus agar penonton bisa melihat siapa yang menjadi fokus utama. Bagian menarik lainnya adalah rangkaian jumpscare yang ditaruh sutradara di adegan-adegan yang tidak terduga. Momen itu membuat terkejut hingga lelah karena timing-nya yang tidak berjauhan.

    Didik Nini Thowok yang hadir sedikit menjadi ikonis dengan penampilannya, meski sebenarnya porsi penceritaannya bisa dikembangkan dalam plot.

    Ceritanya panjang dan rumit membuat penonton harus mengikuti perjalanan Mirah. Beberapa bagian terasa panjang tapi tetap dinantikan.

    Film ini menawarkan bagaimana masyarakat memandang seorang wanita yang seringkali dijadikan obyek, namun hal itu tidak terlalu dieksplor padahal bisa dikembangkan. Sutradara memilih untuk mengulang rangkaian jumpscare demi membuat film ini tetap menjadi horor.

    Apa yang dibangun dengan terasa potensial berakhir dengan datar dan meninggalkan rasa yang mudah terlupakan. Meski begitu, film ini memiliki paduan kisah klasik yang bisa menjadi kesegaran dalam genre-nya.

    Film Perempuan Pembawa Sial bisa disaksikan di bioskop Indonesia mulai Kamis, 18 September.

  • Harga Pangan Hari Ini, Kamis (18/9): Beras, Bawang, Minyak Turun

    Harga Pangan Hari Ini, Kamis (18/9): Beras, Bawang, Minyak Turun

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga pangan pada pagi hari ini, Kamis (18/9/2025), terpantau cukup fluktuatif dari hari sebelumnya. Beras, bawang, dan minyak terpantau mengalami penurunan harga, tetapi cabai, garam, dan ikan mengalami kenaikan harga. 

    Berdasarkan Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), pukul 08.30 WIB, harga beras premium di tingkat konsumen secara nasional turun Rp163/kg menjadi Rp15.779/kg dari posisi hari sebelumnya. Namun, lebih tinggi 5,9% dari Harga Eceran Tertinggi (HET) nasional Rp14.900/kg. 

    Sementara harga beras medium berada di bawah HET Nasional Rp13.500/kg, yakni berada di harga Rp13.483/kg. Begitu pula dengan Beras SPHP yang berada di bawah HET Nasional senilai Rp12.500/kg, yakni Rp12.490/kg. 

    Harga komoditas pokok lainnya yakni bawang merah pada hari ini turun Rp2.183/kg dari hari sebelumnya menjadi Rp38.317/kg dan tetap berada dalam radar Harga Acuan Penjualan (HAP) Nasional senilai Rp36.500—Rp41.500 per kg. 

    Harga bawang putih bonggol secara rata-rata nasional lebih rendah 8,13% dari HAP Rp38.000—Rp40.000 per kg, yakni Rp36.750/kg. 

    Kemudian komoditas cabai merah keriting terpantau masih dalam rentang HAP Nasional (Rp37.000—Rp55.000/kg), tetapi mengalami kenaikan sebesar Rp4.181/kg sehingga menjadi Rp53.147/kg. Sementara harga cabai merah besar secara rata-rata nasional juga naik dari hari kemarin, dari Rp41.218/kg menjadi Rp42.680/kg. 

    Sementara itu, harga cabai rawit merah justru turun harganya dari Rp44.921/kg menjadi Rp41.868/kg dan terpantau masih berada dalam radar HAP Nasional yang senilai Rp40.000 – Rp57.000 per kg. 

    Pada pagi ini pula, harga daging ayam ras dibanderol dengan harga Rp37.884/kg, lebih rendah dari hari sebelumnya yang dijual dengan harga Rp38.705/kg atau masih lebih rendah dari HAP Nasional di harga Rp40.000/kg. Harga telur ayam terjaga di bawah HAP Nasional Rp30.000/kg, yakni Rp29.807/kg. 

    Selanjutnya harga rata-rata minyak goreng kemasan yang dijual secara nasional turun tipis Rp123 menjadi Rp20.845/liter pada pagi ini. Minyak goreng curah masih melampaui HET Rp15.700/liter yakni seharga Rp17.137/liter. Sementara harga Minyakita juga terpantau turun tipis dari Rp17.334/liter menjadi Rp17.235 pada pagi ini. 

    Adapun harga daging kerbau beku (impor) terpantau turun dijual seharga Rp101.816/kg atau 27,27% lebih tinggi dari HAP Nasional Rp80.000/kg. Sementara harga daging kerbau lokal melonjak turun ke angka Rp139.500/kg dari Rp143.333/kg.

    Harga komoditas lainnya seperti gula konsumsi dijual pada pagi hari ini dengan harga Rp17.827/kg. Harga garam konsumsi turun tipis ke angka Rp11.199/kg usai naik pada hari sebelumnya ke angka Rp11.215/kg. 

    Harga jagung tingkat peternak terpantau naik pada pagi ini dari Rp6.218/kg menjadi Rp6.419/kg. Harga kedelai impor stabil di angka Rp10.413/kg.

    Protein hewani lainnya, yakni ikan kembung dapat dibeli dengan harga rata-rata Rp42.474/kg. Harga ikan tongkol naik dari Rp36.408/kg menjadi Rp34.733/kg. Harga ikan bandeng turun dari Rp36.349/kg menjadi Rp34.191/kg pada pagi ini. 

  • 5 Jenis Flavonoid dalam Makanan dan Manfaatnya untuk Kesehatan

    5 Jenis Flavonoid dalam Makanan dan Manfaatnya untuk Kesehatan

    YOGYAKARTA – Flavonoid adalah senyawa alami fitonutrien yang ditemukan di tanaman  buah, sayuran, batang, akar, bunga, bahkan kulit kayu. Senyawa ini berperan sebagai antioksidan, mengurangi inflamasi, mencegah mutasi sel, menghambat perkembangan kanker, serta mengatur fungsi enzim-seluler dalam tubuh. Banyak yang enggak tahu, ternyata jenis flavonoid sangat beragam. Setiap jenisnya ada dalam berbagai makanan yang mungkin sudah biasa dikonsumsi. Berikut dijelaskan jenis flavonoid dan manfaatnya untuk kesehatan.

    Jenis flavonoid dalam sumber makanan

    1. Flavonol

    Flavonol, dikenal juga sebagai flavanols atau flavan-3-ols, termasuk kelompok terbesar dengan lebih dari 6.000 jenis. Contohnya kaempferol, quercetin, myricetin, dan fisetin. Mengutip VerywellHealth, Rabu, 17 September, sumber makanan flavonol meliputi sayuran hijau seperti kale, selada; buah seperti apel, anggur, berries; serta bawang, bawang putih, scallions. Quercetin terutama banyak ditemukan di bawang, teh hijau, kakao, dan red wine.

    2. Flavone

    Flavone meliputi senyawa seperti apigenin, luteolin, baicalein, dan chrysin. Makanan yang mengandung flavone antara lain parsley, thyme, seledri, buah zaitun hijau, dan cabai. Flavone berfungsi sebagai pigmen pelindung tanaman terhadap sinar ultraviolet, dan dalam tubuh manusia membantu memberi perlindungan terhadap stres oksidatif.

    3. Flavanones

    Kelompok flavanones biasanya ditemukan dalam buah sitrus seperti jeruk, lemon, dan anggur. Contoh senyawanya termasuk hesperidin, naringenin, diosmin, dan eriodictyol. Fungsinya terkait kemampuan menetralkan radikal bebas, sehingga membantu menjaga sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif.

    Ilustrasi jenis flavonoid dalam sumber makanan dan manfaatnya untuk kesehatan (Freepik/stockking)
    4. Isoflavones

    Isoflavones, atau isoflavonoids, sering disebut juga phytoestrogen karena bisa menunjukkan aktivitas mirip hormon estrogen pada beberapa organisme. Contoh senyawanya adalah genistein dan daidzein. Makanan kaya isoflavone biasanya dari kedelai dan legum-leguman lainnya.

    5. Anthocyanins

    Anthocyanin adalah pigmen yang memberi warna merah, biru, ungu pada buah dan bunga. Contoh senyawa seperti cyanidin, delphinidin, pelargonidin, dan lain-lain. Sumber-sumbernya adalah buah-buahan seperti stroberi, blueberry, raspberry, anggur merah, serta buah beri hitam.

    Manfaat flavonoid untuk kesehatan

    Flavonoid yang terbagi dalam jenis-jenis di atas, memiliki berbagai macam manfaat kesehatan. Di antaranya, membantu mencegah oksidasi LDL (kolesterol jahat) yang jika teroksidasi bisa memicu penyakit kardiovaskular. Flavonoid juga membantu melebarkan pembuluh darah dan mendukung fungsi pembuluh darah yang sehat. Dengan cara itu, flavonoid bisa berkontribusi menurunkan risiko tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Selanjutnya, berikut ini manfaat flavonoid untuk kesehatan:

    Ilustrasi jenis flavonoid dan manfaatnya untuk kesehatan (Freepik)
    1. Mengurangi risiko diabetes dan mengatur gula darah

    Konsumsi makanan penuh flavonoid memengaruhi beberapa aspek metabolisme glukosa. Efek positifnya dapat membantu memperlancar pencernaan karbohidrat, meningkatkan sekresi insulin, memperbaiki pengambilan glukosa oleh sel-sel tubuh, dan mengurangi deposit lemak yang bisa mengganggu metabolisme. Sebuah studi terhadap banyak orang menemukan, asupan anthocyanin dari apel, blueberry, dan pir dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah.

    2. Perlindungan terhadap kanker

    Flavonoid bisa menghambat enzim-enzim yang berpotensi mengubah zat menjadi karsinogen, membantu perbaikan DNA, dan memicu apoptosis atau kematian sel terprogram ketika kerusakan terlalu berat. Senyawa baik ini juga dapat menghambat invasi sel tumor dan pembentukan pembuluh darah baru yang memberi suplai ke tumor.

    3. Mengurangi inflamasi dan nyeri kronis

    Sifat anti-inflamasi flavonoid membuatnya efektif dalam mengurangi respons imun yang berlebihan. Selain itu, juga membantu menekan produksi senyawa inflamasi seperti sitokin serta membantu mengurangi nyeri kronis yang terkait kondisi seperti arthritis, osteoarthritis, dan nyeri neuropatik.

    4. Mendukung kesehatan otak dan perlindungan kognitif

    Flavonoid juga dipercaya dapat melindungi sel-sel saraf dari stres oksidatif dan inflamasi yang bisa mempercepat penuaan otak atau memicu kondisi seperti Alzheimer. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asupan flavonoid yang tinggi terkait dengan risiko dementia yang lebih rendah.

    Meski manfaat flavonoid nyata jika diperoleh dari diet biasa, beberapa orang memilih suplemen flavonoid. Namun perlu diperhatikan bahwa dosis, bentuk (jenis flavonoid), dan kualitas suplemen sangat bervariasi. Beberapa flavonoid dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu. Sehingga sebelum minum suplemen flavonoid, sebaiknya konsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau profesional kesehatan.

    Flavonoid adalah kelompok senyawa alami yang kaya manfaat dan terdapat di berbagai makanan nabati berwarna serta sayuran. Mendapatkan flavonoid dari makanan sehari-hari pada umumnya lebih aman dan alami ketimbang bergantung sepenuhnya pada suplemen.

  • Bukan Kader Murni dan Tersandera Isu Lama, Agus Suparmanto Dinilai Berat Jadi Ketum PPP
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        17 September 2025

    Bukan Kader Murni dan Tersandera Isu Lama, Agus Suparmanto Dinilai Berat Jadi Ketum PPP Nasional 17 September 2025

    Bukan Kader Murni dan Tersandera Isu Lama, Agus Suparmanto Dinilai Berat Jadi Ketum PPP
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Jelang Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Jakarta pada 27-29 September 2025, sejumlah nama kandidat ketua umum (ketum) mulai bermunculan, di antaranya Muhamad Mardiono, Amran Sulaiman, hingga Agus Suparmanto.
    Sejumlah kalangan menilai, konsolidasi internal akan menjadi kunci bagi PPP untuk kembali bangkit pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2029.
    Dalam konsolidasi itu, sejumlah kader PPP mendeklarasikan mantan Menteri Perdagangan (Mendag) RI (2019-2020), Agus Suparmanto, sebagai kandidat Ketua Umum PPP di Jakarta, Senin (15/9/2025).
    Agus dinilai sebagai figur eksternal yang memiliki potensi memimpin PPP. Selain pengalamannya di kabinet, ia juga dianggap memiliki kekuatan finansial yang mapan.
    Namun, menurut pengamat politik Citra Institute, Efriza, Agus memiliki sejumlah hambatan untuk maju sebagai calon ketum.
    Salah satunya, Agus merupakan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sehingga tidak memiliki ikatan emosional dengan kader PPP yang akan menjadi pemilik hak suara pada Muktamar X.
    Efriza mengatakan, PPP secara kultural cukup kuat, sehingga agak janggal bila calon ketum berasal dari partai lain.
    “Risikonya, nilai perjuangan partai ini tidak akan terasa. Terlebih, belakangan mayoritas dukungan dewan pimpinan wilayah (DPW) dan dewan pimpinan cabang (DPC) PPP justru mengalir kepada Mardiono,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (17/9/2025).
    Tak hanya itu, menurut Efriza, sejumlah kasus yang diduga melibatkan Agus juga berpotensi menjadi beban dalam pencalonannya.
    “Tentu ini tidak mudah bagi Agus Suparmanto. Kasus-kasus impor, baik pakaian bekas, gula, maupun bawang putih, yang masih melekat dalam ingatan publik akan membuatnya semakin berat maju sebagai calon ketum PPP,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Harga Pangan Hari Ini, Rabu (17/9): Mayoritas Naik, Beras Medium dan Daging Turun

    Harga Pangan Hari Ini, Rabu (17/9): Mayoritas Naik, Beras Medium dan Daging Turun

    Bisnis.com, JAKARTA — Mayoritas harga pangan pada pagi hari ini, Rabu (17/9/2025), terpantau mengalami kenaikan harga dan sebagian masih berada di atas harga acuan/eceran yang telah ditetapkan. Hanya segelintir komoditas, seperti beras medium, gula, ikan kembung, dan daging kerbau yang mengalami penurunan harga.

    Berdasarkan Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), pukul 07.50 WIB, harga beras premium di tingkat konsumen secara nasional tertahan tinggi di harga Rp15.942/kg atau tak berbeda jauh dari posisi hari sebelumnya seharga Rp15.912 per kg. Lebih tinggi 6,99% dari Harga Eceran Tertinggi (HET) nasional Rp14.900/kg. 

    Sementara harga beras medium sedikit di atas HET Nasional Rp13.500/kg, yakni berada di harga Rp13.657/kg atau turun tipis dari hari sebelumnya seharga Rp13.719/kg. Beras SPHP yang sebelumnya berada di bawah HET Nasional senilai Rp12.500/kg, pada pagi ini merangkak ke posisi Rp12.557/kg. 

    Harga komoditas pokok lainnya yakni bawang pada hari ini berada di angka Rp40.500/kg atau melonjak dari hari sebelumnya yang senilai Rp39.695/kg. Meski mengalami kenaikan, tetapi masih berada dalam radar Harga Acuan Penjualan (HAP) Nasional senilai Rp36.500—Rp41.500 per kg. 

    Harga bawang putih bonggol secara rata-rata nasional lebih rendah 6,15% dari HAP Rp38.000—Rp40.000 per kg, yakni Rp37.542/kg. Namun, mengalami kenaikan dari hari sebelumnya yang senilai Rp36.969/kg. 

    Kemudian komoditas cabai merah keriting terpantau masih dalam rentang HAP Nasional (Rp37.000—Rp55.000/kg), yakni seharga Rp48.966/kg atau naik dari hari sebelumnya yang mencapai Rp47.488/kg. Sementara harga cabai merah besar secara rata-rata nasional naik dari hari kemarin seharga Rp37.636/kg menjadi Rp41.218/kg. 

    Harga cabai rawit merah turut mengalami kenaikan Rp1.436 menjadi Rp44.921/kg. Meski naik, terpantau masih berada dalam radar HAP Nasional yang senilai Rp40.000 – Rp57.000 per kg. 

    Pada pagi ini pula, harga daging ayam ras dibanderol dengan harga Rp38.705/kg. Naik Rp1.815 dari kemarin, tetapi masih lebih rendah dari HAP Nasional di harga Rp40.000/kg. Harga telur ayam terpantau tak berbeda jauh dari hari kemarin yang senilai Rp29.999/kg, kini Rp29.958/kg. 

    Selanjutnya harga rata-rata minyak goreng kemasan yang dijual secara nasional turun Rp258 menjadi Rp20.968/liter pada pagi ini. Minyak goreng curah mengalami penurunan harga senilai Rp456 menjadi Rp17.091/liter. Sementara harga Minyakita justru naik menjadi Rp17.334/liter dan masih berada di atas HET Minyakita (Rp15.700/liter). 

    Adapun harga daging kerbau beku (impor) terpantau turun harganya dari Rp107.000/kg menjadi Rp100.417/kg pada pagi ini. Sementara harga daging kerbau lokal melonjak dari Rp142.500/kg menjadi Rp143.333/kg.

    Harga komoditas lainnya seperti gula dijual pada pagi hari ini dengan harga Rp17.890/kg, turun dari hari sebelumnya Rp18.279/kg. Harga garam konsumsi justru naik ke angka Rp11.215/kg dari hari sebelumnya yang mencapai Rp10.953/kg. 

    Harga jagung tingkat peternak juga turun menjadi Rp6.218/kg dari hari sebelumnya yang senilai Rp6.649/kg atau 7,21% dari HAP (Rp5.800/kg) dan harga kedelai impor stabil di angka Rp10.461/kg. 

    Protein hewani lainnya, yakni ikan kembung juga terpantau turun harganya dari Rp44.506/kg menjadi Rp42.321/kg. Harga ikan tongkol naik dari Rp35.250/kg menjadi Rp36.408/kg. Harga ikan bandeng turun tipis dari Rp36.397/kg menjadi Rp36.349/kg pada pagi ini. 

  • Mendagri: Penyaluran beras SPHP sukses kendalikan harga beras

    Mendagri: Penyaluran beras SPHP sukses kendalikan harga beras

    “Keberhasilan ini tak lepas dari operasi pasar yang digelar secara masif di berbagai wilayah Indonesia,”

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan strategi pemerintah untuk menjaga stabilitas harga beras melalui penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) mulai menunjukkan hasil positif.

    “Keberhasilan ini tak lepas dari operasi pasar yang digelar secara masif di berbagai wilayah Indonesia,” kata Tito dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

    Tito menjelaskan operasi pasar besar-besaran yang digelar Bulog bersama kementerian terkait berhasil menekan harga beras secara signifikan di berbagai daerah.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada pekan terakhir Agustus 2025, kenaikan harga beras masih tercatat di 214 kabupaten/kota. Namun, pada pekan pertama September 2025, jumlahnya menurun drastis menjadi hanya 100 kabupaten/kota. Sebaliknya, daerah yang mengalami penurunan harga meningkat dari 58 menjadi 105 kabupaten/kota.

    Pada periode Juli–Desember 2025, pemerintah menargetkan penyaluran sebanyak 1,3 juta ton beras SPHP ke pasar.

    Terkait hal itu, akademisi Universitas Nusa Cendana Ricky Ekaputra Foeh menilai, strategi pemerintah patut diapresiasi. Kolaborasi Bulog, Kementan, dan Kemendagri dengan mengguyur pasar menggunakan beras SPHP terbukti mampu menekan harga beras di lapangan, menjaga daya beli masyarakat, dan mencegah inflasi pangan semakin meluas

    “Intervensi pemerintah melalui beras SPHP sukses meredam gejolak harga dalam jangka pendek,” kata Ricky.

    Meski begitu, Ricky menilai, pemerintah perlu menyiapkan strategi lanjutan agar tidak bergantung pada pola intervensi jangka pendek.

    Menurutnya, stabilisasi harga pangan harus ditopang oleh peningkatan produktivitas pertanian, modernisasi rantai pasok, efisiensi distribusi antar wilayah, penguatan cadangan beras pemerintah,
    dukungan bagi petani lewat pupuk, benih unggul, dan teknologi, serta perluasan ke Komoditas Pangan Lain

    Ricky menambahkan, keberhasilan menstabilkan harga beras perlu diperluas ke komoditas strategis lain seperti daging, minyak goreng, bawang putih, dan tepung terigu.

    Fluktuasi harga pada komoditas tersebut dapat berdampak langsung pada UMKM kuliner, industri makanan, hingga konsumsi rumah tangga.

    Selain itu, tata niaga dan distribusi pangan juga harus diperbaiki. Menurut Ricky, harga pangan tinggi bukan hanya karena faktor produksi, tetapi juga akibat biaya distribusi yang mahal dan rantai perantara yang panjang.

    “Reformasi rantai pasok sangat penting untuk menekan biaya logistik, memperkuat transportasi antarwilayah, dan memangkas rantai distribusi agar harga di tingkat konsumen lebih stabil,” ujarnya.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Harga Pangan Hari Ini (13/9): Beras, Bawang Putih, Minyak Goreng Naik

    Harga Pangan Hari Ini (13/9): Beras, Bawang Putih, Minyak Goreng Naik

    Bisnis.com, JAKARTA — Mayoritas harga pangan hari ini mengalami kenaikan secara rata-rata nasional. Lonjakan harga terjadi pada komoditas cabai merah, cabai rawit, bawang putih bonggol, daging ayam hingga telur ayam ras. 

    Berdasarkan data panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Sabtu (13/9/2025) pukul 07.22 WIB harga beras medium naik 0,13% menjadi Rp14.031 per kg. 

    Namun, harga beras premium turun 0,07% menjadi Rp16.153 per kg dan harga beras SPHP secara nasional juga mengalami penurunan 0,04% menjadi Rp12.559 per kg hari ini.

    Selain beras medium, harga bawang putih bonggol juga naik secara nasional sebesar 0,26% menjadi Rp37,912 per kg dari hari sebelumnya dan harga bawang merah turun 0,02% menjadi Rp43.125 per kg. 

    Di sisi lain, harga cabai rawit merah turun 0,41% menjadi Rp47.713 per kg, sementara harga cabai merah keriting turun 0,52% menjadi Rp52.622 per kg dan cabai merah besar turun 0,74% menjadi Rp45.866 per kg. 

    Komoditas daging sapi murni juga mengalami penurunan 0,11% menjadi Rp135.191 per kg. Sementara daging ayam ras naik 0,4% menjadi Rp37.489 per kg dan telur ayam ras naik 0,92% menjadi Rp29.904 per kg.

    Tak hanya itu, harga kedelai biji kering (impor) turun 0,49% menjadi Rp10.688 per kg sedangkan harga gula konsumsi naik 0,23% menjadi Rp18.239 per kg. 

    Lebih lanjut, harga minyak goreng kemasan naik tipis pada kisaran Rp21.049 per kg atau naik 0,24% dibandingkan hari sebelumnya. Sementara itu, harga minyak goreng curah naik 0,25% menjadi Rp17.551 per kg. 

    Komoditas pangan lainnya yang turun yaitu harga tepung terigu curah turun 0,12% menjadi Rp9.857 per kg dan harga tepung terigu kemasan naik 0,48% menjadi Rp13.138 per kg. Harga jagung tingkat peternak turun 0,45% menjadi Rp6.614 per kg. 

    Di samping itu, harga pangan ikan hari ini bervariasi. Adapun, harga ikan kembung naik 0,16% menjadi Rp42.185 per kg dan ikan tongkol naik 0,29% menjadi Rp35.189 per kg, sementara ikan bandeng naik 0,51% menjadi Rp35.492 per kg. 

  • Harga Pangan di Jakarta Hari Ini: Beras Turun, Bawang Putih dan Telur Ayam Naik
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 September 2025

    Harga Pangan di Jakarta Hari Ini: Beras Turun, Bawang Putih dan Telur Ayam Naik Megapolitan 11 September 2025

    Harga Pangan di Jakarta Hari Ini: Beras Turun, Bawang Putih dan Telur Ayam Naik
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Harga pangan di Jakarta mengalami fluktuasi pada Kamis (11/9/2025).
    Berdasarkan data dari situs Informasi Pangan Jakarta, sebagian besar komoditas pokok tercatat turun harga, terutama beras dan daging sapi.
    Namun, beberapa bahan kebutuhan rumah tangga justru mengalami kenaikan, seperti bawang putih dan telur ayam ras.
    Berikut rincian harga rata-rata pangan di Jakarta per Kamis (11/9/2025) dibandingkan dengan sehari sebelumnya:
    Minyak dan bumbu dapur
    Beras
    Mayoritas komoditas pangan strategis cenderung turun, terutama beras yang anjlok hingga Rp1.573 per kilogram untuk jenis IR I (IR 64). Penurunan juga terjadi pada daging sapi, bawang merah, hingga cabai rawit hijau.
    Sebaliknya, harga bawang putih dan telur ayam ras naik, meski tidak signifikan. Cabai merah besar juga tercatat naik Rp214 per kilogram.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Black Garlic, Si Hitam Pembawa Rezeki Rp 400 Juta per Bulan – Page 3

    Black Garlic, Si Hitam Pembawa Rezeki Rp 400 Juta per Bulan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Bentuknya seperti bawang putih, tapi warnanya full hitam. Saat membuka daunnya, kita langsung dibuat heran dengan buahnya yang kenyal seperti dodol. Lantas ini dodol atau bawang? Bisa jadi ini pikiran yang terlintas saat melihat penampakan bawang hitam atau black garlic, produk andalan Cardimus.

    Di balik keunikan si hitam manis ini, ternyata banyak manfaat kesehatan yang dimiliki. Tak heran, dalam sebulan, para konsumen sudah mengantre untuk memsan black garlic. Volume produksi Cardimus bahkan bisa mencapai 2,5 ton per bulan, dengan perkiraan keuntungan bersih mencapai Rp 400 juta per bulan. Apa rahasia suksesnya?

    Fatimah, sang pemilik brand, bercerita ini semua berawal dari panggilan untuk ‘pulang’ ke almamaternya, IPB. Perempuan yang lama berkarier sebagai karyawan swasta ini pun memutuskan serius mengembangkan usaha.

    Bersama sang suami yang juga adalah lulusan IPB, mereka mengembangkan Toko Serambi Botani milik kampus tersebut.  Produk yang dijual toko ini merupakan hasil penelitian para dosen IPB yang kemudian dijual untuk konsumen umum.

    Pada tahun 2010, Fatimah bertemu dengan seorang pria lanjut usia menawarkan black garlic. “Saya coba rasanya bagus, beda dengan yang lain. Akhirnya kita coba develop lebih serius dan penerimaannya bagus sekali di konsumen, growth-nya sangat besar,” ungkap Fatimah, Kamis (11/9/2025).

    Dia menjelaskan black garlic atau bawang hitam yang memiliki segudang khasiat yang baik untuk tubuh,  sebenarnya adalah bawang putih yang difermentasi dalam periode waktu dan suhu tertentu. Sehingga, hasil fermentasi membuat bawang berwarna hitam menyeluruh dengan tekstur seperti dodol. Rasanya pun berubah menjadi asam manis.

    Secara umum, bawang hitam ini ternyata memiliki segudang khasiat, seperti meningkatkan fungsi otak dan memori, membantu mengontrol gula darah, serta relatif aman dikonsumsi oleh penderita asam lambung.