Produk: bawang putih

  • Awal Ramadan, Harga Sejumlah Komoditas Pangan Melonjak Tajam

    Awal Ramadan, Harga Sejumlah Komoditas Pangan Melonjak Tajam

    FAJAR.CO.ID, SUKABUMI — Harga sejumlah bahan pokok pada awal Ramadan 2025 melonjak. Kondisi itu dipicu tingginya permintaan dari konsumen.

    Salah satu wilayah yang daerahnya mengalami peningkatan permintaan terhadap komoditas pangan yakni Kabupaten Sukabumi, tepatnya di wilayah Palabuhanratu dan sekitarnya.

    “Komoditas yang harganya naik antara lain beras, daging ayam broiler dan sapi. Sementara untuk bawang merah dan putih, cabai merah serta beberapa komoditas lainnya harganya terpantau stabil,” kata Petugas Pencatat Harga Unit Pelayanan Teknis Pasar Semimoderen Palabuhanratu Dinas Perdagangan dan Industri (Digdagrin) Kabupaten Sukabumi, Maulana.

    Dari hasil pendataan harga yang dilakukannya, untuk harga daging sapi yang awalnya Rp120 ribu menjadi Rop130 ribu-Rp140 ribu/kg, daging ayam boiler yang sebelumnya Rp38 ribu/kg menjadi Rp40 ribu/kg.

    Kemudian beras medium awalnya Rp13.500/kg menjadi Rp14 ribu/kg dan untuk beras premium dari Rp15 ribu menjadi Rp16 ribu/kg. Sementara beberapa komoditas yang harganya masih stabil yakni bawang merah di harga Rp30 ribu/kg.

    Selanjutnya, bawang putih Rp40 ribu/kg, cabai merah besar Rp50 ribu/kg, cabai keriting Rp50 ribu/kg, cabai rawit merah Rp80 ribu/kg dan cabai rawit hijau Rp50 ribu/kg.

    Menurut Maulana, pengakuan dari para pedagang naiknya sejumlah komoditas menjelang bulan suci bagi Umat Muslim ini karena terjadi lonjakan permintaan, sehingga harganya sudah naik di tingkat distributor.

    Meskipun demikian, untuk persediaan pangan dan komoditas lainnya, ia memastikan mencukupi untuk memenuhi permintaan konsumen dan untuk distribusi barang pun lancar.

  • Harga Cabai Makin Pedas, Tembus Rp 91.100 per Kg – Page 3

    Harga Cabai Makin Pedas, Tembus Rp 91.100 per Kg – Page 3

    Harga pangan nasional menunjukkan perkembangan menjelang pekan pertama bulan suci Ramadan pada Jumat, 28 Februari 2025. 

    Mengutip dara Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola oleh Bank Indonesia, Kamis (28/2/2025) terjadi penurunan harga pangan pada sejumlah kategori yaitu bawang merah, bawang putih, beras, cabai merah, daging ayam, hingga gula pasir.

    Harga bawang merah ukuran sedang turun harga 0,41% menjadi Rp36.850 per kg, bawang putih ukurang sedang juga turun harga hingga 1,33% menjadi Rp44.350 per kg. 

    Beras kualitas bawah I dan beras kualitas bawah II juga menurun masing-masing 3,2% dan 3,26% menjadi Rp13.600 per kg dan Rp13.350 per kg.

    Harga beras kualitas medium I menurun 0,65% menjadi Rp15.250 per kg, sedangkan beras kualitas medium II naik harga hingga 0,66% menjadi Rp15.300.

    Kemudian harga beras kualitas super I dan beras kualitas super II menurun 5,99% dan 5,56% menjadi Rp15.700 per kg dan Rp15.300 per kg. 

    Penurunan juga terjadi pada harga daging ayam ras segar hingga 4,55% menjadi Rp34.650 per kg dan telur ayam ras segar menurun 4,46% menjadi Rp28.950 per kg.

    Gula pasir kualitas premium turun harga 3,83% menjadi Rp18.850 dan gula pasir lokal menurun 3,49% menjadi Rp17.950.

     

  • Cabai Rawit Tembus Rp 150.000 Per Kg, Pedagang Kesulitan Tentukan Harga Jual

    Cabai Rawit Tembus Rp 150.000 Per Kg, Pedagang Kesulitan Tentukan Harga Jual

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga cabai rawit di pasar tradisional masih melambung tinggi hingga Minggu (2/3/2025). Para pedagang berharap pemerintah segera mengambil langkah untuk menstabilkan harga yang terus naik sejak awal Ramadan.

    Berdasarkan pantauan Beritasatu.com di Pasar Minggu, Jakarta, harga cabai merah dan cabai rawit masih bertahan di angka yang tinggi. Beberapa jenis cabai sudah menyentuh harga hingga Rp 150.000 per kilogram.

    Tohir, salah satu pedagang di pasar tersebut mengungkapkan, harga cabai rawit merah dari pemasok sudah mencapai Rp 150.000 per kilogram, sehingga sulit menentukan harga jual yang wajar bagi pembeli.

    “Cabai rawit merah, harga dari induk Rp 150.000. Enggak tahu kalau di sini mau jual berapa,” ujar Tohir kepada Beritasatu.com, Minggu (2/3/2025).

    Selain cabai, harga beberapa bahan pangan lainnya juga mengalami kenaikan. Misalnya bawang merah dan bawang putih yang dijual sekitar Rp 50.000 per kilogram. Tohir mengungkapkan, lonjakan harga ini sudah terjadi sejak awal Ramadan.

    Menghadapi kondisi ini, Tohir berharap pemerintah bisa segera turun tangan untuk menstabilkan harga pangan, karena lonjakan harga membuat pedagang kesulitan menjual dagangannya.

    “Kalau bisa pemerintah bantu masyarakat kita, harus turun tangan turunin harga,” kata Tohir terkait harga cabai rawit dan beberapa bahan pangan yang mengalami kenaikan.

  • Mentan Andi Amran Sidak Dua Pasar di Jakarta, Pastikan Tak Ada Mafia yang Bermain Pangan di Ramadhan

    Mentan Andi Amran Sidak Dua Pasar di Jakarta, Pastikan Tak Ada Mafia yang Bermain Pangan di Ramadhan

    PIKIRAN RAKYAT – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman baru-baru ini telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dua lokasi pasar yakni Pasar Induk Kramat Jati dan Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, untuk memastikan harga pangan stabil dan pasokan aman selama bulan Ramadhan 2025.

    Andi Amaran menyampaikan bahwa sidak tersebut bertujuan untuk memastikan masyarakat bisa menjalankan ibadah puasa dengan tenang, tanpa harus khawatir dengan harga pangan.

    Lanjut Andi Amran, pihaknya juga memastikan untuk stok pasokan pangan cukup, harga yang terkendali, dan pihaknya akan memantau agar tidak ada yang bermain harga pangan.

    Saat berdialog dengan para pedagang di Pasar Induk Kramat Jati Jakarta, Sabtu, 1 Maret 2025, Mentan juga menuturkan bahwa sidak ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat tetap aman, harga stabil, serta tidak ada komoditas yang dijual melebihi harga eceran tertinggi (HET).

    Dia lalu mengungkapkan bahwa sejumlah komoditas pangan yang dijual di pasar tersebut tidak ada yang melebihi harga yang telah ditentukan pemerintah.

    Adapun, HET untuk sejumlah pangan yang telah ditentukan pemerintah, yakni beras SPHP Rp12.500/kg, bawang putih Rp40.000/kg, gula konsumsi Rp18.500/kg, Minyakita Rp15.700/liter, serta daging ayam ras Rp40.000/kg.

    Meski demikian, Andi Maran menjelaskan secara rinci perihal harga-harga yang dijual di pasar yang ia kunjungi tersebut.

    Dia menegaskan bahwa pihak pemerintah akan bekerja maksimal supaya masyarakat bisa menjalankan ibadah puasa dengan tenang, tanpa dibayangi rasa kekhawatiran akan lonjakan harga pangan yang kerap terjadi menjelang bulan Ramadhan.

    Dalam sidak ke pasar tersebut, Andi Amran meninjau langsung komoditas strategis seperti beras, minyak goreng, gula, daging, telur, dan bawang.

    Dia juga terlihat berbincang dengan berbagai pedagang di pasar untuk mengetahui kondisi stok dan tren harga di pasaran. Dari hasil pantauan, mayoritas harga bahan pokok masih dalam batas wajar, meskipun ada beberapa komoditas yang mengalami sedikit kenaikan.

    Andi Amran lalu menegaskan bahwa pihak pemerintah tidak akan ragu untuk mengambil langkah tegas jika nantinya ditemukan indikasi spekulasi harga yang merugikan masyarakat.

    “Kami tidak ingin ada pihak yang memanfaatkan momentum Ramadhan untuk mengambil keuntungan berlebihan. Jika ada yang terbukti memainkan harga dan merugikan masyarakat, kita akan tindak tegas,” kata Mentan Andi Amran Sulaiman, dilansir Pikiran Rakyat dari Antara, Sabtu, 1 Maret 2025.

    Selain itu, dia juga memastikan bahwa Kementan akan terus bersinergi dengan kementerian terkait, seperti Badan Pangan Nasional, BUMN Pangan, serta pemerintahan daerah dalam menjaga kelancaran distribusi pangan.

    Pihak pemerintah juga telah mengantisipasi potensi lonjakan harga dengan menggencarkan operasi pasar murah di berbagai wilayah, hal itu dilakukan supaya masyarakat bisa mendapatkan bahan pokok dengan harga yang relatif terjangkau.

    Andi Amaran lalu menegaskan, upaya menjaga stabilitas pangan tidak hanya dilakukan saat Ramadhan saja, tetapi menjadi komitmen berkelanjutan untuk memastikan kesejahteraan petani dan keterjangkauan harga bagi masyarakat.

    Lanjutnya, Kementan ingin pada bulan Ramadhan ini menjadi bulan yang penuh berkah bagi semua. Pihak pemerintah hadir guna memastikan ketersediaan pangan yang cukup, harga yang stabil, dan tidak ada spekulan yang merugikan masyarakat.

    Dia pun yakin bahwa dengan kerja keras bersama, Indonesia bisa menghadapi tantangan pangan dengan baik.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Begini Cara Membuat Dendeng dari Batang Pisang

    Begini Cara Membuat Dendeng dari Batang Pisang

    Liputan6.com, Yogyakarta – Batang pisang, yang sering dianggap sebagai limbah setelah panen pisang, ternyata dapat diolah menjadi camilan yang tidak kalah enak. Salah satunya adalah membuat dendeng dari batang pisang.

    Mengutip dari berbagai sumber, dendeng merupakan makanan khas Minangkabau. Proses pembuatannya sederhana, dengan memanfaatkan ampas batang pisang yang dicampur dengan bahan-bahan alami seperti tepung terigu, madu, dan bumbu.

    Pertama-tama, batang pisang yang sudah dipotong kecil-kecil kemudian diambil ampasnya. Ampas ini diperoleh dengan cara memarut atau menghaluskan batang pisang hingga menjadi serat halus.

    Setelah itu, ampas batang pisang dicampur dengan tepung terigu, madu, dan bumbu-bumbu seperti garam, bawang putih, dan ketumbar. Campuran ini diaduk hingga merata dan dibiarkan selama 1–3 jam agar bumbu dapat meresap sempurna ke dalam ampas batang pisang.

    Setelah adonan didiamkan, langkah selanjutnya adalah membentuk adonan menjadi lembaran tipis dengan ketebalan sekitar 2 mm. Lembaran ini kemudian dipotong menjadi bentuk persegi atau sesuai selera.

    Potongan-potongan adonan tersebut kemudian dijemur di bawah sinar matahari hingga kering. Proses pengeringan ini untuk memastikan dendeng memiliki tekstur yang renyah saat diolah lebih lanjut.

    Setelah kering, dendeng batang pisang diolesi dengan campuran madu dan sedikit air. Olesan ini memberikan rasa manis dan membantu memberikan lapisan yang renyah saat dipanggang.

    Dendeng kemudian dipanggang dalam oven dengan suhu 180°C selama 5 menit. Proses pemanggangan ini memberikan tekstur renyah dan aroma yang menggugah selera.

    Setelah dipanggang, dendeng batang pisang didinginkan sebelum disajikan. Dendeng ini dapat disimpan dalam wadah kedap udara untuk menjaga kerenyahannya.

    Selain sebagai camilan, dendeng batang pisang juga dapat dijadikan pelengkap sajian utama atau sebagai bahan tambahan dalam berbagai hidangan.

    Dendeng batang pisang menjadi alternatif camilan sehat. Kandungan serat yang tinggi dalam batang pisang membuat dendeng ini cocok untuk mereka yang mencari camilan sehat dan rendah kalori.

    Proses pembuatan dendeng batang pisang yang sederhana dan bahan-bahan yang mudah didapat membuat olahan ini semakin mudah dipraktikkan di rumah. Selain itu, tekstur dendeng ini juga renyah dan rasanya tidak kalah enak dari camilan lainnya.

    Dendeng batang pisang juga dapat dikreasikan dengan berbagai varian rasa. Dendeng ini dapat dipadukan dengan rasa pedas, manis, atau gurih.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Polda Metro Jaya Imbau Masyarakat Laporkan Penjualan Beras di Atas HET – Page 3

    Polda Metro Jaya Imbau Masyarakat Laporkan Penjualan Beras di Atas HET – Page 3

    Satgas Pangan Daerah Polda Metro Jaya melakukan sidak pasar guna memastikan stok dan harga bahan pokok tetap stabil saat Ramadhan 2025.

    Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak menerangkan, sidak pangan ini menyasar pasar-pasar tradisional di berbagai wilayah seperti Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Tangerang Kota, Bekasi, Depok, hingga Kepulauan Seribu.

    Dia menyebut, komoditas yang dipantau antara lain beras, bawang merah, bawang putih, cabe rawit merah, daging ayam, telur, gula, minyak dan daging sapi.

    “Monitoring terkait ketersediaan/stok dan harga bahan pokok penting di pasar-pasar tradisional dilakukan, untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok selama Ramadan 1446 H,” kata dia dalam keterangannya, Jumat (28/2/2025).

    Ade menerangkan, hasil pengecekan sejauh ini menunjukkan stok bahan pokok masih mencukupi. Sementara itu, harga terpantau stabil meskipun ada beberapa komoditi yang mengalami kenaikan.

    “Sampai saat ini untuk ketersediaan mencukupi atau tersedia dan harga juga masih relatif stabil, walaupun ada kenaikan yang bervariatif,” ujar Dirreskrimsus Polda Metro Jaya ini.

  • Satgas Pangan Polda Metro Jaya Belum Temukan Harga Bahan Pokok Dijual Tak Wajar – Halaman all

    Satgas Pangan Polda Metro Jaya Belum Temukan Harga Bahan Pokok Dijual Tak Wajar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Satgas Pangan Daerah Polda Metro Jaya melakukan sidak pasar guna memastikan stabilitas stok dan harga bahan pokok.

    Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak menuturkan, sidak menyasar pasar-pasar tradisional.

    Hampir seluruh pasar tradisional yang berada di wilayah hukum Polda Metro Jaya dicek, terutama terkait harga.

    “Monitoring terkait ketersediaan stok dan harga bahan pokok penting di pasar-pasar tradisional dilakukan untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok selama Ramadan 1446 H,” kata Ade dalam keterangannya, Sabtu (1/3/2025).

    Komoditas yang turut dipantau antara lain beras, bawang merah, bawang putih, cabai rawit merah, daging ayam, telur, gula, minyak, dan daging sapi.

    Hasil pengecekan sejauh ini menunjukkan stok bahan pokok masih mencukupi.

    Demikian pula, harga terpantau stabil meskipun ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan.

    “Sampai saat ini, ketersediaan mencukupi atau tersedia dan harga juga masih relatif stabil, walaupun ada kenaikan yang bervariasi,” ujar Dirkrimsus.

    Ade Safri mengimbau para pedagang untuk tidak menaikkan harga secara tidak wajar.

    Sementara itu, masyarakat diminta untuk tidak melakukan aksi borong agar tidak terjadi panic buying yang dapat memicu lonjakan harga.

    “Dipastikan untuk wilayah Jakarta, bahan pokok penting masih tersedia dan harga terpantau masih dalam keadaan stabil, meskipun terjadi beberapa kenaikan yang bervariasi serta tidak ditemukan indikasi adanya panic buying terhadap sembako,” tandasnya.

    Dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan menjelang Puasa Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 2025, pemerintah juga telah menggelar operasi pasar pangan murah.

    Kegiatan itu digelar sejak 24 Februari 2025 hingga 29 Maret 2025, termasuk di wilayah Jakarta.

     

  • Polisi Incar Spekulan Nakal yang Mainkan Harga Bahan Pokok di Bulan Ramadan – Halaman all

    Polisi Incar Spekulan Nakal yang Mainkan Harga Bahan Pokok di Bulan Ramadan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasubdit 1 Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Anggi Saputra Ibrahim menuturkan pihak kepolisian tak akan membiarkan pedagang yang mencari untung besar di momen bulan Ramadan.

    Untuk itu upaya sidak dilakukan agar harga jual bahan pokok kepada masyarakat tetap sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).

    “Kita tidak ingin ada spekulan-spekulan yang menjual harga melambung tinggi. Kita memastikan bahwa stok untuk masyarakat ini aman,” ucap Anggi di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu (1/3/2025).

    Dia juga memberikan imbauan kepada masyarakat apabila ada penjual yang menjual terlalu tinggi untuk dilaporkan.

    “Kita diinformasikan dari tim Satgas Pangan Daerah Polda Metro Jaya. Kita akan laksanakan penyelidikan di mana ada oknum yang berniat untuk mencari untung banyak atau mencari untung lebih, itu akan kita tindak,” tukasnya.

    Menurutnya, Pasar Induk Cipinang menjadi sentral penjualan beras masuk dari berbagai daerah ke Jakarta.

    Sehingga apabila harga di Pasar Induk Cipinang melonjak, harga di pengecer pasti juga ikut naik.

    “Kalau seandainya harga di Pasar Induk Cipianang ini sudah melambung tinggi pasti berantai ke bawah itu akan tinggi,” ucapnya.

    Diketahui, Satgas Pangan Daerah Polda Metro Jaya melakukan monitoring, pengecekan dan pengawasan serta sidak pasar terkait ketersediaan/stock dan harga bapokting (bahan pokok penting) sembako di pasar-pasar tradisional.

    Bahan pokok yang diawasi di antaranya beras premium, beras medium, bawang merah, bawang putih, cabe rawit merah, daging ayam, telur, gula, minyakita, dan daging sapi.

    Hasil sidak dan pengecekan di pasar-pasar tradisional di wilayah hukum Polda Metro Jaya sampai saat ini stok bapokting mencukupi dan harga juga masih relatif stabil, walaupun ada kenaikan yang bervariatif.

    Adapun sidak dan pengecekan serta monitoring tim Satgas Pangan Daerah Polda Metro Jaya dilakukan di beberapa lokasi yakni:

    – Jakarta Utara : Pasar Ikan Epiles, Pasar Teluk Gong, Pasar Kapuk Muara, Pasar Muara Baru Ujung, Pasar Koja, Pasar Kelapa Gading, Pasar Jaya, Pasar Anyar Bahari, Pasar Pademangan Timur, Pasar Rajawali

    – Jakarta Selatan : Pasar Kebayoran Lama,Pasar Tebet Barat

    – Jakarta Barat : Pasar Tomang Barat,Pasar Jembatan Lima,Pasar Jembatan Dua,Pasar Kedoya

    – Tangerang Kota : Pasar Anyar

    – Jakarta Pusat : Pasar Sawah Besar,Pasar Tanah Abang,Pasar Cempaka Putih,Pasar JohaR

    – Bekasi Kabupaten : Pasar Tambun

    – Depok : Pasar Depok Jaya

    – Bekasi Kota : Pasar Pondok Gede

    – Tangerang Selatan : Pasar Serpong

    – Kepulauan Seribu : Pasar Sembako Maju

    – Tanjung Priok : Pasar Muara Angke

     

  • Awal Ramadan, Satgas Pangan Polda Metro Jaya Sidak Pasar Induk Cipinang – Halaman all

    Awal Ramadan, Satgas Pangan Polda Metro Jaya Sidak Pasar Induk Cipinang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Satgas Pangan Daerah Polda Metro Jaya melakukan sidak secara acak ke sejumlah pasar tradisional untuk memastikan stabilitas harga bahan pokok di awal Ramadan.

    Kasubdit 1 Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, AKBP Anggi Saputra Ibrahim, terjun langsung memantau harga di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu (1/3/2025).

    “Kami memastikan bahwa yang pertama, ketersediaan stok bahan pokok aman. Tadi kita sudah menyaksikan bahwa stok beras mencukupi,” ucapnya.

    Selanjutnya, ia menambahkan bahwa rantai pasokan bahan pangan dari produsen ke distributor hingga ke konsumen juga berjalan dengan baik.

    Anggi menuturkan bahwa berdasarkan keterangan para pedagang, rantai pasok bahan pokok masih dalam kondisi aman.

    “Yang ketiga, tadi kita juga berdiskusi terkait harga yang dipasarkan. Kami selalu mengimbau kepada pelaku usaha agar mematuhi harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” pungkasnya.

    Diketahui, Satgas Pangan Daerah Polda Metro Jaya melakukan monitoring, pengecekan, pengawasan, serta sidak pasar terkait ketersediaan stok dan harga bapokting (bahan pokok penting) atau sembako di pasar-pasar tradisional.

    Bahan pokok yang diawasi antara lain beras premium, beras medium, bawang merah, bawang putih, cabai rawit merah, daging ayam, telur, gula, Minyakita, dan daging sapi.

    Hasil sidak dan pengecekan di pasar-pasar tradisional di wilayah hukum Polda Metro Jaya menunjukkan bahwa hingga saat ini, stok bapokting masih mencukupi dan harga relatif stabil, meskipun terdapat kenaikan yang bervariasi.

    Adapun sidak dan pengecekan serta monitoring tim Satgas Pangan Daerah Polda Metro Jaya dilakukan di beberapa lokasi, yakni:

    Jakarta Utara: Pasar Ikan Epiles, Pasar Teluk Gong, Pasar Kapuk Muara, Pasar Muara Baru Ujung, Pasar Koja, Pasar Kelapa Gading, Pasar Jaya, Pasar Anyar Bahari, Pasar Pademangan Timur, Pasar Rajawali.

    Jakarta Selatan: Pasar Kebayoran Lama, Pasar Tebet Barat ; Jakarta Barat: Pasar Tomang Barat, Pasar Jembatan Lima, Pasar Jembatan Dua, Pasar Kedoya; Tangerang Kota: Pasar Anyar.

    Kemudian Jakarta Pusat: Pasar Sawah Besar, Pasar Tanah Abang, Pasar Cempaka Putih, Pasar Johar; Bekasi Kabupaten: Pasar Tambun; Depok: Pasar Depok Jaya; Bekasi Kota: Pasar Pondok Gede; Tangerang Selatan: Pasar Serpong;   Kepulauan Seribu: Pasar Sembako Maju dan Tanjung Priok: Pasar Muara Angke.
     

  • Sidak 27 Pasar, Satgas Pangan Polda Metro Pastikan Stok Sembako Cukup Meski Ada Kenaikan Harga Jelang Ramadan

    Sidak 27 Pasar, Satgas Pangan Polda Metro Pastikan Stok Sembako Cukup Meski Ada Kenaikan Harga Jelang Ramadan

    JAKARTA – Satgas Pangan Polda Metro Jaya menggelar sidak di 27 pasar untuk memastikan harga dan ketersedian bahan pokok mencukupi. Pengawasan tersebut dilakukan selama Ramadan 1446 Hijriah.

    “Satgas Pangan Daerah Polda Metro Jaya telah melakukan monitoring, pengecekan dan pengawasan serta sidak pasar terkait ketersediaan dan harga bahan pokok penting atau sembako di pasar-pasar tradisional di wilayah hukum Polda Metro Jaya,” ujar Ketua Satgas Pangan Polda Metro Jaya sekaligus Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak kepada VOI, Jumat, 28 Februari.

    Sembako yang menjadi fokus pengawasan yakni beras premium, beras medium, bawang merah, bawang putih, cabe rawit merah, daging ayam, telur, gula, minyakita dan daging sapi.

    Sementara untuk pasar yang disidak guna memastikan harga dan ketersedian sembako antara lain; Pasar Iakan Epiles, Pasar Teluk Gong, Pasar Kapuk Muara, Pasar Muara Baru Ujung, Pasar Koja, Pasar Kelapa Gading, Pasar Jaya, Pasar Anyar Bahari, Pasar Pademangan Timur, Pasar Rajawali, yang seluruhnya di wilayah Jakarta Utara.

    Kemudian, pasar yang berada di wilayah Jakarta Selatan yakni Pasar Kebayoran Lama, Pasar Tebet Barat. Lalu, Pasar Tomang Barat, Pasar Jembatan Lima, Pasar Jembatan Dua, Pasar Kedoya, yang berada di wilayah Jakarta Barat.

    “Untuk Tangerang Kota di Pasar Anyar, Jakarta Pusat di Pasar Sawah Besar; Pasar Tanah Abang; Pasar Cempaka Putih; dan Pasar Johar,” sebutnya.

    Sidak juga dilakukan di Pasar Tambun, Bekasi Kabupaten; Pasar Depok Jaya; Pasar Pondok Gede; Pasar Serpong; Pasar Sembako Maju; dan Pasar Muara Angke.

    Dari hasil kegiatan sidak, tidak ditemukan indikasi penimbunan atau lainnya. Meski, ada beberapa sembako yang mengalami kenaikan.

    “Hasil sidak dan pengecekan di pasar-pasar tradisional di wilayah hukum Polda Metro Jaya sampai saat ini untuk ketersediaan mencukupi atau tersedia dan harga juga masih relatif stabil, walaupun ada kenaikan yang bervariatif,” kata Ade.