Produk: bawang putih

  • Jelang Lebaran Harga Daging, Cabai, hingga Ayam Meroket, Ini Daftarnya!

    Jelang Lebaran Harga Daging, Cabai, hingga Ayam Meroket, Ini Daftarnya!

    Jakarta: Lebaran tak lengkap tanpa hidangan khas yang menggugah selera. Opor ayam dengan kuah santan yang gurih, gulai dengan bumbu kaya rempah, serta semur daging yang manis legit menjadi menu andalan di meja makan keluarga.
     
    Tradisi ini sudah berlangsung turun-temurun, menjadi simbol kebersamaan dan kehangatan saat hari raya. Namun, di balik aroma harum masakan, ada satu hal yang tak bisa diabaikan yakni biasanya harga bahan pangan yang terus bergerak menjelang Lebaran.
     
    Setiap tahun, permintaan bahan makanan meningkat drastis, menyebabkan lonjakan harga, terutama pada bahan utama seperti daging, cabai, kelapa, dan bawang.

    Tahun ini pun tak jauh berbeda. Berdasarkan data terbaru, beberapa bahan pokok mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan.
     

    Harga bahan pokok hari ini
    Menjelang Lebaran, harga beberapa komoditas penting mengalami kenaikan. Berikut daftar harga terbaru di Jakarta per hari ini mengacu data Informasi Pangan Jakarta:

    Bahan pokok yang mengalami kenaikan harga:

    Cabai merah keriting: Rp80.000 per kg (naik Rp11.483)
    Cabai rawit merah: Rp115.000 per kg (naik Rp3.700)
    Bawang merah: Rp60.000 per kg (naik Rp699)
    Daging sapi murni (semur): Rp150.000 per kg (naik Rp6.067)
    Ayam broiler/ras: Rp42.500 per kg (naik Rp900)
    Kelapa kupas: Rp15.000 per kg (naik Rp520)

    Bahan pokok yang mengalami penurunan harga:

    Beras IR I: Rp14.000 per kg (turun Rp1.281)
    Beras IR II: Rp13.500 per kg (turun Rp416)
    Beras IR III: Rp13.000 per kg (turun Rp1.011)
    Beras muncul I: Rp15.000 per kg (turun Rp705)
    Cabai merah besar: Rp67.500 per kg (turun Rp4.250)
    Cabai rawit: Rp65.000 per kg (turun Rp3.079)
    Bawang putih: Rp48.000 per kg (turun Rp2.447)
    Daging sapi has (paha belakang): Rp145.000 per kg (turun Rp933)
    Telur ayam ras: Rp28.000 per kg (turun Rp769)
    Minyak goreng curah: Rp19.500 per kg (turun Rp355)
     
    Meski harga bahan pangan terus bergerak, semangat menyajikan hidangan terbaik untuk keluarga tetap harus dijaga.
     
    Dengan strategi yang tepat, kamu tetap bisa menikmati opor, gulai, dan semur tanpa membuat kantong jebol. Jadi, sudah siap belanja bahan makanan untuk Lebaran tahun ini? 
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Pasar Murah Food Station sudah jangkau 220 kelurahan sejak Ramadhan

    Pasar Murah Food Station sudah jangkau 220 kelurahan sejak Ramadhan

    Jakarta (ANTARA) – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Food Station Tjipinang Jaya telah menyelenggarakan pasar murah menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah yang saat ini sudah menjangkau 220 dari 240 kelurahan di Jakarta.

    Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya (Perseroda), Karyawan Gunarso mengatakan dalam keterangannya, Jumat, pasar murah ini salah satu bentuk kegiatan perusahaan sebagai salah satu BUMD pangan di DKI Jakarta yang bertugas untuk menjaga ketahanan pangan masyarakatnya.

    Menurut dia, salah satu ketahanan pangan di Jakarta adalah stabilitas harga, mudah dan terjangkau oleh masyarakat.

    “Selama Ramadhan hingga Lebaran kami akan menjangkau hingga 240 titik kelurahan di DKI Jakarta,” katanya.

    Tercatat, hingga Rabu (26/3) kemarin telah berhasil dijangkau sebanyak 220 titik kelurahan. “InsyaAllah, capaian target kita di 240 titik kelurahan di seluruh Jakarta dapat tercapai,” kata Gunarso.

    Ia berharap kehadiran Food Station di lokasi-lokasi strategis ini dapat membantu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Jakarta secara efektif dan efisien.

    “Saat ini warga tengah membutuhkan pangan untuk Lebaran nanti. Pasar murah Food Station ini juga bisa membantu pengendalian harga pangan di Jakarta,” katanya.

    Ia menyampaikan, kehadiran pasar murah ini sangat disambut antusias warga, tercatat sudah ada 15.000 warga yang membeli produk berkualitas Food Station.

    Adapun produk yang paling dicari di tengah masyarakat, yakni MinyaKita, Beras, Gula Pasir, serta Cabai dan Bawang Putih.

    “Kami tentu merasa sangat bersyukur pasar murah ini diminati warga Jakarta. Terlebih, kami menjamin semua produk Food Station berkualitas tinggi dan semua harga pangan kita di bawah harga pasaran,” tegasnya.

    Legislator Komisi C DPRD DKI Jakarta, Brando Susanto menyampaikan apresiasi atas inisiatif PT Food Station Tjipinang Jaya yang mengadakan pasar murah dengan menjual sembako untuk warga Jakarta.

    PT Food Station Tjipinang Jaya terbukti sudah melakukan langkah implementatif karena mereka langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan mendekatkan layanan sehingga lebih tepat sasaran.

    Melihat antusias warga, Brando berharap jangkauan pasar murah ini bisa lebih diperbanyak, serta mobil truk keliling pangan ini ditambah jumlahnya sesuai jumlah kecamatan.

    “Supaya pasar murah ini bisa terus hadir di tengah-tengah masyarakat, khususnya dalam menjaga kestabilan stok dan harga pangan di Jakarta,” kata Brando.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • H-3 Lebaran, Harga Cabai Rawit Merah Rp 120.000 Per Kg

    H-3 Lebaran, Harga Cabai Rawit Merah Rp 120.000 Per Kg

    Jakarta, Beritasatu.com – Pada H-3 Lebaran, harga sejumlah bahan pangan mengalami lonjakan signifikan. Sementara itu, harga cabai rawit merah masih tinggi dan belum juga turun sejak hari pertama Ramadan.

    Berdasarkan pantauan di Pasar Atrium Pondok Gede, Kota Bekasi, Jumat (28/3/2025), harga cabai rawit merah masih Rp 120.000 per kilogra (kg).

    Selain cabai rawit merah, harga cabai merah keriting terpantau mengalami kenaikan menjadi Rp 80.000 per kg.

    “Harganya sudah mirip harga daging. Biasanya pembeli beli sekilo, sekarang cuma seperempat kilo,” kata Yulia, salah satu pedagang di pasar tersebut;

    Selain cabai, harga bawang putih kating juga naik drastis. Saat ini, bawang putih kating dijual seharga Rp 60.000 per kg dari sebelumnya Rp 40.000-Rp 45.000 per kg.

    Pedagang lain, Ferry (33), juga mencatat kenaikan harga pada bawang bombay menjadi Rp 40.000 per kg dari sebelumnya Rp 30.000 per kg.

    Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (NFA) Arief Prasetyo Adi menjelaskan kenaikan harga cabai dipengaruhi oleh curah hujan tinggi yang menghambat distribusi ke pasar.

  • Dua Hidangan Lezat dari Minangkabau yang Jadi Favorit Banyak Orang

    Dua Hidangan Lezat dari Minangkabau yang Jadi Favorit Banyak Orang

    YOGYAKARTA – Kuliner khas Minangkabau dikenal dengan cita rasanya yang kaya dan otentik, salah satunya adalah rendang yang sangat populer. Selain rendang, terdapat hidangan lain yang sering dianggap mirip karena bahan dan teknik memasaknya yang hampir sama, yaitu kalio. Meski sekilas tampak serupa, keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan.

    Untuk memahami lebih lanjut, penting untuk mengetahui perbedaan antara rendang dan kalio dari berbagai aspek. Mulai dari proses memasaknya, tekstur daging yang dihasilkan, hingga rasa yang dihadirkan, kedua hidangan ini memiliki karakteristik tersendiri yang membuatnya unik.

    Atas Rendang, Bawah Kalio (Gambar image.pi7)

    Beberapa Perbedaan Rendang dan Kalio

    Proses Memasak

    Salah satu perbedaan rendang dan kalio yang paling mencolok adalah dari segi proses memasaknya. Rendang dimasak dalam waktu yang lebih lama dibandingkan kalio. Rendang biasanya membutuhkan waktu sekitar 4 hingga 6 jam agar bumbu meresap sempurna dan daging menjadi kering serta berwarna cokelat kehitaman.

    Sementara itu, kalio merupakan rendang yang belum melalui proses pemasakan hingga kering. Kalio dimasak dalam waktu yang lebih singkat, sekitar 2 hingga 3 jam, sehingga masih menyisakan kuah santan yang kental. Inilah mengapa kalio sering disebut sebagai “rendang setengah jadi” karena proses memasaknya yang belum sepenuhnya selesai.

    Tekstur dan Warna

    Dari segi tekstur, rendang memiliki daging yang lebih kering dan berserat karena dimasak dalam waktu lama. Proses pemasakan yang panjang membuat bumbu meresap sepenuhnya ke dalam daging, menghasilkan rasa yang lebih intens.

    Sementara itu, kalio memiliki tekstur yang lebih lembut dan sedikit lebih basah karena masih mengandung kuah santan yang belum mengering sepenuhnya. Warna kalio juga lebih terang, cenderung cokelat kemerahan, sedangkan rendang memiliki warna cokelat gelap hingga kehitaman akibat proses pemasakan yang lebih lama.

    Rasa dan Aroma

    Rendang memiliki cita rasa yang lebih kuat dan kompleks karena proses pemasakan yang panjang. Bumbu seperti lengkuas, serai, cabai, bawang merah, dan bawang putih benar-benar meresap ke dalam daging, menciptakan rasa gurih dan rempah yang mendalam.

    Kalio, di sisi lain, memiliki rasa yang lebih ringan dengan dominasi santan dan rempah-rempah yang belum sepenuhnya mengental. Karena masih memiliki kuah kental, rasa kalio lebih creamy dan sedikit lebih pedas dibandingkan rendang.

    Daya Tahan dan Cara Penyimpanan

    Perbedaan lainnya antara rendang dan kalio adalah daya tahannya. Rendang bisa bertahan lebih lama, bahkan hingga berminggu-minggu, tanpa perlu disimpan di kulkas. Ini karena kadar air dalam rendang sudah sangat berkurang akibat proses pemasakan yang lama. Hal ini membuat rendang menjadi salah satu makanan yang sering dibawa sebagai oleh-oleh atau bekal perjalanan jauh.

    Sebaliknya, kalio lebih cepat basi karena masih mengandung cukup banyak air dari santan yang belum mengering. Jika tidak disimpan dalam kondisi yang tepat, kalio hanya dapat bertahan selama beberapa hari saja di suhu ruang dan perlu disimpan di dalam kulkas agar tidak cepat rusak.

    Popularitas dan Penyajian

    Rendang telah diakui sebagai salah satu makanan terenak di dunia dan sering disajikan dalam berbagai acara besar seperti perayaan adat, hajatan, dan hari raya. Hidangan ini lebih dikenal secara internasional dibandingkan kalio karena daya tahannya yang lebih lama dan kelezatannya yang khas.

    Kalio, meskipun tidak sepopuler rendang, tetap menjadi hidangan favorit di banyak rumah makan Padang. Biasanya, kalio disajikan sebagai alternatif bagi mereka yang lebih menyukai tekstur daging yang lebih lembut dan rasa yang lebih creamy.

    Baik rendang maupun kalio memiliki cita rasa khas yang lezat dan menggugah selera. Perbedaan rendang dan kalio terutama terletak pada proses memasak, tekstur, rasa, daya tahan, serta cara penyajiannya. Jika Anda menyukai daging yang lebih kering dengan rasa rempah yang kuat, maka rendang adalah pilihan terbaik. Namun, jika lebih menyukai daging yang lembut dengan kuah santan yang masih kental, maka kalio bisa menjadi alternatif yang menarik.

    Apapun pilihannya, kedua hidangan ini tetap menjadi kebanggaan kuliner Indonesia yang patut dicoba dan dinikmati. Selain itu baca juga: Selain Rendang, Ini 4 Makanan yang Jadi Rebutan Antar Negara

    Jadi setelah mengetahui perbedaan rendang dan kalio, simak berita menarik lainnya di VOI.ID, saatnya merevolusi pemberitaan!

  • Kuliner Viral di China: Tusuk Sate Tanpa Daging, Hanya Diberi Bumbu, Cocok untuk yang Sedang Diet – Halaman all

    Kuliner Viral di China: Tusuk Sate Tanpa Daging, Hanya Diberi Bumbu, Cocok untuk yang Sedang Diet – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah restoran barbekyu di China menarik perhatian dengan menu uniknya: tusuk sate berbumbu tanpa daging, yang dijual dengan harga terjangkau, yaitu 10 yuan (sekitar Rp 23 ribu) untuk 50 tusuk.

    Mengutip South China Morning Post (SCMP), video kuliner ini viral di media sosial Douyin pada 21 Maret 2025 dan telah mendapatkan lebih dari 600 ribu likes.

    Video tersebut memperlihatkan seorang koki dari Provinsi Hunan, sedang memanggang tusuk sate yang terbuat dari bambu.

    Tusuk sate itu hanya ditaburi bubuk cabai dan daun bawang.

    Pencetus ide makanan ini, seorang pria bernama Ma, menjelaskan konsep di balik hidangan uniknya.

    Menurutnya, tusuk sate pedas ini dirancang untuk mereka yang ingin menikmati sensasi makan, tetapi tanpa benar-benar mengonsumsi makanan yang berkalori tinggi.

    “Stik ini memungkinkan wanita menikmati camilan tanpa takut berat badan naik,” ujar Ma.

    Hidangan ini terutama ditujukan bagi wanita yang sedang diet, tetapi tetap ingin menikmati camilan di malam hari.

    KULINER VIRAL CHINA – Tangkapan layar postingan di salah satu media sosial Douyin pada 27 Maret 2025, memperlihatkan kuliner tusuk sate berbumbu yang viral. Kuliner ini populer di kalangan wanita yang sedang diet (Tangkap layar Douyin)

    Penjualan Melejit, Respons Beragam

    Sejak diluncurkan, tusuk sate berbumbu ini sukses meningkatkan penjualan restoran Ma.

    Restoran kini dapat menjual 100 porsi per hari.

    Jumlah pelanggan meningkat 30 persen.

    Setiap porsi memberikan keuntungan sekitar 4 hingga 5 yuan setelah dikurangi biaya produksi.

    Salah satu pelanggan mengaku menikmati tusuk sate berbumbu ini sebagai camilan diet dan bahkan menambahkan mustard untuk memperkaya rasa.

    Namun, beberapa netizen mengungkapkan kekhawatiran mengenai kemungkinan penggunaan ulang tusuk sate bambu.

    Menanggapi hal ini, Ma menegaskan bahwa semua tusuk sate hanya digunakan sekali pakai dan tidak akan didaur ulang.

    Di sisi lain, beberapa warganet menganggap konsep ini “gila” dan “membosankan”, bahkan menyarankan alternatif seperti menjilati bumbu mi instan di rumah untuk menghemat uang.

    Ada pula yang mendesak pemilik restoran untuk meningkatkan rasa dan kualitas hidangan, daripada sekadar mengandalkan konsep unik semata.

    KULINER VIRAL CHINA – Tangkapan layar postingan di salah satu media sosial Douyin pada 27 Maret 2025, memperlihatkan kuliner tusuk sate berbumbu yang viral. Kuliner ini populer di kalangan wanita yang sedang diet (Tangkap layar Douyin)

    Fenomena Kuliner Unik Lainnya: Oseng Batu Kerikil

    Tusuk sate berbumbu tanpa daging bukan satu-satunya hidangan unik yang pernah viral di China.

    Pada tahun 2023, sempat populer hidangan oseng batu kerikil, atau dikenal dengan nama SuoDiu, yang berarti “hisap lalu buang”.

    Hidangan ini berasal dari Hubei, di mana batu-batu bulat ditumis dengan bawang putih, daun bawang, jahe, cabai, dan minyak cabai.

    Penjual menjelaskan dalam sebuah video bahwa pelanggan bisa menikmati hidangan ini dengan mengisap batu-batu tersebut untuk menikmati bumbunya, lalu membuangnya.

    Ketika ditanya apakah batu-batu itu harus dikembalikan setelah selesai, penjual menjawab:

    “Tidak perlu, kamu bisa membawanya pulang sebagai oleh-oleh.”

    Menurut AsiaOne, jajanan ini dijual di pasar malam Changsha dengan harga sekitar Rp 30 ribu per porsi.

    Hidangan ini ternyata memiliki sejarah panjang.

    Mengutip sebuah artikel di Medium, pada zaman dahulu, ketika masyarakat kesulitan menyimpan makanan, terutama saat musim panas, mereka mengandalkan batu kerikil yang diambil dari sungai.

    Batu tersebut memiliki aroma khas, sehingga ketika dimasak dengan bumbu, bisa memberikan sensasi rasa meskipun tidak benar-benar dimakan.

    Meskipun banyak yang mempertanyakan hidangan ini, beberapa orang menganggapnya cocok untuk mereka yang sedang diet tetapi tetap ingin merasakan sensasi makan tanpa asupan kalori yang berlebihan.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Tiap Kecamatan di Jakarta Diharapkan Punya Truk Serba Guna untuk Stabilkan Harga Pangan – Halaman all

    Tiap Kecamatan di Jakarta Diharapkan Punya Truk Serba Guna untuk Stabilkan Harga Pangan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Pramono Anung-Rano Karno terus memberikan perhatian dan manfaat nyata kepada warga.

    Kali ini, melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Food Station Tjipinang Jaya diselenggarakan pasar murah menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah yang saat ini sudah menjangkau 220 dari 240 Kelurahan di Jakarta.

    Anggota Komisi C DPRD Jakarta, Brando Susanto menyampaikan apresiasi atas inisiatif PT Food Station Tjipinang Jaya yang mengadakan pasar murah dengan menjual sembako untuk warga Jakarta.

    PT Food Station Tjipinang Jaya terbukti sudah melakukan langkah implementatif karena mereka langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan mendekatkan layanan sehingga lebih tepat sasaran.

    “Sebentar lagi umat Islam khususnya akan merayakan Hari Raya Idulfitri, banyak masyarakat membutuhkan bahan pangan,” ungkap Wakil Sekrtaris Fraksi PDIP DPRD Jakarta tersebut.

    Melihat antusias warga, Brando berharap, jangkauan  pasar murah ini bisa lebih diperbanyak, serta mobil truk keliling pangan ini ditambah jumlahnya sesuai jumlah kecamatan.

    “Supaya pasar murah ini bisa terus hadir di tengah-tengah masyarakat, khususnya dalam menjaga kestabilan stok dan harga pangan di Jakarta,” imbuhnya.

    Dalam kesempatan tersebut, Brando juga memborong paket sembako murah Food Station untuk dibagikan kepada warga setempat.

    “Langkah strategis Food Station ini sudah sangat bagus dan harus tetap dipertahankan. Kami anggota dewan akan terus berupaya mendukung terpenuhinya yang dibutuhkan masyarakat Jakarta,” tegasnya.

    Menurut Brando, salah satu ketahanan pangan di Jakarta adalah stabilitas harga, mudah dan terjangkau oleh masyarakat.

    “Seperti di Pademangan Barat hari ini, kami memberikan pelayanan dengan menghadirkan penjualan pangan murah pangan dekat dengan tempat tinggal mereka,” ujarnya, saat meninjau lokasi penjualan ganti pasar murah di RPTRA Budi Mulia, Pademangan Barat, Pademangan, Jakarta Utara, Kamis (27/3/2025).

    Sementara, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya (Perseroda), Karyawan Gunarso mengatakan, pasar murah ini salah satu bentuk kegiatan perusahaan sebagai salah satu BUMD pangan di DKI Jakarta yang bertugas untuk menjaga ketahanan pangan masyarakatnya.

    Ia berharap, kehadiran Food Station di lokasi-lokasi strategis ini dapat membantu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Jakarta secara efektif dan efisien.

    “Saat ini warga tengah membutuhkan pangan untuk Lebaran nanti. Pasar murah Food Station ini juga bisa membantu pengendalian harga pangan di Jakarta,” terangnya.

    Ia menyampaikan, kehadiran pasar murah ini sangat disambut antusias warga, tercatat sudah ada 15.000 warga yang membeli produk berkualitas Food Station. 

    Adapun produk yang paling dicari di tengah masyarakat, yakni MinyaKita, Beras, Gula Pasir, serta Cabai, dan Bawang Putih.

  • Airlangga Sebut Pelemahan Rupiah Berdampak Positif ke Sejumlah Industri, Kok Bisa?

    Airlangga Sebut Pelemahan Rupiah Berdampak Positif ke Sejumlah Industri, Kok Bisa?

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meyakini pelemahanan rupiah yang terjadi belakangan berdampak positif ke sejumlah industri dalam negeri.

    Kurs rupiah sendiri sempat menyentuh level Rp16.611 per dolar AS pada Selasa (25/3/2025) atau level terendah sejak krisis moneter 1998. Terbaru, rupiah menguat ke posisi Rp16.562 per dolar AS saat penutupan perdagangan hari ini, Kamis (27/3/2025).

    “Kalau industri enggak [terganggu]. Kalau [industri yang] penghasilannya dolar, spending-nya [belanjanya] rupiah, itu menambah daya saing sebetulnya,” kata Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis (27/3/2025).

    Di samping itu, dia tidak menampik ada sejumlah industri yang perlu mengimpor bahan baku sehingga pelemahan rupiah akan meningkatkan biaya produksi.

    Kendati demikian, Airlangga mengklaim hampir semua biaya pengelolaannya tetap menggunakan rupiah sehingga tidak terlalu terdampak.

    Lebih lanjut, politisi Partai Golkar itu menyatakan secara keseluruhan kurs rupiah tetap stabil terutama apabila dibandingkan negara-negara mitra.

    Pelemahan rupiah tampaknya memang direspons secara berbeda untuk masing-masing sektor. Layanan angkutan laut seperti PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR) misalnya, yang menyatakan tak ada pengaruh negatif atas pelemahan rupiah.

    Direktur Utama Samudera Indonesia Bani M. Mulia menyebut pelemahan rupiah terhadap dolar memiliki dua dampak terhadap kinerja perusahaan pelayaran, tergantung pada operasional domestik atau internasional. 

     “Ada dua dampak, kalau untuk mayoritas kapal kami banyak bisnis internasional, freight rate mayoritas diterima dalam dolar AS, kalau dolar AS kuat kami tidak dirugikan. Artinya, tidak ada masalah karena pendapatan kami juga dolar,” kata Bani dalam paparan publik, Rabu (26/3/2025). 

    Di pelabuhan, kata Bani, terdapat biaya yang juga berbasis dolar AS. Biaya yang dimaksud ialah investasi dan belanja modal (capital expenditure/capex) yang dilakukan dalam mata uang dolar AS.

    Sementara itu, untuk operasional pelayaran domestik yang menggunakan transaksi rupiah, perusahaan perlu menyesuaikan biaya dengan pendapatan agar tetap seimbang. Saat ini, SMDR belum berencana menambah armada untuk layanan domestik, mengingat pembelian kapal dilakukan dalam dolar AS, sedangkan tarif angkut dalam negeri menggunakan rupiah. 

    Berbeda dengan sektor pengan. Staf Ahli Bidang Iklim Usaha dan Pengamanan Pasar Kemendag Tommy Andana mengungkap pelemahan rupiah menjadi salah satu alasan importir tak kunjung merealisasikan importasi bawang putih.

    Tommy mengatakan bahwa banyak importir belum melakukan realisasi bawang putih lantaran masih wait and see, imbas adanya kebijakan penyaluran bawang putih untuk keperluan operasi pasar selama puasa dan lebaran.

    Berdasarkan survei yang dilakukan Kemendag, Tommy mengaku para pelaku usaha yang telah mengantongi persetujuan impor (PI) bawang putih rata-rata belum merealisasikannya. Salah satu penyebabnya adalah tingginya nilai tukar kurs.

    “Kalau kami tanya itu jawabannya masih mengambang. Alasan katanya cuaca, alasannya juga karena misalnya tingginya kurs, kemudian juga ada beberapa yang mereka dikhawatirkan pada saat mereka barang datang untuk dijadikan operasi pasar,” kata Tommy dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi 2025, dikutip dari YouTube Kemendagri pada Rabu (26/3/2025).

     

  • Pakar Sarankan Kemendag Naikkan Tarif Impor Bawang Putih, Ini Alasannya

    Pakar Sarankan Kemendag Naikkan Tarif Impor Bawang Putih, Ini Alasannya

    Bisnis.com, JAKARTA — Pakar menyarankan pemerintah agar menaikkan tarif impor bawang putih untuk menjaga harga bawang putih di dalam negeri.

    Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa mengatakan dengan mengerek tarif impor, maka pemerintah bisa menjaga bawang putih di kisaran Rp45.000 per kilogram di tingkat konsumen.

    Namun, dia tak mengelak, jika pemerintah menaikkan tarif impor bawang putih juga akan memicu perang dagang dengan China.

    “Kalaupun pemerintah mau [menjaga harga bawang putih], naikkan tarif impor bawang putih. Walaupun nanti akan perang dagang dengan China. Naikkan tarif impor bawang putih,” kata Andreas saat dihubungi Bisnis, Rabu (26/3/2025).

    Menurutnya, jika harga bawang putih lokal lebih bersaing, maka akan membuat para petani menggenjot produksinya. “Kalau selama masalah harga ini tidak diselesaikan, nggak akan mungkin petani tertarik menanam bawang putih,” imbuhnya.

    Terlebih, lanjut dia, bawang putih umumnya ditanam di ketinggian di atas 1.000 meter di atas permukaan laut yang sekaligus memiliki harga jual yang tinggi.

    Lebih lanjut, Andreas menilai pengenaan tarif ini juga dilakukan dengan fleksibel alias mengikuti harga dunia. Dengan begitu, harga bawang putih produksi petani dalam negeri bisa bersaing.

    “Kalau misalnya harga bawang putih dunia kemudian naik tinggi, ya sudah nggak perlu tarif. Jadi tarif yang fleksibel,” ujarnya.

    Di sisi lain, Andreas menambahkan pemerintah perlu menggeser preferensi masyarakat dalam memilih bawang putih. Sebab, ukuran bawang putih impor lebih besar dibandingkan lokal.

    “Pemerintah bisa atau enggak menggeser pola konsumsi dari bawang putih impor yang mulus-mulus gede-gede lalu kembali ke bawang putih lokal yang kecil-kecil ukurannya. Itu kan masalah preferensi. Preferensi pemerintah memiliki kapasitas atau enggak,” pungkasnya.

    Menyitir Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Rabu (26/3/2025) pukul 14.34 WIB, harga rata-rata bawang putih bonggol dibanderol Rp44.537 per kilogram di tingkat konsumen. Harganya mengalami disparitas hingga 11,34% terhadap harga acuan penjualan (HAP) nasional.

    Sementara, harga rata-rata bawang putih di Indonesia Timur dan 3TP adalah Rp54.095 per kilogram dan harga di Indonesia non Timur dan 3TP Rp43.881 per kilogram.

    Jika ditelisik dari wilayah, harga bawang putih bonggol termahal dipatok Rp70.000 per kilogram di Papua Pegunungan dan harga terendah Rp37.074 per kilogram di Kepulauan Riau.

    Untuk diketahui, HAP nasional bawang putih bonggol di rentang Rp38.000–Rp40.000 per kilogram, HAP Indonesia Timur dan 3TP adalah Rp40.000 per kilogram, dan HAP Indonesia non Timur dan 3TP adalah Rp38.000 per kilogram.

  • Tahu Saus Tiram Ala Firhan MCI, Cara Buatnya Simpel, Bisa Jadi Rekomendaasi Menu Sahur

    Tahu Saus Tiram Ala Firhan MCI, Cara Buatnya Simpel, Bisa Jadi Rekomendaasi Menu Sahur

    Resep tahu saos tiram untuk kamu yang anti ribet saat sahur. Simak selengkapnya

    Tayang: Rabu, 26 Maret 2025 14:14 WIB

    Tangkap layar Instagram @firhanmci6

    RESEP – Tahu saus tiram ala Firhan MCI 

    TRIBUNJAKARTA.COM – Resep tahu saos tiram untuk kamu yang anti ribet saat sahur.

    Resep ini dibagikan dalam instagram @firhanmci6, di mana ia mengatakan menu ini jadi rekomendasi menu tanggal tua.

    Namun beberapa followers mengatakan mengikuti resep ini karena cara membuatnya yang simpel.

    “Sering bgtt bikin gini karena simpel wkwkwk..kdg protein nya ganti tempe atau telor ceplok”.

    “Enak dan simple dan makannya Pakai kerupuk…aku suka”. 

    Berikut resepnya:

    Bahan

    1 buah tahu putih besar

    4 butir bawang putih iris

    4 butir bawang merah iris

    lihat foto
    Di tengah musim penghujan, tak jarang si kecil terserang batuk dan pilek. Termasuk terhadap balita yang baru memulai makanan pendamping Air Susu Ibu (mpASI). Konselor Menyusui dan PMBA, Dosen Universitas Respati Indonesia (URINDO), Yuna Trisuci mengatakan, saat di kecil batuk dan pilek ada juga beberapa hal yang perlu diperhatikan dengan seksama.

    3 buah cabe rawit

    2 batang daun bawang bagian putihnya

    250 ml air

    2 sdm saus tiram

    1 sdm kecap manis

    ½ sdt kaldu ayam bubuk

    ½ sdt gula

    ½ sdt penyedap

    1 ½ sdm maizena larutan dengan air

    Pelengkap

    Nasi putih
    Nori tabur

    Cara membuat

    – Tahu putih besar dipotong dan di goreng lebih dulu sampai matang

    – Iris bawang putih, bawang meraah, cabe rawit, daun bawang, lalu tumis dengan margarin

    – Masukkan air, saus tiram, kaldu bubuk, gula, larutan maizena dan masukkan tahu

    – Tahu saus tiram siap disajikan

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://jakarta.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’23’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast + 1;
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.thumb) img = “”+vthumb+””;
    else img = ”;
    if(val.c_title) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    $.getJSON(“https://jakarta.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’23’,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }

    Berita Terkini

  • Rendang Daging Bumbu Jawa Ala Chef Devina, Rekomendasi Menu Lebaran yang Empuk Meresap!

    Rendang Daging Bumbu Jawa Ala Chef Devina, Rekomendasi Menu Lebaran yang Empuk Meresap!

    TRIBUNJAKARTA.COM – Rendang menjadi menu yang identik saat lebaran tiba.

    Memasuki puasa ramadan hari ke-26, resep rendang daging bumbu Jawa dari Chef Devina Hermawan bisa dijadikan salah satu rekomendasi menu lebaran.

    Sudah ditayangkan dalam chanel YouTube Devina Hermawan, video pembuatan rendang daging bumbu ala Jawa ini ditayangkan pada 17 April 2023 lalu.

    Resep Rendang (untuk 40 porsi)

    Bahan:

    4 kg daging sapi sengkel

    9 lembar daun salam

    6 batang serai, geprek

    15 lembar daun jeruk

    130 gr gula merah

    1,5 liter santan instan

    lihat foto
    Di tengah musim penghujan, tak jarang si kecil terserang batuk dan pilek. Termasuk terhadap balita yang baru memulai makanan pendamping Air Susu Ibu (mpASI). Konselor Menyusui dan PMBA, Dosen Universitas Respati Indonesia (URINDO), Yuna Trisuci mengatakan, saat di kecil batuk dan pilek ada juga beberapa hal yang perlu diperhatikan dengan seksama.

    1,5 liter air

    2 sdm garam

    2 sdm kaldu jamur / penyedap

    Bahan bumbu halus:

    36 siung bawang putih

    30 siung bawang merah

    350 gr cabai merah, potong

    30 butir kemiri, geprek

    40 gr jahe

    60 gr lengkuas

    1 sdm lada putih butir

    3 sdm ketumbar

    300 ml minyak

    125 ml air

    Pelengkap:

    Nasi putih

    Bawang goreng

    Opor ayam

    Sambal goreng ati

    Ketupat

    Langkah:

    1. Iris lengkuas dan jahe, masukkan ke dalam blender beserta kemiri, bawang putih, ketumbar, lada putih, dan minyak, blender kemudian tambahkan air, blender hingga halus

    2. Masukkan bumbu ke dalam wajan lalu di dalam blender yang sama masukkan cabai merah, bawang merah, minyak, dan air, haluskan kemudian tuang ke dalam wajan

    3. Masak bumbu halus hingga wangi di api kecil kemudian potong-potong daging, sisihkan

    4. Masukkan serai, daun salam, dan daun jeruk, masak di api sedang hingga wangi dan matang

    5. Masukkan air, santan, daging, gula merah, garam, dan kaldu jamur, masak di api besar hingga mendidih lalu kecilkan api lanjut masak hingga empuk sekitar 2-3 jam

    6. Rendang siap disajikan dengan pelengkap lainnya

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya