Produk: bawang putih

  • Mayoritas Harga Komoditas Pangan Naik saat Lebaran, Pemerintah Klaim Masih Terkendali

    Mayoritas Harga Komoditas Pangan Naik saat Lebaran, Pemerintah Klaim Masih Terkendali

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengeklaim harga pangan selama hari raya Idulfitri 2025 terkendali. 

    “Pangan semua terkendali baik, harga-harga terkendali, sangat terkendali, tidak ada kejadian hal-hal yang menonjol,” kata Tito di Masjid Istiqlal, Senin (31/3/2025).

    Merujuk Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Senin (31/3/2025) pukul 13.29 WIB, mayoritas komoditas pangan di tingkat konsumen mengalami peningkatan harga jika dibandingkan dengan rerata pekan lalu.

    Harga beras premium hari ini secara rata-rata nasional berada di level Rp15.594 per kilogram (kg) atau naik 0,21% dibandingkan rerata minggu lalu Rp15.562 per kg.

    Harga beras medium juga tercatat merangkak naik 0,13% menjadi Rp13.725 per kg dari pekan lalu, sedangkan beras SPHP tercatat turun 0,22% menjadi Rp12.592 per kg.

    Bapanas merekam, harga jagung di tingkat peternak naik 0,37% dari pekan lalu, menjadi Rp6.253 per kg. Kendati begitu, dibandingkan hari sebelumnya, komoditas ini tercatat turun tipis 0,06%.

    Komoditas pangan lain, harga kedelai biji kering impor mencapai Rp10.610 per kg atau turun tipis 0,08% dari pekan lalu Rp10.618 per kg. Peningkatan harga juga terjadi pada berbagai jenis bawang. Dibanding rerata pekan lalu, harga bawang merah naik signifikan 4,06% menjadi Rp44.206 per kg hari ini. Lalu, harga bawang putih bonggol tercatat naik 2,06% menjadi Rp44.919 per kg. 

    Berbagai jenis cabai melonjak cukup signifikan jika dibanding dengan harga rerata pekan lalu. Bapanas mencatat, harga cabai merah keriting hari ini dibanderol sebesar Rp60.436 per kg atau melonjak 21,36% dari pekan lalu Rp49.799 per kg.

    Harga cabai merah besar naik signifikan 17,54% menjadi Rp60.062 per kg, dan cabai rawit merah mencapai Rp89.598 per kg atau naik 7,49% dari pekan lalu Rp83.357 per kg.

    Bagaimana dengan harga daging? Berbagai jenis daging melonjak hari ini dibanding rerata pekan lalu. Di tingkat konsumen, harga daging sapi murni mencapai Rp140.843 per kg atau meningkat 3,41% dari pekan lalu Rp136.195 per kg.

    Harga daging ayam ras naik 3,62% menjadi Rp37.347 per kg, daging kerbau beku impor melonjak 3,58% menjadi Rp110.159 per kg, dan daging kerbau segar lokal naik signifikan 3,5% menjadi Rp147.121 per kg.

    Lebih lanjut, harga telur ayam ras hari ini naik 0,2% menjadi Rp29.521 per kg. Dibanding hari sebelumnya, komoditas ini tercatat turun tipis 0,04%. Harga gula konsumsi di tingkat nasional naik tipis 0,02% menjadi Rp18.551 per kg dan garam konsumsi naik 0,79% menjadi Rp11.763 per kg.

    Harga minyak goreng kemasan naik 0,28% menjadi Rp20.744 per liter, minyak goreng curah naik tipis 0,02% menjadi Rp17.951 per liter, dan Minyakita turun 0,15% menjadi Rp17.601 per liter.Berbagai jenis tepung terigu juga mengalami peningkatan, baik curah maupun kemasan, yang masing-masing menjadi Rp9.834 per kg dan Rp12.965 per kg.

    Demikian halnya dengan berbagai jenis ikan. Di tingkat konsumen, ikan kembung naik 2,22% menjadi Rp41.738 per kg, ikan tongkol naik 1,73% menjadi Rp34.543 per kg, dan ikan bandeng naik signifikan 2,44% menjadi Rp35.020 per kg. 

  • Makan Bawang Putih-Timun Bisa Menetralkan Kolesterol? Ini Faktanya

    Makan Bawang Putih-Timun Bisa Menetralkan Kolesterol? Ini Faktanya

    Jakarta

    Tak sedikit masyarakat yang mengklaim makan bawang putih hingga timun dapat menetralisir kadar kolesterol tinggi di dalam tubuh. Bagaimana faktanya?

    Sebagai informasi, kolesterol sendiri sebenarnya bukan zat yang langsung diserap dari makanan, melainkan diproduksi oleh hati. Berbeda dengan trigliserida, yaitu jenis lemak yang beredar dalam darah, yang memang bisa masuk tubuh melalui makanan.

    Setelah diserap oleh tubuh, trigliserida diolah di hati (liver) menjadi berbagai jenis kolesterol, seperti LDL (low-density lipoprotein), HDL (high-density lipoprotein), IDL (intermediate-density lipoprotein), dan VLDL (very low-density lipoprotein).

    LDL yang sering disebut sebagai ‘kolesterol jahat’ dapat menumpuk di pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular jika kadarnya terlalu tinggi.

    Terkait hal tersebut, spesialis penyakit dalam dari Mayapada Hospital, dr Roy Panusunan Sibarani, SpPD-KEMD, FES, mengatakan bawang putih hingga timun memang mengandung antioksidan yang dapat memberikan manfaat untuk kesehatan.

    Namun, lanjutnya, belum ada penelitian yang spesifik terkait jumlah kandungan yang dibutuhkan agar berdampak langsung pada kadar kolesterol lantaran kebutuhan setiap orang berbeda.

    “Antioksidannya ada. Tapi jumlah yang kita perlukan itu secara saintifik belum ada yang pas. Apakah orang Indonesia sama dengan orang China? Apakah orang Indonesia sama dengan orang Eropa? Nggak ada,” katanya kepada detikcom, Kamis (20/3/2025).

    Menurutnya, penelitian terhadap makanan seperti bawang putih hingga timun di Indonesia untuk menetralisir kadar kolesterol masih terbilang cukup terbatas. Tak seperti di China dan Eropa yang kerap melakukan penelitian terhadap bahan alami tersebut.

    “Di Eropa mereka sudah melakukan beberapa studi untuk ini juga ya. Di China juga, dia rajin banget bikin studi untuk bahan-bahan, makanan-makanan dasar setiap hari. Tapi di Indonesia kita belum. Jadi ya kami hanya mengambil beberapa dari luar negeri saja. Tapi ada, cuma dosisnya memang masih debatable, dan tiap orang beda,” lanjutnya lagi.

    (suc/up)

  • Agar Asam Lambung Tak Kambuh Pas Lebaran, Hindari Sederet Makanan Ini

    Agar Asam Lambung Tak Kambuh Pas Lebaran, Hindari Sederet Makanan Ini

    Jakarta

    Asam lambung yang tiba-tiba naik saat momen Lebaran tentu bisa merusak kebahagiaan. Hal ini membuat mereka pengidap asam lambung atau GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), ada baiknya lebih selektif dalam memilih makanan.

    Dikutip dari Healthline, makanan dengan kadar lemak tinggi, pedas, dan berkafein dapat memicu naiknya asam lambung dan bisa memperburuk gejala GERD. Jika ingin tetap menikmati makanan-makanan lezat saat Lebaran, pengidap asam lambung harus menghindari beberapa makanan ini.

    1. Makanan Berlemak Tinggi

    Makanan berlemak umumnya menurunkan tekanan pada lower esophageal sphincter (LES) dan menunda pengosongan lambung, sehingga ini dapat meningkatkan gejala asam lambung.

    Beberapa makanan yang bisa dihindari adalah kentang goreng, keripik kentang, keju, es krim, saus salad berlemak tinggi, daging merah seperti sirloin atau iga panggang, opor ayam, rendang, dan gulai.

    2. Makanan Pedas dan Asam

    Makanan Indonesia memang identik dengan yang pedas-pedas dan ini biasanya kerap hadir di meja makan saat Lebaran. Selain itu, ada acar juga yang rasanya asam sebagai pelengkap hidangan.

    Penelitian menunjukkan bahwa makanan pedas dapat menyebabkan nyeri perut dan gejala rasa terbakar jika seseorang memiliki gangguan gastrointestinal fungsional. Capsaicin, senyawa kimia yang membuat makanan terasa pedas, dapat mengiritasi bagian kerongkongan, yang dapat mengakibatkan asam lambung.

    3. Buah dan Sayur Tertentu

    Buah dan sayur memang menjadi bagian dari makanan sehat. Namun, ada beberapa buah dan sayur tertentu yang dapat memperburuk gejala GERD seperti nanas, jeruk bali, lemon, jeruk nipis, tomat, bawang putih, dan bawang bombay.

    4. Kafein

    Kafein dapat meningkatkan produksi asam lambung dan melemahkan sfingter esofagus bagian bawah, katup yang berfungsi mencegah asam lambung naik ke kerongkongan. Hal ini bisa memperburuk gejala GERD, seperti sensasi terbakar di dada (heartburn), regurgitasi, dan ketidaknyamanan pada perut.

    (dpy/up)

  • Tip Membuat Opor Ayam Lebaran yang Lezat dan Gurih

    Tip Membuat Opor Ayam Lebaran yang Lezat dan Gurih

    Jakarta, Beritasatu.com – Lebaran identik dengan hidangan khas yang menggugah selera, salah satunya adalah opor ayam. Sajian ini merupakan masakan tradisional Indonesia yang kaya akan cita rasa gurih dari perpaduan santan dan rempah-rempah.

    Opor ayam biasanya disajikan bersama ketupat, lontong, atau nasi putih, menjadikannya menu wajib dalam perayaan Idulfitri. Berikut ini tip membuat opor ayam yang lezat dan gurih di rumah.

    Cara Membuat Opor Ayam

    Untuk membuat opor ayam yang nikmat, Anda perlu menyiapkan beberapa bahan utama dan bumbu sebagai berikut ini.

    Bahan Utama:

    1 ekor ayam (sekitar 700 gram), potong menjadi 8 bagian.4 lembar daun salam.3 lembar daun jeruk, dibuang tulangnya dan iris tipis.2 batang serai, memarkan.400 ml santan kental.1 liter air.2 sendok makan kecap manis.1 sendok teh garam.1 sendok teh gula pasir.4 sendok makan minyak untuk menumis.

    Bumbu halus:

    10 butir bawang merah.4 siung bawang putih.3 cm kunyit.2 cm lengkuas.2 cm jahe.2 cm kencur.5 butir kemiri, sangrai.Langkah-langkah Memasak Opor Ayam

    1. Menyiapkan ayam

    Cuci bersih ayam yang telah dipotong, lalu rebus dalam air mendidih hingga setengah matang. Angkat dan tiriskan.

    2. Menyiapkan bumbu

    Haluskan semua bumbu dengan blender atau ulekan hingga menjadi pasta yang lembut.

    3. Menumis bumbu

    Panaskan minyak dalam wajan, lalu tumis bumbu halus bersama serai, daun jeruk, dan daun salam. Tumis hingga bumbu matang dan mengeluarkan aroma harum.

    4. Memasak ayam

    Masukkan potongan ayam ke dalam wajan berisi bumbu yang telah ditumis. Aduk rata agar bumbu meresap ke dalam daging ayam. Tambahkan air dan masak dengan api kecil hingga ayam menjadi empuk.

    5. Menambahkan santan

    Setelah ayam mulai empuk, masukkan santan kental secara perlahan sambil terus diaduk agar santan tidak pecah.Tambahkan kecap manis, garam, dan gula pasir untuk memberikan keseimbangan rasa. Masak hingga kuah mengental dan ayam benar-benar matang.

    6. Penyajian

    Angkat opor ayam yang telah matang dan 
    sajikan dalam mangkuk besar. Taburkan bawang goreng diatasnya untuk memberikan aroma dan cita rasa tambahan. Hidangkan bersama ketupat, lontong, atau nasi putih.

    Tip Opor Ayam Semakin LezatGunakan ayam kampung agar dagingnya lebih kenyal dan tidak mudah hancur saat dimasak.Tumis bumbu hingga benar-benar matang untuk mengeluarkan aroma rempah yang lebih kuat.Aduk santan secara perlahan agar tidak pecah saat dimasak.Jika ingin rasa lebih gurih, gunakan santan dari kelapa parut segar dibandingkan santan instan untuk opor ayam.

  • 5 Resep Menu Lebaran Sehat Tanpa Kolesterol

    5 Resep Menu Lebaran Sehat Tanpa Kolesterol

    Jakarta, Beritasatu.com – Menu Lebaran adalah hidangan istimewa yang selalu dinantikan. Namun, banyak hidangan Lebaran yang tinggi kolesterol dan kurang sehat.

    Oleh karena itu, penting untuk memilih menu yang lebih sehat tanpa mengurangi cita rasa khas Lebaran. Berikut ini lima resep menu Lebaran sehat tanpa kolesterol yang tetap lezat dan menggugah selera.

    Menu Lebaran Sehat

    1. Satai dada ayam

    Dada ayam merupakan pilihan daging rendah lemak yang cocok untuk hidangan satai. Dengan bumbu yang tepat, satai ini tetap lezat tanpa meningkatkan kadar kolesterol.

    Bahan-bahan:

    2 dada ayam, potong kecil.1 buah paprika, potong kecil.1 siung bawang putih, cincang.1/2 sdt bubuk jintan.1 sdm air lemon.1 sdt jahe parut.1/2 sdt bubuk cabai.1 sdt garam.1 sdm minyak.Tusuk satai.

    Cara Membuat:

    Campurkan semua bumbu dengan ayam dan paprika, lalu diamkan beberapa jam.Tusukkan ayam dan paprika ke tusuk satai.Panggang di atas wajan selama 5 menit hingga kecokelatan.Sajikan dengan sambal kecap atau saus sambal.

    2. Soto ayam tanpa santan

    Menghilangkan santan dari soto ayam dapat mengurangi asupan lemak jenuh.

    Bahan-bahan:

    1 kg ayam, potong-potong.3 cm jahe, keprek.2 lembar daun salam.5 lembar daun jeruk.2 batang serai, keprek.4 cm lengkuas, keprek.2 batang daun bawang.Garam dan kaldu bubuk secukupnya.Air secukupnya.9 siung bawang merah, 6 siung bawang putih, 5 cm kunyit, 3 butir kemiri,1/2 sdt merica (haluskan).Soun dan tauge.

    Cara Membuat:

    Rebus ayam hingga matang, buang air rebusan pertama.Tumis bumbu halus, lalu masukkan ke dalam rebusan ayam.Tambahkan garam, kaldu bubuk, dan daun bawang, lalu masak hingga ayam empuk.Sajikan dengan soun, tauge, dan perasan jeruk nipis.

    3. Ketupat beras merah

    Ketupat beras merah lebih sehat karena kaya serat dan antioksidan.

    Bahan-bahan:

    10 buah cangkang ketupat.1,5 kg beras merah.1 sdt garam.

    Cara Membuat:

    Cuci beras merah, tambahkan garam, lalu masukkan ke cangkang ketupat.Rebus dalam panci presto selama 45 menit.Angkat, bersihkan, dan tiriskan sebelum disajikan.

    4. Opor ayam tanpa santan

    Menggunakan rempah-rempah sebagai pengganti santan membuat opor ayam tetap lezat tanpa lemak berlebih.

    Bahan-bahan:

    500 gram ayam.5 potong tahu putih.4 butir telur ayam.4 butir bawang merah.3 siung bawang putih.1 ruas lengkuas.1 batang serai.1/2 sdt kunyit bubuk2 lembar daun jeruk.2 lembar daun salam.1 ruas jahe.3 butir kemiri.1/3 sdt ketumbar bubuk (haluskan).3 sdm fiber cream.Garam, gula, dan kaldu bubuk secukupnya.

    Cara Membuat:

    Rebus ayam dan tahu setengah matang, rebus telur lalu kupas.Tumis bumbu halus hingga harum, tambahkan air.Masukkan ayam, tahu, dan telur, lalu tambahkan garam dan kaldu.Terakhir, masukkan fiber cream, aduk rata, dan sajikan.

    5. Bakso ikan

    Bakso ikan lebih sehat karena rendah lemak dibandingkan bakso sapi.

    Bahan-bahan:

    400 gram ikan tenggiri, haluskan.100 gram tepung sagu.1 butir telur.700 ml air.1/4 sdt merica putih.1 sdt minyak wijen.1 sdt kecap asin.1 sdt garam.1 ruas jahe, keprekBihun dan daun seledri

    Cara Membuat:

    Campurkan ikan, tepung sagu, telur, garam, dan merica.Bentuk bulatan kecil, lalu rebus dalam air mendidih dengan jahe.Tambahkan lada putih, kecap asin, dan minyak wijen.Sajikan dengan bihun dan taburan daun seledri.

    Dengan memilih menu Lebaran sehat tanpa kolesterol ini, Anda tetap bisa menikmati hidangan lezat tanpa mengorbankan kesehatan. Selamat menikmati Lebaran dengan lebih sehat!

  • Survei KPPU: Harga Cabai Rawit hingga Bawang Putih Naik Jelang Lebaran – Page 3

    Survei KPPU: Harga Cabai Rawit hingga Bawang Putih Naik Jelang Lebaran – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Hasil survei dan analis komprasi saat Ramadan, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyimpulkan mayoritas komoditas pangan alami kenaikan.  Dari survei itu, cabai rawit dan bawang putih alami kenaikan signifikan.

    Akan tetapi, hampir keseluruhan stok komoditas tersedia di pasar. Adapun survei pemantauan komoditas pangan itu dilakukan di pasar tradisional dan pasar modern menjelang Lebaran 2025.

    Dua komoditas, yakni cabai rawit dan bawang putih, mengalami kenaikan signifikan hampir di seluruh wilayah Indonesia. Meskipun demikian, kenaikan dinilai wajar sebagai dampak dari tingginya permintaan atas komoditas pangan jelang Hari Raya Idul Fitri dan belum ditemukan adanya indikasi persaingan usaha tidak sehat dalam pemasokan komoditas tersebut.

    Anggota KPPU, Eugenia Mardanugraha menuturkan survei ini merupakan kelanjutan dari survei yang telah dilakukan di masa awal Ramadhan, dengan tujuan untuk memastikan dinamika harga dan ketersediaan komoditas pangan di pasar tetap dalam kondisi yang wajar dan masyarakat tetap terlindungi dari potensi praktik spekulasi atau tindakan oknum yang menyalahgunakan momentum hari besar.

    Dia menuturkan, survei dilakukan di pasar modern dan tradisional berlokasi di tujuh Kantor Wilayah KPPU, yaitu di Medan, Lampung, Bandung, Surabaya, Samarinda, Makassar, dan Yogyakarta. 

    “Pemantauan dilakukan terhadap harga berbagai komoditas pangan dan perbandingannya dengan Harga Acuan Penjualan (HAP) atau Harga Eceran Tertinggi (HET) dari Badan Pangan Nasional, serta komparasinya dibandingkan harga di awal Ramadhan,” ujar Eugenia dalam keterangannya, dikutip Minggu (30/3/2025).

    Harga beras medium mengalami kenaikan dan berada di atas HET di seluruh wilayah survei. Harga tertinggi tercatat di Samarinda Rp14.400/kg, sementara harga terendah ada di Lampung Rp13.216/kg. Di pasar modern, beberapa daerah mengalami kekosongan stok beras medium. 

    “Untuk beras premium, harga relatif stabil dengan kisaran Rp14.900 – Rp15.916/kg, dengan harga tertinggi di Surabaya Rp15.795/kg dan harga,” ujar dia.

  • Harga Pangan H-1 Lebaran 2025: Cabai Merah Keriting Kian Pedas, Tembus Rp60.436/Kg

    Harga Pangan H-1 Lebaran 2025: Cabai Merah Keriting Kian Pedas, Tembus Rp60.436/Kg

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan, harga komoditas pangan secara rata-rata nasional mengalami peningkatan jelang hari raya Idulfitri 1446H/2025M. Harga berbagai jenis cabai melonjak, dibanding hari sebelumnya, termasuk cabai merah keriting.

    Merujuk Panel Harga Bapanas, Minggu (30/3/2025) pukul 09.52 WIB, harga cabai merah keriting di tingkat konsumen tembus Rp60.436 per kilogram (kg) atau naik signifikan 3,68% dibanding hari sebelumnya Rp58.289 per kg.

    Harga cabai merah besar pagi ini dibanderol sebesar Rp60.062 per kg atau naik 2,24% dibanding hari sebelumnya Rp58.745 per kg dan cabai rawit merah mencapai Rp89.598 per kg atau naik 1% dibanding hari sebelumnya Rp88.712 per kg.

    Peningkatan harga turut terjadi pada komoditas beras. Bapanas merekam, harga beras premium pagi ini berada di level Rp15.594 per kg atau naik 0,24% dibanding hari sebelumnya Rp15.556 per kg.

    Harga beras medium jelang Lebaran 2025 mencapai Rp13.725 per kg di tingkat konsumen, atau naik 0,15% dari sebelumnya Rp13.704 per kg. Harga beras SPHP juga meningkat 0,18% menjadi Rp12.592 per kg dari sebelumnya Rp12.570 per kg.

    Selanjutnya, Bapanas mencatat harga jagung di tingkat peternak turun pagi ini. Komoditas ini turun tipis 0,06% menjadi Rp6.253 per kg dari sebelumnya Rp6.257 per kg.

    Harga kedelai biji kering impor juga tercatat turun. Pagi ini, harga kedelai biji kering impor turun 0,14% menjadi Rp10.610 per kg dari sebelumnya Rp10.625 per kg.

    Berbagai jenis cabai tercatat mengalami lonjakan harga dibanding hari sebelumnya. Harga bawang merah naik 0,56% menjadi Rp44.205 per kg dan bawang putih mengalami kenaikan harga 0,56% menjadi Rp44.919 per kg.

    Kemudian, harga daging sapi murni naik 1,07% menjadi Rp140.843 per kg, daging ayam ras naik 1,42% menjadi Rp37.347 per kg, dan telur ayam ras turun tipis 0,04% ke level Rp29.521 per kg.

    Harga gula konsumsi di tingkat konsumen belum mengalami perubahan harga pagi ini. Komoditas ini terpantau masih berada di level Rp18.551 per kg secara rata-rata nasional.

    Harga berbagai jenis minyak goreng bervariasi. Minyak goreng kemasan dibanderol Rp20.744 per liter atau naik tipis 0,03% dari sebelumnya Rp20.737 per liter.

    Minyak goreng curah terpantau turun 0,23% menjadi Rp17.951 per liter, dan Minyakita juga turun tipis 0,07% menjadi Rp17.601 per liter.

    Kenaikan harga terjadi pada komoditas tepung terigu, baik kemasan maupun curah yang masing-masing naik sebesar 0,12% dan 0,07% dibanding hari sebelumnya.

    Demikian halnya untuk komoditas ikan. Pagi ini, Bapanas merekam harga ikan kembung naik 0,52% menjadi Rp41.738 per kg, ikan tongkol naik 0,88% menjadi Rp34.543 per kg, dan ikan bandeng naik 0,9% menjadi Rp35.020 per kg.

    Harga garam konsumsi naik 1,13% menjadi Rp11.763 per kg. Harga daging kerbau beku impor naik 0,83% menjadi Rp110.159 per kg dan daging kerbau segar lokal naik 1,3% menjadi Rp147.121 per kg. 

    Sebagai informasi, harga pangan dalam laman tersebut akan terus bergerak seiring masuknya data dari pasar-pasar se-Indonesia, dengan harga final pada pukul 13.00 WIB.

  • Gubernur Khofifah pantau pasokan bahan pokok di Pasar Besar Madiun

    Gubernur Khofifah pantau pasokan bahan pokok di Pasar Besar Madiun

    Secara umum, kondisi pasar sangat baik, tidak ada kenaikan harga yang signifikan.

    Madiun (ANTARA) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memantau pasokan dan ketersediaan bahan pangan pokok di Kota Madiun dengan mengunjungi Pasar Besar guna memastikan distribusi aman dan harga terkendali.

    Dengan didampingi Wali Kota Madiun Maidi, Gubernur Khofifah mendatangi lapak-lapak pedagang dan berbincang untuk menanyakan pasokan barang kebutuhan pokok dalam menghadapi Lebaran 2025.

    “Semua barang kebutuhan pokok, terpantau aman. Beras, telur, minyak goreng, dan gula, harga jualnya masih di bawah HET. Yang penting, suplai bahan pangan lancar dan stok terjamin aman,” ujar Khofifah.

    Menurut dia, Pasar Besar Madiun yang merupakan salah satu pasar tradisional yang dipantau untuk pengukuran inflasi dan deflasi di Jawa Timur terlihat ramai dikunjungi oleh masyarakat. Hal itu menunjukkan daya beli masyarakat yang cukup baik, terutama menjelang Lebaran.

    “Jadi, pasar ini menjadi salah satu sampel yang diawasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dalam melakukan pengukuran inflasi di wilayah Jawa Timur. Tadi kami lihat pasar cukup ramai, artinya daya beli masyarakat cukup bagus,” kata Gubernur Khofifah.

    Wali Kota Madiun Maidi yang mendampingi Khofifah menyampaikan terima kasih karena Gubernur Jatim sudah memberikan perhatian pada Kota Madiun.

    Tidak hanya mengecek harga dan pasokan, Gubernur pertama perempuan di Jatim itu juga memborong berbagai produk jualan pedagang, kemudian membagikannya kepada pengunjung pasar.

    Gubernur juga membagikan bantuan sembako kepada abang becak dan santunan kepada anak-anak duafa.

    “Alhamdulillah, Bu Gubernur ke sini untuk mengecek harga kebutuhan pokok. Ke Madiun karena kota ini salah satu daerah untuk mengukur inflasi atau deflasi oleh BPS,” kata Wali Kota Maidi.

    Maidi menjelaskan bahwa pemantauan tersebut bertujuan untuk memastikan kestabilan harga serta ketersediaan bahan pangan saat Lebaran.

    “Secara umum, kondisi pasar sangat baik, tidak ada kenaikan harga yang signifikan. Harga-harga juga masih dalam batas wajar dan tidak terjadi inflasi tinggi,” kata Maidi.

    Ia menjelaskan bahwa kondisi harga yang cukup stabil tersebut tak terlepas dari upaya Pemerintah Kota Madiun, salah satunya melalui program Warung Tekan Inflasi. Warung itu menyediakan bahan kebutuhan pokok di sejumlah titik dengan harga lebih murah.

    “Fungsinya untuk mengendalikan harga dan menjaga daya beli masyarakat. Saat harga di pasar naik, masyarakat bisa belanja di warung tekan inflasi,” katanya.

    Pantauan harga di pasaran, harga beras medium Rp13 ribu per kilogram, gula Rp17 ribu per kilogram, minyak goreng merek Minyakita Rp15.700,00 per liter, telur ayam ras Rp25 ribu per kilogram, dan daging ayam Rp35 ribu per kilogram.

    Untuk komoditas cabai, cabai rawit Rp75 ribu/kg, cabai merah keriting Rp50 ribu/kg, dan cabai merah besar Rp55 ribu/kg, sedangkan harga bawang merah Rp50 ribu/kg dan bawang putih Rp38 ribu/kg.

    Wali Kota Maidi mengatakan bahwa pasokan bahan pangan di Madiun dalam kondisi aman.

    Dengan kondisi tersebut, baik Gubernur Khofifah maupun Wali Kota Maidi berharap masyarakat dapat berlebaran dengan tenang, tanpa cemas akan kelangkaan atau lonjakan harga bahan pangan yang fantastis.

    Pewarta: Louis Rika Stevani
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Harga Cabai Rawit Tembus Rp 100 Ribu Per Kg Menjelang Lebaran 2025 – Halaman all

    Harga Cabai Rawit Tembus Rp 100 Ribu Per Kg Menjelang Lebaran 2025 – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Harga cabai rawit merah di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mencapai Rp 100.000 per kilogram dua hari menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

    Berdasarkan pantauan Tribunnews, rata-rata harga cabai rawit merah menyentuh Rp 100.000 per kg. Selain cabai merah, bawang merah juga menyentuh harga Rp 60.000 per kg.

    “Harga bawang merah Rp 60.000 per kg, bawang putih juga sama Rp 60.000 per kg. Cabai rawit merah Rp 100.000 per kg,” kata Siti, pedagang di Pasar Minggu, Sabtu (29/3/2025).

    Senada, pedagang lainnya bernama Fajar menyebut harga cabai sudah melebihi harga bawang merah maupun bawang putih. Untuk cabai rawit keriting saja Rp 80.000 per kg.

    “Cabai rawit keriting Rp 80.000 per Kg, cabai rawit Rp 100.000 per kg,” kata Fajar.

    Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga bawang merah ukuran sedang naik 4,13 persen setara Rp 1.900 menjadi Rp 47.950 per kilogram.

    Harga cabai merah besar naik 10,4 persen setara Rp 5.650 per Kg menjadi Rp 60.000. Cabai merah keriting naik 14,49 persen setara Rp 7.950 menjadi Rp 62.800 per kg. 

    Cabai rawit hijau naik 12,37 persen setara Rp 7.600 menjadi Rp 69.050 per kg, cabai rawit merah naik 10,97 persen atau setara Rp 9.700 menjadi Rp 98.150 per kg.

    Daging ayam ras segar naik 6,08 persen setara Rp 2.200 menjadi Rp 38.400 per kg, daging sapi kualitas 1 naik 5,42 persen setara Rp 7.600 menjadi Rp 147.950 per Kg.

    Gula pasir kualitas premium naik 2,02 persen menjadi Rp 20.250 per kg. Sedangkan gula pasir lokal naik 0,27 persen menjadi Rp 18.800 per kg. Harga minyak goreng curah naik 0,53 persen menjadi Rp 18.900 per kg.

    Telur ayam ras secara naik 0,83 persen menjadi Rp 30.550 per Kg serta beras kualitas bawah naik 1,44 persen menjadi Rp 14.050 per Kg.

    Sementara harga pangan yang mengalami penurunan meliputi beras kualitas bawah I turun 1,42 persen menjadi Rp 13.900 per Kg. Beras kualitas medium I turun 5,54 persen menjadi Rp 14.500 per Kg. Beras kualitas medium II turun 4,95 persen menjadi Rp 14.550 per Kg.

    Beras kualitas super U turun 3,28 persen menjadi Rp 16.200 per Kg. Beras kualitas super II turun 3,07 persen menjadi Rp 15.800. Daging sapi kualitas 2 turun 1,17 persen menjadi Rp 130.750 per Jg dan minyak goreng kemasan bermerek I turun 1,12 persen menjadi Rp 22.000 per Kg.

     

     

  • KPPU sebut stok pangan aman meski mengalami kenaikan jelang Lebaran

    KPPU sebut stok pangan aman meski mengalami kenaikan jelang Lebaran

    Kenaikan harga bawang putih tersebut diduga disebabkan oleh kenaikan harga di tingkat importir dan distributor,

    Jakarta (ANTARA) – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyatakan, stok komoditas pangan yang dibutuhkan masyarakat menjelang Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah terpantau aman, meski rata-rata mengalami kenaikan harga.

    Anggota KPPU Eugenia Mardanugraha dalam pernyataan di Jakarta, Sabtu menyebutkan, ketersediaan stok komoditas pangan tersebut sudah dipastikan melalui survei yang dilakukan pihaknya di pasar modern dan tradisional di tujuh Kantor Wilayah KPPU.

    Daerah tersebut antara lain yakni, Medan, Lampung, Bandung, Surabaya, Samarinda, Makassar, dan Yogyakarta.

    “Pemantauan dilakukan terhadap harga berbagai komoditas pangan dan perbandingannya dengan Harga Acuan Penjualan (HAP) atau Harga Eceran Tertinggi (HET) dari Badan Pangan Nasional, serta komparasi dibandingkan harga di awal Ramadhan, “katanya.

    Berdasarkan data yang dihimpun pihaknya, diketahui bahwa cabai rawit mengalami kenaikan signifikan hampir di seluruh wilayah Indonesia. Terutama di Bandung harga di pasar tradisional mencapai Rp115.000 per kilogram atau naik sebesar 53 persen.

    Sementara di pasar modern juga mengalami kenaikan dengan harga kenaikan tertinggi di wilayah Samarinda yaitu mencapai Rp167.450 per kilogram, di susul Bandung dan Yogyakarta.

    Bawang putih juga mengalami kenaikan harga yang signifikan dari saat awal Ramadhan, dengan kisaran kenaikan harga tertinggi sebesar Rp8.000 per kilogram, khususnya di wilayah Surabaya, Makassar dan Yogyakarta dengan variasi harga jual bawang putih sebesar Rp42.000 sampai Rp47.500 per kilogram.

    Untuk di pasar modern, kenaikan signifikan tercatat di wilayah Medan, Lampung, Makassar dan Yogyakarta dengan rentang harga jual berkisar Rp46.000 sampai Rp 63.000 per kilogram.

    “Kenaikan harga bawang putih tersebut diduga disebabkan oleh kenaikan harga di tingkat importir dan distributor,” ujarnya.

    Dari sisi stok, tercatat mayoritas terpantau tersedia di pasar tradisional dan pasar modern di seluruh wilayah Indonesia, sehingga kebutuhan masyarakat masih dapat terpenuhi tanpa adanya indikasi kelangkaan.

    Disampaikan, menindaklanjuti hasil survei tersebut, KPPU akan terus mendalami dan melakukan pengawasan untuk memastikan apakah kenaikan-kenaikan harga yang terjadi disebabkan mekanisme pasar atau perilaku anti persaingan usaha.

    Ia menyampaikan, selain melakukan
    pengawasan secara langsung, KPPU juga berkolaborasi dengan berbagai stakeholder dalam upaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan stok komoditas pangan.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025