Produk: bawang putih

  • Daftar Harga Pangan Hari Ini, Cek Daftar Lengkapnya agar Kantong Aman!

    Daftar Harga Pangan Hari Ini, Cek Daftar Lengkapnya agar Kantong Aman!

    Jakarta: Kabar terbaru dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) pagi ini, Rabu 16 April 2025, mencatatkan berbagai pergerakan harga pangan di pasar. 
     
    Fluktuasi ini penting untuk diperhatikan agar kamu bisa mengatur ulang strategi belanja harian atau bulanan dengan lebih cermat.
    Harga cabai dan telur 
    Merangkum Antara, Rabu, 16 April 2025, harga cabai rawit merah turun menjadi Rp74.167 per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp81.691 per kg. Kabar baik buat pecinta pedas! Tapi, telur ayam ras naik tipis jadi Rp29.276 per kg dari Rp29.054 per kg.

    Harga beras dan daging 
    Harga beras premium naik ke Rp16.033 per kg, beras medium juga ikut naik ke Rp14.300 per kg. Namun, beras SPHP Bulog justru turun ke Rp12.486 per kg.
     
    Untuk daging, sapi murni dibanderol Rp140.455 per kg (naik dari Rp136.035), dan daging ayam ras naik sedikit ke Rp35.581 per kg.
     

    Harga bawang, cabai merah, dan kedelai
    Bawang merah: Rp46.000 per kg (naik sebelumnya Rp45.486)
    Bawang putih: Rp46.222 per kg (naik sebelumnya Rp44.870)
    Cabai merah keriting: Rp56.077 per kg (turun sebelumnya Rp59.021)
    Cabai merah besar: Rp56.364 per kg (naik sebelumnya Rp51.795)
    Kedelai impor: Rp10.200 per kg (turun)
    Harga minyak, gula, dan tepung
    Gula konsumsi: Rp18.618 per kg (turun tipis dari sebelumnya Rp18.534)
    Minyak goreng kemasan: Rp18.412 per liter (turun dari sebelumnya Rp20.759)
    Minyak goreng curah: Rp16.818 per liter (turun dari sebelumnya Rp17.942)
    Minyakita: Rp16.625 per liter (turun dari sebelumnya Rp17.636)
    Tepung terigu curah: Rp9.971 per kg (turun)
    Tepung terigu kemasan: Rp12.324 per kg (turun dari sebelumnya Rp12.962)
     

    Harga ikan-ikanan 
    Ikan kembung: Rp45.000 per kg (naik dari sebelumnya Rp41.436)
    Ikan tongkol: Rp42.231 per kg (naik dari sebelumnya Rp34.506)
    Ikan bandeng: Rp44.300 per kg (naik naik dari sebelumnya Rp34.640)
    Garam konsumsi: Rp11.813 per kg (naik dari sebelumnya Rp11.664)
    Tips atur belanja di tengah fluktuasi harga
    Dengan naik-turunnya harga pangan hari ini, kamu bisa mulai mencatat komoditas yang sedang turun harganya dan memperbanyak stok sesuai kebutuhan. 

    Untuk yang naik, atur porsinya dan pertimbangkan alternatif yang lebih hemat. Pantau terus harga lewat sumber resmi seperti Panel Harga Bapanas agar bisa belanja dengan lebih bijak.
     
    Tetap cermat mengatur anggaran belanja agar dompet tetap aman dan kebutuhan dapur tetap terpenuhi!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Harga Cabai Turun, Telur dan Daging Naik

    Harga Cabai Turun, Telur dan Daging Naik

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan pergerakan harga sejumlah komoditas pangan utama pada Rabu (16/4), dengan tren fluktuasi bervariasi di tingkat pedagang eceran secara nasional. Data tercatat pada pukul 06.21 WIB dari Panel Harga Bapanas.

    Cabai rawit merah mengalami penurunan signifikan dari Rp81.691 per kilogram (kg) menjadi Rp74.167 per kg. Namun, sejumlah komoditas lain mengalami kenaikan, seperti telur ayam ras yang naik dari Rp29.054 menjadi Rp29.276 per kg.

    Di sektor beras, beras premium naik menjadi Rp16.033 per kg dari sebelumnya Rp15.562, dan beras medium naik ke Rp14.300 dari Rp13.718 per kg. Sementara itu, beras SPHP Bulog justru turun tipis ke Rp12.486 dari Rp12.611 per kg.

    Untuk bumbu dapur, bawang merah naik dari Rp45.486 ke Rp46.000 per kg, dan bawang putih bonggol naik dari Rp44.870 ke Rp46.222 per kg. Harga cabai merah keriting turun menjadi Rp56.077 per kg, sedangkan cabai merah besar naik ke Rp56.364 dari sebelumnya Rp51.795 per kg.

    Komoditas protein hewani juga mengalami kenaikan. Daging sapi murni kini di harga Rp140.455 per kg dari sebelumnya Rp136.035, sementara daging ayam ras naik tipis menjadi Rp35.581 dari Rp35.537 per kg.

    Harga minyak goreng menunjukkan tren penurunan. Minyak goreng kemasan turun ke Rp18.412 per liter, minyak curah turun ke Rp16.818, dan Minyakita berada di Rp16.625 per liter.

    Sementara itu, tepung terigu curah turun ke Rp9.971 per kg, dan tepung kemasan turun ke Rp12.324 per kg. Harga gula konsumsi juga sedikit turun menjadi Rp18.618 per kg dari sebelumnya Rp18.534.

  • Bawang merah Rp42.267/kg dan cabai rawit Rp73.733/kg

    Bawang merah Rp42.267/kg dan cabai rawit Rp73.733/kg

    Pedagang menunjukkan bawang merah di Pasar Senen, Jakarta. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/tom/pri.

    Bapanas: Bawang merah Rp42.267/kg dan cabai rawit Rp73.733/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 15 April 2025 – 09:23 WIB

    Elshinta.com –  Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga bawang merah di tingkat konsumen Rp42.267 per kilogram (kg) ketimbang hari sebelumnya Rp45.431 per kg, sedangkan cabai rawit merah turun menjadi Rp73.733 per kg dari sebelumnya Rp81.561 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Selasa pukul 06.12 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp14.680 per kg turun tipis dari sebelumnya di harga Rp15.556 per kg. Sedangkan harga beras medium di harga Rp13.067 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp13.709 per kg, lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.400 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.613 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak di harga Rp5.600 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp6.281 per kg, dan kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.110 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp10.693 kg. Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp44.500 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp45.013 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp48.333 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp58.540 per kg, lalu cabai merah besar di harga Rp40.000 per kg turun tipis dari hari sebelumnya tercatat Rp52.971 per kg. Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp123.100 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp135.689 per kg. Kemudian daging ayam ras Rp33.250 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp35.761 per kg.

    Lalu telur ayam ras di harga Rp27.316 per kg turun dari sebelumnya Rp29.113 per kg, gula konsumsi di harga Rp17.688 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.538 per kg.

    Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp19.063 per liter turun dari hari sebelumnya tercatat Rp20.728 per liter; minyak goreng curah di harga Rp16.936 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp17.894 per liter; MinyaKita di harga Rp16.940 per liter turun dari sebelumnya di level Rp17.613 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp9.250 per kg atau turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp9.819 per kg, lalu tepung terigu kemasan di harga Rp11.844 per kg atau turun dari sebelumnya tercatat Rp12.964 per kg.

    Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp35.071 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp41.446 per kg, dan ikan tongkol di harga Rp29.667 per kg turun dari sebelumnya Rp34.681 per kg, lalu ikan bandeng di harga Rp32.019 per kg turun dari sebelumnya Rp34.625 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp9.219 per kg turun dari hari harga sebelumnya tercatat Rp11.634 per kg.

    Sumber : Antara

  • Presiden Prabowo Hapus Kuota Impor Pangan, Analis: Inilah Saatnya Akhiri Ekonomi Rente – Halaman all

    Presiden Prabowo Hapus Kuota Impor Pangan, Analis: Inilah Saatnya Akhiri Ekonomi Rente – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini mengumumkan kebijakan penghapusan kuota impor untuk komoditas pangan penting seperti daging dan bawang putih.

    Langkah ini bertujuan untuk mendorong stabilitas harga dan keberlanjutan pasokan pangan dalam negeri.

    Namun, menurut analis kebijakan pangan, Syaiful Bahari, penghapusan kuota ini perlu diikuti dengan revisi peraturan yang mengatur impor agar kebijakan Presiden tidak hanya menjadi wacana semata.

    Syaiful menegaskan bahwa beberapa peraturan yang mengatur impor pangan, seperti Permentan Nomor 17 Tahun 2022 dan Permendag Nomor 20 Tahun 2021, harus dicabut atau direvisi. Jika tidak, perintah Presiden akan kehilangan dampaknya, karena regulasi-regulasi tersebut masih menciptakan potensi monopoli dan ketidakadilan dalam distribusi impor.

    “Peraturan-peraturan tersebut berisi pasal-pasal yang mengatur impor daging dan hortikultura,” kata Syaiful.

    Menurut Syaiful, peraturan-peraturan tersebut menciptakan ketidaksetaraan antara BUMN dan pihak swasta yang ingin ikut terlibat dalam impor. Pelaku usaha swasta yang tidak berafiliasi dengan BUMN sering kali kesulitan untuk mendapatkan penunjukan sebagai importir atau kuota impor.

    Selain itu, penetapan kuota impor daging diputuskan melalui Ratas Kemenko Perekonomian atau Pangan berdasarkan neraca komoditi dari Bapanas. 

    “Regulasi ini tentu saja menciptakan potensi monopoli impor dan pengendalian harga oleh BUMN atau swasta yang berafiliasi dengan BUMN sebagai distributor. Pelaku usaha lain di luar BUMN, selain sulit mendapat penunjukan sebagai importir, juga peluang untuk mendapatkan kuota sangat kecil,” kata Syaiful. 

    Syaiful juga mengungkapkan bahwa kebijakan kuota impor selama ini telah menyebabkan gejolak harga yang tidak terkendali di pasar, terutama pada komoditas hortikultura seperti bawang putih dan buah impor. 

    Menurutnya, fenomena ini merugikan masyarakat dan menciptakan ekonomi rente, di mana segelintir pihak mendapatkan keuntungan besar sementara rakyat terbebani harga tinggi.

    Lebih lanjut, Syaiful menyoroti bahwa Ombudsman RI bahkan telah mengungkapkan kerugian masyarakat yang mencapai Rp4,5 triliun akibat permainan kuota impor bawang putih. Laporan ini pun menunjukkan bahwa kebijakan impor tersebut merugikan ekonomi negara dan masyarakat kecil.

    “Sebenarnya, peringatan ini sudah disampaikan oleh Ombudsman RI dalam Laporan Hasil Akhir Pemeriksaan (LHAP) akhir 2023, menyebutkan kerugian masyarakat atas permainan kuota impor bawang putih mencapai Rp. 4,5 triliun. Bahkan, sebelum perang tarif diluncurkan oleh Trump, Amerika Serikat sudah merilis Laporan Estimasi Perdagangan Nasional Tahunan Perwakilan Dagang Amerika Serikat (United State Trade Representative/USTR) pada Maret 2025 yang menyoroti RIPH sebagai salah satu isu non tarif barrier,” ujarnya. 

    Syaiful optimistis penghapusan kuota impor tidak akan mengganggu upaya pemerintah untuk mencapai swasembada pangan. Ia menjelaskan bahwa komoditas yang dibebaskan dari sistem kuota impor adalah produk pangan yang memang sulit diproduksi di dalam negeri atau, jika diproduksi, tidak secara efisien.

    Menurutnya, tidak ada negara yang 100 persen swasembada, beberapa produk pangan memang tidak bisa diproduksi di dalam negeri atau hanya dapat diproduksi dengan biaya yang tinggi. Jadi, penghapusan kuota impor justru membuka ruang untuk kebijakan yang lebih adil dan efisien.

    “Jadi, kalau ada yang mengatakan penghapusan kuota impor pangan ini akan mengancam produk pertanian lokal, itu salah besar,” katanya.

    Sebagai solusi, Syaiful menyarankan agar penghapusan kuota impor digantikan dengan kebijakan tarifisasi yang wajar dan variatif, tergantung pada jenis komoditas yang diimpor. Hal ini akan memungkinkan negara untuk mengumpulkan dana yang dapat digunakan untuk mendukung petani lokal dan meningkatkan daya saing produk pertanian Indonesia di pasar global.

    Sebagaimana yang disampaikan Menkeu Sri Mulyani dalam pernyataannya bahwa “negara selama ini tidak pernah mendapat pemasukan dari penerapan kuota impor”.

    “Dana dari tarifisasi ini bisa digunakan untuk program-program yang menguatkan daya saing produk pertanian dalam negeri, agar Indonesia tidak tertinggal dari negara lain. Pada saat yang sama, konsumen bisa mendapatkan harga yang lebih terjangkau,” tambahnya.

     
     
     

     

  • Harga Pangan Hari Ini (14/4): Cabai, Bawang, hingga Beras Kompak Naik

    Harga Pangan Hari Ini (14/4): Cabai, Bawang, hingga Beras Kompak Naik

    Bisnis.com, JAKARTA – Mayoritas harga pangan hari ini mengalami kenaikan secara rata-rata nasional. Kenaikan harga terjadi pada komoditas beras, bawang putih bonggol, cabai, daging hingga telur ayam. 

    Berdasarkan data panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Kamis (20/3/2025) pukul 07.45 WIB, harga beras premium berada dikisaran Rp15.5822 atau naik 0,2% hari ini dibandingkan hari sebelumnya. 

    Harga beras SPHP secara nasional juga mengalami kenaikan 0,15% menjadi Rp12.631 per kg hari ini dan harga beras medium naik 0,33% menjadi Rp13.735 per kg. 

    Tak hanya beras, harga bawang putih bonggol juga naik secara nasional sebesar 0,07% menjadi Rp44.969 per kg dari hari sebelumnya dan harga bawang merah turun 0,01% menjadi Rp45.265 per kg. 

    Komoditas daging sapi murni juga mengalami kenaikan 0,05% menjadi Rp136.546 per kg. Harga daging ayam ras naik 0,06% menjadi Rp35.940 per kg dan telur ayam ras naik 0,31% menjadi Rp29.189 per kg.

    Di sisi lain, harga cabai rawit merah naik 0,83% menjadi Rp80.834 per kg, sementara harga cabai merah keriting naik 1,09% menjadi Rp57.592 per kg dan cabai merah besar naik 1,25% menjadi Rp52.564

    Tak hanya itu, harga kedelai biji kering (impor) turun 0,4% menjadi Rp10.710 per kg, sedangkan harga gula konsumsi naik 0,06% menjadi Rp18.548 per kg. 

    Lebih lanjut, harga minyak goreng kemasan turun tipis di kisaran Rp20.638 per kg. Sementara itu, harga minyak goreng curah turun 0,13% menjadi Rp17.935 per kg. 

    Komoditas pangan lainnya yang turun yaitu harga tepung terigu curah turun 0,01% menjadi Rp9.806 per kg dan harga tepung terigu kemasan naik 0,407% menjadi Rp12.949 per kg. Harga jagung tingkat peternak naik 0,53% menjadi Rp6.123 per kg. 

    Di samping itu, harga pangan ikan hari ini bervariasi. Adapun, harga ikan kembung turun 0,37% menjadi Rp41.610 per kg dan ikan tongkol naik 0,11% menjadi Rpa34.656 per kg, sementara ikan bandeng turun 0,57% menjadi Rp34.533 per kg. 

  • Rahasia Lezat Bebek Bumbu Hitam ala Bebek Carok Metro yang Wajib Kamu Coba!

    Rahasia Lezat Bebek Bumbu Hitam ala Bebek Carok Metro yang Wajib Kamu Coba!

    Indonesia adalah surga kuliner yang
    menyimpan beragam cita rasa khas dari berbagai daerah. Salah satu hidangan yang
    semakin populer di kalangan pencinta makanan pedas dan kaya rempah adalah bebek bumbu hitam. Sajian ini dikenal
    karena rasa gurih, aroma yang khas, dan warna gelap pekat yang menggugah
    selera. Salah satu tempat yang menyajikan versi terbaik dari menu ini adalah Bebek Carok Metro, yang kini menjadi
    destinasi kuliner wajib di kota Metro, Lampung.

    Apa yang membuat bebek bumbu hitam di Bebek
    Carok Metro begitu spesial? Mari kita bahas lebih dalam!

    1. Asal-Usul Bebek Bumbu
    Hitam

    Cita Rasa Tradisional
    Madura

    Bebek bumbu hitam berasal dari pulau Madura,
    daerah yang terkenal dengan masakan berbumbu kuat dan pedas. Ciri khas dari
    bebek bumbu hitam adalah penggunaan rempah-rempah khas seperti kluwek, kemiri,
    ketumbar, bawang merah, bawang putih, dan tentunya cabai rawit. Kombinasi ini
    menciptakan rasa yang kaya dan kompleks—manis, gurih, dan pedas dalam satu
    gigitan.

    Kluwek adalah bahan utama yang memberikan
    warna hitam pekat pada masakan ini. Biji ini dikenal memiliki rasa sedikit
    pahit dan asam, namun ketika diolah dengan benar, justru menghasilkan sensasi
    rasa yang sangat lezat. Di tangan ahli masak khas Madura, kluwek mampu menyatu
    dengan bumbu lain dan menghasilkan aroma yang menggoda.

    Teknik Memasak yang Khas

    Kunci dari kelezatan bebek bumbu hitam
    juga terletak pada teknik memasaknya. Biasanya, bebek akan diungkep terlebih
    dahulu selama beberapa jam agar empuk dan bumbu meresap. Proses ungkep ini juga
    memungkinkan daging bebek menjadi lebih lembut, tidak alot, dan mudah lepas
    dari tulangnya.

    Setelah itu, bebek digoreng sebentar
    untuk memberikan tekstur luar yang renyah. Bumbu hitamnya kemudian disiramkan
    di atas bebek goreng panas, menciptakan aroma khas yang sulit ditolak.

    2. Keunikan Bebek Carok Metro

    Lokasi dan Suasana Warung
    Bebek Carok Metro

    Bebek Carok Metro berlokasi di Kota
    Metro, Lampung. Meski tempatnya tidak mewah, suasana warungnya cukup nyaman dan
    bersih. Mengusung konsep warung makan khas Madura, tempat ini menghadirkan
    suasana sederhana yang membuat siapa pun merasa seperti makan di rumah sendiri.

    Warung ini menjadi favorit banyak orang,
    mulai dari pelajar, pekerja kantoran, hingga wisatawan luar kota yang sengaja
    datang untuk mencicipi kelezatan bebek
    bumbu hitam.

    Menu Favorit dan
    Keunggulan Rasa

    Menu andalan di sini tentu saja bebek bumbu hitam. Porsinya besar,
    dengan bumbu hitam yang melimpah. Bumbu yang disajikan tidak hanya sebagai
    pelengkap, tetapi benar-benar menjadi pusat dari kelezatan masakan ini.

    Rasa yang dihadirkan begitu kaya dan
    kompleks. Perpaduan rasa manis, pedas, gurih, dan sedikit pahit dari kluwek
    berpadu sempurna dengan daging bebek yang empuk. Selain itu, sambal carok khas
    warung ini juga menjadi pelengkap yang tidak bisa dilewatkan.

    Para pelanggan memuji tekstur dagingnya
    yang tidak amis dan bumbunya yang benar-benar meresap hingga ke tulang. Tidak
    heran jika bebek carok metro sering
    disebut sebagai salah satu sajian bebek terenak di Lampung.

    3. Alasan Mengapa Bebek Bumbu
    Hitam Disukai

    Perpaduan Rasa yang Unik

    Apa yang membuat bebek bumbu hitam begitu digemari adalah perpaduan rasa yang unik.
    Bukan sekadar pedas atau gurih, tapi ada sensasi manis, pahit, dan aroma khas
    yang menyatu dalam setiap suapan. Ini bukan sekadar masakan bebek biasa; ini
    adalah pengalaman kuliner yang kaya akan budaya dan tradisi.

    Bagi pecinta makanan dengan cita rasa
    dalam, bebek bumbu hitam memberikan
    kepuasan tersendiri yang sulit ditemukan pada masakan bebek lainnya.

    Aroma Rempah yang
    Menggugah Selera

    Rempah-rempah yang digunakan tidak hanya
    memperkaya rasa, tetapi juga menghadirkan aroma yang menggoda. Begitu bumbu
    hitam disajikan di atas bebek panas, aromanya langsung membangkitkan selera
    makan.

    Tak sedikit pelanggan yang mengatakan
    bahwa aroma bumbu inilah yang pertama kali membuat mereka jatuh cinta dengan bebek carok metro.

    4. Tips Menikmati Bebek Carok
    Metro

    Waktu Terbaik untuk
    Berkunjung

    Jika kamu ingin menikmati bebek bumbu
    hitam dengan tenang, disarankan datang sebelum jam makan siang atau makan
    malam. Pada jam-jam tersebut, antrian bisa cukup panjang karena banyaknya
    pelanggan yang datang.

    Agar tidak kehabisan, ada baiknya kamu
    melakukan pemesanan terlebih dahulu melalui telepon atau media sosial mereka.

    Rekomendasi Menu
    Pendamping

    Untuk pengalaman makan yang lebih
    lengkap, jangan lupa pesan nasi putih hangat, lalapan segar seperti timun dan
    kemangi, serta es teh manis sebagai penetral pedasnya sambal carok. Kombinasi
    ini akan membuat kamu ketagihan.

    Jika kamu menyukai pedas ekstrem, cobalah
    sambal carok dengan porsi tambahan. Rasanya pedas, segar, dan cocok dipadukan
    dengan bumbu hitam yang cenderung manis dan pekat.

    5. Review Pengunjung tentang
    Bebek Carok Metro

    Ulasan Pelanggan yang
    Pernah Makan di Sana

    Banyak pengunjung yang memberikan review
    positif mengenai bebek carok metro.
    Di platform seperti Google Review dan Instagram, kamu bisa menemukan banyak
    testimoni yang membuktikan kelezatan menu di sana.

    Salah satu pengunjung menuliskan:
    “Rasanya mantap! Bebeknya empuk, bumbunya pekat, dan sambalnya juara. Wajib
    banget balik lagi ke sini.”

    Ada juga yang mengatakan bahwa mereka
    rela menempuh jarak puluhan kilometer hanya untuk makan di warung ini. Itu
    membuktikan bahwa kelezatan bebek bumbu
    hitam di Bebek Carok Metro memang tidak main-main.

    Kenapa Harus Coba Sekali
    Seumur Hidup

    Kalau kamu adalah pecinta kuliner sejati,
    mencicipi bebek bumbu hitam dari
    Bebek Carok Metro adalah suatu keharusan. Ini bukan hanya tentang rasa, tapi
    juga tentang budaya kuliner lokal yang patut diapresiasi.

    Selain itu, makanan ini bisa menjadi
    referensi menarik jika kamu ingin membuka usaha kuliner khas daerah yang unik
    dan belum banyak pesaingnya. Cita rasa bebek bumbu hitam terbukti disukai oleh
    berbagai kalangan.

    6. Kesimpulan dan Ajakan

    Bebek bumbu hitam bukan hanya sekadar
    makanan, tapi bagian dari kekayaan kuliner Nusantara yang patut dilestarikan.
    Di tangan kreatif Bebek Carok Metro, sajian ini naik kelas menjadi hidangan
    yang elegan, menggugah selera, dan tentunya membuat ketagihan.

    Buat kamu yang sedang mencari tempat
    makan enak di Metro, Lampung, atau penasaran seperti apa rasanya bebek dengan
    bumbu hitam khas Madura, datanglah ke Bebek Carok Metro. Dijamin kamu akan
    kembali lagi!

  • Telur ayam ras Rp28.692/kg, cabai rawit Rp84.751/kg

    Telur ayam ras Rp28.692/kg, cabai rawit Rp84.751/kg

    Ilustrasi – Pedagang menyortir telur ayam ras untuk pembeli di Pasar baru, Indramayu, Jawa Barat. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

    Bapanas: Telur ayam ras Rp28.692/kg, cabai rawit Rp84.751/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 13 April 2025 – 09:23 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga telur ayam ras di tingkat konsumen mencapai Rp28.692 per kilogram (kg) dibandingkan hari sebelumnya Rp29.100 per kg, sedangkan cabai rawit merah naik menjadi Rp84.751 per kg dari sebelumnya Rp80.170 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Minggu pukul 08.30 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.303 per kg naik tipis dari sebelumnya di harga Rp15.551 per kg. Sedangkan harga beras medium di harga Rp13.426 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp13.690 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.519 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.612 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak di harga Rp5.694 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp6.091 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.704 per kg naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp10.667 kg. Berikutnya komoditas bawang merah di harga Rp43.346 per kg turun dari sebelumnya Rp45.266 per kg, bawang putih bonggol di harga Rp43.609 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp44.936 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp55.575 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp56.972 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp48.251 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp51.913 per kg. Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp136.433 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp136.472 per kg. Kemudian daging ayam ras Rp35.476 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp35.917 per kg.

    Lalu komoditas gula konsumsi di harga Rp18.370 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.537 per kg. Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp20.086 per liter turun dari hari sebelumnya tercatat Rp20.637 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.485 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp17.958 per liter; Minyakita di harga Rp17.368 per liter turun dari sebelumnya di level Rp17.638 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp9.580 per kg atau turun dari sebelumnya tercatat Rp9.807 per kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.585 per kg atau turun dari sebelumnya tercatat Rp12.940 per kg.

    Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp41.502 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp41.764 per kg; ikan tongkol di harga Rp34.622 per kg turun dari sebelumnya Rp34.656 per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp33.470 per kg turun dari sebelumnya Rp34.731 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.504 per kg turun dari hari harga sebelumnya tercatat Rp11.715 per kg. Sementara itu, daging kerbau beku impor di harga Rp106.533 per kg turun dari sebelumnya Rp107.000 per kg; lalu daging kerbau segar lokal di harga Rp120.000 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp140.972 per kg.

    Sumber : Antara

  • Harga Pangan Hari Ini 13 April: Cabai Rawit Merah Naik Gila-gilaan

    Harga Pangan Hari Ini 13 April: Cabai Rawit Merah Naik Gila-gilaan

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga cabai rawit merah, bawang merah, bawang putih, hingga minyak goreng Minyakita secara nasional masih merangkak naik pada akhir pekan ini. Namun, harga pangan yang bersumber dari protein hewani, seperti daging sapi, daging ayam ras, serta telur ayam mulai melandai.

    Melansir Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Minggu (13/4/2025) pukul 09.00 WIB, harga rata-rata cabai rawit merah secara nasional mencapai Rp82.292 per kilogram di tingkat konsumen.

    Padahal, semestinya harga acuan penjualan (HAP) nasional cabai rawit merah adalah di kisaran Rp40.000–Rp57.000 per kilogram di tingkat konsumen.

    Adapun, harga cabai rawit merah termahal mencapai Rp141.667 per kilogram di Papua Tengah, sedangkan harga termurah dibanderol Rp52.500 per kilogram di Sulawesi Barat.

    Sementara itu, harga rata-rata cabai merah keriting juga terpantau sedikit melampaui harga acuan penjualan (HAP) Rp37.000–Rp55.000 per kilogram. Rata-rata harganya adalah Rp56.574 per kilogram. Untuk harga rata-rata cabai merah besar di tingkat konsumen dibanderol Rp48.736 per kilogram.

    Kenaikan harga pangan juga terjadi bawang merah dengan harga rata-ratanya dibanderol Rp43.536 per kilogram. Untuk diketahui, HAP nasional bawang merah di tingkat konsumen adalah Rp36.000–Rp41.500 per kilogram.

    Di sisi lain, harga rata-rata bawang putih bonggol secara nasional adalah Rp43.868 per kilogram. Harganya juga melampaui HAP nasional yang semestinya di rentang Rp38.000–Rp40.000 per kilogram.

    Jika menengok pangan lainnya, harga rata-rata beras premium di tingkat konsumen secara nasional mencapai Rp15.435 per kilogram, sedangkan harga eceran tertinggi (HET) adalah Rpp14.900 per kilogram.

    Di sisi lain, harga rata-rata beras medium juga naik secara nasional menjadi Rp13.569 per kilogram, sedangkan HET nasional adalah Rp12.500 per kilogram. Untuk harga rata-rata beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di tingkat konsumen dibanderol Rp12.585 per kilogram.

    Harga rata-rata minyak goreng kemasan sederhana merek Minyakita masih melampaui HET Rp15.700 per liter. Terpantau, harga rata-rata Minyakita dibanderol Rp17.446 per liter di tingkat konsumen secara nasional. Harga Minyakita termahal tembus Rp19.000 per liter di Maluku dan terendah Rp15.500 per liter di Papua Barat Daya.

    Di sisi lain, harga rata-rata untuk minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah masing-masing dibanderol Rp20.304 per liter dan Rp17.612 per liter di tingkat konsumen.

    Kemudian, harga rata-rata gula konsumsi adalah Rp18.418 per kilogram dan garam konsumsi seharga Rp11.492 per kilogram. Lalu, harga rata-rata tepung terigu kemasan dan tepung terigu curah masing-masing dibanderol Rp12.632 per kilogram dan Rp9.586 per kilogram.

    Untuk harga pangan yang bersumber protein hewani seperti daging sapi murni di tingkat konsumen mulai melandai. Harga rata-rata daging sapi murni dibanderol Rp137.035 per kilogram. Harganya berada di bawah HAP nasional di level Rp140.000 per kilogram.

    Kendati demikian, daging sapi murni termahal mencapai ke harga Rp170.000 per kilogram di Kalimantan Selatan, sedangkan harga daging sapi murni terendah dipatok Rp96.000 per kilogram di Maluku.

    Lebih lanjut, harga daging ayam ras secara rata-rata nasional dibanderol Rp35.634 per kilogram, atau berada di HAP nasional Rp40.000. Sementara itu, harga rata-rata telur ayam ras sedikit di bawah HAP nasional Rp30.000 per kilogram, atau dibanderol Rp29.006 per kilogram secara nasional.

    Untuk ikan, harga rata-rata ikan kembung mencapai Rp41.970 per kilogram, ikan tongkol Rp34.252 per kilogram, sedangkan ikan bandeng seharga Rp33.002 per kilogram.

    Selanjutnya, harga rata-rata daging kerbau segar lokal secara nasional adalah Rp137.500 per kilogram, sedangkan harga daging impor kerbau beku Rp06.433 per kilogram.

     Terakhir, harga rata-rata jagung pakan tingkat peternak adalah Rp5.850 per kilogram dan harga rata-rata kedelai biji kering impor secara nasional adalah Rp10.659 per kilogram.

  • Bapanas: Telur ayam ras Rp28.692/kg, cabai rawit Rp84.751/kg

    Bapanas: Telur ayam ras Rp28.692/kg, cabai rawit Rp84.751/kg

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga telur ayam ras di tingkat konsumen mencapai Rp28.692 per kilogram (kg) dibandingkan hari sebelumnya Rp29.100 per kg, sedangkan cabai rawit merah naik menjadi Rp84.751 per kg dari sebelumnya Rp80.170 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Minggu pukul 08.30 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.303 per kg naik tipis dari sebelumnya di harga Rp15.551 per kg.

    Sedangkan harga beras medium di harga Rp13.426 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp13.690 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.519 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.612 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak di harga Rp5.694 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp6.091 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.704 per kg naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp10.667 kg.

    Berikutnya komoditas bawang merah di harga Rp43.346 per kg turun dari sebelumnya Rp45.266 per kg, bawang putih bonggol di harga Rp43.609 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp44.936 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp55.575 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp56.972 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp48.251 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp51.913 per kg.

    Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp136.433 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp136.472 per kg. Kemudian daging ayam ras Rp35.476 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp35.917 per kg.

    Lalu komoditas gula konsumsi di harga Rp18.370 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.537 per kg.

    Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp20.086 per liter turun dari hari sebelumnya tercatat Rp20.637 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.485 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp17.958 per liter; Minyakita di harga Rp17.368 per liter turun dari sebelumnya di level Rp17.638 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp9.580 per kg atau turun dari sebelumnya tercatat Rp9.807 per kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.585 per kg atau turun dari sebelumnya tercatat Rp12.940 per kg.

    Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp41.502 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp41.764 per kg; ikan tongkol di harga Rp34.622 per kg turun dari sebelumnya Rp34.656 per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp33.470 per kg turun dari sebelumnya Rp34.731 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.504 per kg turun dari hari harga sebelumnya tercatat Rp11.715 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku impor di harga Rp106.533 per kg turun dari sebelumnya Rp107.000 per kg; lalu daging kerbau segar lokal di harga Rp120.000 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp140.972 per kg.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Evolusi Sambal Jahe Jadi Pecak ala Masyarakat Betawi

    Evolusi Sambal Jahe Jadi Pecak ala Masyarakat Betawi

    Liputan6.com, Yogyakarta – Sambal telah menjadi pelengkap bagi beragam hidangan khas Nusantara, termasuk bagi sebagian besar masyarakat Betawi. Meski identik dengan rasa pedas, tetapi tidak semua sambal menggunakan cabai. Salah satunya adalah sambal jahe khas Betawi yang merupakan cikal bakal kuliner pecak khas Betawi.

    Mengutip dari Seni & Budaya Betawi, dalam Kuliner Cita Rasa Pedas Gigitan Nikmat yang Selalu Memikat (2019) tertulis bahwa cita rasa pedas digunakan sebagai penanda munculnya era sambal. Pada era yang berlangsung setelah 1600 M itu, bangsa Portugis, Spanyol, Belanda, dan bangsa lainnya datang ke Indonesia untuk berburu rempah.

    Sebenarnya sejak abad ke-13, cita rasa pedas dan kata sambal sudah dikenal di Indonesia. Namun, saat itu belum diketahui secara pasti bagaimana cita rasa pedas itu tercipta.

    Pada era selanjutnya, bangsa Eropa yang datang ke Indonesia juga telah mengenal sambal. Sambal kerap menjadi pelengkap hidangan Indonesia, seperti rijstaffel yang dikenal oleh bangsa Belanda.

    Seiring berjalannya waktu, sambal semakin dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Hampir di setiap penjuru Nusantara terdapat tanaman cabai, termasuk cabai rawit, cabai merah, cabai keriting, dan cabai hijau yang kerap digunakan sebagai bahan pembuatan sambal.

    Dalam Eten en drinken in het Oude Java (makanan dan minuman pada masa Jawa Kuno, 2005), ahli arkeologi Jawa Kuno dari Leiden University Prof. H.I.R. Hinzler mengatakan bahwa masa Jawa Kuno (sebelum 1600) adalah masa yang merujuk pada era pra-sambal. Hal ini ditandai dengan hadirnya makanan yang didominasi warna kuning yang dihasilkan dari efek kunyit.

    Pada masa ini, sensasi pedas pada makanan diperoleh dari bagian rimpang tanaman jahe. Selainmemberi cita rasa pedas, jahe juga memberikan efek hangat.

    Jauh sebelum cabai dari Amerika Selatan masuk ke Indonesia, orang Indonesia telah memanfaatkan jahe sebagai pemberi rasa pedas. Cara ini banyak dilakukan oleh masyarakat Jawa.

    Hal ini juga tertulis dalam naskah sastra kuno dari Jawa Timur, Kakawin Bhomantaka (atau Bhomakawya). Terdapat jenis sambal bernama sambal jahe. Sambal jahe menggunakan bahan berupa bawang merah, bawang putih, cabai rawit, dan jahe.

    Konon, jahe berasal dari China dan Asia Selatan (India). Kemudian, jahe banyak ditanam dan akhirnya menyebar ke Indonesia. Bagian jahe yang paling banyak dimanfaatkan adalah bagian rimpangnya.

    Kehadiran sambal jahe di Pulau Jawa lambat laun mulai tersebar ke Betawi. Sambal jahe di Betawi kemudian bertransformasi menjadi bumbu pecak, baik itu pecak ikan mas, gurame, pecak tembang, maupum pecak lele.

    Meski berakar dari sambal jahe, pecak tetap menggunakan cabai sebagai tambahan cita rasa pedas. Bumbu pecak umumnya menggunakan bahan berupa jeruk nipis, kencur, jahe, bawang merah, cabai rawit, dan cabai merah.

    Penulis: Resla