Produk: bawang putih

  • Kebijakan pupuk Presiden Prabowo tingkatkan luas panen dan produksi beras

    Kebijakan pupuk Presiden Prabowo tingkatkan luas panen dan produksi beras

    Sumber foto: Eko Sulestyono/elshinta.com.

    Kebijakan pupuk Presiden Prabowo tingkatkan luas panen dan produksi beras
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 24 April 2025 – 15:32 WIB

    Elshinta.com – Perubahan kebijakan pupuk bersubsidi yang ditetapkan Presiden Republik (RI) Prabowo Subianto mampu memberikan hasil positif bagi ketahanan pangan. 

    Penyederhanaan regulasi dan perbaikan tata kelola distribusi pupuk bersubsidi yang telah dijalankan mendorong peningkatan luas panen dan produksi beras, dimana pada periode Januari-April 2025 diproyeksikan tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.
     
    “Apa yang sudah kita lakukan (penyederhanaan regulasi dan perbaikan tata kelola pupuk bersubsidi, Red) mendorong tingginya penebusan pupuk bersubsidi oleh petani. Hingga saat ini petani sudah menebus sekitar dua juta ton pupuk bersubsidi. Inilah yang mendorong produktivitas beras kita tertinggi,” ujar Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono di Bali, Rabu (23/4). 
     
    Pada empat bulan di awal tahun ini, potensi luas panen padi nasional diperkirakan mencapai 4,56 juta hektare (ha). Luasan ini setara dengan 13,95 juta ton beras.

    Sebagai perbandingan luas panen padi pada periode yang sama tahun lalu hanya 3,57 juta ha, dengan demikian ada peningkatan 27,69 persen. Sementara produksi beras tahun 2024 sebesar 11,07 juta ton, sehingga tahun ini diperkirakan naik sekitar 25,99 persen.
     
    Pada forum internasional industri pupuk yang salah satunya dihadiri oleh Pupuk Indonesia, Wamentan menyampaikan bahwa produktivitas tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan beras dalam negeri, Indonesia tidak perlu impor beras.

    Adapun konsumsi beras nasional di bulan Januari hingga April 2025 sekitar 10,37 juta ton, sehingga masih surplus.
     
    Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa, untuk mewujudkan percepatan swasembada pangan, Presiden Prabowo telah banyak melakukan perubahan kebijakan pupuk bersubsidi. Adapun dampak yang paling dirasakan oleh petani atas perubahan tersebut, yaitu pupuk bersubsidi dapat ditebus petani terdaftar melalui aplikasi i-Pubers Pupuk Indonesia sejak 1 Januari 2025.
     
    Wamentan mengungkapkan, penebusan pupuk bisa dilakukan mulai awal tahun karena Pemerintah telah banyak melakukan penyederhanaan regulasi.

    Sebelumnya ada 70 regulasi yang mengatur pupuk bersubsidi, mulai dari Undang-undang (UU), Peraturan Pemerintah (PP), Peraturan Presiden (Perpres), hingga Instruksi Presiden (Inpres).

    Selain itu juga masih harus menunggu Surat Keputusan (SK) Gubernur dan SK Bupati/Walikota sebelum pupuk bersubsidi didistribusikan. Mulai tahun 2025, SK tersebut tidak lagi diperlukan.
     
    “Itu kenapa ketika petani membutuhkan pupuk bersubsidi, pupuknya tidak ada. Pupuk bersubsidi baru datang ketika petani sudah panen. Presiden menginstruksikan untuk menyederhanakan sistem yang rumit, termasuk regulasi,” tegasnya.
     
    Wamentan menambahkan, untuk mendukung kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi di tahun 2025, Pemerintah juga menyederhanakan alur distribusinya.

    Apabila sebelumnya, pupuk bersubsidi didistribusikan melalui produsen, distributor, pengecer, dan ke petani. Tahun ini, alur tersebut diubah, dari produsen langsung menuju titik serah (Poktan/Kelompok Pembudidaya Ikan/Pengecer) dan ditebus oleh petani.
     
    Perubahan berikutnya yaitu pemutakhiran data Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (E-RDKK) dapat dilakukan kapanpun di tahun berjalan.

    Sementara tahun 2024 dapat diubah per empat bulan sekali di tahun berjalan, sedangkan tahun-tahun sebelumnya harus menunggu pergantian tahun atau pada penetapan alokasi baru.
     
    Wamentan melanjutkan, Pemerintah juga mengembalikan sejumlah kebijakan, diantaranya memasukkan pembudidaya ikan sebagai penerima pupuk bersubsidi. Selain itu juga kembali menetapkan SP-36 dan ZA sebagai pupuk bersubsidi.
     
    Pemerintah juga menambahkan ubi kayu atau singkong sebagai komoditas penerima pupuk bersubsidi.

    Sebelumnya hanya sembilan komoditas yang bisa mendapatkan pupuk bersubsidi, yaitu padi, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai, kakao, kopi, dan tebu.
     
    Terakhir, mulai tahun ini penetapan alokasi pupuk bersubsidi tingkat provinsi dan kabupaten/kota dilakukan oleh Kepala Dinas Pertanian setempat. Dengan demikian prosesnya lebih sederhana.
     
    Lebih lanjut ia menambahkan, perubahan kebijakan ini juga dilakukan di tahun 2024. Diantaranya petani terdaftar cukup membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) ke kios Pupuk Indonesia untuk melakukan penebusan.

    Sehingga tidak perlu lagi diwajibkan melakukan foto dengan  produk pupuk bersubsidi yang ditebus. Sementara bagi petani terdaftar yang tidak bisa datang ke kios untuk melakukan penebusan karena sakit, dapat diwakilkan oleh keluarga atau Poktan.
     
    Pemerintah di tahun 2024 juga menetapkan anggaran subsidi pupuk berbasis pada volume kebutuhan. Di tahun tersebut, Pemerintah menaikkan alokasi pupuk bersubsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton.

    Untuk meningkatkan tata kelola, Pemerintah membuat virtual account. Dengan demikian, pembayaran pupuk bersubsidi by name by address atau per Nomor Induk Kependudukan (NIK).
     
    “Pupuk ini penting. Karena populasi kita besar, maka kebutuhan pangan juga besar. Supaya kita mendapatkan pangan yang besar, panen kita juga harus besar,” terangnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Eko Sulestyono, Kamis (24/5). 

    “Kalau mau panen yang besar, menanamnya juga harus besar. Jika menanamnya besar maka jumlah pupuknya juga harus besar. Sehingga kebutuhan pupuk kita besar,” pungkasnya.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Harga pangan, capai rawit merah Rp75.280/kg, telur ayam Rp29.197/kg

    Harga pangan, capai rawit merah Rp75.280/kg, telur ayam Rp29.197/kg

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah di tingkat konsumen mencapai Rp75.280 per kilogram (kg) dibandingkan hari sebelumnya Rp75.122 per kg, sedangkan telur ayam ras naik menjadi Rp29.197 per kg dari sebelumnya Rp28.764 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Kamis pukul 09.30 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.656 per kg naik tipis dari sebelumnya di harga Rp15.533 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp13.779 per kg naik tipis dari hari sebelumnya Rp13.685 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.610 per kg naik turun dari sebelumnya Rp12.626 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp5.951 per kg turun dari sebelumnya Rp6.152 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.657 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp10.742 kg.

    Berikutnya bawang merah di harga Rp42.880 per kg turun dari Rp44.250 per kg, bawang putih bonggol di harga Rp44.592 per kg naik dari hari sebelumnya tercatat Rp44.554 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp58.908 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp59.770 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp50.384 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp50.513 per kg.

    Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp136.074 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp135.627 per kg. Kemudian daging ayam ras Rp34.409 per kg naik dari sebelumnya Rp34.281 per kg;

    Gula konsumsi di harga Rp18.558 per kg naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.530 per kg.

    Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp20.531 per liter turun dari hari sebelumnya tercatat Rp20.659 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.684 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp17.900 per liter; Minyakita di harga Rp17.615 per liter naik dari sebelumnya di level Rp17.613 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp9.720 per kg atau turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp9.790 per kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.818 per kg atau turun dari sebelumnya tercatat Rp12.958 per kg.

    Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp42.412 per kg naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp41.168 per kg; ikan tongkol di harga Rp34.222 per kg turun dari sebelumnya Rp34.440 per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp34.588 per kg naik dari sebelumnya Rp34.420 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.604 per kg turun dari hari harga sebelumnya tercatat Rp11.612 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku impor di harga Rp103.083 per kg turun dari sebelumnya Rp107.186 per kg; daging kerbau segar lokal di harga Rp135.000 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp142.083 per kg.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Mendag: Impor Bawang Putih-Mobil Listrik Naik Signifikan Maret 2025

    Mendag: Impor Bawang Putih-Mobil Listrik Naik Signifikan Maret 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkap impor barang konsumsi seperti bawang putih, apel, hingga mobil listrik mengalami kenaikan signifkan pada Maret 2025.

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan impor barang konsumsi naik 18,73% dibandingkan bulan sebelumnya (month-over-month/MoM) pada Maret 2025. Begitu pula dengan impor barang modal yang naik sebesar 7,28% MoM.

    “Barang konsumsi yang impornya naik signifikan antara lain, bawang putih, apel, jeruk, monitor berwarna, dan mobil listrik,” kata Budi dalam keterangan tertulis, Rabu (23/4/2025).

    Sementara itu, Budi menuturkan impor barang modal yang naik signifikan adalah mesin sortir, mesin pemanas, komputer, pesawat terbang, dan kapal tanker.

    Di sisi lain, impor bahan baku dan penolong tercatat mengalami penurunan sebesar 3,27% MoM. Adapun, impor bahan baku dan penolong yang turun di antaranya gandum, kedelai, tebu, batu bara bitumen, dan pipa.

    Alhasil, kinerja impor Maret 2025 masih didominasi bahan baku dan penolong dengan pangsa 71,23%, diikuti barang modal 19,56%, dan barang konsumsi 9,21%.

    Secara keseluruhan, impor Indonesia tercatat sebesar US$18,92 miliar. Nilainya naik 0,38% dibandingkan Februari 2025 dan naik 5,34% dibandingkan Maret 2024.

    Jika dibandingkan dengan Februari 2025, kenaikan impor Maret 2025 hanya terjadi pada sektor migas sebesar 9,07%, sementara impor nonmigas turun sebesar 1,18% MoM.

    Adapun, beberapa produk impor nonmigas dengan kenaikan tertinggi pada Maret 2025 di antaranya buah-buahan (HS 08) naik 56,63% dan pupuk (HS 31) naik 46,06%.

    Kemudian, kertas, karton, dan barang daripadanya (HS 48) yang naik 29,12%. Kain rajutan (HS 60) naik 23,69%, serta ampas dan sisa industri makanan (HS 23) naik 14,60% dibandingkan bulan lalu.

    Berdasarkan negara asal, impor nonmigas Indonesia didominasi dari China, Jepang, dan Thailand dengan total pangsa 52,21% dari total impor nonmigas Maret 2025.

    Selain itu, beberapa negara asal impor nonmigas dengan kenaikan tertinggi, di antaranya adalah Pantai Gading yang naik 357,70%, Afrika Selatan 206,68%, Swedia 76,13%, Prancis 68,29%, dan Inggris 40,35% (MoM).

    Secara kumulatif untuk periode Januari—Maret 2025, total impor mencapai US$55,71 miliar, atau naik 1,47% (CtC). Peningkatan impor ini dipicu impor nonmigas yang naik sebesar 2,91%, namun impor migas turun sebesar 5,85% (CtC).

  • Penyederhanaan regulasi pupuk tingkatkan produksi beras

    Penyederhanaan regulasi pupuk tingkatkan produksi beras

    Apa yang sudah kita lakukan mendorong tingginya penebusan pupuk bersubsidi oleh petani. Hingga saat ini petani sudah menebus sekitar dua juta ton pupuk bersubsidi…,

    Badung, Bali (ANTARA) – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyatakan, penyederhanaan regulasi dan perbaikan tata kelola distribusi pupuk bersubsidi yang ditetapkan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mendorong peningkatan luas panen dan produksi beras.

    “Apa yang sudah kita lakukan mendorong tingginya penebusan pupuk bersubsidi oleh petani. Hingga saat ini petani sudah menebus sekitar dua juta ton pupuk bersubsidi. Inilah yang mendorong produktivitas beras kita tertinggi,” kata Sudaryono di Badung, Bali, Rabu.

    Dia menjelaskan, pada empat bulan di awal tahun ini, potensi luas panen padi nasional diperkirakan mencapai 4,56 juta hektare (ha). Luasan ini setara dengan 13,95 juta ton beras.

    Sebagai perbandingan luas panen padi pada periode yang sama tahun lalu hanya 3,57 juta ha, dengan demikian ada peningkatan 27,69 persen.

    Sementara produksi beras tahun 2024 sebesar 11,07 juta ton, sehingga tahun ini diperkirakan naik sekitar 25,99 persen.

    Pada forum internasional industri pupuk yang salah satunya dihadiri oleh Pupuk Indonesia, Wamentan menyampaikan produktivitas tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan beras dalam negeri, Indonesia tidak perlu impor beras.

    Adapun konsumsi beras nasional di bulan Januari hingga April 2025 sekitar 10,37 juta ton, sehingga masih surplus.

    Ia menjelaskan, untuk mewujudkan percepatan swasembada pangan, Presiden Prabowo telah banyak melakukan perubahan kebijakan pupuk bersubsidi.

    Adapun dampak yang paling dirasakan oleh petani atas perubahan tersebut, yaitu pupuk bersubsidi dapat ditebus petani terdaftar melalui aplikasi i-Pubers Pupuk Indonesia sejak 1 Januari 2025.

    Wamentan mengungkapkan, penebusan pupuk bisa dilakukan mulai awal tahun karena Pemerintah telah banyak melakukan penyederhanaan regulasi.

    Sebelumnya ada 70 regulasi yang mengatur pupuk bersubsidi, mulai dari Undang-undang (UU), Peraturan Pemerintah (PP), Peraturan Presiden (Perpres), hingga Instruksi Presiden (Inpres).

    Selain itu juga masih harus menunggu Surat Keputusan (SK) Gubernur dan SK Bupati/Walikota sebelum pupuk bersubsidi didistribusikan. Mulai tahun 2025, SK tersebut tidak lagi diperlukan.

    “Itu kenapa ketika petani membutuhkan pupuk bersubsidi, pupuknya tidak ada. Pupuk bersubsidi baru datang ketika petani sudah panen. Presiden menginstruksikan untuk menyederhanakan sistem yang rumit, termasuk regulasi,” ujarnya.

    Wamentan mengatakan, untuk mendukung kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi di tahun 2025, Pemerintah juga menyederhanakan alur distribusi.

    Apabila sebelumnya, pupuk bersubsidi didistribusikan melalui produsen, distributor, pengecer, dan ke petani. Tahun ini, alur tersebut diubah, dari produsen langsung menuju titik serah (Poktan/Kelompok Pembudidaya Ikan/Pengecer) dan ditebus oleh petani.

    Perubahan berikutnya yaitu pemutakhiran data Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (E-RDKK) dapat dilakukan kapanpun di tahun berjalan. Sementara tahun 2024 dapat diubah per empat bulan sekali di tahun berjalan, sedangkan tahun-tahun sebelumnya harus menunggu pergantian tahun atau pada penetapan alokasi baru.

    Menurut Wamentan, Pemerintah juga mengembalikan sejumlah kebijakan, diantaranya memasukkan pembudidaya ikan sebagai penerima pupuk bersubsidi.

    Selain itu juga kembali menetapkan SP-36 dan ZA sebagai pupuk bersubsidi.

    Pemerintah juga menambahkan ubi kayu atau singkong sebagai komoditas penerima pupuk bersubsidi.

    Sebelumnya hanya sembilan komoditas yang bisa mendapatkan pupuk bersubsidi, yaitu padi, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai, kakao, kopi, dan tebu.

    Terakhir, mulai tahun ini penetapan alokasi pupuk bersubsidi tingkat provinsi dan kabupaten/kota dilakukan oleh Kepala Dinas Pertanian setempat. Dengan demikian prosesnya lebih sederhana.

    Dirinya menambahkan perubahan kebijakan ini juga dilakukan di tahun 2024.

    Di antaranya petani terdaftar cukup membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) ke kios Pupuk Indonesia untuk melakukan penebusan, tidak perlu lagi diwajibkan melakukan foto dengan produk pupuk bersubsidi yang ditebus. Sementara bagi petani terdaftar yang tidak bisa datang ke kios untuk melakukan penebusan karena sakit, dapat diwakilkan oleh keluarga atau Poktan.

    Pemerintah di tahun 2024 juga menetapkan anggaran subsidi pupuk berbasis pada volume kebutuhan.

    Di tahun tersebut, Pemerintah menaikkan alokasi pupuk bersubsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton.

    Untuk meningkatkan tata kelola, Pemerintah membuat virtual account. Dengan demikian, pembayaran pupuk bersubsidi by name by address atau per Nomor Induk Kependudukan (NIK).

    “Pupuk ini penting karena populasi kita besar, maka kebutuhan pangan juga besar. Supaya kita mendapatkan pangan yang besar, panen kita juga harus besar. Kalau mau panen yang besar, menanamnya juga harus besar. Jika menanamnya besar maka jumlah pupuknya juga harus besar. Sehingga kebutuhan pupuk kita besar,” pungkas Wamentan.

    Pewarta: Rolandus Nampu
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

  • 20 Bau yang Tidak Disukai Kucing, Bisa Mengusir Tanpa Melukainya

    20 Bau yang Tidak Disukai Kucing, Bisa Mengusir Tanpa Melukainya

    Jakarta

    Tak semua orang menyukai kucing, atau mungkin takut dengan mereka. Karena itu, ada yang mencari bagaimana caranya mengusir kucing dengan bau-bauan sehingga tidak melukai kucing-kucing polos tak berdosa.

    Di satu sisi, para pecinta kucing juga harus sadar beberapa bau yang tidak disukai kucing kita. Dengan demikian, kucing dapat merasa nyaman berada di dalam rumah.

    Pada intinya, ada banyak bau yang tidak disukai kucing dan dapat kita gunakan untuk mengusirnya tanpa melukai. Apa saja bau yang tidak disukai kucing? Simak di sini seperti dilansir Paw Some Advice, Rabu (23/4/2025).

    1. Mint

    Bau mint memiliki kandungan yang bisa membunuh kucing. Essential oil yang punya konsentrasi tinggi dapat menjadi racun bagi kucing.

    Namun, penting untuk diingat bahwa zat ini hanya beracun jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Sebaliknya, beberapa kucing menyukai mint karena mengandung senyawa yang mirip dengan nepetalactone, yang diproduksi oleh Nepeta cataria, yang juga dikenal sebagai catnip.

    2. Cabai dan paprika

    Cabai dan paprika mengandung capsaicin, yaitu molekul khusus yang memberikan rasa pedas. Kucing tidak menyukainya.

    3. Coleus Canina

    Dikenal juga sebagai ‘Tanaman Penakut Kucing’, Coleus Canina merupakan bagian dari keluarga mint dan termasuk salah satu bau yang dihindari kucing karena terlalu kuat. Baunya sangat tidak sedap bagi manusia dan kucing.

    4. Rue

    Rue umumnya ditemukan di banyak kebun karena mudah tumbuh. Akan tetapi, herba ini memiliki bau yang kuat yang sangat menyengat bagi kucing, meskipun tidak separah Coleus Canina.

    5. Kopi

    Biji kopi dan kopi yang diseduh mengandung kafein, zat kimia yang sangat beracun bagi kucing. Aroma yang kamu sukai di pagi hari ini mungkin menjadi alasan mengapa kucing kamu enggan mendekat ketika kamu sedang ngopi.

    6. Kayu manis

    Kucing tidak menyukai bau yang kuat dan pedas seperti bumbu dapur yang satu ini karena mereka mengaitkannya dengan kemungkinan keracunan. Kayu manis terlalu kuat untuk hidung kucing sehingga mereka sering menghindar ketika ada bau ini muncul.

    7. Pinus & Cedar

    Kuatnya aroma pinus dan cedar yang terpancar dari produk pembersih lantai membuat kucing tidak menyukainya. Biasanya bau ini sering digunakan untuk mengepel lantai nih, detikers, karena baunya segar — bagi manusia.

    8. Buah sitrus

    Aroma jeruk yang kuat seperti grapefruit dan kulit jeruk mungkin terasa sedap untuk dipakai di rumah. Tapi, kucing tidak suka bau ini juga.

    9. Essential oil

    Meskipun ada minyak esensial yang aman untuk kucing, sebagian besar terlalu kuat untuk hidung kucing yang sensitif dan dapat mengakibatkan reaksi yang parah. Meskipun aromanya tidak akan membahayakan hewan peliharaan, namun jika kucing kamu tidak sengaja menelan minyak esensial tersebut, kamu harus segera membawanya ke dokter hewan.

    10. Rempah

    Waspadalah terhadap tanaman herbal seperti lavender, rosemary, geranium, dan pennyroyal. Kucing merasa tanaman herbal tersebut sangat tidak menarik.

    11. Pisang

    Iya, pisang termasuk bau yang tidak disukai kucing. Menurut para ahli, alasannya karena kandungan potasium di dalam pisang.

    12. Kari

    Makanan seperti kari mengandung berbagai macam rempah-rempah. Maka tak heran jika kamu sedang makan makanan India atau Arab, aroma tersebut malahan dapat menjadi cara mengusir kucing.

    13. Cuka

    Ini adalah salah satu bau terburuk yang dibenci kucing. Cuka tidak beracun, tetapi kamu harus berhati-hati saat menggunakannya.

    14. Kopi Bubuk

    Salah satu alasan utama mengapa kopi bubuk digunakan untuk mengusir kucing di kebun adalah potensi toksisitasnya. Banyak kucing yang benci dengan aroma kopi bubuk.

    15. Tomat

    Tomat memiliki aroma yang sangat kuat. Bau tomat akan langsung mengusir kucing jauh-jauh dari kamu.

    16. Tempat buang air yang kotor

    Kalau kamu lupa membersihkan litter box atau tempat kucing buang air, baunya akan sangat menyebalkan. Bukan cuma buat kamu saja, tapi juga kucingmu.

    17. Bau kucing lain

    Dari sekian banyak bau yang dibenci kucing, bau kucing lain termasuk yang paling mengejutkan. Kucing tidak menyukai bau kucing yang tidak mereka kenal karena berkaitan dengan penanda wilayah kekuasaan.

    18. Pembersih rumah

    Pembersih rumah tangga mengandung aroma seperti pinus dan lemon, yang sangat kuat dibenci kucing. Oleh karena itu, jangan heran jika kucing kamu akan kabur saat kamu membersihkan rumah.

    Seperti produk pembersih, kucing tidak menyukai bau deodoran dan sabun karena mengandung bahan kimia.

    19. Ikan busuk

    Kita sendiri tidak tahan dengan ikan yang bau, begitu pula kucing kamu. Sama!

    20. Bawang merah

    Karena bawang putih dan bawang merah berasal dari famili Amaryllidaceae, keduanya beracun bagi kucing. Jadi, tidak mengherankan jika keduanya termasuk bau yang dibenci kucing.

    (ask/fay)

  • Swir Cakalang, Kuliner Gurih dan Tahan Lama Khas Pesisir Gorontalo

    Swir Cakalang, Kuliner Gurih dan Tahan Lama Khas Pesisir Gorontalo

    Liputan6.com, Gorontalo – Swir cakalang menjadi salah satu kuliner khas pesisir Gorontalo yang kian diminati, baik oleh warga lokal maupun wisatawan.

    Dikenal dengan cita rasa pedas, gurih, dan smokey (aroma asap), olahan ikan ini tak hanya menggugah selera, tetapi juga mampu bertahan lama tanpa bahan pengawet.

    Produk unggulan ini merupakan hasil kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun. Mulai dari proses penangkapan ikan hingga pengolahan tradisional di dapur rumah tangga.

    Swir cakalang dibuat dari ikan cakalang segar hasil tangkapan nelayan pesisir Gorontalo. Setelah melalui proses pengasapan alami, ikan kemudian disuwir secara manual dengan cara dicabik-cabik dan dimasak dengan minyak goreng sedikit campuran cabai, bawang merah, bawang putih, dan rempah-rempah lokal.

    Proses memasak dilakukan dengan api kecil dalam waktu lama untuk menghasilkan tekstur lembut namun kering, serta rasa gurih dan pedas yang khas.

    Swir cakalang tidak hanya digemari karena rasanya yang kuat dan otentik, tetapi juga karena daya tahannya yang tinggi.

    Tanpa bahan pengawet, produk ini bisa bertahan hingga beberapa minggu dalam suhu ruangan, menjadikannya pilihan favorit sebagai oleh-oleh khas Gorontalo.

    Kombinasi rasa pedas, gurih, dan aroma asap menjadikan swir cakalang cocok dinikmati bersama nasi hangat, nasi kuning, hingga sebagai pelengkap lauk harian.

    Beberapa lokasi di wilayah pesisir Gorontalo dikenal sebagai sentra pengolahan dan penjualan swir cakalang otentik. Desa-desa di Kecamatan Kabila Bone dan Batudaa Pantai,

    “Kalau di Kabupaten Bone Bolango, merupakan contoh daerah yang aktif memproduksi olahan ini secara mandiri,” kata Warga Lanti lokal.

    Produk swir cakalang dari wilayah ini telah menjangkau pasar lokal hingga nasional. Bahkan mulai merambah pasar digital melalui platform e-commerce lokal.

    “Ada yang sudah menjual produk ikan cakalang swir ke luar negeri juga,” ia menandaskan.

     

    Simak informasi dalam Fokus Pagi edisi (16/4) dengan beberapa topik pilihan di antaranya, 10 Mahasiswa KKN Terseret Arus Sungai, Tiga Tewas, Bus Rombongan Pengantin Terperosok, Kebakaran Rumah, Satu Orang Tewas, Ditikam Seseorang ala Ninja, Polisi Gu…

  • Parah! Harga Bawang Putih di Jakarta Tak Turun-Turun, Kini Rp60.000/Kg

    Parah! Harga Bawang Putih di Jakarta Tak Turun-Turun, Kini Rp60.000/Kg

    Jakarta, CNBC Indonesia – Harga bawang putih di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, masih bertahan tinggi pada Rabu siang (23/4/2025). Berdasarkan pantauan langsung di lapangan, bawang putih bonggol dijual seharga Rp60.000 per kilogram (kg), sementara bawang merah di angka Rp55.000 per kg.

    Padahal, Harga Acuan Penjualan (HAP) di tingkat konsumen untuk komoditas bawang putih secara nasional adalah Rp38.000 dan Rp40.000 per kg untuk wilayah 3TP (Terpencil, Terdepan, Tertinggal, dan Perbatasan), sedangkan bawang merah HAP nya Rp36.500-Rp41.500 per kg.

    “Hari ini harga bawang putih bonggol Rp60.000 per kg, bawang merah Rp55.000 per kg,” ungkap Jali, salah satu pedagang di pasar tersebut.

    Menurut Jali, harga bawang putih memang sudah mahal sejak sebelum Lebaran dan belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.

    “Kalau bawang putih harganya memang segitu dari Lebaran kemarin. Tapi kalau bawang merah ini agak ada naik turun, kemarin dia Lebaran harganya Rp60.000 per kg, sekarang udah turun jadi Rp55.000 per kg,” ujarnya.

    Ia pun mengaku menjual bawang putih kepada konsumennya dengan mengikuti harga pasar, tanpa tahu pasti penyebab dari kenaikan harga tersebut. “Gak tau ya dari sananya sudah naik, saya ngikutin harga pasar aja,” imbuh dia.

    Dedi, pedagang bawang lainnya, menyebut faktor impor sebagai penyebab utama tingginya harga bawang putih. “Bawang putih kan kita impor, jadi harganya ya tergantung dari sananya,” katanya.

    Sementara saat ditanya soal reaksi pelanggan terhadap harga yang tinggi, Dedi mengatakan para pembeli sudah cukup paham dengan kondisi pasar.

    “Ya gak gimana-gimana, kalau udah biasa belanja pasti tahu kalau harga bawang putih dari tahun ke tahun pasti naik, nggak pernah dia turun,” ucap Dedi.

    Dia juga menjelaskan adanya perbedaan karakteristik antara bawang putih dan bawang merah. “Beda sama bawang merah, bawang merah kan (produksinya ada) di Brebes ya, jadi dia kalau lagi naik (harganya) ya bisa karena banjir atau gagal panen. Tapi kalau bawang putih susah, dia dari sananya udah mahal, jadi terus naik,” jelasnya.

    Sementara itu, berdasarkan data panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga bawang putih bonggol secara rata-rata nasional hari ini berada di level Rp44.773 per kg. Angka ini terjadi disparitas harga dari HAP yang ditetapkan pemerintah sebesar 11,93%. Adapun harga bawang putih tertinggi terjadi di Maluku Utara, yakni tembus Rp59.028 per kg, atau terjadi disparitas harga dari HAP 47,57% yang ditetapkan Rp38.000-40.000 per kg.

    Saran Ombudsman RI

    Ombudsman RI menilai pemerintah perlu memiliki cadangan nasional untuk komoditas bawang putih. Peringatan ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, krisis bawang putih seperti yang pernah terjadi pada tahun 2017 silam bisa terulang jika tidak ada langkah antisipatif dari pemerintah.

    “Pemerintah harus punya cadangan bawang putih nasional,” ujar Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika kepada CNBC Indonesia, Rabu (23/4/2025).

    Yeka mengingatkan, tanpa cadangan nasional, harga dan pasokan di dalam negeri akan bergantung pada pasar luar negeri. Ini berisiko tinggi, karena negara asal impor bisa saja mengalami gangguan pasokan atau bahkan melakukan pengkondisian harga.

    “Jangan lupa, kita sudah punya contoh kasus,” ujarnya.

    Yeka merujuk pada lonjakan harga bawang putih pada 2017 yang saat itu menyentuh Rp60.000 per kilogram (kg), atau tiga kali lipat dari harga normal yang berada di kisaran Rp20.000 per kg pada saat itu. Kenaikan tajam ini, kata dia, bukan disebabkan oleh kelangkaan dalam negeri, tetapi karena gangguan di negara asal impor.

    “Rupa-rupanya ada pengkondisian di pasar impornya, di negara asalnya. Pokoknya semua pelaku usaha kita beli ke sana, harganya jadi mahal,” ungkap Yeka.

    Untuk mencegah kejadian serupa, Yeka menyarankan agar pemerintah memiliki stok cadangan minimal sebanyak 80.000 hingga 100.000 ton, yang cukup untuk memenuhi kebutuhan selama satu hingga dua bulan.

    (dce)

  • Ini Makanan yang Sebaiknya Dihindari Pasien Gangguan Pencernaan Irritable Bowel Sydrome – Halaman all

    Ini Makanan yang Sebaiknya Dihindari Pasien Gangguan Pencernaan Irritable Bowel Sydrome – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA — Dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterohepatologi Dr. dr. I Ketut Mariadi menuturkan, penderita irritable bowel sydrome (IBS) perlu memperhatikan makanan yang mereka konsumsi.

    Diketahui, IBS adalah gangguan fungsional pada sistem pencernaan yang memengaruhi usus besar.

    Kondisi ini menyebabkan perubahan pola buang air besar yang tidak teratur, disertai kram perut, kembung, diare, atau konstipasi.

    “Karena itu sebaiknya menghindari makanan tertentu agar gejalanya tidak semakin memburuk,” ujar dia dikutip di Jakarta, Rabu (23/4/2025).

    Beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita IBS antara lain:

    ·     Makanan tinggi FODMAP (Fermentable Oligosaccharides, Disaccharides, Monosaccharides, and Polyols) seperti bawang putih, bawang bombay, apel, semangka, dan kembang kol.

    ·     Makanan berlemak tinggi: seperti gorengan, makanan cepat saji, dan produk olahan yang mengandung banyak minyak.

    ILUSTRASI SUSU – Hasil pengolahan AI pada Senin (17/3/2025) menunjukkan gambar segelas susu. Susu mengandung banyak manfaat bagi kesehatan. (Generated by AI)

    ·     Produk susu bagi yang memiliki intoleransi laktosa: termasuk susu sapi, keju, dan yogurt tertentu.

    ·     Minuman berkafein dan beralkohol yang dapat merangsang kontraksi usus secara berlebihan.

    ·     Pemanis buatan: seperti sorbitol dan manitol yang sering ditemukan dalam permen bebas gula dan minuman bersoda.
     
    Dokter Ketut mengatakan, IBS dapat menjadi kondisi yang sangat mengganggu aktivitas sehari-hari bahkan bisa kronis.

    “Karena itu diagnosis yang benar dan edukasi pasien sangat penting,” urai dia.
     
    Adapun pendekatan pengobatan berfokus pada manajemen gejala dan perubahan gaya hidup.

    Selain faktor makanan, stres dan kecemasan  juga bisa memicu kontraksi usus yang berlebihan atau memperlambat gerakan usus.

    Olahraga seperti yoga dan berjalan kaki juga dapat membantu meningkatkan pergerakan usus dan mengurangi stres.

    “Penting bagi pasien untuk memahami bahwa IBS dapat dikontrol dengan pengelolaan yang tepat. Kombinasi antara perubahan gaya hidup, diet, serta pengobatan yang sesuai bisa membantu pasien hidup lebih nyaman,” kata Dr. dr. I Ketut Mariadi.
     

    Gejala dan Diagnosa IBS

    Selain nyeri perut, IBS juga ditandai dengan perubahan pola BAB, seperti diare, konstipasi, atau bahkan kombinasi keduanya secara bergantian.

    Konsistensi feses juga dapat berubah menjadi lebih keras atau lebih lembek dari biasanya.

    Ilustrasi (Istimewa)

    Ia menjelaskan, tidak ada tes laboratorium yang secara langsung dapat mendeteksi IBS, tetapi melalui tes darah, tes tinja, kolonoskopi.

    “Kami memiliki layanan kesehatan komprehensif bagi pasien IBS dengan konsep one stop service, yang mencakup konsultasi dengan dokter spesialis gastroenterologi, pemeriksaan endoskopi dan kolonoskopi, program manajemen stres, hingga panduan nutrisi dari ahli gizi,” tutur dokter di RS Siloam Denpasar Bali ini.
     
    Dengan pemahaman yang lebih baik tentang IBS serta langkah-langkah manajemen IBS yang tepat, penderita IBS dapat menjalani hidup dengan lebih nyaman dan produktif. 

  • Bos Bapanas Jelaskan Maksud Prabowo soal Kuota Impor Dihapus

    Bos Bapanas Jelaskan Maksud Prabowo soal Kuota Impor Dihapus

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pangan Nasional (Bapanas) kembali mengklarifikasi mengenai pernyataan Presiden Prabowo Subianto soal penghapusan kuota impor, utamanya untuk komoditas yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

    Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, pernyataan tersebut bukan berarti pemerintah membebaskan semua komoditas untuk diimpor.

    “Pak Presiden itu maksudnya bukan membebaskan impor semuanya masuk bukan, bukan itu. Orang salah mendefinisikan,” kata Arief kepada wartawan di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Selasa (22/4/2025).

    Dia menuturkan, impor untuk sejumlah komoditas tetap diatur dengan mempertimbangkan produksi dalam negeri dan kebutuhan nasional. Jika stok dalam negeri tidak mencukupi, maka kekurangan tersebut akan dipenuhi dari pengadaan luar negeri alias impor.

    Misalnya, kata dia, kebutuhan nasional untuk komoditas bawang putih mencapai 600.000 ton dan produksi dalam negeri hanya 50.000 ton. Untuk memenuhi kebutuhan nasional, pemerintah perlu mengimpor sekitar 550.000 ton.

    Rencana pengadaan ini, kata dia, yang kemudian dibuka untuk semua pihak. Artinya, semua pihak dapat mengimpor bawang putih sesuai dengan rencana pengadaan yang telah dibuat oleh pemerintah. Dengan demikian, kegiatan importasi tidak dikuasai oleh kelompok tertentu.

    “Nah itu jangan dikuasai oleh Pak Jafar sendiri atau pak Arief sendiri, tapi di-open semua orang supaya bisa [impor]. Itu maksudnya Pak Presiden, bukan dibuka semuanya sebanyak-banyaknya,” jelasnya. 

    Dia mengatakan, kegiatan importasi harus dilakukan dengan perhitungan yang pas agar tidak merugikan petani dan peternak dalam negeri.

    “Jadi Pak Presiden itu maksudnya tetap ada hitungan seperti itu. Ya kalo nggak ada hitungan terus nanti lama-lama kita kayak Singapura loh, kita nggak punya petani, nggak punya peternak,” pungkasnya. 

    Kepala Negara sebelumnya memerintahkan kementerian/lembaga terkait untuk menghilangkan kuota impor, utamanya untuk komoditas yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

    Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo di hadapan pengusaha, ekonom hingga akademisi pada acara Silaturahmi Ekonomi Bersama Presiden RI di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025).

    Perintah tersebut disampaikan Prabowo ke Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Ketua DEN Luhut B. Pandjaitan. 

    “Yang jelas, Menko, Menkeu, Gubernur BI, Ketua DEN, saya sudah kasih perintah hilangkan kuota-kuota impor terutama untuk barang-barang yang menyangkut hajat hidup orang banyak,” kata Prabowo dalam Silaturahmi Ekonomi Bersama Presiden RI di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025).

    Dalam kesempatan itu, Kepala Negara juga meminta Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso untuk tidak lagi memberlakukan kebijakan kuota impor. 

    “Siapa mau impor daging silakan, siapa saja boleh impor. Silakan buka saja, rakyat juga pandai kok, enggak usah ada kuota [impor],” ujarnya

  • Nathalie Holscher Siap Promosikan Sidrap, Sudah Coba Nasu Palekko?

    Nathalie Holscher Siap Promosikan Sidrap, Sudah Coba Nasu Palekko?

    Jakarta, Beritasatu.com – Setelah viral karena penampilannya di sebuah kelab malam di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, Nathalie Holscher menyatakan kesiapannya untuk mendukung promosi daerah tersebut apabila diminta.

    Hal ini diungkapkan menyusul ajakan dari Anggota DPR Rusdi Masse Mappasessu (RMS), yang memintanya kembali mengunjungi Sidrap, tetapi bukan sebagai DJ, melainkan dalam kapasitas untuk mendukung pengembangan pariwisata dan budaya lokal.

    “Kalaupun saya diminta mempromosikan Kota Sidrap, saya siap dan dengan senang hati. Namun, permasalahan yang terjadi ini berbeda. Saat itu, tugas saya hanya untuk menghibur di salah satu kelab malam yang mengundang saya,” ujar Nathalie dalam unggahan Instagram Stories beberapa waktu lalu.

    Jika benar akan kembali berkunjung dalam rangka promosi budaya, tentu menarik apabila Nathalie Holscher juga memperkenalkan pada kekayaan kuliner khas Sidrap, salah satunya adalah nasu palekko, hidangan tradisional yang begitu lekat dengan identitas masyarakat Bugis.

    Makanan berbahan dasar daging itik ini terkenal dengan rasa pedas yang khas serta aroma rempah yang kuat. Bagi masyarakat Bugis, nasu palekko bukan sekadar hidangan, tetapi juga warisan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi.

    Secara etimologis, “nasu” berarti masakan, sedangkan “palekko” merujuk pada teknik memasak dengan menggoreng kering atau menumis daging dengan sedikit kuah dan rempah yang pekat. Daging itik dipotong kecil-kecil agar bumbu meresap sempurna. Kini, varian dengan daging ayam juga mulai banyak dijumpai sebagai alternatif. Teknik pengolahan ini menciptakan rasa pedas yang menggigit dan cita rasa khas yang sulit dilupakan.

    Mengulas Proses Pembuatan Nasu Palekko

    Pembuatan nasu palekko dimulai dari pemilihan daging bebek atau ayam, yang kemudian dipotong kecil. Potongan tersebut dibumbui dengan campuran rempah pilihan, seperti bawang putih, lengkuas, jahe, cabai, serta asam yang menambah kesegaran rasa.

    Hasil akhirnya adalah sajian dengan rasa pedas, gurih, dan sedikit asam yang berpadu sempurna. Hidangan ini kerap disajikan dalam acara keluarga atau adat sebagai simbol kebersamaan dan tradisi yang dijaga erat oleh masyarakat Bugis.

    Jejak Sejarah dan Budaya Nasu Palekko

    Konon, hidangan ini bermula dari kebiasaan petani dan pemburu di sekitar Danau Sidenreng yang memasak daging itik dengan cara sederhana, tetapi tahan lama untuk bekal di ladang atau saat berburu. Teknik memasak ini bertahan hingga kini dan menjadi salah satu ikon kuliner Sidrap yang kaya akan filosofi lokal.

    Lebih dari Sekadar Hidangan

    Nasu palekko bukan hanya menawarkan kenikmatan rasa, tetapi juga membawa nilai-nilai kekeluargaan, ketekunan, serta semangat menjaga warisan leluhur. Di Sidrap, beberapa rumah makan bahkan hanya memasaknya berdasarkan pesanan agar kualitas dan kesegarannya terjaga.

    Seporsi nasu palekko biasanya dijual seharga Rp 20.000, lengkap dengan nasi putih hangat dan pisang sebagai pelengkap untuk meredakan rasa pedas.

    Kini, nasu palekko telah merambah ke berbagai restoran di Sidrap, Parepare, bahkan Makassar. Hidangan ini menjadi daya tarik kuliner bagi wisatawan yang ingin merasakan cita rasa khas Sulawesi Selatan. Festival kuliner Bugis yang rutin digelar turut memperkenalkan kelezatan nasu palekko kepada generasi muda dan wisatawan mancanegara.

    Jika Nathalie Holscher benar-benar berniat membantu mempromosikan budaya Sidrap, mencicipi dan mengenalkan nasu palekko kepada publik bisa menjadi langkah kecil yang bermakna besar. Tak hanya memperluas wawasan soal kekayaan kuliner Indonesia, juga memperkuat citra positif Sidrap sebagai daerah yang tak hanya punya hiburan, tetapi juga budaya dan rasa yang luar biasa.