Produk: bawang putih

  • Harga Pangan Sepekan: Harga Beras & Minyak Goreng Kompak Naik

    Harga Pangan Sepekan: Harga Beras & Minyak Goreng Kompak Naik

    Bisnis.com, JAKARTA — Mayoritas harga pangan sepekan di tingkat pedagang eceran secara rata-rata nasional cukup variatif.

    Harga beras premium hingga minyak goreng naik, sementara bawang dan cabai kompak turun. 

    Berdasarkan data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapans), Minggu (27/4/2025) pukul 11.52 WIB harga beras premium naik 0,12% menjadi Rp15.578 per kilogram (kg) dibandingkan pekan lalu. 

    Tak hanya itu, beras medium ikut meningkat 0,15% menjadi Rp13.739 per kg, sedangkan harga beras SPHP turun 0,13% menjadi Rp12.627 per kg. 

    Di samping itu, harga bawang merah dan bawang putih mengalami penurunan, masing-masing turun 5,5% menjadi Rp41.961 per kg dan turun 1,24% menjadi Rp44.354 per kg.

    Sementara itu, harga cabai rawit merah turun sebesar 14,31% menjadi Rp69.799 per kg. Sedangkan, harga cabai merah keriting turun 2,63% menjadi Rp57.586 per kg.

    Harga daging ayam ras juga turun 2,84% menjadi Rp34.226 per kg. Sedangkan harga daging sapi murni turun 0,48% menjadi Rp135.431 per kg dan harga telur ayam ras turun 0,17% menjadi Rp29.003 per kg.

    Selanjutnya, harga kedelai biji kering (impor) naik 0,32% menjadi Rp10.743 per kg dan harga gula konsumsi naik 0,07% menjadi Rp18.52 per kg. 

    Harga minyak goreng kemasan sederhana juga naik 0,2% menjadi Rp20.730 per liter, sementara itu harga minyak goreng curah turun 0,31% menjadi Rp17.865 per liter. 

    Lebih lanjut, harga pangan jagung tingkat peternak naik 0,54% menjadi Rp6.194 per kg dan harga tepung terigu curah turun 0,28% menjadi Rp9.833 per kg.

    Sementara itu, harga tepung terigu kemasan turun 0,28% menjadi Rp9.833 per kg.

    Untuk harga pangan ikan bervariasi. Harga ikan kembung turun 0,47% menjadi Rp41.155 per kg, harga ikan tongkol naik 0,01% menjadi Rp34.422 per kg, dan ikan bandeng turun 1,4% menjadi Rp33.970 per kg. 

  • Nggak Perlu Semprotan! Ini 12 Tanaman Pengusir Nyamuk yang Ampuh dan Estetik

    Nggak Perlu Semprotan! Ini 12 Tanaman Pengusir Nyamuk yang Ampuh dan Estetik

    JABAR EKSPRES –Tanaman pengusir nyamuk adalah solusi alami yang nggak cuma efektif, tapi juga cantik buat mempercantik rumahmu. Daripada pakai obat nyamuk kimia yang bikin sesak atau bau menyengat, mending andelin tanaman yang bisa usir nyamuk dengan aroma khasnya.

    Siapa sih yang nggak bete kalau lagi asik-asiknya nonton TV atau tidur nyenyak tiba-tiba digigit nyamuk? Selain bikin gatal, nyamuk juga bisa bawa penyakit kayak demam berdarah atau malaria. Tapi tenang aja, ada cara alami dan cukup estetik buat ngusir mereka: TANAMAN!

    Yup, ternyata banyak tanaman yang punya aroma nggak disukai nyamuk. Bisa ditanam di pot atau langsung di pekarangan rumah. Yuk, kenalan sama tanaman-tanaman pengusir nyamuk yang bisa kamu rawat sendiri di rumah!

    1. Serai Wangi, Si Serbaguna Pengusir Nyamuk

    Serai wangi alias Cymbopogon nardus ini punya aroma khas yang segar dan menenangkan buat kita, tapi horor banget buat nyamuk! Kandungan sitronelalnya bikin nyamuk dehidrasi bahkan bisa mati kalau kena langsung. Tanaman pengusir nyamuk ini bisa banget nih kamu tanam di perkarangan rumah atau kebun mini.

    Nggak heran kalau serai wangi sering dipakai di produk antinyamuk kayak lilin aromaterapi, lotion, sampai semprotan. Selain ampuh, tampilannya juga cantik buat taman kamu!

    2. Lavender, Si Cantik yang Wangi Tapi Ditakuti Nyamuk

    Kalau tanaman satu ini sih selain ampuh usir nyamuk, juga instagramable banget! Bunga ungu nan cantik ini mengeluarkan aroma yang sangat nggak disukai nyamuk.

    Kamu bisa manfaatin minyak lavender buat oles-oles ke kulit atau langsung gosok bunganya ke tangan dan kaki. Nggak cuma buat ngusir nyamuk, lavender juga bisa bikin rileks lho, cocok buat yang suka aromaterapi.

    BACA JUGA:9 Tanaman yang Cocok untuk Indoor di Tahun 2025: Bikin Rumah Makin Adem dan Estetik!

    BACA JUGA:6 Tanaman yang Dibenci Serangga, Bikin Rumah Lebih Bersih dan Bebas Kotor

    3. Bawang Putih, Bukan Cuma Lawan Vampir

    Aroma bawang putih yang super menyengat ternyata juga ditakuti nyamuk! Nggak cuma nyamuk dewasa, tapi juga larva dan telurnya bisa mati gara-gara zat aktif yang terkandung di dalamnya.

  • Sering Kentut Berbau Busuk? Yuk Kenali Penyebabnya

    Sering Kentut Berbau Busuk? Yuk Kenali Penyebabnya

    JABAR EKSPRES – Kentut atau buang gas merupakan hal normal, tetapi terkadang ada kentut berbau busuk, dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Aroma kentut yang sangat tidak sedap dan menyengat, biasanya karena berbagai faktor, mulai dari konsumsi makanan yang tidak tepat hingga kondisi kesehatan tertentu.

    Bagi yang penasaran mengapa bisa terjadi seperti itu, mari kita bahas lebih lengkap mengenai penyebab utama kentut berbau busuk.

    Penyebab Kentut Berbau Busuk

    1. Konsumsi Makanan Tinggi Sulfur

    Salah satu penyebab paling umumnya, yaitu konsumsi makanan yang kaya akan sulfur. Beberapa jenis makanan seperti brokoli, kubis, kembang kol, bawang putih, telur, daging, dan kacang-kacangan mengandung sulfur dalam jumlah tinggi.

    Ketika proses pencernaan makanan di usus besar, bakteri akan memecahnya dan menghasilkan gas hidrogen sulfida. Gas ini memiliki aroma khas seperti telur busuk, yang kemudian menyebabkan kentut berbau sangat menyengat.

    BACA JUGA: 7 Endorse Brand Terburuk Sepanjang Masa Ini Rugikan Banyak Pihak

    BACA JUGA: 7 Makanan yang Cocok Detox Usus Secara Alami dan Efektif

    2. Konsumsi Makanan Berserat Tinggi

    Serat sangat penting untuk menjaga kesehatan pencernaan. Ia membantu melancarkan buang air besar dan mencegah sembelit. Namun, jika mengonsumsinya berlebihan, serat bisa memperlambat proses pencernaan.

    Bakteri usus akan memfermentasi serat yang tidak tercerna, yang menghasilkan gas-gas yang berbau kuat. Makanan berserat tinggi seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian memang penting, tapi perlu dikonsumsi dalam jumlah yang seimbang agar tidak menimbulkan efek samping berupa kentut berbau.

    3. Intoleransi Laktosa atau Gluten

    Beberapa orang mengalami intoleransi terhadap laktosa (gula dalam produk susu) atau gluten (protein dalam gandum). Pada kondisi ini, tubuh tidak mampu mencerna laktosa atau gluten dengan sempurna.

    Fermenasi makanan yang dicerna oleh bakteri di usus, akan menghasilkan gas berbau busuk. Orang yang mengalami intoleransi ini biasanya juga mengalami gejala lain seperti perut kembung, diare, atau nyeri perut setelah mengonsumsi produk susu atau makanan berbasis gandum.

    4. Konsumsi Antibiotik

    Penggunaan antibiotik dapat mempengaruhi keseimbangan flora usus. Antibiotik tidak hanya membunuh bakteri penyebab infeksi, tetapi juga dapat membunuh bakteri baik di dalam usus.

  • Capai rawit merah Rp71.019/kg, telur ayam Rp28.872/kg

    Capai rawit merah Rp71.019/kg, telur ayam Rp28.872/kg

    Arsip foto – Komoditas pangan telur ayam ras di Pasar Karang Anyar Jakarta, Jumat (23/8/2024). ANTARA/Harianto

    Harga pangan: Capai rawit merah Rp71.019/kg, telur ayam Rp28.872/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 26 April 2025 – 14:39 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah di tingkat konsumen mencapai Rp71.019 per kilogram (kg) dibandingkan hari sebelumnya Rp71.543 per kg, sedangkan telur ayam ras turun menjadi Rp28.872 per kg dari sebelumnya Rp29.067 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Sabtu pukul 11.00 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.590 per kg naik tipis dari sebelumnya di harga Rp15.547 per kg. Lalu, beras medium di harga Rp13.773 per kg naik tipis dari hari sebelumnya Rp13.701 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.615 per kg turun dari sebelumnya Rp12.634 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.065 per kg turun dari sebelumnya Rp6.209 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.683 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp10.766 kg. Berikutnya bawang merah di harga Rp42.460 per kg turun dari Rp43.600 per kg, bawang putih bonggol di harga Rp44.019 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp44.489 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp57.571 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp58.600 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp49.475 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp50.311 per kg. Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp135.734 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp135.444 per kg. Kemudian daging ayam ras Rp33.982 per kg turun dari sebelumnya Rp34.324 per kg;

    Gula konsumsi di harga Rp18.528 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.542 per kg.

    Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp20.659 per liter turun dari hari sebelumnya tercatat Rp20.752 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.649 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp17.888 per liter; Minyakita di harga Rp17.554 per liter turun dari sebelumnya di level Rp17.627 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp9.841 per kg atau naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp9.804 per kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.942 per kg atau turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp12.943 per kg.

    Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp41.514 per kg naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp40.859 per kg; ikan tongkol di harga Rp34.764 per kg naik dari sebelumnya Rp34.3666 per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp34.081 per kg turun dari sebelumnya Rp34.232 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.762 per kg turun dari hari harga sebelumnya tercatat Rp11.671 per kg. Sementara itu, daging kerbau beku impor di harga Rp105.857 per kg turun dari sebelumnya Rp107.333 per kg; daging kerbau segar lokal di harga Rp139.500 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp140.758 per kg.

    Sumber : Antara

  • Harga Pangan Sabtu (26/4): Beras, Cabai, Bawang Kompak Turun

    Harga Pangan Sabtu (26/4): Beras, Cabai, Bawang Kompak Turun

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga pangan hari ini mengalami penurunan secara rata-rata nasional. Penurunan harga terjadi pada komoditas beras, bawang, cabai, daging hingga telur ayam. 

    Berdasarkan data panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Sabtu (26/4/2025) pukul 08.00 WIB harga beras premium berada dikisaran Rp15.530 atau turun 0,1% hari ini dibandingkan hari sebelumnya. 

    Harga beras SPHP secara nasional juga mengalami penurunan 0,03% menjadi Rp12.628 per kg hari ini dan harga beras medium turun 0,05% menjadi Rp13.688 per kg. 

    Tak hanya beras, harga bawang putih bonggol juga turun secara nasional sebesar 0,85% menjadi Rp43.510 per kg dari hari sebelumnya dan harga bawang merah turun 8,83% menjadi Rp41.704 per kg. 

    Komoditas daging sapi murni juga turun 0,28% menjadi Rp135.385 per kg. Harga daging ayam ras naik 0,31% menjadi Rp34.315 per kg dan telur ayam ras turun 0,81% menjadi Rp29.038 per kg.

    Di sisi lain, harga cabai rawit merah turun 2,83% menjadi Rp71.379 per kg, sementara harga cabai merah keriting turun 1,72% menjadi Rp58.487 per kg dan cabai merah besar turun 1,72% menjadi Rp58.487 per kg. 

    Tak hanya itu, harga kedelai biji kering (impor) turun 0,31% menjadi Rp10.736 per kg sedangkan harga gula konsumsi turun 0,11% menjadi Rp18.517 per kg. 

    Lebih lanjut, harga minyak goreng kemasan naik 0,28% dikisaran Rp20.715 per kg. Sementara itu, harga minyak goreng curah turun 0,15% menjadi Rp17.881 per kg. 

    Komoditas pangan lainnya yang turun yaitu harga tepung terigu curah turun 0,12% menjadi Rp9.795 per kg dan harga tepung terigu kemasan naik 0,02% menjadi Rp12.930 per kg. Harga jagung tingkat peternak turun 0,75% menjadi Rp6.184 per kg. 

    Di samping itu, harga pangan ikan hari ini bervariasi. Adapun, harga ikan kembung turun 1,5% menjadi Rp40.826 per kg dan ikan tongkol naik 0,01% menjadi Rp34.355 per kg, sementara ikan bandeng turun 0,43% menjadi Rp34.203 per kg.

  • Benarkah ASI Bisa Bau Amis karena Ibu Menyusui Makan Ikan, Simak Faktanya

    Benarkah ASI Bisa Bau Amis karena Ibu Menyusui Makan Ikan, Simak Faktanya

    Fakta seputar air susu ibu (ASI) yang masih berkembang di masyarakat. Salah satunya soal bau amis pada ASI.

    Tayang: Jumat, 25 April 2025 18:12 WIB

    Shutterluck.

    ILUSTRASI MENYUSUI – Fakta seputar air susu ibu (ASI) yang masih berkembang di masyarakat. Salah satunya soal bau amis pada ASI. 

    TRIBUNJAKARTA.COM – Fakta seputar air susu ibu (ASI) yang masih berkembang di masyarakat.

    Salah satunya mitos soal ASI yang berbau amis ketika ibu menyusui mengkonsumsi ikan.

    Konselor Menyusui dan PMBA, Dosen Universitas Respati Indonesia (URINDO), Yuna Trisuci mengatakan tak sepenuhnya hal ini benar.

    Namun ia mengatakan jika makanan bisa mempengaruhi rasa dan aroma ASI.

    “Memang benar, apa yang ibu makan bisa memengaruhi rasa dan aroma ASI. Contohnya, makanan seperti bawang putih, asparagus, dan ikan laut tertentu bisa memberi sedikit perubahan rasa/aroma pada ASI,” katanya saat dihubungi, Jumat (25/4/2025).

    Kendati begitu, semuanya tak selalu menjadi “bau amis” yang parah atau mengganggu.

    Sebagian besar bayi justru tak terganggu dengan perubahan aroma atau rasa ASI.

    “Malah, studi bilang ini bisa bikin bayi lebih mudah menerima berbagai rasa makanan saat MPASI nanti. Bau Amis banyak sumbernya, kadang bau amis pada ASI atau puting bukan karena ikan, tapi karena beberapa hal,” ungkapnya.

    lihat foto
    Di tengah musim penghujan, tak jarang si kecil terserang batuk dan pilek. Termasuk terhadap balita yang baru memulai makanan pendamping Air Susu Ibu (mpASI). Konselor Menyusui dan PMBA, Dosen Universitas Respati Indonesia (URINDO), Yuna Trisuci mengatakan, saat di kecil batuk dan pilek ada juga beberapa hal yang perlu diperhatikan dengan seksama.

    Beberapa hal tersebut diantaranya kebersihan payudara yang kurang, infeksi seperti mastitis, serta penyimpanan ASI yang salah atau misalnya di kulkas terlalu lama.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://jakarta.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’70858′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast + 1;
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.thumb) img = “”+vthumb+””;
    else img = ”;
    if(val.c_title) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    $.getJSON(“https://jakarta.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’70858′,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }

    Berita Terkini

  • Harga pangan: Capai rawit merah Rp73.037/kg, telur ayam Rp29.054/kg

    Harga pangan: Capai rawit merah Rp73.037/kg, telur ayam Rp29.054/kg

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah di tingkat konsumen mencapai Rp73.037per kilogram (kg) dibandingkan hari sebelumnya Rp73.455 per kg, sedangkan telur ayam ras naik menjadi Rp29.054 per kg dari sebelumnya Rp28.804 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Jumat pukul 09.50 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.549 per kg naik tipis dari sebelumnya di harga Rp15.545 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp13.688 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp13.695 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.569 per kg turun dari sebelumnya Rp12.632 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp5.907 per kg turun dari sebelumnya Rp6.138 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.725 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp10.769 kg.

    Berikutnya bawang merah di harga Rp42.225 per kg turun dari Rp43.884 per kg, bawang putih bonggol di harga Rp44.306 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp44.589 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp58.575 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp59.509 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp50.808 per kg naik dari hari sebelumnya tercatat Rp50.774 per kg.

    Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp136.659 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp135.770 per kg. Kemudian daging ayam ras Rp34.049 per kg turun dari sebelumnya Rp34.210 per kg;

    Gula konsumsi di harga Rp18.521 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.537 per kg.

    Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp20.448 per liter turun dari hari sebelumnya tercatat Rp20.658 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.477 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp17.907 per liter; Minyakita di harga Rp17.523 per liter turun dari sebelumnya di level Rp17.622 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp9.619 per kg atau turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp9.807 per kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.721 per kg atau turun dari sebelumnya tercatat Rp12.928 per kg.

    Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp41.549 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp41.448 per kg; ikan tongkol di harga Rp34.773 per kg naik dari sebelumnya Rp34.352 per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp33.334 per kg turun dari sebelumnya Rp34.350 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.605 per kg turun dari hari harga sebelumnya tercatat Rp11.659 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku impor di harga Rp103.719 per kg turun dari sebelumnya Rp107.500 per kg; daging kerbau segar lokal di harga Rp136.667 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp141.667 per kg.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025

  • Resep Praktis Tahu Jigor, Jajanan Kaki Lima yang Bikin Nagih

    Resep Praktis Tahu Jigor, Jajanan Kaki Lima yang Bikin Nagih

    Surabaya (beritajatim.com) – Tahu jigor mungkin masih terdengar asing di beberapa daerah, namun bagi pecinta jajanan kaki lima khas Jawa, camilan satu ini adalah primadona.

    Tahu yang lembut gurih menciptakan rasa unik yang bikin ketagihan. Cocok disantap saat santai, tahu jigor juga mudah dibuat sendiri di rumah.
    Berikut resep praktis tahu jigor yang bisa kamu coba

    Bahan – Bahan

    – 15 Buah Tahu Pong
    – 100 Gram Tepung Tapioka
    – 100 Gram Tepung Terigu
    – 1 Batang Daun Bawang
    – 6 Siung Bawang Putih
    – 1 1/2 Sdm Garam
    – 1 Sdm Kaldu bubuk
    – 1/2 Sdt Lada bubuk
    – 10-15 Cabai Rawit (sesuai selera)
    – Secukupnya Air Panas
    – Secukupnya minyak goreng
    – Secukupnya Kubis

    Langkah -langkah

    Langkah 1: Siapkan Adonan
    Campurkan tepung tapioka, terigu, bawang putih halus, daun bawang iris, garam, lada bubuk, dan kaldu bubuk dalam wadah. Aduk rata!

    Langkah 2: Tambahkan Air Panas
    Tambahkan air panas sedikit demi sedikit sambil diulen hingga adonan bisa dibentuk. Mudah kan?

    Langkah 3: Isi Tahu
    Ambil tahu pong, lubangi atasnya, dan isi dengan adonan secukupnya. Lakukan hingga adonan habis.

    Langkah 4: Kukus
    Panaskan kukusan dan kukus tahu beserta cabai rawit sekitar 20 menit.

    Langkah 5: Goreng
    Panaskan minyak goreng, potong tahu yang sudah dikukus sesuai selera, dan goreng hingga kecoklatan. Angkat dan tiriskan.

    Langkah 6: Sajikan
    Tambahkan tahu goreng dan kubis iris, aduk rata. Sajikan dengan sambal cabai rawit yang sudah diulek dengan kaldu bubuk secukupnya.

    Mudah dan lezat, kan? Selamat mencoba! [aje]

  • 6 Makanan yang Bisa Bikin Awet Muda, Ada Putih Telur

    6 Makanan yang Bisa Bikin Awet Muda, Ada Putih Telur

    Jakarta

    Penuaan adalah proses yang pasti akan terjadi. Namun, proses penuaan setiap orang berbeda-beda, tergantung dari sejumlah faktor.

    Salah satunya adalah pola makan yang diterapkan sehari-hari. Misalnya, mengonsumsi makanan yang tinggi kolagen dapat membantu mempertahankan tekstur dan fleksibilitas kulit, sehingga membuat kulit wajah tampak awet muda.

    Dikutip dari Cleveland Clinic, kolagen adalah sejenis protein yang menjadi bahan pembangun utama kulit, tulang, tendon, ligamen, serta jaringan ikat lainnya. Kolagen berperan dalam mengganti sel kulit mati, memberikan struktur, kekuatan, dan elastisitas pada kulit, hingga menyediakan lapisan pelindung untuk organ tubuh.

    Kolagen tidak dapat diserap oleh tubuh secara utuh. Saat masuk ke dalam tubuh, kolagen akan dipecah menjadi asam amino. Karenanya, mengonsumsi makanan tinggi kolagen tidak secara langsung meningkatkan kadar kolagen dalam tubuh.

    Meskipun begitu, banyak makanan yang menyediakan ‘bahan mentah’ yang dibutuhkan tubuh untuk memproduksi kolagen. Bahan-bahan tersebut antara lain asam amino prolin, glisin, vitamin C, zinc, dan tembaga.

    Dikutip dari Healthline, berikut sederet makanan yang dapat membantu tubuh memproduksi lebih banyak kolagen.

    1. Kaldu Tulang

    Sebenarnya, kandungan kolagen dalam kaldu tulang tidak terlalu tinggi. Meskipun demikian, kaldu tulang tetap menjadi salah satu makanan yang bisa dipertimbangkan untuk membantu meningkatkan produksi kolagen dalam tubuh.

    Kaldu tulang dibuat dengan merebus tulang hewan dalam air. Proses ini yang diyakini dapat mengekstrak kolagen.

    “Karena kaldu tulang terbuat dari tulang dan jaringan ikat, kaldu tulang mengandung kalsium, magnesium, fosfor, kolagen, glukosamin, kondroitin, asam amino, dan banyak nutrisi lainnya,” ujar ahli nutrisi dan kecantikan Katey Davidson, MScFN, RD.

    2. Ayam

    Ada alasan mengapa banyak suplemen kolagen berasal dari ayam – ayam mengandung protein yang relatif tinggi.

    Studi yang dilakukan terhadap tikus pada 2022 menemukan tulang dan tulang rawan sebagai sumber kolagen dapat membantu meredakan radang sendi, peradangan, dan masih banyak lagi.

    Kandungan kolagen bervariasi pada seluruh bagian ayam. Misalnya, daging paha mengandung lebih banyak kolagen dibandingkan daging dada.

    3. Ikan

    Seperti hewan lainnya, ikan juga memiliki tulang dan ligamen yang terbuat dari kolagen. Sebuah tinjauan pada 2023 menunjukkan kolagen pada ikan mungkin lebih mudah diperoleh dan sangat bermanfaat untuk kesehatan serta elastisitas kulit.

    Kendati demikian, daging ikan mengandung lebih sedikit kolagen dibandingkan bagian lainnya.

    “Kita cenderung tidak mengonsumsi bagian ikan yang mengandung kolagen paling tinggi, seperti kepala, sisik, atau bola mata,” kata ahli nutrisi Carrie Gabriel, MS, RDN.

    4. Putih telur

    Meskipun putih telur tidak mengandung jaringan ikat seperti produk hewani lainnya, makanan ini memiliki kandungan prolin dalam jumlah relatif tinggi. Prolin merupakan salah satu asam amino yang dibutuhkan untuk produksi kolagen.

    5. Buah citrus

    Vitamin C berperan utama dalam produksi pro-kolagen, prekursor kolagen dalam tubuh. Artinya, vitamin C membantu sintesis kolagen.

    Buah citrus, seperti jeruk, jeruk bali, lemon, dan jeruk nipis memiliki kandungan vitamin C yang relatif tinggi. Cobalah untuk menambahkan aneka buah citrus ke makanan sehari-hari, seperti sayur mayur atau salad.

    6. Bawang putih

    Bawang putih tidak hanya sekadar bumbu untuk masakan. Rempah ini juga dapat membantu meningkatkan produksi kolagen dalam tubuh.

    “Bawang putih mengandung banyak sulfur, yang merupakan mineral yang membantu mensintesis dan mencegah kerusakan kolagen,” ujar Gabriel.

    Namun, perhatikan jumlah bawang putih yang dikonsumsi. Mengonsumsi bawang putih secara berlebihan dapat menyebabkan mulas dan sakit perut.

    (ath/naf)

  • Perkedel Nike, Perkedel Berbahan Dasar Ikan Khas Gorontalo

    Perkedel Nike, Perkedel Berbahan Dasar Ikan Khas Gorontalo

    Liputan6.com, Gorontalo – Perkedel nike adalah hidangan khas Gorontalo yang memanfaatkan kekayaan perairan Gorontalo. Sesuai namanya, perkedel ini terbuat dari ikan nike.

    Mengutip dari laman Indonesia Kaya, ikan nike merupakan ikan kecil musiman dari perairan Gorontalo. Keberadaan ikan nike yang hanya ada saat musim-musim tertentu menjadikan hidangan ini cukup istimewa.

    Ikan nike memulai siklus hidupnya dari sungai, kemudian masuk ke laut, dan kembali lagi ke sungai. Biasanya, ikan kecil ini muncul setiap akhir bulan. Kemunculannya banyak ditemukan di perairan Gorontalo, terutama di Teluk Tomini.

    Ikan nike memiliki ukuran yang sangat kecil, yakni sekitar 2-3 cm. Ikan nike kaya akan protein, kalsium, dan zat besi.

    Rasa asli ikan ini tergolong gurih dan sedikit manis. Setelah diolah menjadi perkedel nike, ikan nike pun masih menjadi hidangan bercita rasa gurih dan manis yang khas.

    Penggunaan ikan nike sebagai bahan dasar tergolong unik karena berbeda dengan perkedel pada umumnya. Kebanyakan, perkedel dibuat dari bahan dasar kentang atau tahu.

    Proses pembuatan perkedel nike dimulai dengan membersihkan ikan nike, kemudian mencampurkannya dengan tepung terigu, telur, dan aneka bumbu. Adapun bumbu-bumbu yang digunakan adalah bawang merah, bawang putih, merica, dan garam.

    Setelah tercampur rata, adonan kemudian dibentuk menjadi bulatan-bulatan kecil. Kemudian, adonan perkedel digoreng hingga berwarna kuning keemasan.