Produk: bawang putih

  • PIHPS: Harga cabai rawit Rp27.500/kg, telur ayam Rp28.000/kg

    PIHPS: Harga cabai rawit Rp27.500/kg, telur ayam Rp28.000/kg

    Jakarta (ANTARA) – Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola Bank Indonesia mencatat harga pangan komoditas cabai rawit merah mencapai Rp27.500 per kilogram (kg), sedangkan telur ayam ras Rp28.000 per kg.

    Berdasarkan data dari PIHPS yang dilansir di Jakarta, Selasa pukul 07.44 WIB selain cabai rawit merah dan telur ayam ras, tercatat harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional lainnya, yakni bawang merah Rp38.750 per kg, begitu pun bawang putih di harga Rp38.750 per kg.

    Selain itu beras kualitas bawah I di harga Rp12.000 per kg, begitu pun beras kualitas bawah II Rp12.500 per kg. Sedangkan beras kualitas medium I Rp15.500 per kg, dan beras kualitas medium II di harga Rp14.750 per kg.

    Lalu, beras kualitas super I di harga Rp16.000 per kg, dan beras kualitas super II Rp16.500 per kg.

    Selanjutnya, PIHPS mencatat harga cabai merah besar mencapai Rp42.500 per kg, cabai merah keriting Rp43.750 per kg, dan cabai rawit hijau Rp41.950 per kg.

    Kemudian, daging ayam ras di harga Rp29.750 per kg, daging sapi kualitas I Rp135.000 per kg, begitu pun daging sapi kualitas II di harga Rp135.000 per kg.

    Harga komoditas berikutnya yakni gula pasir kualitas premium tercatat Rp15.500 per kg, gula pasir lokal Rp18.500 per kg.

    Sementara itu, minyak goreng curah di harga Rp18.000 per liter, minyak goreng kemasan bermerek I di harga Rp21.500 per liter, serta minyak goreng kemasan bermerek II di harga Rp20.500 per liter.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pecinta Mi Wajib Tahu! Ini Dia Jenis-Jenis Ramen Terpopuler di Jepang

    Pecinta Mi Wajib Tahu! Ini Dia Jenis-Jenis Ramen Terpopuler di Jepang

    YOGYAKARTA – Ramen bukan sekadar mi dalam kuah, tetapi sebuah seni kuliner yang kompleks. Memiliki banyak variasi dan gaya, memahami jenis-jenis ramen adalah langkah awal untuk menikmati hidangan ikonik Jepang ini secara maksimal.

    Jangan sampai pengalaman bersantap Anda terbatas pada menu yang itu-itu saja. Mari kita selami lebih dalam perbedaan antara kuah legendaris, mulai dari Tonkotsu yang creamy hingga Shoyu yang savory.

    Jenis-Jenis Ramen Terpopuler di Jepang

    Ramen yang dikenal sebagai comfort food utama Jepang, telah menjadi sensasi kuliner global dengan ciri khas mi kenyal, topping yang menggugah selera, dan kuah yang mengepul.

    Namun, esensi sejati hidangan tercinta ini terletak pada keragaman kaldu kuahnya. Jauh berbeda dari bubuk rasa ayam instan, kuah ramen tradisional Jepang menawarkan spektrum rasa yang penuh, tergantung pilihan Anda dari menu.

    Untuk itu, mari kita kupas tuntas perbedaan mendasar dari empat kuah ramen utama yang menjadi fondasi kuliner ini. Dilansir dari laman Institute of Culinary Education, berikut ini beberapa di antaranya:

    Berasal dari kota metropolitan Tokyo yang ramai, Shoyu ramen melambangkan perpaduan antara kesederhanaan dan kecanggihan. Kuah yang jernih dan kaya umami ini dibumbui dengan kecap asin, menciptakan perpaduan rasa yang harmonis.

    Kuah ramen ini dibuat dengan merebus tulang ayam dan babi, kemudian ditambahkan kecap asin untuk profil rasa yang gurih dan aromatik. Shoyu ramen sering disajikan dengan irisan chashu (daging babi rebus), menma (rebung fermentasi), daun bawang, dan nori (rumput laut).

    Di jantung Hokkaido, Shio ramen berdiri sebagai bukti lain dari seni kehalusan. Varietas ramen yang menyegarkan ini menawarkan kuah bening yang dibumbui dengan garam, memungkinkan esensi rasa kaldu alami bersinar dengan kejernihan maksimal.

    Baca juga artikel yang membahas Mengenal Omakase, Seni Kuliner yang Mempertaruhkan Skill Koki

    Kaldu shio ramen biasanya dibuat dari tulang ayam atau babi. Kemudian garam laut berkualitas tinggi ditambahkan dengan hati-hati, memungkinkan rasa asin alami mendominasi tanpa berlebihan. Karena kuahnya yang ringan, topping yang dipilih pun minimalis, seperti tauge renyah, wakame, dan irisan kamaboko (kue ikan).

    Menjadi ramen terkenal yang juga berasal dari Hokkaido, Miso ramen menawarkan pergeseran dari kuah transparan, terjun ke dunia umami yang tebal dan kaya.

    Profil rasa yang kuat dari miso ramen dibuat menggunakan pasta kedelai fermentasi, atau miso, yang memberikan kedalaman rasa yang khas pada kaldu.

    Sementara itu, kuah dibuat dengan merebus tulang babi atau ayam, kemudian pasta miso dibumbui ditambahkan untuk menciptakan dasar yang kental dan beraroma.

    Miso ramen sering dilengkapi dengan jagung mentega, irisan chashu, dan mayu (minyak bawang putih hitam), yang menyatu indah dengan kuah kaya rasa ini.

    Di Fukuoka, Tonkotsu ramen memiliki ciri khas kuah putih susu yang kental dan creamy. Rahasia di balik konsistensinya yang mewah adalah proses merebus tulang babi selama berjam-jam (bisa mencapai 16 jam atau lebih).

    Proses pembuatan kaldu tonkotsu dengan mengekstrak semua kolagen dan lemak, sehingga menghasilkan kaldu yang kaya, mengenyangkan, dan bertekstur beludru. Karena kekayaan rasanya, kuah ini sering dipasangkan dengan topping tradisional seperti irisan chashu, minyak bawang putih hitam, jahe acar, dan daun bawang cincang halus.

    Selain pembahasan mengenai jenis-jenis ramen, ikuti artikel-artikel menarik lainnya di  VOI, untuk mendapatkan kabar terupdate jangan lupa follow dan pantau terus semua akun sosial media kami! 

  • PIHPS: Harga bawang merah Rp42.550/kg, cabai rawit Rp49.800/kg

    PIHPS: Harga bawang merah Rp42.550/kg, cabai rawit Rp49.800/kg

    Jakarta (ANTARA) – Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola Bank Indonesia mencatat harga pangan komoditas bawang merah mencapai Rp42.550 per kilogram (kg), sedangkan cabai rawit merah Rp49.800 per kg.

    Berdasarkan data dari PIHPS yang dilansir di Jakarta, Sabtu pukul 10.30 WIB, menunjukkan selain bawang merah dan cabai rawit merah, tercatat harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional lainnya, yakni bawang putih di harga Rp38.900 per kg.

    Selain itu, beras kualitas bawah I di harga Rp14.400 per kg, begitu pun beras kualitas bawah II Rp14.300 per kg.

    Sedangkan, beras kualitas medium I Rp15.850 per kg, dan beras kualitas medium II di harga Rp15.700 per kg.

    Lalu, beras kualitas super I di harga Rp17.050 per kg, dan beras kualitas super II Rp16.550 per kg.

    Selanjutnya, PIHPS mencatat harga cabai merah besar mencapai Rp57.350 per kg, cabai merah keriting Rp56.650 per kg, dan cabai rawit hijau Rp40.200 per kg.

    Kemudian, daging ayam ras di harga Rp39.550 per kg, daging sapi kualitas I Rp141.400 per kg, begitu pun daging sapi kualitas II di harga Rp133.050 per kg.

    Harga komoditas berikutnya yakni gula pasir kualitas premium tercatat Rp19.800 per kg, gula pasir lokal Rp18.050 per kg.

    Sementara itu, minyak goreng curah di harga Rp18.650 per liter, minyak goreng kemasan bermerek I di harga Rp22.400 per liter, serta minyak goreng kemasan bermerek II di harga Rp21.400 per liter.

    PIHPS juga mencatat harga telur ayam ras di harga Rp31.600 per kilogram.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Harga Pangan Hari Ini (20/11): Beras hingga Minyak Goreng Kompak Turun

    Harga Pangan Hari Ini (20/11): Beras hingga Minyak Goreng Kompak Turun

    Bisnis.com, JAKARTA — Mayoritas harga rata-rata nasional komoditas pangan kompak mengalami penurunan pada hari ini, (20/11/2025). Mulai dari beras, cabai, hingga minyak goreng mencatatkan tren penurunan.

    Mengacu pada data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional pada pukul 08.10 WIB, harga beras kualitas bawah I tercatat turun 6,57% menjadi Rp13.500 per kilogram (kg), sedangkan beras kualitas bawah II turun 9,52% menjadi Rp12.850 per kg.

    Selanjutnya, beras kualitas medium I turun 5,68% menjadi Rp14.950 per kg, serta beras kualitas medium II turun 8,6% menjadi Rp14.350 per kg.

    Kemudian, beras kualitas super I turun 8,5% menjadi Rp15.600 per kg dan beras kualitas super II turun 7,85% menjadi Rp15.250 per kg.

    Aneka bumbu dapur seperti bawang merah ukuran sedang turun 5,91% menjadi Rp39.000 per kg, bersamaan dengan bawang putih ukuran sedang turun 14,03% menjadi Rp33.100 per kg.

    Cabai merah besar turun cukup signifikan 22,32% menjadi Rp44.050 per kg, cabai keriting turun 34,07% menjadi Rp36.000 per kg, cabai rawit hijau turun 41,54% menjadi Rp21.950 per kg, dan cabai rawit merah turun 36,79% menjadi Rp26.800 per kg.

    Kemudian, komoditas pangan sumber protein hewani seperti daging ayam ras segar turun 10,51% menjadi Rp33.650 per kg, diikuti harga telur ayam ras segar turun 10,83% menjadi Rp28.000 per kg.

    Daging sapi kualitas 1 tercatat turun 12,14% menjadi Rp123.750 per kg, dan daging sapi kualitas 2 turun 10,41% menjadi Rp118.750 per kg.

    Minyak goreng curah turun tipis 0,8% menjadi Rp18.500 per kg, minyak goreng kemasan bermerek 1 turun 3,12% menjadi Rp21.750 per kg, dan minyak goreng kemasan bermerek 2 turun 7,26% menjadi Rp19.800 per kg.

    Terakhir, gula pasir kualitas premium turun 8,86% menjadi Rp18.000 per kg, sedangkan gula pasir lokal turun 6,65% menjadi Rp16.850 per kg.

  • Wamendag Tinjau Pasar Besar Madiun, Pastikan Harga Pangan Stabil Jelang Nataru

    Wamendag Tinjau Pasar Besar Madiun, Pastikan Harga Pangan Stabil Jelang Nataru

    Madiun (beritajatim.com) – Wakil Menteri Perdagangan RI Dyah Roro Putri meninjau langsung stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok di Pasar Besar Kota Madiun, Senin (17/11/2025). Kunjungan ini dilakukan bersama Wakil Wali Kota Madiun, jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta rombongan Kementerian Perdagangan untuk memastikan kesiapan pasokan jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

    Dalam kunjungannya, Dyah Roro menegaskan bahwa pemerintah pusat terus memantau pergerakan harga di berbagai daerah sebagai langkah mitigasi gejolak pasar. Ia menyampaikan bahwa setiap komoditas yang ditemukan dijual di atas harga acuan atau harga eceran tertinggi (HET) akan dicatat dan dipetakan untuk perbaikan distribusi ke depannya.

    “Salah satu langkah kami adalah memastikan harga aman dan stabil. Kalau ada harga di atas acuan atau HET, kita akan catat dan mapping bagaimana memperbaiki distribusinya,” jelasnya di sela-sela pemantauan.

    Wamendag juga mengapresiasi inovasi Pemerintah Kota Madiun melalui keberadaan Warung Tekan Inflasi yang berada di depan Pasar Besar. Ia menyebut inovasi ini tidak dimiliki semua daerah dan berfungsi menjaga harga tetap stabil ketika stok pasar menipis.

    “Ini inovasi yang patut diapresiasi. Ketika stok di pasar habis, masih ada pasokan dari warung ini. Stok terjaga, harga tidak naik,” ujarnya.

    Sejumlah komoditas strategis seperti minyak goreng, beras, bawang merah, bawang putih, dan buah-buahan dilaporkan dalam kondisi stabil. Dyah Roro memastikan kebutuhan masyarakat menjelang Nataru terpenuhi.

    “Tadi minyak stabil, beras stabil, bawang-bawangan juga stabil. Menjelang Nataru semuanya aman sehingga kebutuhan masyarakat terpenuhi,” katanya.

    Terkait kenaikan harga telur di beberapa wilayah, Wamendag menjelaskan kenaikan tersebut berkaitan dengan meningkatnya kebutuhan untuk program prioritas pemerintah, termasuk bantuan pangan MBG. Program ini disebut memberi dampak positif bagi pedagang karena memastikan permintaan rutin.

    “Program MBG ini prioritas Pak Presiden. Pedagang sekarang punya langganan tetap, salah satunya SPPG. Tantangannya menjaga keseimbangan antara kebutuhan lintas daerah dan pasokan untuk masyarakat luas,” terangnya.

    Dyah Roro menegaskan bahwa pemerintah akan memperkuat koordinasi lintas kementerian apabila ke depan ditemukan kendala ketersediaan maupun distribusi. Kerja sama dengan Badan Pangan Nasional juga akan dioptimalkan untuk memantau komoditas non-minyak goreng demi menjaga stabilitas harga di seluruh daerah.

    “Sinergi lintas kementerian adalah kunci, dan itu yang diharapkan Bapak Presiden kepada kami,” pungkasnya. [rbr/beq]

  • Mayoritas Harga Pangan Turun Pekan Ini, dari Beras, Bawang hingga Telur Ayam

    Mayoritas Harga Pangan Turun Pekan Ini, dari Beras, Bawang hingga Telur Ayam

    Bisnis.com, JAKARTA – Harga pangan sebagian besar mengalami penurunan secara rata-rata nasional pada pekan kedua November 2025. Adapun, harga pangan yang turun yaitu beras, bawang, hingga telur. 

    Menurut data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), periode Senin (10/11/2025) hingga Minggu (12/10/2025) pukul 09.00 WIB, harga beras medium turun 0,43% menjadi Rp13.555 per kg dibandingkan pekan lalu.

    Hal yang sama terjadi pada harga beras premium yang turun sebesar 0,33% menjadi Rp15.560 per kg, dan harga beras SPHP turun 0,1% menjadi Rp12.470 per kg.

    Komoditas pangan yang harganya juga turun yaitu bawang putih bonggol turun 0,14% menjadi Rp36.783 per kg sedangkan bawang merah naik 0,03% menjadi Rp39.307 per kg.

    Harga cabai merah keriting yang naik 1,06% menjadi Rp52.936 per kg, dan harga cabai rawit merah naik 2,18% menjadi Rp38.555 per kg.

    Di sisi lain, kedelai biji kering impor naik harganya 0,09% menjadi Rp10.695 per kg dan harga jagung tingkat peternak naik 0,13% menjadi Rp6.835 per kg.

    Di samping itu, harga telur ayam ras turun 0,01% menjadi Rp30.450 per kg. Sementara, harga daging ayam ras turun 0,39% menjadi Rp37.006 per kg.

    Selanjutnya, harga daging sapi murni turun 0,03% menjadi sebesar Rp135.127 per kg. Di sisi lain, harga gula konsumsi naik 0,5% menjadi Rp17.996 per kg.

    Sementara itu, harga minyak goreng kemasan sederhana berada di angka Rp20.937 per liter atau turun 0,09% dari hari sebelumnya.

    Di sisi lain, harga tepung terigu curah turun 0,02% menjadi Rp9.753 per kg. Sedangkan, minyak goreng curah naik 0,06% menjadi Rp17.501 per liter.

    Berbagai jenis ikan seperti ikan kembung, ikan tongkol, dan ikan bandeng memiliki harga bervariasi. Harga ikan kembung hari ini yaitu Rp42.914 per kg atau naik 1,8% dari pekan sebelumnya.

    Sementara itu, harga ikan tongkol naik 1,7% menjadi Rp35.238 per kg dan ikan bandeng naik 0,98% menjadi Rp35.619 per kg.

  • Harga Pangan Hari Ini 15 November 2025: Bawang, Beras, dan Telur Kompak Turun

    Harga Pangan Hari Ini 15 November 2025: Bawang, Beras, dan Telur Kompak Turun

    Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah harga pangan hari ini mengalami penurunan secara rata-rata nasional. Penurunan harga pangan terjadi pada komoditas beras, bawang, minyak goreng hingga telur ayam. 

    Berdasarkan data Panel Harga Pangan Bapanas, Sabtu (15/11/2025) pukul 11.00 WIB harga beras premium turun 1,08% menjadi Rp15.460 per kg, dan beras medium turun 1,12% menjadi Rp13.478 per kg hari ini.

    Hal serupa juga terjadi pada harga beras SPHP yang turun berada dikisaran Rp12.434 per kg atau naik tipis 0,3% dibandingkan hari sebelumnya. 

    Harga cabai merah keriting turun 0,3% menjadi Rp52.523 per kg. Harga cabai merah besar turun 3,28% menjadi Rp51.318 per kg dan harga cabai rawit merah turun 3,41% menjadi Rp38.267 per kg. 

    Di sisi lain, harga bawang putih bonggol turun secara nasional sebesar 1,39% menjadi Rp36.450 per kg dari hari sebelumnya dan harga bawang merah turun 1,59% menjadi Rp38.875 per kg. 

    Komoditas daging sapi murni naik 0,01% menjadi Rp135.331 per kg. Harga daging ayam ras turun 0,11% menjadi Rp37.182 per kg dan harga telur ayam ras turun 0,73% menjadi Rp30.286 per kg.

    Sementara itu, harga kedelai biji kering (impor) turun 0,21% menjadi Rp10.706 per kg sedangkan harga gula konsumsi turun 0,8% menjadi Rp17.936 per kg. 

    Lebih lanjut, harga minyak goreng kemasan turun 0,92% Rp20.853 per kg dan harga minyak goreng curah naik 0,71% menjadi Rp17.433 per kg. 

    Komoditas pangan lainnya yaitu harga tepung terigu curah turun 1,21% menjadi Rp9.707 per kg dan harga tepung terigu kemasan turun 1,07% menjadi Rp12.983 per kg. Harga jagung tingkat peternak turun 1,78% menjadi Rp6.733 per kg. 

    Di samping itu, harga pangan ikan hari ini bervariasi. Adapun, harga ikan kembung naik 0,62% menjadi Rp43.451 per kg dan ikan tongkol turun 0,18% menjadi Rp35.250 per kg, sementara ikan bandeng turun 0,64% menjadi Rp35.481 per kg.

  • Wamendagri: TPID Bali berperan strategis suksekan program nasional

    Wamendagri: TPID Bali berperan strategis suksekan program nasional

    Kita terus juga tingkatkan (potensi) selain sektor pariwisata, tetapi juga mungkin di pertanian, perikanan, atau sektor lain, Pak Gubernur. Ini perlu kita tingkatkan juga, itu akan lebih baik lagi supaya (meningkatkan) pertumbuhan ekonomi

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk mengatakan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bali, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, berperan strategis dalam menyukseskan program nasional.

    Ribka menyoroti peran TPID Bali dalam menjaga stabilitas inflasi, terutama menjelang hari-hari besar keagamaan seperti Hari Raya Galungan, Kuningan, Natal, dan Tahun Baru. Ia mengapresiasi capaian inflasi di tingkat provinsi yang berada pada level 2,61 persen. Angka ini sesuai dengan target pemerintah sebesar 2,5 persen plus minus 1 persen.

    “Inflasi Bali 2,61 [persen], ini sangat-sangat aman. Kalau nasional tadi dua sekian sampai tiga ya, Bali 2,61 (persen). Ini luar biasa sekali, ini sudah terjaga aman, dengan terjaganya 2,61 (persen), semua pelaku ekonomi ini [terjaga], baik sebagai konsumen, maupun pelaku ekonomi,” kata Ribka dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

    Hal ini disampaikan Ribka pada acara High Level Meeting (HLM) TPID Provinsi Bali menjelang Hari Raya Galungan, Kuningan, Natal, dan Tahun Baru di Ruang Tirta Gangga, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, Kota Denpasar.

    Ribka turut meminta pemerintah daerah (Pemda) di Bali untuk memperhatikan Indeks Perkembangan Harga (IPH), khususnya komoditas yang kerap menjadi penyumbang inflasi seperti bawang putih, bawang merah, dan udang.

    Ia menilai Bali memiliki potensi besar di sektor pertanian sehingga distribusi sejumlah komoditas dapat dijaga dengan baik. Dengan potensi ini, ia berharap inflasi Bali dapat terus dikendalikan, bahkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.

    “Kita terus juga tingkatkan (potensi) selain sektor pariwisata, tetapi juga mungkin di pertanian, perikanan, atau sektor lain, Pak Gubernur. Ini perlu kita tingkatkan juga, itu akan lebih baik lagi supaya (meningkatkan) pertumbuhan ekonomi,” tambahnya.

    Dia mengatakan, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional di angka 8 persen dalam lima tahun ke depan. Untuk itu, daerah didorong agar berkontribusi secara optimal.

    Menurut Ribka, ada dua “mesin” yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi daerah, yakni mesin birokrasi pemerintahan dan mesin sektor swasta. Keduanya harus dijaga dan diperkuat untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif.

    “Artinya dari mesin birokrasinya, kemudian mesin swasta, kemudian mempermudah iklim investasi ini juga sangat penting sekali, Pak Gubernur, supaya pertumbuhan ekonomi itu bisa terjaga dengan baik,” ujarnya.

    Meski demikian, Ribka mengingatkan Provinsi Bali terkait realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Berdasarkan data yang ia sampaikan, realisasi pendapatan Provinsi Bali telah mencapai 86 persen, namun realisasi belanja masih berada pada angka 65 persen, padahal sudah memasuki bulan November.

    “Tolong nanti Pak Sekda digenjot (realisasi belanjanya), juga para kepala SKPD-nya (diingatkan). Apakah ini realisasi masih ada di 65 [persen], karena tadi, Bali luar biasa pendapatannya cukup tinggi walaupun hanya dari sektor pariwisata. Tetapi, belanjanya harus kita percepat,” tuturnya.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pantauan Sembako di Pasar Surabaya Jumat 14 November 2025, Segini Harga Cabai hingga Minyak Goreng

    Pantauan Sembako di Pasar Surabaya Jumat 14 November 2025, Segini Harga Cabai hingga Minyak Goreng

    Surabaya (beritajatim.com) – Pergerakan harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional di Surabaya kembali berubah, Jumat (14/11/2025). Berdasarkan data Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo), Pemprov Jawa Timur terdapat komoditas yang mengalami kenaikan harga, namun beberapa lainnya justru tercatat turun.

    Pantauan dilakukan di lima pasar utama, yakni Pasar Tambahrejo, Pasar Genteng, Pasar Keputran, Pasar Pucang Anom, pada Jumat 14 November 2025, pukul 08.17 WIB.

    Harga Sembako di Surabaya Hari Ini

    Untuk komoditas cabai, jenis cabai merah keriting rata-rata harga naik tipis dari kemarin, dari Rp47.863 menjadi Rp48.775 per kilogram. Sedangkan cabai merah besar turun 5,22 persen, dengan harga kemarin Rp53.074 jadi Rp50.304 per kilogram. Adapun cabai rawit merah juga turun tipis, yakni Rp25.267 menjadi Rp24.404 per kilogram, atau setara 3,42 persen.

    Pergerakan harga juga terjadi pada komoditas bawang. Bawang merah turun dari Rp 37.248 menjadi Rp 37.037 per kilogram (0,22 persen). Sedangkan bawang putih Sinco/Honan juga bergerak turun dari Rp 31.333 menjadi Rp 30.750 per kilogram atau turun 1,86 persen.

    Harga minyak goreng turut mencatat pergerakan meski tipis. Minyak goreng curah, sebelumnya dari Rp18.662 menjadi Rp18.649 perkilogram. Penurunan ini setara 0,07 persen.

    Penurunan rata-rata harga, juga terjadi pada Minyak goreng kemasan sederhana, yang turun 1,37 persen. Jika kemarin Rp17.486, hari ini menjadi Rp17.246 per liter. Sedangkan minyak goreng kemasan premium justru naik dari Rp20.142 menjadi
    Rp20.275 per liter, atau setara 0,66 persen.

    Secara umum, harga sembako di Jawa Timur hari ini masih tergolong stabil meski terjadi pergerakan naik-turun di beberapa komoditas. Pemerintah daerah bersama Siskaperbapo terus memantau perkembangan harga untuk memastikan ketersediaan pasokan dan menjaga daya beli masyarakat.

    Adapun dengan adanya informasi ini bisa dijadikan sebagai acuan bagi konsumen maupun pelaku usaha untuk menyesuaikan rencana belanja dan distribusi. [fyi/aje]

  • Ratusan Siswa di Lembang Keracunan MBG, Wakil Kepala BGN Janji Berbenah

    Ratusan Siswa di Lembang Keracunan MBG, Wakil Kepala BGN Janji Berbenah

    Jakarta

    Sebanyak 201 siswa di Desa Cibodas, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengalami keracunan usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG). Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Lodewyk Pusung memastikan pihaknya akan terus memperbaiki sistem pengelolaan.

    “Kita akan terus berbenah diri dan terus melakukan perbaikan secara mendasar. Kemarin sudah di investigasi oleh tim, dan kita terus dalami kasus seperti ini,” ujar Lodewyk kepada wartawan, Kamis (13/11/2025).

    “Terima kasih kami kepada rakyat yang terus mengawasi dan mendukung program Bapak Presiden Prabowo.” tambahnya.

    Lalu, ia juga optimis setelah adanya keterlibatan aktif dari Matra TNI dalam program MBG ini. Lodewyk berpandangan bahwa dengan terlibatnya TNI secara aktif, program ini akan menjadi mudah mencapai target.

    “Mohon dukungan dan pengawasan rakyat, ini program baik yang harus sama-sama kita sukseskan. Ini momentum untuk kembali membangun tradisi gotong-royong antara semua golongan,” ujarnya.

    Hasil Investigasi BGN

    “Kesimpulan ini kami peroleh berdasarkan hasil rapid test dan uji air bersih dari Labkesmas Bandung Barat, serta penjelasan dari Kepala SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi),” ujar Ketua Tim Investigasi Independen BGN, Arie Karimah Muhammad, kepada wartawan, Senin (10/11/2025).

    Tim Investigasi menemukan kandungan nitrit pada hidangan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berasal dari SPPG Kayu Ambon dan SPPG Cibodas 2, Bandung Barat. Di SPPG Kayu Ambon, nitrit positif terdeteksi pada menu tumis pakcoy yang merupakan sisa makanan di sekolah. Menu MBG di sekolah tersebut terdiri dari nasi putih, ayam betutu Bali, tahu goreng, tumis pakcoy bawang putih, dan pisang.

    Sementara itu, di SPPG Cibodas 2, nitrit positif ditemukan pada nasi putih, tumis wortel, jagung mini putren, dan kembang kol, baik pada bank sampel maupun sisa makanan di sekolah. Diketahui, menu MBG di sekolah itu adalah nasi putih, ayam giling bola-bola, tumis wortel, jagung mini putren dan kembang kol, serta buah lengkeng.

    “Hasil uji fisik, kimia, dan mikrobiologi air bersih di kedua SPPG tersebut semuanya memenuhi standar,” ungkap Arie.

    Menurut Arie, kadar nitrit yang terdeteksi diukur secara kualitatif menggunakan rapid test. Hasilnya menunjukkan bahwa kandungan nitrit pada menu dari SPPG Cibodas 2 lebih tinggi dibandingkan SPPG Kayu Ambon.

    Hal ini, katanya, menjadi alasan jumlah siswa yang mengalami gejala keracunan dari Cibodas 2 lebih banyak, yaitu 236 orang, dibandingkan 44 orang dari Kayu Ambon.

    (azh/azh)