Produk: bawang putih

  • Jelang Idul Adha, Harga Bumbu Dapur di Samarinda Masih Stabil
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 Juni 2025

    Jelang Idul Adha, Harga Bumbu Dapur di Samarinda Masih Stabil Regional 2 Juni 2025

    Jelang Idul Adha, Harga Bumbu Dapur di Samarinda Masih Stabil
    Tim Redaksi
    SAMARINDA, KOMPAS.com –
    Tinggal 4 hari lagi menuju perayaan Hari Raya
    Idul Adha
    1446 Hijriah, pantauan harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar tradisional
    Samarinda
    menunjukkan stabilitas yang cukup mengejutkan.
    Meski volume pembeli meningkat, khususnya untuk
    bumbu dapur
    , harga beberapa komoditas strategis seperti bawang dan cabai masih relatif terkendali. Para pedagang memprediksi kenaikan harga baru akan terjadi mendekati H-1 atau H-2 Lebaran.
    Yeni, salah seorang pedagang sayuran di Pasar Segiri Samarinda, mengungkapkan bahwa beberapa harga bahan pokok pada Senin (2/6/2025) cenderung stabil.
    Bawang putih dibanderol Rp 38.000 per kilogram dan bawang merah Rp 40.000 per kilogram. Komoditas lain seperti tomat Rp 15.000 per kilogram, wortel Rp 18.000 per kilogram, kentang Rp 18.000 per kilogram, jeruk nipis Rp 17.000 per kilogram, dan kol Rp 13.000 per kilogram.
    “Dekat-dekat Idul Adha ini memang sudah terasa banyak pembeli. Yang paling banyak dicari itu bumbu-bumbu, seperti bawang, lalu jeruk nipis dan daun bawang,” ujar Yeni saat ditemui di lapaknya.
    Yeni menambahkan, lancarnya pasokan dari luar daerah, termasuk melalui jalur kapal, menjadi salah satu faktor penahan harga agar tidak melambung terlalu tinggi.
    “Biasanya sudah naik, tapi ini masih aman. Mungkin satu atau dua hari sebelum Lebaran baru ada kenaikan harga,” prediksinya.
    Senada dengan Yeni, Sari, pedagang cabai di lokasi yang sama, juga melaporkan
    harga cabai
    masih dalam batas wajar.
    Harga cabai
    rawit saat ini Rp 30.000 per kilogram, cabai acar Rp 50.000 per kilogram, cabai merah besar Rp 60.000 per kilogram, cabai hijau besar Rp 35.000 per kilogram, dan cabai keriting merah Rp 60.000 per kilogram.
    “Pembelian lancar sekali, tapi harga masih aman. Stok juga banyak, kami dapat pasokan dari Sulawesi dan Surabaya,” kata Sari.
    Sari mengakui bahwa peningkatan permintaan menjelang hari besar keagamaan memang biasa terjadi.
    Namun, berkat pasokan yang memadai, lonjakan harga signifikan bisa dihindari untuk sementara waktu. Ia juga memperkirakan, jika ada kenaikan, tidak akan terlalu drastis dan hanya akan terjadi menjelang puncak perayaan Idul Adha.
    Situasi ini memberikan sedikit kelegaan bagi masyarakat Samarinda yang mulai berbelanja untuk kebutuhan Idul Adha.
    Pemerintah daerah dan instansi terkait diharapkan terus memantau pergerakan harga dan pasokan guna memastikan stabilitas harga hingga hari H Idul Adha tiba.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bongkar Perang Teknologi, Luhut: Negara Maju Mau Kita Tetap Budaknya

    Bongkar Perang Teknologi, Luhut: Negara Maju Mau Kita Tetap Budaknya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, negara-negara maju tidak ingin Indonesia, atau negara berkembang mana pun, mencapai status negara maju.

    Hal ini ia simpulkan berdasarkan pengalaman 10 tahun menjadi bagian dari pemerintah.

    “Tidak akan pernah negara maju itu ingin negara berkembang menjadi negara maju. Dia mau kita tetap jadi budaknya,” tegas Luhut dalam sambutannya di acara peluncuran program Sahabat AI di Ruang Teater Museum Nasional, Jakarta, Senin (2/6/2025).

    Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam konteks keberhasilan Indonesia dalam hilirisasi nikel.

    Ia mengungkapkan, ekspor nikel mentah Indonesia yang sebelumnya hanya US$ 1,3 miliar dolar, kini melonjak hampir US$36 miliar setelah program hilirisasi. Bahkan diproyeksikan bisa mencapai US$50 miliar pada tahun 2040-2045.

    “Saya kira dengan downstreaming ke bawah terus sampai di ujung hilirnya, kita bisa mungkin sampai 50 miliar dolar,” tegasnya.

    Salah satu langkah konkret yang disebut Luhut adalah pembangunan AI Center di kawasan Danau Toba, yang bekerja sama dengan NVIDIA dan mengadopsi chip H200 untuk komputasi kecerdasan buatan.

    Kata dia, tidak ada anak Indonesia yang bodoh, hanya perlu kesempatan dan dukungan teknologi.

    Luhut bahkan menyebut kemajuan dalam riset gasing matematik yang dikembangkan oleh anak bangsa. Teknologi ini diklaim bisa mengurangi konsumsi energi komputer hingga 30%, sebuah terobosan yang berdampak besar pada efisiensi energi nasional.

    “Itu yang bikin siapa? Semua anak-anak Indonesia. Jadi saya senang kita harus dorong anak-anak Indonesia untuk melakukan ini dan kita harus bangga jadi Indonesia,” ujarnya.

    Tak hanya itu, Luhut juga mengungkap program kolaborasi dengan PERURI yang melibatkan 300 anak muda Indonesia dalam pengembangan teknologi keamanan digital nasional.

    “Nanti bisa ada juga AI Goto kerjasama apa yang kita bisa lakukan bersama-sama, supaya kita bisa memenuhi kebutuhan kita,” ujarnya.

    Luhut juga menyoroti upaya untuk menghentikan ketergantungan pada impor pangan. Ia mencontohkan upaya swasembada bawang putih, di mana Indonesia saat ini masih mengimpor senilai US$ 177 juta.

    “Kita impor 177 juta dolar. Kita pernah tahun 1995 swasembada bawang putih. Kenapa harus impor bibit?,” terangnya.

    Ia menjelaskan, kini Indonesia telah berhasil merekayasa genome bibit bawang putih melalui kerja sama dengan Beijing Genomic Institute, dan siap melakukan uji tanam di lahan 10 hektar bulan depan. Targetnya, produktivitas mencapai 20 ton per hektare.

    “Semua bisa. Yang melakukan siapa? Anak-anak Indonesia,” terangnya.

    Tak hanya bawang, ia juga menyebutkan riset herbal dan bibit tanaman yang adaptif terhadap perubahan iklim, sebagai bagian dari agenda besar ketahanan pangan dalam menghadapi cuaca ekstrem.

    (dce)

  • Jakarta alami deflasi 0,24 persen pada Mei 2025

    Jakarta alami deflasi 0,24 persen pada Mei 2025

    Yang memberikan andil deflasi, yang tertinggi adalah bawang merah yakni 0,09 persen

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) DKI mencatat Jakarta mengalami deflasi bulanan pada Mei 2025 sebesar 0,24 persen dengan komoditas yang memberikan andil tertinggi, yakni bawang merah.

    “Pada Mei 2025, inflasi di Jakarta tercatat deflasi sebesar 0,24 persen. Yang memberikan andil deflasi, yang tertinggi adalah bawang merah yakni 0,09 persen,” ujar Kepala BPS DKI Jakarta Nurul Hasanudin di Jakarta, Senin.

    Selain bawang merah, komoditas lainnya yang juga memberikan andil deflasi, yakni cabai rawit (0,07 persen), cabai merah (0,07 persen), bawang putih (0,03 persen), dan tarif angkutan udara (0,02 persen).

    Sementara itu, berdasarkan kelompok pengeluaran yang menjadi dasar penghitungan angka inflasi, sumbangan dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil deflasi yang cukup dalam yaitu sebesar 0,27 persen, diikuti transportasi dengan andil 0,05 persen.

    “Di nasional juga deflasi, meskipun lebih dalam yakni 0,37 persen. Dinamika harga emas termasuk juga tarif pulsa, juga beberapa komoditas produk makanan yang memberikan andil deflasi,” ujar Hasanudin.

    Adapun secara tahunan, DKI Jakarta pada Mei 2025 tercatat mengalami inflasi sebesar 2,07 persen.

    “Inflasi tahunan tercatat 2,07 persen. Ini menjadi early warning, target pemerintah di 2,50 plus minus satu persen. Dengan angka 2,07 persen berada di range yang aman di dalam pengendalian inflasi kita,” kata Hasanudin.

    Dia menambahkan semua kelompok komoditas mengalami inflasi pada Mei 2025 secara tahunan, kecuali kelompok transportasi serta informasi, komunikasi serta jasa keuangan.

    “Masing-masing memiliki andil deflasi sebesar 0,09 persen dan 0,01 persen, dengan komoditas utama penyumbang deflasi adalah bensin, angkutan udara dan tarif kereta api,” ujarnya.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Harga cabai rawit Rp55.837/kg, bawang merah Rp37.333/kg

    Harga cabai rawit Rp55.837/kg, bawang merah Rp37.333/kg

    Sejumlah komoditas cabai rawit merah dan cabai merah keriting yang dijual pedagang di Pasar Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (15/3/2025). ANTARA/Harianto

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp55.837/kg, bawang merah Rp37.333/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 02 Juni 2025 – 10:13 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen mencapai Rp55.837 per kilogram (kg) dibandingkan sebelumnya Rp46.378 per kg, sedangkan bawang merah Rp37.333 per kg turun dari sebelumnya Rp38.131 per kg. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Senin pukul 08.00 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp16.398 per kg naik tipis dari sebelumnya di harga Rp15.656 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp14.248 per kg naik tipis dari hari sebelumnya Rp13.852 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp13.000 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp12.592 per kg. Komoditas jagung tk peternak tercatat Rp5.456 per kg turun dari sebelumnya Rp6.236 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp11.222 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp10.827 kg.

    Berikutnya, bawang putih bonggol di harga Rp42.019 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp40.564 per kg. Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp53.000 per kg naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp44.236 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp50.971 per kg naik dari hari sebelumnya tercatat Rp42.349 per kg.

    Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp135.128 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp135.674 per kg, daging ayam ras Rp37.418 per kg naik dari sebelumnya Rp35.066 per kg, lalu telur ayam ras Rp29.915 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp28.973 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.991 per kg naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.493 per kg.

    Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp20.443 per liter turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp20.799 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.389 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp17.681 per liter; Minyakita di harga Rp17.617 per liter turun tipis dari sebelumnya di level Rp17.578 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp10.120 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp9.801 per kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.971 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.986 per kg.

    Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp44.955 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp40.665 per kg; ikan tongkol di harga 37.000 per kg naik dari sebelumnya Rp33.531 per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp38.037 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp34.264 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.606 per kg turun tipis dibandingkan harga sebelumnya tercatat Rp11.609 per kg.

    Sumber : Antara

  • Cabai Rawit hingga Bawang Putih jadi Biang Kerok Deflasi Mei 2025

    Cabai Rawit hingga Bawang Putih jadi Biang Kerok Deflasi Mei 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap cabai rawit, cabai merah, hingga bawang putih menjadi komoditas penyumbang utama deflasi Mei 2025. Sejumlah komoditas itu termasuk kelompok makanan, minuman, dan tembakau.

    Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan bahwa kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil deflasi terbesar pada Mei 2025 adalah sebesar 0,41% secara bulanan (month to month/MtM).

    Jika dirinci, Pudji menuturkan deflasi cabai merah dan cabai rawit masing-masing adalah sebesar 26,10% (MtM) dan 30,83% (MtM) pada Mei 2025. Kedua komoditas ini menyumbang andil deflasi sebesar 0,12%.

    “Adapun beberapa komoditas yang menyumbang andil deflasi terbesar dari kelompok ini adalah komoditas cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih,” kata Pudji dalam rilis BRS, Senin (2/6/2025).

    Komoditas lain yang juga memberikan andil deflasi adalah bawang merah dengan andil deflasi sebesar 0,09% dan deflasi mencapai 14,91% (MtM). Begitu pula dengan deflasi bawang putih yang mencapai 7,82% (MtM) dengan andil deflasi sebesar 0,04%.

    Dia menjelaskan bahwa pola inflasi atau deflasi yang terjadi di setiap Mei 2021—2025 searah dengan inflasi atau deflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang terlihat pada andil kelompok tersebut di setiap Mei 2021—2025.

    Di sisi lain, BPS juga mengungkap beberapa komoditas seperti tomat, tarif pulsa ponsel, tarif angkutan udara, beras, hingga emas perhiasan memberikan andil inflasi pada Mei 2025.

    “Khusus untuk tarif pulsa ponsel dan tarif angkutan udara, kondisinya kembali ke tarif normal setelah adanya program diskon dari pemerintah dan juga operator penyedia layanan pada periode mudik dan juga pada Nyepi 2025,” terangnya.

    Jika dirinci lebih lanjut, komoditas utama yang menyumbang andil inflasi pada Mei 2025 adalah tomat dengan tingkat inflasi sebesar 12,41% dan andilnya adalah sebesar 0,03%.

    Data BPS juga menunjukkan komoditas beras masih mengalami inflasi dan memberikan andil inflasi pada Mei 2025 sebesar 0,01%. Sementara itu, komoditas dari kelompok lain yang juga menyumbang inflasi adalah emas perhiasan.

    “Komoditas emas perhiasan ini terus mengalami inflasi sejak September 2023,” ungkapnya.

    Pudji mengungkap komoditas emas perhiasan masih mengalami inflasi pada Mei 2025, akan tetapi tingkat inflasi Mei 2025 lebih rendah dibandingkan tingkat inflasi April 2025. Pada Mei 2025, inflasi emas perhiasan mencapai 0,45% (MtM).

  • Pampis, Sajian Nasi Bersantan Khas Manado yang Kaya Rasa

    Pampis, Sajian Nasi Bersantan Khas Manado yang Kaya Rasa

    Momen-momen kecil ini memperlihatkan bahwa Pampis tidak hanya menjadi santapan, tetapi juga bagian dari ritus sosial dan ikatan kekeluargaan. Apalagi dalam acara-acara khusus seperti syukuran, pesta keluarga, atau kenduri, hidangan Pampis kerap menjadi andalan utama yang disusun rapi dalam rantang atau dihidangkan dalam piring-piring besar, sebagai tanda penghormatan kepada tamu dan bentuk rasa syukur atas berkah kehidupan.

    Pampis juga menunjukkan betapa masyarakat Manado sangat menghargai bahan-bahan lokal dan kemampuan mengolahnya dengan cermat. Ikan cakalang, misalnya, adalah hasil laut yang melimpah di perairan Sulawesi dan menjadi simbol kekuatan kuliner daerah ini.

    Dalam versi Pampis ikan, daging ikan cakalang direbus atau diasap terlebih dahulu, kemudian disuwir-suwir dan ditumis bersama bumbu rempah khas seperti bawang merah, bawang putih, cabai rawit, kemangi, dan sedikit perasan jeruk nipis atau lemon cui yang memberi kesegaran.

    Proses ini menciptakan lauk yang tidak hanya kaya rasa, tapi juga tahan lama, sangat cocok untuk masyarakat pesisir yang terbiasa menyimpan makanan untuk beberapa hari. Sementara itu, nasi bersantan yang menjadi dasar hidangan menunjukkan pengaruh kuat dari kuliner Nusantara yang gemar mengolah kelapa sebagai sumber rasa dan tekstur.

    Perpaduan keduanya menjadikan Pampis bukan sekadar makanan fungsional, tapi juga cermin dari keterampilan dan filosofi hidup masyarakatnya. Sayangnya, seperti banyak kuliner tradisional lainnya, Pampis mulai menghadapi tantangan di era modern.

    Gaya hidup yang serba cepat, masuknya makanan instan dan internasional, serta minimnya dokumentasi membuat banyak anak muda kurang akrab dengan cara pembuatan hidangan seperti Pampis. Padahal, makanan ini menyimpan potensi luar biasa untuk dikenalkan lebih luas sebagai bagian dari kekayaan kuliner nasional.

    Dengan sentuhan inovasi dan pendekatan modern dalam penyajiannya, Pampis bisa menjadi sajian menarik di restoran tematik, kafe, atau produk UMKM yang menjangkau pasar global. Tentu, pelestarian rasa dan nilai tradisionalnya tetap menjadi hal utama, agar keaslian hidangan ini tidak luntur oleh modernisasi yang berlebihan.

    Upaya seperti festival kuliner, dokumentasi resep leluhur, serta pelatihan bagi generasi muda tentang cara memasak tradisional bisa menjadi langkah nyata untuk menjaga agar Pampis tetap hidup dan dikenal lintas zaman.

    Penulis: Belvana Fasya Saad

  • Neurolog Ungkap Makanan-Minuman Ini Dapat Tingkatkan Kesehatan Otak

    Neurolog Ungkap Makanan-Minuman Ini Dapat Tingkatkan Kesehatan Otak

    Jakarta – Neurolog di NYU Langone Hospital-Brooklyn, dr Aaron Lord, menjelaskan dengan mengonsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh dan karbohidrat olahan, terutama makanan olahan ultra, dapat merusak pembuluh darah di otak.

    Kondisi ini dapat meningkatkan risiko gangguan fungsi otak, stroke, dan demensia.

    “Penting juga untuk menghindari gula yang berlebihan. Terlalu banyak gula dapat merusak kemampuan otak untuk memproduksi adenosin trifosfat atau ATP, yang menyediakan energi yang dibutuhkan untuk proses seluler utama,” jelas dr Lord yang dikutip dari NY Post.

    “Gula juga dapat menyebabkan lonjakan insulin dan mengganggu metabolisme otak, yang berpotensi mempengaruhi fungsi kognitif,” sambungnya.

    dr Lord mengungkapkan penurunan kognitif mungkin tidak selalu dapat dipulihkan. Tetapi, dengan menerapkan pola makan yang menyehatkan otak dapat memperlambat neurodegenerasi dan mengurangi risiko penyakit Alzheimer.

    Berikut enam jenis makanan dan minuman yang dapat dikonsumsi setiap hari untuk menjaga kesehatan otak:

    1. Sayuran Berdaun Hijau

    Sayuran berdaun hijau mengandung banyak serat, folat, lutein, dan beta-karoten. Beberapa sayuran yang bisa dikonsumsi seperti pokcoy, asparagus, atau brokoli.

    dr Lord mengonsumsinya dengan dikukus, direbus, atau ditumis dengan minyak zaitun, sedikit garam, dan bawang putih. Asparagus memang terlihat tidak berdaun, tetapi sayur ini mengandung banyak serat.

    Serat dapat menjaga mikrobioma usus tetap sehat, yang secara positif dapat mempengaruhi fungsi otak.

    2. Tomat

    Tomat merupakan sumber likopen, antioksidan yang kuat, dan beta-karotein. Antioksidan ini sangat penting untuk kesehatan otak, karena dapat melawan peradangan dan stres oksidatif, serta membantu mencegah neurodegenerasi.

    3. Kacang Kenari dan Beri

    Salah satu camilan favorit yang dapat menyehatkan otak adalah kacang kenari. Kacang tersebut memiliki rasio tertinggi antara ‘lemak baik’ omega-3 dengan ‘lemak jahat’ omega-6.

    dr Lord juga kerap mengonsumsi buah beri, seperti blueberi setiap pagi. Buah ini kaya akan flavonoid, yang merupakan antioksidan kuat dan molekul antiperadangan yang membantu mengurangi efek stres pada otak.

    4. Minyak Zaitun

    Minyak zaitun adalah salah satu minyak yang dapat menyehatkan otak. Minyak ini tinggi dengan lemak tak jenuh tunggal, yang membantu menurunkan kolesterol jahat ‘LDL’ dan meninngkatkan kolesterol ‘baik’ atau HDL.

    5. Kunyit dan Jahe

    Kunyit adalah sayuran akar yang sering ditemukan dalam masakan Asia Tenggara dan Timur Tengah. Senyawa aktif seperti kurkumin dan antioksidan dengan sifat antiinflamasi yang dapat bermanfaat bagi kesehatan otak.

    Senyawa itu berpotensi merusak plak amiloid, yang merupakan ciri khas dari penyakit Alzheimer.

    Selain kunyit, jahe juga ternyata bagus untuk otak. Bahan herbal ini dapat membantu seseorang berpikir lebih jernih dan mengandung serat.

    6. Kopi dan Teh

    dr Lord hampir setiap hari minum teh. Minuman itu merupakan sumber fitonutrien yang hebat, yang dapat memberikan manfaat signifikan bagi metabolisme otak.

    Teh dan kopi kaya akan flavonoid, yang berkontribusi pada peningkatan kontrol glikemik. Selain itu, kedua minuman ini juga mengandung kafein yang dapat meningkatkan konsentrasi.

    Meski begitu, perlu diperhatikan untuk mengonsumsi kafein dalam jumlah yang sedang dan harus tetap aktif untuk mengurangi risiko demensia.

    (sao/suc)

  • Harga Pangan Hari Ini 1 Juni: Harga Cabai Turun, Daging Sapi Naik

    Harga Pangan Hari Ini 1 Juni: Harga Cabai Turun, Daging Sapi Naik

    Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah harga pangan bervariasi pada hari ini, Minggu (1/6/2025). Di mana, harga cabai hingga bawang kompak turun, sedangkan harga daging sapi justru naik.

    Mengutip laman Badan Pangan Nasional pada pukul 08.40 WIB, harga bawang parkir di angka Rp36.785 per kilogram (Kg). Posisinya turun 3,97% dibandingkan dengan harga pangan pada hari sebelumnya (31/5/2025).

    Diikuti harga bawang putih bonggol sebesar Rp40.351 per kg, atau turun 1,29% dibandingkan dengan harga sebelumnya.

    Kemudian, harga cabai merah keriting juga turun 2,23% menjadi Rp43.303 per kg, cabai merah besar turun 1,52% menjadi Rp41.350 per kg, serta cabai rawit merah turun 1,64% menjadi Rp45.672 per kg.

    Komoditas pangan pokok seperti beras premium turun tipis 0,17% menjadi Rp15.644 per kg dan harga beras medium turun 1,04% menjadi Rp13.774 per kg. Sedangkan, harga beras SPHP justru naik 3% menjadi Rp12.621 per kg.

    Daging sapi murni juga menjadi salah satu komoditas yang berada dalam tren naik harga. Posisinya meningkat 0,48% menjadi Rp136.281 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) justru turun 1,65% menjadi Rp105.090 per kg dan harga daging kerbau segar (lokal) turun 2,91% menjadi Rp136.667 per kg.

    Selanjutnya, daging ayam ras turun 0,69% menjadi Rp34.682 per kg diikuti telur ayam ras yang juga turun 1,33% menjadi Rp28.757 per kg.

    Adapun, harga ikan tongkol turun 2,59% menjadi Rp32.769 per kg, ikan bandeng turun 4,32% menjadi Rp32.824 per kg, dan ikan kembung naik 0,86% menjadi Rp41.194 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan turun 3,12% menjadi Rp20.263 per liter, minyak goreng curah turun 2,31% menjadi Rp17.318 per liter dan Minyakita turun 1,33% menjadi Rp17.381 per liter. 

    Gula konsumsi turun turun 0,48% menjadi Rp18.466 per kg, berbanding terbalik dengan harga garam konsumsi yang naik 2,01% menjadi Rp11.813 per kg. 

    Tepung terigu (curah) turun 1,93% menjadi Rp9.670 per kg dan tepung terigu kemasan turun 1,71% menjadi Rp12.843 per kg.

    Terakhir, komoditas jagung peternak turun cukup signifikan 5,17% menjadi Rp5.995 per kg. Serta harga kedelai biji kering (impor) turun 0,65% menjadi Rp10.790 per kg.

  • Harga Pangan Sabtu 31 Mei, Beras Premium-Medium Kompak Naik

    Harga Pangan Sabtu 31 Mei, Beras Premium-Medium Kompak Naik

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga rata-rata aneka beras seperti beras premium, beras medium, hingga beras SPHP terpantau masih melampaui harga eceran tertinggi (HET) pada pagi hari ini, Sabtu (31/5/2025).

    Melansir Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), pukul 07.58 WIB, harga rata-rata beras medium secara nasional dibanderol Rp13.861 per kilogram di tingkat konsumen. Rata-rata harganya melampaui HET nasional beras medium yang berada di level Rp12.500 per kilogram.

    Untuk harga rata-rata beras premium dibanderol Rp15.825 per kilogram secara nasional. HET untuk tipe beras ini adalah Rp14.900 per kilogram secara nasional.

    Harga rata-rata beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog juga sedikit merangkak menjadi Rp12.506 per kilogram, atau sedikit melampaui dari HET nasional di level Rp12.500 per kilogram.

    Panel Harga Bapanas juga menunjukkan harga rata-rata bawang putih bonggol adalah Rp41.220 per kilogram secara nasional. Harga acuan penjualan (HAP) nasional komoditas ini adalah Rp38.000–Rp40.000 per kilogram.

    Sementara itu, harga rata-rata bawang merah dibanderol Rp37.903 per kilogram di tingkat konsumen. Harganya masih berada di rentang HAP nasional Rp36.500–Rp41.500 per kilogram.

    Beralih ke aneka cabai, harga rata-rata cabai rawit merah secara nasional adalah Rp47.602 per kilogram di tingkat konsumen. Harganya masih berada di rentang HAP nasional Rp40.000–Rp57.000 per kilogram.

    Kemudian, untuk cabai merah keriting dibanderol dengan harga rata-rata Rp46.939 per kilogram, atau harganya masih berada di rentang HAP nasional Rp37.000–Rp55.000 per kilogram. Sedangkan harga rata-rata cabai merah besar mencapai Rp42.811 per kilogram. 

    Untuk harga minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah rata-ratanya adalah Rp20.828 per liter dan Rp17.371 per liter. Senada, harga rata-rata Minyakita secara nasional juga masih melampaui HET Rp15.700 per liter, atau dibanderol Rp17.672 per liter.

    Berikutnya, harga rata-rata gula konsumsi dan garam konsumsi masing-masing adalah Rp18.580 per kilogram dan Rp11.360 per kilogram di tingkat konsumen. Lalu, harga rata-rata tepung terigu kemasan dan tepung terigu curah adalah Rp12.695 per kilogram dan Rp9.835 per kilogram.

    Komoditas pangan yang bersumber protein hewani, seperti daging sapi murni rata-rata harganya adalah Rp133.049 per kilogram, atau berada di bawah HAP nasional Rp140.000 per kilogram.

    Sementara itu, harga rata-rata daging kerbau segar lokal dan daging kerbau beku impor masing-masing adalah Rp137.222 per kilogram dan Rp99.417 per kilogram di tingkat konsumen.

    Harga rata-rata daging ayam ras dibanderol Rp35.642 per kilogram secara nasional, atau di bawah HAP nasional Rp40.000 per kilogram. Untuk telur ayam ras, harga rata-ratanya adalah Rp29.238 per kilogram di tingkat konsumen, atau berada di bawah HAP nasional Rp30.000 per kilogram.

    Lebih lanjut, harga rata-rata untuk ikan kembung, ikan tongkol, dan ikan bandeng masing-masing dibanderol Rp41.475 per kilogram, Rp33.991 per kilogram, dan Rp33.556 per kilogram di tingkat konsumen.

    Terakhir, harga rata-rata kedelai biji kering impor dibanderol Rp10.826 per kilogram dan harga rata-rata jagung pakan tingkat peternak adalah Rp5.781 per kilogram.

  • Lagi Tak Enak Badan? Coba Sambal Bawang, Ini Manfaatnya Menurut Internis

    Lagi Tak Enak Badan? Coba Sambal Bawang, Ini Manfaatnya Menurut Internis

    Jakarta – Sambal bawang, bagi sebagian orang merupakan ‘comfort food’ yang dimakan saat kondisi-kondisi tertentu. Saat sedang tidak enak badan, kombinasi pedas dan gurih dari sambal bawang bisa bikin tubuh terasa lebih enakan.

    Dikutip dari Healthline, bawang putih dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. Ini karena adanya senyawa bernama alilin.

    Ketika bawang putih dihancurkan atau dikunyah, alilin akan berubah menjadi allicin yang mengandung sulfur. Namun, allicin tidak stabil, sehingga cepat berubah menjadi senyawa lain yang mengandung sulfur yang dianggap memberikan khasiat obat pada bawang putih.

    Senyawa-senyawa ini terbukti dapat meningkatkan respons melawan penyakit dari beberapa jenis sel darah putih dalam tubuh ketika mereka berhadapan dengan virus, seperti virus yang menyebabkan flu biasa.

    Senada, konsultan alergi dan imunologi klinik, dr Muthmainnah, SpPD-KAI mengatakan kombinasi dari cabai dan bawang ini memang bisa membuat badan lebih bugar saat dikonsumsi.

    “Kandungan vitamin, capsaicin dari cabai, dan allicin dari bawang putih dalam sambal bawang memberikan efek menyegarkan, meningkatkan imun, dan melepaskan hormon endorfin yang menyebabkan badan terasa nyaman setelah konsumsi,” kata dr Muthmainnah saat dihubungi detikcom, Kamis (29/5/2025).

    Namun, rasa nikmat sambal bawang ini juga bisa menyebabkan masalah pada sistem pencernaan jika dikonsumsi terlalu banyak.

    “Efek pedasnya gimana? Selama itu tidak menimbulkan gangguan kesehatan jangka panjang, misal pedasnya bikin asam lambung jadi kumat, ya dalam porsi terbatas dan tidak berlebihan, masih aman,” tutupnya.

    (dpy/up)