Produk: bawang putih

  • Harga cabai rawit merah Rp50.833/kg saat Idul Adha

    Harga cabai rawit merah Rp50.833/kg saat Idul Adha

    Cabai rawit dijual pedagang di Pasar Rumput, Jakarta. ANTARA/Harianto

    Bapanas: Harga cabai rawit merah Rp50.833/kg saat Idul Adha
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 06 Juni 2025 – 14:07 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen secara nasional saat Idul Adha 2025, mencapai Rp50.833 per kilogram (kg) turun tipis dari hari sebelumnya Rp51.210 per kg. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Jumat pukul 09.00 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.669 per kg turun tipis dari sebelumnya di harga Rp15.700 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp13.898 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp13.964 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.958 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp12.613 per kg. Komoditas jagung tk peternak tercatat Rp5.394 per kg turun dari sebelumnya Rp6.300 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.804 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp10.848 kg.

    Berikutnya bawang merah Rp38.100 per kg turun dari sebelumnya Rp39.408 per kg, bawang putih bonggol di harga Rp38.287 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp40.374 per kg. Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp44.560 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp47.173 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp45.468 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp48.136 per kg.

    Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp134.529 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp138.079 per kg, daging ayam ras Rp35.641 per kg turun dari sebelumnya Rp35.845 per kg, lalu telur ayam ras Rp29.023 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp29.302 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.276 per kg turun tipis dari harga di hari sebelumnya tercatat Rp18.544 per kg.

    Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp20.590 per liter turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp20.900 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.768 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp17.710 per liter; Minyakita di harga Rp17.268 per liter turun tipis dari sebelumnya di level Rp17.577 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp9.718 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp9.796 per kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.612 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.995 per kg. Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp39.284 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp40.846 per kg; ikan tongkol di harga 32.610 per kg naik dari sebelumnya Rp33.808 per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp34.421 per kg naik dari sebelumnya Rp34.669 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.482 per kg naik tipis dibandingkan harga sebelumnya tercatat Rp11.631 per kg. Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp102.396 per kg naik dari sebelumnya Rp106.207 kg; daging kerbau segar lokal di harga Rp143.000 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp145.143 per kg.

    Sumber : Antara

  • Apa Bahaya Makan Daging Kurban Terlalu Banyak? Ini Kata Dokter Gizi

    Apa Bahaya Makan Daging Kurban Terlalu Banyak? Ini Kata Dokter Gizi

    Jakarta

    Ketika perayaan Idul Adha, hidangan berbahan dasar daging sapi atau kambing biasanya menghiasi meja makan selama beberapa hari. Sehingga, asupan daging menjadi lebih banyak di momen ini.

    Meski menggugah selera dan kaya protein, mengonsumsi daging kurban berlebihan ternyata bisa menyebabkan risiko kesehatan. Sehingga, penting untuk mengetahui beberapa risiko jika terlalu banyak makan daging, terutama di momen Idul Adha.

    Bahaya Terlalu Banyak Makan Daging Kurban

    Terlalu banyak makan daging dapat memicu kanker, meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, dan meningkatkan kolesterol. Berikut penjelasanya.

    1. Memicu Kanker

    Menurut Spesialis Gizi Klinis, Dessy Suci Rachmawati, beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi daging terlalu banyak bisa menyebabkan kanker. Salah satu kasus yang banyak terjadi adalah kanker kolorektal atau usus besar.

    “Ada dari komponen-komponen dari si dagingnya itu yang dia bisa mengganggu dari si saluran cernanya itu. Jadi kayak kalau untuk daging itu kan dia proses metabolisme, proses pemecahan dan lain sebagainya itu kan dia lebih susah ya,” kata dr Dessy kepada detikcom, Jumat (30/5/2025).

    2. Meningkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskular

    Kebanyakan makan daging juga bisa memicu penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah) karena lemak jenuh yang ada di dalam daging. Proses pengolahannya juga bisa meningkatkan risiko tersebut, misalnya dengan santan atau minyak yang bisa semakin meningkatkan kandungan lemak jenuh.

    Sementara, pengolahan secara dibakar juga bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Sebab, zat karsinogenik yang ditimbulkan bisa memicu proses inflamasi atau peradangan dalam tubuh.

    3. Meningkatkan Kolesterol

    Pada orang sehat, makan daging berlebihan dan pengolahan yang tidak tepat bisa memicu meningkatnya kolesterol, seperti dengan santan atau digoreng dengan minyak yang banyak. Terlebih, pada orang dengan riwayat hiperkolesterolemia yang harus lebih berhati-hati dalam mengonsumsi daging.

    Berapa Batas Anjuran Makan Daging?

    Menurut dr Dessy, rekomendasi harian makan daging yaitu sekitar 70 gram per hari atau 350 gram per minggu. Dikutip dari laman National Health Service, jika dalam satu hari telah mengkonsumsi lebih dari 90 gram daging merah dan daging olahan, maka kurangi asupan daging di hari-hari berikutnya.

    Apakah Ada Penangkalnya?

    Selain perlu membatasi asupan daging agar tidak berlebihan, mengimbanginnya dengan makanan tinggi serat juga membantu mengurangi risiko gangguan kesehatan. Dalam hal ini, anjuran makan timun dan nanas saat makan daging ada benarnya karena keduanya banyak mengandung serat dan antioksidan.

    “Sekali lagi makanan-makanan berserat itu akan baik untuk ketika kita makan makanan berlemak,” kata spesialis penyakit dalam dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr Ray Rattu, SpPD.

    Meski demikian, dr Ray meragukan klaim bahwa makanan tertentu termasuk timun dan nanas serta merta dapat menurunkan kadar kolesterol. Hal yang sama juga berlaku untuk bawang putih, tetap banyak manfaatnya cuma belum tentu efektif jika tujuannya spesifik menurunkan kolesterol.

    (elk/up)

  • Bapanas: Harga cabai rawit merah Rp50.833/kg saat Idul Adha

    Bapanas: Harga cabai rawit merah Rp50.833/kg saat Idul Adha

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen secara nasional saat Idul Adha 2025, mencapai Rp50.833 per kilogram (kg) turun tipis dari hari sebelumnya Rp51.210 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Jumat pukul 09.00 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.669 per kg turun tipis dari sebelumnya di harga Rp15.700 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp13.898 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp13.964 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.958 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp12.613 per kg.

    Komoditas jagung tk peternak tercatat Rp5.394 per kg turun dari sebelumnya Rp6.300 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.804 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp10.848 kg.

    Berikutnya bawang merah Rp38.100 per kg turun dari sebelumnya Rp39.408 per kg, bawang putih bonggol di harga Rp38.287 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp40.374 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp44.560 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp47.173 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp45.468 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp48.136 per kg.

    Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp134.529 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp138.079 per kg, daging ayam ras Rp35.641 per kg turun dari sebelumnya Rp35.845 per kg, lalu telur ayam ras Rp29.023 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp29.302 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.276 per kg turun tipis dari harga di hari sebelumnya tercatat Rp18.544 per kg.

    Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp20.590 per liter turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp20.900 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.768 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp17.710 per liter; Minyakita di harga Rp17.268 per liter turun tipis dari sebelumnya di level Rp17.577 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp9.718 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp9.796 per kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.612 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.995 per kg.

    Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp39.284 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp40.846 per kg; ikan tongkol di harga 32.610 per kg naik dari sebelumnya Rp33.808 per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp34.421 per kg naik dari sebelumnya Rp34.669 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.482 per kg naik tipis dibandingkan harga sebelumnya tercatat Rp11.631 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp102.396 per kg naik dari sebelumnya Rp106.207 kg; daging kerbau segar lokal di harga Rp143.000 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp145.143 per kg.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Harga Pangan 6 Juni: Daging hingga Cabai Kompak Turun Saat Iduladha 2025

    Harga Pangan 6 Juni: Daging hingga Cabai Kompak Turun Saat Iduladha 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan, mayoritas komoditas pangan secara rata-rata nasional mengalami penurunan harga di tingkat konsumen pada Jumat (6/6/2025) atau pada perayaan Iduladha 2025. Kendati begitu, masih ada komoditas pangan yang tercatat naik seperti beras SPHP dan minyak goreng curah.

    Merujuk data Panel Harga Bapanas, Jumat (6/6/2025), pukul 09.09 WIB, harga beras SPHP pagi ini dibanderol sebesar Rp12.957 per kilogram (kg). Angka tersebut meningkat sebesar 2,73% dibanding hari sebelumnya Rp12.613 per kg.

    Kenaikan harga juga terjadi pada komoditas minyak goreng curah. Pagi ini, harga minyak goreng curah mencapai Rp17.742 per liter atau naik 0,18% dari hari sebelumnya Rp17.710 per liter.

    Sementara itu, mayoritas komoditas pangan terpantau bergerak turun. Di tingkat konsumen, Bapanas mencatat bahwa harga beras jenis premium dan medium turun dibanding hari sebelumnya.

    Harga beras premium turun 0,22% menjadi Rp15.665 per kg dan beras mdeium turun 0,6% menjadi Rp13.880 per kg.

    Kemudian, harga jagung di tingkat peternak merosot signifikan, yakni 14,97% dari hari sebelumnya, menjadi Rp5.357 per kg. Harga kedelai biji kering impor turun 0,25% menjadi Rp10.821 per kg.

    Berbagai jenis bawang juga bergerak turun. Bapanas mencatat, harga bawang merah di tingkat konsumen turun signifikan 3,16% menjadi Rp38.162 per kg dan bawang putih bonggol turun 5,07% menjadi Rp38.327 per kg.

    Sama halnya dengan komoditas cabai. Di tingkat konsumen, harga cabai merah keriting turun signifikan 5,54% menjadi Rp44.560 per kg, cabai merah besar turun 5,54% menjadi Rp45.468 per kg, dan cabai rawit merah turun 0,74% menjadi Rp50.833 per kg.

    Harga daging sapi murni turun 2,58% menjadi Rp134.512 per kg. Berbagai produk unggas seperti daging ayam ras dan telur ayam ras masing-masing turun 1,26% dan 0,92% dibanding hari sebelumnya.

    Selanjutnya, Bapanas mencatat harga gula konsumsi di tingkat konsumen turun 1,43% menjadi Rp18.278 per kg, minyak goreng kemasan turun 1,62% menjadi Rp20.562 per liter, dan minyakita turun 1,84% menjadi Rp17.253 per liter.

    Bapanas juga merekam, harga tepung terigu curah turun 1% menjadi Rp9.698 per kg dan tepung terigu kemasan turun signifikan 3,11% menjadi Rp12.591 per kg.

    Harga garam konsumsi turun 1,4% menjadi Rp11.468 per kg. Harga daging kerbau beku impor turun 3,13% menjadi Rp102.396 per kg dan daging kerbau segar lokal turun 1,48% menjadi Rp143.000 per kg.

    Lalu, harga ikan kembung turun signifikan 5,63% menjadi Rp38.548 per kg, ikan tongkol turun 2,95% menjadi Rp32.812 per kg, dan ikan bandeng turun 6,2% menjadi Rp32.548 per kg. 

  • 7 Tips Mengolah Daging Kambing Kurban agar Empuk dan Bebas Bau

    7 Tips Mengolah Daging Kambing Kurban agar Empuk dan Bebas Bau

    Jakarta, Beritasatu.com – Hari raya Iduladha dirayakan umat Islam di seluruh dunia sebagai bentuk pengabdian kepada Allah Swt, mengenang kisah pengorbanan Nabi Ibrahim AS. Dalam perayaan ini, hewan kurban, seperti kambing, sapi, atau domba disembelih, dan dagingnya dibagikan kepada yang membutuhkan.

    Selain sebagai simbol ketaatan dan solidaritas sosial, Iduladha juga menghadirkan berkah berupa daging melimpah di rumah. Namun, mengolah daging kambing sering kali menjadi tantangan karena teksturnya yang keras dan aroma prengus yang khas.

    Berikut ini tujuh tips mengolah daging kambing kurban agar empuk, lezat, dan bebas bau.

    Tips Mengolah Daging Kambing

    1. Pilih bagian daging yang sesuai dengan masakan

    Memilih bagian daging yang tepat adalah langkah awal untuk menghasilkan masakan yang lezat. Bagian paha kambing cocok untuk satai atau tongseng karena teksturnya kenyal dan sedikit berlemak.

    Sementara itu, bagian iga atau punggung lebih ideal untuk gulai, sup, atau semur karena lebih empuk saat dimasak lama. Memilih bagian yang tidak sesuai dapat membuat daging tetap keras meskipun dimasak dalam waktu lama.

    2. Hindari mencuci daging mentah

    Kesalahan umum saat mengolah daging kambing adalah mencucinya langsung setelah dipotong. Mencuci daging mentah dapat memperkuat aroma prengus karena air bercampur dengan lemak dan darah.

    Sebaiknya, lakukan proses blanching terlebih dahulu dengan merebus daging sebentar dalam air mendidih, lalu buang air rebusannya. Setelah itu, daging bisa dibersihkan sebelum diolah lebih lanjut.

    3. Gunakan rempah dan bahan alami untuk menghilangkan bau

    Rempah-rempah seperti jahe, lengkuas, serai, daun jeruk, dan kayu manis sangat efektif untuk menetralisir bau prengus daging kambing.

    Selain itu, tambahkan air perasan jeruk nipis atau cuka saat marinasi untuk membantu menghilangkan aroma tidak sedap. Bahan-bahan ini tidak hanya mengurangi bau, tetapi juga menambah aroma sedap pada masakan.

    4. Marinasi daging minimal 30 menit

    Rendam daging kambing dalam campuran bumbu rempah selama minimal 30 menit sebelum dimasak. Proses marinasi membantu bumbu meresap ke dalam daging, sehingga membuatnya lebih empuk dan beraroma.

    Gunakan bumbu seperti bawang putih, ketumbar, jahe, dan sedikit garam untuk hasil yang optimal. Untuk marinasi lebih lama, simpan daging di kulkas agar tetap segar.

    5. Gunakan teknik memasak yang tepat

    Teknik memasak slow cooking dengan suhu rendah selama waktu lama adalah kunci untuk membuat daging kambing empuk. Hindari memasak dengan api besar karena dapat menyebabkan daging matang di luar tetapi tetap keras di dalam.

    Untuk hidangan seperti gulai, sup, atau semur, masak daging dengan santan dan bumbu selama 1 hingga 2 jam untuk mendapatkan tekstur yang lembut dan meresap.

    6. Tambahkan garam pada akhir proses memasak

    Jangan menambahkan garam di awal proses memasak karena dapat membuat serat daging menjadi keras. Sebaiknya, tambahkan garam menjelang akhir proses memasak, terutama untuk hidangan, seperti sup, gulai, atau satai. Langkah ini membantu menjaga tekstur daging tetap empuk dan cita rasa masakan lebih seimbang.

    7. Gunakan daun pepaya atau nanas untuk melembutkan daging

    Untuk hasil yang lebih empuk, bungkus daging dengan daun pepaya yang telah diremas atau rendam dengan air perasan nanas selama 15-30 menit sebelum dimasak.

    Daun pepaya dan nanas mengandung enzim alami (papain dan bromelain) yang membantu memecah serat daging, sehingga teksturnya menjadi lebih lembut. Pastikan tidak merendam terlalu lama agar daging tidak terlalu lunak atau hancur.

    Dengan menerapkan tips mengolah daging kambing di atas, Anda dapat menghasilkan hidangan kurban yang empuk, lezat, dan bebas dari aroma prengus.

    Mulai dari memilih bagian daging yang tepat, menghindari pencucian daging mentah, hingga menggunakan teknik memasak yang sesuai, langkah-langkah ini akan membuat momen Iduladha semakin spesial dengan sajian yang disukai keluarga.

  • Sekolah Rakyat Wujudkan Mimpi Anak Tukang Kupas Bawang, Qodari: Gambaran Nyata Bagaimana Negara Hadir

    Sekolah Rakyat Wujudkan Mimpi Anak Tukang Kupas Bawang, Qodari: Gambaran Nyata Bagaimana Negara Hadir

    fAJAR.CO.ID, JAKARTA — Usai meninjau calon siswa Sekolah Rakyat di Kota Bekasi, Wakil Kepala Staf Kepresidenan, Muhammad Qodari, melanjutkan kunjungannya ke rumah calon siswa lainnya, Muhammad Dwi Arya Ramadhan, di kawasan Tanah Sereal, Kota Bogor.

    Di rumah petak sederhana itu, Qodari disambut hangat oleh sang ibu, Neneng Marlina, seorang buruh harian lepas yang sehari-hari mengandalkan penghasilan dari mengupas bawang putih.

    Setiap hari, Neneng bekerja keras mengupas tiga karung bawang, masing-masing seberat 20 kilogram. Upah yang ia terima hanya Rp10.000 per karung, atau sekitar Rp30.000 per hari, untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

    Dalam perbincangan yang penuh empati, Qodari mengungkapkan betapa beratnya perjuangan seorang ibu demi pendidikan anaknya.

    “Biaya pendidikan dan kebutuhan hidup Ananda Arya selama satu tahun di Sekolah Rakyat setara dengan ibunya mengupas bawang setiap hari selama empat setengah tahun. Untuk menyelesaikan jenjang SMP selama tiga tahun, artinya setara dengan 13,5 tahun kerja tanpa henti. Jika sampai lulus SMA, itu setara dengan 27 tahun mengupas bawang setiap hari,” ujar Qodari, di Bogor (3/6/2025).

    Qodari menegaskan, Sekolah Rakyat yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto adalah bukti nyata kehadiran negara dalam merangkul masyarakat yang paling membutuhkan. Seluruh kebutuhan siswa, mulai dari pendidikan, tempat tinggal, hingga makanan bergizi, sepenuhnya ditanggung negara. Jika dihitung, nilai bantuan tersebut mencapai sekitar Rp50 juta per anak per tahun.

  • Harga Cabai Masih Pedas! Ini Daftar Lengkap Harga Pangan Hari Ini

    Harga Cabai Masih Pedas! Ini Daftar Lengkap Harga Pangan Hari Ini

    Jakarta: Harga pangan di Indonesia terus bergerak dinamis. Hari ini, Badan Pangan Nasional (Bapanas) kembali merilis daftar harga terbaru berbagai bahan pokok. 
     
    Kabar baiknya, sebagian harga komoditas mulai turun, tapi ada juga yang justru naik dan bikin belanja bulanan jadi lebih mahal.
     
    Melansir Antara, Selasa, 3 Juni 2025 pukul 09.00 WIB, harga cabai rawit merah terpantau turun tipis ke Rp47.489 per kg dari sebelumnya Rp47.966. 

    Begitu pula dengan bawang merah, kini dibanderol Rp38.154 per kg, sedikit lebih murah dari hari sebelumnya yang menyentuh Rp38.442.
     
    Meski begitu, jangan terlalu lega dulu, cabai merah besar dan cabai keriting justru naik, masing-masing menjadi Rp46.004 dan Rp45.848 per kg. Jadi, tetap harus pintar-pintar menyiasati menu dapur!

    Harga beras masih mahal
    Di sektor beras, harga beras premium naik tipis ke Rp15.720 per kg, sementara beras medium justru turun ke Rp13.818 per kg. Adapun beras program stabilisasi (SPHP) Bulog juga naik sedikit ke Rp12.675 per kg.
     
    Kalau kamu lagi berburu beras murah, beras SPHP bisa jadi alternatif paling terjangkau.
     

    Harga daging dan telur naik
    Harga daging sapi murni naik jadi Rp136.478 per kg, dan ayam ras ikut naik ke Rp35.298 per kg. Telur ayam ras, meski naiknya cuma tipis, tetap bikin total belanja makin terasa Rp29.026 per kg.
     
    Sementara itu, daging kerbau impor mengalami penurunan ke Rp103.533 per kg, dan kerbau segar lokal juga turun cukup signifikan ke Rp136.364 per kg.
    Harga ikan-ikanan 
    Harga ikan kembung naik ke Rp42.427 per kg, dan ikan tongkol ke Rp34.209 per kg. Tapi kabar baik buat pecinta ikan bandeng, karena harganya justru turun jadi Rp32.893 per kg.

    Harga bumbu dapur 
    Bawang putih bonggol: Rp40.265 per kg (turun)
    Gula pasir konsumsi: Rp18.471 per kg (turun tipis)
    Garam konsumsi: Rp11.615 per kg (naik tipis)
    Harga minyak goreng dan tepung 
    Minyak goreng kemasan: Rp20.531 per liter (turun)
    Minyak curah: Rp17.480 per liter (turun)
    Minyakita: Rp17.520 per liter (turun)
    Tepung terigu curah: Rp9.668 per kg (turun)
    Tepung terigu kemasan: Rp12.711 per kg (turun)
    Harga kedelai dan jagung 
    Harga kedelai impor kini di level Rp10.711 per kg, dan jagung untuk peternak berada di Rp5.921 per kg. Kedua komoditas ini turun cukup signifikan dibanding hari sebelumnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Harga cabai rawit Rp47.489/kg, bawang merah Rp38.154/kg

    Harga cabai rawit Rp47.489/kg, bawang merah Rp38.154/kg

    Arsip Foto – Seorang warga membeli bahan pokok saat Gerakan Pangan Murah (GPM) yang diselenggarakan Bapanas, di Jakarta, Sabtu (4/5/2024). ANTARA/Harianto

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp47.489/kg, bawang merah Rp38.154/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 03 Juni 2025 – 13:15 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen mencapai Rp47.489 per kilogram (kg) dibandingkan sebelumnya Rp47.966 per kg, sedangkan bawang merah Rp38.154 per kg turun dari sebelumnya Rp38.442 per kg. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Selasa pukul 09.00 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.720 per kg naik tipis dari sebelumnya di harga Rp15.665 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp13.818 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp13.930 per kg; lalu beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog di harga Rp12.675 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp12.582 per kg. Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp5.921 per kg turun dari sebelumnya Rp6.321 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.711 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp10.842 kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp40.265 per kg turun dari hari sebelumnya tercatat Rp40.547 per kg. Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp45.848 per kg naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp44.924 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp46.004 per kg naik dari hari sebelumnya tercatat Rp44.144 per kg.

    Bapanas juga mencatat komoditas daging sapi murni di harga Rp136.478 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp135.338 per kg, daging ayam ras Rp35.298 per kg naik dari sebelumnya Rp35.089 per kg, lalu telur ayam ras Rp29.026 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp29.207 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.471 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.563 per kg. Kemudian, harga minyak goreng kemasan di harga Rp20.531 per liter turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp20.973 per liter; minyak goreng curah di harga Rp17.480 per liter turun dari sebelumnya tercatat Rp17.737 per liter; Minyakita di harga Rp17.520 per liter turun tipis dari sebelumnya di level Rp17.595 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah di harga Rp9.668 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp9.842 per kg; lalu tepung terigu kemasan di harga Rp12.711 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp13.053 per kg. Berikutnya, komoditas ikan kembung di harga Rp42.427 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp40.856 per kg; ikan tongkol di harga 34.209 per kg naik dari sebelumnya Rp33.814 per kg; lalu ikan bandeng di harga Rp32.893 per kg turun dari sebelumnya Rp34.436 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.615 per kg naik tipis dibandingkan harga sebelumnya tercatat Rp11.604 per kg. Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp103.533 per kg turun dari sebelumnya Rp106.302 kg; daging kerbau segar lokal di harga Rp136.364 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp140.750 per kg.

    Sumber : Antara

  • Deflasi Terdalam Mei 2025, Daya Beli Anjlok, PHK Meluas

    Deflasi Terdalam Mei 2025, Daya Beli Anjlok, PHK Meluas

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi sebesar 0,37% secara month to month (MtM) pada Mei 2025. Angka ini menjadi deflasi terdalam dalam periode yang sama selama beberapa tahun terakhir, bahkan lebih tinggi dibanding Mei 2024 yang hanya mencatat deflasi 0,03%.

    Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Moh Faisal menilai, deflasi ini di luar prediksi banyak kalangan. “Itu memang di luar perkiraan banyak pihak, termasuk kami sendiri,” ujar Faisal, Selasa (3/6/2025).

    Faisal menyebut, meskipun panen raya lazim menekan harga pangan, deflasi kali ini tidak hanya dipicu pasokan berlimpah, tetapi juga lemahnya permintaan masyarakat. “Demand-nya yang juga melemah. Ini disebut sebagai demand pull disinflation,” jelasnya.

    Komoditas, seperti cabai, bawang merah, dan bawang putih menjadi penyumbang utama deflasi. Menurut Faisal, kondisi tersebut, menunjukkan turunnya daya beli masyarakat secara luas.

    Faisal menyoroti, deflasi ini memperlihatkan stimulus ekonomi pemerintah tidak berjalan efektif. Ia menyoroti fenomena PHK massal dan minimnya penciptaan lapangan kerja layak sebagai pemicu utama.

    “Beberapa bulan terakhir terjadi PHK besar-besaran. Namun, pemerintah tak menyediakan lapangan kerja baru yang layak,” katanya.

    Menurutnya, stagnasi upah di sektor formal juga berdampak besar terhadap pendapatan masyarakat sektor informal. Kondisi tersebut, sangat tergantung pada aktivitas ekonomi kelompok formal.

    Faisal pun mendorong pemerintah agar merespons deflasi ini secara strategis. Beberapa langkah yang disarankannya antara lain:
    1. Menciptakan lapangan kerja berkualitas.
    2. Meningkatkan upah sektor formal.
    3. Mempercepat penyaluran bantuan sosial yang tepat sasaran.

    “Kebijakan jangka pendek tak cukup. Harus ada langkah strategis dan berkelanjutan,” pungkasnya.

  • Jelang Idul Adha, Harga Bumbu Dapur di Samarinda Masih Stabil
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 Juni 2025

    Jelang Idul Adha, Harga Bumbu Dapur di Samarinda Masih Stabil Regional 2 Juni 2025

    Jelang Idul Adha, Harga Bumbu Dapur di Samarinda Masih Stabil
    Tim Redaksi
    SAMARINDA, KOMPAS.com –
    Tinggal 4 hari lagi menuju perayaan Hari Raya
    Idul Adha
    1446 Hijriah, pantauan harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar tradisional
    Samarinda
    menunjukkan stabilitas yang cukup mengejutkan.
    Meski volume pembeli meningkat, khususnya untuk
    bumbu dapur
    , harga beberapa komoditas strategis seperti bawang dan cabai masih relatif terkendali. Para pedagang memprediksi kenaikan harga baru akan terjadi mendekati H-1 atau H-2 Lebaran.
    Yeni, salah seorang pedagang sayuran di Pasar Segiri Samarinda, mengungkapkan bahwa beberapa harga bahan pokok pada Senin (2/6/2025) cenderung stabil.
    Bawang putih dibanderol Rp 38.000 per kilogram dan bawang merah Rp 40.000 per kilogram. Komoditas lain seperti tomat Rp 15.000 per kilogram, wortel Rp 18.000 per kilogram, kentang Rp 18.000 per kilogram, jeruk nipis Rp 17.000 per kilogram, dan kol Rp 13.000 per kilogram.
    “Dekat-dekat Idul Adha ini memang sudah terasa banyak pembeli. Yang paling banyak dicari itu bumbu-bumbu, seperti bawang, lalu jeruk nipis dan daun bawang,” ujar Yeni saat ditemui di lapaknya.
    Yeni menambahkan, lancarnya pasokan dari luar daerah, termasuk melalui jalur kapal, menjadi salah satu faktor penahan harga agar tidak melambung terlalu tinggi.
    “Biasanya sudah naik, tapi ini masih aman. Mungkin satu atau dua hari sebelum Lebaran baru ada kenaikan harga,” prediksinya.
    Senada dengan Yeni, Sari, pedagang cabai di lokasi yang sama, juga melaporkan
    harga cabai
    masih dalam batas wajar.
    Harga cabai
    rawit saat ini Rp 30.000 per kilogram, cabai acar Rp 50.000 per kilogram, cabai merah besar Rp 60.000 per kilogram, cabai hijau besar Rp 35.000 per kilogram, dan cabai keriting merah Rp 60.000 per kilogram.
    “Pembelian lancar sekali, tapi harga masih aman. Stok juga banyak, kami dapat pasokan dari Sulawesi dan Surabaya,” kata Sari.
    Sari mengakui bahwa peningkatan permintaan menjelang hari besar keagamaan memang biasa terjadi.
    Namun, berkat pasokan yang memadai, lonjakan harga signifikan bisa dihindari untuk sementara waktu. Ia juga memperkirakan, jika ada kenaikan, tidak akan terlalu drastis dan hanya akan terjadi menjelang puncak perayaan Idul Adha.
    Situasi ini memberikan sedikit kelegaan bagi masyarakat Samarinda yang mulai berbelanja untuk kebutuhan Idul Adha.
    Pemerintah daerah dan instansi terkait diharapkan terus memantau pergerakan harga dan pasokan guna memastikan stabilitas harga hingga hari H Idul Adha tiba.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.