Produk: bawang putih

  • Kenapa Bau Badan Muncul Meski Sudah Mandi? Ini Kata Ahli

    Kenapa Bau Badan Muncul Meski Sudah Mandi? Ini Kata Ahli

    Jakarta

    Bau badan muncul ketika keringat bercampur dengan bakteri di kulit. Keringat itu sendiri sebenarnya tidak berbau, tapi ketika bercampur dengan bakteri di kulit, aroma tidak sedap baru akan muncul.

    Jumlah keringat yang dikeluarkan tubuh tidak selalu memengaruhi bau badan. Itulah sebabnya, seseorang bisa saja memiliki bau badan yang tidak sedap meski tidak banyak berkeringat.

    Badan Bau Meski Sudah Mandi

    Dalam banyak kasus, bau badan masih bisa tetap muncul meski sudah menjaga kebersihan tubuh dengan baik. Rupanya, ada beberapa kondisi yang dapat memicu masalah tersebut, khususnya dalam hal medis. Dikutip dari Very Well Health, berikut ini beberapa di antaranya:

    Gaya Hidup

    Ahli kecantikan Angela Palmer menuturkan faktor gaya hidup seperti berat badan, stres, dan pemilihan pakaian sangat menentukan munculnya bau badan. Pada orang dengan berat badan berlebih misalnya, lipatan kulit dapat menjadi tempat yang baik untuk bakteri berkembang di keringat.

    Stres dapat meningkatkan detak jantung dan mengirim sinyal ke kelenjar keringat untuk mulai memproduksi keringat guna mengatur suhu tubuh dan keseimbangan cairan.

    “Meskipun keringat bisa keluar dari kelenjar ekrin, keringat akibat stres lebih banyak diproduksi oleh kelenjar apokrin, yang menghasilkan keringat dengan bau lebih tajam,” kata Palmer.

    Kelenjar ekrin merupakan kelenjar yang mengeluarkan keringat bening langsung ke permukaan kulit dan berfungsi utama untuk mengatur suhu tubuh, serta tersebar di seluruh tubuh, terutama di telapak tangan, kaki, dan dahi. Sedangkan, kelenjar apokrin terletak di area tertentu seperti ketiak dan selangkangan, menghasilkan keringat yang lebih kental dan berbau karena mudah bercampur dengan bakteri.

    Untuk beberapa jenis bahan pakaian yang kurang disarankan adalah poliester, spandeks, rayon, atau microfiber.

    Makanan

    Makanan yang mengandung sulfur dapat memperburuk bau badan. Makanan yang sebaiknya dibatasi konsumsinya adalah bawang merah, bawang putih, brokoli, kubis, dan kembang kol.

    Untuk orang yang sudah memiliki bau badan berlebih sebaiknya juga mengurangi asupan makanan yang meningkatkan produksi keringat. Misalnya makanan pedas, kafein, alkohol, dan rempah-rempah seperti jinten dan bubuk kari.

    Kondisi Medis

    Ada banyak hal yang dapat meningkatkan risiko munculnya bau badan meski sudah mandi. Misalnya orang dengan kondisi hiperhidrosis atau keringat berlebih, bahkan saat cuaca tidak panas atau tidak stres.

    Orang yang sudah memiliki masalah bau badan sekaligus hiperhidrosis, mungkin akan memiliki bau badan yang lebih menyengat.

    “Beberapa kondisi medis lain yang juga mengubah bau tubuh normal di antaranya diabetes, hipertiroid, nyeri asam urat, hingga infeksi kulit seperti trikomikosis aksilaris,” jelas Palmer.

    Diabetes dapat memicu bau badan karena tubuh menghasilkan keton berlebih saat membakar lemak sebagai sumber energi. Ini menimbulkan bau seperti buah busuk atau aseton.

    Genetik dan Perubahan Hormon

    Masalah bau badan juga bisa menurun. Gen merupakan salah satu faktor yang menentukan bau badan seseorang.

    Selain itu, perubahan hormon juga sangat berpengaruh. Perubahan hormon biasanya terjadi ketika masa pubertas, kehamilan, atau menopause.

    Dalam masa pubertas, lonjakan hormon membuat kelenjar keringat menjadi lebih aktif, sehingga memicu keringat yang meningkatkan risiko bau badan.

    “Perubahan hormon saat hamil juga bisa meningkatkan suhu tubuh, membuat tubuh merasa lebih panas dari kenyataannya, sehingga memicu keringat berlebih dan bau badan,” tandasnya.

    Untuk mengatasinya, pastikan tetap mandi secara rutin (khususnya saat cuaca panas), gunakan sabun anti-bakteri, dan antiperspirant. Penggunaan antiperspirant diperlukan untuk mengurang keringat sebagai tempat berkembangnya bakteri.

    Jangan lupa mencuci pakaian dengan benar, serta menggantinya secara rutin. Pertimbangkan juga untuk melakukan pemeriksaan ke dokter jika ada kemungkinan kondisi medis lain.

    (avk/tgm)

  • Harga Bawang Putih Berpotensi Naik, Impor Baru 38,6% per 27 Juni 2025

    Harga Bawang Putih Berpotensi Naik, Impor Baru 38,6% per 27 Juni 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebutkan bahwa harga bawang putih berpotensi melonjak imbas minimnya realisasi impor komoditas ini oleh para importir.

    Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa menyampaikan, realisasi impor bawang putih per 27 Juni 2025 masih sangat rendah yakni 176.312 ton atau 38,6% dari Persetujuan Impor (PI) 456.272 ton.

    “Ini relatif sedikit, setengahnya tidak sampai dan ini memang akan menyebabkan harga [bawang putih] melonjak tinggi,” kata Ketut dalam dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, mengutip Youtube Kemendagri, Senin (30/6/2025).

    Ketut menyebut, pihaknya sendiri telah melakukan beberapa langkah untuk mengendalikan harga bawang putih di tingkat konsumen. Menurutnya, ada anomali terhadap stok bawang putih nasional. 

    Dia menuturkan, kebutuhan bawang putih per bulan sekitar 50.000 ton. Mengingat sudah memasuki bulan keenam, maka kebutuhan bawang putih diperkirakan sekitar 300.000 ton.

    Apabila realisasi impor ditambah stok awal tahun, kata dia, maka stok bawang putih yang ada saat ini sebanyak 250.000-an ton. Kondisi yang janggal ini, ujar Ketut, perlu dikomunikasikan kembali bersama Kemendag dan Satgas Pangan.

    “Kami perlu komunikasikan, kenapa kondisi stok masih lumayan ada kemudian harga relatif tinggi tapi realisasinya masih tercatat kecil,” ujarnya.

    Dalam hal ini, Bapanas mengharapkan bantuan dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) guna mendorong para importir agar segera merealisasikan impor bawang putih. Dengan begitu, stok bawang putih nasional dapat bertambah sehingga harga di tingkat konsumen dapat dikendalikan.

    “Ini akan kami rapatkan kembali untuk memastikan posisi dan dorongan kepada importir untuk segera merealisasikan PI-nya untuk menambah stok nasional,” pungkasnya. 

    Merujuk Panel Harga Bapanas, rerata harga bawang putih bonggol di tingkat konsumen di Indonesia Timur dan 3TP per 30 Juni 2025 sudah berada pada angka Rp54.309 per kg. Angka tersebut 35,77% di atas harga acuan penjualan (HAP) untuk wilayah Indonesia Timur dan 3TP Rp40.000 per kg. 

    Secara nasional, rerata harga bawang putih bonggol tercatat sebesar Rp39.733 per kg atau 0,67% terhadap HAP nasional di kisaran Rp38.000 per kg – Rp40.000 per kg.

    Berdasarkan paparan yang disampaikan Ketut, Papua Tengah, Papua Selatan, Maluku Utara, Papua Barat, dan Sulawesi Tengah menjadi wilayah dengan harga bawang putih tertinggi. Sementara, Jawa Timur, Bali, dan Sumatra Utara menjadi wilayah dengan harga bawang putih terendah.

  • Harga bawang merah Rp40.700/kg, cabai rawit Rp59.391/kg

    Harga bawang merah Rp40.700/kg, cabai rawit Rp59.391/kg

    Arsip foto – Bawang merah dan komoditas pangan lainnya yang dijual di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (17/2/2025) sore. ANTARA/Harianto.

    Bapanas: Harga bawang merah Rp40.700/kg, cabai rawit Rp59.391/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 28 Juni 2025 – 10:13 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga bawang merah tingkat konsumen mencapai Rp40.700 per kilogram (kg) dibandingkan sebelumnya Rp44.824 per kg, sedangkan cabai rawit merah Rp59.391 per kg turun dari sebelumnya Rp60.655 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Sabtu pukul 06.44 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp16.241 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp15.796 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp14.252 per kg naik tipis dari hari sebelumnya Rp14.112 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.154 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp6.144 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.840 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp10.858 per kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp36.000 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp39.574 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp33.400 per kg turun dari sebelumnya Rp42.773 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp30.400 per kg turun dari sebelumnya Rp42.115 per kg.

    Lalu daging sapi murni Rp129.045 per kg turun dari sebelumnya Rp135.393 per kg, daging ayam ras Rp35.383 per kg naik dari sebelumnya Rp34.751 per kg, lalu telur ayam ras Rp29.710 per kg naik dari sebelumnya 29.271 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.375 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.444 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.654 per liter turun tipis dari sebelumnya Rp20.761 per liter; minyak goreng curah Rp17.782 per liter naik dari sebelumnya Rp17.533 per liter; Minyakita Rp17.122 per liter turun tipis dari sebelumnya Rp17.550 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah Rp10.000 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp9.740 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.796 per kg turun dari sebelumnya Rp12.979 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp34.083 per kg turun dari sebelumnya Rp40.643 per kg; ikan tongkol 28.615 per kg turun dari sebelumnya Rp33.564 per kg; ikan bandeng Rp36.450 per kg naik dari sebelumnya Rp34.017 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp10.963 per kg turun tipis dibandingkan harga sebelumnya Rp11.656 per kg.

    Sumber : Antara

  • Kenapa Bau Mulut Tak Hilang Meski Sudah Gosok Gigi?

    Kenapa Bau Mulut Tak Hilang Meski Sudah Gosok Gigi?

    Jakarta

    Gosok gigi dapat mencegah penumpukan bakteri pada partikel makanan yang membusuk, yang bisa menempel pada gigi atau gusi. Bakteri ini menghasilkan senyawa sulfur yang bisa menyebabkan bau mulut, terutama jika tidak dibersihkan.

    Kendati demikian, menyikat gigi tidak selalu bisa mengatasi bau mulut. Lantas apa yang menyebabkan bau mulut padahal sudah sikat gigi?

    Penyebab Bau Mulut Meski Sudah Sikat Gigi

    Di dunia medis, bau mulut yang tidak sedap disebut dengan istilah halitosis. Ada beberapa penyebab mengapa masih bau mulut padahal sudah menggosok gigi dengan benar. Dikutip dari laman Healthline, berikut kemungkinannya.

    1. Gigi Berlubang dan Sakit Gusi

    Bakteri yang menyebabkan bau mulut bisa bersembunyi di rongga gigi. Hal ini membuat bakteri sulit dihilangkan saat menggosok gigi, sebab bakteri bersembunyi di tempat yang tidak bisa dijangkau. Selain itu, bakteri tersebut juga bisa bersembunyi akibat penyakit gusi.

    2. Mulut Kering

    Air liur memiliki banyak peran. Mulai dari membantu memecah makanan di mulut, membantu mengunyah, menelan, hingga berbicara.

    Tak hanya itu, air liur juga menjaga bakteri di mulut tetap terkendali, membersihkan sisa-sisa makanan, dan menjaga mulut tetap lembab.

    Jika kelenjar ludah tidak memproduksi air liur yang cukup, mulut bisa kering. Mulut kering bisa menyebabkan penumpukan bakteri pada gigi. Hal ini bisa menyebabkan bau mulut dan meningkatkan risiko kerusakan gigi dan penyakit gusi.

    Adapun beberapa hal yang meningkatkan mulut kering adalah beberapa jenis obat-obatan, penggunaan tembakau, dan alkohol.

    3. Gastroesofageal refluks disease (GERD)

    GERD atau refluks asam kronis merupakan gangguan pencernaan yang menyebabkan isi lambung mengalir balik ke kerongkongan. Muntahan makanan yang belum dicerna dan asam lambung bisa menjadi penyebab bau mulut.

    GERD juga bisa menimbulkan sensasi panas di dada (heartburn) dan rasa asam atau pahit di mulut.

    4. Kondisi Kesehatan Lain

    Sejumlah kondisi kesehatan bisa menyebabkan bau mulut. Hal ini disebabkan karena perubahan kimia dalam aliran darah atau perubahan kadar bakteri dalam tubuh.

    Beberapa kondisi kesehatan yang menyebabkan bau mulut di antaranya:

    DiabetesGagal ginjalGagal hatiTukak lambung

    5. Konsumsi Makanan Tertentu

    Aroma makanan tertentu, seperti bawan merah dan bawang putih bisa tersisa meskipun sudah menggosok gigi. Misalnya, butuh satu hari atau lebih agar bau bawang putih hilang.

    Begitu bawang putih mencapai perut, minyaknya masuk ke aliran darah dan paru-paru, serta napas. Menurut studi tahun 2016, apel, selada, dan daun mint bisa menghilangkan bau mulut akibat bawang putih.

    6. Postnasal Drip

    Postnasal drip atau lendir yang menetes dari bagian belakang hidung ke tenggorokan juga bisa menyebabkan bau mulut. Lendir tersebut bisa menarik bakteri yang pada gilirannya bisa menyebabkan napas berbau tidak sedap.

    Beberapa kemungkinan penyebab postnasal drip yaitu infeksi sinus, pilek, flu, dan radang tenggorokan.

    7. Merokok

    Merokok bisa menyebabkan bau mulut, karena asap tembakau menempel di napas. Tak hanya itu, merokok juga bisa membuat mulut kering dan meningkatkan risiko terkena penyakit gusi. Seperti yang sudah dijelaskan, mulut kering dan penyakit gusi bisa menyebabkan bau mulut.

    Cara Mengatasi Bau Mulut

    Umumnya, bau mulut bisa diatasi dengan meningkatkan kebersihan gigi. Berikut rekomendasi dari American Dental Association atau Asosiasi Dokter Gigi Amerika:

    Menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluorideMembersihkan sela-sela gigi setiap hari dengan benang gigi atau tusuk gigiMengonsumsi makanan sehat dan membatasi minuman dan makanan ringan yang manisMengunjungi dokter gigi secara teratur untuk pemeriksaan dan perawatanMenyikat dan membersihkan lidahKapan Harus Mendapat Perawatan Medis?

    Jika bau mulut tetap ada meski sudah menjaga kebersihan mulut dengan baik, maka alangkah baiknya periksakan diri ke dokter gigi. Dokter gigi bisa membantu mengidentifikasi tanda-tanda penyakit gusi atau mulut kering yang mungkin menjadi penyebab bau mulut.

    Tindakan yang dilakukan akan bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Misalnya, jika mengidap penyakit gusi, dokter gigi akan memberikan pembersihan menyeluruh. Sementara, jika GERD adalah penyebabnya, maka, mengubah pola makan yang mengonsumsi obat bisa membantu.

    (elk/up)

  • Harga bawang merah Rp42.528/kg, cabai rawit Rp56.906/kg

    Harga bawang merah Rp42.528/kg, cabai rawit Rp56.906/kg

    Arsip foto – Sejumlah komoditas pangan cabai rawit merah dan cabai merah keriting yang dijual pedagang di Pasar Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (15/3/2025). ANTARA/Harianto

    Bapanas: Harga bawang merah Rp42.528/kg, cabai rawit Rp56.906/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 27 Juni 2025 – 14:57 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga bawang merah tingkat konsumen mencapai Rp42.528 per kilogram (kg) menurun dibandingkan sebelumnya Rp44.594 per kg, juga cabai rawit merah Rp56.906 per kg menurun dari sebelumnya Rp59.560 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Jumat pukul 10.00 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.880 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp15.777 per kg. Lalu, beras medium di harga Rp14.068 per kg naik tipis dari hari sebelumnya Rp14.019 per kg, lalu beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pasokan (SPHP) Rp12.606 per kg naik dari sebelumnya Rp12.588 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp5.910 per kg turun dari sebelumnya Rp6.105 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.826 per kg naik dari sebelumnya Rp10.858 per kg. Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp38.384 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp39.336 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp40.248 per kg turun dari sebelumnya Rp42.233 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp38.617 per kg turun dari sebelumnya Rp41.378 per kg. Lalu daging sapi murni Rp135.192 per kg naik dari sebelumnya Rp135.082 per kg, daging ayam ras Rp34.307 per kg turun dari sebelumnya Rp34.774 per kg, lalu telur ayam ras Rp28.924 per kg turun tipis dari sebelumnya 29.235 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.398 per kg naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.390 per kg. Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.558 per liter turun dari sebelumnya Rp20.703 per liter; minyak goreng curah Rp17.400 per liter turun dari sebelumnya Rp17.547 per liter; Minyakita Rp17.431 per liter turun tipis dari sebelumnya Rp17.546 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.627 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp9.745 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.771 per kg turun dari sebelumnya Rp12.889 per kg. Komoditas ikan kembung di harga Rp40.990 per kg naik dari sebelumnya Rp40.683 per kg; ikan tongkol 33.994 per kg naik dari sebelumnya Rp33.771 per kg; ikan bandeng Rp34.051 per kg turun dari sebelumnya Rp34.423 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.680 per kg naik tipis dibandingkan harga sebelumnya Rp11.651 per kg. Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp101.251 per kg turun dari sebelumnya Rp105.088 kg; daging kerbau segar lokal Rp138.333 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp140.714 per kg.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Harga Pangan Hari Ini 27 Juni: Cabai, Beras, Telur, dan Bawang Turun

    Harga Pangan Hari Ini 27 Juni: Cabai, Beras, Telur, dan Bawang Turun

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga pangan hari ini mengalami penurunan secara rata-rata nasional. Penurunan harga pangan terjadi pada komoditas beras, cabai, daging hingga telur ayam.

    Berdasarkan data panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Kamis (27/6/2025) pukul 07.50 WIB harga beras premium berada dikisaran Rp15.777 atau turun 0,33% hari ini dibandingkan hari sebelumnya. 

    Sementara, harga beras medium turun 0,63% menjadi Rp14.026 per kg, namun beras SPHP secara nasional mengalami kenaikan 0,01% menjadi Rp12.588 per kg hari ini.

    Tak hanya itu, harga cabai merah keriting turun 2,62% menjadi Rp42.190 per kg. Sementara, harga cabai rawit merah turun 1,14% menjadi Rp59.522 per kg dan cabai merah besar turun 4,03% menjadi Rp41.273per kg. 

    Di sisi lain, harga bawang putih bonggol turun secara nasional sebesar 3,6% menjadi Rp39.313 per kg dari hari sebelumnya dan harga bawang merah turun 2,21% menjadi Rp44.577 per kg. 

    Komoditas daging sapi murni turun 4,23% menjadi Rp133.129 per kg. Harga daging ayam ras turun 1,05% menjadi Rp33.763 per kg dan telur ayam ras turun 1,78% menjadi Rp28.098 per kg.

    Sementara itu, harga kedelai biji kering (impor) turun 5,78% menjadi Rp10.920 per kg sedangkan harga gula konsumsi naik 0,34% menjadi Rp18.384 per kg. 

    Lebih lanjut, harga minyak goreng kemasan turun 1,92% dikisaran Rp21.732 per kg. Sementara itu, harga minyak goreng curah turun 1,84% menjadi Rp17.302 per kg. 

    Komoditas pangan lainnya yang turun yaitu harga tepung terigu curah turun 0,87% menjadi Rp9.304 per kg dan harga tepung terigu kemasan turun 3,40% menjadi Rp12.220 per kg. Harga jagung tingkat peternak turun 5,74% menjadi Rp5.802 per kg. 

    Di samping itu, harga pangan ikan hari ini bervariasi. Adapun, harga ikan kembung naik 4,9% menjadi Rp43.205 per kg dan ikan tongkol naik 5,81% menjadi Rp36.027 per kg, sementara ikan bandeng turun 8,02% menjadi Rp33.901per kg.

  • Rendang Lokan, Sajian Rendang Berbahan Dasar Kerang Khas Pesisir Selatan

    Rendang Lokan, Sajian Rendang Berbahan Dasar Kerang Khas Pesisir Selatan

    Liputan6.com, Padang – Rendang khas Minangkabau tak hanya dibuat dari daging sapi. Ada pula rendang lokan yang banyak ditemui di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat.

    Sama seperti rendang pada umumnya, rendang lokan juga dibuat dengan ragam bumbu rempah yang melimpah. Hanya saja, bahan dasar yang digunakan adalah lokan atau kerang laut.

    Rendang lokan konon lahir dari kreatifitas masyarakat daerah pesisir. Mereka memanfaatkan lokan yang melimpah di tengah sulitnya mendapatkan daging sapi.

    Lokan adalah kerang yang banyak ditemukan di perairan Indonesia, terutama di pulau-pulau sekitar Sumatra dan Kalimantan. Rendang lokan pun menjadi makanan populer di kalangan masyarakat yang tinggal di dekat pantai. Kombinasi rasa kerang dan ragam rempah menghadirkan cita rasa khas rendang yang baru.

    Proses pembuatan rendang lokan tak jauh berbeda dengan rendang daging pada umumnya. Makanan ini dibuat dengan menggunakan bahan berupa lokan segar, santan kental, santan cair, bawang merah, bawang putih, cabai merah, serai yang dimemarkan, daun jeruk, jahe, lengkuas, garam, gula merah, dan minyak goreng.

    Sebelum dimasak, lokan dicuci terlebih dahulu di bawah air mengalir. Setelahnya, lokan direbus selama beberapa menit hingga cangkangnya terbuka. Jika setelah direbus terdapat lokan yang cangkangnya tidak terbuka, maka sebaiknya dibuang.

     

    Video Viral Daihatsu Sigra Dikejar dan Diamuk Warga Kebumen, Kenapa?

  • Kejagung-Kemendes bersinergi perkuat ketahanan pangan di desa

    Kejagung-Kemendes bersinergi perkuat ketahanan pangan di desa

    Jaksa Agung Muda Intelijen Kejaksaan Agung Reda Manthovani dan Menteri Desa PDT Yandri Susanto saat menanam bawang di Puskargo, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA/Azmi Samsul Maarif

    Kejagung-Kemendes bersinergi perkuat ketahanan pangan di desa
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 25 Juni 2025 – 22:12 WIB

    Elshinta.com – Kejaksaan Agung (Kejagung) bersama Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) bersinergi dalam pemberdayaan desa sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.

    Dalam merealisasikan gagasan itu, kejaksaan dan Kemendes bersama pemerintah daerah kabupaten se-Provinsi Banten mencanangkan program Jaksa Garda Desa (Jaga Desa) melalui penanaman bibit komoditas hortikultura berupa bawang merah dan bawang putih dengan pemanfaatan tanah seluas 15.000 meter persegi di Desa Sarakan, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, Banten.

    “Ini kita luncurkan di Provinsi Banten sebagai awalan program Jaksa Garda Desa dan dimaksudkan untuk meningkatkan ketahanan pangan daerah,” kata Jaksa Agung Muda Intelijen Kejaksaan Agung Reda Manthovani di Tangerang, Banten, Rabu (25/6).

    Ia mengatakan program Jaga Desa yang baru diluncurkan di Kabupaten Tangerang ini merupakan proyek percontohan Kejaksaan Agung dalam mengawal program-program pembangunan desa.

    Menurut dia, jaksa-jaksa di kantor Kejaksaan Negeri se-Indonesia diharapkan lebih aktif dalam memberikan pengawalan dan pendampingan program pembangunan di desa.

    “Mindset-nya adalah mengawal desa. Bukan menginterogasi desa, itu harus dijaga agar penggunaan anggaran sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan dalam aturan,” kata Reda.

    Reda pun mengingatkan para jaksa bahwa mayoritas kepala desa tidak mengetahui penggunaan anggaran.

    Untuk itu, penting bagi desa untuk mendapat pendampingan dan pengawalan kejaksaan dalam menggunakan dana desa khususnya untuk pangan.

    “Selanjutnya, tanggal 3 Juli 2025 kita laksanakan di Bangka Belitung, di pertengahan Juli di Jawa Barat dan setelah itu berlanjut ke daerah lain tergantung kesiapannya,” kata dia.

    Sementara itu, Menteri Desa PDT Yandri Susanto menegaskan dukungannya terhadap program kerja Jaga Desa terutama dalam menguatkan pola tanam demi ketahanan pangan di Provinsi Banten.

    “Kita memiliki kepentingan serius dengan program Jaksa Garda Desa dengan melakukan pola tanam untuk ketahanan pangan dan juga kesejahteraan masyarakat desa,” ungkapnya.

    Yandri berharap program yang didukung kuat oleh seluruh kejaksaan negeri se-Indonesia itu dapat mempercepat capaian Astacita ke-6 Presiden Prabowo Subianto.

    “Yaitu, untuk pemerataan ekonomi dan kemiskinan. Jadi, desa-desa ini diberdayakan dalam rangka menyambut Generasi Emas di 2045. Ini juga sebagai memastikan bahan baku MBG tersedia dan tidak ada kendala,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • Harga bawang merah Rp42.651/kg, cabai rawit Rp56.369/kg

    Harga bawang merah Rp42.651/kg, cabai rawit Rp56.369/kg

    Cabai rawit dijual pedagang di Pasar Rumput, Jakarta, Selasa (15/4/2025). ANTARA/Harianto

    Bapanas: Harga bawang merah Rp42.651/kg, cabai rawit Rp56.369/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 25 Juni 2025 – 12:00 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga bawang merah tingkat konsumen mencapai Rp42.651 per kilogram (kg) dibandingkan sebelumnya Rp45.070 per kg, sedangkan cabai rawit merah Rp56.369 per kg naik dari sebelumnya Rp59.820 per kg. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Rabu pukul 09.00 WIB, harga pangan lainnya seperti beras premium di tingkat pedagang eceran secara nasional, dijual pada harga Rp15.782 per kg, turun tipis dari sebelumnya Rp15.806 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp14.011 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp14.094 per kg. Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.164 per kg turun dari sebelumnya Rp6.177 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.798 per kg turun dari sebelumnya Rp10.844 per kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp39.004 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp39.561 per kg. Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp41.726 per kg turun dari sebelumnya Rp43.356 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp40.423 per kg turun dari sebelumnya Rp43.302 per kg.

    Lalu daging sapi murni Rp133.958 per kg turun dari sebelumnya Rp135.336 per kg, daging ayam ras Rp34.212 per kg turun dari sebelumnya Rp34.806 per kg, lalu telur ayam ras Rp29.368 per kg naik tipis dari sebelumnya 29.350 per kg. Gula konsumsi di harga Rp18.504 per kg naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.459 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.564 per liter turun dari sebelumnya Rp20.891 per liter; minyak goreng curah Rp17.297 per liter turun dari sebelumnya Rp17.588per liter; Minyakita Rp17.349 per liter turun tipis dari sebelumnya Rp17.579 per liter. Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.619 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp9.774 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.685 per kg turun dari sebelumnya Rp13.055 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp41.414 per kg naik dari sebelumnya Rp40.881 per kg; ikan tongkol 34.452 per kg naik dari sebelumnya Rp34.179 per kg; ikan bandeng Rp34.110 per kg turun dari sebelumnya Rp34.660 per kg. Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.440 per kg turun tipis dibandingkan harga sebelumnya Rp11.668 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp98.708 per kg turun dari sebelumnya Rp104.980 kg; daging kerbau segar lokal Rp137.500 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp141.190 per kg.

    Sumber : Antara

  • Harga Pangan Hari Ini 24 Juni: Daging Ayam & Gula Naik, Beras Kompak Turun

    Harga Pangan Hari Ini 24 Juni: Daging Ayam & Gula Naik, Beras Kompak Turun

    Bisnis.com, JAKARTA – Mayoritas harga rata-rata nasional komoditas pangan mengalami penurunan. Hanya saja, harga daging ayam dan gula pasir justru berbalik mengalami kenaikan pada hari ini, Selasa (24/6/2025).

    Mengutip panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada pukul 7.50 WIB, seluruh jenis beras kompak turun harga. Perinciannya, harga beras premium turun 0,25% dibandingkan dengan hari sebelumnya menjadi Rp15.757 per kg.

    Kemudian, harga beras medium turun 1,33% menjadi Rp13.898 per kg dan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) turun 0,25% menjadi Rp12.500 per kg.

    Harga komoditas lain seperti bawang merah ikut turun 7,13% menjadi Rp42.180 per kg. Diikuti harga bawang putih bonggol yang turun 5,34% menjadi Rp37.592 per kg.

    Selanjutnya, harga cabai merah keriting turun 6,37% menjadi Rp41.201 per kg, cabai merah besar turun cukup signifikan 19,05% menjadi Rp35.398 per kg dan cabai rawit merah turun 7,61% per kg menjadi Rp56.083 per kg.

    Lalu, harga minyak goreng kemasan turun 2,53% menjadi Rp20.356 per liter, minyak goreng curah turun 3,99% ke level Rp16.896 per liter dan Minyakita turun 1,95% menjadi Rp17.234 per liter.

    Komoditas pangan sumber protein seperti telur turut mencatatkan penurunan harga 0,46% menjadi Rp29.197 per kg. Akan tetapi, harga daging ayam ras justru naik 1,25% menjadi Rp35.293 per kg.

    Daging sapi murni juga melanjutkan tren turun harga. Kali ini melandai 0,78% menjadi Rp134.034 per kg. Harga daging kerbau beku (impor luar negeri) turun 3,29% menjadi Rp101.309 per kg dan daging kerbau segar turun 2,29% menjadi Rp137.778 per kg.

    Sementara itu, harga gula konsumsi naik 0,49% menjadi Rp18.545 per kg, sedangkan garam konsumsi masih melanjutkan penurunan harga 3,62% menjadi Rp11.247 per kg.

    Harga jagung peternak juga turun 4,63% menjadi Rp5.834 per kg dan kedelai biji kering turun 1,28% menjadi Rp10.706 per kg.

    Terakhir, harga ikan kembung kembali berbalik naik 2,04% menjadi Rp41.833 per kg, ikan tongkol naik 6,02% menjadi Rp36.094 per kg dan ikan bandeng naik 4,58% menjadi Rp36.286 per kg.