Lewat GPM, Ahmad Luthfi Tekan Harga Bahan Pokok di Jateng
Penulis
KOMPAS.com
– Gubernur Jawa Tengah
Ahmad Luthfi
mendorong pemerintah hadir secara aktif dalam menstabilkan harga kebutuhan pokok melalui Gerakan Pangan Murah (GPM). Langkah ini dinilai penting sebagai bentuk penetrasi harga, sekaligus mencegah lonjakan harga bahan pokok yang bisa memicu
inflasi
.
Pernyataan itu disampaikan Luthfi saat meninjau pelaksanaan GPM di halaman Kantor Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Senin (7/7/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari intervensi Pemprov Jateng terhadap kenaikan harga sejumlah komoditas pangan, seperti beras, minyak goreng, dan telur.
“Negara harus hadir ketika harga kebutuhan pokok naik. Gerakan ini menjadi penetrasi agar harga tetap terjangkau oleh masyarakat,” ujar Luthfi, didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan Jateng Dyah Lukisari dan Bupati Purworejo.
Gerakan Pangan Murah
kali ini digelar serentak di 11 kabupaten/kota di Jawa Tengah, khususnya daerah dengan harga beras dan minyak goreng yang terpantau tinggi.
Pemprov Jateng bekerja sama dengan Bulog, Jaringan Toko Agro Bisnis (JTAB), serta para pelaku usaha pangan untuk menyalurkan komoditas bersubsidi.
Dalam kegiatan tersebut, Pemprov Jateng menggelontorkan subsidi senilai Rp 40 juta untuk menekan harga bahan pokok, dengan target omzet mencapai Rp 300 juta.
Komoditas yang dijual antara lain beras sebanyak 10 ton, minyak goreng 2.000 liter, telur ayam ras 1 ton, gula pasir 500 kilogram (kg), bawang merah, bawang putih, dan cabai rawit merah.
Dalam GPM, beras dijual Rp 11.000 per kg dari harga normal Rp 13.500. Minyak goreng dijual Rp 14.000 per liter dari harga semula Rp 18.000. Telur ayam ras disalurkan dengan harga Rp 24.000 per kg dari harga pasar Rp 28.000.
Selain itu, gula pasir dijual seharga Rp 15.000 per kg dari harga normal Rp 17.500. Bawang putih sebanyak 250 kg disalurkan dengan harga Rp 28.000 per kg, turun dari harga pasar Rp 36.000.
Adapun bawang merah dijual Rp 40.000 per kg dari harga awal Rp 50.000, sedangkan cabai rawit merah dibanderol Rp 30.000 per kg, jauh lebih murah dari harga pasaran yang mencapai Rp 50.000.
Luthfi menegaskan bahwa program GPM akan dijadikan model intervensi
harga pangan
di berbagai daerah lain di Jawa Tengah.
“Antusiasme masyarakat luar biasa. Ini bisa jadi
role
model, dan akan kami perluas di daerah lain,” ujarnya.
Salah satu warga, Estimah, mengaku terbantu dengan adanya GPM. Ia bisa membeli kebutuhan pokok dengan harga yang lebih murah dibanding harga di pasaran.
“Beras 5 kg cuma Rp 55.000, minyak goreng dan telur juga lebih murah. Senang sekali, karena harga di luar mahal,” kata warga Desa Kaliurip, Purworejo itu.
Selain faktor musim panen, Luthfi menyebut kenaikan harga pangan juga dipengaruhi oleh meningkatnya kebutuhan rumah tangga di awal tahun ajaran baru.
Oleh karena itu, pemerintah daerah bersama Bulog akan terus melakukan intervensi untuk menjaga kestabilan harga pangan di pasaran.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Produk: bawang putih
-
/data/photo/2025/07/07/686ba1a91fde3.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Lewat GPM, Ahmad Luthfi Tekan Harga Bahan Pokok di Jateng Regional 7 Juli 2025
-

4 Makanan Ampuh Meredakan Hidung Tersumbat Akibat Pilek
JAKARTA – Hidung tersumbat merupakan hal yang dialami banyak orang saat pilek dan sangat mengganggu kenyamanan. Ini karena lendir atau ingus yang tertahan membuat hidung tersumbat dan membuat pernapasan menjadi terganggu.
Supaya tidak mengganggu kenyamanan, terutama di malam hari, maka harus diatasi baik dengan obat atau cara alami. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk atasi hidung tersumbat adalah dengan konsumsi beberapa makanan berikut ini.
1. Sup ayam
Dikutip dari Taste of Home, pada Senin, 7 Juli 2025, sup ayam merupakan makanan yang cocok untuk mengatasi hidung tersumbat. Sup ayam yang hangat baik dalam membersihkan lendir di hidung dibandingkan cairan panas lainnya.
Hal tersebut karena uap panas dari sup ayam dapat mengencerkan lendir dalam hidung. Ayam juga mengandung asam amino sistein yang dapat membantu memecah lendir.
2. Daun mint
Daun mint mengandung senyawa aktif yang disebut dengan mentol. Senyawa ini bisa menstimulasi reseptor saraf di saluran hidung, sehingga membuat lebih banyak udara masuk dan melegakan pernapasan saat hidung tersumbat.
3. Bawang putih
Bawang putih juga direkomendasikan untuk dikonsumsi saat hidung tersumbat karena pilek. Ini karena bawang putih mengandung sifat antibakteri dan antijamur yang dapat mengatasi penumpukan lendir atau ingus di hidung.
Jika Anda tidak sanggung makan bawang putih mentah, maka tambahkan beberapa siung bawang putih ke dalam sayuran tumis. Anda juga dapat mengiris bawang putih dan memasukkannya ke dalam secangkir air panas, pegang cangkirnya dan hirup uapnya untuk atasi hidung tersumbat.
4. Makanan pedas
Mengonsumsi makanan pedas dapat membuka saluran hidung dan melancarkan aliran lendir. Pada cabai terdapat kandungan capsaicin yang memberikan rasa pedas dan dapat meredakan nyeri sinus, mengurangi peradangan, dan mengeluarkan lendir yang tersumbat.
-

Amran Minta Anggaran Kementan Naik Jadi Rp44,64 Triliun di 2026, Buat Apa?
Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengungkap pihaknya mengusulkan kenaikan anggaran Kementerian Pertanian (Kementan) pada 2026 menjadi Rp44,64 triliun.
Amran menjelaskan lewat Surat Bersama Pagu Indikatif (SBPI) Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Bappenas Nomor S-356/MK.02/2025 dan Nomor B-383/D.9/PP.04.03/05/2025 yang dikeluarkan tanggal 15 Mei 2025, pagu Indikatif Kementerian Pertanian TA 2026 ditetapkan Sebesar Rp13,75 triliun.
“Berkenaan dengan terbatasnya pagu indikatif Kementerian Pertanian telah bersurat ke Menteri PPN/Bappenas dan Menteri Keuangan untuk menyesuaikan pagu indikatif TA 2026 yang sebesar Rp13,75 triliun menjadi Rp44,64 triliun,” kata Amran dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi IV DPR RI, Senin (7/7/2025).
Dalam penjelasannya, usulan tambahan anggaran itu dilakukan guna memastikan target swasembada pangan dapat tetap terlaksana dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Adapun, perinciannya, usulan tambahan anggaran menjadi Rp44,64 triliun itu pertama digunakan untuk mempertahankan pagu anggaran dan program tahun 2025 yang ditetapkan Sebesar Rp29,37 triliun.
Selain itu, anggaran sebesar Rp10,07 triliun bakal diperuntukkan guna merealisasikan tambahan target cetak sawah dari 225.000 menjadi 275.000 hektare, tambahan bantuan benih dari 300.000 hektare menjadi 1 juta hektare.
Serta, digunakan untuk mendukung pengembangan komoditas perkebunan strategis seperti tebu, kelapa, kopi, kakao, mete, lada dan pala dan untuk mendukung pengadaan komoditas impor seperti bawang putih, kedelai, serta gandum.
Sementara itu, sisanya yakni sebesar Rp5,20 triliun bakal digunakan untuk tambahan gaji dan tukin termasuk BOP (Biaya Operasional Penyuluh) karena pengalihan PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) Daerah ke Pusat.
“Sehingga kami mohon dukungan yang pertama posisi tetap anggaran Rp44 triliun agar sektor lain perkebunan holtikultura bisa kita jalankan. Yang kedua adalah (Alokasi Biaya Tambahan) ABT tahun ini, agar kita mulai bekerja dan multi years kita kerja Januari dan Februari Rp10 triliun,” tandasnya.
Menanggapi usulan tersebut, pimpinan Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto menekankan pada dasarnya DPR RI setuju mengenai usulan tambahan anggaran tersebut. Asalkan, ke depan Kementan merinci kembali rencana penggunaan anggaran secara lebih detail.
“Kalau bapak memberikan rincian prorgam-program kerjanya Rp44,64 triliun itu untuk apa saja, Insya Allah kami akan dukung dan dorong agar pemerintah dan Menteri Keuangan bisa mengeluarkan dan meningkatkan anggaran untuk Menteri Pertanian,” pungkasnya.
-

Harga cabai rawit Rp58.306/kg, bawang merah Rp42.122/kg
Pedagang menata cabai merah di lapak grosir Pasar Induk Gadang, Malang, Jawa Timur, Selasa (3/6/2025). Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat, pada Mei 2025 terjadi deflasi sebesar 0,34 persen secara bulanan (month-to-month) dengan komoditas penyumbang utama deflasi tersebut antara lain cabai rawit (0,21 persen), bawang merah (0,08 persen), dan cabai merah (0,03 persen). ANTARA Jatim/Ari Bowo Sucipto/mas.
Bapanas: Harga cabai rawit Rp58.306/kg, bawang merah Rp42.122/kg
Dalam Negeri
Editor: Novelia Tri Ananda
Senin, 07 Juli 2025 – 11:13 WIBElshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen mencapai Rp58.306 per kilogram (kg) dibandingkan sebelumnya Rp65.377 per kg, sedangkan bawang merah Rp42.122 per kg turun dari sebelumnya Rp43.971 per kg. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Senin pukul 08.23 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.877 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp15.949 per kg.
Lalu, beras medium di harga Rp14.030 per kg turun turun dari hari sebelumnya Rp14.181 per kg; beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.350 per kg turun dari sebelumnya Rp12.573 per kg. Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.053 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp6.184 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.898 per kg tetap sama di dari sebelumnya Rp10.898 per kg.
Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp36.994 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp39.123 per kg. Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp39.731 per kg turun dari sebelumnya Rp44.115 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp35.675 per kg turun dari sebelumnya Rp42.218 per kg.
Lalu daging sapi murni Rp132.754 per kg turun dari sebelumnya Rp135.016 per kg, daging ayam ras Rp34.654 per kg turun dari sebelumnya Rp34.898 per kg, lalu telur ayam ras Rp29.059 per kg turun dari sebelumnya 29.238 per kg. Gula konsumsi di harga Rp18.445 per kg naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.380 per kg.
Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.363 per liter turun tipis dari sebelumnya Rp20.815 per liter; minyak goreng curah Rp16.941 per liter turun dari sebelumnya Rp17.532 per liter; Minyakita Rp17.255 per liter turun tipis dari sebelumnya Rp17.605 per liter. Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.532 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp9.759 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.375 per kg turun dari sebelumnya Rp12.938 per kg.
Komoditas ikan kembung di harga Rp41.197 per kg turun dari sebelumnya Rp40.965 per kg; ikan tongkol 33.388 per kg turun dari sebelumnya Rp33.790 per kg; ikan bandeng Rp34.369 per kg naik dari sebelumnya Rp34.285 per kg. Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.410 per kg turun tipis dibandingkan harga sebelumnya Rp11.621 per kg.
Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp100.000 per kg turun dari sebelumnya Rp105.206 kg; daging kerbau segar lokal Rp135.500 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp140.750 per kg.
Sumber : Antara
-

Mentan Minta Tambahan Anggaran Jadi Rp 44,6 T buat Cetak Sawah-Genjot Produksi
Jakarta –
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meminta tambahan anggaran 2026 menjadi Rp 44,64 triliun. Angka ini naik dibandingkan penganggaran yang ditetapkan sebesar Rp 13,75 triliun.
Permintaan penambahan anggaran ini telah disampaikan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy.
“Sebagaimana yang diperintahkan oleh Bapak Presiden, berkenaan dengan terbatasnya pagu indikatif Kementerian Pertanian telah bersurat ke Menteri PPN/Bappenas dan Menteri Keuangan untuk mengusulkan pagu indikatif tahun anggaran 2026 yang sebesar Rp 13,75 triliun menjadi Rp 44,64 triliun,” kata dia dalam rapat dengan Komisi IV DPR RI, Senin (7/7/2025).
Penambahan anggaran itu diminta untuk berbagai kebutuhan dalam mencapai swasembada pangan. Rinciannya, tambahan Rp 29,37 triliun untuk cetak sawah dari 225 ribu hektare (ha) menjadi 275 ribu ha serta tambahan bantuan benih dari 300 ribu ha menjadi 1 juta ha.
Kemudian anggaran itu juga dibutuhkan untuk pengembangan komoditas perkebunan strategis, tebu, kelapa, kopi, kakao, mete, lada dan pala. Selain itu untuk kebutuhan produksi komoditas yang dominasi impor seperti bawang putih, kedelai, dan gandum sebesar Rp 10,07 triliun.
“Serta sebesar Rp 5,2 triliun untuk tambahan gaji dan tukin termasuk BOP sebagai konsekuensi pengalian PPL daerah ke pusat,” jelasnya.
Pagu Indikatif Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2026 sebesar Rp 13,75 triliun telah ditetapkan melalui surat bersama Pagu Indikatif Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Bappenas tanggal 15 Mei 2025Hal Pagu Indikatif Belanja Kementerian Lembaga Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2026.
Penetapan itu dengan rincian belanja sebesar Rp 1,64 triliun, belanja operasional Rp 890 miliar, dan belanja non operasional sebesar Rp 11,23 triliun.
Tonton juga “Kala Mentan Endus ‘Mafia’ di Balik Harga Beras Naik saat Stok Aman” di sini:
(ada/ara)
-

Harga cabai rawit Rp51.182/kg, bawang merah Rp41.200/kg
Arsip foto – Sejumlah komoditas pangan cabai rawit merah dan cabai merah keriting yang dijual pedagang di Pasar Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (15/3/2025). ANTARA/Harianto
Bapanas: Harga cabai rawit Rp51.182/kg, bawang merah Rp41.200/kg
Dalam Negeri
Editor: Novelia Tri Ananda
Minggu, 06 Juli 2025 – 09:39 WIBElshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen mencapai Rp51.182 per kilogram (kg) dibandingkan sebelumnya Rp64.936 per kg, sedangkan bawang merah Rp41.200 per kg turun dari sebelumnya Rp43.944 per kg. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Minggu pukul 06.30 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.462 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp15.951 per kg.
Lalu, beras medium di harga Rp13.746 per kg turun turun dari hari sebelumnya Rp14.202 per kg; beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.500 per kg naik dari sebelumnya Rp12.571 per kg. Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp4.917 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp6.182 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.317 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp10.873 per kg.
Berikutnya, bawang putih bonggol di harga Rp36.333 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp38.989 per kg. Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp28.750 per kg turun dari sebelumnya Rp43.616 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp27.250 per kg turun dari sebelumnya Rp41.727 per kg.
Lalu, daging sapi murni Rp134.091 per kg turun dari sebelumnya Rp135.167 per kg, daging ayam ras Rp31.219 per kg turun dari sebelumnya Rp34.962 per kg, lalu telur ayam ras Rp27.167 per kg turun dari sebelumnya 29.191 per kg. Gula konsumsi di harga Rp18.200 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.372 per kg.
Kemudian, minyak goreng kemasan Rp19.267 per liter turun tipis dari sebelumnya Rp20.909 per liter; minyak goreng curah Rp18.000 per liter naik dari sebelumnya Rp17.560 per liter; Minyakita Rp16.313 per liter turun tipis dari sebelumnya Rp17.596 per liter. Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.318 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp9.813 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.000 per kg turun dari sebelumnya Rp12.947 per kg.
Komoditas ikan kembung di harga Rp42.083 per kg naik dari sebelumnya Rp40.655 per kg; ikan tongkol 37.273 per kg naik dari sebelumnya Rp33.576 per kg; ikan bandeng Rp34.889 per kg naik dari sebelumnya Rp34.220 per kg. Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp9.545 per kg turun tipis dibandingkan harga sebelumnya Rp11.612 per kg.
Sumber : Antara
-

Harga Pangan Sepekan: Harga Cabai, Beras & Minyak Goreng Kompak Naik
Bisnis.com, JAKARTA — Harga pangan sebagian besar mengalami kenaikan secara rata-rata nasional pada pekan pertama Juli 2025. Adapun, kenaikan harga terjadi pada komoditas beras, cabai, hingga minyak goreng.
Menurut data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), periode Senin (30/6/2025) hingga Minggu (6/7/2025) pukul 07.54 WIB, harga beras medium naik 0,62% menjadi Rp14.157 per kg dibandingkan pekan lalu.
Hal yang sama terjadi pada harga beras premium yang naik sebesar 0,65% menjadi Rp15.901 per kg, sedangkan harga beras SPHP turun 0,03% menjadi Rp12.574 per kg.
Komoditas pangan yang harganya juga naik yaitu cabai merah keriting naik 0,1% menjadi Rp43.312 per kg, sedangkan harga cabai rawit merah turun 6,52% menjadi Rp64.048 per kg.
Sementara itu, harga bawang merah turun 1,83% menjadi Rp44.223 per kg, sedangkan bawang putih bonggol turun 0,88% dengan harga Rp39.228 per kg.
Di sisi lain, kedelai biji kering impor turun harganya 0,02% menjadi Rp10.845 per kg dan harga jagung tingkat peternak naik 0,54% menjadi Rp6.175 per kg.
Di samping itu, harga telur ayam ras turun 0,16% menjadi Rp29.247 per kg. Sementara, harga daging ayam ras naik 0,52% menjadi Rp34.977per kg.
Selanjutnya, harga daging sapi murni turun 0,16% menjadi sebesar Rp135.082 per kg. Di sisi lain, harga gula konsumsi turun 0,17% menjadi Rp18.407 per kg.
Sementara itu, harga minyak goreng kemasan sederhana berada di angka Rp20.567 per liter atau turun 0,29% dari hari sebelumnya.
Di sisi lain, harga tepung terigu curah naik 0,04% menjadi Rp12.991 per kg. Sedangkan, minyak goreng curah turun 0,09% menjadi Rp17.560 per liter.
Berbagai jenis ikan seperti ikan kembung, ikan tongkol, dan ikan bandeng memiliki harga bervariasi. Harga ikan kembung hari ini yaitu Rp40.855 per kg atau turun 0,1% dari pekan sebelumnya.
Sementara itu, harga ikan tongkol turun 0,38% menjadi Rp33.782 per kg dan ikan bandeng turun 0,02% menjadi Rp34.433 per kg.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2386669/original/068106300_1539848325-nasi_gandul.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Nasi Gandul, Kelezatan Sajian Tradisional dalam Balutan Daun Pisang yang Menggoda Selera
Bahan utama dalam kuah Nasi Gandul umumnya berasal dari santan yang dimasak perlahan bersama bumbu-bumbu halus seperti bawang merah, bawang putih, lengkuas, jahe, kemiri, serta tambahan gula jawa untuk memberi rasa manis alami.
Proses memasaknya tidak bisa instan diperlukan kesabaran untuk mendapatkan kekentalan kuah yang pas serta aroma bumbu yang benar-benar meresap ke dalam potongan daging. Daging yang digunakan pun dipilih dari bagian-bagian yang bertekstur lembut namun kenyal, seperti sandung lamur, urat, atau bahkan lidah sapi, tergantung selera masing-masing.
Tak jarang, orang juga menambahkan lauk tambahan seperti telur pindang, paru goreng, atau tempe bacem, untuk menambah kelezatan dan variasi rasa. Semua itu kemudian dinikmati bersama nasi hangat, menjadikan satu piring Nasi Gandul sebagai representasi sempurna dari kearifan lokal masyarakat Jawa Tengah yang memadukan rasa, aroma, dan tradisi dalam satu sajian.
Dalam konteks kuliner masa kini yang penuh inovasi dan kompetisi, keberadaan Nasi Gandul adalah bukti nyata bahwa resep-resep klasik yang diwariskan turun-temurun tetap memiliki tempat istimewa di hati masyarakat.
Justru di tengah arus globalisasi dan makanan cepat saji, cita rasa autentik seperti Nasi Gandul semakin dicari dan diapresiasi, baik oleh pecinta kuliner lokal maupun wisatawan mancanegara.
Bahkan, banyak pelaku usaha kuliner kini mencoba melakukan inovasi seperti mengemas nasi gandul dalam bentuk siap saji, namun tetap mempertahankan unsur tradisionalnya seperti penggunaan daun pisang dan suru.
Dengan begitu, makanan ini tidak hanya menjadi warisan budaya kuliner, tetapi juga memiliki potensi besar sebagai ikon kuliner daerah yang mampu bersaing di panggung nasional bahkan internasional. Lebih dari sekadar makanan, Nasi Gandul adalah perayaan rasa, kenangan, dan identitas budaya yang patut dilestarikan dan dibanggakan.
Penulis: Belvana Fasya Saad
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4917733/original/082274700_1723611947-20240814_095837.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Antisipasi Penyelewengan Bansos, Luhut Todong Data Seluruh Instansi – Page 3
Luhut turut mengutarakan rencana Indonesia untuk mencapai kemandirian pangan dan menjadi negara penghasil pangan utama, dengan memanfaatkan potensi alam Indonesia yang subur dan beragam.
Program kerjasama dengan Belanda yang diharapkan dapat segera dimulai meliputi pengembangan teknologi rumah kaca, perbaikan bibit, reduksi kerugian pangan, serta pelatihan bagi petani.
“Kerja sama ini sangat strategis untuk mempercepat pembangunan sistem pangan yang lebih baik, tidak hanya untuk Indonesia, tetapi juga untuk kawasan. Kami menyambut baik dukungan Belanda dalam hal transfer pengetahuan, teknologi, dan pelatihan untuk para peneliti kami di Sumatera Utara,” ungkapnya.
Selain itu, Luhut juga menyambut kehadiran banyak perusahaan Belanda terkemuka dalam sektor pertanian, seperti Rijk Zwaan, East-West Seed, Priva, Koppert, dan Wageningen University.
Ia berharap kunjungan ini dapat membuka peluang investasi yang nyata, terutama di sektor pertanian Humbang Hasundutan, yang menawarkan produk hortikultura unggulan seperti kemenyan, kakao, minyak atsiri, dan bibit bawang putih berkualitas tinggi.
Luhut juga menekankan pentingnya kemitraan yang lebih erat antara Indonesia dan Belanda untuk meningkatkan kapasitas riset dan pengembangan pertanian berkelanjutan.
Pemerintah RI juga berharap dapat mengembangkan kesempatan pertukaran bagi peneliti dan mahasiswa untuk belajar di Belanda, khususnya di Wageningen University, yang dikenal secara global atas keunggulan dalam ilmu pertanian dan riset.
“Mari kita jadikan misi ini lebih dari sekadar kunjungan. Ini adalah awal dari kerja sama yang lebih kuat, di mana petani, peneliti, dan bisnis kita tumbuh bersama, dan Indonesia serta Belanda bekerja sebagai mitra sejati untuk mencapai ketahanan pangan, ketahanan iklim, dan kemakmuran bersama,” tuturnya.
