Produk: bawang putih

  • Harga Pangan Hari Ini 7 Agustus: Harga Beras Mahal di Semua Zonasi

    Harga Pangan Hari Ini 7 Agustus: Harga Beras Mahal di Semua Zonasi

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga beras mengalami kenaikan secara rata-rata nasional pada Kamis (7/8/2025). Lantas, bagaimana dengan komoditas pangan lainnya? Berikut daftar harga pangan hari ini.

    Harga rata-rata beras premium dan beras medium di tingkat konsumen tercatat mengalami kenaikan di semua zonasi dan melampaui harga eceran tertinggi (HET) pada Kamis (7/8/2025).

    Berdasarkan Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pukul 08.54 WIB, harga rata-rata beras premium di tingkat konsumen dibanderol Rp15.968 per kilogram secara nasional. Untuk diketahui, HET nasional beras premium ditetapkan sebesar Rp14.900 per kilogram.

    Data Bapanas menunjukkan, kenaikan harga beras premium terjadi di semua wilayah, yakni di zona 1 dibanderol Rp15.285 per kilogram, zona 2 senilai Rp16.399 per kilogram, dan zona 3 mencapai Rp18.641 per kilogram.

    Sekadar pengingat, HET beras premium di zona 1 semestinya adalah Rp14.900 per kilogram, zona 2 senilai Rp15.400 per kilogram, dan zona 3 adalah Rp15.800 per kilogram.

    Senada, harga beras medium secara rata-rata nasional juga naik dan dibanderol Rp14.198 per kilogram. Harga rata-rata beras medium naik 13,58% dari HET nasional yang ditetapkan sebesar Rp12.500 per kilogram.

    Adapun, harga beras medium mengalami kenaikan di semua zonasi. Perinciannya, harga rata-rata beras medium di zona 1 dibanderol Rp13.776 per kilogram, zona 2 senilai Rp14.363 per kilogram, dan zona 3 senilai Rp17.099 per kilogram.

    Asal tahu saja, HET beras medium di zona 1 ditetapkan sebesar Rp12.500 per kilogram, zona 2 senilai Rp13.100 per kilogram, dan zona 3 adalah Rp13.500 per kilogram.

    Sementara itu, harga rata-rata beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog juga terpantau naik tipis dari HET nasional Rp12.500 per kilogram menjadi Rp12.542 per kilogram di tingkat konsumen.

    Namun, harga rata-rata beras SPHP di semua wilayah berada di bawah HET, yakni zona 1 adalah Rp12.326 per kilogram, zona 2 senilai Rp12.858 per kilogram, dan zona 3 mencapai Rp13.300 per kilogram.

    Untuk komoditas pangan lainnya, seperti cabai rawit merah di tingkat konsumen dibanderol Rp49.130 per kilogram secara nasional, atau berada di dalam rentang harga acuan penjualan (HAP) nasional Rp40.000–Rp57.000 per kilogram.

    Harga rata-rata cabai merah keriting juga turun menjadi Rp43.297 per kilogram, atau berada di dalam rentang HAP Rp37.000–Rp55.000 per kilogram. Untuk harga rata-rata cabai merah besar secara nasional dibanderol Rp41.766 per kilogram di tingkat konsumen.

    Kemudian, harga rata-rata bawang merah di tingkat konsumen dibanderol Rp47.747 per kilogram, atau di dalam rentang HAP Rp36.500–Rp41.500 per kilogram. Lalu, harga rata-rata bawang putih bonggol Rp36.826 per kilogram secara nasional atau berada di bawah HAP nasional Rp38.000–Rp40.000 per kilogram.

    Beranjak ke pangan lainnya, untuk komoditas pangan yang bersumber dari protein hewani, seperti daging ayam ras dibanderol Rp34.677 per kilogram secara rata-rata nasional atau berada di bawah HAP nasional Rp40.000 per kilogram.

    Sementara itu, harga rata-rata telur ayam ras dibanderol Rp29.274 per kilogram di tingkat konsumen secara nasional, atau hampir mendekati batas HAP nasional di level Rp30.000 per kilogram.

    Berikutnya, harga rata-rata ikan kembung, ikan tongkol, dan ikan bandeng masing-masing dibanderol Rp41.133 per kilogram, Rp35.099 per kilogram, dan Rp33.780 per kilogram secara nasional.

    Lebih lanjut, harga rata-rata daging sapi murni mencapai Rp135.639 per kilogram, atau berada di bawah HAP nasional Rp140.000 per kilogram. Untuk harga rata-rata daging kerbau segar lokal dan daging kerbau beku impor masing-masing dibanderol Rp136.875 per kilogram dan Rp103.384 per kilogram.

    Untuk harga rata-rata minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah masing-masing dibanderol Rp20.418 per liter dan Rp16.985 per liter secara nasional.

    Di sisi lain, harga rata-rata nasional Minyakita terpantau masih tetap berada di atas HET Rp15.700 per liter, yakni dibanderol Rp17.296 per liter.

    Untuk harga rata-rata gula konsumsi dan garam konsumsi masing-masing adalah Rp18.038 per kilogram dan Rp11.254 per kilogram. Lalu, harga rata-rata tepung terigu kemasan dan tepung terigu curah masing-masing adalah Rp12.542 per kilogram dan Rp9.598 per kilogram.

    Panel Harga Bapanas juga menunjukkan, harga rata-rata kedelai biji kering impor di tingkat konsumen dibanderol Rp10.579 per kilogram dan harga rata-rata jagung pakan tingkat peternak dipatok Rp5.984 per kilogram.

  • Harga cabai rawit Rp50.286/kg, bawang merah Rp49.167/kg

    Harga cabai rawit Rp50.286/kg, bawang merah Rp49.167/kg

    Pedagang membersihkan cabai rawit dagangannya di Pasar Mandonga, Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (5/7/2025). Menurut pedagang, harga cabai di wilayah itu mengalami kenaikan hingga 100 persen yaitu cabai rawit dari Rp50 ribu per kilogram menjadi Rp100 ribu per kilogram sedangkan cabai besar dan keriting dari Rp30 ribu per kilogram menjadi Rp60 ribu per kilogram yang disebabkan cuaca ekstrem yang melanda Kota Kendari sepekan terakhir. ANTARA FOTO/Andry Denisah/foc

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp50.286/kg, bawang merah Rp49.167/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 06 Agustus 2025 – 08:37 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen Rp50.286 per kilogram (kg) dibandingkan sebelumnya Rp44.597 per kg, sedangkan bawang merah Rp49.167 per kg turun dari sebelumnya Rp53.301 per kg. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas, di Jakarta, Rabu, pukul 06.40 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp17.127 per kg naik dari sebelumnya Rp16.184 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp15.728 per kg nain dari hari sebelumnya Rp14.426 per kg. Komoditas jagung tingkat peternak tercatat Rp5.950 per kg turun dari sebelumnya Rp6.342 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.870 per kg naik dari sebelumnya Rp10.807 per kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp38.333 per kg turun dari hari sebelumnya Rp38.870 per kg. Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp50.286 per kg naik dari sebelumnya Rp44.596 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp36.600 per kg turun dari sebelumnya Rp44.417 per kg.

    Lalu daging sapi murni Rp116.667 per kg turun dari sebelumnya Rp134.815 per kg, daging ayam ras Rp40.750 per kg naik dari sebelumnya Rp35.200 per kg, lalu telur ayam ras Rp34.710 per kg naik dari sebelumnya 29.642 per kg. Gula konsumsi di harga Rp18.786 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp18.270 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp22.179 per liter naik dari sebelumnya Rp20.882 per liter; minyak goreng curah Rp17.143 per liter turun dari sebelumnya Rp17.554 per liter; Minyakita Rp18.813 per liter naik dari sebelumnya Rp17.503 per liter. Selanjutnya, tepung terigu curah Rp11.350 per kg naik dari sebelumnya Rp9.737 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.333 per kg turun dari sebelumnya Rp12.917 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp35.000 per kg turun dari sebelumnya Rp41.460 per kg; ikan tongkol Rp33.367 per kg turun dari sebelumnya Rp34.423 per kg; ikan bandeng Rp32.500 per kg turun dari sebelumnya Rp34.430 per kg. Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp12.958 per kg naik dari hari sebelumnya Rp11.563 per kg.

     

     

    Sumber : Antara

  • Harga Beras Mulai Turun, Cabai Malah Merangkak Naik

    Harga Beras Mulai Turun, Cabai Malah Merangkak Naik

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Sejumlah harga komoditas mengalami fluktuasi harga. Jika sebelumnya harga beras melambung, kini harga komoditas utama warga Indonesia itu mengalami penurunan.

    Hanya saja, salah satu komoditas yang juga selalu dicari yakni cabai justru harganya merangkak naik.

    Hal itu terpantau dari panel resmi Badan Pangan Nasional (Bapanas). Harga cabai rawit merah tingkat konsumen seharga Rp52.904 per kilogram dibandingkan sebelumnya Rp54.107 per kilogram.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp44.679 per kilogram turun dari sebelumnya Rp44.957 per kilogram; lalu cabai merah besar di harga Rp38.705 per kilogram turun dari sebelumnya Rp44.318 per kilogram.

    Berikutnya, bawang putih bonggol di harga Rp38.127 per kilogram turun dari hari sebelumnya Rp39.125 per kilogram. Sedangkan bawang merah Rp47.836 per kilogram turun dari sebelumnya Rp53.537 per kilogram. Di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp16.270 per kilogram turun dari sebelumnya Rp16.285 per kilogram.

    Kemudian, beras medium di harga Rp14.487 per kilogram turun dari hari sebelumnya Rp 14.535 per kilogram; beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp 12.700 per kilogram turun dari sebelumnya Rp12.850 per kilogram.

    Selanjutnya, daging sapi murni Rp 128.740 per kilogram turun dari sebelumnya Rp135.055 per kilogram, daging ayam ras Rp34.324 per kilogram turun dari sebelumnya Rp35.478 per kilogram, lalu telur ayam ras Rp29.150 per kilogram turun dari sebelumnya Rp29.817 per kilogram.

  • Bapanas: Harga cabai rawit Rp52.904/kg, bawang merah Rp47.836/kg

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp52.904/kg, bawang merah Rp47.836/kg

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen Rp52.904 per kilogram dibandingkan sebelumnya Rp54.107 per kg, sedangkan bawang merah Rp47.836 per kg turun dari sebelumnya Rp53.537 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Selasa pukul 07.40 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp16.270 per kg turun dari sebelumnya Rp16.285 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp14.487 per kg turun dari hari sebelumnya Rp14.535 per kg; beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.700 per kg turun dari sebelumnya Rp12.850 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp5.696 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp6.339 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.758 per kg turun dari sebelumnya Rp10.802 per kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp38.127 per kg turun dari hari sebelumnya Rp39.125 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp44.679 per kg turun dari sebelumnya Rp44.957 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp38.705 per kg turun dari sebelumnya Rp44.318 per kg.

    Lalu daging sapi murni Rp128.740 per kg turun dari sebelumnya Rp135.055 per kg, daging ayam ras Rp34.324 per kg turun dari sebelumnya Rp35.478 per kg, lalu telur ayam ras Rp29.150 per kg turun dari sebelumnya 29.817 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.445 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp18.341 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.829 per liter turun dari sebelumnya Rp21.011 per liter; minyak goreng curah Rp17.064 per liter naik dari sebelumnya Rp17.546 per liter; Minyakita Rp17.471 per liter turun dari sebelumnya Rp17.574 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.479 per kg nain dari sebelumnya Rp9.881 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.919 per kg turun dari sebelumnya Rp13.162 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp41.040 per kg turun dari sebelumnya Rp41.731 per kg; ikan tongkol Rp35.346 per kg naik dari sebelumnya Rp34.652 per kg; ikan bandeng Rp36.622 per kg naik dari sebelumnya Rp34.860 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp10.642 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.720 per kg.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tangan Keseleo dan Bengkak? Coba 6 Obat Alami Ini untuk Redakan Nyeri

    Tangan Keseleo dan Bengkak? Coba 6 Obat Alami Ini untuk Redakan Nyeri

    Jakarta

    Keseleo adalah cedera yang terjadi ketika ligamen, jaringan elastis yang menghubungkan tulang dengan tulang lainnya-meregang secara berlebihan atau bahkan robek.

    Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), keseleo atau terkilir umumnya terjadi pada tangan, kaki, atau pergelangan. Risiko cedera ini meningkat jika seseorang tidak berhati-hati saat berolahraga atau melakukan aktivitas fisik berat.

    Obat Alami untuk Tangan Keseleo dan Bengkak

    Jika mengalami keseleo, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengistirahatkan area yang sakit. Dikutip dari laman Mayo Clinic, dokter mungkin akan menyarankan untuk tidak membebani area yang keseleo selama 48-72 jam. Adapun beberapa obat alami untuk tangan keseleo dan bengkak yaitu:

    1. Kompres Es

    Gunakan kompres dingin atau es untuk meredakan pembengkakan. , kompres area yang sakit selama 15-20 menit, 4-8 kali sehari selama 48 jam pertama atau sampai bengkak mereda.

    Jangan gunakan es lebih dari 20 menit. Gunakan handuk tipis di antara es dan kulit. Tekan area dengan perban elastis untuk mengurangi pembengkakan. Kemudian, tinggikan area yang cedera.

    2. Kunyit

    Dikutip dari laman Apollo Spectra Hospitals, kunyit efektif dalam mengurangi peradangan dan mempercepat pemulihan. Kunyit bisa meredakan rasa sakit dan bengkak akibat keseleo.

    Dikutip dari laman Medical News Today, ulasan pada tahun 2021 mengklaim kandungan kunyit, kurkumin menunjukkan pengurangan rasa sakit yang serupa dengan obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID). Namun, peneliti tetap merekomendasikan kunyit sebagai tambahan yang aman untuk terapi NSAID, bukan menggantikannya.

    3. Minyak Jarak

    Minyak jarak merupakan obat tradisional untuk meredakan nyeri dan bengkak akibat keseleo. Dikutip dari laman Algotech, minyak ini mengandung trigliserida dan asam risinoleat yang memiliki sifat anti-inflamasi.

    Dikutip dari laman Medicine Net, minyak jarak bisa membantu meredakan nyeri artritis. Minyak ini sama efektifnya dengan natrium diklofenak dengan efek samping dan reaksi obat lebih sedikit.

    4. Bawang Putih

    Bawang putih mengandung vitamin A, B6, C, dan E, serta mineral seperti sodium, potassium, dan zat besi. Sehingga, rempah ini bisa menjadi obat untuk keseleo.

    Cara menggunakannya, cincang bawang putih lalu bungkus menggunakan kain katun halus. Kemudian, peras cincangan bawang putih hingga mengeluarkan sedikit minyak. Oleskan pada bagian yang sakit sambil dipijat secara perlahan.

    5. Jahe

    Jahe menunjukkan potensi sebagai pereda nyeri alami. Menurut tinjauan pada tahun 2015, mengonsumsi 2 jahe per hari cukup mengurangi nyeri otot akibat ketahanan dan lari saat dikonsumsi setidaknya selama 5 hari. Peneliti juga menemukan rempah ini bisa mempercepat pemulihan dan mengurangi peradangan terkait dengan olahraga.

    6. Minyak Esensial Kayu Putih

    Minyak kayu putih bisa membantu mengurangi nyeri, pembengkakan, dan peradangan dalam tubuh. Menurut studi di tahun 2022, menghirup minyak kayu putih bisa meredakan nyeri dan meningkatkan kualitas hidup penderita artritis reumatoid. Peserta menghirup minyak kayu putih selama 5 menit dalam 3 hari sekali dalam satu bulan.

    Cara Mencegah Keseleo Saat Berolahraga

    Untuk mencegah keseleo saat berolahraga, lakukan cara berikut:

    Berikan tubuh waktu istirahat dan memulihkan diri setelah aktivitas intensLakukan peregangan dan pemanasan sebelum berolahraga atau berlatihLakukan pendinginan dan peregangan setelah aktivitas fisik

    (elk/suc)

  • Harga cabai rawit Rp118.000/kg, bawang merah Rp45.000/kg

    Harga cabai rawit Rp118.000/kg, bawang merah Rp45.000/kg

    Ilustrasi – Komoditas cabai merah besar dan cabai rawit. ANTARA/Ananto Pradana

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp118.000/kg, bawang merah Rp45.000/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 04 Agustus 2025 – 10:25 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen Rp118.000 per kilogram dibandingkan sebelumnya Rp53.867 per kg, sedangkan bawang merah Rp45.000 per kg turun dari sebelumnya Rp52.719 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Senin pukul 06.30 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp17.000 per kg naik dari sebelumnya Rp16.282 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp15.500 per kg naik dari hari sebelumnya Rp14.560 per kg; beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp13.000 per kg naik dari sebelumnya Rp12.843 per kg.

    Kedelai biji kering (impor) di harga Rp11.725 per kg naik dari sebelumnya Rp10.985 per kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp55.000 per kg nain dari hari sebelumnya Rp38.963 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp41.500 per kg turun dari sebelumnya Rp44.107 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp45.000 per kg naik dari sebelumnya Rp44.138 per kg.

    Lalu, daging sapi murni Rp115.000 per kg turun dari sebelumnya Rp135.624 per kg, daging ayam ras Rp42.188 per kg naik dari sebelumnya Rp35.468 per kg, lalu telur ayam ras Rp37.714 per kg nain dari sebelumnya 29.732 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp20.000 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp18.367 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp21.514 per liter nain dari sebelumnya Rp20.966 per liter; minyak goreng curah Rp17.525 per liter turun dari sebelumnya Rp17.540 per liter; Minyakita Rp17.657 per liter naik dari sebelumnya Rp17.523 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah Rp12.214 per kg nain dari sebelumnya Rp9.846 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp14.857 per kg naik dari sebelumnya Rp13.085 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp34.000 per kg turun dari sebelumnya Rp41.611 per kg; ikan tongkol Rp30.714 per kg turun dari sebelumnya Rp34.384 per kg; ikan bandeng Rp40.000 per kg naik dari sebelumnya Rp34.760 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp13.571 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.820 per kg.

    Sumber : Antara

  • Bapanas: Harga cabai rawit Rp118.000/kg, bawang merah Rp45.000/kg

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp118.000/kg, bawang merah Rp45.000/kg

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen Rp118.000 per kilogram dibandingkan sebelumnya Rp53.867 per kg, sedangkan bawang merah Rp45.000 per kg turun dari sebelumnya Rp52.719 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Senin pukul 06.30 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp17.000 per kg naik dari sebelumnya Rp16.282 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp15.500 per kg naik dari hari sebelumnya Rp14.560 per kg; beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp13.000 per kg naik dari sebelumnya Rp12.843 per kg.

    Kedelai biji kering (impor) di harga Rp11.725 per kg naik dari sebelumnya Rp10.985 per kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp55.000 per kg nain dari hari sebelumnya Rp38.963 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp41.500 per kg turun dari sebelumnya Rp44.107 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp45.000 per kg naik dari sebelumnya Rp44.138 per kg.

    Lalu, daging sapi murni Rp115.000 per kg turun dari sebelumnya Rp135.624 per kg, daging ayam ras Rp42.188 per kg naik dari sebelumnya Rp35.468 per kg, lalu telur ayam ras Rp37.714 per kg nain dari sebelumnya 29.732 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp20.000 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp18.367 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp21.514 per liter nain dari sebelumnya Rp20.966 per liter; minyak goreng curah Rp17.525 per liter turun dari sebelumnya Rp17.540 per liter; Minyakita Rp17.657 per liter naik dari sebelumnya Rp17.523 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah Rp12.214 per kg nain dari sebelumnya Rp9.846 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp14.857 per kg naik dari sebelumnya Rp13.085 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp34.000 per kg turun dari sebelumnya Rp41.611 per kg; ikan tongkol Rp30.714 per kg turun dari sebelumnya Rp34.384 per kg; ikan bandeng Rp40.000 per kg naik dari sebelumnya Rp34.760 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp13.571 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.820 per kg.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bapanas: Harga bawang merah Rp48.737/kg, cabai rawit Rp49.727/kg

    Bapanas: Harga bawang merah Rp48.737/kg, cabai rawit Rp49.727/kg

    harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium Rp15.956 per kg turun dari sebelumnya Rp16.187 per kg

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga bawang merah tingkat konsumen Rp48.737 per kilogram (kg) dibandingkan sebelumnya Rp52.411 per kg, sedangkan cabai rawit merah Rp49.727 per kg turun dari sebelumnya Rp55.114 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Minggu pukul 10.00 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.956 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp16.187 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp14.256 per kg turun dari hari sebelumnya Rp14.510 per kg; beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.579 per kg turun dari sebelumnya Rp12.604 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp5.921 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp6.334 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.698 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp10.813 per kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp37.317 per kg turun dari hari sebelumnya Rp38.990 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp41.134 per kg turun dari sebelumnya Rp43.531 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp39.854 per kg turun dari sebelumnya Rp43.925 per kg.

    Lalu daging sapi murni Rp134.994 per kg naik dari sebelumnya Rp134.835 per kg, daging ayam ras Rp34.521 per kg turun dari sebelumnya Rp35.473 per kg, lalu telur ayam ras Rp28.992 per kg turun dari sebelumnya 29.705 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.168 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp18.323 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.475 per liter turun dari sebelumnya Rp20.943 per liter; minyak goreng curah Rp17.478 per liter turun dari sebelumnya Rp17.561 per liter; Minyakita Rp17.314 per liter turun dari sebelumnya Rp17.511 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.480 per kg turun dari sebelumnya Rp9.800 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.725 per kg turun dari sebelumnya Rp13.055 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp41.696 per kg turun dari sebelumnya Rp41.761 per kg; ikan tongkol Rp33.875 per kg turun dari sebelumnya Rp34.653 per kg; ikan bandeng Rp33.851 per kg turun dari sebelumnya Rp34.933 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.413 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.757 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp104.077 per kg turun dari sebelumnya Rp104.629 kg, daging kerbau segar lokal Rp139.600 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp141.628 per kg.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ilmu di Balik Konsumsi Makanan Sehat

    Ilmu di Balik Konsumsi Makanan Sehat

    Jakarta

    Dalam beberapa tahun terakhir, istilah seperti superfood, herbal remedy, dan functional food semakin populer. Banyak orang mulai percaya bahwa makanan tertentu bisa menyembuhkan penyakit, memperlambat penuaan dan meningkatkan daya tahan tubuh secara alami.

    “Bayam untuk tekanan darah. Kunyit untuk radang. Teh hijau untuk kanker”

    Namun, seberapa ilmiah anggapan ini? Apakah benar bahwa bahan-bahan alami seperti sayuran hijau, rempah, atau superfood eksotis memiliki efek penyembuhan nyata? Di sinilah ilmu kimia pangan dan gizi fungsional memegang peran penting untuk membedakan antara klaim dan kenyataan.

    Pangan Fungsional: Lebih dari Sekadar Mengenyangkan

    Secara sederhana, pangan fungsional adalah makanan yang tidak hanya memberikan energi dan zat gizi, tapi juga berkontribusi terhadap kesehatan di luar fungsi dasarnya. Contohnya seperti yoghurt probiotik yang mendukung kesehatan pencernaan, kedelai yang mengandung isoflavon untuk menopausal support, atau teh hijau dan bayam yang kaya antioksidan.

    Saat ini, kita tidak lagi memandang makanan hanya sebagau sumber energi atau pemenuh rasa lapar. Makanan juga dapat menjadi “obat” alami (bukan dalam arti menyembuhkan penyakit secara langsung, tetapi dalam kemampuannya menjaga, melindungi, dan meningkatkan Kesehatan tubuh.

    Konsep ini bukan sekadar tren. Jepang, misalnya, sudah mengenalkan sistem Foods for Specified Health Use (FOSHU) sejak tahun 1991, yang mengklasifikasikan makanan berdasarkan manfaat kesehatannya. Di banyak negara, termasuk Indonesia, minat terhadap pangan fungsional tumbuh seiring meningkatnya kesadaran akan pencegahan penyakit kronis.

    Senyawa Bioaktif: Pahlawan Kecil dalam Makanan

    Di balik khasiat pangan fungsional terdapat senyawa bioaktif-komponen kimia dalam makanan yang bukan vitamin atau mineral, tetapi berpengaruh positif bagi tubuh. Senyawa ini tidak dibutuhkan untuk bertahan hidup secara langsung, tetapi mampu mencegah peradangan, melindungi sel dari kerusakan, hingga menekan risiko penyakit kronis seperti diabetes, kanker, dan penyakit jantung. Beberapa di antaranya yang paling dikenal antara lain:

    -Flavonoid dan polifenol (pada teh hijau, buah beri, bayam): sebagai antioksidan dan anti-inflamasi
    -Kurkumin (kunyit): bersifat anti-inflamasi dan potensial sebagai antikanker
    -Allicin (bawang putih): menurunkan tekanan darah dan kolesterol
    -Glukosinolat (brokoli, sawi): mendukung detoksifikasi dan menghambat pertumbuhan sel kanker
    -Beta-karoten (wortel, labu kuning): mendukung kesehatan mata dan daya tahan tubuh

    Senyawa-senyawa ini bekerja melalui berbagai mekanisme: menangkal radikal bebas, menekan inflamasi kronis, memodulasi enzim detoksifikasi, bahkan mempengaruhi ekspresi gen tertentu yang berkaitan dengan penuaan dan penyakit metabolik.

    Apa Kata Ilmu Pengetahuan?

    Ribuan studi telah mengeksplorasi efek positif senyawa bioaktif ini-mulai dari uji laboratorium (in vitro), pada hewan, hingga uji klinis manusia. Misalnya, kurkumin terbukti mampu menghambat jalur inflamasi pada sel, dan flavonoid terbukti menurunkan tekanan darah dalam studi populasi besar.

    Namun, ada tantangan yang sering luput dari perhatian publik: tidak semua senyawa bioaktif yang kita konsumsi bisa langsung memberi manfaat dalam tubuh. Beberapa faktor mempengaruhi efektivitasnya, seperti:

    -Dosis alami yang rendah: jumlah dalam makanan alami sering kali terlalu kecil dibandingkan dosis efektif di laboratorium
    -Bioavailabilitas rendah: tidak semua senyawa diserap tubuh dengan efisien. Beberapa cepat terurai atau dibuang sebelum semat memberikan efek
    -Interaksi dengan makanan lain: beberapa senyawa membutuhkan “pendamping” tertentu agar dapat diserap optimal. Contohnya, kurkumin (pada kunyit) dan piperin (pada lada hitam) lebih mudah diserap jika dikonsumsi bersama lemak sehat.
    -Proses pengolahan yang tepat: Tidak semua pengolahan merusak. Menumis dengan sedikit minyak bisa membantu penyerapan senyawa seperti karotenoid. Fermentasi juga dapat meningkatkan ketersediaan dan aktivitas senyawa bioaktif tertentu.

    Artinya, meskipun suatu bahan pangan memiliki kandungan bioaktif, cara konsumsi, jumlah, pengolahan, dan kombinasi dengan makanan lain akan sangat menentukan efektivitasnya.

    Makanan Bukan Obat Instan

    Salah satu kekeliruan umum adalah menganggap makanan bisa menggantikan obat. Banyak yang berharap efek cepat dari konsumsi bahan alami, bahkan menggantikan terapi medis dengan jamu, jus, atau kapsul herbal.

    Padahal, efek pangan fungsional bersifat jangka panjang, preventif, dan tidak menggantikan peran obat. Makan sehat hari ini tidak langsung membuat kita kebal penyakit besok, tetapi merupakan investasi perlahan yang membantu tubuh bekerja lebih optimal dalam jangka waktu panjang. Mengonsumsi bayam secara teratur mungkin membantu menjaga tekanan darah, tetapi tidak serta-merta menggantikan antihipertensi. Minum teh hijau tidak akan mengobati kanker, tetapi bisa berkontribusi pada perlindungan sel dari kerusakan oksidatif jika dikonsumsi rutin.

    Klaim berlebihan seperti “makanan menyembuhkan semua penyakit” bukan hanya menyesatkan, tapi juga bisa membahayakan ketika membuat orang menolak pengobatan medis yang sudah terbukti.

    Bijak Menyikapi, Cerdas Memilih

    Alih-alih mengidolakan satu jenis makanan, pendekatan terbaik adalah menerapkan pola makan seimbang dan bervariasi. Kombinasi sayuran hijau, buah-buahan, biji-bijian utuh, rempah, dan protein sehat memberikan sinergi manfaat dari beragam senyawa bioaktif yang mendukung kesehatan tubuh secara optimal.

    Dalam era digital saat ini, penting bagi masyarakat untuk lebih kritis dalam menyaring informasi yang beredar, terutama yang berasal dari media sosial atau iklan komersial, agar tidak terjebak dalam klaim yang tidak ilmiah atau berlebihan.

    Dian Kurniati. Dosen Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran.

    (rdp/rdp)

  • Harga Pangan 3 Agustus: Beras Premium Turun, Daging Kerbau Lokal Naik

    Harga Pangan 3 Agustus: Beras Premium Turun, Daging Kerbau Lokal Naik

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan, rata-rata harga komoditas pangan di tingkat konsumen bergerak turun pada Minggu pagi (3/8/2025) dibanding hari sebelumnya. Hanya daging kerbau segar lokal yang tercatat bergerak naik pagi ini.

    Menyitir Panel Harga Bapanas, Minggu (3/8/2025), pukul 07.50 WIB, harga daging kerbau segar lokal di tingkat konsumen terpantau naik signifikan yakni 4,73% menjadi Rp148.333 per kilogram (kg).

    Sementara, harga daging kerbau beku impor terpantau turun 4,42% dibanding hari sebelumnya, menjadi Rp100.000 per kg. Kendati mengalami penurunan, harga komoditas ini masih di atas harga acuan penjualan (HAP) di tingkat konsumen sebesar Rp80.000 per kg.

    Lebih lanjut, laporan Bapanas menunjukkan bahwa harga berbagai klasifikasi beras bergerak turun. Di tingkat konsumen, harga beras premium secara rata-rata turun 2,44% menjadi Rp15.792 per kg, atau berada pada rentang harga eceran tertinggi (HET) yang dipatok pemerintah Rp14.900 per kg – Rp15.800 per kg.

    Kemudian, harga beras medium terpantau turun 2,25% menjadi Rp14.184 per kg dan beras SPHP tercatat turun 0,44% menjadi Rp12.549 per kg dibanding hari sebelumnya.

    Bapanas juga merekam penurunan harga pada sejumlah komoditas pangan. Pagi ini, harga jagung di tingkat peternak anjlok 13,58% menjadi Rp5.474 per kg dan kedelai biji kering impor turun 1,78% menjadi Rp10.621 per kg.

    Bawang merah dan bawang putih juga turun signifikan dibanding hari sebelumnya. Tercatat harga bawang merah di tingkat konsumen turun 10,79% menjadi Rp46.756 per kg dan bawang putih bonggol turun 8,82% menjadi Rp35.552 per kg.

    Berbagai jenis cabai juga menunjukkan penurunan harga. Dibanding hari sebelumnya, harga cabai merah keriting turun 9,73% menjadi Rp39.295 per kg, cabai merah besar turun 16,02% menjadi Rp36.887 per kg, dan cabai rawit merah turun 10,57% menjadi Rp49.288 per kg.

    ilustrasi cabai

    Kemudian, harga daging sapi murni turun 3,25% menjadi Rp130.447 per kg, daging ayam ras turun 3,27% menjadi Rp34.312 per kg, dan telur ayam ras turun 2,76% menjadi Rp28.886 per kg.

    Bapanas merekam, harga gula konsumsi turun 1,41% menjadi Rp18.064 per kg, tepung terigu curah turun 3,29% menjadi Rp9.478 per kg, dan tepung terigu kemasan turun 2,93% menjadi Rp12.672 per kg.

    Harga minyak goreng kemasan turun 3,78% menjadi Rp20.152 per liter, minyak goreng curah turun 1,5% menjadi Rp17.297 per liter, dan minyakita turun 1,98% menjadi Rp17.164 per liter.

    Selanjutnya, harga garam konsumsi tercatat turun signifikan 5,83% dibanding hari sebelumnya, menjadi Rp11.071 per kg.

    Terakhir, berbagai jenis ikan terpantau bergerak turun. Ikan kembung turun 4,94% menjadi Rp39.696 per kg, ikan tongkol turun 5.62% menjadi Rp32.707 per kg, dan ikan bandeng turun 2,54% menjadi Rp34.047 per kg.