Produk: bawang putih

  • Harga Pangan Selasa (12/8): Beras Masih Mahal, Cabai dan Bawang Turun

    Harga Pangan Selasa (12/8): Beras Masih Mahal, Cabai dan Bawang Turun

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga rata-rata beras premium masih mahal atau di atas harga acuan di tingkat konsumen meski mencatatkan penurunan pada Selasa (12/8/2025) ke level Rp15.962/kg dari posisi hari sebelumnya yang menembus Rp16.054/kg.

    Berdasarkan Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pukul 08.00 WIB, meski terjadi penurunan harga untuk beras premium, tetapi angka tersebut masih berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) nasional yang senilai Rp14.900/kg.  

    Melihat secara perinci, penurunan harga beras premium nyatanya terdorong oleh penurunan harga di zona I menjadi Rp15.507/kg dari hari sebelumnya sejumlah Rp15.639/kg. Sementara di zona II dan zona III kompak naik ke angka Rp16.258/kg dan Rp18.125/kg. 

    Mengacu HET masing-masing wilayah, artinya disparitas harga riil dengan HET di zona I sebesar 4,07%, zona II sebesar 5,57%, dan zona III sebesar 14,72%. 

    Adapun, zona I mencakup wilayah Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi. Untuk zona II meliputi Sumatra selain Lampung dan Sumatra Selatan, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan, sedangkan zona III meliputi Maluku dan Papua.

    Pada panel yang sama, harga beras medium justru kompak mencatatkan peningkatan di semua wilayah. Rata-rata harga beras medium pada zona I senilai Rp14.091/kg, zona II sejumlah Rp14.050/kg, dan zona III mencapai Rp16.500/kg. 

    Untuk diketahui, HET beras medium di zona I ditetapkan sebesar Rp12.500 per kilogram, zona II senilai Rp13.100 per kilogram, dan zona III sebesar Rp13.500 per kilogram.

    Panel Harga Bapanas juga menunjukkan bahwa harga rata-rata beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog sedikit terkerek dari HET nasional Rp12.500 per kilogram menjadi Rp12.561 per kilogram di tingkat konsumen secara nasional. 

    Meski demikian, harga rata-rata beras SPHP di semua wilayah berada di bawah HET, yakni zona I adalah Rp12.396/kg, zona II senilai Rp12.779 per kilogram, dan zona III Rp13.250 per kilogram.

    Kemudian kebutuhan memasak seperti minyak goreng kemasan dibanderol dengan harga Rp20.293 per liter, minyak goreng curah Rp16.821/liter, dan MinyaKita dapat dibeli rata-rata dengan harga Rp16.898/liter. 

    Kemudian gula dan garam konsumsi masing-masing senilai Rp18.070 per kilogram dan Rp10.864/kg. 

    petani memetik cabai

    Bawang, Cabai, dan Biji-Bijian Turun

    Harga rata-rata bawang, cabai, dan biji-bijian mengalami penurunan dari hari sebelumnya. Harga cabai rawit merah di tingkat konsumen berada di dalam rentang harga acuan penjualan (HAP) nasional Rp40.000–Rp57.000 per kilogram, yakni dibanderol Rp46.429 per kilogram secara nasional.  

    Harga rata-rata cabai merah keriting juga terpantau berada di dalam rentang HAP Rp37.000–Rp55.000 per kilogram, atau dibanderol Rp38.043 per kilogram. 

    Sedangkan harga rata-rata cabai merah besar adalah Rp37.827 per kilogram di tingkat konsumen nasional. Lalu, harga rata-rata bawang putih bonggol dijual Rp36.053 per kilogram secara nasional atau berada di rentang HAP nasional Rp38.000–Rp40.000 per kilogram. 

    Di sisi lain, harga rata-rata bawang merah di tingkat konsumen melampaui HAP nasional Rp36.500–Rp41.500 per kilogram, atau dibanderol Rp47.534 per kilogram. 

    Untuk harga rata-rata kedelai biji kering impor di tingkat konsumen dibanderol Rp10.646 per kilogram dan harga jagung pakan tingkat peternak dipatok Rp6.021 per kilogram.

     

    Daging dan Ikan 

    Untuk komoditas pangan yang bersumber dari protein hewani, seperti daging ayam ras rata-rata dibanderol Rp34.528/kg naik dari hari sebelumnya yang seharga Rp34.373 per kilogram. Harga telur ayam ras juga meningkat dari Rp28.863 per kilogram di tingkat konsumen menjadi Rp29.214/kg. 

    Kenaikan harga rata-rata di tingkat konsumen juga terpantau pada ikan kembung, ikan tongkol, dan ikan bandeng masing-masing menjadi Rp41.356 per kilogram, Rp34.327 per kilogram, dan Rp33.279 per kilogram secara nasional.  

    Selain itu, harga rata-rata daging sapi murni meningkat Rp1.924/kg menjadi RpRp134.899 per kilogram. Namun, harganya berada di bawah HAP nasional Rp140.000 per kilogram. Serta, harga rata-rata daging kerbau segar lokal dan daging kerbau beku impor masing-masing adalah Rp135.769 per kilogram dan Rp110.000 per kilogram.

  • Harga cabai rawit Rp46.767/kg, bawang merah Rp47.100/kg

    Harga cabai rawit Rp46.767/kg, bawang merah Rp47.100/kg

    Ilustrasi. (ANTARA)

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp46.767/kg, bawang merah Rp47.100/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 11 Agustus 2025 – 09:29 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat penurunan harga cabai rawit merah tingkat konsumen Rp46.767 per kilogram (kg) dibandingkan sebelumnya Rp52.003 per kg, sedangkan bawang merah Rp47.100 per kg turun dari sebelumnya Rp54.151 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Senin, pukul 07.30 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp16.164 per kg turun dari sebelumnya Rp16.243 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp14.312 per kg turun dari hari sebelumnya Rp14.476 per kg, beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.661 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.674 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.013 per kg turun dari sebelumnya Rp6.378 per kg, kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.560 per kg turun dari sebelumnya Rp10.943 per kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp37.800 per kg turun dari hari sebelumnya Rp38.887 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp39.212 per kg turun dari sebelumnya Rp44.861 per kg, lalu cabai merah besar di harga Rp42.154 per kg turun dari sebelumnya Rp44.849 per kg.

    Lalu daging sapi murni Rp133.125 per kg turun dari sebelumnya Rp135.413 per kg, daging ayam ras Rp33.113 per kg turun dari sebelumnya Rp35.439 per kg, lalu telur ayam ras Rp28.995 per kg turun dari sebelumnya Rp29.643 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp17.939 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.271 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.229 per liter turun dari sebelumnya Rp20.922 per liter, minyak goreng curah Rp16.148 per liter turun dari sebelumnya Rp17.515 per liter, MinyaKita Rp16.995 per liter turun dari sebelumnya Rp17.540 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.838 per kg turun dari sebelumnya Rp9.835 per kg, lalu tepung terigu kemasan Rp12.603 per kg turun dari sebelumnya Rp13.041 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp42.550 per kg naik dari sebelumnya Rp41.352 per kg, ikan tongkol Rp35.289 per kg naik dari sebelumnya Rp34.599 per kg, ikan bandeng Rp36.769 per kg turun dari sebelumnya Rp34.685 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.463 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.612 per kg.

    Sumber : Antara

  • Harga Pangan Senin (11/8): Beras Premium-Medium Makin Mahal di Seluruh Wilayah

    Harga Pangan Senin (11/8): Beras Premium-Medium Makin Mahal di Seluruh Wilayah

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga rata-rata beras premium dan beras medium di tingkat konsumen masih mengalami kenaikan di semua wilayah. Secara nasional, harga beras melampaui harga eceran tertinggi (HET) pada Senin (11/8/2025).

    Berdasarkan Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pukul 07.30 WIB, harga rata-rata beras premium secara nasional dibanderol Rp16.054 per kilogram di tingkat konsumen. Harganya naik 7,74% dari HET nasional beras premium sebesar Rp14.900 per kilogram.

    Jika diperinci, kenaikan harga beras premium terjadi di semua wilayah, yaitu di zona I dibanderol Rp15.639 per kilogram, zona II senilai Rp16.163 per kilogram, dan zona III mencapai Rp18.000 per kilogram.

    Asal tahu saja, HET beras premium di zona I semestinya dibanderol Rp14.900 per kilogram, zona I senilai Rp15.400 per kilogram, dan zona III adalah Rp15.800 per kilogram.

    Adapun, zona I mencakup wilayah Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi. Untuk zona II meliputi Sumatra selain Lampung dan Sumatra Selatan, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan, sedangkan zona III meliputi Maluku dan Papua.

    Sementara itu, harga beras medium secara rata-rata nasional juga naik dan dibanderol Rp14.087 per kilogram. Harga rata-rata beras medium naik 12,7% dari HET nasional yang ditetapkan sebesar Rp12.500 per kilogram.

    Senada, harga beras medium mengalami kenaikan di semua wilayah, yakni di zona I dibanderol Rp13.928 per kilogram, zona II senilai Rp14.076 per kilogram, dan zona III senilai Rp15.400 per kilogram.

    Untuk diketahui, HET beras medium di zona I ditetapkan sebesar Rp12.500 per kilogram, zona II senilai Rp13.100 per kilogram, dan zona III sebesar Rp13.500 per kilogram.

    Panel Harga Bapanas juga menunjukkan, harga rata-rata beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog sedikit terkerek dari HET nasional Rp12.500 per kilogram menjadi Rp12.676 per kilogram di tingkat konsumen secara nasional.

    Meski begitu, harga rata-rata beras SPHP di semua wilayah berada di bawah HET, yakni zona I adalah Rp12.367 per kilogram, zona II senilai Rp12.931 per kilogram, dan zona III Rp13.167 per kilogram.

    Berikutnya, harga rata-rata cabai rawit merah di tingkat konsumen berada di dalam rentang harga acuan penjualan (HAP) nasional Rp40.000–Rp57.000 per kilogram, yakni dibanderol Rp50.079 per kilogram secara nasional.

    Harga rata-rata cabai merah keriting juga terpantau berada di dalam rentang HAP Rp37.000–Rp55.000 per kilogram, atau dibanderol Rp41.779 per kilogram. Sedangkan harga rata-rata cabai merah besar adalah Rp44.177 per kilogram di tingkat konsumen.

    Lalu, harga rata-rata bawang putih bonggol dijual Rp38.400 per kilogram secara nasional atau berada di rentang HAP nasional Rp38.000–Rp40.000 per kilogram. Di sisi lain, harga rata-rata bawang merah di tingkat konsumen melampaui HAP nasional Rp36.500–Rp41.500 per kilogram, atau dibanderol Rp48.312 per kilogram.

    Beralih ke pangan lainnya, untuk harga rata-rata minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah masing-masing dibanderol Rp20.124 per liter dan Rp17.007 per liter secara nasional.

    Secara nasional, harga rata-rata Minyakita masih berada di atas HET Rp15.700 per liter, yakni dibanderol Rp16.923 per liter.

    Masih merujuk sumber yang sama, harga rata-rata gula konsumsi dan garam konsumsi masing-masing adalah Rp18.060 per kilogram dan Rp11.574 per kilogram. Untuk tepung terigu kemasan dan tepung terigu curah masing-masing adalah Rp12.585 per kilogram dan Rp9.683 per kilogram secara rata-rata nasional

    Untuk harga rata-rata kedelai biji kering impor di tingkat konsumen dibanderol Rp10.785 per kilogram dan harga jagung pakan tingkat peternak dipatok Rp6.090 per kilogram.

    Untuk komoditas pangan yang bersumber dari protein hewani, seperti daging ayam ras dan telur ayam ras rata-rata dibanderol Rp34.373 per kilogram dan Rp28.863 per kilogram di tingkat konsumen.

    Harga rata-rata di tingkat konsumen juga menunjukkan ikan kembung, ikan tongkol, dan ikan bandeng masing-masing adalah Rp41.306 per kilogram, Rp33.868 per kilogram, dan Rp33.761 per kilogram secara nasional.

    Selain itu, harga rata-rata daging sapi murni mencapai Rp132.975 per kilogram. Harganya berada di bawah HAP nasional Rp140.000 per kilogram. Serta, harga rata-rata daging kerbau segar lokal dan daging kerbau beku impor masing-masing adalah Rp136.667 per kilogram dan Rp109.000 per kilogram.

  • Bagaimana Cara Memasak Brokoli yang Sehat dan Tidak Lembek?

    Bagaimana Cara Memasak Brokoli yang Sehat dan Tidak Lembek?

    YOGYAKARTA – Brokoli adalah salah satu sayuran paling sehat, namun banyak orang salah dalam mengolahnya. Alih-alih mendapatkan manfaat maksimal, brokoli justru berakhir lembek, layu, atau bahkan kehilangan nutrisinya. Padahal, terdapat cara memasak brokoli yang sehat namun tetap renyah, hijau, dan bernutrisi tinggi.

    Artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah. Dengan metode yang tepat, Anda bisa menyajikan brokoli yang tidak hanya lezat tapi juga mempertahankan semua kebaikan di dalamnya.

    Mengolah Brokoli, Bukan Sekadar Memasak

    Banyak yang sepakat bahwa mengkonsumsi sayuran adalah kunci hidup sehat. Imbauan untuk makan sayur bukan hanya datang dari orang tua atau pakar kesehatan, tetapi juga telah menjadi budaya di masyarakat.

    Bahkan, anjuran untuk memenuhi kebutuhan 5-8 porsi buah dan sayuran per hari seringkali digaungkan sebagai sebuah kampanye fondasi nutrisi yang baik.

    Namun, ada sisi hal yang sering terlewatkan, yaitu cara memasak yang keliru justru dapat menghilangkan nilai gizi dari sayuran itu sendiri.

    Penelitian menunjukkan bahwa banyak sayuran sensitif terhadap proses memasak, dan brokoli termasuk di urutan teratas. Dengan kata lain, semua upaya memasak bisa menjadi sia-sia jika sayuran yang disajikan kehilangan semua manfaatnya.

    Pertanyaan yang muncul adalah, apa gunanya memasak jika hasilnya tidak memberikan nutrisi yang dibutuhkan?

    Apalagi brokoli menjadi sayur yang memiliki reputasi buruk di kalangan anak-anak, dan tidak mengherankan jika sajian brokoli yang lembek dan berair sering kali ditolak. Maka beruntunglah bagi Anda yang membaca artikel ini dan mengetahui tips memasak brokoli yang paling lezat dan hampir selalu disukai anak-anak.

    Baca juga artikel paduan nutrisi sehat yang membahas Manfaat Jus Bayam di Pagi Hari untuk Kulit Glowing dan Tubuh Sehat

    Cara Memasak Brokoli yang Sehat

    Brokoli sering kali diolah dengan cara yang salah. Banyak yang merebusnya hingga lembek, padahal cara ini justru menghilangkan sebagian besar nutrisi dan teksturnya yang renyah.

    Sebenarnya, ada metode yang jauh lebih baik, Maple and Marigold membagikan sebuah resep yaitu ditumis cepat dengan sedikit air.

    Menumis brokoli dengan bawang putih dan sedikit air adalah kunci untuk mempertahankan warna hijaunya yang segar, tekstur renyah, dan nilai gizinya yang tinggi.

    Bahkan, cara ini menghasilkan lauk yang lezat dan disukai oleh anak-anak. Metode ini juga penting untuk menjaga kandungan nutrisi anti-kanker yang ada di dalam brokoli. Jadi, bisa dibilang, menumis adalah satu-satunya cara terbaik untuk memasak brokoli.

    Resep Praktis: Tumis Brokoli Bawang Putih

    Waktu memasak: 15 menit

    Bahan-bahan:

    1 sdt minyak (zaitun atau kanola)1 bonggol brokoli, potong kuntum2 siung bawang putih, cincangAir secukupnyaGaram secukupnya

    Cara membuat:

    Panaskan minyak di wajan.Tumis bawang putih hingga harum.Masukkan brokoli, aduk dan masak sebentar. Tambahkan garam.Tuang sedikit air, lalu tutup wajan selama beberapa menit. Buka tutupnya dan aduk kembali.Untuk variasi rasa, Anda bisa menambahkan cabai bubuk atau biji jintan saat menumis bawang putih.

    Meski metode tumis dianggap yang paling optimal, bukan berarti Anda harus menghindari brokoli rebus atau sup brokoli.

    Sayuran yang dimasak terlalu matang tetap mengandung serat dan masih terhitung sebagai bagian dari porsi konsumsi sayur harian Anda. Namun, jika Anda menginginkan brokoli dengan cita rasa dan manfaat maksimal, menumis adalah jawabannya.

    Selain cara memasak brokoli yang sehat, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari VOI dan follow semua akun sosial medianya! 

  • Begini Cara Bawang Putih China Kuasai RI, Petani ‘Mati’-Tutup Lahan

    Begini Cara Bawang Putih China Kuasai RI, Petani ‘Mati’-Tutup Lahan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia masih terjebak dalam ketergantungan impor bawang putih. Produksi domestik masih terpuruk dan belum mampu memenuhi kebutuhan konsumsi nasional, akibat lemahnya daya saing, rendahnya harga jual di tingkat petani, serta belum optimalnya integrasi hulu-hilir.

    Kepala Pusat Riset Ekonomi Perilaku dan Sirkuler (PR EPS) BRIN, Umi Karomah Yaumidin mengungkapkan tahun 1982 menjadi tonggak penting dalam sejarah swasembada bawang putih Indonesia. Keberhasilan swasembada ini didukung oleh luas panen di sentra-sentra utama seperti Temanggung (Jawa Tengah), Lombok Timur (Nusa Tenggara Barat), dan Enrekang (Sulawesi Selatan), yang memiliki agroklimat ideal untuk budi daya bawang putih.

    “Pada periode tersebut, teknologi budi daya masih sederhana, namun cukup memadai untuk mendukung produktivitas. Selain itu, kebijakan pemerintah yang membatasi impor serta harga jual yang stabil turut mendorong minat petani untuk menanam bawang putih,” jelas Umi dalam keterangannya, Minggu (10/8/2025).

    Namun, sejak pertengahan 1990-an, terutama setelah 1994, Indonesia mulai membuka impor bawang putih secara lebih luas, terutama dari China yang menawarkan harga jauh lebih murah. Dampak liberalisasi perdagangan semakin terasa setelah krisis moneter 1998, ketika deregulasi perdagangan memperbesar volume impor dan menyebabkan petani lokal kehilangan daya saing.

    Foto: Bawang putih impor dari China di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Rabu (23/4/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
    Bawang putih impor dari China di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Rabu (23/4/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

    Akibatnya, luas panen dan produksi nasional menurun drastis. Data menunjukkan pada 2000 impor bawang putih sudah mencapai 174,14 ribu ton, dan melonjak menjadi 587,94 ribu ton pada 2018.

    Pada 2025, Kementerian Perdagangan menetapkan alokasi kebutuhan impor bawang putih sebesar 550.000 ton. Ketergantungan yang tinggi terhadap impor, terutama dari China, India, Taiwan, dan Amerika Serikat, mendominasi pasar bawang putih nasional saat ini.

    Kondisi tersebut menyebabkan defisit pasokan bawang putih yang terus meningkat setiap tahun. Pada 2020, defisit ketersediaan bawang putih mencapai 393,65 ribu ton dan diproyeksikan terus bertambah pada tahun-tahun berikutnya.

    Konsumsi nasional pada 2020 diperkirakan sebesar 498,94 ribu ton, dengan proyeksi kebutuhan pada 2023 sekitar 517,93 ribu ton dan 2024 sebesar 526,77 ribu ton. Sehingga, lebih dari 90% konsumsi nasional dipenuhi melalui impor.

    Umi mengemukakan, Pemerintah telah berupaya mengurangi ketergantungan impor melalui berbagai program, seperti penugasan wajib tanam kepada importir dan insentif budi daya di dataran tinggi.

    “Namun, tantangan besar masih dihadapi. Antara lain rendahnya minat petani akibat harga jual yang kurang kompetitif, juga lemahnya integrasi antara sektor hulu (budi daya) dan hilir (pasar),” ucapnya.

    (wur/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Harga cabai rawit Rp49.173/kg, bawang merah Rp49.956/kg

    Harga cabai rawit Rp49.173/kg, bawang merah Rp49.956/kg

    Arsip foto – Sejumlah komoditas pangan cabai rawit merah dan cabai merah keriting yang dijual pedagang di Pasar Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (15/3/2025). ANTARA/Harianto

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp49.173/kg, bawang merah Rp49.956/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Minggu, 10 Agustus 2025 – 13:45 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen Rp49.173 per kilogram (kg) dibandingkan sebelumnya Rp51.749 per kg, sedangkan bawang merah Rp49.956 per kg turun dari sebelumnya Rp54.145 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Minggu, pukul 10.30 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp16.121 per kg turun dari sebelumnya Rp16.253 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp14.354 per kg turun dari hari sebelumnya Rp14.462 per kg; beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.564 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.675 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.251 per kg turun dari sebelumnya Rp6.355 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.713 per kg turun dari sebelumnya Rp10.787 per kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp36.989 per kg turun dari hari sebelumnya Rp38.701 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp42.532 per kg turun dari sebelumnya Rp44.287 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp42.654 per kg turun dari sebelumnya Rp44.965 per kg.

    Lalu daging sapi murni Rp134.889 per kg turun dari sebelumnya Rp135.436 per kg, daging ayam ras Rp35.153 per kg turun dari sebelumnya Rp35.249 per kg, lalu telur ayam ras Rp29.251 per kg turun dari sebelumnya Rp29.680 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.140 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.322 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.725 per liter turun dari sebelumnya Rp20.837 per liter; minyak goreng curah Rp17.340 per liter turun dari sebelumnya Rp17.509 per liter, MinyaKita Rp17.291 per liter turun dari sebelumnya Rp17.582 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.562 per kg turun dari sebelumnya Rp9.823 per kg, lalu tepung terigu kemasan Rp12.854 per kg turun dari sebelumnya Rp13.042 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp41.612 per kg naik dari sebelumnya Rp41.403 per kg, ikan tongkol Rp34.450 per kg naik dari sebelumnya Rp34.242 per kg, ikan bandeng Rp34.122 per kg turun dari sebelumnya Rp34.345 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.481 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.742 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp107.730 per kg naik dari sebelumnya Rp105.868 kg, daging kerbau segar lokal Rp139.286 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp141.630 per kg.

    Sumber : Antara

  • Harga Pangan 10 Agustus: Beras Kompak Turun, Kedelai – Daging Ayam Naik

    Harga Pangan 10 Agustus: Beras Kompak Turun, Kedelai – Daging Ayam Naik

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga rata-rata nasional mayoritas komoditas pangan seperti beras kompak turun pada hari ini, Minggu (10/8/2025). Meski demikian beberapa komoditas lain seperti kedelai hingga daging ayam ras berbalik naik harga.

    Mengacu pada panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada pukul 8.10 WIB, harga beras premium turun 2,21% dibandingkan dengan harga pada hari sebelumnya (9/8/2025) menjadi Rp15.894 per kilogram (Kg). 

    Kemudian, harga beras medium turun 2,53% menjadi Rp14.096 per kg dan beras Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) turun 1,63% menjadi Rp12.468 per kg.

    Selanjutnya, harga rata-rata nasional bawang merah turun signifikan 13,13% menjadi Rp46.926 per kg pada hari ini. Diikuti harga bawang putih turun 8,18% menjadi Rp35.535 per kg.

    Aneka jenis cabai juga kompak turun pada hari ini. Perinciannya, cabai merah keriting turun 11,16% menjadi Rp39.346 per kg, cabai merah besar turun 13,23% menjadi Rp39.017 per kg dan cabai rawit merah turun 11,81% menjadi Rp46.639 per kg.

    Gula konsumsi juga mengalami tren penurunan pada hari ini. Posisinya parkir di angka Rp18.228 per kg atau turun 0,51% dibandingkan hari sebelumnya. Senada, harga garam konsumsi turut turun 1,22% menjadi Rp11.599 per kg.

    Kemudian, harga rata-rata minyak goreng kemasan turun 4,50% menjadi Rp19.899 per liter, minyak goreng curah turun 2,30% menjadi Rp17.106 per liter dan Minyakita turun 2,91% menjadi Rp17.070 per liter.

    Tepung terigu (curah) turun 5,47% menjadi Rp9.286 per kg dan tepung terigu kemasan turun 3,19% dan parkir di harga Rp12.626 per kg.

    Sementara itu, harga komoditas sumber protein seperti daging sapi murni turun 1,78% menjadi Rp133.024 per kg dan daging kerbau beku (impor luar negeri) turun 12,15% menjadi Rp93.000 per kg. 

    Berbanding terbalik, harga daging kerbau segar (lokal) justru naik 3,26% menjadi Rp146.250 per kg. Harga daging ayam ras turut mengalami kenaikan 0,67% menjadi Rp25.486 per kg.

    Meski demikian, harga telur ayam ras masih mengalami tren penurunan 4,74% menjadi Rp28.274 per kg.

    Terakhir, ikan tongkol turun tipis 0,06% menjadi Rp34.222 per kg, ikan bandeng turun 5,84% menjadi Rp32.338 per kg. Sedangkan, ikan kembung naik 0,09% menjadi Rp41.440 per kg.

  • Harga cabai rawit Rp49.768/kg, bawang merah Rp48.660/kg

    Harga cabai rawit Rp49.768/kg, bawang merah Rp48.660/kg

    Pedagang cabai saat menjual cabai rawitnya di Pasar Rakyat Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. ANTARA/La Ode Muh Deden Saputra

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp49.768/kg, bawang merah Rp48.660/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 08 Agustus 2025 – 13:12 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen Rp49.768 per kilogram dibandingkan sebelumnya Rp53.170 per kg, sedangkan bawang merah Rp48.660 per kg turun dari sebelumnya Rp53.819 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Jumat pukul 09.30 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp16.074 per kg turun dari sebelumnya Rp16.370 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp14.134 per kg turun dari hari sebelumnya Rp14.543 per kg; beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.550 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.650 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp5.889 per kg turun dari sebelumnya Rp6.370 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.713 per kg turun dari sebelumnya Rp10.794 per kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp37.196 per kg turun dari hari sebelumnya Rp38.840 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp42.373 per kg turun dari sebelumnya Rp44.923 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp41.569 per kg turun dari sebelumnya Rp44.822 per kg.

    Lalu daging sapi murni Rp135.326 per kg turun dari sebelumnya Rp145.367 per kg, daging ayam ras Rp34.547 per kg turun dari sebelumnya Rp35.521 per kg, lalu telur ayam ras Rp29.376 per kg turun dari sebelumnya Rp30.308 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.158 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.352 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.461 per liter naik dari sebelumnya Rp20.007 per liter; minyak goreng curah Rp17.146 per liter turun dari sebelumnya Rp17.494 per liter; Minyakita Rp17.222 per liter turun dari sebelumnya Rp17.555 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.425 per kg turun dari sebelumnya Rp9.848 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.512 per kg turun dari sebelumnya Rp13.175 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp41.643 per kg naik dari sebelumnya Rp41.59 per kg; ikan tongkol Rp34.781 per kg turun dari sebelumnya Rp34.806 per kg; ikan bandeng Rp33.515 per kg turun dari sebelumnya Rp34.919 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.240 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.684 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp103.572 per kg turun dari sebelumnya Rp105.757 kg, daging kerbau segar lokal Rp137.188 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp141.556 per kg.

    Sumber : Antara

  • Harga Pangan Hari Ini 8 Agustus: Harga Beras Premium-Medium Naik di Semua Wilayah

    Harga Pangan Hari Ini 8 Agustus: Harga Beras Premium-Medium Naik di Semua Wilayah

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga beras premium dan beras medium masih mengalami kenaikan di semua zonasi dan melampaui harga eceran tertinggi (HET) pada pagi ini, Jumat (8/8/2025).

    Berdasarkan data yang tersaji di Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pukul 07.25 WIB, harga rata-rata beras premium di tingkat konsumen naik 9,97% dari HET Rp14.900 per kilogram menjadi Rp16.386 per kilogram secara nasional.

    Jika ditinjau lebih jauh, kenaikan harga beras premium terjadi di semua wilayah, yaitu beras premium di zona 1 dijual Rp15.827 per kilogram, beras premium di zona 2 senilai Rp16.571 per kilogram, dan harga beras premium di zona 3 dibanderol Rp18.714 per kilogram.

    Sebagai pembanding, HET beras premium di zona 1 semestinya adalah Rp14.900 per kilogram, zona 2 senilai Rp15.400 per kilogram, dan zona 3 adalah Rp15.800 per kilogram.

    Harga beras medium secara rata-rata nasional juga naik dan dibanderol Rp14.198 per kilogram. Harga rata-rata beras medium naik 13,58% dari HET nasional yang ditetapkan sebesar Rp12.500 per kilogram.

    Selain itu, harga rata-rata beras medium secara nasional dibanderol Rp14.524 atau melampaui 16,19% dari HET Rp12.500 per kilogram. Harga beras medium di zona 1 dibanderol Rp14.316 per kilogram, zona 2 senilai Rp14.385 per kilogram, dan zona 3 senilai Rp16.571 per kilogram.

    Untuk diketahui, HET beras medium di zona 1 ditetapkan sebesar Rp12.500 per kilogram, zona 2 senilai Rp13.100 per kilogram, dan zona 3 adalah Rp13.500 per kilogram.

    Sementara itu, harga rata-rata beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog naik tipis 0,21% dari HET nasional Rp12.500 per kilogram menjadi Rp12.526 per kilogram di tingkat konsumen.

    Namun, harga rata-rata beras SPHP di semua wilayah berada di bawah HET, yakni zona 1 adalah Rp12.213 per kilogram dan zona 2 senilai Rp12.789 per kilogram. Sementara itu, data untuk harga beras SPHP di zona 3 belum tersaji di laman Harga Pangan Bapanas.

    Beralih ke komoditas lain, seperti harga rata-rata cabai rawit merah di tingkat konsumen dibanderol Rp52.048 per kilogram secara nasional, atau berada di dalam rentang harga acuan penjualan (HAP) nasional Rp40.000–Rp57.000 per kilogram.

    Senada, harga rata-rata cabai merah keriting juga berada di dalam rentang HAP Rp37.000–Rp55.000 per kilogram, yakni dibanderol Rp42.420 per kilogram. Secara nasional, harga rata-rata cabai merah besar dibanderol Rp44.565 per kilogram di tingkat konsumen.

    Berikutnya, harga rata-rata bawang putih bonggol berada di bawah HAP Rp40.000 per kilogram atau dibanderol Rp36.818 per kilogram secara nasional. Di sisi lain, harga rata-rata bawang merah di tingkat konsumen justru terpantau melampaui HAP Rp41.500 per kilogram, yakni dibanderol Rp47.790 per kilogram.

    Untuk komoditas pangan yang bersumber dari protein hewani, seperti ikan kembung, ikan tongkol, dan ikan bandeng masing-masing dibanderol Rp41.660 per kilogram, Rp34.934 per kilogram, dan Rp33.365 per kilogram secara rata-rata nasional.

    Kemudian, harga rata-rata daging ayam ras turun 10,34% dari HAP nasional Rp40.000 per kilogram menjadi Rp35.865 per kilogram di tingkat konsumen. Untuk harga rata-rata telur ayam ras terpantau hampir mendekati batas HAP Rp30.000 per kilogram, atau dibanderol Rp29.764 per kilogram.

    Lebih lanjut, harga rata-rata daging sapi murni mencapai Rp134.893 per kilogram, atau berada di bawah HAP nasional Rp140.000 per kilogram. Kemudian, harga rata-rata daging kerbau segar lokal dan daging kerbau beku impor masing-masing adalah Rp120.000 per kilogram dan Rp97.273 per kilogram.

    Panel Harga Bapanas juga menunjukkan, harga rata-rata nasional Minyakita masih berada di atas HET Rp15.700 per liter, yakni dibanderol Rp17.479 per liter. 

    Di sisi lain, harga rata-rata minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah masing-masing adalah Rp20.536 per liter dan Rp16.951 per liter secara nasional.

    Lalu, harga rata-rata tepung terigu kemasan dan tepung terigu curah masing-masing adalah Rp12.600 per kilogram dan Rp9.495 per kilogram. Untuk harga rata-rata gula konsumsi dan garam konsumsi masing-masing adalah Rp18.308 per kilogram dan Rp11.211 per kilogram.

    Serta, harga rata-rata kedelai biji kering impor di tingkat konsumen dibanderol Rp10.663 per kilogram dan harga rata-rata jagung pakan tingkat peternak senilai Rp5.612 per kilogram.

  • Harga cabai rawit Rp50.625/kg, bawang merah Rp49.188/kg

    Harga cabai rawit Rp50.625/kg, bawang merah Rp49.188/kg

    Ilustrasi – Pedagang melayani pembeli di Pasar Botania, Batam, Kepulauan Riau. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/aww.

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp50.625/kg, bawang merah Rp49.188/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 07 Agustus 2025 – 08:05 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen Rp50.625 per kilogram dibandingkan sebelumnya Rp51.825 per kg, sedangkan bawang merah Rp49.188 per kg turun dari sebelumnya Rp53.218 per kg. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Kamis pukul 06.50 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp16.455 per kg naik dari sebelumnya Rp16.135 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp15.030 per kg naik dari hari sebelumnya Rp14.386 per kg; beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.600 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp12.598 per kg. Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp5.343 per kg turun dari sebelumnya Rp6.326 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.786 per kg naik dari sebelumnya Rp10.756 per kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp35.625 per kg turun dari hari sebelumnya Rp38.367 per kg. Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp41.250 per kg turun dari sebelumnya Rp43.953 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp39.818 per kg turun dari sebelumnya Rp44.126 per kg.

    Lalu daging sapi murni Rp121.111 per kg turun dari sebelumnya Rp134.746 per kg, daging ayam ras Rp34.050 per kg turun dari sebelumnya Rp35.170 per kg, lalu telur ayam ras Rp28.860 per kg turun dari sebelumnya 29.553 per kg. Gula konsumsi di harga Rp18.217 per kg naik tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.214 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.213 per liter turun dari sebelumnya Rp20.809 per liter; minyak goreng curah Rp17.447 per liter turun dari sebelumnya Rp17.519 per liter; Minyakita Rp16.732 per liter turun dari sebelumnya Rp17.486 per liter. Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.594 per kg turun dari sebelumnya Rp9.753 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.283 per kg turun dari sebelumnya Rp12.949 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp43.308 per kg naik dari sebelumnya Rp41.517 per kg; ikan tongkol Rp36.333 per kg naik dari sebelumnya Rp34.655 per kg; ikan bandeng Rp38.517 per kg naik dari sebelumnya Rp34.625 per kg. Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp10.174 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.543 per kg.

     

    Sumber : Antara