Produk: bawang putih

  • Benarkah Bawang Putih Bisa Turunkan Kolesterol dan Gula Darah? Ini Studinya

    Benarkah Bawang Putih Bisa Turunkan Kolesterol dan Gula Darah? Ini Studinya

    Jakarta

    Bawang putih telah digunakan baik sebagai obat maupun sebagai bahan makanan dan penyedap sejak awal sejarah tertulis. Teks medis kuno dari Mesir, China, India, Yunani, hingga Romawi membahas kegunaan bawang putih untuk kesehatan.

    Meski berasal dari Asia Tengah, siung bawang putih berusia lebih dari 3.000 tahun pernah ditemukan di makam Raja Tutankhamun di Mesir. Bawang putih termasuk dalam genus Allium, bersama dengan bawang merah, bawang bombay, bawang prei, dan kucai.

    Beberapa anggota lain dari genus ini juga memiliki khasiat kesehatan yang mirip dengan bawang putih. Dalam makanan, bawang putih biasanya digunakan dalam jumlah kecil dan hanya mengandung sedikit kalori, lemak, protein, maupun karbohidrat. Khasiat kesehatannya berasal dari enzim serta senyawa unik yang dikandungnya.

    Satu siung bawang putih mengandung:

    Kalori: 4

    Protein: 0 gram

    Lemak: 0 gram

    Karbohidrat: 1 gram

    Serat: 0 gram

    Tanaman ini diyakini bermanfaat bagi kesehatan jantung, serta memiliki sifat antimikroba dan antikanker. Lantas, apakah bawang putih bisa menurunkan kadar gula darah hingga kolesterol? Berikut jawabannya.

    Konsumsi Bawang Putih Bisa Turunkan Kolesterol dan Gula Darah?

    Sebuah meta-analisis terhadap 22 penelitian sebelumnya yang mencakup 29 uji coba terkontrol acak, dilakukan oleh peneliti dari Southeast University dan Xizang Minzu University di China. Hasilnya, konsumsi bawang putih berhubungan dengan kadar gula darah yang lebih rendah serta penurunan beberapa jenis molekul lemak.

    Glukosa dan lipid merupakan nutrisi penting bagi tubuh, berperan sebagai sumber energi sekaligus bahan dasar pembentuk berbagai komponen tubuh. Namun, pola makan modern sering kali membuat asupan berlebih, sehingga meningkatkan risiko masalah kesehatan. Pilihan gaya hidup lain, seperti konsumsi alkohol maupun pola olahraga, juga memengaruhi kadar gula dan lemak dalam tubuh.

    “Pada individu sehat, metabolisme glukosa dan lipid diatur dengan sangat ketat,” tulis para peneliti dalam publikasi mereka yang dipublikasikan di jurnal Nutrients, dikutip dari Science Alert.

    “Gangguan metabolisme glukosa dan lipid dapat memicu sejumlah penyakit kronis, termasuk aterosklerosis, diabetes, dan penyakit hati berlemak.”

    Bawang putih sendiri sejak lama dikaitkan dengan kesehatan, termasuk pengaturan kadar lipid dan gula darah. Ketika semua penelitian tersebut ditinjau bersama, hasilnya tetap konsisten, yakni konsumsi bawang putih dikaitkan dengan kadar gula darah lebih rendah, kontrol glukosa jangka panjang yang lebih baik, peningkatan kolesterol ‘baik’ (HDL), penurunan kolesterol ‘jahat’ (LDL), serta penurunan kolesterol total.

    Menariknya, kadar trigliserida tidak menunjukkan perubahan signifikan. Meski begitu, data yang ada belum cukup kuat untuk membuktikan hubungan sebab-akibat secara langsung, bahwa makan bawang putih otomatis bisa menurunkan risiko penyakit jantung.

    Namun, hubungannya sangat menunjukkan bahwa bawang putih bisa menjadi cara alami untuk membantu menjaga kadar gula dan lipid atau lemak darah.

    Peneliti menekankan diperlukan penelitian lebih lanjut dengan desain lebih fokus untuk memahami mekanisme pastinya. Uji coba yang dianalisis dalam meta-analisis ini berlangsung antara tiga minggu hingga satu tahun, dengan penggunaan berbagai bentuk bawang putih: bawang putih segar, ekstrak bawang putih tua, hingga tablet bubuk bawang putih.

    “Hasil penelitian menunjukkan bahwa bawang putih memberikan efek positif terhadap gula darah dan lipid darah pada manusia, dan hubungan tersebut signifikan secara statistik,” tulis para peneliti.

    Mengenai mekanisme kerjanya, diduga senyawa aktif dalam bawang putih membantu melalui berbagai cara, termasuk mengurangi stres oksidatif, kerusakan sel yang bisa memicu penyakit kardiovaskular.

    Bawang putih juga mengandung senyawa antioksidan bernama alliin, yang sebelumnya telah dikaitkan dengan pengendalian gula darah, lipid darah, serta kesehatan mikrobioma usus. Kemungkinan, kombinasi berbagai efek inilah yang menghasilkan manfaat yang terlihat.

    Jelas bahwa pola makan memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan, baik ke arah positif maupun negatif. Kini, semakin banyak alasan untuk menambahkan bawang putih ke dalam daftar makanan yang sebaiknya ada di menu sehari-hari.

    “[Penelitian ini] memberikan ide-ide baru untuk pengembangan produk alami melawan penyakit yang berhubungan dengan metabolisme glikosida,” tulis para peneliti.

    (suc/suc)

  • Jakarta alami deflasi 0,05 persen pada Agustus 2025

    Jakarta alami deflasi 0,05 persen pada Agustus 2025

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pusat Statistik DKI Jakarta mencatat deflasi 0,05 persen secara bulanan pada Agustus 2025, yang tercermin dari penurunan indeks harga konsumen dari 107,40 pada Juli 2025 menjadi 107,35 pada Agustus tahun ini.

    Kepala BPS DKI Jakarta Nurul Hasanudin di Jakarta, Senin, mengatakan kelompok pengeluaran penyumbang deflasi bulanan terbesar, yakni makanan, minuman dan tembakau dengan andil 0,14 persen.

    Selain itu, kelompok pakaian dan alas kaki juga turut mendorong deflasi DKI Jakarta pada Agustus 2025 dengan andil 0,01 persen.

    Selanjutnya, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan pada Agustus tahun ini juga memberikan andil deflasi meskipun tergolong sangat kecil, yaitu kurang dari 0,01 persen.

    Sementara itu, berdasarkan komoditasnya, deflasi bulan Agustus 2025 utamanya didorong deflasi komoditas pada kelompok makanan, minuman dan tembakau.

    Menurut Hasanudin, komoditas yang dominan memberikan andil deflasi adalah tomat, cabai rawit, cabai merah, bawang putih dan daging ayam ras.

    Selain itu, terdapat pula komoditas dari kelompok transportasi yang memberikan andil deflasi cukup signifikan, yaitu bensin.

    Meski demikian, bensin tidak menyebabkan deflasi pada kelompok transportasi karena terdapat komoditas lain, seperti tarif jalan tol, angkutan laut dan angkutan kereta api yang mengalami inflasi sehingga meredam laju deflasi bensin pada kelompok tersebut.

    “Berakhirnya diskon tarif tol, angkutan laut dan kereta api menyebabkan komoditas tersebut mengalami inflasi pada Agustus 2025,” kata Hasanudin.

    Sementara itu, secara tahunan, DKI Jakarta mengalami inflasi sebesar 2,16 persen pada Agustus 2025.

    Inflasi tahunan terjadi karena peningkatan harga komoditas yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga sejumlah kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,52 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,85 persen; serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 3,38 persen.

    Kemudian, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,01 persen; kelompok kesehatan sebesar 2,24 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,59 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,78 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,30 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 8,35 persen.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Harga Pangan Hari Ini 1 September: Beras Premium Mahal, Minyakita Melonjak

    Harga Pangan Hari Ini 1 September: Beras Premium Mahal, Minyakita Melonjak

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga rata-rata beras medium di tingkat konsumen berangsur turun di semua zonasi, baik zona 1, zona 2, maupun zona 3. Di sisi lain, harga rata-rata beras premium masih melampaui harga eceran tertinggi (HET) pada Senin (1/9/2025).

    Berdasarkan Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pukul 07.50 WIB, harga rata-rata beras medium secara nasional dibanderol Rp13.459 per kilogram di tingkat konsumen, atau turun 0,3% dari HET nasional yang ditetapkan sebesar Rp13.500 per kilogram.

    Adapun, penurunan harga beras medium terjadi di semua zonasi, yakni zona 1 sebesar Rp13.228 per kilogram, zona 2 senilai Rp13.646 per kilogram, dan zona 3 senilai Rp14.458 per kilogram.

    Untuk diketahui, kini pemerintah menetapkan HET beras medium di zona 1 sebesar Rp13.500 per kilogram, zona 2 senilai Rp14.000 per kilogram, dan zona 3 adalah Rp15.500 per kilogram.

    Sementara itu, harga rata-rata beras premium di tingkat konsumen Rp15.804 per kilogram secara nasional. Harganya naik 6,07% dari HET nasional beras premium sebesar Rp14.900 per kilogram.

    Kendati begitu, harga beras premium di zona 1 dan zona 2 terpantau berada di bawah HET, masing-masing dibanderol Rp15.274 per kilogram dan Rp16.122 per kilogram. Namun, harga beras premium di zona 3 justru melambung dan mencapai Rp17.722 per kilogram.

    Adapun, HET beras premium di zona 1 adalah Rp14.900 per kilogram, zona 2 senilai Rp15.400 per kilogram, dan zona 3 adalah Rp15.800 per kilogram.

    Senada, harga rata-rata beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog dibanderol Rp12.503 per kilogram di tingkat konsumen secara nasional. Asal tahu saja, HET beras SPHP secara nasional adalah Rp12.500 per kilogram.

    Untuk komoditas pangan lainnya, seperti cabai rawit merah di tingkat konsumen dibanderol Rp40.125 per kilogram secara nasional, atau stabil di dalam rentang harga acuan penjualan (HAP) nasional Rp40.000–Rp57.000 per kilogram.

    Sama halnya dengan harga rata-rata cabai merah keriting yang juga stabil di level Rp39.213 per kilogram, atau berada di dalam rentang HAP Rp37.000–Rp55.000 per kilogram. Sedangkan untuk harga rata-rata cabai merah besar secara nasional dibanderol Rp32.800 per kilogram di tingkat konsumen.

    Untuk harga rata-rata jagung pakan tingkat peternak dipatok Rp6.419 per kilogram atau melonjak 10,67% dari HAP nasional di level Rp5.800 per kilogram. Lalu, harga rata-rata kedelai biji kering impor di tingkat konsumen turun 13,42% dari HAP nasional Rp12.000 per kilogram dan dibanderol Rp10.390 per kilogram.

    Lebih lanjut, harga rata-rata bawang merah di tingkat konsumen merangkak ke level Rp42.133 per kilogram. Secara nasional, harganya naik tipis 1,53% dari batas atas nasional Rp41.500 per kilogram.

    Untuk harga rata-rata bawang putih bonggol berada di bawah HAP nasional Rp40.000 per kilogram, yakni mencapai Rp36.807 per kilogram.

    Beralih ke komoditas pangan yang bersumber dari protein hewani, seperti daging ayam ras dibanderol Rp34.962 per kilogram secara rata-rata nasional atau berada di bawah HAP nasional Rp40.000 per kilogram.

    Begitu pula dengan harga rata-rata telur ayam ras yang turun tipis 1,41% dari HAP nasional Rp30.000 per kilogram, atau dibanderol Rp29.576 per kilogram di tingkat konsumen.

    Harga rata-rata ikan kembung dibanderol Rp41.250 per kilogram, ikan tongkol senilai Rp33.221 per kilogram, dan ikan bandeng adalah Rp34.908 per kilogram.

    Berikutnya, harga rata-rata daging sapi murni mencapai Rp132.540 per kilogram, atau berada di bawah HAP nasional Rp140.000 per kilogram. Untuk harga rata-rata daging kerbau segar lokal dan daging kerbau beku impor masing-masing Rp135.500 per kilogram dan Rp102.143 per kilogram.

    Panel Harga juga menunjukkan, harga rata-rata minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah masing-masing dibanderol Rp20.381 per liter dan Rp16.962 per liter secara nasional di tingkat konsumen.

    Sementara itu, harga rata-rata nasional Minyakita masih melampaui HET Rp15.700 per liter atau naik 9,35% menjadi Rp17.168 per liter.

    Masih di tingkat konsumen, harga rata-rata gula konsumsi dan garam konsumsi masing-masing adalah Rp18.161 per kilogram dan Rp11.178 per kilogram. Serta, harga rata-rata tepung terigu kemasan dan tepung terigu curah masing-masing adalah Rp12.777 per kilogram dan Rp9.702 per kilogram.

  • Harga Pangan Hari Ini (31/8), Hampir Semua Komoditas Turun

    Harga Pangan Hari Ini (31/8), Hampir Semua Komoditas Turun

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga rata-rata nasional sebagian besar komoditas pangan turun pada akhir pekan ini, Minggu (31/8/2025). 

    Berdasarkan panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pukul 09.15 WIB, harga rata-rata beras premium di Tanah Air turun 2,23% menjadi Rp15.796 per kg dibandingkan hari sebelumnya.

    Beras medium juga turun 2,93% ke angka Rp13.667 per kg, sedangkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Perum Bulog turun tipis 0,54% menjadi Rp12.530 per kg.

    Lebih lanjut, jagung peternak tercatat turun 3,78% menjadi Rp6.240 per kg, diikuti kedelai biji kering impor yang turun 0,54% menjadi Rp10.713 per kg, dan bawang merah yang turun 8,73% menjadi Rp42.229 per kg.

    Bawang putih bonggol terpantau turun 7,52% menjadi Rp35.149 per kg. Cabai merah keriting turun 7,21% ke angka Rp38.460 per kg, cabai merah besar turun 11,86% menuju Rp36.506 per kg, sementara cabai rawit merah lebih murah 12% menjadi Rp39.343 per kg.

    Selain itu, daging sapi murni turun 0,16% menjadi Rp134.593 per kg, diikuti daging ayam ras yang turun 3,5% menjadi Rp34.632 per kg. Telur ayam ras pun turun 2,7% menjadi Rp28.580 per kg.

    Sementara itu, gula konsumsi turun 1,80% menjadi Rp17.953, garam konsumsi juga turun 2,87% menjadi Rp11.445 per kg. Tepung terigu curah turun 3,81% menjadi Rp9.443, sementara tepung terigu kemasan turun 4,28% menjadi Rp12.557.

    Minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah masing-masing turun 4,05% dan 2,44% menjadi Rp20.037 dan Rp17.099 per liter, sementara Minyakita turun 2,78% menjadi Rp17.044.

    Komoditas daging kerbau segar lokal turun 3,60% menjadi Rp136.071 per kg, sedangkan daging kerbau beku impor turun 1,06% menjadi Rp103.512.

    Tak hanya itu, ikan bandeng juga turun 7,09% menjadi Rp32.207 per kg, sebagaimana ikan tongkol yang turun 3,39% menjadi Rp33.486 per kg.

    Di sisi lain, komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah ikan kembung yang naik tipis 0,06% menjadi Rp41.667 per kg.

  • GPM Serentak Digelar di Mojokerto, Wali Kota Pastikan Ketahanan Pangan Aman

    GPM Serentak Digelar di Mojokerto, Wali Kota Pastikan Ketahanan Pangan Aman

    Mojokerto (beritajatim.com) – Dalam rangka memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia, Gerakan Pangan Murah (GPM) Serentak digelar di 7.285 kecamatan se-Indonesia. Di Kota Mojokerto, kegiatan tersebut dilaksanakan di tiga kecamatan, salah satunya di Kecamatan Kranggan yang ditinjau langsung oleh Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari.

    Pada kesempatan itu, Ning Ita (sapaan akrab, red) menyampaikan bahwa GPM di Kota Mojokerto menyediakan berbagai kebutuhan pokok masyarakat dengan harga terjangkau. “Di tiap kecamatan kami menyiapkan 7 ton beras SPHP, 120 liter minyak goreng, 24 kilogram gula, serta berbagai komoditas lain seperti telur, bumbu dapur, sayuran, ikan, hingga frozen food,” ungkapnya, Sabtu (30/8/2025).

    Menurutnya, frozen food juga menjadi salah satu komoditas penting dalam GPM karena seringkali dimanfaatkan sebagai tambahan protein bagi bayi balita stunting. Ning Ita memastikan kondisi ketahanan pangan di Kota Mojokerto berada dalam kondisi aman dan terkendali. Menurutnya, ada tiga dimensi yang harus diperhatikan dalam ketahanan pangan yakni ketersediaan, distribusi, dan keterjangkauan harga.

    “Alhamdulillah, tiga dimensi tersebut di Kota Mojokerto aman. Hal ini berkat program TPID Pracangan di setiap kelurahan yang diperkuat sesuai Inpres Nomor 9 Tahun 2025 tentang Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Saat ini ada 18 Koperasi Merah Putih (KMP) di Kota Mojokerto yang menjual dan mendistribusikan sembako sehingga ketahanan pangan kita tetap terjaga,” tegasnya.

    Melalui pelaksanaan GPM serentak ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto berharap masyarakat lebih mudah mendapatkan bahan pangan pokok dengan harga stabil, sekaligus menjaga daya beli masyarakat. Adapun harga pangan yang ditawarkan dalam GPM kali ini antara lain beras SPHP Rp56.000 per 5 kilogram, MinyaKita Rp15.000 per liter, gula Rp17.500 per kilogram, telur ayam Rp24.500 per kilogram, bawang merah Rp29 ribu per kilogram, dan bawang putih Rp27 ribu per kilogram. [tin/kun]

  • Bapanas: Harga cabai rawit Rp34.585/kg, bawang merah Rp39.679/kg

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp34.585/kg, bawang merah Rp39.679/kg

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen Rp34.585 per kilogram dibandingkan sebelumnya Rp44.146 per kg, sedangkan bawang merah Rp39.679 per kg turun dari sebelumnya Rp46.868 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Kamis pukul 07.35 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.615 per kg turun dari sebelumnya Rp16.095 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp13.620 per kg turun dari hari sebelumnya Rp13.997 per kg; beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.463 per kg naik dari sebelumnya Rp12.595 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp5.978 per kg turun dari sebelumnya Rp6.559 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.214 per kg turun dari sebelumnya Rp10.755 per kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp33.000 per kg turun dari hari sebelumnya Rp37.558 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp33.857 per kg turun dari sebelumnya Rp40.532 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp30.513 per kg turun dari sebelumnya Rp40.998 per kg.

    Lalu daging sapi murni Rp136.167 per kg naik dari sebelumnya Rp134.981 per kg, daging ayam ras Rp34.676 per kg turun dari sebelumnya Rp35.578 per kg, lalu telur ayam ras Rp28.300 per kg turun dari sebelumnya Rp29.249 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp17.810 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp18.134 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp19.737 per liter turun dari sebelumnya Rp20.739 per liter; minyak goreng curah Rp16.618 per liter turun dari sebelumnya Rp17.495 per liter; Minyakita Rp16.821 per liter turun dari sebelumnya Rp17.489 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.279 per kg turun dari sebelumnya Rp9.719 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.249 per kg turun dari sebelumnya Rp12.896 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp41.561 per kg naik dari sebelumnya Rp41.484 per kg; ikan tongkol Rp32.438 per kg turun dari sebelumnya Rp34.267 per kg; ikan bandeng Rp35.652 per kg naik dari sebelumnya Rp34.564 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp10.614 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.572 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp96.250 per kg turun dari sebelumnya Rp106.144 kg, daging kerbau segar lokal Rp140.000 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp140.893 per kg.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ribuan masyarakat serbu pasar murah yang dibuka Mendagri di Kendari

    Ribuan masyarakat serbu pasar murah yang dibuka Mendagri di Kendari

    Kendari (ANTARA) – Ribuan masyarakat menyerbu pasar murah yang dibuka oleh Menteri Dalam Negeri atau Mendagri Republik Indonesia (RI) Jendral Polisi (purn) Tito Karnavian di kawasan Eks MTQ, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

    Mendagri RI Tito Karnavian saat ditemui di Kendari, Selasa, mengapresiasi kegiatan pasar murah yang digelar atas kerjasama antara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Badan Pangan Nasional (Bapanas), Bulog, dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara.

    “Melakukan gerakan pasar murah dalam rangka untuk kita intervensi melakukan stabilisasi harga pangan kita tahu bahwa harus dijaga betul,” kata Tito Karnavian usai membuka kegiatan pasar murah tersebut.

    Menurut dia, pasar murah itu merupakan salah satu cara pemerintah untuk melakukan intervensi dalam menstabilkan harga-harga bahan pangan di tengah-tengah masyarakat.

    “Sehingga masyarakat kita diharapkan cukup kesediaan pangannya mereka, dan harganya terjangkau oleh mereka. Karena itu yang menjadi harapan mereka dan harapan presiden,” ujar dia.

    Presiden RI Prabowo Subianto, kata Tito, telah menyatakan jika negara yang merdeka adalah negara yang bisa swasembada pangan untuk menghidupi rakyatnya sendiri. Sehingga dengan kegiatan tersebut masyarakat bisa menikmati berbagai bahan pangan dengan harga yang di bawah rata-rata.

    “Produksi beras kita sangat tinggi, tapi ada mungkin beberapa daerah yang mengalami disparitas. Oleh karena itu kita melakukan intervensi oleh terutama Bulog, kemudian Badan Pangan yang diberi tugas (untuk menanganinya),” ujar dia.

    Mendagri RI Jendral Poliri (purn) Tito Karnavian saat mengunjungi pasar murah di Kendari, Sulawesi Tenggara (26/8/2025). (ANTARA/La Ode Muh Deden Saputra)

    Tito Karnavian juga mengungkapkan dalam rangka menjaga stabilitas pangan pihaknya juga bersama-sama dengan pemerintah daerah, BUMN, BUMD, hingga lembaga atau instansi nonpemerintah seperti para pengusaha dari Kadin untuk mendukung program-program tersebut.

    “Saya baru sebetulnya minggu lalu diskusi dengan Mas Anindya, langsung beliau bergerak dan bersama-sama dengan badan pangan dan Pak Gubernur dan Ibu Walikota melaksanakan kegiatan ini (pasar murah),” kata Tito.

    Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan dalam kegiatan pasar murah tersebut melibatkan sebanyak 28 vendor yang menjual beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) seharga Rp11.600 per kilogram, lalu untuk beras premium Rp14.800 per kilogram, minyak kita Rp15.500 per liter, minyak premium Rp21 ribu per liter, gula pasir Rp17 ribu per kilogram, dan telur ayam seharga Rp26 ribu per rak.

    Lalu, untuk bawang putih dijual seharga Rp40 ribu per kilogram, bawang merah Rp45 ribu per kilogram, cabe rawit merah Rp45 ribu per kilogram, cabe merah keriting Rp40 ribu per kilogram, daging ayam Rp30 ribu per kilogram, terigu Rp10 ribu per kilogram, dan aneka sayuran antara Rp5 ribu hingga Rp10 ribu per bungkus.

    “Jadi, beras ini beras yang paling murah yang ada hari ini. Jadi, silahkan warga di sekitar lokasi bisa mendapatkan barang-barang strategis ini dengan harga yang sangat baik,” ujar Arief.

    Ia berharap gerakan pangan murah tersebut dapat membantu masyarakat dan bisa mengendalikan inflasi, serta juga bisa menjaga stabilitas harga di Sulawesi Tenggara.

    Pewarta: La Ode Muh. Deden Saputra
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Harga cabai rawit Rp46.667/kg, bawang merah Rp43.308/kg

    Harga cabai rawit Rp46.667/kg, bawang merah Rp43.308/kg

    Cabai rawit merah yang dijual pedagang di Pasar Induk Rau, Serang, Banten, Rabu (20/8/2025). ANTARA/Harianto

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp46.667/kg, bawang merah Rp43.308/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 26 Agustus 2025 – 11:30 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen Rp46.667 per kilogram dibandingkan sebelumnya Rp45.029 per kg, sedangkan bawang merah Rp43.308 per kg turun dari sebelumnya Rp47.853 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Selasa pukul 07.04 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp16.000 per kg turun dari sebelumnya Rp16.108 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp14.100 per kg turun dari hari sebelumnya Rp14.242 per kg; beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.825 per kg naik dari sebelumnya Rp12.581 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp5.944 per kg turun dari sebelumnya Rp6.539 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.891 per kg naik dari sebelumnya Rp10.760 per kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp36.462 per kg turun dari hari sebelumnya Rp37.828 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp35.000 per kg turun dari sebelumnya Rp40.262 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp35.000 per kg turun dari sebelumnya Rp41.120 per kg.

    Lalu daging sapi murni Rp126.643 per kg turun dari sebelumnya Rp135.006 per kg, daging ayam ras Rp33.396 per kg turun dari sebelumnya Rp35.636 per kg, lalu telur ayam ras Rp28.648 per kg turun dari sebelumnya Rp29.314 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.412 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp18.153 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp19.476 per liter turun dari sebelumnya Rp20.755 per liter; minyak goreng curah Rp15.782 per liter turun dari sebelumnya Rp17.497 per liter; Minyakita Rp17.160 per liter turun dari sebelumnya Rp17.498 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.900 per kg naik dari sebelumnya Rp9.731 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.935 per kg turun dari sebelumnya Rp12.958 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp43.083 per kg naik dari sebelumnya Rp41.320 per kg; ikan tongkol Rp36.417 per kg naik dari sebelumnya Rp34.465 per kg; ikan bandeng Rp36.250 per kg naik dari sebelumnya Rp34.393 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.744 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.626 per kg.

    Sumber : Antara

  • Bapanas: Harga cabai rawit Rp46.667/kg, bawang merah Rp43.308/kg

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp46.667/kg, bawang merah Rp43.308/kg

    beras premium di harga Rp16.000 per kg turun dari sebelumnya Rp16.108 per kg

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen Rp46.667 per kilogram dibandingkan sebelumnya Rp45.029 per kg, sedangkan bawang merah Rp43.308 per kg turun dari sebelumnya Rp47.853 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Selasa pukul 07.04 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp16.000 per kg turun dari sebelumnya Rp16.108 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp14.100 per kg turun dari hari sebelumnya Rp14.242 per kg; beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.825 per kg naik dari sebelumnya Rp12.581 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp5.944 per kg turun dari sebelumnya Rp6.539 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.891 per kg naik dari sebelumnya Rp10.760 per kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp36.462 per kg turun dari hari sebelumnya Rp37.828 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp35.000 per kg turun dari sebelumnya Rp40.262 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp35.000 per kg turun dari sebelumnya Rp41.120 per kg.

    Lalu daging sapi murni Rp126.643 per kg turun dari sebelumnya Rp135.006 per kg, daging ayam ras Rp33.396 per kg turun dari sebelumnya Rp35.636 per kg, lalu telur ayam ras Rp28.648 per kg turun dari sebelumnya Rp29.314 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.412 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp18.153 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp19.476 per liter turun dari sebelumnya Rp20.755 per liter; minyak goreng curah Rp15.782 per liter turun dari sebelumnya Rp17.497 per liter; Minyakita Rp17.160 per liter turun dari sebelumnya Rp17.498 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.900 per kg naik dari sebelumnya Rp9.731 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.935 per kg turun dari sebelumnya Rp12.958 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp43.083 per kg naik dari sebelumnya Rp41.320 per kg; ikan tongkol Rp36.417 per kg naik dari sebelumnya Rp34.465 per kg; ikan bandeng Rp36.250 per kg naik dari sebelumnya Rp34.393 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.744 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.626 per kg.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bapanas: Harga cabai rawit Rp46.667/kg, bawang merah Rp43.308/kg

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp46.667/kg, bawang merah Rp43.308/kg

    beras premium di harga Rp16.000 per kg turun dari sebelumnya Rp16.108 per kg

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen Rp46.667 per kilogram dibandingkan sebelumnya Rp45.029 per kg, sedangkan bawang merah Rp43.308 per kg turun dari sebelumnya Rp47.853 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Selasa pukul 07.04 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp16.000 per kg turun dari sebelumnya Rp16.108 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp14.100 per kg turun dari hari sebelumnya Rp14.242 per kg; beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.825 per kg naik dari sebelumnya Rp12.581 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp5.944 per kg turun dari sebelumnya Rp6.539 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.891 per kg naik dari sebelumnya Rp10.760 per kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp36.462 per kg turun dari hari sebelumnya Rp37.828 per kg.

    Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp35.000 per kg turun dari sebelumnya Rp40.262 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp35.000 per kg turun dari sebelumnya Rp41.120 per kg.

    Lalu daging sapi murni Rp126.643 per kg turun dari sebelumnya Rp135.006 per kg, daging ayam ras Rp33.396 per kg turun dari sebelumnya Rp35.636 per kg, lalu telur ayam ras Rp28.648 per kg turun dari sebelumnya Rp29.314 per kg.

    Gula konsumsi di harga Rp18.412 per kg naik dari sebelumnya tercatat Rp18.153 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp19.476 per liter turun dari sebelumnya Rp20.755 per liter; minyak goreng curah Rp15.782 per liter turun dari sebelumnya Rp17.497 per liter; Minyakita Rp17.160 per liter turun dari sebelumnya Rp17.498 per liter.

    Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.900 per kg naik dari sebelumnya Rp9.731 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.935 per kg turun dari sebelumnya Rp12.958 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp43.083 per kg naik dari sebelumnya Rp41.320 per kg; ikan tongkol Rp36.417 per kg naik dari sebelumnya Rp34.465 per kg; ikan bandeng Rp36.250 per kg naik dari sebelumnya Rp34.393 per kg.

    Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.744 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.626 per kg.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.