Produk: bawang putih

  • Harga Cabai Rawit Merah Turun Hari Ini 15 Desember 2025

    Harga Cabai Rawit Merah Turun Hari Ini 15 Desember 2025

    Harga pangan menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) terpantau turun di hampir semua jenis bahan pangan. Namun, harganya masih terbilang tinggi jika dibandingkan dengan harga acuan.

    Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat penurunan harga beras, telur ayam, cabai rawit merah, hingga harga minyak goreng. Harga rata-rata nasional beras medium Rp 13.329 per kilogram (kg), sedangkan beras premium Rp 15.522 per kg, lalu, beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dijual Rp 12.380 per kg.

    Kemudian bawang merah dijual Rp 46.278 per kg, bawang putih Rp 35.840 per kg. Cabai merah keriting dibanderol Rp 35.840 per kg, cabai merah besar Rp 49.699 per kg, serta cabai rawit merah Rp 70.473 per kg.

    Selanjutnya, harga rata-rata nasional daging sapi Rp 134.994 per kg, daging ayam ras Rp 38.877 per kg, telur ayam ras Rp 30.920 per kg. Daging kerbau beku Rp 100.837 per kg, daging kerbau segar Rp 127.500 per kg.

    Minyak goreng kemasan premium dijual Rp 20.490 per liter, minyak goreng Minyakita Rp 17.125 per liter, dan minyak goreng curah Rp 17.170 per liter.

    Sedangkan, gula konsumsi dijual Rp 17.844 per kg, dan garam konsumsi Rp 11.263 per kg. Tepung terigu kemasan Rp 12.702 per kg dan tepung terigu curah Rp 9.513 per kg.

    Harga Cabai Rawit Merah

    Meski mengalami penurunan harga secara harian, cabai rawit merah terpantau masih dalam angka yang tinggi. Harga acuan penjualan (HAP) cabai rawit merah dipatok Rp 40.000-57.000 per kg.

    Harga cabai rawit merah di DKI Jakarta tembus Rp 94.000 per kg atau 64,91 persen dari HAP. Harga lebih tinggi tercatat di Kalimantan Tengah dengan Rp 105.000 per kg atau 85 persen diatas HAP. Bahkan, harga di Papua Barat Daya mencapai Rp 145.000 per kg atau 154,39 persen dari HAP nasional.

  • Harga Pangan Hari Ini (15/12): Cabai, Telur, hingga Bawang Turun

    Harga Pangan Hari Ini (15/12): Cabai, Telur, hingga Bawang Turun

    Bisnis.com, JAKARTA – Harga pangan hari ini, Senin (15/12/2025), sebagian besar mengalami penurunan secara rata-rata nasional. Adapun, harga pangan yang turun yaitu beras, cabai, daging, gula, bawang, telur hingga minyak goreng. 

    Menurut data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) per pukul 08.10 WIB, harga beras premium turun 1,45% menjadi Rp15.315 per kg dibandingkan hari sebelumnya. 

    Sementara harga beras medium turun sebesar 2,05% menjadi Rp13.256 per kg dan harga beras SPHP turun 1,28% menjadi Rp12.311 per kg.

    Komoditas pangan yang harganya juga turun yaitu bawang putih bonggol turun 6,16% menjadi Rp35.733 per kg dan bawang merah turun 5,85% menjadi Rp46.045 per kg. 

    Harga cabai merah keriting yang turun 2,30% menjadi Rp61.597 per kg, dan harga cabai rawit merah turun 3,52% menjadi Rp70.884 per kg. Harga cabai merah besar juga turun 9,58% menjadi Rp50.667 per kg.

    Di sisi lain, kedelai biji kering impor turun harganya 1,11% menjadi Rp10.681 per kg dan harga jagung tingkat peternak turun 7,26% menjadi Rp6.480 per kg. 

    Di samping itu, harga telur ayam ras turun 0,27% menjadi Rp31.373 per kg dan harga daging ayam ras turun 1,89% menjadi Rp39.173 per kg. 

    Selanjutnya, harga daging sapi murni turun 0,35% menjadi sebesar Rp135.083 per kg. Di sisi lain, harga gula konsumsi turun 1,14% menjadi Rp17.888 per kg. 

    Sementara itu, harga minyak goreng kemasan sederhana berada di angka Rp20.389 per liter atau turun 2,93% dari hari sebelumnya.

    Di sisi lain, harga tepung terigu curah turun 1,60% menjadi Rp9.587 per kg. Sedangkan, minyak goreng curah turun 3,03% menjadi Rp17.047 per liter.

    Berbagai jenis ikan seperti ikan kembung, ikan tongkol, dan ikan bandeng memiliki harga bervariasi. Harga ikan kembung hari ini yaitu Rp45.059 per kg atau naik 4,01%. 

    Sementara itu, harga ikan tongkol naik 3,43% menjadi Rp36.667 per kg dan ikan bandeng naik 1,76% menjadi Rp36.424 per kg.

  • ​Perumda Dharma Jaya Pastikan Stok Daging Aman Jelang Natal dan Tahun Baru

    ​Perumda Dharma Jaya Pastikan Stok Daging Aman Jelang Natal dan Tahun Baru

    Jakarta: Perumda Dharma Jaya memastikan bahwa stok daging untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 sudah aman. Bahkan, siap diningkatkan stok apabila terjadi lonjakan permintaan dari warga Jakarta.

    Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman mengatakan dalam setiap perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN), pihaknya selalu menyiapkan stok daging baik itu sapi, ikan dan ayam sesuai kebutuhan masyarakat. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, perusahaannya telah menyiapkan strategi jitu untuk mengamankan stok eksisting maupun cadangan.

    “Hingga hari ini, kami telah menyiapkan sekitar 1.000 ton daging sapi, 500 ton daging ayam dan lebih dari 300 ton ikan. Jumlah stok ini cukup untuk memenuhi kebutuhan Nataru sampai bulan Ramadan dan Idulfitri. Alhamdulillah, stok aman,” kata Raditya.

    Ia memperkirakan kebutuhan daging saat HBKN di DKI Jakarta, termasuk Nataru, tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya, yakni rata-rata mencapai 6.000 ton per bulan, atau mengalami peningkatan sekitar 10-15 persen dari hari-hari biasa.

    “Sudah terlihat ada peningkatan sangat signifikan dari hari biasa. Tanda peningkatan kebutuhan daging sudah terlihat. Namun, masyarakat tidak perlu khawatir, stok daging untuk Nataru aman,” ujarnya.

    Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan kebutuhan daging di Jakarta masih mengandalkan impor, termasuk dari Australia, sehingga kerja sama bisnis antarperusahaan (B2B) dan kontrak beli putus menjadi langkah strategis untuk menjaga keberlanjutan pasokan.

    Ia menilai, dengan kesiapan stok serta strategi penguatan jaringan suplai, Pemprov DKI Jakarta optimistis kebutuhan masyarakat, khususnya protein hewani dapat terpenuhi dengan baik dan stabilitas harga tetap terjaga.

    “Upaya tersebut menjadi bagian penting dalam memastikan ketahanan pangan Jakarta tetap kuat memasuki perayaan Natal dan Tahun Baru 2025,” terangnya.

    Karena itu, Eli mengimbau masyarakat tidak panic buying karena stok pangan di Kota Jakarta aman, meski terjadi lonjakan kebutuhan saat Nataru.

    “Akhir tahun ini, kondisi pangan strategis kita dalam kondisi relative cukup, seperti beras, telur, cabai, bawang merah dan bawang putih, gula, minyak goreng, daging ayam dan sapi. Jadi, masyarakat jangan panik buying karena stok aman hanya memang terjadi lonjakan kebutuhan karena memang Nataru. Itu pasti terjadi,” jelas Eli.

    Jakarta: Perumda Dharma Jaya memastikan bahwa stok daging untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 sudah aman. Bahkan, siap diningkatkan stok apabila terjadi lonjakan permintaan dari warga Jakarta.
     
    Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman mengatakan dalam setiap perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN), pihaknya selalu menyiapkan stok daging baik itu sapi, ikan dan ayam sesuai kebutuhan masyarakat. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, perusahaannya telah menyiapkan strategi jitu untuk mengamankan stok eksisting maupun cadangan.
     
    “Hingga hari ini, kami telah menyiapkan sekitar 1.000 ton daging sapi, 500 ton daging ayam dan lebih dari 300 ton ikan. Jumlah stok ini cukup untuk memenuhi kebutuhan Nataru sampai bulan Ramadan dan Idulfitri. Alhamdulillah, stok aman,” kata Raditya.

    Ia memperkirakan kebutuhan daging saat HBKN di DKI Jakarta, termasuk Nataru, tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya, yakni rata-rata mencapai 6.000 ton per bulan, atau mengalami peningkatan sekitar 10-15 persen dari hari-hari biasa.
     
    “Sudah terlihat ada peningkatan sangat signifikan dari hari biasa. Tanda peningkatan kebutuhan daging sudah terlihat. Namun, masyarakat tidak perlu khawatir, stok daging untuk Nataru aman,” ujarnya.
     
    Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan kebutuhan daging di Jakarta masih mengandalkan impor, termasuk dari Australia, sehingga kerja sama bisnis antarperusahaan (B2B) dan kontrak beli putus menjadi langkah strategis untuk menjaga keberlanjutan pasokan.
     
    Ia menilai, dengan kesiapan stok serta strategi penguatan jaringan suplai, Pemprov DKI Jakarta optimistis kebutuhan masyarakat, khususnya protein hewani dapat terpenuhi dengan baik dan stabilitas harga tetap terjaga.
     
    “Upaya tersebut menjadi bagian penting dalam memastikan ketahanan pangan Jakarta tetap kuat memasuki perayaan Natal dan Tahun Baru 2025,” terangnya.
     
    Karena itu, Eli mengimbau masyarakat tidak panic buying karena stok pangan di Kota Jakarta aman, meski terjadi lonjakan kebutuhan saat Nataru.
     
    “Akhir tahun ini, kondisi pangan strategis kita dalam kondisi relative cukup, seperti beras, telur, cabai, bawang merah dan bawang putih, gula, minyak goreng, daging ayam dan sapi. Jadi, masyarakat jangan panik buying karena stok aman hanya memang terjadi lonjakan kebutuhan karena memang Nataru. Itu pasti terjadi,” jelas Eli.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (FZN)

  • Harga Pangan Hari Ini Sabtu (13/12): Beras, Cabai, Bawang hingga Telur Turun

    Harga Pangan Hari Ini Sabtu (13/12): Beras, Cabai, Bawang hingga Telur Turun

    Bisnis.com, JAKARTA – Harga pangan hari ini sebagian besar mengalami penurunan secara rata-rata nasional. Adapun, harga pangan yang turun yaitu beras, cabai, bawang, telur hingga minyak goreng.

    Menurut data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Sabtu (13/12/2025) pukul 07.45 WIB, harga beras premium turun 1,55% menjadi Rp15.284 per kg dibandingkan hari sebelumnya. 

    Sementara harga beras medium yang turun sebesar 1,75% menjadi Rp13.285 per kg, dan harga beras SPHP turun 1,03% menjadi Rp12.339 per kg.

    Komoditas pangan yang harga nya juga turun yaitu bawang putih bonggol turun 6,52% menjadi Rp35.203 per kg dan bawang merah turun 6,32% menjadi Rp45.590 per kg.

    Harga cabai merah keriting yang turun 3,50% menjadi Rp60.562 per kg, dan harga cabai rawit merah turun 5,68% menjadi Rp69.014 per kg. Harga cabai merah besar juga turun 10,03% menjadi Rp50.600.

    Di sisi lain, kedelai biji kering impor turun harganya 3,54% menjadi Rp10.395 per kg dan harga jagung tingkat peternak turun 5,28% menjadi Rp6.624 per kg.

    Di samping itu, harga telur ayam ras turun 1,63% menjadi Rp30.761 per kg dan harga daging ayam ras turun 1,94% menjadi Rp38.929 per kg.

    Selanjutnya, harga daging sapi murni turun 1,66% menjadi sebesar Rp133.149 per kg. Di sisi lain, harga gula konsumsi turun 1,20% menjadi Rp17.792 per kg.

    Sementara itu, harga minyak goreng kemasan sederhana berada di angka Rp20.167 per liter atau naik 3,66% dari hari sebelumnya.

    Di sisi lain, harga tepung terigu curah turun 5,07% menjadi Rp9.210 per kg. Sedangkan, minyak goreng curah turun 3,32% menjadi Rp16.967 per liter.

    Berbagai jenis ikan seperti ikan kembung, ikan tongkol, dan ikan bandeng memiliki harga bervariasi. Harga ikan kembung hari ini yaitu Rp43.012 per kg atau turun 0,21% dari pekan sebelumnya.

    Sementara itu, harga ikan tongkol naik 0,89% menjadi Rp36.022 per kg dan ikan bandeng naik 2,44% menjadi Rp36.548 per kg.

  • Bagaimana Cara Mengelola Hasil Panen? Ini Beberapa Cara yang Dapat Dilakukan

    Bagaimana Cara Mengelola Hasil Panen? Ini Beberapa Cara yang Dapat Dilakukan

    YOGYAKARTA – Panen menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu oleh petani. Agar hasilnya tahan lama, pengolahan hasil panen harus diperhatikan dengan cermat. Lantas, bagaimana cara mengelola hasil panen dengan benar?

    Dikutip dari buku Sentuhan Teknik Nuklir dalam Aktivitas Industri oleh Muklis Akhadi, panen adalah rangkaian kegiatan pengambilan hasil budidaya berdasarkan umur tanaman ataupun hewan. Hasil budidaya tersebut akan diolah dan didistribusikan untuk memenuhi aspek kebutuhan pangan.

    Sebagian besar hasil panen tergolong dalam bahan organik dengan umur simpan yang singkat. Oleh sebab itu, petani perlu memahami cara mengelola hasil panen agar tahan lama.

    Bagaimana Cara Mengelola Hasil Panen?

    Diambil dari buku Fisiologi dan Teknologi Pasca Panen oleh Ali Zainal Abidin Alaydrus, pengolahan hasil panen menjadi cara alternatif untuk mengantisipasi hasil produksi yang melimpah.

    Pengolahan hasil panen dilakukan untuk memberikan nilai tambah pada produk budidaya dengan mengubahnya menjadi berbagai bentuk olahan. Dengan pengolahan yang tepat, kualitas dan daya saing produk di pasar internasional dapat meningkat, sehingga turut meningkatkan pendapatan dan perekonomian para petani.

    Cara mengolah hasil pangan dapat dilakukan dengan teknologi pangan. Teknologi pangan dapat mencakup beberapa aktivitas, misalnya fermentasi, pengeringan, pembekuan, penggulaan, hingga pengalengan. Di bawah ini adalah beberapa cara mengolah hasil panen agar lebih awet dan mengandung nilai jual tinggi.

    Pengeringan

    Teknik pengolahan hasil panen yang paling banyak dilakukan yaitu pengeringan. Pengeringan dilakukan untuk mengurangi kadar air dalam produk, sehingga akan memperpanjang umur simpan dan mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur yang dapat menyebabkan kerusakan produk.

    Proses pengeringan biasanya dilakukan dengan dua cara, yaitu pengeringan alami dengan sinar matahari atau pengeringan mesin menggunakan oven atau dehydrator. Hasil pengeringan dapat berbentuk bubuk atau buah dan sayur kering.

    Beberapa contoh hasil pangan yang dapat diolah dengan teknik pengeringan antara lain sale pisang, kismis, bawang putih, cabai, jahe, kunyit, dan rempah-rempah yang lain.

    Penggulaan

    Teknik pengolahan hasil panen lain yang sering dilakukan yaitu penggulaan. Penggulaan termasuk cara pengolahan panen yang dilakukan dengan menambahkan gula ke dalam produk untuk memperpanjang umur simpan dan menambah rasa manis.

    Penggulaan biasanya diterapkan pada buah-buahan, misalnya strawberry, jeruk, cheri, hingga buleberry.

    Fermentasi

    Fermentasi adalah proses pengolahan produk pangan yang melibatkan mikroorganisme agar lebih tahan lama. Fermentasi umumnya dilakukan pada tanaman budidaya yang mudah rusak, misalnya buah-buahan, sayuran, atau olahan susu.

    Proses fermentasi melibatkan aksi mikroorganisme misalnya bakteri, jamur, atau ragi pada bahan mentah untuk mengubah senyawa kimia tertentu menjadi senyawa yang lebih bergizi, beraroma dan mempunyai daya tahan lebih baik.

    Contoh fermentasi dapat kita temukan pada produk makanan seperti tape, acar, kimchi  sayuran seperti acar atau kimchi, keju dan wine.

    Pembekuan

    Proses pembekuan dilakukan dengan memasukkan produk ke dalam lemari pendingin dengan suhu di bawah titik beku. Tujuan pembekuan yaitu memperpanjang umur simpan dan kualitas produk.

    Kandungan air pada sayuran dan buah yang dibekukan akan berkurang sebab air sudah berubah menjadi kristal es. Proses ini akan mencegah bakteri dan enzim yang dapat memicu pembusukan.

    Beberapa hasil pangan yang dapat diolah dengan teknik pembekuan antara lain buah-buahan dan sayur.

    Pengalengan

    Pengalengan adalah teknik pengolahan hasil panen yang banyak dilakukan untuk tujuan impor. Teknik ini dapat mencegah pembusukan pada buah dan sayur sehingga nilai gizi pada makanan dapat dipertahankan.

    Hasil panen yang sering diawetkan dengan teknik pengalengan biasanya berupa sayuran dan buah. Misalnya frozen vegetable (kacang polong, wortel, dan kentang), saus tomat, dan acar timun.

    Demikianlah ulasan mengenai bagaimana cara mengelola hasil panen dengan tepat​​. Semoga bermanfaat. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.

  • Harga Cabai Rawit Merah Sentuh Rp 80.700 per Kg Jelang Akhir Pekan

    Harga Cabai Rawit Merah Sentuh Rp 80.700 per Kg Jelang Akhir Pekan

    Liputan6.com, Jakarta – Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola Bank Indonesia merilis sejumlah harga pangan komoditas. Pada Jumat pagi, (12/12/2025), harga cabai rawit merah tembus Rp 80.700 per kilogram (kg) dan telur ayam ras Rp 32.650 per kg.

    Selain itu, harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional yakni harga bawang merah Rp 52.500 per kg dan harga bawang putih di harga Rp 39.900 per kg pada Jumat pagi, berdasarkan data PIHPS, seperti dikutip dari Antara, Jumat pekan ini.

    Lalu beras kualitas bawah I di harga Rp14.350 per kg, begitu pun beras kualitas bawah II Rp14.350 per kg. Sedangkan beras kualitas medium I Rp15.900 per kg, dan beras kualitas medium II di harga Rp15.750 per kg.

    Kemudian beras kualitas super I di harga Rp17.100 per kg, dan beras kualitas super II Rp16.600 per kg. Selanjutnya, PIHPS mencatat harga cabai merah besar mencapai Rp58.900 per kg, cabai merah keriting Rp65.400 per kg, dan cabai rawit hijau Rp60.400 per kg.

    Kemudian, daging ayam ras di harga Rp41.000 per kg, daging sapi kualitas I Rp141.050 per kg, daging sapi kualitas II di harga Rp133.050 per kg.

    Harga komoditas berikutnya yakni gula pasir kualitas premium tercatat Rp19.800 per kg, gula pasir lokal Rp18.150 per kg.

    Sementara itu, minyak goreng curah di harga Rp18.800 per liter, minyak goreng kemasan bermerek I di harga Rp22.450 per liter, serta minyak goreng kemasan bermerek II di harga Rp21.500 per liter.

  • Harga Pangan Hari Ini 11 Desember: Harga Beras Turun, Cabai Rawit Naik

    Harga Pangan Hari Ini 11 Desember: Harga Beras Turun, Cabai Rawit Naik

    Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan harga pangan secara rata-rata nasional di Indonesia terpantau beragam pada Rabu (11/12/2025) hari ini dibandingkan dengan hari sebelumnya.

    Berdasarkan laman panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pukul 07.25 WIB, harga rata-rata beras premium di Tanah Air turun 1,53% menjadi Rp15.273 per kilogram dibandingkan kemarin.

    Harga beras medium juga turun 2,87% ke Rp13.119 per kilogram, sedangkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Perum Bulog lebih murah 0,95% ke Rp12.330 per kilogram.

    Komoditas lainnya seperti jagung peternak turun 5,31% ke Rp6.530 per kilogram, serta kedelai biji kering impor turun 1,72% menjadi Rp10.604 per kilogram. Sementara itu, bawang merah turun 5,66% ke Rp45.526 per kilogram, sedangkan bawang putih bonggol juga lebih murah 4,68% ke Rp35.860 per kilogram.

    Harga aneka cabai bergerak beragam. Cabai merah keriting turun 3,55% ke Rp60.492 per kilogram, cabai merah besar turun 10,11% ke Rp50.023 per kilogram, dan cabai rawit merah naik 0,52% menjadi Rp73.714 per kilogram.

    Sementara itu, harga daging sapi murni turun 3,10% menjadi Rp130.644 per kilogram. Harga daging ayam ras turun 0,29% ke Rp39.671 per kilogram, sedangkan harga telur ayam ras turun 0,02% menjadi Rp31.224 per kilogram.

    Lebih lanjut, gula konsumsi terpantau turun 1,42% ke Rp17.786 per kilogram, garam konsumsi naik 0,57% ke Rp11.505 per kilogram, tepung terigu curah turun 2,40% ke Rp9.474 dan tepung terigu kemasan turun 4,83% ke Rp12.300.

    Untuk minyak goreng, harga kemasan dan curah masing-masing turun 2,25% dan turun 6,12% menjadi Rp20.475 dan Rp16.556 per liter. Sementara itu, Minyakita turun 3,85% menjadi Rp16.881 per liter.

    Perubahan harga juga terjadi pada daging kerbau segar lokal yang turun 0,60% ke Rp140.000 per kilogram, serta daging kerbau beku impor yang turun 10,30% ke Rp96.250 per kilogram.

    Adapun, harga komoditas ikan bergerak turun. Ikan kembung turun 5,12% ke Rp41.035 per kilogram, ikan tongkol turun 2,02% ke Rp34.903 per kilogram, sedangkan ikan bandeng turun 4,71% menjadi Rp34.000 per kilogram.

  • Harga Pangan Makin Mahal Jelang Nataru, Ikappi Soroti Minyakita di Atas HET

    Harga Pangan Makin Mahal Jelang Nataru, Ikappi Soroti Minyakita di Atas HET

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga sejumlah komoditas pangan mulai merangkak naik di berbagai pasar tradisional menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kenaikan terjadi pada beras premium, cabai, bawang, hingga minyak goreng Minyakita.

    Sekretaris Jenderal Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Reynaldi Sarijowan mengatakan harga pangan yang meningkat kali ini mencakup berbagai komoditas penting.

    Reynaldi menuturkan per 3 Desember 2025, beras medium terpantau relatif stabil, namun beras premium masih berada di level tinggi sekitar Rp15.500–Rp15.600 per kilogram.

    Komoditas cabai juga menjadi salah satu kelompok yang paling mengalami lonjakan. Cabai merah keriting tercatat di harga Rp65.000 per kilogram, cabai rawit Rp69.000 per kilogram, dan cabai merah TW dibanderol Rp68.000 per kilogram.

    Reynaldi menilai lonjakan ini terjadi seiring semakin dekatnya momentum Nataru yang biasanya meningkatkan permintaan.

    “Cabai-cabaian ini mengalami lonjakan, tentu mengingat beberapa pekan lagi kita akan memasuki Natal dan Tahun Baru,” kata Reynaldi kepada Bisnis, dikutip Minggu (7/12/2025).

    Senada, bawang putih mulai bergerak ke kisaran Rp40.000 per kilogram dan bawang merah mencapai Rp49.000 per kilogram. Sementara itu, harga ayam masih stagnan di kisaran Rp40.000 per kilogram, sedangkan telur berada pada rentang Rp30.500–Rp31.000 per kilogram. Untuk gula pasir juga berada di kisaran Rp18.000 per kilogram.

    Namun, Reynaldi menyebut minyak goreng Minyakita masih menjadi sorotan lantaran harganya masih berada di atas harga eceran tertinggi (HET). Adapun minyak goreng curah ikut bergerak naik ke level Rp19.000 per liter.

    “Minyakita ini yang menurut kami menjadi sorotan karena harganya masih di atas HET yang seharusnya Rp15.700 per liter sekarang di Rp17.850 per liter,” ujarnya.

    Menurutnya, belum turunnya harga minyak goreng Minyakita mengindikasikan adanya persoalan pada rantai tata niaga, baik dari sisi pasokan maupun regulasi yang berlaku.

    Ikappi pun mempertanyakan mengapa harga Minyakita masih di atas HET, padahal pemerintah telah merevisi aturan terkait. Menurutnya, ketersediaan minyak goreng nasional yang melimpah seharusnya menjadikan harga lebih stabil.

    Di sisi lain, Reynaldi menuturkan gangguan logistik di Sumatra menjadi tantangan tambahan dalam distribusi komoditas pangan.

    Adapun, Ikappi tengah memetakan sejumlah kabupaten/kota yang terdampak kerusakan infrastruktur seperti putusnya jembatan, sehingga jalur darat tidak dapat dilalui.

    Dia menuturkan, kondisi ini menghambat pasokan ke wilayah Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, kecuali untuk makanan jadi yang bisa dikirim melalui jalur udara. Imbasnya, distribusi kebutuhan pokok, terutama komoditas pangan segar, masih sulit menjangkau sejumlah pasar di daerah tersebut.

  • Daftar Makanan Terbaik untuk Kesehatan Ginjal, Ada Sering Dikonsumsi Orang RI

    Daftar Makanan Terbaik untuk Kesehatan Ginjal, Ada Sering Dikonsumsi Orang RI

    Jakarta

    Ginjal bekerja tanpa henti menyaring limbah dan menjaga keseimbangan cairan, mineral, serta elektrolit dalam tubuh. Organ kecil berbentuk kacang ini memfilter sekitar sekitar setengah cangkir darah setiap menit, lewat jutaan nefron di dalamnya.

    Peran ginjal begitu vital, sehingga pola makan sangat berpengaruh pada fungsinya. Terutama bagi orang dengan risiko tinggi, seperti orang dengan diabetes dan hipertensi.

    Ahli gizi Catalina Ruz Gatica, Mss, RDN, LDN, menjelaskan bahwa nutrisi berperan penting dalam menjaga ginjal tetap optimal, tanpa perlu ‘detoks’ atau metode pembersihan ekstrem. Ia menyebut ada sejumlah makanan yang bisa membantu meringankan kerja ginjal dan melindunginya dalam jangka panjang.

    1. Sayuran Hijau Tua

    Sayuran hijau tua kaya antioksidan, vitamin C, E, dan K, serta mineral seperti kalsium, magnesium, kalium, dan zat besi. Menurut Ruz Gatica, nutrisi ini membantu mengurangi peradangan dan mencegah kerusakan oksidatif yang dapat terjadi saat ginjal bekerja terlalu keras.

    2. Buah Ceri

    Buah ceri yang sering ditemukan pada kue tart ternyata dapat mendukung tekanan darah tetap sehat, faktor penting untuk menjaga pembuluh kecil di ginjal tetap berfungsi optimal. Buah ini kaya vitamin A dan antioksidan yang dikaitkan dengan penurunan tekanan darah, sehingga cocok untuk diet ramah ginjal.

    3. Tahu

    Tahu menjadi sumber protein nabati unggulan bagi yang ingin mengurangi beban kerja ginjal. Makanan yang sering dikonsumsi warga Indonesia ini bisa dijadikan pengganti sebagai porsi daging, tanpa harus menghilangkan konsumsi daging sepenuhnya.

    “Protein nabati membantu pH tubuh agar tidak terlalu asam,” ujar Ruz Gatica, dikutip dari Eating Well.

    4. Bawang Putih

    Bawang putih dikenal sebagai antiinflamasi alami. Ruz Gatica menjelaskan bahwa bawang putih dapat membantu menurunkan tekanan darah dan melawan kerusakan oksidatif, dua hal yang sangat penting untuk mencegah penyakit ginjal.

    BACA JUGA:

    5. Ikan Berlemak

    Dikutip dari Cnet, ikan berlemak seperti tuna, salmon, atau trout mengandung protein dan omega-3 yang membantu menurunkan trigliserida serta tekanan darah.

    Namun, orang dengan penyakit ginjal kronis perlu memeriksa kadar fosfor dan kalium pada jenis ikan tertentu dan berkonsultasi dengan dokter sebelum mengatur konsumsi.

    6. Paprika

    Paprika termasuk sayuran rendah kalium dengan kandungan vitamin B6, B9, C, K, serta antioksidan. Sayuran ini bisa dimakan mentah, dipanggang, atau ditambahkan ke berbagai hidangan.

    7. Kembang Kol

    Kembang kol kaya vitamin C, B6, B9, K, serta serat. Selain itu, sayuran ini mengandung senyawa yang membantu tubuh menetralisir racun.

    Namun, karena mengandung kalium dan fosfor, orang dengan penyakit ginjal kronis mungkin perlu membatasi porsinya.

    8. Putih Telur

    Putih telur menjadi pilihan protein yang aman untuk orang dengan masalah ginjal. Terutama orang dengan penyakit ginjal kronis stadium lanjut atau pasien yang menjalani dialisis.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/kna)

  • PIHPS: Harga cabai rawit Rp72.700/kg, telur ayam Rp32.350/kg

    PIHPS: Harga cabai rawit Rp72.700/kg, telur ayam Rp32.350/kg

    Jakarta (ANTARA) – Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola Bank Indonesia mencatat harga pangan komoditas cabai rawit merah mencapai Rp72.700 per kilogram (kg), sedangkan telur ayam ras Rp32.350 per kg.

    Berdasarkan data dari PIHPS yang dilansir di Jakarta, Sabtu, pukul 08.10 WIB, selain cabai rawit merah dan telur ayam ras, tercatat harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional lainnya, yakni bawang merah Rp49.250 per kg, lalu bawang putih di harga Rp39.700 per kg.

    Selain itu, beras kualitas bawah I di harga Rp14.350 per kg, beras kualitas bawah II Rp14.300 per kg. Sedangkan beras kualitas medium I Rp15.850 per kg, dan beras kualitas medium II di harga Rp15.700 per kg.

    Lalu, beras kualitas super I di harga Rp17.050 per kg, dan beras kualitas super II Rp16.600 per kg.

    Selanjutnya, PIHPS mencatat harga cabai merah besar mencapai Rp58.100 per kg, cabai merah keriting Rp62.900 per kg, dan cabai rawit hijau Rp54.050 per kg.

    Kemudian, daging ayam ras di harga Rp40.550 per kg, daging sapi kualitas I Rp141.050 per kg, daging sapi kualitas II di harga Rp132.950 per kg.

    Harga komoditas berikutnya yakni gula pasir kualitas premium tercatat Rp19.800 per kg, gula pasir lokal Rp18.100 per kg.

    Sementara itu, minyak goreng curah di harga Rp18.750 per liter, minyak goreng kemasan bermerek I di harga Rp22.450 per liter, serta minyak goreng kemasan bermerek II di harga Rp21.450 per liter.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.