Produk: batubara

  • Sosok Bambang Gatot Ariyono, Eks Pejabat ESDM yang Divonis 4 Tahun Penjara di Kasus Korupsi Timah – Halaman all

    Sosok Bambang Gatot Ariyono, Eks Pejabat ESDM yang Divonis 4 Tahun Penjara di Kasus Korupsi Timah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Eks Dirjen Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono divonis 4 tahun penjara dan denda Rp 500 juta dalam kasus  korupsi tata niaga timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015-2022.

    Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat menyatakan Bambang Gatot Ariyono bersalah dalam kasus korupsi timah yang disebut merugikan negara Rp 300 triliun.

    Diketahui Bambang didakwa melanggar Pasal 3 jo Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

    Hal yang memberatkan hukumannya, karena Bambang dinilai tidak membantu pemerintah dalam program pemberantasan korupsi.

    Selain itu, terdakwa dinilai tidak merasa bersalah atas perbuatannya.

    Sementara itu, hal yang meringankan hukuman terdakwa, di antaranya karena dia belum pernah dipidana.

    “Bersikap sopan di persidangan,” kata Hakim Ketua Fajar Kusuma Aji saat membacakan putusan di ruang sidang Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Senin (5/5/2025).

    Vonis hakim untuk Bambang Gatot Ariyono lebih rendah dari tuntutan jaksa penuntut umum.

    Bambang Gatot Ariyono, sebelumnya dituntut 8 tahun penjara dan membayar denda Rp 750 juta, serta membayar uang pengganti Rp 60 juta.

    Peran Bambang Gatot Ariyono di Kasus Timah

    Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Kuntadi sebelumnya mengungkap peran Bambang Gatot Aryono dalam kasus korupsi timah.

    Bambang Gatot Aryono, disinyalir mengabaikan prosedur untuk mengubah Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) tahun 2019 menjadi 68 ribu metrik ton, atau 100 persen lebih dari semula.

    “Diubah dengan mengabaikan prosedur yang benar menjadi 68 ribu metrik ton, naik 100 persen lebih,” kata Kuntadi dalam jumpa pers, Rabu (29/5/2024).

    Bambang Gatot Ariyono menjadi orang ke 22 yang terjerat dalam kasus Timah.

    Sosok Bambang Gatot Ariyono

    Bambang Gatot Ariyono lahir di Blora, Jawa Tengah pada 9 April 1960.

    Sebelum menjadi Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bambang Gatot Ariyono diketahui pernah menempati sejumlah posisi strategis di Kementerian ESDM.

    Tercatat ia pernah menempati jabatan Kasubdit Pengembangan Layanan Bisnis pada 2001-2006.

    Kemudian ia dipercaya menjadi Kasubdit Pengembangan Investasi, Kerja sama Mineral dan Panas Bumi pada 2006-2008.

    Selanjutnya ia menjabat sebagai Kepala Bisnis Mineral dan Batubara kementerian ESDM pada 2008-2013.

    Posisinya kian moncer, ia dipercaya menjadi Staf Ahli Kementerian ESDM bidang Ekonomi dan Keuangan pada 2014-2015.

    Selanjutnya ia menjabat menjadi Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM sejak 6 Mei 2015 hingga purna tugas pada 1 Mei 2020.

    Ia merupakan lulusan Fakultas Teknik Geologi Universitas Pembangunan Nasional-Veteran Yogyakarta pada 1987.

    Kemudian ia melanjutkan pendidikannya pada program Magister Manajemen dari IPWI Jakarta pada tahun 1997 dan berhasil meraih gelar Doktor dari Ecola Nationale Mines De Paris pada tahun 2002.

    (Tribunnews.com/ adi suhendi/ ibriza)

  • Petani Kalbar Ubah ‘Nasib’ Lewat Program Restorasi Gambut, Alam Sehat Pendapatan Meningkat – Halaman all

    Petani Kalbar Ubah ‘Nasib’ Lewat Program Restorasi Gambut, Alam Sehat Pendapatan Meningkat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Para petani di Kalimantan Barat mulai meninggalkan metode lama dan beralih ke teknik pertanian yang lebih ramah iklim. Perubahan ini terjadi berkat program restorasi gambut yang digagas Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Indonesia dengan dukungan UNOPS.

    Dampaknya nyata. Kebakaran lahan dapat dicegah, sekolah-sekolah terselamatkan, pendapatan petani melonjak hingga 50 persen, dan kondisi gambut yang lebih sehat turut menekan emisi gas rumah kaca.

    Sejak diluncurkan pada tahun 2019, program yang mencakup pelatihan untuk warga desa dan peningkatan infrastruktur kritis, secara dramatis mengurangi risiko kebakaran dan membekali penduduk pada 121 desa di Kalimantan Barat pesisir dengan keterampilan dan sumber daya baru untuk komunitas mereka.

    Bertani Tanpa Membakar

    “Kami belajar bagaimana mengolah tanah tanpa membakar semak dan sisa tanaman dan sekaligus menemukan cara menanam tanaman yang dapat kami jual dengan harga lebih tinggi,” kata Suprapto, seorang petani di desa Limbung yang terletak tepat di selatan Pontianak, ibu kota provinsi.

    “Pelatihan yang kami terima membuat segalanya begitu sederhana,” kata Sumi, yang memimpin kelompok petani perempuan di Jongkat. “Berkat riset pasar oleh BRGM dan mitranya, kami juga belajar tanaman apa yang seharusnya kami tanam untuk mendapatkan uang.”

    PROGRAM RESTORASI GAMBUT – Terong bukan hanya jadi hidangan lezat, tapi juga sumber penghasilan penting bagi petani gambut di Jongkat, Kalimantan Barat. Melalui intervensi BRGM, sebagian besar lahan gambut di sekitar Limbung kembali lembab, memungkinkan para petani menanam sayuran seperti mentimun, tomat, cabai, dan terong. (UNIC Jakarta)

    Limbung dan Jongkat terletak di lahan gambut, lahan basah yang tanahnya sebagian besar terdiri dari bahan organik yang berasal dari sisa-sisa tanaman yang mati dan membusuk. Dalam kondisi geologis tertentu, gambut akhirnya berubah menjadi batubara.

    Sama seperti lapisan batubara, lahan gambut menyimpan jumlah karbon dioksida yang sangat besar dan berpotensi terbakar. Kebakaran tidak hanya menghancurkan desa dan mata pencaharian petani, tetapi juga melepaskan jumlah karbon dioksida yang substansial.

    Pembakaran semak untuk membersihkan lahan dan sisa tanaman setelah panen menyebabkan 245 kebakaran di daerah sekitar Limbung pada tahun 2021. Angka yang besar mengingat pada tahun 2009 pemerintah melarang petani membakar lahan gambut. “Tetapi saat itu kami tidak mengetahui metode pertanian lain, kami tidak memiliki pilihan,” jelas Suprapto.

    Gambut yang Kembali

    Terong adalah makanan lezat dan tanaman komersial bagi para petani gambut di Jongkat, Kalimantan Barat.

    Melalui intervensi BRGM, sebagian besar lahan gambut di sekitar Limbung kembali lembab, memungkinkan para petani menanam sayuran seperti mentimun, tomat, cabai, dan terong.

    “Pertanian hortikultura benar-benar menguntungkan,” ujar Suprapto. “Pendapatan warga desa yang menjadi bagian dari program ini meningkat setengahnya.”

    Untuk pendapatan tambahan, kata Suprapto, dalam waktu setahun dapat membantu keluarga untuk merenovasi rumah mereka, membeli sepeda motor baru, dan membiayai pendidikan anak-anak mereka.

    Di Jongkat, para petani lokal mengidentifikasi tanaman apa yang paling cocok untuk lahan mereka dan untuk bertani tanpa membakar, dengan dukungan dari BRGM dan organisasi non-pemerintah (LSM) yang dilibatkan oleh UNOPS sebagai bagian dari proyek yang didanai oleh Pemerintah Norwegia.

    Sekitar 20 keluarga mendapatkan pelatihan tentang bertani tanpa membakar dan penggunaan pupuk alami, dan sekarang mereka menunjukkan metode tersebut kepada teman dan keluarga di komunitas lain. “Ada gurauan bahwa baiknya menikahi seseorang dari Jongkat karena Anda akan belajar cara pertanian yang lebih menguntungkan,” kata Sumi dengan senyum.

    Memblokir Kanal, Menyimpan Air

    Melatih warga desa dalam metode bertani tanpa membakar sangat penting untuk menjadikan desa-desa pesisir Kalimantan Barat lebih berkelanjutan. Sama pentingnya adalah meningkatkan infrastruktur irigasi untuk mempertahankan air hujan di lahan gambut.

    Penghalang kanal membantu menyimpan air di daerah lahan gambut selama musim kemarau, menjaga tanah tetap lembab.

    UNOPS menyediakan desain dan pendanaan untuk pembangunan beberapa penghalang kanal percobaan – struktur beton yang menyimpan air di kanal yang melintasi daerah tersebut, membuatnya tersedia sepanjang tahun untuk pemadam kebakaran dan irigasi.

    Irigasi yang lebih baik mencegah tanah retak, mengering, dan membusuk, sehingga mengurangi jumlah karbon dioksida yang dilepaskan ke atmosfer. Restorasi gambut juga melibatkan penghijauan daerah tersebut, yang pada gilirannya menjaga tanah tetap lembab dan mengurangi kemungkinan kebakaran dan pelapukan.

    Dengan pendanaan Pemerintah dan desain berdasarkan model UNOPS, BRGM dan mitranya telah membangun 179 penghalang kanal di 27 desa di daerah tersebut.

    BRGM, dengan dukungan dari UNOPS, Kementerian Kehutanan, dan pihak-pihak lainnya, telah melaksanakan proyek-restorasi di 852 desa di Kalimantan, Papua, dan Sumatera. Namun, ribuan lainnya masih memerlukan perhatian.

    “Hasilnya bagus, namun belum cukup,” kata Raharjo.

    Manajer Pelaksana di UNOPS Indonesia, Akira Moretto, mengungkap bahwa keterlibatan komunitas menjadi kunci kesuksesan di setiap tahap.

    “Memantau kebakaran sulit. Memberikan peluang kepada masyarakat dalam bertani tanpa membakar adalah cara yang jauh lebih efektif dalam melindungi lahan gambut serta melawan perubahan iklim sekaligus meningkatkan mata pencaharian. Ini memerlukan komitmen jangka panjang dari semua pihak,” katanya.

    Artikel ini merupakan hasil kerja sama United Nations Indonesia dengan Tribunnews. Untuk informasi lengkap, kunjungi laman resmi UN Indonesia.

  • Samindo Catat Kenaikan Laba 501% di Kuartal I-2025

    Samindo Catat Kenaikan Laba 501% di Kuartal I-2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Samindo Resources Tbk mencatat laba bersih sebesar US$3,8 juta pada kuartal I-2025, ini meningkat 501% dibandingkan US$0,64 juta pada kuartal I-2024. Kenaikan laba bersih ini didorong oleh peningkatan efisiensi operasional dan kenaikan volume produksi.

    Sepanjang kuartal I-2025, Samindo membukukan pendapatan sebesar US$40,9 juta, meningkat 3% dari US$39,6 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan pendapatan terutama berasal dari segmen overburden removal & coal getting yang naik 5% menjadi US$21,8 juta dan coal hauling naik 11% menjadi US$10,3 juta.

    Corporate Secretary Samindo Resource, Ahmad Zaki menyatakan, terus mengoptimalkan kinerja operasional dengan menjaga produktivitas tinggi sekaligus melakukan efisiensi biaya, termasuk penghematan melalui perpanjangan penggunaan umur ban kendaraan alat berat. “Upaya ini memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan margin laba,” melalui siaran pers yang diterima, Senin (5/5/2025).

    Ahmad Zaki menambahkan, pihaknya berhasil mengamankan perpanjangan kontrak strategis dengan KIDECO selama lima tahun ke depan. “Keberhasilan ini mencerminkan kepercayaan berkelanjutan dari klien utama kami dan komitmen kami untuk memberikan layanan berkualitas tinggi secara konsisten,”

    Dari sisi operasional, volume overburden removal tercatat sekitar 7,7 juta bcm pada kuartal I 2025, cukup stabil dibandingkan kuartal I 2024. Meskipun volume coal getting sedikit turun menjadi 1,3 juta ton, peningkatan signifikan sebesar 12% pada coal hauling menjadi 5,8 juta ton menunjukkan keberhasilan optimalisasi armada dan logistik kami.

    Dengan hasil kinerja positif ini, Samindo Resources optimis menghadapi tantangan pasar batubara global dengan strategi operasional yang fokus pada efisiensi dan diversifikasi bisnis.

    (pgr/pgr)

  • Cerobong Asap Sudah Terpasang, Vatikan Bersiap Pilih Paus Baru

    Cerobong Asap Sudah Terpasang, Vatikan Bersiap Pilih Paus Baru

    Jakarta, CNBC Indonesia – Vatikan telah memulai persiapan untuk memilih Paus baru. Hal ini ditandai dengan pemasangan cerobong asap khusus konklaf di Kapel Sistina, Jumat (2/5/2025) waktu setempat.

    Dilansir The Associated Press, petugas pemadam kebakaran Vatikan terlihat berada di atap Kapel Sistina, memasang cerobong asap, untuk momen penting konklaf pada 7 Mei.

    Setelah setiap dua putaran pemungutan suara di Kapel Sistina, surat suara para kardinal akan dibakar dalam tungku khusus untuk menunjukkan hasil pemilihan Paus kepada dunia luar.

    Bila tidak ada Paus yang terpilih, surat suara dicampur dengan kartrid yang berisi kalium perklorat, antrasena (komponen tar batubara), dan sulfur untuk menghasilkan asap hitam.

    Namun jika ada pemenang yang terpilih menjadi Paus baru, surat suara yang terbakar dicampur dengan kalium klorat, laktosa, dan resin kloroform untuk menghasilkan asap putih.

    Pemasangan cerobong asap untuk konklaf dilakukan saat para kardinal telah tiba di Vatikan untuk satu hari lagi diskusi prakonklaf tentang kebutuhan Gereja Katolik ke depannya dan tipe paus yang dibutuhkan untuk menjalankannya.

    Pemilihan terakhir Paus di Vatikan terjadi pada 13 Maret 2013 silam. Saat itu, asap putih keluar dari cerobong asap pada pemungutan suara kelima, dan Kardinal Jorge Mario Bergoglio diperkenalkan kepada dunia sebagai Paus Fransiskus beberapa waktu kemudian dari balkon Basilika Santo Petrus.

    Fransiskus, merupakan Paus dai Amerika Latin pertama dalam sejarah. Ia meninggal pada 21 April 2025 saat mencapai usia 88 tahun.

    (hsy/hsy)

  • Mensesneg Telepon Dirut PLN Gegara Listrik Pulau Bali Padam

    Mensesneg Telepon Dirut PLN Gegara Listrik Pulau Bali Padam

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi melakukan gerak cepat merespons peristiwa pemadaman listrik yang terjadi di Pulau Bali pada Jumat (2/5/2025) sore. Ia pun langsung melakukan sambungan telepon dengan Direktur Utama PLN (Persero) Darmawan Prasodjo.

    Dalam video yang dibagikan, terlihat Prasetyo mengenakan pakaian batik sembari memegang teleponnya. Sambungan telepon itu dilakukan dengan mengaktifkan fitur loud speaker sehingga terdengar lawan bicaranya.

    “Yang penting untuk pelayanan umum diprioritaskan pak,” kata Prasetyo.

    Kemudian, Darmawan menjawab bahwa layanan umum seperti terminal, rumah sakit, dan bandara sudah dialiri listrik. Meski ada beberapa wilayah lagi yang masih padam.

    “Tinggal yang 400 ini pembangkit batubara itu agak lama pak menteri karena harus masak air. Mungkin 5-6 jam lagi,” ujar Prasetyo.

    Lebih lanjut, dia juga mengapresiasi penanganan dan respons cepat yang dilakukan oleh PLN.

    “Njih, yang penting responsnya sudah luar biasa dalam 35 (45) menit sudah diaktifkan kembali. Sekali lagi sampaikan terima kasih atas nama pemerintah atas nama presiden untuk teman-teman di lapangan. Pahlawan tanpa tanda jasa juga PLN ini,” kata Prasetyo.

    Mengutip keterangan resmi Kementerian Sekretaris Negara, dari laporan yang dihimpun, pemadaman listrik terjadi akibat gangguan pada kabel laut yang menghubungkan sistem kelistrikan Pulau Jawa dan Bali. Gangguan tersebut menyebabkan trip pada seluruh pembangkit listrik di sistem Bali, sehingga memicu pemadaman luas di sejumlah wilayah.

    Wilayah terdampak mencakup Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar, dan Tabanan. Beberapa fasilitas strategis seperti rumah sakit dan bandara sempat terganggu, namun langsung menjadi prioritas utama dalam proses pemulihan.

    “Dalam waktu sekitar 45 menit, jajaran PLN berhasil memulihkan sebagian besar pasokan listrik di Bali. Pemulihan masih terus dilakukan secara bertahap, dengan tetap mengutamakan stabilitas dan keselamatan sistem,” jelas Prasetyo, dalam keterangan resmi.

    Mewakili Presiden, Mensesneg juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan yang terjadi. Di saat yang sama, ia juga memberikan apresiasi kepada seluruh tim PLN yang telah bekerja cepat, tangguh, dan profesional di tengah kondisi darurat.

    “Atas nama Presiden dan pemerintah, kami menyampaikan terima kasih atas dedikasi dan komitmen rekan-rekan PLN di lapangan. Pemerintah terus memantau proses pemulihan secara intensif dan akan memastikan bahwa layanan publik kembali berjalan normal secepat mungkin,” tururnya.

    (miq/miq)

  • Bauksit Jadi Kunci Hilirisasi Mineral, Pemerintah dan Pelaku Usaha Akselerasi Industri Alumina – Halaman all

    Bauksit Jadi Kunci Hilirisasi Mineral, Pemerintah dan Pelaku Usaha Akselerasi Industri Alumina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah memperkuat fondasi hilirisasi mineral melalui optimalisasi komoditas bauksit yang dinilai strategis dalam peta pengembangan industri nasional.

    Dengan cadangan besar dan struktur pasar yang terus bertumbuh, bauksit disebut berperan penting sebagai penggerak nilai tambah dalam negeri.

    Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Tri Winarno, menjelaskan bahwa kebijakan larangan ekspor bijih bauksit serta penetapan Harga Patokan Mineral (HPM) bukan sekadar instrumen fiskal, melainkan implementasi nyata dari amanat Undang-Undang Minerba.

    “UU No. 3 Tahun 2020 secara tegas mewajibkan peningkatan nilai tambah melalui pengolahan dan pemurnian. Larangan ekspor bijih bauksit sejak Juni 2023 bukan keputusan mendadak, tapi bagian dari transisi yang disiapkan sejak lama,” kata Tri dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XII DPR RI, Rabu (30/4).

    Tri memaparkan, cadangan bauksit Indonesia tergolong besar. Pada 2022, produksi bijih bauksit nasional sempat menyentuh 31,8 juta ton. Namun setelah kebijakan larangan ekspor diberlakukan, produksi menurun menjadi 19,8 juta ton di 2023, dan 16,8 juta ton pada 2024. Meski begitu, ESDM optimistis angka ini akan kembali meningkat seiring masuknya proyek-proyek hilirisasi baru yang telah mendekati tahap operasional.

    Salah satu entitas yang telah menyiapkan ekosistem hilirisasi secara terintegrasi adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM). Direktur Utama ANTAM, Niko Kanter, menjelaskan bahwa pihaknya terus berkomitmen memperkuat rantai nilai bauksit, dari hulu hingga ke produk alumina.

    “ANTAM telah mencatatkan produksi bauksit sebesar 1,3 juta wet metric ton (WMT) pada 2024, dengan penjualan 0,7 juta WMT. Kami juga memiliki segmen hilir bersama Indonesia Chemical Alumina (ICA), dengan produksi mencapai 148 ribu ton dan penjualan 177 ribu ton alumina,” ujar Niko.

    ANTAM juga menjadi salah satu pemilik saham di PT Borneo Alumina Indonesia (BAI), yang saat ini telah memasuki tahap transisi ke operasi komersial. BAI telah berhasil melakukan produksi trial alumina dan mengirimkan 21 ribu ton perdana ke PT Inalum untuk pengujian kualitas.

    “Dengan kehadiran BAI, ekosistem hilirisasi aluminium nasional menjadi lebih utuh. Bauksit kami olah menjadi alumina, dan selanjutnya diserap oleh Inalum menjadi aluminium. Ini adalah bentuk hilirisasi nyata yang berdampak langsung pada industri strategis nasional,” tambah Niko.

  • 2
                    
                        Dianggap Tiru Gaya Dedi Mulyadi, Gubernur Bengkulu: Hal Baik Kenapa Tak Kita Duplikasi
                        Regional

    2 Dianggap Tiru Gaya Dedi Mulyadi, Gubernur Bengkulu: Hal Baik Kenapa Tak Kita Duplikasi Regional

    Dianggap Tiru Gaya Dedi Mulyadi, Gubernur Bengkulu: Hal Baik Kenapa Tak Kita Duplikasi
    Tim Redaksi
    BENGKULU, KOMPAS.com – 
    Gubernur Bengkulu

    Helmi Hasan
    , dianggap kerap meniru sejumlah gaya dan kebijakan Gubernur Jawa Barat,
    Dedi Mulyadi
    .
    Mulai dari gaya berkomunikasi lewat media sosial, hingga kebijakan pendidikan.
    Beberapa langkah yang disebut mirip antara lain: larangan perpisahan dan wisuda sekolah, penggemblengan militer bagi siswa “nakal”, larangan membawa kendaraan pribadi ke sekolah, serta respons cepat terhadap keluhan warga melalui media sosial.
    Tak sedikit warga yang menyampaikan kritik langsung melalui akun TikTok resmi milik Helmi Hasan.
    Bahkan, sebagian menjulukinya sebagai “Gubernur TikTok”.
    Menanggapi tudingan tersebut, Helmi tidak membantah.
     
    Ia mengaku meniru kebijakan Dedi Mulyadi karena menilai banyak di antaranya yang inovatif dan layak diterapkan.
    “Satu hal yang baik, kenapa tidak kita duplikasi. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, itu gubernur inovatif, banyak gagasan-gagasannya yang positif,” ujar Helmi kepada wartawan, Kamis (1/5/2025).
    Salah satu kebijakan yang sedang dikaji untuk diterapkan di Bengkulu adalah larangan siswa membawa motor ke sekolah.
    Menurut Helmi, ide itu tak hanya bernilai edukatif tetapi juga menyangkut keselamatan.
    “Di Bengkulu, kebijakan itu sedang dikaji untuk diterapkan,” ungkap dia.
    Helmi menuturkan, gagasan itu muncul setelah kejadian tragis yang menimpa dua siswi.
    “Ada dua siswi ke sekolah mengendarai motor tersenggol truk angkutan batubara; keduanya meninggal dunia,” ujarnya khawatir.
    Menurutnya, banyak siswa di Bengkulu yang berkendara tanpa SIM dan tidak mengenakan helm. Hal itu tentu membahayakan.
    Lebih jauh, ia menjelaskan manfaat dari berjalan kaki ke sekolah.
    “Banyak sekali manfaatnya ketika anak sekolah jalan kaki; maka ia akan bangun lebih pagi, jauh lebih sehat, dan ada kebersamaan. Tidak ada jarak antara si miskin dan si kaya. Kita akan terapkan di Bengkulu,” demikian Helmi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Awal Bulan Banyak Pengeluaran? Tenang, Tarif Listrik Mei 2025 Tetap Alias Nggak Naik!

    Awal Bulan Banyak Pengeluaran? Tenang, Tarif Listrik Mei 2025 Tetap Alias Nggak Naik!

    Jakarta: Awal bulan biasanya jadi momen penting buat menyusun ulang anggaran keuangan. 
     
    Dari harga BBM, bahan pokok, sampai tagihan bulanan seperti listrik, semua harus dihitung dengan cermat. Tapi ada kabar baik nih, tarif listrik Mei 2025 tetap alias nggak naik!
     
    Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi menetapkan bahwa tarif tenaga listrik untuk pelanggan nonsubsidi dan subsidi tidak mengalami perubahan untuk periode April–Juni 2025. Jadi kamu bisa bernapas lega dan tetap hemat!
    Pemerintah jaga daya beli, tarif listrik tak berubah
    Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi masyarakat serta daya saing dunia usaha. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa kebijakan tarif tetap ini penting untuk menjaga stabilitas ekonomi.

    “Untuk menjaga daya beli masyarakat dan daya saing usaha, diputuskan tarif tenaga listrik triwulan II tahun 2025 tetap, yaitu sama dengan tarif tenaga listrik periode triwulan I tahun 2025,” kata Bahlil dikutip kembali pada Kamis, 1 Mei 2025.
     
    Penetapan ini juga sejalan dengan aturan dalam Permen ESDM Nomor 7 Tahun 2024, yang menyatakan bahwa penyesuaian tarif listrik dilakukan tiap tiga bulan sekali berdasarkan indikator ekonomi makro, seperti nilai tukar, harga minyak mentah (ICP), inflasi, dan Harga Batubara Acuan (HBA).
     

    Golongan subsidi juga aman dari kenaikan tarif
    Bukan cuma pelanggan nonsubsidi, sebanyak 24 golongan pelanggan bersubsidi juga tetap menikmati tarif yang sama. Golongan ini termasuk rumah tangga miskin, pelaku UMKM, industri kecil, hingga sektor sosial.
     
    Dengan keputusan ini, pemerintah menunjukkan komitmen untuk melindungi kelompok rentan sekaligus menjaga stabilitas harga di sektor produktif.
    Rincian tarif listrik nonsubsidi April-Juni 2025
    Berikut ini rincian lengkap tarif listrik untuk pelanggan nonsubsidi periode April–Juni 2025:
     
    1. Rumah Tangga
    900 VA: Rp1.352 per kWh
    1.300 VA: Rp1.444,70 per kWh
    2.200 VA: Rp1.444,70 per kWh
    3.500-5.500 VA: Rp1.699,53 per kWh
    6.600 VA ke atas: Rp1.699,53 per kWh
     
    2. Bisnis
    6.600 VA-200 kVA: Rp1.444,70 per kWh
    Di atas 200 kVA (Tegangan Menengah): Rp1.114,74 per kWh
     
    3. Industri
    Di atas 200 kVA (Tegangan Menengah): Rp1.114,74 per kWh
    30.000 kVA ke atas (Tegangan Tinggi): Rp996,74 per kWh
     
    4. Pemerintah dan Penerangan Jalan Umum
    6.600 VA-200 kVA: Rp1.699,53 per kWh
    Di atas 200 kVA (Tegangan Menengah): Rp1.522,88 per kWh
    Penerangan Jalan Umum: Rp1.699,53 per kWh
     
    5. Layanan Khusus
    Tarif flat: Rp1.644,52 per kWh
     
    Meski tarif tidak berubah, bukan berarti kamu bisa boros. Justru ini momen yang pas untuk menata ulang kebiasaan konsumsi listrik agar tetap hemat. Matikan lampu saat tidak digunakan, cabut charger setelah selesai, dan gunakan alat elektronik yang hemat energi.
     
    Tarif tetap, tapi pengeluaran bisa tetap bengkak kalau kita nggak bijak. Yuk, manfaatkan momen ini untuk lebih sadar energi!

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Resmi Berubah Rincian Tarif Listrik Terbaru, Kamis 1 Mei 2025 Untuk Semua Golongan Pelanggan

    Resmi Berubah Rincian Tarif Listrik Terbaru, Kamis 1 Mei 2025 Untuk Semua Golongan Pelanggan

    Resmi Berubah Rincian Tarif Listrik Terbaru, Kamis 1 Mei 2025 Untuk Semua Golongan Pelanggan

    TRIBUNJATENG.COM – Besaran tarif listrik per kWh pada bulan Mei 2025 mengalami perubahan, hal ini telah diresmikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

    Diketahui jika perubahan tersebut berlaku untuk 13 golongan pelanggan PLN non subsidi.

    Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 Tahun 2024, penyesuaian tersebut mengacu pada perubahan realisasi parameter ekonomi makro yakni kurs, Indonesia Crude rice (ICP), Inflasi serta Harga Batubara Acuan (HBA).

    Bagi pelanggan non subsidi menanggung tarif adjustment yang disesuaikan setiap 3 bulan sekali.

    Dilansir dari informasi resmi Kementerian ESDM (31/12/2025) tarif tenaga listrik Triwulan I tahun 2025 ditetapkan menggunakan realisasi parameter ekonomi makro bulan Agustus-Oktober 2024.

    Berdasarkan realisasi tersebut, secara akumulasi seharusnya tarif listrik mengalami kenaikan namun diputusan jika pada Triwulan I tahun 2025 tidak mengalami kenaikan atau tetap.

    “Tarif tenaga listrik Triwulan I 2025 ditetapkan menggunakan realisasi parameter ekonomi makro bulan Agustus hingga Oktober tahun 2024, secara akumulasi seharusnya menyebabkan kenaikan tarif listrik, namun diputuskan tarif tenaga listrik Triwulan I Tahun 2025 adalah tetap yaitu sama dengan tarif tenaga listrik periode Triwulan IV Tahun 2024 sepanjang tidak lain oleh Pemerintah,” tulis ESDM.

    Diketahui jika tarif listrik pada bulan Mei 2025 masih sama tanpa mengalami perubahan.

    Dikutip dari laman resmi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berikut rinciannya:

    – Golongan R-1/TR daya 900 VA, Rp 1.352 per kWh

    – Golongan R-1/ TR daya 1.300 VA, Rp 1.444,70 per kWh

    – Golongan R-1/ TR daya 2.200 VA, Rp 1.444,70 per kWh

    – Golongan R-2/ TR daya 3.500-5.500 VA, Rp 1.699,53 per kWh

    – Golongan R-3/ TR daya 6.600 VA ke atas, Rp 1.699,53 per kWh

    – Golongan B-2/ TR daya 6.600 VA-200 kVA, Rp 1.444,70 per kWh

    – Golongan B-3/ Tegangan Menengah (TM) daya di atas 200 kVA, Rp 1.114,74 per kWh

    – Golongan I-3/ TM daya di atas 200 kVA, Rp 1.114,74 per kWh

    – Golongan I-4/ Tegangan Tinggi (TT) daya 30.000 kVA ke atas, Rp 996,74 per kWh

    – Golongan P-1/ TR daya 6.600 VA-200 kVA, Rp 1.699,53 per kWh

    – Golongan P-2/ TM daya di atas 200 kVA, Rp 1.522,88 per kWh

    – Golongan P-3/ TR untuk penerangan jalan umum, Rp 1.699,53 per kWh

    – Golongan L/ TR, TM, TT, Rp 1.644,52 per kWh.

    Harga tarif listrik pelanggan listrik bersubsidi juga tidak mengalami perubahan, berikut rinciannya:

    – Pelanggan rumah tangga daya 450 VA bersubsidi sebesar Rp 415 per kWh

    – Pelanggan rumah tangga daya 900 VA bersubsidi sebesar Rp 605 per kWh

    – Pelanggan rumah tangga daya 900 VA RTM (Rumah Tangga Mampu) sebesar Rp 1.352 per kWh

    – Pelanggan rumah tangga daya 1.300-2.200 VA sebesar Rp 1.444,70 per kWh

    – Pelanggan rumah tangga daya 3.500 ke atas sebesar Rp 1.699,53 per kWh.

    Sebagai informasi, diskon listrik 50 persen bagi pelanggan dengan batas daya 2.200 VA ke bawah juga masih berlaku sampai bulan Februari 2025.

    Pelanggan pascabayar akan mendapatkan diskon listrik 50 persen dari rekening biaya listrik untuk pemakaian bulan Januari 2025 (yang akan dibayar pada bulan Februari 2025) dan untuk pemakaian bulan Februari 2025 (yang akan dibayar pada rekening bulan Maret 2025).

    Sementara itu, pelanggan listrik prabayar diberikan diskon listrik secara langsung ketika pembelian token listrik pada bulan Januari dan Februari 2025.

    Sehingga masyarakat cukup membayar harga token sebesar setengah dari pembelian bulan sebelumnya untuk mendapatkan kWh yang sama.

  • Kata Moeldoko soal Tren Bahan Bakar Hidrogen di Indonesia

    Kata Moeldoko soal Tren Bahan Bakar Hidrogen di Indonesia

    Jakarta

    Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko menanggapi tren bahan bakar hidrogen di Tanah Air. Menurut dia, teknologi tersebut masih sangat baru dan memerlukan waktu lama untuk diterapkan di Indonesia.

    Moeldoko menjelaskan, adopsi bahan bakar untuk kendaraan bermotor harus melalui sejumlah fase, mulai dari bensin, hybrid hingga listrik murni. Dia mengklaim, hidrogen dengan bahan baku air merupakan lompatan teknologi yang melampaui fase-fase terkait.

    “Itu hidrogen lompatan ya, saya pikir masih perlu waktu. Ini kalau kita bisa katakan merupakan lompatan-lompatan teknologi. Jadi dari ICE, ke hybrid, ke baterai, kemudian ada lagi hidrogen,” ujar Moeldoko saat ditemui detikcom di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (29/4).

    Stasiun pengisian bahan bakar mobil hidrogen Toyota. Foto: Doc. TMMIN.

    Ketika ditanya mana yang lebih baik antara hidrogen atau listrik murni, Moeldoko menjawabnya dengan narasi normatif. Namun, kata dia, ‘bahan bakar’ yang baik harus memenuhi sejumlah faktor, salah satunya harga bahan baku yang terjangkau.

    “Jadi bagaimana ke depannya? Saya pikir yang dibutuhkan konsumen adalah isu soal harga, soal keamanan, soal jarak dan beberapa faktor yang lain,” ungkapnya

    “Nah sepanjang isu-isu itu bisa dipecahkan oleh yang manapun, maka itu yang akan dipilih konsumen, apakah itu listrik atau hidrogen. Sepanjang harga lebih murah, aman, jarak jauh, charging cepet, itu bisa jadi pilihan,” tambahnya.

    Moeldoko menjelaskan, bahan bakar hidrogen masih punya satu tantangan utama, yakni bahan baku yang mahal dan stasiun pengisian daya yang terbatas. Sehingga, proses adopsinya masih butuh waktu lama.

    “Masalahnya kan hidrogen belum ada charging, jadi bagaimana harganya? Bagaimana keamanan dan seterusnya? Kalau masuk ke situ sebuah lompatan, masalahnya kapan? Kita belum tahu,” kata dia.

    Stasiun pengisian bahan bakar mobil hidrogen Toyota. Foto: Doc. TMMIN.

    Sebagai catatan, sejauh ini Stasiun Pengisian Bahan Bahar Hidrogen (SPBH) atau Hydrogen Refueling Stasion (HRS) hanya ada dua di Indonesia, yakni di Karawang milik Toyota dan di Senayan milik PLN. Sementara mobil hidrogen belum benar-benar dijual di Tanah Air.

    Bagi yang belum tahu, bahan bakar hidrogen terbagi menjadi beberapa kategori yang dikelompokkan melalui warna-warna tertentu. Namun, untuk membuat publik mudah, dia hanya membaginya menjadi dua: low carbon dan high carbon.

    Selain kode hitam dan abu-abu, hidrogen masuk kategori low carbon yang baik dipakai kendaraan bermotor. Harga bahan bakar tersebut kini masih di atas US$ 5 atau Rp 84 ribu per kg. Bahkan, ada yang sampai di atas US$ 10 atau 168 ribu per kg.

    Hidrogen berkode warna abu-abu atau grey jauh lebih murah. Bahkan, tak sampai US$ 2 atau Rp 33 ribuan per kg. Namun, bahan bakar tersebut tak disarankan karena tak masuk kategori hidrogen low carbon.

    Grey hydrogen merujuk pada hidrogen yang dihasilkan dari bahan bakar fosil, seperti gas alam atau batubara, melalui proses kimiawi tanpa penerapan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (Carbon Capture and Storage, CCS).

    (sfn/dry)