Produk: batubara

  • Pakai Aplikasi Ini, Setoran Tambang ke Negara Lompat 3 Kali Lipat

    Pakai Aplikasi Ini, Setoran Tambang ke Negara Lompat 3 Kali Lipat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara yang dihadiri Dirjen Minerba Tri Winarno mengungkapkan peran penting Sistem Elektronik Penerimaan negara Bukan pajak Mineral dan Batu Bara atau ePNBP Minerba.

    ePNBP Minerba sendiri aktif sejak 2019 dan diklaim sejak diaktifkan mampu meningkatkan penerimaan negara hingga 2-3 kali lipat.

    “Apabila dibandingkan 5 tahun setelah 2019 Itu kira-kira penerimaan negaranya kurang lebih 2-3 kali lipatnya. Betul-betul ePNBP ini sangat efektif Untuk meningkatkan jumlah penerimaan yang seharusnya diterima oleh negara,” ucap Tri Winarno saat konferensi pers yang dilaksanakan pada Kamis (24/7/2025) di Gedung KPK, Jakarta.

    ePNBP Minerba merupakan sistem yang dibangun untuk monitoring dan pengawasan kegiatan produksi dan penjualan mineral dan batubara yang terintegrasi dengan kewajiban pembayaran PNBP,

    Dirjen Minerba sendiri mendatangi KPK untuk mendiskusikan kajian KPK terkait tata kelola sektor pertambangan.

    Monitoring dan tata kelola pertambangan dilakukan bersama dengan KPK melalui kajian dan rekomendasi. Salah satu rekomendasinya adalah terkait RKAB.

    “Terhadap rekomendasi dari KPK akan kita lakukan Diantaranya yaitu untuk pengajuan RKAB Karena RKAB sekarang sudah berubah dari 3 tahun menjadi 1 tahun,” ungkap Tri.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • RI Pegang Kendali Komoditas, Hilirisasi Energi Jadi Senjata Daya Tawar

    RI Pegang Kendali Komoditas, Hilirisasi Energi Jadi Senjata Daya Tawar

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah menegaskan bahwa Indonesia kini memiliki daya tawar strategis dalam sektor energi dan sumber daya alam, sehingga tidak lagi harus tunduk pada tekanan pasar global. Posisi ini diperkuat oleh besarnya cadangan energi serta kebijakan hilirisasi yang berdampak langsung pada rantai pasok internasional.

    Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Percepatan Isu Strategis Energi Muhammad Pradana Indraputra mengatakan, paradigma lama dengan Indonesia hanya menjadi pemasok bahan mentah harus segera ditinggalkan.

    “Dahulu kalau jadi pengusaha, kita selalu ikut pasar. Pasar bilang apa, kita ikut. Namun, sekarang tidak semua barang dagangan tergantung pasar. Komoditas, seperti nikel, batubara, bauksit, semua itu sekarang kita yang pegang,” ujar Pradana dalam diskusi “Ngobrol Energi Mineral” di Anjungan Sarinah, Rabu (23/7/2025).

    Ia mencontohkan dampak dari kebijakan Presiden Joko Widodo yang melarang ekspor batu bara. Kebijakan ini sempat mengguncang pasar global hingga sejumlah pemimpin negara langsung menghubungi Indonesia.

    “Dunia butuh kita,” tegas Pradana.

    Hal ini menandakan bahwa Indonesia bukan sekadar pemasok, tetapi pemegang kendali dalam rantai pasok energi global.

    Menurutnya, hilirisasi komoditas adalah kunci bagi Indonesia untuk lepas dari “kutukan sumber daya alam” dan jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap).

    Dengan mengolah hasil tambang di dalam negeri, Indonesia memperoleh nilai tambah sekaligus memperkuat posisi tawar di kancah global.

    “Kalau kita kirim mentah, lalu beli balik produk olahannya, kita rugi. Sekarang kita paksa pembangunan smelter, pabrik baterai, katoda, sampai stainless steel. Semua ini untuk menciptakan posisi tawar dan kemandirian,” jelasnya.

    Pradana juga menyoroti persaingan global dalam memperebutkan bahan baku penting untuk transisi energi, seperti nikel dan tembaga, yang keduanya dimiliki Indonesia dalam jumlah besar.

    “Dari zaman VOC sampai sekarang, polanya enggak berubah. Dahulu rempah-rempah diambil, sekarang tambang yang dikirim mentah. Kita ubah itu. Harus win-win buat Indonesia,” tutup Pradana.

  • Korupsi Belanja Tak Terduga Rp 1,1 Miliar, Eks Kadinkes Batubara Ditahan     
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        19 Juli 2025

    Korupsi Belanja Tak Terduga Rp 1,1 Miliar, Eks Kadinkes Batubara Ditahan Medan 19 Juli 2025

    Korupsi Belanja Tak Terduga Rp 1,1 Miliar, Eks Kadinkes Batubara Ditahan
    Tim Redaksi
     
    MEDAN, KOMPAS.com

    Kejaksaan Negeri Batubara
    ,
    Sumatera Utara
    , telah menahan mantan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Batubara,
    Wahid Khusyairi
    , terkait dugaan
    korupsi
    yang merugikan negara sebesar Rp 1.158.081.211,00.
    Penahanan Wahid dilakukan pada Kamis (17/7/2025). 
    Kepala Seksi Intelijen Kejari Batubara, Oppon Siregar menjelaskan, kasus ini bermula pada  2022 ketika Wahid masih menjabat Kadis Kesehatan.
    Saat itu, ia diberi tanggung jawab mengelola Realisasi Dana Belanja Tak Terduga (BTT) untuk beberapa proyek, termasuk pengendalian penduduk dan keluarga berencana di Kabupaten Batubara dengan pagu anggaran sebesar Rp 5.170.215.770.
    “(Di antaranya) Pengendalian penduduk dan keluarga berencana Kabupaten Batu Bara dengan pagu anggaran sebesar Rp 5.170.215.770,” ungkap Oppon dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu, 19 Juli 2025.
    Meskipun Oppon belum menjelaskan secara perinci mengenai modus operandi yang digunakan Wahid dalam melakukan korupsi, hasil Penghitungan Kerugian Keuangan Negara (PKKN) menunjukkan bahwa kerugian yang ditimbulkan mencapai Rp 1.158.081.211,00.
    Saat ini, Wahid ditahan di
    Lembaga Pemasyarakatan
    Kelas II A Labuhan Ruku, Batu Bara, untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Dia disangkakan melanggar Pasal 2 ayat (1) Jo.
    Pasal 18 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 yang telah diubah dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
    Korupsi
    , serta Subs Pasal 3 ayat (1) Jo Pasal 18 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 yang juga telah diubah dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 1.804 Hektar Hutan di Sumut Terbakar, Bobby: Kami Upayakan Rekayasa Cuaca
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        19 Juli 2025

    1.804 Hektar Hutan di Sumut Terbakar, Bobby: Kami Upayakan Rekayasa Cuaca Medan 19 Juli 2025

    1.804 Hektar Hutan di Sumut Terbakar, Bobby: Kami Upayakan Rekayasa Cuaca
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Gubernur
    Sumatera Utara

    Bobby Nasution
    akan berbicara terkait sebanyak 1.804,95 hektar lahan hutan di Sumut yang terbakar dalam tujuh bulan belakangan ini.
    Lokasi paling banyak terbakar berada di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
    Danau Toba
    .
    Bobby mengatakan salah satu faktor penyebab kebakaran adalah musim kemarau.
    Pemprov Sumut kini tengah merekayasa cuaca di kawasan Danau Toba agar bisa turun hujan.
    “Kami lagi akan upayakan dengan modifikasi cuaca karena di daerah kawasan Danau Toba sudah masuk kemarau dan curah hujan di bawah 30 milimeter,” ujar Bobby saat ditanya wartawan di kantor Gubernur Sumut, Jumat (18/7/2025).
    Untuk proses lebih lanjut, pihaknya kini tengah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten yang wilayahnya terbakar hutan untuk mengajukan
    rekayasa cuaca
    ke Badan Meteorologi, Geofisika, dan Klimatologi.
    “Kami lagi mengajukan rekayasa cuaca, cuma kami yang mengajukan, lagi menunggu surat beberapa kabupaten untuk mengusulkan hal serupa,” katanya.
    Sebelumnya, Sekretaris Daerah Sumut Togap Simangunsong mengatakan 1.804,94 hektar lahan hutan yang terbakar terjadi dalam kurun waktu 1 Januari hingga 13 Juli 2025.
    Kondisi ini mengganggu berbagai sektor, mulai dari keanekaragaman hayati hingga pariwisata.
    “Dalam beberapa bulan ini, laporan karhutla terus mengancam keberlanjutan kawasan, merusak keanekaragaman hayati, mengganggu pariwisata, dan menurunkan kualitas udara yang berdampak terhadap kesehatan masyarakat,” ujar Togap di Kantor Gubernur Sumut, Kamis (17/7/2025).
    Togap menyampaikan itu saat Rapat Koordinasi Penanganan Karhutla di Kawasan Geopark Danau Toba.
    Togap lalu menjelaskan kawasan Danau Toba telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark, yang memiliki nilai ekologis, geologis, dan budaya yang sangat tinggi.
    Namun, kawasan ini juga rentan terhadap kerusakan lingkungan akibat aktivitas pembakaran lahan, baik secara sengaja maupun tidak sengaja.
    Karena itu, Togap mengimbau kepada pihak yang menangani hal tersebut untuk sering melakukan patroli terpadu.
    “Lalu pemetaan daerah rawan, penyuluhan kepada masyarakat, dan melibatkan tokoh adat dan agama dalam kampanye pembakaran lahan,” katanya.
    Sementara itu, Kepala BPBD Sumut Tuahta Ramajaya Saragih mengatakan selama periode 7 bulan tersebut terjadi 80 kebakaran, di mana 40 kejadian di antaranya berada di wilayah KSPN.
    Tuahta lalu mendetailkan wilayah terbakar.
    Rinciannya, di Kabupaten Tapanuli Tengah terjadi 10 kali kebakaran, Padang Lawas Utara 7 kali kebakaran, Sibolga 5 kali kebakaran, Langkat 4 kali kebakaran, Labuhanbatu Utara 2 kali kebakaran, Nias Utara 2 kali kebakaran, Padang Lawas 2 kali kebakaran, Tapanuli Selatan 2 kali kebakaran, Batubara, Deli Serdang, Mandailing Natal, Nias Barat, Sergai, dan Kota Padangsidimpuan masing-masing satu kali kebakaran.
    “Sedangkan Karhutla yang terjadi di wilayah KSPN meliputi Kabupaten Samosir 12 kali kebakaran, Toba 9 kali kebakaran, Karo 1 kali kebakaran, Simalungun 4 kali kebakaran, Humbang Hasundutan dan Dairi 3 kali kebakaran, serta Tapanuli Utara 2 kali kebakaran,” tutur Tuahta.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KAI Tanjungkarang terima 13 unit lokomotif baru guna perkuat armada 

    KAI Tanjungkarang terima 13 unit lokomotif baru guna perkuat armada 

    Pengiriman ini merupakan gelombang pertama dari total pengadaan sebanyak 54 unit lokomotif baru oleh PT KAI yang tiba di Pelabuhan Panjang

    Bandarlampung   (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia Persero (KAI) Divisi Regional (Divre) IV Tanjungkarang menerima 13 unit lokomotif baru tipe CC 205 dari Progress Rail, Alabama, Amerika Serikat, guna memperkuat armada sarana perkeretaapian.

    “Pengiriman ini merupakan gelombang pertama dari total pengadaan sebanyak 54 unit lokomotif baru oleh PT KAI yang tiba di Pelabuhan Panjang,” kata Manajer Humas KAI Divre IV Tanjungkarang Azhar Zaki Assjari di Bandarlampung, Jumat.

    Ia mengatakan lokomotif ini ditujukan untuk mendukung angkutan barang, khususnya komoditas batubara dan logistik lainnya yang terus tumbuh di wilayah Sumatera bagian selatan.

    “Kehadiran lokomotif baru ini merupakan bentuk komitmen KAI dalam menyediakan layanan angkutan barang yang handal, efisien dan tepat waktu. Penambahan sarana ini diharapkan dapat mendukung kelancaran distribusi logistik di wilayah kerja kami,” katanya.

    Ia menyampaikan selain efisiensi operasional, penggunaan kereta api sebagai moda angkutan barang dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengurangi polusi udara dan emisi gas rumah kaca.

    “Dalam satu perjalanan, rangkaian KA angkutan batu bara yang menarik 61 gerbong (3.050 ton) dapat menggantikan 120 truk kontainer ukuran 40 kaki sekaligus,” katanya.

    “Satu rangkaian KA angkutan batu bara menghasilkan 10.766 kg CO2/perjalanan. Jumlah tersebut jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan emisi yang dihasilkan 120 truk kontainer sebanyak 65.645 kg CO2/perjalanan,” lanjut dia.

    Menurutnya, dengan efisiensi bahan bakar yang lebih tinggi dan kapasitas angkut yang lebih besar, kereta api dapat menjadi moda transportasi yang lebih berkelanjutan untuk pengiriman barang.

    “Hal tersebut juga berdampak positif yang sangat signifikan terhadap lalu lintas. Volume kendaraan berat di jalan tol maupun jalan nasional berkurang, sehingga memperlancar arus kendaraan dan memperpanjang usia infrastruktur jalan,” kata dia.

    Zaki mengatakan dengan sarana yang semakin lengkap, KAI Divre IV Tanjungkarang terus membuka kerja sama dengan sektor industri dan logistik untuk memanfaatkan layanan angkutan barang berbasis rel.

    “Kami terus mendorong kolaborasi antara operator logistik, pelaku industri dan pemerintah untuk memaksimalkan pemanfaatan kereta api dalam distribusi barang. Ini adalah langkah strategis dalam menciptakan ekosistem logistik yang lebih hijau, hemat energi, dan berkelanjutan,” kata dia.

    Pewarta: Dian Hadiyatna
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BI Prediksi Ekonomi Kaltim Tumbuh 5,8 Persen pada 2025, Didukung Sektor Pertambangan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        18 Juli 2025

    BI Prediksi Ekonomi Kaltim Tumbuh 5,8 Persen pada 2025, Didukung Sektor Pertambangan Regional 18 Juli 2025

    BI Prediksi Ekonomi Kaltim Tumbuh 5,8 Persen pada 2025, Didukung Sektor Pertambangan
    Tim Redaksi
    SAMARINDA, KOMPAS.com
    – Bank Indonesia (
    BI
    ) Perwakilan
    Kalimantan Timur
    (
    Kaltim
    ) menargetkan pertumbuhan ekonomi provinsi tersebut mencapai 5,8 persen pada tahun 2025, meskipun ekonomi nasional diproyeksikan mengalami perlambatan.
    Optimisme ini didorong oleh sektor-sektor unggulan, terutama sektor pertambangan, yang masih menjadi penopang utama
    pertumbuhan ekonomi Kaltim
    .
    Kepala BI Perwakilan Kaltim, Budi Widihartanto, menjelaskan bahwa meskipun ekspor batubara ke negara-negara mitra seperti Tiongkok dan India mengalami penurunan, permintaan domestik untuk energi tetap tinggi.
     
    Hal ini didorong oleh peningkatan Domestic Market Obligation (DMO) batubara, yang seiring dengan meningkatnya konsumsi listrik di Indonesia yang belum menunjukkan penurunan signifikan.
    “Pertumbuhan ekonomi 2025 memang kami proyeksikan tidak sebaik 2024. Namun ada sektor-sektor unggulan yang tetap memberi dorongan, salah satunya dari pertambangan,” kata Budi dalam keterangannya, Kamis (17/7/2025).
    Budi melanjutkan bahwa meskipun ada perlambatan dalam sektor ekspor, sektor energi—terutama batubara—akan terus mendukung pertumbuhan ekonomi Kaltim di tahun 2025.
    Berdasarkan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), target permintaan domestik (DMO) batubara pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 239,7 juta ton, sebuah lonjakan signifikan dibandingkan dengan target tahun 2024 yang hanya 181,3 juta ton.
    Peningkatan target DMO ini diharapkan dapat memperkuat sektor pertambangan yang sudah menjadi kontributor utama terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kalimantan Timur.
    BI juga optimistis bahwa dengan dukungan dari sektor energi dan aktivitas lapangan usaha lainnya, Kaltim memiliki peluang besar untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang positif meskipun terdapat tantangan dari perlambatan ekonomi global.
    “Dengan dukungan sektor energi dan peningkatan konsumsi domestik, kami yakin ekonomi Kaltim dapat tumbuh stabil pada angka 5,8 persen di 2025,” tutup Budi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bamsoet Dukung Rencana Gelaran Jakarta Super Enduro & Jambore IMI 2025

    Bamsoet Dukung Rencana Gelaran Jakarta Super Enduro & Jambore IMI 2025

    Jakarta – Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendukung rencana gelaran Jambore IMI 2025 dan Internasional Jakarta Super Enduro 2025 oleh IMI DKI Jakarta. Diikuti oleh ribuan komunitas otomotif dari seluruh Indonesia, gelaran ini tidak hanya menantang keterampilan para rider, tetapi juga memberi dampak sosial ekonomi bagi masyarakat.

    Bamsoet menambahkan, Jakarta Super Enduro menjadi bentuk perkembangan dunia otomotif Indonesia. Ajang ini juga sekaligus membuka ruang inovasi dan kompetisi lintas generasi serta menghubungkan olahraga, pariwisata, UMKM, dan teknologi ramah lingkungan.

    “Jakarta Super Enduro bukan sekadar ajang balap motor biasa. Ini adalah panggung unjuk nyali, adu keterampilan, dan ketahanan mental serta fisik para rider dalam menghadapi tantangan ekstrim. Di saat bersamaan, event ini juga membangun ekosistem baru yang lebih inklusif bagi pelaku industri otomotif, komunitas kreatif, dan UMKM,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Selasa (15/7/2025).

    Hal ini disampaikannya saat menerima Panitia Jakarta Super Enduro 2025 di Jakarta, Senin (14/7/25). Bamsoet menyampaikan Jakarta Super Enduro akan dilaksanakan dalam tiga seri. Seri pertama digelar di Jakarta Enduro Circuit pada 22-23 November 2025.

    Menurutnya, penyelenggaraan Jakarta Super Enduro akan menjadi momen penting bagi pembinaan prestasi olahraga otomotif di Indonesia. Tidak hanya membuka jalan menuju kejuaraan dunia seperti FIM World Enduro Championship, event ini juga mendorong lahirnya talenta muda potensial dari berbagai daerah

    “Dengan rintangan seperti jalur berbatu, lumpur ekstrem, batang kayu besar, hingga obstacle buatan yang dirancang menyerupai medan liar, Jakarta Super Enduro akan menyajikan tantangan tersendiri bagi pecinta adrenalin dan penggemar balap motor off-road,” papar Bamsoet.

    Dari sisi ekonomi, kata Bamsoet, dampak positif Jakarta Super Enduro diprediksi akan merambat ke berbagai sektor. Kehadiran bazar UMKM, area pameran sponsor, hingga program hiburan dan edukasi untuk anak dan remaja dinilai dapat menjadi peluang bagi pertumbuhan ekonomi setempat.

    Dengan estimasi lebih dari 300.000 penonton daring dan ribuan pengunjung langsung di lokasi, Bamsoet menilai Jakarta Super Enduro akan menjadi daya tarik baru dalam kalender event kota Jakarta.

    “Tidak kalah penting, Jakarta Super Enduro juga membawa misi ramah lingkungan melalui penyelenggaraan kelas eksibisi khusus kendaraan listrik. Dengan menghadirkan ‘Electric Exhibition Race’, event ini memiliki pesan kuat bahwa olahraga ekstrem pun dapat bertransformasi dalam pemanfaatan energi berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan kampanye ‘Green Energy Sport’ yang kini digaungkan banyak negara sebagai bagian dari solusi terhadap krisis iklim,” pungkas Bamsoet.

    Sebagai informasi, pada pertemuan tersebut, turut hadir panitia Jakarta Super Enduro antara lain Owner Andi Tarigan, Penasehat Dodi Irawan, Amalia Chrisna Damayanti dan Robert Batubara, Ketua Ardan, Sekretaris Dody dan Bidang Sponsor Diah.

    (anl/ega)

  • Penjualan Gas Tumbuh Subur, PLN EPI Kantongi Pendapatan Rp 41,91 Triliun – Page 3

    Penjualan Gas Tumbuh Subur, PLN EPI Kantongi Pendapatan Rp 41,91 Triliun – Page 3

    Sekretaris Jenderal Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Anggawira ditunjuk menjadi Komisaris PT PLN Energi Primer Indonesia atau PLN EPI. Berbarengan dengan itu, Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga, Taufik Hidayat juga didapuk menempati posisi yang sama.

    Kabar penunjukkan ini dibenarkan oleh Anggawira. Dia menyebut penunjukkan efektif telah berlaku sejak akhir Juni 2025.

    “Betul, (efektif) akhir Juni yaa,” kata Anggawira saat dikonfirmasi Liputan6.com, Rabu (9/7/2025).

    Anggawira sendiri saat ini menjabat sebagai Tenaga Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Infrastruktur Minyak dan Gas.

    Kiprahnya di asosiasi tak hanya Hipmi. Anggawira juga merupakan Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi, Mineral, dan Batubara Indonesia (Aspebindo).

    Sedangkan, Taufik Hidayat merupakan mantan atlet bulutangkis yang ditunjuk Presiden Prabowo Subianto menjadi Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga.

    Informasi, PLN EPI adalah Subholding PT PLN (Persero). PLN EPI dibentuk untuk memastikan pasokan energi primer ke pembangkit milik PLN.

     

  • Siap-Siap Batu Bara & Emas Dikenakan Bea Keluar, Ini Penjelasan ESDM

    Siap-Siap Batu Bara & Emas Dikenakan Bea Keluar, Ini Penjelasan ESDM

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) buka suara terkait rencana pemerintah untuk menerapkan bea keluar bagi komoditas batu bara dan emas. Rencananya, kebijakan ini diberlakukan mulai tahun depan, 2026.

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengakui pemerintah memang berencana untuk mengenakan bea keluar untuk ekspor batu bara. Dengan catatan, bea keluar tersebut akan dikenakan jika harga batu bara dunia tengah ‘meroket’.

    Bahlil menyebutkan, jika harga batu bara global mengalami peningkatan di atas harga keekonomiannya, maka sudah sewajarnya negara mendapatkan pendapatan lebih dari peningkatan harga batu bara tersebut.

    “Nanti kita akan buat di harga keekonomian berapa di pasar global, baru kita akan kenakan tarif bea keluar. Artinya kalau harganya lagi bagus, boleh dong sharing dengan pendapatan ke negara,” jelasnya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (14/7/2025).

    Selain itu, dia mengatakan jika harga batu bara dunia sedang tidak ekonomis, maka pemerintah akan menyesuaikan bea keluarnya sesuai dengan harga yang berlaku.

    “Tapi kalau harganya belum ekonomis, ya jangan juga kita susahkan pengusaha ya,” imbuhnya.

    Aturannya, kata Bahlil, nantinya akan tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM yang baru akan disusun oleh pihaknya.

    Hal senada diungkapkan Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno. Tri menyebutkan, rencana penerapan bea keluar untuk kedua komoditas tersebut kemungkinan akan diterapkan pada tahun depan dengan menyesuaikan kondisi harga.

    “Iya bakal diterapkan (2026). Kalau misalnya diterapkan, diterapkan,” ungkapnya saat ditanya apakah rencana ini akan diterapkan mulai 2026, ketika ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (14/7/2025).

    Sebelumnya, pemerintah dan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyepakati perluasan basis penerimaan bea keluar, terutama untuk produk emas dan batu bara.

    Hal ini terungkap dalam Rapat Kerja antara Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo bersama Komisi XI DPR, hari ini, Senin (7/7/2025).

    “Perluasan basis penerimaan bea keluar, di antaranya terhadap produk emas dan batu bara dimana pengaturan teknisnya mengacu pada peraturan Kementerian ESDM,” papar Ketua Komisi XI DPR RI, Misbakhun.

    Sebagai catatan, produk emas sudah dikenakan bea keluar. Namun, hanya untuk produk konsentrat dan emas mentah saja. Kemudian, batu bara tidak dikenakan bea keluar sejak 2006.

    Menanggapi hal ini, Dirjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Djaka Budhi mengatakan bahwa kebijakan ini baru akan diberlakukan. Selama ini, beberapa komoditas seperti emas dan batu bara belum dikenakan bea keluar karena masih dalam bentuk bahan mentah.

    “Sepertinya baru yah karena kan kemarin itu tidak dipungut karena mungkin ada yang bahan mentah itu ya,” ujar Djaka saat ditemui di Gedung DPR RI, Senin (7/7/2025).

    Menurut Djaka, masa bebas bea keluar akan segera berakhir, terutama untuk PT Freeport Indonesia (PTFI). Nantinya, ekspor bahan mentah yang tadinya tidak dikenakan bea keluar akan dikenakan pungutan.

    “Mungkin bahan mentah nya ke depan sudah selesai masa ekspor bahan mentah itu yang Freeport itu kan sudah habis waktunya mungkin itu aja,” ujar Djaka.

    Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fauzi H. Amro pun menjelaskan bahwa tarif bea masuk akan ditentukan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Kendati demikian, peraturan tetap akan diteken oleh Kementerian Keuangan.

    “Sebenarnya tarifnya itu kalau emas dan batubara, kan jelas tadi itu tarifnya ditentukan oleh ESDM. ESDM mengusulkan kepada Kementerian Keuangan untuk membuat PMK. Memang itu kan otoritas daripada Kementerian ESDM,” ujar Fauzi H. Amro saat ditemui di Gedung DPR RI, Senin (7/7/2025).

    (wia)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Sampai 2040 RI Bakal Nambah 100 GW Pembangkit Listrik Baru

    Sampai 2040 RI Bakal Nambah 100 GW Pembangkit Listrik Baru

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik baru sebesar 100 Giga Watt (GW) hingga 2040. Hal ini sebagai bagian dari strategi untuk pemenuhan kebutuhan energi sekaligus mendukung transisi energi.

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyebut, dari rencana tambahan 100 GW pembangkit listrik baru tersebut, setidaknya pemerintah menargetkan tambahan 70 GW di antaranya bisa terealisasi pada 2034.

    Hal ini seiring dengan sudah diluncurkannya Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2025-2034. Adapun dari tambahan kapasitas pembangkit listrik tersebut, energi berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) akan mendominasi hingga 76%.

    Dari rencana tambahan pembangkit listrik baru yang akan dibangun sebesar 69,5 Giga Watt (GW) selama 2025-2034, 76% berasal dari EBT, terdiri dari 42,6 GW berasal dari pembangkit listrik berbasis EBT atau setara 61%, dan 10,3 GW atau setara 15% dari sistem penyimpanan (storage) baterai dari sumber energi terbarukan, seperti PLTA Pumped Storage dan baterai.

    “Sampai dengan 2040 kemarin, di dalam pertemuan dengan Presiden Brasil, itu rencana pemerintah ke depan, 2040 kita menambah kurang lebih sekitar 100 Giga Watt. Tapi sekarang kan sudah sekitar 70 Giga Watt di 2025 sampai 2034,” ungkap Bahlil saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (14/7/2025).

    Menurut Bahlil, salah satu fokus pemerintah dalam memperluas akses listrik saat ini adalah percepatan pembangunan pembangkit listrik bersih berbasis Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Terutama, untuk wilayah wilayah yang belum teraliri listrik.

    “Dan kita akan memastikan arahan Bapak Presiden, untuk desa-desa itu segera kita harus pasang listriknya, sambung listriknya ke rumah, supaya ini adalah bagian daripada program Asta Cita,” ujarnya.

    Sebagaimana diketahui, pemerintah bakal menggenjot pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) hingga 2034. Hal tersebut menyusul disahkannya Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) untuk periode 2025-2034.

    Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu sempat menyampaikan bahwa dari seluruh jenis kapasitas pembangkit energi bersih yang akan dibangun di dalam RUPTL baru, sumber energi surya memiliki porsi yang cukup besar yakni 17,1 GW.

    Menurut Jisman, hal tersebut terjadi lantaran pembangkit listrik berbasis energi surya memiliki potensi yang cukup besar di Indonesia karena intensitas panas matahari yang cukup tinggi.

    “Karena kita punya potensi besar untuk surya, kita dianugerahi panas yang cukup di negara kita, sehingga kita mendorong PLTS 17,1 GW, yang akan kita dorong nanti adalah PLTS terapung, sebagaimana hanya contoh dari PLTS yang di Cirata, yang sudah sukses,” kata di Kantornya, Senin (2/6/2025).

    Berdasarkan bahan paparan Kementerian ESDM, dari total rencana penambahan sebesar 69,5 GW, sekitar 42,6 GW akan berasal dari pembangkit EBT, 10,3 GW dari sistem penyimpanan energi (storage), sedangkan 16,6 GW dari pembangkit berbasis energi fosil.

    Adapun rinciannya untuk kapasitas pembangkit EBT adalah sebagai berikut Surya: 17,1 GW, Air: 11,7 GW, Angin: 7,2 GW, Panas bumi: 5,2 GW, Bioenergi: 0,9 GW, Nuklir: 0,5 GW.

    Sementara itu, untuk kapasitas sistem penyimpanan energi mencakup PLTA pumped storage sebesar 4,3 GW dan baterai 6,0 GW. Kemudian, untuk pembangkit fosil masih akan dibangun sebesar 16,6 GW, terdiri dari gas 10,3 GW dan batubara 6,3 GW.

    (ven/wia)

    [Gambas:Video CNBC]