Produk: Batu Bara

  • FTA RI-Eurasian Rampung, Indonesia Siap Ekspor CPO hingga Kopi

    FTA RI-Eurasian Rampung, Indonesia Siap Ekspor CPO hingga Kopi

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan secara resmi penyelesaian Perundingan Indonesia–Eurasian Economic Union Free Trade Agreement atau I–EAEU FTA. 

    Penyelesaian secara substantif yang dilakukan dalam sela-sela kegiatan the 28 th St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF 2025) tersebut, menandai babak baru dalam kerja sama ekonomi Indonesia dan negara-negara anggota EAEU, yakni Armenia, Belarus, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Rusia.  

    Melalui perjanjian dagang tersebut, membuka pasar baru bagi komoditas ekspor unggulan Indonesia maupun pasar impor dari lima negara tersebut ke Indonesia.  

    “Perjanjian ini membuka peluang ekspor baru bagi Indonesia, khususnya untuk komoditas unggulan seperti minyak sawit mentah [CPO] dan turunannya, kopra, kopi, karet alam, dan mentega kakao,” ujar Airlangga dalam keterangan resmi, dikutip pada Sabtu (21/6/2025). 

    Di sisi lain, Indonesia juga mengharapkan peningkatan impor dari EAEU untuk sejumlah komoditas strategis, antara lain gandum, fosfat, batu bara, dan bahan baku pupuk kimia serta besi setengah jadi. 

    Untuk diketahui, sejak diluncurkan pada bulan Desember 2022, telah dilakukan sebanyak lima kali putaran perundingan dan berbagai pertemuan intersesi. 

    Kedua pihak telah mencapai kesepakatan substantif pada seluruh area negosiasi. Proses ratifikasi dan finalisasi teknis akan segera dilakukan guna mempercepat pemberlakuan perjanjian.

    “Saya berharap kedua pihak dapat segera menindaklanjuti dengan menyelesaikan semua tahapan proses yang diperlukan sehingga perjanjian ini dapat ditandatangani pada tahun ini,” jelas Airlangga.

    Dirinya menuturkan bahwa perjanjian ini dipercaya akan memperluas akses pasar—sejalan dengan langkah diversifikasi pasar ekspor—mengingat jumlah populasi total mencapai lebih dari 460 juta jiwa antara Indonesia dan EAEU. 

    Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Komisi Uni Ekonomi Eurasia Andrey Slepnev mengucapkan terima kasih atas pencapaian hari ini yang sangat baik bagi kedua pihak untuk mendorong peningkatan hubungan perdagangan yang modern dan people-to-people contact. 

    “Komisi Ekonomi Eurasia siap untuk menandatangani perjanjian tahun ini dan berkomitmen untuk melakukan yang terbaik guna menyelesaikan persyaratan teknis yang diperlukan,” ungkap Slepnev. 

  • Batu Bara China Diam-Diam Banjiri RI, Banyak Dikirim ke Daerah Ini

    Batu Bara China Diam-Diam Banjiri RI, Banyak Dikirim ke Daerah Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia dikenal sebagai pengekspor batu bara terbesar ke China. Lantas apa jadinya kalau China yang sekarang gantian, mengekspor batu bara produksinya ke China?

    Jangan kaget, ternyata hal itu adalah faktanya. Dikutip dari Reuters, China telah mengirimkan sedikitnya tiga kargo batubara kokas ke pengolah bahan baku di Sulawesi, Indonesia pada Mei 2025.

    Ini adalah langkah yang jarang terjadi karena China biasanya adalah pengimpor utama, bukan pengekspor, bahan bakar pembuat baja ini.

    Seperti diketahui, batu bara kokas merupakan salah satu bahan bakar utama dalam industri baja. Hal ini berbeda dengan batu bara thermal yang dipakai sebagai bahan bakar pembangkit umum.

    Pengiriman tersebut, diperkirakan dijual oleh perusahaan milik negara China Shanxi Coking Coal Group. Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk menilai apakah batubara kokas China dapat bersaing secara ekonomi di pasar luar negeri melawan pemasok tradisional seperti Australia, Rusia, dan Mongolia, kata sumber tersebut.

    Foto: ist
    eskcavator dan batu bara

    Batu bara itu dikirimkan ke:

    China Risun Group, untuk digunakan di pabrik pengolahan kokas mereka di Sulawesi;
    Hong Kong Jinteng Development Ltd, yang kemudian mengekspor batubara itu ke Indonesia;
    Dan ke sebuah fasilitas milik Dexin Steel di Indonesia.

    Pengiriman ini adalah ketiga kalinya sejak awal 2024. Langkah ini tidak biasa mengingat China adalah importir batu bara terbesar dan bukan pengekspor.

    Harga batubara kokas China umumnya tidak kompetitif dibandingkan dengan produk dari Australia, Rusia, dan Mongolia, Namun, permintaan yang meningkat di Asia Tenggara, terutama di Sulawesi yang menjadi pusat pemrosesan kokas dan baja, telah membuka celah bagi penjualan batubara kokas China.

    “Ini lebih seperti uji pasar daripada tren baru. Biayanya masih lebih tinggi dibandingkan pemasok utama lainnya.” kata seorang pedagang internasional, dikutip dari Reuters.

    Sumber perdagangan lainnya menyebutkan bahwa produksi baja yang melambat di China telah menyebabkan kelebihan pasokan batubara kokas, sehingga membuka kemungkinan ekspor, meski untuk volume kecil.

    Di Indonesia, kapasitas pabrik pengolahan kokas di Sulawesi belum sepenuhnya dimanfaatkan, hanya beroperasi di sekitar 60-70%, sebagian karena pembatasan impor dari India, menurut seorang sumber industri di wilayah tersebut.

    Langkah China ini menggarisbawahi bagaimana dinamika perdagangan batubara kokas global mulai bergeser, meskipun pasar percaya bahwa ekspor batubara kokas dari China ke Indonesia kemungkinan akan tetap terbatas dalam waktu dekat karena faktor biaya dan kualitas.

    (wur/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • RI Incar Ekspor CPO hingga Kopi ke Rusia Pasca Perjanjian I–EAEU FTA Disepakati

    RI Incar Ekspor CPO hingga Kopi ke Rusia Pasca Perjanjian I–EAEU FTA Disepakati

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Menteri Perdagangan Komisi Uni Ekonomi Eurasia Andrey Slepnev resmi menandatangani perjanjian perdagangan bebas secara substantif antara Indonesia-Eurasia.

    Kesepakatan itu bertajuk Indonesia–Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (I–EAEU FTA). Perundingan I-EAEU FTA rampung di sela-sela kegiatan the 28th St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF 2025).

    Berdasarkan keterangan tertulis Kemenko Perekonomian, Jumat (20/6/2025), I-EAEU FTA menandai babak baru dalam kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan negara-negara anggota EAEU yaitu Armenia, Belarus, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Rusia.

    Sejak diluncurkan pada Desember 2022, telah dilakukan sebanyak lima kali putaran perundingan dan berbagai pertemuan intersesi. Tim Perunding Indonesia dipimpin oleh Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan.

    Kedua pihak telah mencapai kesepakatan substantif pada seluruh area negosiasi. Nantinya, perjanjian berlaku usai dilakukan proses ratifikasi dan finalisasi teknis.

    Kemenko Perekonomian meyakini bahwa perjanjian itu membuka peluang ekspor baru bagi Indonesia, khususnya untuk komoditas unggulan seperti minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya, kopra, kopi, karet alam, dan mentega kakao.

    Di sisi lain, Indonesia juga mengharapkan peningkatan impor dari EAEU untuk sejumlah komoditas strategis, antara lain gandum, fosfat, batu bara, dan bahan baku pupuk kimia serta besi setengah jadi.

  • Gebrakan Baru Bahlil, Jajaki Rusia Garap Proyek Migas

    Gebrakan Baru Bahlil, Jajaki Rusia Garap Proyek Migas

    PIKIRAN RAKYAT – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, melakukan langkah strategis dengan menjajaki kerja sama proyek minyak dan gas bumi (migas) bersama Rusia.

    Inisiatif ini berlangsung saat Bahlil mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungan kenegaraan ke Saint Petersburg, Rusia.

    Dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Konstantinovsky, Bahlil menyampaikan harapan agar Rusia dapat terlibat langsung dalam eksplorasi migas di Indonesia.

    “Kami mengundang mitra-mitra strategis Rusia untuk terlibat dalam eksplorasi lapangan (migas) baru dan temuan cadangan gas di lepas pantai,” kata Bahlil dalam keterangannya yang dikonfirmasi dari Jakarta, Jumat, 20 Juni 2025.

    Sektor energi menjadi salah satu fokus utama dalam pembahasan kerja sama kedua negara, terutama dalam pengembangan gas alam cair (LNG) dan pasokan minyak.

    Kerja sama ini diharapkan dapat mendukung target ambisius pemerintahan Prabowo dalam mencapai swasembada energi.

    Rusia Tawarkan Modernisasi Infrastruktur Migas RI

    Sebagai bentuk komitmen, Rusia menawarkan modernisasi infrastruktur migas Indonesia. Upaya ini akan difokuskan pada penerapan teknologi canggih untuk mengoptimalkan produksi dari ladang minyak tua yang selama ini kurang produktif.

    “Kami bersedia memodernisasi infrastruktur supaya mendongkrak produksi minyak dari ladang tua,” ujar Presiden Rusia Vladimir Putin saat konferensi pers,

    Rencana kolaborasi ini membuka peluang untuk meningkatkan lifting minyak dan gas nasional, sekaligus menarik investasi teknologi tinggi ke sektor energi Indonesia.

    Selain proyek migas, Indonesia dan Rusia juga telah menjalin kerja sama di berbagai bidang energi lainnya, mulai dari batu bara, ketenagalistrikan, energi baru dan terbarukan (EBT), hingga efisiensi energi.

    Salah satu proyek besar yang tengah dipersiapkan adalah pembangunan kilang minyak dan kompleks petrokimia di Jawa Timur, sebagai simbol kolaborasi jangka panjang kedua negara.

    Dengan model kolaborasi ini, Pemerintah Indonesia berharap dapat menciptakan fondasi kuat untuk pengembangan proyek migas di masa depan, sekaligus mengakselerasi pertumbuhan industri energi nasional. ****

  • Pendapatan TBS Energi Anjlok Gara-gara Harga Batu Bara Loyo

    Pendapatan TBS Energi Anjlok Gara-gara Harga Batu Bara Loyo

    Jakarta

    PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) mencatat penurunan pendapatan di kuartal I 2025 sebesar 21% menjadi US$ 392,8 juta atau sekitar Rp 6,44 triliun (asumsi kurs Rp 16.233) dari US$ 496 juta pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

    Direktur TBS Energi Utama Juli Oktarina menjelaskan, penurunan pendapatan terjadi lantaran adanya fluktuasi harga komoditas batu bara. Namun begitu, ia menyebut EBITDA perseroan naik 7% menjadi US$ 109,2 juta dari US$ 102,5 juta.

    “TBS mencatatkan pendapatan sebesar US$ 392,8 juta menurun 21% dibandingkan periode sebelumnya dikarenakan adanya fluktuasi harga batu bara. Kedua, EBITDA adjusted senilai US$ 109,2 juta meningkat 7% dibandingkan periode sebelumnya,” ucap Juli dalam paparan hasil RUPS TBS Energi Utama yang diikuti secara virtual, Jumat (20/6/2025).

    Selain itu, TBS Energi Utama juga mencatat penurunan ekuitas sebesar 17% menjadi US$ 359,6 juta dari US$ 432,9 juta di kuartal I tahun 2024. Di sisi lain, perseroan mencatat peningkatan kas dan setara kas sebesar 45% menjadi US$ 126,1 juta dari US$ 87,2 juta dengan total aset sebesar US$ 1,04 miliar atau naik 11% dari US$ 946 juta.

    Sementara untuk laba bersih, Juli menyebut perseroan masih mengalami kerugian akibat divestasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Selain itu, ia juga menyebut divestasi PLTU berdampak pada target pendapatan perseroan.

    “Target pendapatan dan laba bersih TOBA pada 2025, perlu kami sampaikan karena adanya transaksi divestasi PLTU, perseroan akan mengalami kerugian secara akuntansi yang angkanya nanti akan dapat dilihat. Tetapi ini hanya berupa dari kerugian akuntansi, sedangkan dari sisi cash flow perusahaan tetap membukukan keuntungan dari transaksi divestasi PLTU,” ungkapnya.

    Juli menerangkan, divestasi penuh kepemilikan TBS Energi Utama pada aset PLTU dilakukan dengan total kapasitas sebesar 200 MW. Adapun divestasi aset dilakukan pada PLTU di PT Minahasa Cahaya Lestari dan PT Gorontalo Listrik Perdana dengan nilai sebesar US$ 403 juta.

    Ia menyebut, divestasi ini mengurangi 80% emisi karbon sekitar 1,3 juta ton CO2 ekuivalen. Sementara pada bisnis berkelanjutan, TBS Energi Utama telah mengoperasikan pembangkit listrik mini hydro dengan kapasitas 6 MW.

    Tahun depan, terang Juli, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 46 MWp milik perseroan akan beroperasi. Untuk segmen electric vehicle (EV), perseroan juga telah mengoperasikan 5.100 unit motor listrik melalui kerja sama dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan Grab.

    “TBS berkomitmen penuh untuk menjadi perusahaan yang berfokus pada keberlanjutan. Hal ini kami realisasikan dengan melakukan divestasi penuh kepemilikan TBS pada aset PLTU dengan total kapasitas 200 MW,” imbuhnya.

    Tonton juga “TPST Ini Olah Sampah Jadi Bahan Bakar Alternatif Pengganti Batu Bara” di sini:

    (acd/acd)

  • Menteri Bahlil jajaki Rusia untuk garap proyek migas RI

    Menteri Bahlil jajaki Rusia untuk garap proyek migas RI

    Kami bersedia memodernisasi infrastruktur supaya mendongkrak produksi minyak dari ladang tua

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjajaki Rusia untuk menggarap proyek minyak dan gas bumi (migas), ketika mendampingi Presiden RI Prabowo Subianto dalam lawatan ke Kota Saint Petersburg, Rusia.

    “Kami mengundang mitra-mitra strategis Rusia untuk terlibat dalam eksplorasi lapangan (migas) baru dan temuan cadangan gas di lepas pantai,” kata Bahlil, dikonfirmasi ANTARA dari Jakarta, Jumat.

    Sektor energi menjadi salah satu poin pembahasan pada pertemuan tersebut.

    Kedua negara berminat terlibat dalam pengerjaan proyek eksplorasi dan produksi gas alam cair atau (liquefied natural gas/LNG) hingga pasokan minyak.

    Penjajakan kerja sama ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, terutama dalam mendongkrak lifting minyak dan gas nasional sesuai target yang ditetapkan Presiden Prabowo untuk mewujudkan swasembada energi.

    Guna memenuhi target tersebut, Pemerintah Rusia menawarkan modernisasi infrastruktur migas.

    Modernisasi ini mencakup pemanfaatan teknologi terkini untuk mengoptimalkan sumur yang selama ini dianggap kurang produktif.

    “Kami bersedia memodernisasi infrastruktur supaya mendongkrak produksi minyak dari ladang tua,” ujar Presiden Rusia Vladimir Putin saat konferensi pers.

    Bahlil mendampingi Prabowo ke Rusia untuk menghadiri pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Konstantinovsky, Rusia pada Kamis (19/6/2025) waktu setempat.

    Relasi Rusia-Indonesia telah terjalin kuat lewat kolaborasi di sektor energi, mulai dari di migas, batu bara, ketenagalistrikan, energi baru dan terbarukan (EBT), serta efisiensi energi.

    Salah satunya, rencana pembangunan kilang minyak dan kompleks petrokimia di Jawa Timur.

    Model kolaborasi ini diharapkan Pemerintah Indonesia menjadi pijakan bagi proyek-proyek migas masa depan, sekaligus menyuntikkan investasi teknologi tinggi ke dalam industri nasional.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kementerian ESDM sebut hasil penelitian lingkungan PT GAG Nikel bagus

    Kementerian ESDM sebut hasil penelitian lingkungan PT GAG Nikel bagus

    Dari Kelautan Perikanan, kami menyampaikan ini dari sisi penelitian lingkungan cukup bagus.

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan penelitian lingkungan soal PT GAG Nikel, di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat Daya, menunjukkan hasil yang cukup bagus.

    “Dari Kelautan Perikanan, kami menyampaikan ini dari sisi penelitian lingkungan cukup bagus,” kata Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat.

    Akan tetapi, Yuliot belum memastikan apakah izin GAG Nikel untuk beroperasi kembali sudah diberikan. Ia masih harus memeriksa kembali di Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Ditjen Minerba).

    Pemberian izin GAG Nikel untuk kembali beroperasi nantinya akan berlandaskan kepada rekomendasi terpadu dari kementerian dan lembaga yang terlibat.

    “Jadi, berdasarkan rekomendasi terpadu dari kementerian/lembaga, kami akan sampaikan bagaimana pemenuhan persyaratan di PT GAG,” kata Yuliot.

    Presiden Prabowo Subianto memutuskan mencabut empat izin usaha pertambangan (IUP) di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.

    Adapun empat perusahaan yang IUP-nya dicabut itu, yakni PT Anugerah Surya Pratama, PT Nurham, PT Mulia Raymond Perkasa, dan PT Kawei Sejahtera Mining.

    Sebanyak tiga dari empat perusahaan tersebut memperoleh izin pertambangan dari pemerintah daerah (Bupati Raja Ampat), yaitu PT Mulia Raymond Perkasa (MRP) dengan IUP diterbitkan pada tahun 2013, PT Kawei Sejahtera Mining (KSM) dengan IUP diterbitkan pada tahun 2013, dan PT Nurham dengan IUP diterbitkan pada tahun 2025.

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa izin untuk GAG Nikel tidak dicabut, namun operasional perusahaan tersebut akan diawasi secara ketat.

    Lebih lanjut, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menyampaikan bahwa operasional PT GAG Nikel di Pulau Gag, Raja Ampat, masih dihentikan untuk sementara, meskipun pemerintah tidak menghentikan kontrak karyanya.

    Pemberhentian operasional tersebut, kata Dadan, akan terus berlanjut hingga investigasi terkait aspek lingkungan atas kegiatan pertambangan PT GAG Nikel di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat Daya, selesai dilaksanakan.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • RI rampungkan perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Ekonomi Eurasia

    RI rampungkan perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Ekonomi Eurasia

    Saya berharap kedua pihak dapat segera menindaklanjuti dengan menyelesaikan semua tahapan proses yang diperlukan sehingga perjanjian ini dapat ditandatangani pada tahun ini

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Indonesia, diwakili oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, bersama Menteri Perdagangan Komisi Uni Ekonomi Eurasia Andrey Slepnev telah merampungkan secara substantif Perundingan Indonesia–Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (I–EAEU FTA).

    Kesepakatan tersebut diumumkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin usai pertemuan bilateral yang dilaksanakan di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg, Rusia, Kamis (19/6).

    “Saya juga menyambut sangat gembira telah disepakati antara Indonesia dan Rusia dalam peranan kita dalam Eurasian Economic Union (EAEU),” ucap Prabowo dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat.

    Indonesia-Rusia telah mencapai kesepakatan substantif pada seluruh area negosiasi. Proses ratifikasi dan finalisasi teknis akan segera dilakukan guna mempercepat pemberlakuan perjanjian.

    Hal tersebut menandai babak baru dalam kerja sama ekonomi Indonesia dan negara-negara anggota EAEU, yakni Armenia, Belarus, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Rusia. Sejak diluncurkan pada bulan Desember 2022, telah dilakukan sebanyak lima kali putaran perundingan dan berbagai pertemuan intersesi.

    Tim Perunding Indonesia dipimpin oleh Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono. Perjanjian ini membuka peluang ekspor baru bagi Indonesia, khususnya untuk komoditas unggulan seperti minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya, kopra, kopi, karet alam, dan mentega kakao.

    Di sisi lain, Indonesia juga mengharapkan peningkatan impor dari EAEU untuk sejumlah komoditas strategis, antara lain gandum, fosfat, batu bara, dan bahan baku pupuk kimia serta besi setengah jadi.

    Dengan jumlah populasi total mencapai lebih dari 460 juta jiwa antara Indonesia dan EAEU, perjanjian ini dipercaya akan memperluas akses pasar, memperlancar logistik, serta meningkatkan arus investasi dua arah antara Indonesia dan EAEU.

    Pada sambutannya, Menko Airlangga menyampaikan apresiasi kepada tim perunding atas diselesaikannya secara substantif Perundingan I-EAEU FTA.

    “Saya berharap kedua pihak dapat segera menindaklanjuti dengan menyelesaikan semua tahapan proses yang diperlukan sehingga perjanjian ini dapat ditandatangani pada tahun ini,” jelas Airlangga.

    Menanggapi hal tersebut, Mendag Slepnev juga mengucapkan terima kasih atas pencapaian hari ini yang sangat baik bagi kedua pihak untuk mendorong peningkatan hubungan perdagangan yang modern dan people-to-people contact.

    “Komisi Ekonomi Eurasia siap untuk menandatangani perjanjian tahun ini dan berkomitmen untuk melakukan yang terbaik guna menyelesaikan persyaratan teknis yang diperlukan,” kata Mendag Slepnev.

    Adapun perjanjian perdagangan dengan EAEU merupakan bagian dari strategi diversifikasi pasar ekspor Indonesia ke kawasan non-tradisional. Wilayah Eurasia dipandang memiliki potensi besar sebagai tujuan ekspor dan sumber investasi strategis, dengan pertumbuhan PDB rata-rata kawasan EAEU mencapai 4,4 persen, lebih tinggi dari rata-rata global.

    Berdasarkan studi kelayakan bersama (Joint Feasibility Study), implementasi perjanjian diperkirakan akan mendorong ekspor Indonesia secara signifikan di sektor pertanian dan manufaktur berbasis sumber daya.

    Pada periode Januari sampai dengan Maret 2025, perdagangan antara Indonesia dan EAEU tercatat mencapai 1,57 miliar dolar AS, meningkat tajam sebesar 84,63 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.

    Di luar perdagangan, Indonesia juga membuka peluang investasi dari negara-negara EAEU di sektor-sektor prioritas seperti industri pengolahan, transportasi, logistik, pertambangan, dan pertanian.

    Realisasi investasi dari kawasan EAEU ke Indonesia terus menunjukkan tren positif dengan nilai mencapai 273,7 juta dolar AS pada 2024.

    Melalui implementasi perjanjian perdagangan ini, Indonesia juga dapat menjadi pintu gerbang akses logistik dan distribusi ke Asia Tenggara, sementara EAEU dapat menjadi jalur masuk komoditi unggulan Indonesia ke pasar Eropa Timur dan Asia Tengah.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Negosiasi Perjanjian Dagang RI-Eurasia Akhirnya Rampung, Ini Manfaatnya

    Negosiasi Perjanjian Dagang RI-Eurasia Akhirnya Rampung, Ini Manfaatnya

    Jakarta

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Menteri Perdagangan Komisi Uni Ekonomi Eurasia Andrey Slepnev resmi mengumumkan penyelesaian secara substantif Perundingan Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (I-EAEU FTA). Pengumuman disampaikan di sela kegiatan the 28 th St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF 2025).

    Airlangga mengatakan hal itu menandai babak baru dalam kerja sama ekonomi Indonesia dan negara-negara anggota EAEU yakni Armenia, Belarus, Kazakhstan, Kyrgyzstan dan Rusia. Sejak diluncurkan pada Desember 2022, telah dilakukan sebanyak lima kali putaran perundingan dan berbagai pertemuan intersesi.

    “Kedua pihak telah mencapai kesepakatan substantif pada seluruh area negosiasi. Proses ratifikasi dan finalisasi teknis akan segera dilakukan guna mempercepat pemberlakuan perjanjian,” kata Airlangga dalam keterangan tertulis, Jumat (20/6/2025).

    Tim Perunding Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan. Perjanjian ini membuka peluang ekspor baru bagi Indonesia, khususnya untuk komoditas unggulan seperti minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya, kopra, kopi, karet alam dan mentega kakao.

    Di sisi lain, Indonesia juga mengharapkan peningkatan impor dari EAEU untuk sejumlah komoditas strategis antara lain gandum, fosfat, batu bara dan bahan baku pupuk kimia, serta besi setengah jadi.

    “Dengan jumlah populasi total mencapai lebih dari 460 juta jiwa antara Indonesia dan EAEU, perjanjian ini dipercaya akan memperluas akses pasar, memperlancar logistik, serta meningkatkan arus investasi dua arah antara Indonesia dan EAEU,” ucap Airlangga.

    Airlangga mengapresiasi tim perunding atas diselesaikannya secara substantif Perundingan I-EAEU FTA. “Saya berharap kedua pihak dapat segera menindaklanjuti dengan menyelesaikan semua tahapan proses yang diperlukan sehingga perjanjian ini dapat ditandatangani pada tahun ini,” jelas Airlangga.

    Menanggapi hal tersebut, Mendag Slepnev juga mengucapkan terima kasih atas pencapaian yang sangat baik bagi kedua pihak untuk mendorong peningkatan hubungan perdagangan yang modern dan people-to-people contact.

    “Komisi Ekonomi Eurasia siap untuk menandatangani perjanjian tahun ini dan berkomitmen untuk melakukan yang terbaik guna menyelesaikan persyaratan teknis yang diperlukan,” kata Slepnev.

    Perjanjian perdagangan dengan EAEU merupakan bagian dari strategi diversifikasi pasar ekspor Indonesia ke kawasan non-tradisional. Wilayah Eurasia dipandang memiliki potensi besar sebagai tujuan ekspor dan sumber investasi strategis, dengan pertumbuhan PDB rata-rata kawasan EAEU mencapai 4,4%, lebih tinggi dari rata-rata global.

    Berdasarkan studi kelayakan bersama (Joint Feasibility Study), implementasi perjanjian diperkirakan akan mendorong ekspor Indonesia secara signifikan di sektor pertanian dan manufaktur berbasis sumber daya. Pada periode Januari-Maret 2025, perdagangan antara Indonesia dan EAEU tercatat mencapai US$ 1,57 miliar, meningkat 84,63% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.

    Di luar perdagangan, Indonesia juga membuka peluang investasi dari negara-negara EAEU di sektor-sektor prioritas seperti industri pengolahan, transportasi, logistik, pertambangan dan pertanian. Realisasi investasi dari kawasan EAEU ke Indonesia terus menunjukkan tren positif dengan nilai mencapai US$ 273,7 juta pada 2024.

    Melalui implementasi perjanjian perdagangan ini, Indonesia juga dapat menjadi pintu gerbang akses logistik dan distribusi ke Asia Tenggara. Sementara EAEU dapat menjadi jalur masuk komoditi unggulan Indonesia ke pasar Eropa Timur dan Asia Tengah.

    (aid/ara)

  • Negosiasi Perjanjian Dagang RI-Eurasia Akhirnya Rampung, Ini Manfaatnya

    Rampungkan I-EAEU FTA, RI Perkuat Diplomasi Ekonomi dengan Rusia

    Jakarta

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Menteri Perdagangan Komisi Uni Ekonomi Eurasia Andrey Slepnev resmi mengumumkan penyelesaian secara substantif Perundingan Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (I-EAEU FTA). Penyelesaian ini dilakukan di sela kegiatan the 28 th St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF 2025).

    Kesepakatan tersebut telah diumumkan oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin usai pertemuan bilateral di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg, Federasi Rusia, pada 19 Juni 2025.

    “Saya juga menyambut sangat gembira telah disepakati antara Indonesia dan Rusia dalam peranan kita dalam Eurasian Economic Union (EAEU),” ucap Prabowo dalam keterangan tertulis, Jumat (20/6/2025).

    Hal tersebut menandai babak baru dalam kerja sama ekonomi Indonesia dan negara-negara anggota EAEU, yakni Armenia, Belarus, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Rusia. Sejak diluncurkan pada Desember 2022, telah dilakukan sebanyak lima kali putaran perundingan dan berbagai pertemuan intersesi.

    Tim Perunding Indonesia dipimpin oleh Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan. Kedua pihak pun telah mencapai kesepakatan substantif pada seluruh area negosiasi. Proses ratifikasi dan finalisasi teknis akan segera dilakukan guna mempercepat pemberlakuan perjanjian.

    Perjanjian ini membuka peluang ekspor baru bagi Indonesia, khususnya untuk komoditas unggulan seperti minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya, kopra, kopi, karet alam, dan mentega kakao. Di sisi lain, Indonesia juga mengharapkan peningkatan impor dari EAEU untuk sejumlah komoditas strategis, antara lain gandum, fosfat, batu bara, dan bahan baku pupuk kimia serta besi setengah jadi.

    Dengan jumlah populasi total mencapai lebih dari 460 juta jiwa antara Indonesia dan EAEU, perjanjian ini dipercaya akan memperluas akses pasar, memperlancar logistik, serta meningkatkan arus investasi dua arah antara Indonesia dan EAEU.

    Pada sambutannya, Airlangga mengapresiasi tim perunding atas diselesaikannya secara substantif Perundingan I-EAEU FTA.

    “Saya berharap kedua pihak dapat segera menindaklanjuti dengan menyelesaikan semua tahapan proses yang diperlukan sehingga perjanjian ini dapat ditandatangani pada tahun ini,” jelas Airlangga.

    Menanggapi hal tersebut, Slepnev juga berterima kasih atas pencapaian yang baik bagi kedua pihak untuk mendorong peningkatan hubungan perdagangan yang modern dan people-to-people contact.

    “Komisi Ekonomi Eurasia siap untuk menandatangani perjanjian tahun ini dan berkomitmen untuk melakukan yang terbaik guna menyelesaikan persyaratan teknis yang diperlukan,” kata Slepnev.

    Perjanjian perdagangan dengan EAEU merupakan bagian dari strategi diversifikasi pasar ekspor Indonesia ke kawasan non-tradisional. Wilayah Eurasia dipandang memiliki potensi besar sebagai tujuan ekspor dan sumber investasi strategis, dengan pertumbuhan PDB rata-rata kawasan EAEU mencapai 4,4%, lebih tinggi dari rata-rata global.

    Berdasarkan studi kelayakan bersama (Joint Feasibility Study), implementasi perjanjian diperkirakan akan mendorong ekspor Indonesia secara signifikan di sektor pertanian dan manufaktur berbasis sumber daya.

    Pada periode Januari sampai dengan Maret 2025, perdagangan antara Indonesia dan EAEU tercatat mencapai USD 1,57 miliar. Jumlah ini meningkat tajam sebesar 84,63% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.

    Di luar perdagangan, Indonesia juga membuka peluang investasi dari negara-negara EAEU di sektor-sektor prioritas seperti industri pengolahan, transportasi, logistik, pertambangan, dan pertanian. Realisasi investasi dari kawasan EAEU ke Indonesia terus menunjukkan tren positif dengan nilai mencapai USD 273,7 juta pada 2024.

    Melalui implementasi perjanjian perdagangan ini, Indonesia juga dapat menjadi pintu gerbang akses logistik dan distribusi ke Asia Tenggara. Sementara EAEU dapat menjadi jalur masuk komoditi unggulan Indonesia ke pasar Eropa Timur dan Asia Tengah.

    Sebagai informasi, turut mendampingi Menko Airlangga pada pertemuan tersebut, Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono dan Duta Besar Federasi Rusia di Jakarta Sergei Tolchenov.

    (akd/akd)