Produk: Batu Bara

  • Sambut HUT ke-80 RI, PLN Gelar Diskon Tambah Daya Listrik 50% – Page 3

    Sambut HUT ke-80 RI, PLN Gelar Diskon Tambah Daya Listrik 50% – Page 3

    Sebelumnya, PLN Indonesia Power siap menjadi garda terdepan dalam menyediakan energi yang andal, bersih, dan berkelanjutan bagi lebih dari 270 juta masyarakat Indonesia, perseroan pun mengambil peran sebagai penggerak utama transisi energi nasional di tengah Hari Ulang Tahun atau HUT ke-80 RI.

    Direktur Utama PLN Indonesia Power Benardus Sudarmanta mengatakan, PLN Indonesia Power saat ini mengelola pembangkit energi baru terbarukan (EBT) dengan total kapasitas mencapai lebih dari 2.300 Megawatt (MW).

    Beragam inisiatif pun terus dijalankan, mulai dari program biomass cofiring di pembangkit batu bara, pengembangan pembangkit EBT seperti PLTS dan PLTA, hingga transformasi digital lewat inisiatif Digital Power Plant (DPP)_ untuk meningkatkan efisiensi dan pengendalian operasional secara real time.

    “PLN Indonesia Power tidak hanya membangun pembangkit, kami membangun masa depan. Energi yang kami hasilkan hari ini adalah fondasi bagi kemajuan Indonesia esok hari, di usia kemerdekaan yang ke-80 ini, kami mengambil peran lebih besar: memastikan energi menjadi enabler utama bagi Indonesia menjadi negara maju,” kata Bernadus, Selasa (5/8/2025).

     

  • Produksi Alat Berat Naik 33% Semester I/2025, Tambang Bukan Penopang

    Produksi Alat Berat Naik 33% Semester I/2025, Tambang Bukan Penopang

    Bisnis.com, JAKARTA — Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi) mencatat produksi alat berat sebanyak 4.460 unit pada semester I/2025. Angka tersebut naik 33,65% (year on year/YoY) dibandingkan periode yang sama tahun lalu 3.337 unit. 

    Dalam laporan terbaru Hinabi, permintaan tertinggi masih didominasi oleh hydraulic excavator sebanyak 3.709 unit, bulldozer 3.885 unit, dan dump truck 358 unit. 

    Ketua Umum Hinabi Widayat Raharjo mengatakan kenaikan produksi secara tahunan ini sejalan dengan permintaan alat berat sektor agrikultur yang mengalami peningkatan sejak akhir semester lalu. 

    “First semester tahun 2025 masih imbas dari tahun lalu di mana permintaan tahun lalu sangat tinggi dan berlanjut tahun ini kuartal II/2025,” kata Widayat kepada Bisnis.com, dikutip Minggu (10/8/2025). 

    Terjadi pergeseran tren permintaan dari sektor pertambangan ke arah agrikultur. Adapun, pangsa pasar agrikultur saat ini 40%, kehutanan 45%, konstruksi 10%, dan pertambangan 5%. 

    Penurunan permintaan dari sektor pertambangan disebut terimbas harga komoditas batu bara yang mengalami penurunan. Dia pun memproyeksi tren permintaan ke depan masih akan turun untuk sektor ini. 

    “Sangat berpengaruh, ini bisa dilihat harga batu bara drop berimbas ke demand mining big drop,” jelasnya. 

    Sejak 2022, produksi alat berat nasional mengalami tren penurunan secara tahunan setelah mencapai rekor produksi di angka 8.826 unit di tahun tersebut. 

    Pada 2023, produksi turun ke angka 8.066 unit dan turun menjadi 7.022 unitt pada 2024. Kendati demikian, pihaknya masih optimistis tahun ini produksi akan kembali normal. 

    “Tahun ini yang menarik adalah food estate, kami dari Hinabi berupaya bagaimana Hinabi dapat berkontribusi dengan maksimal di sektor tersebut,” tuturnya. 

    Namun, Widayat masih menemukan tantangan yakni dalam hal pengembangan kualitas produk yang andal dan berdaya saing tinggi agar memenuhi kebutuhan pasar. 

  • Harga Indeks Batu Bara Diproyeksi Rebound Semester II/2025, Pengusaha Pacu Ekspor

    Harga Indeks Batu Bara Diproyeksi Rebound Semester II/2025, Pengusaha Pacu Ekspor

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Pemasok Energi, Mineral, dan Batu bara Indonesia (Aspebindo) optimistis terjadi pemulihan ekspor setelah harga indeks komoditas ini bergerak turun pada periode kedua Juli 2025. 

    Wakil Ketua Umum Aspebindo Fathul Nugroho mengatakan, pihaknya melihat penurunan volume ekspor batu bara pada Semester I/2025 secara tahunan dibandingkan periode yang sama 2024. 

    Data MODI Minerba ESDM menunjukkan bahwa, volume ekspor batu bara mengalami penurunan sebesar 6,13%, dari 198,13 juta ton pada Semester I / 2024 menjadi 185,98 juta ton pada Semester I/2025. 

    “Apabila mengacu kepada data ESDM tersebut persentase penurunan volume ekspor batubara pada semester I/2025 sebenarnya tidak sampai 21%. Memang terjadi penurunan volume permintaan dari pasar global saat ini,” ujar Fathul dalam keterangan tertulis, Minggu (10/8/2025). 

    Dia menerangkan faktor utama yang menyebabkan penurunan ekspor batu bara Indonesia yakni melemahnya permintaan dari importir utama seperti China dan India. Menurut Fathul, penurunan permintaan tersebut didorong oleh peningkatan produksi batu bara domestik di China dan India. 

    Dalam laporan International Energy Agency (IEA) menyebutkan bahwa China telah meningkatkan produksi batu bara mereka secara masif sebagai bagian dari strategi ketahanan energi nasional. 

    Demikian pula di India, Kementerian Batu bara India mengumumkan bahwa produksi batu bara domestik mencapai rekor tertinggi pada tahun fiskal 2024-2025, mengurangi ketergantungan mereka pada impor.

    Untuk diketahui, harga batu bara acuan internasional, termasuk Indonesian Coal Index (ICI) telah turun sekitar 20% year-to-date hingga minggu 1 Juli 2025. “Sebagai ilustrasi, ICI 4 yang mewakili batu bara 4.200 GAR, juga mengalami tren penurunan yang signifikan,” jelasnya. 

    Sementara itu, berdasarkan data dari Argus Coalindo, harga ICI 4 tercatat di kisaran US$40.68 per ton pada awal Juli 2025. Adapun, penurunan tersebut membuat banyak eksportir menahan volume penjualan mereka untuk menghindari kerugian. 

    Kendati demikian, dia melihat dalam empat minggu terakhir ini, harga ICI 4 mulai melandai dan menunjukkan tanda-tanda rebound tipis, yaitu berada di sekitar US$41.92 per ton pada awal Agustus 2025. 

    “Pergerakan ini mengindikasikan bahwa harga telah mencapai garis support, yang diduga kuat adalah harga pokok produksi bagi sebagian besar produsen,” jelas Fathul.

    Pasar batu bara global saat ini menghadapi tantangan besar karena kelebihan pasokan, yang utamanya didorong oleh peningkatan produksi dari negara-negara seperti China, India, dan Mongolia. 

    Di sisi lain, Rusia juga sering kali menawarkan harga yang lebih kompetitif di pasar Asia. Sementara itu, Australia, sebagai produsen utama, juga terus berupaya merebut pangsa pasar yang ada.

    “Meskipun terjadi penurunan harga di semester pertama 2025, kami optimis mengenai prospek ekspor batu bara nasional di semester kedua 2025,” tuturnya.

    Pihaknya berharap tren peningkatan harga batu bara Internasional terus berlanjut dengan ICI 4 hingga akhir 2025 diharapkan dapat naik sekitar 10-20% dari harga awal Agustus ini mencapai kisaran US$45-US$48 per ton 

    “Tentunya ini akan memberikan sinyal harga yang positif bagi para eksportir. Dengan harga yang lebih stabil dan menguntungkan, produsen akan termotivasi untuk meningkatkan kembali volume ekspornya,” tambahnya.

    Jika kondisi pasar global tidak berubah signifikan dan tren kenaikan harga terus berlanjut, pihaknya menargetkan volume ekspor batu bara akan kembali meningkat. “Ke depannya, kami tetap memantau situasi dengan cermat dan berharap adanya stabilitas harga yang lebih baik,” katanya. 

  • Tol Tempino–Ness Masuk Tahap Uji Laik Fungsi

    Tol Tempino–Ness Masuk Tahap Uji Laik Fungsi

    JAKARTA – Sebelum dioperasikan untuk melayani mobilitas Sumatera bagian Selatan, Jalan Tol Betung (Sp Sekayu)–Tempino–Jambi Seksi 4 Tempino–Ness kini memasuki tahap Uji Laik Fungsi dan Operasi (ULFO).

    EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim menyebut, ULFO yang dilakukan adalah bentuk tanggung jawab dan komitmen perseroan dalam menyediakan infrastruktur jalan tol berstandar nasional agar siap beroperasi secara optimal bagi pengguna.

    “Sebelumnya, Provisional Hand Over (PHO) untuk proyek jalan tol seksi ini telah sukses dilaksanakan pada 15-18 Juli lalu,” ujar Adjib dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 8 Agustus.

    Setelah ULFO rampung, Sertifikat Laik Fungsi dan Operasi (SLFO) dapat segera terbit yang menandakan jalan tol itu siap dioperasikan secara publik.

    Sejalan dengan peraturan perundangan, seluruh tahapan ULFO dilaksanakan berbasis Peraturan Menteri PU dan standar pengujian nasional.

    Kegiatan itu juga diinisiasi bersama Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PU, turut melibatkan unsur penyelenggara jalan, pengatur lalu lintas, korlantas polri serta regulator jalan tol nasional.

    Adapun rangkaian ULFO mencakup, pertama ialah pemeriksaan teknis di lapangan. Rangkaian itu mulai dari aspek struktur jalan utama, bahu jalan, sistem drainase hingga rambu keselamatan. Kedua adalah peninjauan kelengkapan dokumen administratif yang menjadi syarat utama sertifikasi pengoperasian.

    Sebelumnya, Jalan Tol Betung (Sp Sekayu)–Tempino–Jambi Seksi 3 Bayung Lencir–Tempino telah beroperasi penuh.

    Menurut Adjib, kehadiran Jalan Tol Betung (Sp Sekayu)–Tempino–Jambi Seksi 4 Tempino– Ness akan memudahkan mobilitas masyarakat dan logistik di wilayah Jambi dan Sumatera Selatan.

    Hadirnya tol itu akan memangkas waktu tempuh Jambi–Betung yang semula empat jam menjadi sekitar dua jam, mengurangi kemacetan di jalur lintas Sumatera yang selama ini menjadi arteri distribusi sumber daya alam, termasuk angkutan batu bara.

    Adapun secara khusus dari Bayung Lencir yang merupakan batas wilayah Provinsi Sumatera Selatan ke Sp Ness di Jambi dari sekitar 3 jam melalui Jalan Lintas Sumatera menjadi hanya 45 menit dengan beroperasinya Seksi 4 tersebut.

    Menurutnya, manfaat utama tol itu bukan hanya meningkatkan efisiensi perjalanan dan menurunkan biaya logistik, melainkan juga meningkatkan daya saing kawasan industri sekitar.

    “Melalui pengujian ini, kami memastikan jalan tol benar-benar memenuhi standar keselamatan dan memberikan dampak nyata bagi sektor transportasi dan perekonomian regional,” pungkasnya.

    Untuk diketahui, Jalan Tol Betung (Sp Sekayu)–Tempino–Jambi Seksi 4 Tempino–Ness dibangun dengan dua lajur per arah, bahu jalan luar-dalam, sistem drainase modern, akses on-off ramp dan rambu penunjang keselamatan.

    Selain itu, juga dilengkapi fasilitas darurat meliputi pos pemantauan, penerangan jalan umum (PJU) serta sistem pemantauan CCTV untuk mendukung keamanan 24 jam.

  • ESDM Gandeng Kementerian Hukum Tata Regulasi Sektor Energi

    ESDM Gandeng Kementerian Hukum Tata Regulasi Sektor Energi

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggandeng Kementerian Hukum guna membahas penataan regulasi lintas subsektor energi dan sumber daya mineral.

    Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung pun telah bertemu dengan Menteri Hukum Supratman Andi Agtas untuk membahas ihwal tersebut.

    Yuliot menuturkan, pertemuan difokuskan pada kebutuhan harmonisasi aturan di sektor energi baru terbarukan (EBT), minyak dan gas bumi (migas), dan mineral dan batu bara (minerba).

    “Jadi, kami lagi melakukan perbaikan-perbaikan tata kelola sehingga membutuhkan perbaikan regulasi. Itu yang kami bahas dengan Pak Menteri Hukum kemarin,” ujar Yuliot di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (8/8/2025).

    Yuliot berpendapat kolaborasi antar-kementerian menjadi kunci untuk memastikan regulasi sektor ESDM selaras dengan ketentuan hukum nasional.

    Selain itu, perbaikan regulasi juga bertujuan untuk menjawab tantangan pembangunan sektor pertambangan secara adil, transparan, dan berkelanjutan.

    Menurutnya, penyusunan regulasi yang tepat juga diharapkan dapat mendorong transparansi, kepastian hukum, serta mempercepat realisasi investasi energi.

    Asal tahu saja, Kementerian ESDM tengah menyiapkan sejumlah pembaruan kebijakan. Perbaikan kebijakan itu mulai dari penyederhanaan perizinan, penguatan aspek lingkungan dan keselamatan kerja, hingga reformasi tata niaga energi di berbagai subsektor.

  • Banyak Cabang, AgenBRILink di Lahat Buka Lapangan Pekerjaan untuk Warga

    Banyak Cabang, AgenBRILink di Lahat Buka Lapangan Pekerjaan untuk Warga

    Jakarta

    Berawal dari toko kecil yang hanya menjual pulsa dan voucher, Sony Pranata kini sukses membangun jaringan toko AgenBRILink yang tersebar di Desa Ulak Pandan, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.

    Kisah Sony ini menunjukkan peran strategis AgenBRILink sebagai penggerak ekonomi kerakyatan dan pilar inklusi keuangan di desa-desa Indonesia. Di samping menyediakan layanan keuangan yang dekat dan aman, Jaringan AgenBRILink milik Sony juga membuka lapangan pekerjaan hingga belasan warga sekitar.

    “Saya awalnya cuma ingin alat buat transfer belanja dagangan sendiri. Tapi makin banyak yang datang, minta tolong bayar listrik, tarik tunai, transfer, bayar tagihan dan lain-lain. Dari situ saya mulai buka untuk umum. Promosi pun nggak ada, cuma dari mulut ke mulut,” cerita Sony, dalam keterangan tertulis, Jumat (8/8/2025).

    Usaha yang ia rintis sejak 2022 bernama ‘Putra Cell’ ini tak hanya memudahkan akses layanan keuangan bagi masyarakat desa, tetapi juga mendorong tumbuhnya ekonomi lokal lewat penciptaan lapangan kerja dan pemberdayaan masyarakat sekitar. Sony bercerita bahwa awal mula ia menjadi mitra AgenBRILink didorong atas kebutuhan pribadi untuk menunjang transaksi usaha dagangnya.

    Namun seiring berjalannya waktu, permintaan dari warga sekitar terus berdatangan, sehingga ia pun memutuskan untuk membuka layanan tersebut secara umum bagi masyarakat. Bermodalkan Rp 10 juta untuk perputaran cashflow dalam melayani transaksi pelanggan, Sony dan istrinya mengelola usaha ini secara mandiri.

    Perlahan tapi pasti, kerja keras Sony membuahkan hasil. Jaringan AgenBRILink miliknya terus berkembang pesat, dan ia pun mengajak anggota keluarganya untuk turut terlibat dalam usaha ini.

    Hingga kini, Ia telah membangun 10 toko yang tersebar di wilayah desa-desa sekitar, dengan jarak antar gerai rata-rata hanya 2 kilometer. Hal ini menunjukkan seberapa luas cakupan layanan yang berhasil ia hadirkan demi menjangkau lebih banyak masyarakat di pelosok.

    “Pelanggan kami di sekitar Lahat itu sebagian adalah petani kopi dan pekerja tambang batu bara yang gajian tiap bulan. Jadi kalau sudah tanggal gajian, biasanya ramai yang datang tarik tunai atau transfer,” ujar Sony.

    Keberhasilannya dalam membangun jaringan AgenBRILink pun berdampak pada pembukaan lapangan kerja bagi warga sekitar. Tercatat, lebih dari 15 orang kini bekerja di gerai-gerai ‘Putra Cell’.

    Tak berhenti di situ, Sony juga berupaya agar hasil dari usahanya dapat dinikmati bersama oleh lingkungan tempat AgenBRILink tersebut tumbuh. Alhasil, ia rutin mengadakan berbagai kegiatan untuk masyarakat, seperti turnamen olahraga dan program berbagi saat momen-momen tertentu.

    Menurut Sony, semua itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan rasa syukur atas dukungan warga yang telah menjadi bagian dari perjalanan usahanya.

    Terpisah, Direktur Mikro BRI Akhmad Purwakajaya mengungkapkan bahwa salah satu kekuatan utama BRI adalah menjangkau lapisan masyarakat luas hingga pelosok negeri melalui jaringan AgenBRILink.

    “Hingga akhir Juni 2025, jumlah AgenBRILink telah mencapai lebih dari 1,2 juta agen atau tumbuh 22,60% secara YoY (year-on-year). Agen-agen tersebut tersebar di 67 ribu desa, menjangkau seluruh penjuru negeri,” jelas Akhmad.

    “Dari sisi transaksi, AgenBRILink mencatatkan volume transaksi sebesar Rp 843 triliun atau tumbuh 9,85% YoY, menunjukkan peran yang vital dalam memberikan akses keuangan”, pungkasnya.

    (akn/ega)

  • Mineral-batu bara berpotensi besar dongkrak pertumbuhan ekonomi

    Mineral-batu bara berpotensi besar dongkrak pertumbuhan ekonomi

    Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana memberikan sambutan pada acara Digital Transformation Indonesia Conference and Expo (DTI-CX) di Jakarta, Rabu (6/8/2025). ANTARA/HO-Kementerian ESDM

    ESDM: Mineral-batu bara berpotensi besar dongkrak pertumbuhan ekonomi
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 07 Agustus 2025 – 09:23 WIB

    Elshinta.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan komoditas mineral dan batu bara memiliki potensi besar dalam rangka mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, dalam sambutannya pada acara Digital Transformation Indonesia Conference and Expo (DTI-CX), mengatakan cadangan dan potensi komoditas mineral dan batu bara Indonesia, termasuk terbanyak di dunia, dan menjadi salah satu senjata utama dalam meningkatkan ketahanan energi, yang menjadi Astacita Pemerintahan Presiden Prabowo.

    “Jadi, ini diharapkan bisa mendorong perekonomian yang baik, mendukung, berkontribusi, dan menurut Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional), ini salah satu yang memang akan berkontribusi utama untuk memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi delapan persen itu bisa tercapai dengan hilirisasi,” ujar Dadan dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis.

    Sejak 2022, subsektor minerba memiliki kontribusi signifikan terhadap penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Kementerian ESDM. Pada 2024, PNBP subsektor minerba memberi sumbangsih sebesar Rp140,5 triliun dari total PNBP Kementerian ESDM sebanyak Rp269,6 triliun.

    Dadan juga mengatakan dari sisi pemanfaatan teknologi, subsektor minerba telah menggunakan teknologi yang cukup maju, baik pada tahapan eksplorasi, produksi, hingga pelaporannya. Pemanfaatan teknologi juga didukung regulasi.

    “Sudah disebut di dalam undang-undang kita yang terkait dengan minerba, bahwa pemanfaatan teknologi, pemanfaatan sistem informasi, ini yang menjadi salah satu driver utama untuk mendorong, baik itu secara ekonomi lebih baik, maupun juga untuk memastikan bahwa datanya itu data yang benar, data yang dipercaya,” katanya.

    Kementerian ESDM juga terbuka dalam pemanfaatan teknologi informasi. Sistem perencanaan dan pelaporan sudah sepenuhnya menggunakan sistem informasi, seperti Sistem Informasi Mineral dan Batubara Antar Kementerian/Lembaga (SIMBARA) untuk memastikan penerimaan negara, Minerba One Data Indonesia (MODI), dan e-RKAB untuk memastikan kegiatan pertambangan berjalan sesuai peraturan perundang-undangan.

    Secara umum, Dadan juga menyampaikan posisi strategis sektor ESDM terhadap perekonomian Indonesia. Indonesia memiliki cadangan dan potensi sumber daya alam yang melimpah, yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi.

    Digital Transformation Indonesia Conference and Expo (DTI-CX) merupakan ajang khusus yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), dan Indonesia Data Center Provider (IDPRO).

    Acara tersebut mempertemukan para profesional dan pengambil keputusan di bidang teknologi informasi dengan berbagai solusi inovatif, serta menghubungkan teknologi terbaru dengan 13 sektor industri utama di Indonesia, mulai dari pemerintahan, infrastruktur, keuangan, FMCG, telekomunikasi, pertanian, logistik dan transportasi, manufaktur, pariwisata dan perhotelan, pertambangan serta minyak dan gas, e-commerce, pendidikan, hingga kesehatan.

    Sumber : Antara

  • Punya Banyak Cabang, AgenBRILink Milik Pemuda Asal Lahat Ini Buka Lapangan Pekerjaan Untuk Warga Sekitar

    Punya Banyak Cabang, AgenBRILink Milik Pemuda Asal Lahat Ini Buka Lapangan Pekerjaan Untuk Warga Sekitar

    Hingga kini, Ia telah membangun 10 toko yang tersebar di wilayah desa-desa sekitar, dengan jarak antar gerai rata-rata hanya 2 kilometer. Hal ini menunjukkan seberapa luas cakupan layanan yang berhasil ia hadirkan demi menjangkau lebih banyak masyarakat di pelosok.

    “Pelanggan kami di sekitar Lahat itu sebagian adalah petani kopi dan pekerja tambang batu bara yang gajian tiap bulan. Jadi kalau sudah tanggal gajian, biasanya ramai yang datang tarik tunai atau transfer,” ujar Sony.

    Keberhasilannya dalam membangun jaringan AgenBRILink pun berdampak pada pembukaan lapangan kerja bagi warga sekitar. Tercatat, lebih dari 15 orang kini bekerja di gerai-gerai “Putra Cell”.

    Tak berhenti di situ, Sony juga berupaya agar hasil dari usahanya dapat dinikmati bersama oleh lingkungan tempat AgenBRILink tersebut tumbuh. Alhasil, ia rutin mengadakan berbagai kegiatan untuk masyarakat, seperti turnamen olahraga dan program berbagi saat momen-momen tertentu. Menurutnya, semua itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan rasa syukur atas dukungan warga yang telah menjadi bagian dari perjalanan usahanya.

    Pada kesempatan terpisah, Direktur Micro BRI Akhmad Purwakajaya mengungkapkan bahwa salah satu kekuatan utama BRI adalah menjangkau lapisan masyarakat luas hingga plosok negeri melalui jaringan AgenBRILink.

    “Hingga akhir Juni 2025, jumlah AgenBRILink telah mencapai lebih dari 1,2 juta agen atau tumbuh 22,60% secara yoy. Agen-agen tersebut tersebar di 67 ribu desa, menjangkau seluruh penjuru negeri. Dari sisi transaksi, AgenBRILink mencatatkan volume transaksi sebesar Rp843 triliun atau tumbuh 9,85% yoy, menunjukkan peran yang vital dalam memberikan akses keuangan”, jelas Akhmad.

  • Pengusaha Tiba-Tiba Minta Produksi Dibatasi, Cek Data Terbaru Nikel RI

    Pengusaha Tiba-Tiba Minta Produksi Dibatasi, Cek Data Terbaru Nikel RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) meminta produksi nikel di Indonesia tidak dilakukan terlalu masif. Mengingat, saat ini kondisi pasokan nikel dunia berlebih yang berdampak pada melemahnya harga dan merugikan pelaku industri tambang.

    Sekjen APNI Meidy Katrin Lengkey menjelaskan, berdasarkan laporan terbaru dari lembaga internasional, lebih dari 50% pasokan nikel dunia saat ini berasal dari Indonesia. Namun, permintaan global, terutama dari sektor baterai dan stainless steel, belum mampu menyerap lonjakan pasokan.

    Menurut dia, kondisi ini menyebabkan harga nikel global terus melemah, margin menyempit, dan tekanan terhadap pelaku pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) semakin berat.

    “Kita tidak bisa hanya fokus menambah kapasitas tanpa memperhatikan permintaan. Ini saatnya pemerintah melakukan kontrol produksi dan menyesuaikan arah hilirisasi,” ungkap Meidy, dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (7/8/2025).

    Sementara, berdasarkan data dari FERROALOY menunjukkan bahwa produksi Nickel Pig Iron (NPI) Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun, sementara feronikel (FeNi) tetap kecil porsinya. Ini menandakan dominasi strategi volume tanpa evaluasi daya serap pasar.

    Selain pengendalian produksi, APNI juga mendorong penerapan standar ESG nasional sebagai bentuk komitmen terhadap praktik pertambangan berkelanjutan. Langkah ini juga penting untuk mempertahankan akses pasar ekspor, terutama ke negara-negara yang menuntut transparansi lingkungan dan sosial.

    Sebagaimana diketahui, Indonesia sendiri merupakan produsen dan pemilik cadangan nikel terbesar di dunia. Namun demikian, apabila produksi digenjot secara jor-joran, sisa umur cadangan bijih nikel juga berpotensi terus menurun.

    Dalam APNI, sejak 2023 lalu, Indonesia menyumbang kelebihan pasokan nikel dunia hingga 31%, lalu pada 2024 yang juga tercatat pasokan nikel dunia berlebih hingga 16%.

    “Dan tahun 2022 kita sudah overpass 50% dari total produksi dunia ada di Indonesia, itu di tahun 2022. Bahkan di 2023 pun kita masih over 31%, year on year, ya, untuk nikel produksi Indonesia. Tahun kemarin 2024 kita over lagi 16%, untuk produksi global dunia,” papar Meidy kepada CNBC Indonesia dalam acara Mining Zone, beberapa waktu lalu.

    Data Cadangan Nikel RI

    Berdasarkan data Neraca Sumber Daya dan Cadangan Mineral dan Batu Bara Nasional tahun 2025, total cadangan bijih nikel per Desember 2024 tercatat sebesar 5,913 miliar ton. Terdiri dari cadangan terkira sebesar 3,818 miliar ton dan cadangan terbukti sebesar 2,095 miliar ton.

    Artinya, apabila produksi bijih nikel per tahun diestimasikan sebesar 173 juta ton seperti data tahun 2024, maka sisa umur cadangan bijih nikel diperkirakan hanya sampai 34 tahun lagi.

    Belum lagi, Kementerian ESDM menargetkan produksi bijih nikel dalam negeri untuk tahun 2025 ini mencapai 220 juta ton.

    Beberapa waktu lalu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar dunia. Adapun, nikel RI menyumbang 43% cadangan nikel global saat ini.

    Menurut Bahlil, berdasarkan data Badan Geologi Amerika, cadangan nikel Indonesia saat ini tercatat sebesar 43% dari total cadangan dunia. Selebihnya dikuasai negara tetangga seperti Australia, Filipina, dan sebagian Kanada.

    “Nikel di dunia 43% menurut cadangan geologi Amerika itu 43% cadangan nikel di dunia itu ada di Indonesia. selebihnya ya ada tetangga kita Australia Filipina ada sedikit sebagian di Kanada,” ujar Bahlil dalam acara Human Capital Summit (HCS) 2025, Selasa (3/6/2025).

    Di sisi lain, Bahlil juga mengungkapkan bahwa nilai ekspor produk hilirisasi nikel sepanjang 2023 telah mencapai US$ 34 miliar. Angka tersebut melonjak signifikan dari nilai ekspor pada tahun 2017, ketika Indonesia hanya mengekspor bahan mentah berupa bijih nikel.

    “Kita setop bijih nikel, 2023 begitu kita setop bangun industri ekspor kita mencapai 34 miliar dolar dan sekarang kita negara terbesar eksportir turunan nikel. banyak yang protes katanya kotor nikel Indonesia. Saya bilang mana ada nikel tidur di kasur empuk nikel pasti ada tanahnya lah,” katanya.

    Ia pun menegaskan bahwa pengelolaan sumber daya alam di Indonesia sesuai dengan amanat Pasal 33 UUD 1945, yang menyatakan bahwa kekayaan alam di darat, laut, maupun udara dikuasai oleh negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

    “Kekayaan semua dikuasai oleh negara dan digunakan untuk kepentingan rakyat. Jadi jangan salah salah menerjemahkan apa yang menjadi pikiran teman teman di sana,” katanya.

    (wia)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Jangan Jor-joran! Umur Cadangan Batu Bara RI Cuma Tersisa Segini

    Jangan Jor-joran! Umur Cadangan Batu Bara RI Cuma Tersisa Segini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat cadangan batu bara nasional per Desember 2024 mencapai 31,95 miliar ton.

    Tanpa adanya penemuan cadangan baru, jumlah tersebut diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga 45 tahun ke depan. Dengan asumsi, produksi batu bara nasional rata-rata per tahun dipatok 700 juta ton.

    Berdasarkan data Neraca Sumber Daya dan Cadangan Mineral dan Batu Bara Nasional tahun 2025, total cadangan Batu Bara RI per Desember 2024 mencapai 31,95 miliar ton, terdiri dari cadangan terkira sebesar 14,418 miliar ton dan cadangan terbukti 17,536 miliar ton.

    Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno beberapa waktu lalu menyampaikan bahwa sejauh ini belum ada anggaran eksplorasi yang dialokasikan secara khusus di Indonesia.

    Berbeda dengan sejumlah negara maju, mereka telah menganggarkan dana untuk kegiatan eksplorasinya. Sementara, dana eksplorasi tambang cukup penting guna meningkatkan cadangan sumber daya mineral dan batu bara nasional.

    “Terutama negara-negara maju, itu mereka menganggarkan biaya untuk eksplorasi, Pak, di negaranya. Termasuk Mesir,” kata Tri dalam RDP bersama Komisi XII DPR RI, dikutip Rabu (6/8/2025).

    Menurut Tri, Mesir dengan program dana eksplorasi yang telah digencarkan telah berhasil meningkatkan kekayaan sumber daya alamnya dari US$ 1,5 miliar menjadi US$ 3,5 miliar. Hal ini menjadi bukti bahwa kegiatan eksplorasi memainkan peran penting dalam memperkuat cadangan sumber daya suatu negara.

    “Kita mengharap ada tambahan, tetapi kita sendiri tidak mengeluarkan kapital untuk itu. Kita ini, jujur saja, Pak, kalau misalnya terkait dengan eksplorasi, mestinya kita melakukan beberapa eksplorasi yang terutama pada daerah-daerah green field untuk apa sebetulnya? Untuk misalnya pencadangan negara,” katanya.

    Tri menilai selama ini pemerintah hanya mengandalkan data eksplorasi dari perusahaan tambang yang berasal dari laporan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB).

    “Untuk di RKAB, kami ini untuk tahun 2025, ini RKAB akan mengejar untuk dana eksplorasi mereka yang dijanjikan di RKAB. Nambah atau nggak cadangannya terhadap itu,” kata dia.

    Sementara itu, Dewan Penasihat Pertambangan Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) Djoko Widajatno menilai, estimasi umur cadangan mineral dan batu bara (minerba) dibuat dengan asumsi tidak ada tambahan cadangan baru. Sementara kegiatan produksi tetap berjalan dengan laju tetap maupun naik.

    “Sisa umur ini mengasumsikan tidak ada tambahan cadangan baru, dan bahwa laju produksi tetap atau naik, eksplorasi untuk mineral dan batu bara harus ditingkatkan untuk menambah cadangan,” ujar Djoko.

    Oleh sebab itu, agar Indonesia tidak menghadapi ancaman krisis pasokan di masa yang akan datang, ia menyarankan agar pemerintah segera mengambil langkah tegas, seperti moratorium terbatas dan kuota produksi, kewajiban cadangan strategis nasional, eksplorasi agresif dan insentif, pengaturan kecepatan hilirisasi, serta integrasi tata kelola minerba berkelanjutan.

    (wia)

    [Gambas:Video CNBC]