Produk: Batu Bara

  • Menakar Untung-rugi Barter Dagang RI-Uni Eropa

    Menakar Untung-rugi Barter Dagang RI-Uni Eropa

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Indonesia dan Uni Eropa akhirnya resmi menandatangani kesepakatan substantif Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) usai sempat mandek selama hampir 10 tahun. Kesepakatan dagang tersebut diharapkan akan membuka peluang akses pasar dan mendatangkan manfaat ekonomi yang besar bagi kedua pihak.

    Dalam kesepakatan dagang ini, UE dan Indonesia akan menghapus tarif atas lebih dari 98% pos tarif dan 99% dari total nilai impor. Sebanyak 80% tarif akan dihapus segera saat perjanjian mulai berlaku, Kemudian, setelah masa transisi selama 5 tahun, liberalisasi akan mencakup 96% dari total perdagangan.

    Saat implementasi kesepakatan tersebut, produk Indonesia langsung akan menikmati tarif 0% di 90,40% pasar UE dan dengan pengurangan tarif lebih lanjut yang akan menyusul secara bertahap. Komoditas unggulan seperti produk padat karya (alas kaki, tekstil, garmen), minyak sawit, perikanan, serta sektor energi terbarukan dan kendaraan listrik akan mendapat perlakuan preferensial yang lebih adil.

    Sebagai gantinya, Indonesia akan membebaskan bea masuk produk industri asal UE yang saat ini dikenai tarif tinggi, seperti tarif untuk mobil buatan UE akan diturunkan dari 50% menjadi 0% dalam 5 tahun. Kemudian, sebagian tarif mesin dan peralatan listrik, serta produk farmasi yang saat ini dikenai hingga 15% akan bebas bea masuk saat perjanjian berlaku. Lalu, tarif bahan kimia yang mencapai 25% juga akan bebas bea.

    Tak hanya itu, perjanjian ini juga akan menghapus tarif atas ekspor produk agro-pangan UE, seperti makanan olahan, sebagian produk susu, dan produk daging.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meyakini IEU-CEPA dapat memberikan manfaat konkret bagi Indonesia, khususnya dalam memperluas ekspor dan mengamankan akses pasar yang lebih luas di UE.

    UE sendiri merupakan mitra dagang terbesar kelima bagi Indonesia dengan total nilai perdagangan yang terus menunjukkan tren positif yang mencapai US$30,1 miliar pada 2024. Neraca perdagangan antara kedua pihak juga mencatatkan surplus bagi Indonesia dengan peningkatan signifikan dari US$2,5 miliar pada 2023 menjadi US$4,5 miliar pada 2024.

    Kerja sama juga akan berdampak pada 723 juta orang dari kedua pihak dengan nilai ekonomi sebesar US$21 triliun sehingga ada banyak peluang dan masa depan yang bergantung pada blok perdagangan besar ini.

    Proyeksi menunjukkan bahwa dalam awal implementasi, ekspor Indonesia ke UE diproyeksikan dapat meningkat signifikan hampir 60% dan menciptakan lapangan kerja baru.

    Airlangga juga mengatakan terdapat beberapa industri prioritas seperti industri tekstil, sepatu, pakaian, furnitur, dan sebagian besar industri padat karya di Indonesia yang saat ini mempekerjakan sekitar 5 juta orang. Industri tersebut akan turut merasakan dampak dari IEU-CEPA.

    “Jadi, 5 juta orang ini sekarang merayakan bahwa mereka memiliki prospek yang baik di masa depan karena pasar menjadi semakin besar, dan tentu saja kita berharap untuk rantai pasokan antara Indonesia dan Eropa, termasuk mineral kritis, energi terbarukan, inovasi, serta investasi,” kata Airlangga usai penandatanganan kesepakatan substantif IEU-CEPA di Bali, Selasa (23/9/2025).

    Selain itu, perjanjian ini juga membuka peluang investasi, salah satunya yang potensial adalah investasi UE di industri otomotif.

    Airlangga menyebut, sedang berbicara dengan Eropa untuk kerja sama yang lebih erat di bidang otomotif. Menurutnya, Eropa memiliki kepentingan soal kerja sama tersebut, terutama dalam suplai mineral kritis untuk produksi baterai kendaraan listrik.

    “Dan tentu salah satu yang Eropa berkepentingan dan minat itu di industri otomotif termasuk untuk menyuplai ataupun mengembangkan electric vehicle [EV] di Indonesia,” jelasnya.

    Sementara itu, Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Komisi Eropa Maros Sefcovic mengatakan, sekitar €600 juta (US$700 juta) bea masuk akan dihemat oleh eksportir Eropa sebagai hasil dari perjanjian dagang ini.

    “Kami benar-benar membuka babak baru yang sangat besar,” kata Sefcovic dalam wawancara bersama Bloomberg News.

    “Perdagangan kami dengan Indonesia selama ini jauh di bawah potensi,” ujarnya, mengingat bahwa ekonomi Indonesia lebih besar dibandingkan gabungan ekonomi Vietnam, Filipina, dan Thailand.

    Kesepakatan dengan Indonesia akan memainkan peran penting dalam upaya UE untuk mendiversifikasi rantai pasoknya, terutama dalam hal bahan baku, serta membuka pasar baru di tengah kebijakan tarif sebesar 15% yang dikenakan Amerika Serikat (AS) terhadap sebagian besar produk ekspor UE.

    Peluang dan Tantangan

    Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyebut, penandatanganan IEU-CEPA memberi peluang perdagangan yang lebih berkeadilan bagi Indonesia. Ketua Apindo Shinta Widjaja Kamdani menuturkan, potensi ekspor bisa ditingkatkan hingga US$60 miliar, dengan volume ekspor yang bisa meningkat hingga 50% dalam 3 hingga 4 tahun ke depan.

    “Bagi Indonesia, ini berarti komoditas sawit, tekstil, peralatan pangan, dan perikanan mendapatkan pijakan yang lebih adil di Eropa. Bagi Uni Eropa, ini berarti akses ke pasar Indonesia yang kuat dengan 280 juta penduduk dan peluang di bidang pertanian, manufaktur, dan jasa,” ucap Shinta.

    Senada, Wakil Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) David Leonardi mengatakan, kebijakan IEU-CEPA yang akan membebaskan tarif bea masuk produk Indonesia ke Eropa dapat meningkatkan kinerja ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia pada 2027 dengan signifikan.

    “Pertumbuhan ekspor TPT diperkirakan akan bergerak positif, meski sangat bergantung pada kemampuan industri dalam memenuhi standar kualitas, keberlanjutan, dan regulasi teknis Uni Eropa yang ketat,” kata David kepada Bisnis, Selasa (23/9/2025).

    Penurunan tarif bea masuk ke Eropa membuat daya saing produk Indonesia makin kompetitif di wilayah tersebut. IEU-CEPA memberikan peluang percepatan ekspor, diversifikasi produk, dan peningkatan nilai tambah.

    Bahkan, kebijakan tersebut juga dinilai akan mendorong masuknya investasi baru ke Indonesia, baik dari investor asing maupun domestik.

    “Dengan terbukanya pasar Eropa, Indonesia akan makin menarik bagi investor untuk membangun pabrik, memperluas kapasitas produksi, serta meningkatkan alih teknologi dalam rantai pasok TPT,” tuturnya.

    Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor produk hulu tekstil (HS 50-54) ke wilayah Eropa Barat mencapai US$24,6 juta pada 2024 dengan volume 8,17 kg, sementara ke Eropa Utara mencapai US$986,080 dengan volume 365,691 kg.

    Di sisi lain, ekspor produk serupa ke Eropa Selatan mencapai US$24,6 juta dengan volume 8,4 juta kg pada 2024, sedangkan ekspor ke Eropa Timur mencapai US$6,5 juta dengan volume 5 juta kg pada tahun lalu.

    Kendati demikian, David melihat terdapat sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi industri tekstil dan produk tekstil. Pertama, produk yang berbahan serat alam khususnya rayon dari Indonesia harus lulus sertifikasi European Union Best Available Techniques (EU-BAT).

    “Jika tidak maka benang atau kain berbahan rayon Indonesia tidak dapat dipasarkan di Eropa,” tuturnya.

    Kedua, adanya kewajiban fabric forward atau two-steps process, di mana pakaian jadi yang diekspor ke Uni Eropa harus menggunakan kain yang ditenun atau dirajut di Indonesia.

    Menurut David, ketentuan ini berpotensi meningkatkan aktivitas produksi industri pertenunan, perajutan, dan penyempurnaan kain dalam negeri. Namun, mesti didukung dengan kebijakan strategis untuk meregulasi impor kain sehingga kebutuhan bahan baku ekspor dapat dipenuhi oleh industri lokal.

    Ketiga, seluruh produk yang masuk ke pasar Eropa diwajibkan menggunakan energi ramah lingkungan, sedangkan mayoritas industri TPT Indonesia masih bergantung pada energi berbasis batu bara.

    “Ini menuntut adanya dukungan pemerintah, terutama dalam penyediaan fasilitas dan harga gas yang kompetitif, agar industri mampu bertransformasi menuju energi yang lebih bersih dan berdaya saing,” jelasnya.

    Dengan memahami peluang, tantangan, dan potensi investasi tersebut, pihaknya berkomitmen memanfaatkan IEU-CEPA secara maksimal melalui peningkatan kapasitas produksi berbasis teknologi, pemenuhan standar keberlanjutan, serta optimalisasi bahan baku dalam negeri.

    Namun, dukungan pemerintah dan kolaborasi lintas sektor akan sangat menentukan agar perjanjian ini tidak hanya membuka pasar, tetapi juga mendorong transformasi struktural industri TPT Indonesia menjadi lebih kuat, modern, berdaya saing, dan menarik bagi investasi jangka panjang.

    Sementara itu, Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Himki) menargetkan pertumbuhan kinerja ekspor ke Eropa hingga 25% setelah perjanjian dagang IEU-CEPA ditarget efektif pada Januari 2027. 

    Ketua Umum Himki Abdul Sobur mengatakan, IEU-CEPA dan kebijakan strategis yang tercakup dalam perjanjian ini akan memperluas akses produk furnitur Indonesia ke pasar Uni Eropa. 

    “Kami di Himki memproyeksikan bahwa ekspor furnitur ke Eropa bisa meningkat antara 15%-25% dalam 3 tahun pertama sejak perjanjian berlaku penuh,” kata Sobur kepada Bisnis, Selasa (23/9/2025). 

    Potensi Serbuan Produk UE ke RI

    Pelaku usaha melihat potensi masuknya produk UE ke RI tanpa dikenai bea masuk bukanlah suatu ancaman. Gabungan Industri Pengerjaan Logam dan Mesin (Gamma) Indonesia menilai penurunan tarif bea masuk untuk produk Uni Eropa ke Indonesia justru dapat mendukung kebutuhan kualitas dan teknologi tinggi untuk kemajuan industri, meskipun masih terdapat sejumlah kelemahan yang mesti dipertimbangkan.

  • Puncak Permintaan Minyak Dunia Diproyeksi di 2030, Batu Bara Mulai Ditinggalkan – Page 3

    Puncak Permintaan Minyak Dunia Diproyeksi di 2030, Batu Bara Mulai Ditinggalkan – Page 3

    Untuk mempercepat pengembangan ekosistem biomassa, PLN EPI menjalin kerja sama dengan mitra, baik untuk kebutuhan PLN dan untuk pasar ekspor. Selain itu, Perusahaan tengah mengembangkan digitalisasi melalui aplikasi biomassa guna membangun ekosistem biomassa untuk mengefisienkan rantai pasok biomassa.

    Lebih lanjut, Rakhmad mengungkapkan bahwa dalam Roadmap Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2025-2034 menargetkan 76 persen pembangkit akan berasal dari energi terbarukan (EBT) dalam 10 tahun kedepan. Sementara energi fosil akan tetap dimanfaatkan sebagai penyeimbang, terutama gas, sedangkan batu bara diarahkan untuk pembangkit mulut tambang.

    “Ke depan, PLN akan merencanakan lebih banyak wind turbine, solar, geothermal, hydro, dan bioenergi. Ini adalah area yang bisa dikembangkan generasi muda,” tutup Rakhmad.

  • Anggota DPR dukung langkah pemerintah tangguhkan 190 izin tambang

    Anggota DPR dukung langkah pemerintah tangguhkan 190 izin tambang

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi XII DPR RI Dewi Yustisiana mendukung langkah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang menangguhkan 190 izin tambang mineral dan batu bara di berbagai daerah.

    Menurut legislator yang membidangi ESDM itu, langkah membekukan izin tambang merupakan peringatan serius bagi pelaku usaha pertambangan agar mematuhi seluruh regulasi yang berlaku.

    “Kepatuhan terhadap RKAB (Rencana Kerja dan Anggaran Biaya) dan kewajiban reklamasi bukan pilihan, tetapi prasyarat mutlak untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan,” kata Dewi dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

    Penghentian operasi sementara tetap memberi ruang bagi perusahaan untuk memperbaiki kewajibannya.

    Menurut Dewi, perusahaan dapat mengajukan penetapan dokumen rencana reklamasi yang lengkap dan menempatkan jaminan reklamasi sesuai regulasi untuk mendapatkan izin operasi kembali.

    Selain itu, perusahaan wajib melakukan pengelolaan, pemeliharaan, dan pemantauan lingkungan di seluruh area izin usaha pertambangan (IUP) selama masa penghentian.

    Di sisi lain, Dewi meminta pemerintah untuk memperkuat mekanisme pengawasan berbasis teknologi dan keterbukaan informasi sehingga masyarakat dapat memantau proses reklamasi secara waktu nyata (real time).

    Dia juga menekankan pentingnya melibatkan masyarakat sekitar tambang dalam proses pengawasan lingkungan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.

    Dewi menambahkan kebijakan penangguhan izin tambang ini akan menjadi momentum untuk memperkuat tata kelola pertambangan berkelanjutan di Indonesia.

    “Kita ingin sektor pertambangan bukan hanya menyumbang penerimaan negara dan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga membawa manfaat bagi masyarakat sekitar tambang dan menjaga kualitas lingkungan untuk generasi mendatang,” tuturnya.

    Sebelumnya, Kementerian ESDM menangguhkan 190 izin tambang minerba sebagai hasil dari evaluasi menyeluruh sektor pertambangan oleh Direktorat Jenderal Minerba.

    “Ini evaluasi menyeluruh yang dilakukan oleh Ditjen Minerba,” ucap Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung ketika ditemui di sela Green Energy Summit 2025 di Jakarta, Selasa.

    Perusahaan-perusahaan yang izinnya ditangguhkan disebabkan berbagai hal, termasuk di antaranya evaluasi terkait ketaatan mereka dalam menjalankan kewajiban reklamasi pascatambang dan evaluasi pelaksanaan produksi yang mengacu kepada RKAB.

    Pewarta: Fath Putra Mulya
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • MIND ID Bawa UMK Lokal Naik Kelas hingga Tembus Pasar Internasional

    MIND ID Bawa UMK Lokal Naik Kelas hingga Tembus Pasar Internasional

    Jakarta

    BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID) menegaskan posisinya sebagai strategic active holding yang tidak hanya menciptakan nilai tambah di sektor pertambangan, tetapi juga membangun kemandirian ekonomi masyarakat di daerah.

    Melalui program pembinaan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) naik kelas, Grup MIND ID mendorong pelaku usaha lokal meningkatkan kualitas produk, memperluas pasar, hingga menembus panggung global.

    Program ini dirancang inklusif, mulai dari pelatihan, pendampingan manajemen, penyediaan fasilitas produksi, hingga membuka akses pasar domestik dan internasional. Dampaknya tidak hanya meningkatkan omzet, tetapi juga melahirkan UMK mandiri, berdaya saing, dan menjadi kebanggaan daerah. Dukungan ini juga sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya agenda pemberdayaan UMKM untuk mendorong pemerataan ekonomi nasional.

    Corporate Secretary MIND ID, Pria Utama, menegaskan bahwa upaya Grup MIND ID tidak berhenti pada peningkatan kapasitas usaha masyarakat.

    “Grup MIND ID justru berusaha menghadirkan nilai tambah yang lebih tinggi, dengan mendorong agar usaha masyarakat di daerah memiliki daya saing tinggi dan menjadi kebanggaan daerah ketika produk mereka menembus pasar global,” tuturnya dalam keterangan tertulis, Selasa (23/9/2025).

    Salah satu contoh keberhasilan pembinaan UMK ditunjukkan PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) yang mengembangkan budidaya kepiting cangkang lunak Bang Naga di Desa Sukaramai, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batu Bara.

    Berkat dukungan fasilitas cold storage, alat budidaya, dan kincir angin sejak 2019, usaha masyarakat yang semula hanya mengandalkan tangkapan nelayan kini bertransformasi menjadi budidaya modern. Produksi kepiting cangkang lunak tersebut sudah memenuhi standar internasional dan berhasil menembus pasar Eropa.

    Keberhasilan serupa ditorehkan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melalui pengembangan UMK berbasis alam Madu Galo-Galo Cupiang di Sumatera Barat. Produk lebah kelulut berupa madu, propolis, dan bee pollen hasil binaan PTBA diproduksi secara higienis dan ramah lingkungan.

    Sejak 2020, PTBA konsisten memberikan dukungan berupa modal, pelatihan manajemen usaha, pengemasan produk, hingga akses pameran dalam dan luar negeri. Kini, omzet usaha madu tersebut mampu mencapai Rp56 juta dalam satu periode panen, sekaligus membuka peluang UMK lokal masuk ke rantai pasok yang lebih luas.

    Pria Utama menyampaikan, potensi usaha masyarakat adalah kekuatan besar yang dapat menopang pembangunan daerah.

    “MIND ID akan selalu konsisten bersama masyarakat untuk menggali potensi usaha, sehingga keberlanjutan ekonomi dapat terus berjalan bahkan setelah aktivitas tambang Grup MIND ID berakhir nantinya,” pungkasnya.

    (ega/ega)

  • Kementerian ESDM Bekukan 190 Izin Tambang Mineral dan Batu Bara

    Kementerian ESDM Bekukan 190 Izin Tambang Mineral dan Batu Bara

    Jakarta

    Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menangguhkan 190 izin tambang mineral dan batu bara (minerba) karena masalah reklamasi. Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan, penangguhan dilakukan untuk mengevaluasi kewajiban perusahaan tambang.

    “Ini kan kita lagi evaluasi menyeluruh untuk kewajiban-kewajiban perusahaan,” ungkap Yuliot di Hotel JW Marriott, Jakarta Selatan, Selasa (23/9/2025).

    Ada dua aspek yang dievaluasi Kementerian ESDM, pertama kewajiban reklamasi, kedua kepatuhan perusahaan terhadap Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB).

    “Jadi kan ada kewajiban perusahaan untuk melakukan reklamasi atas kegiatannya yang dilakukan. Kedua, mereka juga harus melaksanakan ini RKAB, ternyata ini berproduksi.. mungkin yang ditangguhkan itu sebagian ada yang berproduksi lebih dari RKAB. Ini evaluasi menyeluruh yang dilakukan oleh Dirjen Minerba,” ujar Yuliot.

    Yuliot menegaskan, apabila perusahaan tambang beroperasi sesuai perizinan dan rencana kegiatan usaha, maka sanksi penangguhan tak perlu diberlakukan.

    Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Nomor T-1533/MB.07/DJB.T/2025, dijatuhkan sanksi penghentian sementara kepada 190 perusahaan tambang terkait kewajiban perusahaan untuk menjamin kegiatan reklamasi pasca-tambang. Selama sanksi dikenakan, para pemegang IUP diminta tetap melaksanakan kewajiban pengelolaan, pemeliharaan, perawatan, dan pemantauan pertambangan, termasuk juga lingkungan di Wilayah Izin Usaha Pertambangan.

    Tonton juga video “Terancam Perluasan Tambang, Gereja Swedia 113 Tahun Direlokasi Utuh” di sini:

    (hal/ara)

  • Penerimaan Negara dari Batu Bara Ditargetkan Rp 123 Triliun Tahun Ini, Sudah Tercapai 80 Persen

    Penerimaan Negara dari Batu Bara Ditargetkan Rp 123 Triliun Tahun Ini, Sudah Tercapai 80 Persen

    Liputan6.com, Badung – Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Dirjen Minerba Kementerian ESDM) Tri Winarno menegaskan, sektor batu bara masih memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia, baik sebagai sumber energi maupun penggerak geopolitik nasional.

    Indonesia sendiri memiliki cadangan batu bara 31,9 miliar ton. Selain itu ada 959 perusahaan tambang yang beroperasi di Indonesia, dengan kata lain, Indonesia menjadi negara dengan jumlah perusahaan tambang batu bara terbanyak.

    “Produksi kita rata-rata di atas 700 juta ton per tahun. Pada 2024, produksinya mencapai 836 juta ton, dan tahun ini target 739 juta ton. Saat ini sudah tercapai 509 juta ton atau 68 persen,” ujar Tri Winarno dalam sambutannya pada acara pembukaan CT Asia 2025 (sebelumnya dikenal dengan nama Coaltrans Asia) di InterContinental, Jimbaran, Badung, Senin 22 September 2025.

    Ia menyebut, kontribusi industri batu bara terhadap perekonomian nasional sangat signifikan. Tahun 2024, penerimaan pajak dari sektor ini mencapai Rp 143 triliun, sementara pada 2025 ditargetkan Rp123 triliun.

    “Kalau ditambah pajak dan penerimaan lainnya, total kontribusi industri batu bara bisa menembus lebih dari Rp 250 triliun,” ucap Tri.

    Selain berperan sebagai pemasok energi, lanjut dia, batu bara juga diproyeksikan mendukung transisi energi menuju 2060. Menurut Tri Winarno, penggunaan batu bara ke depan diarahkan menjadi lebih bersih melalui diversifikasi dan hilirisasi.

    “Indonesia mengimpor 4,6 juta ton LPG setiap tahun. Ini peluang agar batu bara bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan DME (Dimethyl Ether) sebagai substitusi LPG. Beberapa kajian menunjukkan keekonomian DME positif sehingga bisa dikembangkan,” terang Tri Winarno.

     

    Penghuni rumah susun Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, mengeluhkan adanya polusi batu bara di hunian yang mereka tempati. Hal ini mengakibatkan para penghuni mengalami penyakit gatal-gatal, ISPA, hingga iritasi mata. Debu batu bara tertiup angin dar…

  • ESDM tangguhkan 190 izin tambang mineral dan batu bara

    ESDM tangguhkan 190 izin tambang mineral dan batu bara

    Ini evaluasi menyeluruh yang dilakukan oleh Ditjen Minerba,

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menangguhkan 190 izin tambang mineral dan batu bara (minerba), sebagai hasil dari evaluasi menyeluruh sektor pertambangan oleh Direktorat Jenderal Minerba.

    “Ini evaluasi menyeluruh yang dilakukan oleh Ditjen Minerba,” ucap Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung ketika ditemui di sela-sela Green Energy Summit 2025 di Jakarta, Selasa.

    Yuliot menjelaskan bahwa perusahaan-perusahaan yang izinnya ditangguhkan disebabkan oleh berbagai hal, seperti evaluasi terkait ketaatan mereka dalam menjalankan kewajiban reklamasi pascatambang, evaluasi pelaksanaan produksi yang mengacu kepada Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB), dan lain-lain.

    Terkait dengan ketaatan terhadap RKAB, Yuliot menyampaikan hasil evaluasi dari sebagian perusahaan yang izinnya ditangguhkan menunjukkan mereka berproduksi melebihi RKAB yang disetujui.

    “Sepanjang perusahaan melaksanakan kegiatan sesuai dengan perizinan dan juga rencana kegiatan usaha yang diberikan pada tahun yang bersangkutan, seharusnya tidak ada masalah,” katanya.

    Ketika disinggung apakah penangguhan izin yang diberikan kepada masing-masing perusahaan memungkinkan untuk ditarik kembali, Yuliot menyampaikan tindakan tersebut tergantung hasil evaluasi dari Ditjen Minerba.

    “Kami lihat dari evaluasi (Ditjen) Minerba,” katanya.

    Berdasarkan surat Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Nomor T-1533/MB.07/DJB.T/2025, dijatuhkan sanksi penghentian sementara kepada 190 perusahaan tambang terkait kewajiban perusahaan untuk menjamin kegiatan reklamasi pascatambang.

    Selama sanksi dikenakan, para pemegang IUP diminta tetap melaksanakan kewajiban pengelolaan, pemeliharaan, perawatan, dan pemantauan pertambangan, termasuk juga lingkungan di Wilayah Izin Usaha Pertambangan.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • India Bakal Terus Kurangi Impor Batu Bara hingga 10 Tahun ke Depan

    India Bakal Terus Kurangi Impor Batu Bara hingga 10 Tahun ke Depan

    Bisnis.com, MANGUPURA — India bakal terus menekan impor batu bara dalam 10 tahun ke depan. Hal ini dilakukan seiring dengan peningkatan produksi domestik dan transisi menuju energi baru terbarukan (EBT).

    Additional Secretary Kementerian Batu Bara India Sanoj Kumar Jha menuturkan, saat ini pihaknya berhasil menekan impor emas hitam menjadi sekitar 19% dari total kebutuhan. Angka ini turun signifikan dibandingkan dengan 1 dekade lalu yang mencapai 26%.

    “Batu bara yang dulu kami impor sekitar 26% dari total kebutuhan kami, sekitar 10 tahun yang lalu, sekarang telah turun menjadi 19%, dan kami perkirakan akan terus turun,” ucap Kumar dalam forum CT Asia 2025 di Jimbaran, Bali, Senin (22/9/2025).

    Adapun, total kebutuhan batu bara India saat ini mencapai sekitar 1,6 miliar ton per tahun.

    Kumar juga menyebut, saat ini India berhasil menekan kebutuhan impor batu bara kadar abu rendah untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Sebagai konteks, India tak memiliki jenis batu bara tersebut sehingga wajib impor.

    “Untuk pembangkit listrik tenaga batu bara berbasis impor, kebutuhannya telah turun sebesar 41%,” katanya.

    Dia menjelaskan, pihaknya menekan impor batu bara seiring upaya transisi menuju energi hijau. Di satu sisi, India juga tengah menggenjot produksi dalam negeri.

    Oleh karena itu, Kumar memperkirakan kebutuhan batu bara India bakal menurun atau setidaknya stagnan dalam 10 tahun ke depan.

    “Kami memperkirakan kebutuhan batu bara akan mulai menurun, atau lebih tepatnya stagnan dalam 10 tahun ke depan, dan akan tetap di sekitar 1,5 miliar ton hingga 1,6 miliar ton [per tahun],” ucapnya.

    Asal tahu saja, India merupakan salah satu importir batu bara terbesar di dunia. Negara itu bahkan sering menempati posisi nomor satu atau dua bersama China, tergantung tahun dan kondisi pasar.

    India juga merupakan pasar ekspor terbesar Indonesia. Pada 2024, ekspor batu bara RI ke India mencapai 108,07 juta ton.

  • Shanxi di China cetak rekor produksi gas metana batu bara

    Shanxi di China cetak rekor produksi gas metana batu bara

    Taiyuan (ANTARA) – Provinsi Shanxi di Cina utara yang kaya akan batu bara mencapai rekor produksi metana lapisan batu bara sebesar 9,81 miliar meter kubik dalam delapan bulan pertama tahun ini, yang mencakup 81,3 persen dari total produksi negara tersebut, menurut biro statistik provinsi.

    Angka tahun ini telah melampaui total produksi atau output pada 2022.

    Sebagai gas alam nonkonvensional, gas metana batu bara dipandang sebagai sumber energi bersih dan strategis. Pemanfaatannya yang efektif dapat membantu mengurangi risiko penambangan, menekan emisi gas rumah kaca, sekaligus mengatasi kekurangan pasokan gas.

    Shanxi memiliki cadangan gas metana batu bara yang melimpah, dengan estimasi sumber daya sebesar 8,31 triliun meter kubik yang tersimpan di kedalaman kurang dari 2.000 meter, atau hampir sepertiga dari total nasional.

    Dalam beberapa tahun terakhir, Shanxi menjadi yang terdepan di China dalam membangun basis utama untuk produksi gas metana batu bara.

    Pada 2007, produksi gas metana batu bara di Shanxi kurang dari 1,9 miliar meter kubik. Hingga 2024, angka tersebut melonjak menjadi 13,43 miliar meter kubik, menyumbang sekitar 80,6 persen dari total output China selama periode yang sama.

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Indra Arief Pribadi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pengusaha Keluhkan Harga Biodiesel B40, Biaya Produksi Batu Bara Kian Berat

    Pengusaha Keluhkan Harga Biodiesel B40, Biaya Produksi Batu Bara Kian Berat

    Bisnis.com, Jimbaran — Sejumlah perusahaan batu bara tengah menghadapi tantangan tingginya biaya produksi di tengah pelemahan harga emas hitam.

    Peningkatan biaya produksi terjadi lantaran sejumlah alasan, salah satunya penggunaan biodisel 40% atau B40. .

    Direktur Komersial di PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Verisca Hutanto menuturkan B40 cukup menjadi beban operasional. Pasalnya, harga B40 lebih mahal dibanding bahan bakar konvensional.

    “Karena tidak ada lagi subsidi untuk B40, maka kami juga menghadapi peningkatan biaya yang signifikan untuk lapangan,” ucap Verisca dalam forum CT Asia 2025 di Intercontinental Hotel, Jimbaran, Bali, (Senin (22/9/2025).

    Dia juga mengatakan, mahalnya B40 membuat biaya logistik ikut naik. Apalagi, PTBA haru mengangkut batu bara dari tambang ke pelabuhan dengan jarak cukup jauh.

    “Peningkatan biaya logistik ini juga akan meningkatkan biaya produksi secara keseluruhan secara signifikan,” imbuh Verisca. 

    Senada, Presiden Direktur PT Kideco Jaya Agung, Kurnia Ariawan menuturkan biaya B40 yang tinggi membuat perusahaan harus merogoh kocek lebih dalam. Menurutnya, penggunaan B40 membuat biaya bahan bakar naik 20%.

    Dia mencontohkan, Kideco memproduksi batu bara sekitar 30 juta ton per tahun. Dengan jumlah tersebut, perusahaan membutuhkan 350 juta liter B40.

    Kurnia menyebut disparitas harga antara B40 dengan bahan bakar konvensional bisa mencapai Rp3.000 per liter. Artinya, dengan penggunaan 350 juta liter B40, Kideco harus mengeluarkan dana tambahan sekitar Rp1,05 triliun per tahun.

    “Bahan bakarnya sekitar 350 juta liter dikali Rp2.000 atau Rp3.000 [per liter]. Jadi, Anda mendapatkan angkanya, angka yang sangat besar,” tutur Kurnia.

    Harga Batu Bara Terkoreksi

    Di sisi lain, Ketua Umum Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Priyandi mengungkapkan harga batu bara global terus merosot di tengah tekanan konflik geopolitik dan ketidakpastian pasar energi dunia.

    Menurutnya, harga komoditas energi primer itu kini bergerak jauh di bawah level 2024. Hal ini memicu penyesuaian strategi produksi dan investasi pelaku usaha.

    Dia menuturkan, harga batu bara sempat anjlok di bawah US$100 per ton pada 2025. Angka tersebut jauh di bawah rata-rata harga pada 2024 yang bisa mencapai US$130 per ton.

    “Harga yang semula di kisaran US$130 per ton pada 2025 kini anjlok ke US$100 per ton, bahkan sempat menembus level di bawah US$100 per ton pada tahun ini,” ujar Priyandi.

    Dia menambahkan, penurunan harga tersebut berdampak langsung terhadap rencana produksi dan investasi pelaku industri.

    Priyadi mengatakan, penurunan harga batu bara global saat ini menjadi ujian besar bagi keberlanjutan industri pertambangan Indonesia.

    Pelaku usaha pun berharap kolaborasi lintas sektor dan kebijakan pemerintah yang adaptif mampu menstabilkan pasar, menjaga investasi, dan mendorong daya saing di tengah dinamika geopolitik internasional.