Produk: Batu Bara

  • Daftar Wanita Terkaya di Indonesia 2023

    Daftar Wanita Terkaya di Indonesia 2023

    Daftar Isi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Forbes beberapa lalu merilis daftar terbaru orang terkaya di Indonesia.

    Dalam daftar, terdapat beberapa srikandi yang memiliki harta hingga triliunan.   

    Mereka yang masuk daftar adalah; Dewi Kam, Jenny Quantero & Engki Wibowo, Arini Subianto, dan Marina Budiman.

    Berikut daftar profil perempuan terkaya di Indonesia versi Forbes 2023 selengkapnya. 

    1. Dewi Kam

    Dewi Kam adalah orang terkaya nomor 10 di Indonesia dengan total kekayaan US$4,45 miliar atau Rp68 triliun (asumsi kurs Rp15.500 per dolar AS). Ia menjadi satu-satunya wanita yang masuk dalam daftar 10 besar crazy rich di tanah Air.

    Pundi-pundi dikumpulkan Dewi utamanya dari kepemilikan saham di perusahaan tambang batu bara PT Bayan Resources Tbk. Dewi juga eksis berbisnis di sektor pembangunan dan pengoperasian pembangkit listrik.

    Ia merupakan pemilik PT Sumbergas Sakti Prima (SSP) yang bermitra dengan PT Bosowa Energi dalam proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeneponto. Selain itu, Dewi juga terdaftar sebagai pemegang saham Birken Universal Corporation Virgin Islands Inggris.

    2. Jenny Quantero & Engki Wibowo

    Jenny Quantero & Engki Wibowo menempati posisi ke-31 orang terkaya di Indonesia. Tercatat kekayaan Jenny dan suaminya itu mencapai US$1,5 miliar atau sekitar Rp23,48 triliun.

    Jenny merupakan direktur dari perusahaan yang sama dengan Dewi Kam, PT Bayan Resources Tbk. Pundi-pundi kekayaannya pun ia peroleh dari perusahaan tersebut.

    Keduanya membantu Low Tuck Kwong mendirikan perusahaan tersebut pada 2004. Kesuksesan perusahaan kian melejit usai go public di Bursa Efek Indonesia pada 2008.

    3. Arini Subianto & family

    Arini Subianto dan keluarganya menjadi orang terkaya nomor 36 di Indonesia dengan total kekayaan US$1,34 miliar, setara Rp20 triliun. Ia adalah anak taipan Tanah Air, Benny Subianto yang meninggal pada Januari 2017 lalu.

    Arini merupakan Presiden Direktur perusahaan induk keluarganya, Persada Capital Investama yang berinvestasi di berbagai bidang mulai dari produk pengolahan kayu dan kelapa sawit hingga pengolahan karet dan batu bara.

    Persada Capital Investama mencakup saham minoritas di raksasa batubara Adaro Energy.

    4. Marina Budiman

    Marina Budiman menjadi wanita ketiga yang masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia. Ia berada di posisi ke-47 dengan total kekayaan US$1,01 miliar atau Rp15 triliun.

    Wanita berusia 62 tahun ini adalah salah satu pendiri dan Presiden Komisaris perusahaan pusat data DCI Indonesia.

    Marina mendirikan DCI pada 2011 bersama Otto Toto Sugiri. Ia bekerja dengan Otto Toto Sugiri di Bank Bali pada 1985 dan bergabung dengan Sigma Cipta Caraka pada 1989.

    Ia ikut mendirikan Indonet, penyedia layanan internet pertama di Indonesia pada 1994 silam.

    (mrh/agt)

  • Apakah Tambang Ilegal Punya IUP Hingga Bisa Dicabut Bak Kata Gibran?

    Apakah Tambang Ilegal Punya IUP Hingga Bisa Dicabut Bak Kata Gibran?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Calon wakil presiden nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka mengatakan bakal mengatasi banyaknya tambang ilegal dengan cara mencabut izin usaha pertambangan (IUP) mereka.

    Gibran mengklaim mencabut IUP adalah solusi sederhana untuk menindak pengusaha tambang nakal dan diduga terlibat praktik korupsi.

    Gibran memberi landasan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 33 ayat (3) dan (4), juga Pancasila sila keempat serta kelima. Dia beralasan, pasangan Prabowo Subianto-Gibran ingin sumber daya alam dimanfaatkan maksimal untuk kemakmuran rakyat.

    “Kita juga harus jalankan peraturan menteri investasi nomor 1 tahun 2022 intinya kami ingin perusahaan besar ini bisa menggandeng UMKM lokal dan perusahaan lokal jadi tidak besar sendiri tapi ikut membesarkan usaha lokal dan UMKM setempat,” ujarnya.

    Gibran melontarkan hal tersebut saat merespons jawaban cawapres nomor urut tiga Mahfud MD terkait strateginya untuk mengatasi tambang ilegal.

    Terkait jawaban Gibran, Mahfud menyebut pencabutan IUP tidak semudah diucapkan, karena pada praktiknya ada hambatan-hambatan eksternal.

    Lantas apakah tambang ilegal sebenarnya memiliki IUP?

    Pada faktanya, semua pertambangan ilegal tak memiliki IUP. Hal ini diungkapkan oleh aktivis lingkungan hidup Greenpeace Indonesia.

    Melalui cuitan di media sosial X, Greenpeace menyebut tak mungkin mencabut IUP karena para pengusaha nakal tersebut adalah ilegal.

    “Oia, semua pertambangan yang ilegal itu tentunya tidak punya Izin Usaha Pertambangan (IUP), jadi apanya yang mau dicabut? @gibran_tweet #DebatCawapres,” tulis Greenpeace melalui cuitannya.

    [Gambas:Twitter]

    Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat ada 2.741 lokasi pertambangan tanpa izin atau PETI alias tambang ilegal yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

    Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan 96 lokasi di antaranya merupakan tambang ilegal batu bara yang tersebar di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Bengkulu, dan Sumatera Selatan.

    Sedangkan sisanya atau sebanyak 2.645 lokasi tambang ilegal mineral yang tersebar merata di hampir seluruh provinsi.

    “Dan melibatkan sekitar 3,7 juta orang pekerja tambang tanpa izin dengan rincian kira-kira 480 lokasi berada di luar wilayah izin usaha pertambangan (WIUP) dan 133 lokasi di dalam WIUP, termasuk 2.128 lokasi yang belum diketahui keberadaannya yang akan diidentifikasi,” ujarnya dalam webinar beberapa waktu silam.

    Lebih lanjut ia menyampaikan kegiatan pertambangan tanpa izin itu memiliki banyak dampak yang dapat merusak kegiatan usaha bagi pemegang izin resmi.

    Tidak cuma itu, tambang ilegal juga membahayakan keselamatan karena tidak mengikuti kaidah-kaidah pengertian penambangan yang memadai dan berpotensi merusak lingkungan hidup, antara lain mengakibatkan banjir, longsor, dan mengurangi kesuburan tanah.

    Aktivitas pertambangan tanpa izin atau tambang ilegal juga berpotensi menimbulkan masalah sosial, gangguan keamanan, dan kerusakan lahan.

    (del/agt)

  • Isu yang Mungkin Dibahas Cak Imin, Gibran dan Mahfud di Debat Cawapres

    Isu yang Mungkin Dibahas Cak Imin, Gibran dan Mahfud di Debat Cawapres

    Jakarta, CNN Indonesia

    Debat calon wakil presiden (cawapres) yang diikuti oleh Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Gibran Rakabuming Raka dan Mahfud MD kembali digelar Minggu (21/1).

    Debat akan mengambil tema ‘Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan dan Agraria, Masyarakat Adat dan Desa’.

    Nah, berkaitan dengan tema debat itu, CNNIndonesia.com mencoba mengulas beberapa tema yang kemungkinan akan dibahas dalam debat itu.

    1. Sumber Daya Alam

    Pada debat ini kemungkinan ketiga cawapres akan mengulas harta sumber daya alam Indonesia yang memang beragam dan kaya. Tak hanya dari keragaman hayati tetapi juga hasil pertambangan seperti nikel, batu bara, emas, bauksit, timah, dan tembaga.

    Misalnya nikel, Indonesia menjadi pemilik cadangan terbesar di dunia. Berdasarkan data ESDM pada 2020, cadangannya mencapai 72 juta ton Ni atau 52 persen dari total cadangan dunia sebesar 139,41 juta ton Ni.

    Kemudian, batu bara per 2021 lalu memiliki cadangan hingga mencapai 38,84 miliar ton. Dengan rata-rata produksi batu bara sebesar 600 juta ton per tahun, maka umur cadangan ini diyakini masih bisa sampai 65 tahun. Itu pun dengan asumsi tidak ada temuan cadangan baru.

    Untuk bauksit cadangan Indonesia mencapai 1.200 juta ton atau 4 persen dari total cadangan dunia sebanyak 30.390 juta ton. Umur cadangan bauksit Tanah Air diprediksi masih bisa bertahan hingga 92 tahun mendatang.

    Nah, debat kemungkinan besar akan berkutat pada masalah hilirisasi yang selama ini digembar-gemborkan Presiden Jokowi sudah menciptakan nilai tambah besar pada ekonomi Indonesia.

    Untuk nikel misalnya, Jokowi mengatakan hilirisasi telah meningkatkan nilai tambah ekspor nikel dari Rp31 triliun pada 2015 menjadi Rp510 triliun 2023 kemarin.

    Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti pada September 2023 lalu mengatakan bahkan berkat hilirisasi ekspor besi dan baja ke China meroket.

    “Hal ini seiring dengan kebijakan hilirisasi dan pembangunan smelter pengolahan bijih nikel yang sejak 2022 hingga Agustus 2023, komoditas nikel dan barang padanya masuk dalam lima besar komoditas yang diekspor ke Tiongkok,” kata Amalia dalam konferensi pers, Jumat (14/9).

    Berdasarkan data BPS, pada Desember 2023, nilai ekspor besi dan baja tercatat sebesar US$2,28 miliar. Nilainya sama dari November yang juga US$2,28 miliar dan turun dari Desember 2022 yang sebesar US$2,32 miliar.

    Para calon presiden dan wakil presiden sejatinya sudah sepakat dengan hilirisasi dan karena itu bertekad melaksanakannya. Meskipun demikian, mereka tak semua setuju dengan model hilirisasi yang dilaksanakan Jokowi saat ini.

    2. Energi

    Dalam bidang energi, kemungkinan yang akan menjadi pembahasan adalah langkah konkrit Indonesia untuk menuju kemandirian energi; termasuk soal bagaimana langkah mengurangi impor minyak dan gas (migas), terutama Bahan Bakar Minyak (BBM).

    Pasalnya, sampai tahun lalu Indonesia masih menjadi salah satu negara yang kecanduan impor minyak. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), pada periode Januari-September 2023 total volume impor minyak Indonesia mencapai 32,8 juta ton.

    Impor minyak ini menjadi beban anggaran yang cukup besar setiap tahunnya. Sehingga akan menjadi isu yang paling disorot.

    Saat ini, pemerintah sudah mulai melakukan berbagai langkah dengan memanfaatkan SDA yang dimiliki untuk mengurangi ketergantungan impor minyak. Yang sudah dijalankan adalah mencampur Bahan Bakar Nabati dengan biodiesel atau dikenal B30.

    Selain itu, PT Pertamina (Persero) juga sudah memulai langkah mencampur BBM dengan bioetanol atau diberi nama Pertama Green 95.

    Isu lainnya yang berkaitan dengan energi adalah penurunan produksi (lifting) minyak atau minyak siap jual yang pada 2023 ditargetkan sebesar 660 ribu barel per hari. Namun, pada catatan Kementerian ESDM produksi tahun lalu hanya bisa mencapai 605 ribu barel per hari.

    3. Pangan

    Masalah pangan juga akan menjadi isu sensitif yang kemungkinan akan dibahas dalam debat. Pasalnya, meski menjadi negara agraris, Indonesia rentan mempunyai masalah ketahanan pangan, khususnya beras.

    Hal tersebut terlihat pada kebijakan pemerintah yang masih mengimpor beras dari berbagai negara untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri dalam beberapa tahun terakhir.

    Berdasarkan data BPS, impor beras 2023 yang mencapai 3,06 juta ton adalah angka tertinggi dalam lima tahun terakhir. Sebab, tahun sebelumnya impor beras tidak pernah mencapai 1 juta ton.

    “Selama lima tahun terakhir impor beras di 2023 ini merupakan yang terbesar yakni 3,06 juta ton atau mengalami peningkatan sebesar 613,61 persen dibandingkan 2022,” ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Senin (15/1).

    Secara rinci, impor beras pada 2019 sebesar 444,51 ribu ton, lalu pada 2020 sebesar 356,29 ribu ton dan pada 2021 sebesar 407,74 ribu ton. Lalu meningkat lagi menjadi 429,21 ribu ton pada 2022 dan menjadi paling besar sepanjang tahun lalu.

    Impor terbesar beras Indonesia pada tahun lalu paling banyak dari Thailand sebesar 1,38 juta ton atau mencakup 45,12 persen dari total beras impor. Terbesar kedua ada dari Vietnam sebesar 1,14 juta ton atau 37,47 persen dari total impor.

    Kemudian, tertinggi ketiga dari Pakistan sebesar 309 ribu ton atau mencakup 10,10 persen dan dari Myanmar sebesar 141 ribu ton atau 4,61 persen dari total impor dalam negeri.

    Selain itu, Indonesia juga masih mempunyai masalah terkait harga pupuk yang mahal sehingga banyak dikeluhkan para petani. Bahkan, pupuk subsidi yang diberikan pemerintah tidak menyasar ke seluruh petani.

    Selain mahal, pupuk langka di sejumlah daerah juga menjadi sorotan. Salah satu penyebabnya, perang Rusia-Ukraina karena kedua negara itu menjadi pemasok utama bahan baku pembuat pupuk ke Indonesia.

    Karenanya, Presiden Jokowi beberapa waktu lalu menginstruksikan Sri Mulyani untuk menambah anggaran pupuk subsidi hingga Rp14 triliun. Diharapkan ini bisa menjawab keresahan para petani.

    Selain itu, kenaikan harga bahan pokok yang begitu tajam menjadi permasalahan di sektor pangan Tanah Air. Apalagi yang naik adalah bahan pokok utama seperti beras, cabai, bawang, telur hingga daging ayam.

    Tak lupa, swasembada pangan yang sampai saat ini masih menjadi wacana harus betul-betul diselesaikan oleh pemimpin di masa depan. Jika tidak, krisis pangan yang sudah terjadi di berbagai negara bisa menghampiri Indonesia.

    4. Agraria

    Konflik agraria, utamanya di bidang pertanahan masih menjadi isu yang sulit untuk dituntaskan dan kemungkinan besar akan menjadi salah satu isu yang dijadikan bahan debat Cak Imin, Gibran dan Mahfud MD. Ini terjadi baik di sektor perkebunan, kehutanan, pertanian, pertambangan hingga pembangunan infrastruktur.

    Perampasan hak milik tanah dari kelompok miskin masih menjadi permasalahan. Hal ini tercermin dari banyaknya kasus penduduk harus hengkang dari tanahnya sendiri akibat kalah dengan para penguasa di kawasannya.

    Sebelumnya, Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) mengungkapkan data 2.710 konflik agraria terjadi selama kepemimpinan Presiden Jokowi.

    [Gambas:Photo CNN]

    Sekretaris Jenderal KPA Dewi Kartika mengatakan sejak 2015 hingga 2022, ribuan kasus persoalan agraria itu mencuat dan berdampak pada 5,8 juta hektar tanah. Korban terdampak pun mencapai 1,7 juta keluarga di seluruh wilayah Indonesia.

    Tumpang tindih aturan menjadi salah satu penyebabnya sehingga banyak muncul kasus mafia tanah dan tak berkesudahan sampai saat ini.

    Setidaknya ada empat permasalahan lahan di Indonesia. Pertama, pengakuan kepemilikan atas tanah. Kedua, peralihan hak atas tanah.

    Ketiga, pembebanan hak dan keempat adalah pendudukan eks tanah partikelir.

    Tak selesainya masalah agraria ini dan terus bergulir di setiap pergantian pemerintahan seakan menjadi warisan yang tak akan ada habisnya.

  • Krisis Iklim Bahayakan Hidup Anak-Anak, Juga di Jerman

    Krisis Iklim Bahayakan Hidup Anak-Anak, Juga di Jerman

    Berlin

    Organisasi Jerman Caritas memperingatkan bahwa anak-anak adalah kaum yang paling menderita akibat krisis iklim. Bersama para ahli organisasi itu berusaha mencari solusi, dan bertanya pula kepada anak-anak.

    “Saya pikir, terlalu sedikit orang berusaha melindungi iklim, banyak yang berbicara tapi terlalu sedikit yang dilakukan,” Begitu kata Laura (16), Veronika (13), Luca (11) und Jimmi (11). Mereka datang ke kota Frankfurt dari Berghäusle, sebuah instansi pertolongan bagi remaja di negara bagian Bayern.

    Mereka berbicara dalam rangka hari “Krisis Iklim sebagai Ancaman terhadap Hak Anak-Anak” yang diadakan organisasi Katolik Caritas November lalu, di depan 120 orang dewasa yang berkecimpung dalam bidang perlindungan bagi anak-anak dan remaja. Mereka memberikan informasi dan berdiskusi tentang akibat buruk krisis iklim terhadap anak-anak.

    Juga tentang kesehatan, kekhawatiran akan iklim dan hak anak-anak. 2023 kemungkinan besar akan jadi tahun terpanas yang tercatat selama ini.

    Krisis berdampak lebih buruk terhadap orang miskin dan anak-anak

    Organisasi Caritas sangat aktif di bidang perlindungan iklim karena politik iklim adalah masalah sosial. Demikian ditekankan Astrid Schaffert, kepala bagian Politik Iklim Sosial pada Caritas.

    “Orang-orang yang berpenghasilan rendah bukanlah yang menyebabkan krisis iklim. Tapi dilihat secara global, juga di Jerman, merekalah yang paling menderita akibat krisis iklim.”

    Selain itu, politik iklim Jerman selama ini tidak adil. Pajak emisi CO2 misalnya lebih membebani orang-orang dengan pendapatan rendah daripada yang berpendapatan lebih besar, karena mereka harus memberikan lebih banyak bagian pendapatan mereka bagi energi dan pemanas.

    Anak-anak sekarang pun sudah menderita akibat krisis iklim, kata Schaffert. Tubuh mereka tidak bisa mengontrol suhu tinggi dengan baik. Dia memperingatkan, kalau anak-anak yang sekarang berusia 10 tahun, nanti berusia 30, 40 dan 50 tahun, suhu bumi akan semakin bertambah.

    Ditambah lagi dengan cuaca ekstrem berupa panas, kemarau atau banjir. Hak anak-anak adalah hak untuk berkembang di dalam lingkungan yang masih utuh.

    Tanggung jawab di tangan orang dewasa

    “Saya khawatir, nantinya tidak bisa main bola lagi,” kata Luca.

    Latihan kerap dibatalkan karena suhu terlalu tinggi. “Dan saya tidak suka kalau tanaman mati, dan musim panas begitu panasnya sampai orang kulitnya terbakar dengan mudah,” katanya.

    Laura juga khawatir, karena anak-anak yang lahir setelah mereka akan mengalami situasi yang lebih buruk lagi.

    Selina Bitzer, yang memimpin organisasi Berghäusle, mengatakan anak-anak harus mendapat pendampingan jika mereka merasa khawatir. Tapi tanggung jawab tetap berada di tangan orang dewasa.

    “Di saat bersamaan saya pikir penting untuk mempersiapkan anak-anak dan remaja untuk menghadapi perubahan iklim, apa yang harus mereka lakukan di masa depan, agar dampaknya tidak terlalu parah.”

    Anak-anak di Berghäusle menghemat listrik, juga air untuk mandi dan mencuci, serta hanya makan sedikit daging, menghemat penggunaan plastik dan membeli baju “second hand”.

    Luca menunjuk dengan bangga ke sepatunya: “Bagus bukan?” Peserta pertemuan menyambut dengan tepuk tangan, juga saat Luca mengkritik bahwa di Berlin ada lebih banyak tempat parkir daripada tempat bermain bagi anak-anak.

    Krisis iklim rugikan kesehatan

    Orang-orang yang bermukim di sebelah selatan khatulistiwa, yang melepas lebih sedikit emisi gas rumah kaca dibanding negara-negara industri maju, lebih menderita daripada yang di bagian utara Bumi.

    Di negara-negara itu, anak-anak dan terutama bayi serta anak kecil lebih terancam kesehatannya akibat suhu tinggi, pancaran sinar ultra violet, debu halus, mikroplatik dan zat kimia dari pembakaran bahan bakar fosil. Itu hasil pengumpulan data oleh Deutsche Allianz Klimawandel und Gesundheit.

    Dengan pemanasan global, kanker kulit, asma dan alergi juga bertambah. Demikian pula dengan beban psikis dan kekhawatiran akan masa depan.

    Sebenarnya ada undang-undang dan kesepakatan internasional untuk melindungi anak-anak. Barbara Schramkowski, profesor bidang pekerjaan sosial pada sekolah tinggi Dualen Hochschule Baden-Württemberg menyebut sebagai contoh antara lain “Keterangan Umum No.26” dalam Konvensi PBB bagi Anak-Anak.

    Isinya adalah tuntutan agar hak anak-anak dari segi ekologi diperhatikan, juga peralihan dari energi fosil ke energi terbarukan, juga sudut pandang anak-anak dalam berbagai keputusan menyangkut lingkungan hidup.

    Yang terutama bertanggungjawab bagi kesejahteraan anak-anak adalah orang tua mereka. Jika orang tua tidak mampu mengurus anak mereka, maka badan pertolongan anak-anak dan remaja berkewajiban untuk mengadakan kondisi hidup yang baik bagi mereka. Barbara Schramkowski menegaskan, “Itu hanya bisa kita lakukan, jika kita juga memperhatikan perlindungan iklim dan keanekaragaman hayati.”

    “Krisis iklim adalah krisis hak anak”

    Organisasi bantuan bagi anak-anak PBB, UNICEF memperingatkan, 99% dari semua anak di dunia setidaknya menghadapi satu bahaya dan dibebani dampak perubahan iklim, yaitu gelombang suhu tinggi, banjir atau polusi udara.

    Di Libya, tahun 2023 ribuan orang antara lain sejumlah besar anak meninggal akibat bencana banjir. Selain itu juga terjadi penyebaran penyakit, pengungsian dan kekurangan pangan. 2021, akibat bencana yang terjadi di kawasan sungai Ahr di Jerman, sejumlah besar anak meninggal. Yang termuda baru berusia empat tahun.

    “Krisis iklim adalah krisis hak anak-anak,” demikian ditekankan Paloma Escudero, Pejabat Khusus UNICEF untuk hak anak-anak dan politik iklim. “Setiap pemerintah negara bertanggungjawab melindungi hak-hak mereka di setiap pelosok dunia.”

    Anak-anak dan remaja dari Berghäusle di Bayern menyatakan tuntutan dengan berani dalam pertemuan khusus tentang iklim yang diadakan organisasi Caritas di Frankfurt.

    Dalam demonstrasi Fridays-for-Future mereka menuntut penghentian penggunaan batu bara sebagai bahan bakar dan keadilan. Komisaris Uni Eropa untuk Iklim, Wopke Hoekstra mengatakan di akhir COP28, “Nanti kalau kita semua sudah meninggal, anak-anak kita dan anak-anak merekalah yang menderita akibat apa yang kita tinggalkan, baik yang baik maupun yang buruk”.

    (ml/hp)

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pengacara Senior Tjandra Sridjaja Jadi Saksi Kasus Pidana

    Pengacara Senior Tjandra Sridjaja Jadi Saksi Kasus Pidana

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua majelis hakim Yoes Hartyarso beberapa kali menegur Terdakwa kasus pencemaran nama baik Usman Wibisono dalam persidangan yang digelar di ruang Cakra PN Surabaya, Rabu (25/10/2023). Hal itu dipicu saat mengajukan pertanyaan pada saksi Tjandra Sridjaja Pradjonggo, Usman kerap mengajukan pertanyaan yang tidak relevan dan tidak ada hubungannya dengan dakwaan yang diulang-ulang.

    ” Pertanyaan yang saudara ajukan diluar dakwaan, yang tidak ada hubungannya dengan dakwaan JPU,” ujar majelis hakim.

    Namun, Terdakwa tak mengindahkan. Dia tetap mengajukan pertanyaan yang dinilai majelis hakim tak perlu ditanyakan dan dijawab oleh saksi.

    Sementara keterangan saksi yakni Tjandra Sridjaja Pradjonggo yang juga seorang pengacara senior ini mengatakan, Terdakwa dilaporkan Erick Sastrodikoro karena menyebarkan berita bahwasanya saksi Tjandra, Erick dan juga Bambang Irwanto telah menerima titipan, menguasai uang arisan sebesar Rp11 miliar.

    BACA JUGA:
    Cemarkan Nama Baik Tjandra Sridjaja, Usman Wibisono Terancam Hukuman 4 Tahun

    Terdakwa juga menyebarkan kabar bohong bahwa seolah-olah dana tersebut adalah dana titipan. Dan saksi diminta untuk mengembalikan uang tersebut dengan diancam akan dirusak nama baiknya melalui media, podcast, dll.

    ” Terdakwa meminta agar saya menyerahkan dengan ancaman akan menghabiskan nama baik saya, Bambang, Erick melalui podcast, media massa, media cetak,” ujarnya.

    Pada 23 maret lanjut saksi, kabar tersebut sudah beredar di kalangan warga, bahkan dikirim ke kantor saksi, dan dikirim ke karyawan saksi.

    ” Kemudian 24 Maret saya minta diadakan rapat untuk membahas masalah ini. Sudah saya berikan klarifikasi permasalahan melalui WA. Tiga kali saya undang terdakwa untuk hadir. Tapi terdakwa ini menolak, hal ini buktinya bisa dilihat di WA saya kepada terdakwa,” ujarnya.

    Dalam whatsaap, saksi mengatakan agar terdakwa silahkan untuk hadir dan mengajak yang lainnya seperti Rudy Hartono, Alex Suwantoro, bahkan kuasa hukumnya dipersilahkan datang.

    BACA JUGA:
    Keterangan Saksi Tjandra Sridjaja Sering Dipotong Kuasa Hukum Liliana Herawati

    ” Tapi ditolak dengan alasan sibuk, tidak bisa. Hal ini yang saya sayangkan. Kenapa saya undang mereka, karena uang yang diminta terdakwa ini saya tidak paham. Makanya saya minta terdakwa datang,” ujarnya.
    Dari WA-WA Terdakwa selain ancaman akan merusak nama baik, juga menyatakan semua Terdakwa yang kendalikan berita yang akan dilaksanakan.

    Terkait kalimat yang bunyinya Doel dan seterusnya yang dikirimkan Terdakwa di grup whatsaap forum sabuk hitam, saksi mengatakan tidak pernah melihat kalimat tersebut karena saksi bukan anggota dari grup tersebut.

    ” Terdakwa itu tidak berhak menanyakan dana milik Perkumpulan karena bukan anggota dan tidak pernah tahu karena ketika itu Terdakwa masih sekolah ( ditahan di LP Medaeng perkara dugaan penggelapan batu bara) “, ujar Saksi. [Uci]

  • Kenapa Aktivisme Iklim Berisiko Bagi Pegiat Lingkungan Vietnam?

    Kenapa Aktivisme Iklim Berisiko Bagi Pegiat Lingkungan Vietnam?

    Hanoi

    Meski berkomitmen memangkas sepenuhnya emisi gas rumah kaca pada 2050, pemerintah Vietnam tetap didesak mengubah kebijakan lingkungan dan mengurangi kebergantungan kepada energi batu bara. Buntutnya, para pegiat lingkungan menghadapi intimidasi dan perundungan oleh otoritas.

    Tidak sedikit yang berakhir di penjara atas dakwaan “penggelapan pajak” dan “penipuan” karena mengritik kebijakan energi pemerintah. Dakwaan tersebut lazim digunakan kekuasaan otoriter di dunia untuk membungkam suara-suara kritis.

    Ngo Thi To Nhien, direktur eksekutif sebuah wadah pemikir Vietnam untuk isu energi, ditahan bulan lalu atas dugaan “pemalsuan dokumen,” kata seorang juru bicara pemerintah. Penangkapannya terjadi tidak lama setelah pegiat iklim Hoang Thi Minh Hong divonis tiga tahun penjara, setelah didakwa menggelapkan pajak senilai USD 275.000 melalui organisasi lingkungan, Change.

    Organisasi HAM Human Rights Watch (HRW) menuduh pemerintah Vietnam menggunakan “UU perpajakan yang sarat multitafsir,” sebagai senjata untuk menghukum pegiat lingkungan yang dianggap “ancaman bagi kekuasaan” Partai Komunis. HRW mendesak agar Vietnam segera mencabut semua dakwaan dan membebaskan Hong.

    Aktivisme iklim mengancam autoritarianisme

    Serupa Hong, tiga pegiat lingkungan Vietnam juga dijebloskan ke penjara atas dakwaan pelanggaran sistem perpajakan. Organisasi advokasi hak sipil Vietnam di AS, Proyek 88, mengklaim adanya bukti bahwa pidana terhadap pegiat lingkungan dilayangkan untuk membungkam dan menjauhkan para aktivis dari kehidupan masyarakat.

    Ming Yu Hah dari Amnnesty International sebabnya meminta dunia internasional agar mau menekan Vietnam untuk berhenti mengkriminalisasi warganya yang berkampanye demi “isu paling seismik dalam sejarah manusia.”

    Bill Hayton, peneliti di wadah pemikir Inggris, Chatham House Asia-Pacific, menilai aktivisme para pegiat lingkungan dianggap sebagai “duri di dalam daging,” karena “dengan mengritik industri batu bara milik negara, mereka berhadapan dengan pemilik kepentingan yang sangat berkuasa di dalam negeri. Akibatnya, mereka mendapat musuh.”

    “Hal lain yang sangat dilarang di Vietnam adalah bahwa banyak organisasi ini bersifat independen dan punya koneksi pada donor asing,” imbuhnya.

    Kebergantungan pada batu bara

    Vietnam adalah anggota Kemitraan Transisi Energi Berkeadilan (JETP). Lembaga ini membantu menyalurkan dana dari negara industri untuk membantu membiayai transisi menuju energi terbarukan di negara berkembang.

    Lucy Hummer dari Global Energy Monitor di AS mengatakan, meski riset mengindikasikan konsumsi batu bara Vietnam berkurang dalam beberapa tahun terakhir, kapasitas pembangkit batu bara justru akan meningkat dan memuncak di angka 30 gigawatt pada 2030.

    “Jika Vietnam berkomitmen memenuhi syarat perjanjian JETP, semua pembangkit batu bara yang belum dibangun saat ini harus dibatalkan,” kata dia.

    “Seiring dunia yang mulai beralih ke energi bersih, Vietnam berisiko dibebani oleh teknologi yang kotor, sudah usang dan juga mahal,” lanjutnya. “Adalah sangat esensial bahwa penduduk dan organisasi independen bisa berpartisipasi secara bebas dalam proses peralihan energi.”

    (rzn/hp)

    (nvc/nvc)

  • Jelang KTT PBB, Puluhan Ribu Aktivis Iklim Banjiri Kota New York

    Jelang KTT PBB, Puluhan Ribu Aktivis Iklim Banjiri Kota New York

    Jakarta

    Ribuan aktivis iklim membanjiri jalanan Midtown, Manhattan pada hari Minggu (17/09), mengawali Pekan Iklim jelang Sidang Umum PBB di kota New York.

    Para demonstran membawa spanduk bertuliskan “Akhiri Penggunaan Bahan Bakar Fosil”, “Nyatakan Keadaan Darurat Iklim”, hingga “Saya tidak memilih kebakaran dan banjir”.

    Para demonstran memohon kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan para pemimpin dunia untuk menghentikan penggunaan bahan bakar fosil, dengan menekankan peran mereka dalam memperparah perubahan iklim.

    Presiden Biden adalah salah satu dari para pemimpin dunia yang akan menghadiri Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang dijadwalkan akan dibuka secara resmi pada hari Selasa (19/09).

    “Kami memegang kekuatan rakyat, kekuatan yang Anda butuhkan untuk memenangkan pemilu ini,” kata Emma Buretta, 17 tahun, dari Brooklyn, perwakilan dari kelompok protes pemuda Fridays for Future. “Jika Anda ingin menang pada tahun 2024, jika Anda tidak ingin darah generasi saya ada di tangan Anda, akhiri bahan bakar fosil,” tegasnya.

    Sebanyak 75.000 orang yang membajiri jalanan pada hari Minggu (17/09) berasal dari sekitar 700 organisasi dan kelompok aktivis, serta perwakilan orang-orang dari berbagai kalangan.

    “Kita memiliki banyak orang dari seluruh dunia yang turun ke jalanan, menuntut penghentian apa yang membunuh kita,” kata anggota Kongres AS Alexandria Ocasio-Cortez kepada kerumunan orang yang bersorak-sorai. “Kita harus mengirim pesan bahwa sebagian besar dari kita akan tetap hidup di planet ini 30, 40, 50 tahun lagi. Dan kita tidak akan menerima jawaban tidak,” tambahnya.

    Target PBB 2015 tidak mencapai sasaran

    Membatasi emisi CO2 sangat penting dalam mengatasi perubahan iklim. Para ilmuwan memperingatkan bahwa dalam lima tahun ke depan, dunia akan mengalami peningkat suhu tertinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan peluang signifikan untuk melampaui batas kritis kenaikan rata-rata 1,5 derajat Celsius.

    Menjelang KTT iklim PBB COP28 mendatang, lebih dari 80 negara bertekad untuk membuat kesepakatan secara progresif mengurangi penggunaan batu bara, minyak, dan gas.

    Sebuah studi PBB baru-baru ini juga memperingatkan adanya peningkatan risiko pemanasan global, dan menekankan perlunya tindakan-tindakan komprehensif dan pengurangan emisi yang drastis, termasuk mengurangi secara signifikan energi bertenaga batu bara pada tahun 2030, menurut kantor berita Reuters.

    Pada hari Senin (18/09), KTT Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB dimulai, dengan target “rencana penyelamatan global,” menurut Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Dia mencatat bahwa hanya 15% dari tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan yang diadopsi pada tahun 2015 yang mungkin akan tercapai, dengan beberapa metrik justru mengarah ke arah sebaliknya.

    Untuk mencapai target emisi nol karbon pada tahun 2050, sangat penting untuk menghilangkan penggunaan bahan bakar fosil yang tidak dapat ditangkap atau pun dikompensasi.

    Ketergantungan bahan bakar fosil di bawah pengawasan

    Beberapa pemimpin dari negara-negara penghasil karbon terbesar tidak akan berpartisipasi atau hadir dalam pertemuan khusus pada hari Rabu (20/09) yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal PBB, yang menyediakan platform untuk negara-negara yang menjanjikan tindakan nyata.

    Meskipun Presiden Biden telah memperjuangkan manufaktur hijau dan mengalokasikan milyaran dolar untuk energi bersih, para kritikus berpendapat bahwa dia belum mengambil langkah-langkah yang cukup kuat untuk mengurangi ketergantungan AS pada bahan bakar fosil.

    Pada hari Jumat (15/09), California menggugat lima perusahaan minyak raksasa dan mengklaim bahwa perusahaan-perusahaan itu telah menyebabkan kerugian miliaran dolar dan meremehkan bahaya besar terkait dengan bahan bakar fosil kepada publik.

    Pada abad terakhir, AS berkontribusi menjadi penghasil emisi kumulatif karbon dioksida terbesar di dunia, meskipun Cina kini juga menjadi penghasil emisi tahunan terbesar.

    Para pengunjuk rasa mengklaim telah mengalami peristiwa perubahan iklim

    Protes pada hari Minggu (17/09) menandai inisiatif global selama sepekan oleh Grup Penggiat Iklim ‘Climate Group’, sebuah organisasi nirlaba yang mendorong aksi iklim. Lebih dari 500 aksi protes akan direncanakan di 54 negara, termasuk Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Korea Selatan, dan India.

    Unjuk rasa ini merupakan pendahulu dari pertemuan COP28 yang akan datang, telah mencerminkan bahwa keprihatinan global atas peristiwa cuaca ekstrem akibat perubahan iklim yang semakin sering terjadi, mulai meningkat dan meluas.

    Sosiolog dari Universitas Amerika, Dana Fisher, mempelajari aksi gerakan lingkungan dan melakukan survei terhadap para pegiat dan mengatakan bahwa 86% dari para aktivis yang disurvei telah mengalami efek perubahan iklim seperti panas ekstrem yang terjadi baru-baru ini, di mana 21% mereka mengalami banjir dan 18% kekeringan yang sangat parah. Bahkan, sebagian besar dari mereka mengaku merasa sedih dan marah.

    “Hidup kami dipertaruhkan,” ungkap Nalleli Cobo, 22 tahun, kepada kantor berita AFP.

    kp/as (AP, AFP, Reuters)

    (ita/ita)

  • Kiprah Pandu Sjahrir yang Dijuluki Mafia Stanford di Asia Tenggara

    Kiprah Pandu Sjahrir yang Dijuluki Mafia Stanford di Asia Tenggara

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pengusaha Indonesia, Pandu Sjahrir mendapat label Mafia Stanford lantaran kiprahnya di dunia teknologi internasional. Label itu terlontar dari Nicolas Nash, managing partner dan co-founder Asia Partners, yang sebelumnya merupakan Presiden grup Sea.

    “Dengan diam-diam dan sabar, semacam Mafia Stanford telah berkumpul di sini di lingkaran teknologi Asia Tenggara,” kata Nash seperti dilansir Bloomberg.

    Pandu (43) lahir di Boston dan belajar di Amerika Serikat, lulus program MBA dari Stanford University’s Graduate School of Business. Ia kemudian bekerja di sektor finansial di New York, Hong Kong, dan Singapura.

    Pandu pindah ke Indonesia pada 2010 ketika diminta keluarganya membantu perusahaan tambang batu bara, PT TBS Energi Utama -kemudian disebut Toba Bara untuk go public. Kemudian setelah go public pada 2012, Pandu pindah ke sektor teknologi.

    Investasi awal Pandu di bidang teknologi adalah di Sea, sebuah perusahaan yang dipimpin Forrest Li yang sempat menjadi orang terkaya di Singapura tahun lalu. Seperti Pandu, Li juga merupakan lulusan Stanford Graduate School of Business.

    Di situs resminya, Sea merupakan perusahaan yang menaungi Shopee, Garena, dan Sea Money. Di bursa saham New York, market cap Sea mencapai $32,27 miliar.

    Pandu mengatakan, perannya di Sea antara lain membangun hubungan dengan para pemegang kebijakan.

    Mengutip Detik Finance, Pandu juga saat ini tercatat sebagai Komisaris PT Bursa Efek Indonesia hingga tahun 2023. Sebagai komisaris, Pandu berperan untuk mewakili para emiten.

    “Di Indonesia, dia (Pandu, red) jelas adalah salah satu yang terpenting – saya akan katakan mungkin tiga hingga lima orang yang sangat krusial di dunia teknologi,” kata pendiri dan Direktur Investasi, Crescent Cove Advisors, Jun Hong Heng.

    Menurut Heng, salah satu kekuatan Pandu adalah koneksinya dengan orang-orang penting di Indonesia. Untuk diketahui, Pandu adalah keponakan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan.

    “Dia datang dari keluarga politik. Dia tahu banyak jalan keluar-masuk pemerintah. Dia bisa menjembatani Anda atau menghubungkan Anda dengan orang yang tepat. Itulah nilai terbesarnya,” kata Heng.

    Pandu sendiri ikut ke dalam rombongan Luhut ketika bertandang ke markas Tesla di Amerika Serikat untuk bertemu Elon Musk.

    “Hari yang sangat beruntung buat saya bisa bertemu dengan Elon Musk di Austin, Texas. Kami satu delegasi dipimpin pak @luhut.pandjaitan berbicara mengenai electric vehicle, renewable energy dan juga mengenai B20. Elon sangat semangat membicarakan Indonesia dan kemajuan industri Nickel dan Electric vehicle Di Indonesia. Semoga dengan pertemuan ini bisa membawa lebih banyak lagi investasi high technology ke Indonesia dan Indonesia bisa menjadi bagian penting dari supply chain Global Electric Vehicle industry.” tulis Pandu dalam unggahannya di Instagram, 26 April.

    Melansir halaman LinkedIn-nya, Pandu saat ini menjabat paling tidak enam jabatan. Selain di BEI, Pandu juga merupakan Chief Financial Officer (Toba Bara Sejahtra), Vice President Director (PT. Adimitra Baratama Nusantara), Board Member (Go-jek), Managing Partner (Indies Capital Partners), dan Founding Partner (AC Ventures).

    (lth/lth)

    [Gambas:Video CNN]

  • Ilmuwan AS Temukan Bakteri Penghasil Listrik, Solusi Pengganti Energi?

    Ilmuwan AS Temukan Bakteri Penghasil Listrik, Solusi Pengganti Energi?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Para peneliti Yale University, AS, menemukan bakteri yang dalam bernafas dengan menghembuskan elektron berlebih sehingga bisa menghasilkan listrik.

    Temuan itu berdasarkan penelitian di dalam bakteri biofilm karena cahaya dapat meningkatkan aktivitas elektronik, menghasilkan peningkatan konduktivitas listrik hingga 100 kali lipat.

    “Peningkatan arus dramatis pada kawat nano yang terpapar cahaya menunjukkan arus foto yang stabil dan kuat yang bertahan selama berjam-jam,” kata penulis senior Nikhil Malvankar, profesor Biofisika dan Biokimia Molekuler (MBB) di Institut Ilmu Mikrobial Yale, dikutip dari Interesting Engineering.

    Para ilmuwan sekarang mencari cara untuk memanfaatkan penemuan baru ini dan menemukan aplikasi, untuk menghilangkan limbah biohazard dan menciptakan sumber bahan bakar baru yang terbarukan dari bakteri tersebut.

    Menghirup oksigen dan membuang kelebihan elektron menjadi hal yang umum bagi makhluk hidup. Namun, bakteri tanah yang hidup jauh terkubur di bawah tanah selama miliaran tahun tidak memiliki akses ke oksigen.

    Oleh karena itu, mereka telah mengembangkan cara untuk bernafas dengan “menghirup mineral” melalui filamen protein kecil yang disebut kawat nano.

    Para ilmuwan menemukan ketika jenis bakteri ini terkena cahaya, mereka menghasilkan peningkatan arus listrik yang substansial dan mengejutkan.

    “Tidak ada yang tahu bagaimana ini bisa terjadi,” kata Malvankar 

    Dalam studi baru ini, tim peneliti yang dipimpin oleh peneliti postdoctoral Jens Neu dan mahasiswa pascasarjana Catharine Shipps menemukan proses ini didukung oleh protein yang mengandung logam, atau dikenal sebagai sitokrom OmcS.

    OmcS pada dasarnya bertindak sebagai fotokonduktor alami yang memfasilitasi transfer elektron yang efisien ketika biofilm terkena cahaya.

    “Ini adalah bentuk fotosintesis yang sama sekali berbeda,” kata dia.

    “Di sini, cahaya mempercepat pernapasan oleh bakteri karena transfer elektron yang cepat antara kawat nano,” sambungnya.

    Ini bukan satu-satunya bakteri yang ditemukan memiliki sifat bermanfaat. Pada Agustus 2018, tim ahli mikrobiologi dari Washington State University menemukan bakteri di Heart Lake Geyser Basin Taman Nasional Yellowstone yang dapat “menghirup” listrik dengan melewatkan elektron ke logam atau mineral luar, menggunakan bulu seperti kawat yang menonjol.

    Saat bakteri bertukar elektron, mereka menghasilkan aliran listrik yang mungkin dapat dimanfaatkan untuk aplikasi berdaya rendah.

    Secara teori, selama bakteri memiliki bahan bakar, mereka dapat terus menghasilkan energi.

    Dengan kata lain bisakah ini jadi bahan pembangkit listrik jenis baru?

    Dunia sendiri tengah menghadapi potensi krisis energi, terutama karena sumber listrik kebanyakan dari energi fosil yang terbatas, seperti batu bara dan minyak bumi. Sementara, pemakaian energi terbarukan, seperti sinar Matahari dan angin, belum maksimal.

    Para peneliti mengakui temuan bakteri ini menunjukkan bahwa alam dapat memberikan banyak solusi untuk beberapa masalah energi. Yang diperlukan hanyalah sedikit penelitian dan pengembangan ke arah yang benar.

    Penelitian ini diunggah dalam jurnal Nature Communications pada 7 September, namun belu ditinjau oleh sejawat atau belum kajian sejawat atau peer review.

    (can/arh)

    [Gambas:Video CNN]

  • Sri Mulyani Terlambat Rilis APBN KiTa Januari 2025, Ada Masalah Apa Bu?

    Sri Mulyani Terlambat Rilis APBN KiTa Januari 2025, Ada Masalah Apa Bu?

    PIKIRAN RAKYAT – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) hingga kini belum merilis laporan kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) KiTa periode Januari 2025. Padahal, laporan ini rutin terbit setiap bulan sebagai bentuk transparansi dan tanggung jawab publik.

    Keterlambatan ini memicu spekulasi, kekhawatiran investor, dan potensi dampak lebih luas bagi perekonomian nasional. Lantas, apa sebenarnya yang terjadi?

    Mengapa Laporan APBN KiTa Januari 2025 Terlambat?

    Sejumlah pakar menyoroti berbagai kemungkinan di balik keterlambatan ini. Salah satu alasan yang banyak diduga adalah adanya kendala teknis dalam implementasi sistem perpajakan baru, Coretax, yang diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan akurasi pengelolaan pajak.

    Akan tetapi, adaptasi terhadap sistem baru ini tampaknya memerlukan waktu lebih panjang dari yang diperkirakan.

    Di sisi lain, ada juga dugaan bahwa pemerintah tengah berupaya menyelaraskan data fiskal, terutama jika penerimaan negara lebih rendah dari target yang ditetapkan. Tekanan ekonomi global, melemahnya harga komoditas utama seperti batu bara dan minyak sawit, serta perlambatan aktivitas ekonomi domestik turut memengaruhi performa penerimaan negara.

    Jika penerimaan negara mengalami shortfall (kekurangan), sementara belanja tetap tinggi, maka potensi defisit anggaran membengkak menjadi kekhawatiran yang sulit dihindari.

    Kemenkeu sendiri menyatakan keterlambatan ini murni karena penjadwalan ulang di tengah padatnya agenda kementerian. Meski demikian, pernyataan ini belum sepenuhnya meredakan kegelisahan publik dan pelaku pasar.

    Dampak Keterlambatan terhadap Pasar dan Ekonomi

    Keterlambatan laporan APBN KiTa Januari 2025 memicu beragam dampak, terutama di sektor keuangan dan investasi. Beberapa dampak yang mulai terasa antara lain:

    Sentimen Negatif di Pasar Saham

    Investor melihat keterlambatan ini sebagai sinyal buruk. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat terkoreksi hingga 0,87 persen dalam beberapa hari terakhir. Pasar cenderung berhati-hati karena ketidakpastian meningkat, terutama terkait kondisi fiskal negara.

    Capital Outflow dan Pelemahan Rupiah

    Investor asing yang mengandalkan data fiskal untuk menilai stabilitas ekonomi cenderung menarik modalnya. Ini berkontribusi pada aliran modal keluar (capital outflow) yang memperlemah nilai tukar rupiah. Dalam jangka panjang, pelemahan rupiah bisa meningkatkan biaya impor dan memperlebar defisit transaksi berjalan.

    Penurunan Kepercayaan Investor

    Laporan APBN KiTa adalah acuan penting bagi investor untuk menilai kesehatan fiskal negara. Ketika laporan ini tertunda tanpa penjelasan yang jelas, kepercayaan investor berisiko menurun. Ini bisa memicu aksi jual di pasar obligasi dan saham, memperburuk likuiditas dan meningkatkan imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN).

    Spekulasi Kondisi Fiskal

    Keterlambatan ini memunculkan spekulasi bahwa ada masalah serius dalam keuangan negara. Dugaan penerimaan yang di bawah target dan pengeluaran yang membengkak semakin memperkuat persepsi negatif, meski belum ada klarifikasi resmi dari Kemenkeu.

    Gangguan pada Perencanaan Bisnis

    Bagi pelaku usaha, laporan APBN KiTa menjadi acuan penting untuk memahami arah kebijakan fiskal pemerintah. Ketidakjelasan ini bisa menghambat pengambilan keputusan bisnis, terutama di sektor-sektor yang bergantung pada belanja pemerintah.

    Pentingnya Transparansi dan Kepastian

    Para ekonom menekankan bahwa transparansi adalah kunci untuk menjaga stabilitas kepercayaan publik dan investor. Apapun alasan di balik keterlambatan ini, pemerintah diharapkan segera memberikan penjelasan terbuka. Jika memang ada kendala teknis atau shortfall penerimaan, langkah-langkah mitigasi sebaiknya diumumkan agar pasar tidak dibiarkan dalam ketidakpastian.

    Pasar lebih cenderung menerima kenyataan buruk yang disertai solusi, ketimbang dibiarkan berspekulasi dalam situasi yang abu-abu. Dalam jangka panjang, pemulihan kepercayaan memerlukan konsistensi dan ketepatan waktu dalam publikasi data fiskal.

    Apakah Kemenkeu mampu mengurai keraguan ini dan mengembalikan kepercayaan publik? Waktu akan menjawab, namun yang jelas, keterlambatan laporan APBN KiTa Januari 2025 ini menjadi ujian besar bagi kredibilitas pengelolaan fiskal Indonesia.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News