Produk: Batu Bara

  • Dugaan Korupsi di Bank Pemerintah, Kredit Modal Kerja Rp2 Miliar Digelapkan

    Dugaan Korupsi di Bank Pemerintah, Kredit Modal Kerja Rp2 Miliar Digelapkan

    Liputan6.com, Lampung – Dugaan tindak pidana korupsi menyeruak di salah satu bank pemerintah cabang Telukbetung, Kota Bandar Lampung terkait pemberian fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) Tangguh senilai Rp2 miliar kepada PT Salzana Mandiri Mas pada tahun 2020.

    Kasus ini kini tengah dalam penyelidikan oleh Polresta Bandar Lampung, setelah ditemukan adanya indikasi manipulasi data dan kongkalikong antara pihak bank dan pemohon kredit.

    Pengungkapan kasus ini berawal dari laporan polisi yang terdaftar dengan nomor LP/A/38/XI/2024/SPKT pada 21 November 2024, sebagaimana disampaikan oleh Kasie Humas Polresta Bandar Lampung, AKP Agustina Nilawati, pada Jumat (22/11/2024).

    Dalam penyelidikan, polisi menemukan fakta bahwa dana kredit yang seharusnya digunakan untuk jasa pengangkutan batu bara, justru dialihkan untuk kepentingan pribadi oleh pemohon berinisial A, yang merupakan pemilik PT Salzana Mandiri Mas.

    Agunan yang diajukan berupa perjanjian jasa pengangkutan batu bara dan sertifikat tanah di Desa Negeri Sakti, Kabupaten Pesawaran, ternyata disertai dokumen-dokumen manipulatif.

    Selain itu, seorang pegawai bank berinisial Y, yang menjabat sebagai Account Officer, diduga meminta uang pelicin sebesar Rp125 juta agar pengajuan kredit tersebut disetujui.

    “Penyalahgunaan fasilitas kredit ini bukan hanya merugikan institusi keuangan, tetapi juga menimbulkan potensi kerugian negara sebesar Rp2 miliar, sebagaimana yang dihitung oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Lampung,” kata AKP Agustina Nilawati.

    Polresta Bandar Lampung telah mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk dokumen pengajuan kredit, rekening koran perusahaan, dan uang tunai Rp135 juta yang berasal dari pihak bank dan pemohon kredit.

    Penyidik juga sedang mendalami keterlibatan pihak-pihak lain baik dari bank maupun swasta yang mungkin memperoleh keuntungan dari tindakan ini.

    “Penyidik tengah menelusuri aset-aset milik pemohon kredit untuk meminimalkan kerugian negara. Sejauh ini, kami telah memeriksa 16 saksi dan dua orang ahli. Sementara itu, calon tersangka masih dalam penyidikan,” bebernya.

    Tersangka terancam dijerat dengan Pasal 2 dan Pasal 3 UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001.

    “Pelaku dapat dijatuhi hukuman penjara hingga 20 tahun dan denda maksimal Rp 1 miliar,” tandasnya.

     

    Kisah Nelangsa Anak-Anak Pinggir Hutan Banyumas Bayar Sekolah dengan Ketela dan Pisang

  • Indonesia Tambah 30 Gigawatt Energi Terbarukan pada 2033 untuk Wujudkan Emisi Nol Bersih

    Indonesia Tambah 30 Gigawatt Energi Terbarukan pada 2033 untuk Wujudkan Emisi Nol Bersih

    Jakarta, Beritasatu.com – Indonesia berencana menambah 30 gigawatt (GW) energi terbarukan pada 2033 dan 58,6 GW pada 2040 untuk mencapai emisi nol bersih pada 2060. Gas berperan sebagai bahan bakar transisi sebelum mencapai net zero emission.

    “Menurut rancangan RUPTL (rencana usaha penyediaan tenaga listrik) 2024-2033, Indonesia akan tambah 30 GW energi terbarukan pada 2033,” kata Direktur Bisnis Energi Australasia Wartsila Energy, Kari Punnonen dalam acara “Electricity Connect 2024”, di Jakarta Convention Center, Jakarta dilansir Antara, Jumat (22/11/2024).

    Kari mengatakan, gas akan berperan sebagai bahan bakar transisi energi terbarukan di Indonesia. Rencananya, Indonesia akan menambah kapasitas gas sebesar 9 GW pada 2033 dan 20 GW pada 2040.

    Kari Punnonen mengatakan, banyak negara di ASEAN, termasuk Indonesia telah menetapkan target emisi nol bersih. Adapun sektor energi memainkan peran penting dalam mengurangi emisi.

    “Energi terbarukan telah menjadi sumber listrik termurah di sebagian besar negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Untuk mencapai target itu, kita harus mempercepat penerapan energi terbarukan,” kata dia.

    Mengutip data Badan Energi Internasional, dia mengatakan, 25 GW tenaga surya dan angin harus ditambahkan setiap tahun di negara-negara ASEAN untuk mencapai target nol emisi bersih.

    Dia mengatakan, ada lima langkah yang harus diambil semua negara, termasuk Indonesia untuk mencapai emisi nol bersih di sektor ketenagalistrikan melalui energi terbarukan.

    Pertama, meningkatkan kapasitas energi terbarukan. Kedua, menambah pembangkit listrik bermesin fleksibel dan penyimpanan energi untuk menyeimbangkan intermiten energi terbarukan.

    Ketiga, menghentikan pembangkit listrik tenaga batu bara yang tidak fleksibel secara bertahap. Keempat, mengakses bahan bakar berkelanjutan dan mengubah pembangkit listrik yang tersisa agar dapat beroperasi dengan bahan bakar tersebut.

    Kelima, membangun sistem ketenagalistrikan berdasarkan 100% energi terbarukan, penyimpanan, dan pembangkit listrik fleksibel yang didukung oleh bahan bakar berkelanjutan.

    Dia mengatakan, energi terbarukan di Indonesia yang dipadukan dengan pembangkit listrik bermesin fleksibel memungkinkan terciptanya listrik yang stabil.

  • Menteri ESDM Bahlil Siap Suntik Mati PLTU dalam 15 Tahun, Arahan Prabowo di G20

    Menteri ESDM Bahlil Siap Suntik Mati PLTU dalam 15 Tahun, Arahan Prabowo di G20

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengaku siap jika diminta melakukan suntik mati pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dalam 15 tahun ke depan.

    Hal ini sesuai dengan pernyataan Presiden Prabowo Subianto dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Brasil, Selasa (19/11/2024) lalu. Prabowo optimis Indonesia akan mencapai target emisi nol atau net zero emission sebelum 2050. 

    Janji tersebut lebih cepat 10 tahun dari target pemerintahan sebelumnya, yaitu emisi nol pada 2060. Menurut Prabowo, pensiun dini PLTU tenaga batu bara bisa terealisasi dalam 15 tahun ke depan lantaran RI memiliki cadangan geothermal atau panas bumi yang melimpah.

    Terkait hal itu, Bahlil menilai pernyataan Prabowo itu sebagai bentuk komitmen Indonesia menuju net zero emission (NZE) 2060. Oleh karena itu, dirinya pun siap mengejar target tersebut.

    “Sudah barang tentu dalam penyampaiannya Bapak Presiden Prabowo, kami sebagai pembantunya akan melakukan penyesuaian-penyesuaian,” kata Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2024).

    Dia pun segera melakukan kajian untuk pensiun dini sejumlah PLTU. Sebab, transisi menuju energi baru terbaru (EBT) menjadi keniscayaan.

    Di sisi lain, Bahlil memastikan proses transisi energi itu tak membebani keuangan negara.

    “Jadi kita mau [transisi energi], tapi jangan negara dibebankan. Karena pasti energi baru terbarukan itu pasti harganya mahal,” ucap Bahlil.

    Oleh karena itu, Bahlil bersama para pemangku kepentingan harus memutar otak untuk menemukan skema terbaik. Ini khususnya terkait pembiayaan.

    “Ini yang kita lagi ada exercise tapi apa yang disampaikan oleh Bapak Presiden Prabowo di G20 adalah harus kita jalankan, orang pemerintah presiden, ya kita harus lakukan,” tuturnya.

    Bahlil menambahkan bahwa dirinya bakal segera bertemu Prabowo untuk meminta arahan lebih teknis terkait suntik mati PLTU tersebut.

    “Saya malam ini akan ikut berangkat ke Uni Emirat Arab untuk mendampingi Bapak Presiden. Nanti saya akan meminta arahan-arahan lebih teknis,” katanya.

    Berdasarkan data Kementerian ESDM, Indonesia memiliki 253 PLTU hingga 20 April 2022. PLTU itu tersebar di berbagai provinsi. Dari jumlah tersebut, PLTU terbanyak berada di Kalimantan Timur, yaitu 26 unit.

    PLTU juga banyak tersebar Banten dan Jawa Timur yang masing-masing sebanyak 22 unit. Kemudian, ada 16 PLTU yang berada di Bangka Belitung. Ada pula 13 PLTU yang beroperasi di Kalimantan Barat.

    Sementara, Papua Barat hanya memiliki satu PLTU di wilayahnya. Posisinya diikuti oleh enam provinsi yang sama-sama memiliki enam PLTU, yaitu Aceh, Bengkulu, Jakarta, Jambi, Maluku Utara, dan Sulawesi Barat.

    Adapun, terdapat dua provinsi yang tidak memiliki PLTU sama sekali. Kedua provinsi tersebut adalah Yogyakarta dan Maluku. Sementara, PLTU yang memiliki kapasitas terbesar di Indonesia adalah PLTU Jawa 7. PLTU yang terletak di Kabupaten Serang, Banten tersebut berkapasitas 2 x 1.000 megawatt dari dua unit.

  • ESDM buat penyesuaian penuhi target pensiunkan seluruh PLTU batu bara

    ESDM buat penyesuaian penuhi target pensiunkan seluruh PLTU batu bara

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan tengah melakukan penyesuaian untuk memenuhi target Presiden Prabowo yang ingin menghentikan operasional seluruh Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara di tanah air dalam kurun waktu 15 tahun ke depan.

    “Apa yang disampaikan oleh Bapak Presiden Prabowo itu sebagai bentuk komitmen dalam rangka Indonesia menuju net zero emission 2060. Sudah barang tentu, dalam penyampaiannya Bapak Presiden Prabowo, kami sebagai pembantunya akan melakukan penyesuaian-penyesuaian,” kata Menteri ESDM Bahlil Lahadalia ditemui di Jakarta, Jumat.

    Dikatakan Bahlil, saat ini pihaknya tengah melakukan kajian secara mendalam untuk menghentikan operasional beberapa PLTU tanpa membebani perekonomian negara.

    “Kita lagi exercise. Karena energi baru terbarukan itu penting bagi bangsa kita, tapi tidak mesti membebani negara kita dan masyarakat kita,” ujar dia.

    Ia menyatakan, salah satu PLTU batu bara yang akan dipensiunkan yakni PLTU Cirebon-1 di Jawa Barat, yang saat ini tengah dilakukan koordinasi dengan lembaga keuangan terkait agar tidak membebani kas negara.

    “Sekarang kita lagi rapat koordinasi terus dengan keuangan dan lembaga pembiayaannya. Jadi kita mau, tapi jangan negara dibebankan. Karena pasti energi baru terbarukan itu harganya mahal. Itu sudah pasti mahal,” ujarnya.

    Bahlil mengatakan, terkait PLTU lain yang akan dihentikan operasionalnya, dirinya akan menunggu terlebih dahulu arahan teknis dari Presiden Prabowo.

    Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam gelaran KTT G20 di Brasil 19 November, memiliki keyakinan penuh bahwa Indonesia mampu mencapai target “net zero” pada 2050 berkat kekayaan sumber daya alam (SDA) yang bisa diolah menjadi energi terbarukan dan ramah lingkungan.

    Dalam gelaran tersebut Presiden menyatakan Indonesia menargetkan untuk menghentikan seluruh PLTU batu bara dalam kurun waktu 15 tahun ke depan.

    “Kami berencana untuk menghentikan pembangkit listrik tenaga batu bara dan semua pembangkit listrik tenaga fosil dalam 15 tahun ke depan. Kami juga berencana untuk membangun lebih dari 75 gigawatt tenaga terbarukan dalam 15 tahun ke depan,” kata Presiden Prabowo.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2024

  • Wartsila berbagi langkah capai target emisi nol di Electricity Connect

    Wartsila berbagi langkah capai target emisi nol di Electricity Connect

    Kapasitas ICE Indonesia sebesar 5 GW telah ditetapkan dan siap untuk mendukung tujuan dekarbonisasi negara ini

    Jakarta (ANTARA) – Wartsila, sebuah perusahaan teknologi sektor energi berbasis di Finlandia, berbagi strategi untuk mencapai target emisi nol bersih melalui sistem tenaga listrik berkelanjutan pada acara “Electricity Connect 2024” di Jakarta, Kamis (21/11).

    Berdasarkan rilis pers Wartsila yang diperoleh ANTARA, Jakarta, Kamis, Direktur Bisnis Energi Australasia Wartsila Energy, Kari Punnonen, menyatakan bahwa sektor energi memainkan peran penting dalam mengurangi emisi.

    Sementara, energi terbarukan telah menjadi sumber listrik termurah di sebagian besar negara di seluruh dunia. “Untuk mencapai target, kita harus mempercepat penerapan energi terbarukan,” kata dia.

    Dengan mengutip data dari Badan Energi Internasional, Kari menyebutkan bahwa 25 GW tenaga surya dan angin harus ditambahkan setiap tahun di negara-negara ASEAN untuk mencapai target.

    Sementara Indonesia bersiap untuk mencapai emisi nol bersih dan berencana menambah 30 GW energi terbarukan pada 2033 dan 58,6 GW pada 2040, menurut rancangan RUPTL 2024-2033.

    Gas, menurut dia, akan berperan sebagai bahan bakar transisi utama, dengan tambahan kapasitas sebesar 9 GW pada 2033 dan 20 GW pada 2040.

    Untuk itu, dari sudut pandang Wartsila, ada lima strategi atau langkah utama yang harus diambil semua negara untuk mencapai emisi nol bersih di sektor ketenagalistrikan, kata dia.

    Pertama adalah dengan meningkatkan kapasitas energi terbarukan. Sementara yang kedua adalah menambah pembangkit listrik bermesin fleksibel dan penyimpanan energi untuk menyeimbangkan intermiten energi terbarukan.

    Ketiga, dia mendorong penghentian secara bertahap pembangkit listrik tenaga batu bara yang tidak fleksibel. Dan keempat adalah perlunya mengakses bahan bakar berkelanjutan dan mengubah pembangkit listrik yang tersisa agar dapat beroperasi dengan bahan bakar tersebut.

    Kelima, Kari menekankan pentingnya membangun sistem ketenagalistrikan berdasarkan 100 persen energi terbarukan, penyimpanan, dan pembangkit listrik fleksibel yang didukung oleh bahan bakar berkelanjutan.

    Kari menekankan bahwa fleksibilitas sistem tenaga listrik adalah kunci untuk mengatasi variabilitas keluaran tenaga angin dan matahari dalam jangka waktu tertentu, mulai dari hitungan detik hingga perubahan musim.

    Pembangkit listrik berbasis mesin yang fleksibel, seperti mesin pembakaran internal (ICE), menurut dia, memainkan peran penting karena mampu melakukan start-stop, part-loading, dan load-following dengan cepat.

    “Kapasitas ICE Indonesia sebesar 5 GW telah ditetapkan dan siap untuk mendukung tujuan dekarbonisasi negara ini,” kata dia lebih lanjut.

    Kari menambahkan bahwa dekarbonisasi dapat dilakukan dengan teknologi saat ini, walaupun dibutuhkan tambahan pembangkit listrik bertenaga mesin.

    Untuk itu, pabrik ICE Wartsila yang berkapasitas 5 GW menawarkan kekuatan penyeimbang yang penting untuk memungkinkan Indonesia mengintegrasikan lebih banyak sumber energi terbarukan, memangkas biaya, dan emisi CO2.

    Pewarta: Katriana
    Editor: Ahmad Wijaya
    Copyright © ANTARA 2024

  • Menko Airlangga Hadiri Peluncuran Global Clean Power Alliance, Potensi Baru Dukungan Transisi Energi

    Menko Airlangga Hadiri Peluncuran Global Clean Power Alliance, Potensi Baru Dukungan Transisi Energi

    Rio de Janeiro, Beritasatu.com – Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto turut hadir dalam peluncuran Global Clean Power Alliance (GCPA) disela-sela Konferensi Tingkat Tinggi G20 Rio de Janeiro, Brasil pada Selasa (19/11/2024). GCPA merupakan inisiatif yang digagas oleh Inggris dalam upaya mengakselerasi transisi energi secara global. Inisiatif ini secara resmi diluncurkan oleh Perdana Menteri Inggris, Sir Keir Starmer.

    Inisiatif GCPA bertujuan untuk mengatasi tantangan investasi energi bersih di Emerging Markets and Developing Economies (EMDEs) dengan pendekatan yang lebih luas dan komprehensif melalui kerangka kerja sistemik yang melibatkan semua tahap pembangunan. GCPA fokus pada pembangunan platform lokal-nasional dan penguatan arsitektur pendanaan untuk proyek energi bersih.

    Aliansi ini mengakui peran penting sektor swasta dalam mendanai transisi energi dengan strategi spesifik untuk menarik investasi melalui de-risking faktor finansial dan pengembangan proyek yang bankable. GCPA merupakan sebuah pendekatan yang lebih proaktif dibandingkan inisiatif yang bergantung semata pada pendanaan publik.

    Indonesia saat ini tengah mengakselerasi upaya transisi energi, salah satunya melalui optimalisasi energi baru dan terbarukan. Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang sangat besar, misalnya sumber daya panas bumi (24 GW), tenaga air (95 GW), tenaga surya (169 GW), dan tenaga angin (68 GW). Pada tahun 2040, Indonesia menargetkan untuk mengurangi ketergantungan pada batu bara hingga 33%, meningkatkan bauran energi terbarukan hingga 42%, dan menambah kapasitas energi terbarukan sebesar 75 GW, yang semuanya didukung oleh 70.000 km jaringan transmisi baru.

    Untuk mencapai visi ini, Indonesia memerlukan investasi sekitar US$ 235 miliar. Terdapat 12 negara/organisasi regional yang pertama kali bergabung dalam aliansi ini, yakni Brasil, Australia, Barbados, Kanada, Chile, Kolombia, Prancis, Jerman, Maroko, Norwegia, Tanzania, dan Uni Afrika.

    Indonesia saat ini juga sedang aktif dalam beberapa fora kerja sama transisi energi internasional, seperti Energy Transition Mechanism, Just Energy Transition Partnership, Asia Zero Emission Community, dan Joint Crediting Mechanism. Peluncuran GCPA dapat menjadi skema alternatif untuk membiayai program transisi energi di Indonesia.

  • Prabowo Yakin Indonesia Capai Net Zero pada 2050 – Espos.id

    Prabowo Yakin Indonesia Capai Net Zero pada 2050 – Espos.id

    Perbesar

    ESPOS.ID – Presiden Prabowo Subianto melambaikan tangan saat akan menaiki pesawat untuk bertolak menuju China di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusama, Jakarta, Jumat (8/11/2024). Prabowo akan melakukan kunjungan perdananya ke beberapa negara diantaranya untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC di Peru, KTT G20 di Brasil, KTT G7 serta menerima undangan dari pemerintah Tiongkok, pemerintah Amerika Serikat dan pemerintah Inggris. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym.

    Esposin, JAKARTA — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memiliki keyakinan penuh bahwa Indonesia mampu mencapai target net zero pada 2050 berkat kekayaan sumber daya alam (SDA) yang bisa diolah menjadi energi terbarukan dan ramah lingkungan.

    “Kami berkomitmen pada energi terbarukan dan hijau. Kami diberkahi dengan banyak sumber daya alam,” kata Prabowo dalam sesi ketiga KTT G20 Brasil seperti disiarkan dalam YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (20/11/2024).

    Promosi
    Dirut BRI Raih Penghargaan The Best CEO Ajang TOP CEO Indonesia Awards 2024

    Salah satu keberhasilan sumber daya alam (SDA) yang telah diolah Indonesia menjadi energi terbarukan ialah pengelolaan minyak kelapa sawit menjadi biodiesel, produk yang dapat menjadi alternatif untuk menggantikan bahan bakar minyak dari fosil.

    Selain itu, ada juga cadangan panas bumi yang telah diproyeksikan untuk dapat menjadi sumber energi baru dan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan nasional, sehingga dapat menghentikan operasional pembangkit listrik yang menggunakan energi kotor seperti batu bara.

    “Kami berencana untuk menghentikan pembangkit listrik tenaga batu bara dan semua pembangkit listrik tenaga fosil dalam 15 tahun ke depan. Kami juga berencana untuk membangun lebih dari 75 gigawatt tenaga terbarukan dalam 15 tahun ke depan,” kata Prabowo sebagaimana dilansir Antara. 

    Presiden juga mengatakan Indonesia akan mengoptimalisasi posisi geografis Indonesia yang berada di garis khatulistiwa dengan memanfaatkan tenaga surya.

    “Kami juga terletak di sepanjang garis khatulistiwa. Oleh karena itu, kami memiliki lebih dari cukup sinar matahari untuk bahan bakar energi berbasis surya. Kami memiliki sumber energi terbarukan lainnya dan itulah sebabnya kami sangat optimis bahwa kami dapat mencapai nol emisi sebelum tahun 2050,” ujar Kepala Negara.

    Sesi ketiga KTT G20 Brasil mengangkat tema Sustainble Development and Energy Transition, dalam acara tersebut Presiden Prabowo menekankan pentingnya aksi kolektif untuk mengatasi masalah perubahan lingkungan secara global.

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram “Solopos.com Berita Terkini” Klik link ini.

  • Bidik Hilirisasi 28 Komoditas, RI Butuh Investasi Rp9.827,7 Triliun

    Bidik Hilirisasi 28 Komoditas, RI Butuh Investasi Rp9.827,7 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengungkapkan hilirisasi 28 komoditas potensial membutuhkan investasi senilai US$618 miliar atau setara Rp9.827,7 triliun (asumsi kurs Rp15.900 per dolar AS).

    Menurutnya, investasi dengan nilai fantastis itu dibutuhkan untuk menjalankan hilirisasi hingga 2040.

    “Kami sudah mengidentifikasi untuk sektor-sektor tersebut ada 28 komoditas yang perlu dilakukan hilirisasi. Untuk 28 komoditas tersebut itu akan membutuhkan investasi sekitar US$618 miliar,” kata Yuliot dalam acara Electricity Connect 2024 di Jakarta, Rabu (20/11/2024).

    Adapun, 28 komoditas prioritas hilirisasi dalam peta jalan yang tengah disempurnakan saat ini mencakup sektor mineral, batu bara, minyak dan gas bumi, perkebunan, kehutanan, perikanan, dan kelautan.  

    Di sektor mineral, komoditasnya mencakup nikel, timah, tembaga, bauksit, besi baja, emas perak, pasir silika, mangan, kobal, dan logam tanah jarang. Sektor batu bara dan aspal buton, sektor migas bumi, perkebunan mencakup sawit, kelapa, karet, biofuel, kakao, dan pala.  

    Selanjutnya, sektor kehutanan yaitu kayu balok dan getah pinus. Sementara di sektor perikanan mencakup udang, ikan TCT, rajungan, dan tilapia, serta sektor kelautan yaitu rumput laut dan potensi lahan garam. 

    Lebih terperinci, kebutuhan investasi untuk hilirisasi di sektor mineral dan batu bara mencapai US$498,4 miliar atau Rp7.921,5 triliun. Lalu, untuk sektor minyak bumi dan gas bumi dibutuhkan investasi sebesar US$68,3 miliar atau Rp1.086,1 triliun.

    Sementara itu, kebutuhan investasi untuk hilirisasi sektor perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan mencapai US$51,3 miliar atau setara Rp816,2 triliun.

    “Kita akan mencoba untuk beberapa komoditas kita lakukan hilirisasi untuk peningkatan nilai tambahnya itu ada di dalam negeri dalam rangka ketahanan dan juga pengolahan sumber daya alam berkelanjutan,” tutur Yuliot.

    Dari investasi ini, Yuliot memperkirakan Indonesia bisa mendapat dampak positif, salah satunya berupa melonjaknya nilai ekspor hingga kisaran US$857,9 miliar hingga tahun 2040.

    Kemudian, produk domestik bruto (PDB) Indonesia juga diprediksi bisa menyentuh nilai US$235,9 miliar serta serta pembukaan lapangan kerja bagi 3,01 juta orang.

    Dia juga mencontohkan, program hilirisasi nikel berhasil memberi nilai tambah berlipat-lipat ganda. Berdasarkan catatan Yuliot, nilai ekspor nikel hanya sekitar US$3,3 miliar pada 2017. 

    Kemudian, setelah ada program hilirisasi, nilai ekspor nikel melesat menjadi US$33,5 miliar pada 2023.

  • Perhapi: Biaya & Waktu Jadi Kendala Transisi Energi di Industri Pertambangan

    Perhapi: Biaya & Waktu Jadi Kendala Transisi Energi di Industri Pertambangan

    Bisnis.com, JAKARTA – Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) mengungkap industri pertambangan terkendala dalam menerapkan transisi energi akibat terbatasnya pasokan energi bersih di sejumlah daerah, kebutuhan waktu hingga pendanaan. 

    Ketua Umum Perhapi (2021-2024) Rizal Kasli mengatakan, pelaku usaha pertambangan mulai bergotong royong memulai transisi energi, kendati penerapannya belum dalam skala yang besar karena membutuhkan waktu. 

    “Di pertambangan itu kita keterbatasan sumber daya energi. Katakanlah untuk peralatan dan alat berat, dari ekskavator, dump truck, sampai mesin pengolahan dan lainnya itu butuh energi yang besar, umumnya dipenuhi energi batu bara, migas, dan lainnya,” kata Rizal saat ditemui agenda Temu Profesi Tahunan (TPT) XXXIII & Kongres XII Perhapi 2024, Rabu (20/11/2024). 

    Menurut dia, industri membutuhkan waktu untuk mengubah energi fosil menjadi energi bersih. Terlebih, tidak semua daerah memiliki potensi energi bersih yang besar. 

    Rizal mencontohkan, PT Pamapersada Nusantara yang disebut membutuhkan 1,4 miliar ton solar per tahun untuk menggerakkan alat berat, termasuk dump truck-nya. 

    “Ini nggak mungkin bisa langsung tiba-tiba diganti, mengingat juga pengembangan energi baru dan terbarukan itu, butuh waktu yang lama untuk bisa memenuhi semua kebutuhan energi,” tuturnya. 

    Untuk menerapkan energi bersih dari pembangkti listrik tenaga air (PLTA) pun tidak banyak daerah pertambangan yang memiliki sumber air berupa bendungan. Terlebih, ketinggian hingga perbedaan elevasi pun menjadi kebutuhan untuk operasional turbin. 

    Sementara itu, penerapan solar panel juga dinilai masih terbatas hanya dapat digunakan 4-5 jam. Belum lagi, di sejumlah daerah yang berawan dapat membuat efektivitasnya turun. Dalam hal ini, dibutuhkan energy storage yang besar dan biaya yang mahal. 

    “Kalau kita gunakan itu untuk produksi, tentu kan kita berpikir bersaing. Biaya produksi makin tinggi, harga jual juga akan tinggi. Bisa nggak kita bersaing dengan negara lain misalnya, yang sudah lebih efisien,” tuturnya. 

    Dia juga menyebut berdasarkan data PLN, untuk mengganti satu tong batu bara harus digantikan 4 megawatt (MW) solar panel. Namun, Rizal justru melihat kebutuhaknnya lebih besar mengingat waktu sinar matahari yang terbatas. 

    Lebih lanjut, dia mendorong pemerintah baru untuk mempercepat pembangunan energi baru terbarukan (EBT), serta mendorong pertumbuhan industrialiasi. 

    “Kalau kita bicara untuk keluar dari middle income country, itu mutlak diperlukan pertumbuhan industri. Kalau itu tidak tumbuh, gara-gara energi tidak tersedia, kita akan terjebak di middle income country, kita juga butuh pertumbuhan ekonomi 8%,” pungkasnya. 

  • Prabowo yakin Indonesia capai “net zero” 2050 berkat kekayaan SDA

    Prabowo yakin Indonesia capai “net zero” 2050 berkat kekayaan SDA

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memiliki keyakinan penuh bahwa Indonesia mampu mencapai target “net zero” pada 2050 berkat kekayaan sumber daya alam (SDA) yang bisa diolah menjadi energi terbarukan dan ramah lingkungan.

    “Kami berkomitmen pada energi terbarukan dan hijau. Kami diberkahi dengan banyak sumber daya alam,” kata Prabowo dalam sesi ketiga KTT G20 Brasil seperti disiarkan dalam YouTube Sekretariat Presiden, Rabu.

    Salah satu keberhasilan sumber daya alam (SDA) yang telah diolah Indonesia menjadi energi terbarukan ialah pengelolaan minyak kelapa sawit menjadi biodiesel, produk yang dapat menjadi alternatif untuk menggantikan bahan bakar minyak dari fosil.

    Selain itu, ada juga cadangan panas bumi yang telah diproyeksikan untuk dapat menjadi sumber energi baru dan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan nasional, sehingga dapat menghentikan operasional pembangkit listrik yang menggunakan energi kotor seperti batu bara.

    “Kami berencana untuk menghentikan pembangkit listrik tenaga batu bara dan semua pembangkit listrik tenaga fosil dalam 15 tahun ke depan. Kami juga berencana untuk membangun lebih dari 75 gigawatt tenaga terbarukan dalam 15 tahun ke depan,” kata Prabowo.

    Presiden juga mengatakan Indonesia akan mengoptimalisasi posisi geografis Indonesia yang berada di garis khatulistiwa dengan memanfaatkan tenaga surya.

    “Kami juga terletak di sepanjang garis khatulistiwa. Oleh karena itu, kami memiliki lebih dari cukup sinar matahari untuk bahan bakar energi berbasis surya. Kami memiliki sumber energi terbarukan lainnya dan itulah sebabnya kami sangat optimis bahwa kami dapat mencapai nol emisi sebelum tahun 2050,” ujar Kepala Negara.

    Sesi ketiga KTT G20 Brasil mengangkat tema “Sustainble Development and Energy Transition”, dalam acara tersebut Presiden Prabowo menekankan pentingnya aksi kolektif untuk mengatasi masalah perubahan lingkungan secara global.

    Pewarta: Livia Kristianti
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2024