Produk: Batu Bara

  • Airlangga Ungkap Alasan Prabowo Undang Haji Isam Bertemu Pengusaha Jepang

    Airlangga Ungkap Alasan Prabowo Undang Haji Isam Bertemu Pengusaha Jepang

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan alasan Presiden Prabowo Subianto mengundang Haji Isam untuk bertemu pengusaha Jepang di Istana Negara.

    Menurutnya, alasan Prabowo mengenalkan sosok Haji Isam kepada para pimpinan pengusaha Jepang lantaran tokoh tersebut merupakan pengusaha batu bara terkemuka dari Kalimantan Selatan.

    Tak hanya itu, kata Airlangga, Haji Isam merupakan salah satu investor dan pengembang lumbung pangan atau food estate di Kalimantan.

    Hal ini dia sampaikan usai menghadiri pertemuan bersama Presiden Prabowo Subianto dan dengan pengusaha Jepang yang tergabung di The Jakarta Japan Club (JJC) serta sejumlah pebisnis Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Jumat (6/12/2024).

    “Haji Isam kan salah satu yang mengembangkan food estate dan salah satu [tamu] juga ada yang mengembangkan food estate dari Jepang Sumitomo Forest,” ujarnya kepada wartawan.

    Sekadar informasi, Haji Isam merupakan pimpinan perusahaan Jhonlin Group. Pengusaha kelahiran Kotabaru, Kalimantan Selatan ini pernah menjabat sebagai Wakil Bendahara Tim Kampanye Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin pada Pemilihan Presiden 2019.

    Selain Haji Isam, perusahaan asal Jepang, Sumitomo Forestry juga telah mengembangkan proyek pengelolaan ekosistem berupa restorasi lahan gambut dan reforestasi wilayah mangrove di Kalimantan Barat seluas 130 hektare (ha).

    Menurut Airlangga, Sumitomo bakal ikut terlibat dalam proyek serupa di Kalimantan Tengah nantinya.

    Politisi Partai Golkar itu menambahkan, Sumitomo akan kembali terjun ke proyek pengelolaan ekosistem di Kalimantan Tengah melalui reforestasi penanaman tumbuhan dan pohon keras.

    “Untuk kayu. Tapi berikutnya nanti kalau keberhasilan ekosistemnya bisa membaik, baru pemerintah mendorong lagi untuk tanaman pangan,” tandas Airlangga.

    Untuk diketahui, rombongan delegasi pengusaha Jepang kali ini dipimpin oleh Wakil Presiden Japan-Indonesia Association (Japinda) Kitamura Toshiaki, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dan Ketua Dewan JCC Kikuchicara Shinichi.

  • Prabowo Kenalkan Haji Isam ke Pengusaha Jepang: Dia Pebisnis Terkemuka

    Prabowo Kenalkan Haji Isam ke Pengusaha Jepang: Dia Pebisnis Terkemuka

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto memperkenalkan Haji Isam saat menyambut pengusaha Jepang di Istana Negara sebagai pengusaha batu bara terkemuka asal Kalimantan Selatan.

    Hal ini dia sampaikan saat membuka pertemuan dengan pengusaha Jepang yang tergabung di The Jakarta Japan Club (JJC) serta sejumlah pebisnis Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Jumat (6/12/2024).

    Berdasarkan pantauan Bisnis, tamu mulai berdatangan sejak pukul 12.45 WIB. Orang nomor satu di Indonesia itu juga memanggil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid dan Ketum Kadin versi Munaslub 2024 Anindya Novyan Bakrie untuk melakukan pertemuan.

    Tak hanya itu, duduk di sebelah Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pengusaha asal Bugis pemilik Jhonlin Group Andi Syamsudin Arsyad atau Haji Isam

    “Ada Bapak Andi Syamsudin Arshad, seorang pengusaha terkemuka dari Kalimantan,” ujarnya dalam forum itu.

    Lebih lanjut, orang nomor satu di Indonesia itu kembali menyapa jajaran lain yang hadir mulai dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto; Menteri Luar Negeri Sugiono; Menteri Perindustrian Agus Gumiwang.

    Namun, ada momen menarik saat Prabowo menyapa Erick Thohir yang merupakan Menteri Badan Usaha Milik Negara dan Ketua Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI)

    “Pak Erick Menteri BUMN yang juga merupakan Ketua Persatuan Sepak Bola Indonesia. Saya pikir [PSSI] itu pekerjaan yang lebih penting,” kata Prabowo yang disambut oleh tawa seluruh tamu undangan.

    Selain itu turut hadir Wakil Kepala Staf Kepresidenan Qodari dan  Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dan Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Tordotua Pasaribu serta Direktur Teknologi Pindad Sigit Santosa.

    “Merupakan kehormatan besar bagi saya untuk menyambut Anda di Istana Negara di Indonesia. Kemarin, saya menerima delegasi Asosiasi Jepang Indonesia, yang dipimpin oleh Bapak Kitamura, yang mewakili Bapak Fukuda, yang tidak dapat hadir. Dan kami telah mengadakan, menurut saya, pertemuan yang produktif kemarin,” pungkas Prabowo.

  • IESR: Transisi energi belum tercapai akibat kurangnya komitmen politik

    IESR: Transisi energi belum tercapai akibat kurangnya komitmen politik

    transisi energi di 2024 masih dalam tahap konsolidasi sebagai hasil pergantian kepemimpinan nasional dengan target dan prioritas baru dan kondisi ketidakpastian ekonomi global

    Jakarta (ANTARA) – Institute for Essential Services Reform (IESR) menilai transisi energi Indonesia hingga saat ini belum membuahkan hasil karena terganjal kurangnya komitmen politik pemerintah.

    Hal ini tercermin dari bauran energi fossil yang terus naik, bahkan pasokan listrik dari PLTU mencapai tingkat tertinggi dalam lima tahun terakhir, sedangkan pertumbuhan energi terbarukan jauh lebih rendah. Selain itu intensitas energi juga masih di bawah target yang ditetapkan KEN.

    “UU Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 dengan transisi energi sebagai salah satu tujuan utamanya, seakan dimentahkan oleh Kebijakan Energi Nasional (KEN) baru yang justru menurunkan target bauran energi terbarukan menjadi 17-19 persen pada 2025 dan target di 2045,” kata Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Selain itu, sejak diluncurkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 yang diklaim sebagai RUPTL hijau, nyatanya belum membawa perubahan berarti.

    IESR menilai transisi energi di Indonesia tengah berada di persimpangan jalan antara tetap mengakomodasi kepentingan ekonomi dan politik dari industri fosil, atau segera beralih ke energi terbarukan dan membangun ekonomi rendah karbon.

    IESR mencatat bahwa keragu-raguan dalam menentukan arah dan laju transisi energi dapat mengancam pencapaian target emisi nol karbon (net zero emission/NZE) sebelum 2050, seperti yang ditargetkan oleh Presiden Prabowo dalam pernyataannya pada KTT G20 di Brasil.

    Fabby mengungkapkan transisi energi di 2024 masih dalam tahap konsolidasi sebagai hasil pergantian kepemimpinan nasional dengan target dan prioritas baru dan kondisi ketidakpastian ekonomi global.

    Berdasarkan pengukuran kesiapan bertransisi (Transition Readiness Framework/TRF) yang dikembangkan IESR sejak 2022, konsistensi kebijakan dan kepemimpinan dipandang para pelaku bisnis sebagai salah satu penghambat terbesar dalam agenda transisi energi di Indonesia.

    Hal yang sama juga terpantau di TRF 2024 di mana meskipun terjadi kemajuan signifikan dalam daya saing biaya teknologi dan bahan bakar rendah karbon, transisi energi masih terhambat oleh kurangnya komitmen politik, regulasi yang kurang menarik, dan tata kelola yang tidak mendukung.

    Fabby menyebutkan tahun 2025 menjadi titik kritis untuk merumuskan strategi dan kebijakan yang reformatif untuk mempercepat transisi energi yang adil dan efisien. Ia juga menyinggung strategi pemerintah yang cenderung berfokus pada teknologi penyimpanan dan penangkapan karbon (CCS/CCUS) yang belum matang, mahal dan berisiko, dibandingkan teknologi energi surya, dan angin, serta baterai atau penyimpan energi yang sudah tersedia di pasar dan harganya semakin kompetitif.

    Sementara, banyak negara di dunia telah berkomitmen pada COP-28 tahun 2023 untuk berkontribusi pada upaya global untuk menggandakan efisiensi energi (double down) dan meningkatkan tiga kali lipat (triple up) pada 2030. Komitmen tersebut akan memperbesar peluang investasi dan pendanaan untuk energi terbarukan dan efisiensi energi.

    “Kabar baiknya, Presiden Prabowo Subianto dalam forum KTT G20 Brazil menyatakan bahwa Indonesia akan mengakhiri PLTU batu bara pada 2040. Hal ini sesungguhnya sejalan dengan amanat di dalam Perpres 112/2022 untuk mempensiunkan PLTU batu bara lebih awal dari umur keekonomiannya,” jelasnya.

    Sebelumnya di KTT APEC Presiden menyatakan bahwa Indonesia akan mencapai 100 persen energi terbarukan dalam 10 tahun dari sekarang. Fabby menilai misi ini bukan hal yang mustahil jika dilengkapi dengan upaya melakukan reformasi kebijakan, regulasi besar-besaran dan perencanaan sistem ketenagalistrikan yang terpadu, sehingga dapat memastikan ketahanan energi dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi 8 persen.

    Pada kesempatan yang sama, Manajer Riset IESR yang juga menjadi penulis IETO 2025 Raditya Wiranegara mengungkapkan semua sektor masih bergantung secara signifikan pada bahan bakar fosil, dengan dominasi penggunaan batu bara, liquefied petroleum gas (LPG) dan bahan bakar minyak (BBM).

    Di sektor ketenagalistrikan, 81 persen energinya berasal dari energi fosil pada 2023. Tidak hanya itu, PLTU di luar wilayah usaha PLN (captive) kapasitasnya berkembang menjadi 21 GW di 2023 sehingga berkontribusi naiknya emisi sebesar 27 persen di tahun yang sama.

    Ditambah lagi sebanyak 87 persen rumah tangga menggunakan LPG yang disubsidi, dengan total subsidi mencapai Rp83 triliun pada kuartal keempat 2024. Sementara, energi terbarukan hanya memiliki kontribusi bauran energi yang sangat kecil. Misalnya, di sektor industri, energi terbarukan hanya menyumbang 6,52 persen dari total energi yang digunakan.

    “Pemerintah perlu progresif mengurangi bertahap subsidi bahan bakar fosil dan mengalihkan subsidinya ke sektor energi terbarukan. Selain itu, pernyataan Presiden Prabowo tentang pensiun dini PLTU batu bara pada 2040 harus segera direalisasikan, dimulai dari PLTU yang paling tidak efisien, alih-alih melengkapi PLTU dengan teknologi CCS/CCUS,” kata Raditya.

    Dari analisis IESR, lanjut dia, pensiun dini PLTU Cirebon-1, misalnya, akan membutuhkan biaya pengurangan karbonnya sekitar USD 31-40/tCO2e, lebih rendah dibandingkan CCS yang mencapai USD 62-324/tCO2e.

    “Tidak hanya itu, pemerintah perlu pula meningkatkan pengawasan PLTU captive dan mendorong industri beralih ke energi terbarukan,” jelas Raditya.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2024

  • Pengusaha Tambang Blak-blakan Penyebab Proyek DME Batu Bara Mandek

    Pengusaha Tambang Blak-blakan Penyebab Proyek DME Batu Bara Mandek

    Bisnis.com, JAKARTA – Indonesian Mining Association (IMA) menilai hilirisasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) masih sulit dilakukan.

    Direktur Eksekutif IMA Hendra Sinadia menilai para pengusaha masih maju mundur melaksanakan hilirisasi batu bara menjadi DME lantaran belum ekonomis. Dengan kata lain, untuk melakukan hilirisasi tersebut memerlukan biaya yang mahal.

    “Kenapa [hilirisasi batu bara] nggak jalan-jalan ya ini kan ya? Pertama, tentu karena semuanya nggak ekonomis, teknologinya mahal,” ucap Hendra kepada Bisnis, Kamis (5/12/2024).

    Hendra mengatakan, saat ini negara yang melakukan gasifikasi batu bara baru China. Sementara itu, negara produsen batu bara lain seperti Australia, Rusia, dan India belum melakoni hal serupa.

    Menurutnya, Australia, Rusia, dan India belum melakukan hilirisasi batu bara karena alasan yang sama, yakni tidak ekonomis. Hendra menyebut, biaya teknologi untuk gasifikasi batu bara memerlukan biaya miliaran dolar AS.

    Di sisi lain, dia mengungkapkan penggunaan DME sebagai substitusi LPG pun masih belum pasti. Hendra menjelaskan pengusaha belum mendapat jaminan kelak DME bakal diserap pasar. 

    “Nah, itu harga jualnya [DME] itu bagaimana ngaturnya, dan ini kan bisnis yang [berjalan] 25 tahun, 30 tahun kan itu harus jangka panjang ya karena kan kita juga nggak jelas kan harga kita kan di sini kadang bisa berubah-ubah,” jelas Hendra.

    Selain itu, Hendra mengaku mencari pendanaan untuk menggarap hilirisasi batu bara menjadi DME bukan hal gampang. Dia menyebut perbankan pun susah untuk memberikan pinjaman.

    “Kalaupun ada, nah misalnya bank yang mau danain, karena dia [hilirisasi batu bara] belum ekonomis ya pasti dia [bank] pasang bunga tinggi,” imbuh Hendra.

    Lebih lanjut, Hendra mengatakan, insentif yang diberikan pemerintah untuk pengusaha yang melakukan hilirisasi, belum mampu menutupi biaya yang mahal.

    Adapun, insentif yang diberikan pemerintah itu ada tiga. Pertama, pengurangan tarif royalti batu bara khusus untuk gasifikasi batu bara hingga 0%. 

    Kedua, pengaturan harga batu bara khusus untuk meningkatkan nilai tambah (gasifikasi) yang dilaksanakan di mulut tambang. Ketiga, masa berlaku izin usaha pertambangan (IUP) batu bara yang dikhususkan pada batu bara untuk gasifikasi diberikan sesuai dengan umur ekonomis industri gasifikasi batu bara.

    “Tapi itu saja mungkin belum cukup untuk membuat orang menarik investor gitu ya, buktinya investor [ada] juga yang mundur gitu kan,” kata Hendra.

    Proyek DME menjadi salah satu bentuk hilirisasi batu bara yang didorong oleh pemerintah guna menyubtitusi liquefied petroleum gas (LPG). Apalagi, Indonesia masih ketergantungan impor LPG.

    Berdasarkan keterangan Kementerian ESDM, industri dalam negeri hanya mampu memproduksi LPG sekitar 2 juta ton per tahun. Sementara itu, konsumsi LPG dalam negeri mencapai 8 juta ton sehingga RI masih mengimpor sekitar 6 juta ton LPG senilai US$3,45 miliar per tahun. Bahkan, Indonesia harus mengeluarkan devisa yang signifikan untuk impor LPG, sekitar Rp450 triliun keluar setiap tahun untuk membeli minyak dan gas, termasuk LPG.  

    Di sisi lain, Indonesia belum mampu menggenjot produksi LPG lantaran kekurangan gas propana (C3) dan butana (C4). Oleh karena itu, DME untuk pengganti LPG menjadi penting.

  • Adaro Andalan akan fokus produktivitas dan efisiensi pasca IPO

    Adaro Andalan akan fokus produktivitas dan efisiensi pasca IPO

    Jakarta (ANTARA) – PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) akan fokus pada operational excellence di bidang produksi batu bara dengan meningkatkan produktivitas dan efisiensi setelah perseroan resmi melangsungkan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

    AADI resmi mencatatkan saham perdana atau IPO di BEI, dan berhasil meraih dana segar senilai Rp4,32 triliun.

    “Kita akan tetap fokus pada operational excellence. Dimana kita akan fokus pada productivity dan efisiensi supaya performance dari operasional itu bagus. Akhirnya, kalau operational performance bagus kan akan memberikan margin laba yang baik,” ujar Direktur Utama AADI Julius Aslan saat doorstop di Main Hall, BEI, Jakarta, Kamis.

    Ia menjelaskan, AADI akan menggunakan dana hasil IPO untuk memberikan pinjaman kepada PT Maritim Barito Perkasa (MBP) untuk kegiatan investasi dan kegiatan korporasi lainnya, dan untuk pelunasan hutang perseroan.

    “Untuk investasi, untuk pembelian capital expenditure (capex), pembelian alat berat dan sebagainya. Kalau kemudian, MBP, untuk floating crane, kemudian barging gitu ya,” ujar Julius.

    Dalam kesempatan ini, Julius menjelaskan bahwa tujuan AADI memisahkan diri dari PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) adalah untuk memastikan kedua perusahaan dapat berkembang bersama- sama.

    Terkait Alamtri, Ia menekankan bahwa emiten batu bara milik ADRO akan mendapatkan pendanaan yang lebih luas setelah melepas aset batu bara termalnya.

    “Nah dengan pendanaan yang tidak terbatas, tentunya grow di dalam renewable akan lebih besar dan dua-duanya bisa grow tetapi tentunya beda, ya,” kata Julius.

    Julius menjelaskan, kunci keberhasilan di sektor batu bara adalah menjaga biaya produksi tetap rendah, sehingga perusahaan dapat bertahan di berbagai kondisi harga pasar.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2024

  • Adaro Andalan: Harga batu bara di 2025 bergantung hubungan AS- China

    Adaro Andalan: Harga batu bara di 2025 bergantung hubungan AS- China

    ke depannya menurut saya masih atraktif, terutama karena memang pasar di Asia yang masih cukup baik

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Utama PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) Julius Aslan menyampaikan bahwa harga batu bara di tingkat global pada tahun depan akan bergantung pada hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan China.

    Sebagaimana diketahui, AS berpeluang besar akan dipimpin oleh presiden terpilih yaitu Donald Trump

    “Harapannya, dengan presiden baru Amerika Serikat (AS) itu, hubungan antara AS dan China tetap baik ya. Tapi, kalau kondisinya kurang baik, ya tentunya pasti pasar China-nya juga terganggu,” ujar Julius saat doorstop di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Kamis.

    Namun demikian, Julius optimistis harga batu bara di tingkat global masih akan atraktif pada tahun 2025.

    Ia menyebutkan optimistis itu berkaca dari market batu bara di kawasan Asia dan Asia Tenggara yang masih relatif baik, di antaranya di China, India, Jepang, Filipina, Malaysia, hingga Thailand.

    “Harga batu bara sekarang sebetulnya masih cukup tinggi. Tetapi, ke depannya menurut saya masih atraktif, terutama karena memang pasar di Asia yang masih cukup baik,” ujar Julius.

    Dalam kesempatan ini, Ia mengatakan bahwa kinerja AADI pada tahun depan akan bergantung terhadap harga batu bara dan kondisi ekonomi di tingkat global.

    “Semua itu tergantung dari pertumbuhan ekonomi di Asia. Karena memang pasar kita sekarang itu hampir mayoritas Asia, termasuk Asia Tenggara,” ujar Julius.

    Ia menjelaskan AADI pada tahun depan akan fokus terhadap operational excellence, yaitu fokus terhadap produktivitas dan efisiensi.

    “Akhirnya, kalau operational performance bagus kan akan memberikan margin laba yang baik,” ujar Julius.

    PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) resmi mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di BEI, dan berhasil meraih dana segar senilai Rp4,32 triliun.

    Julius mengungkapkan dana hasil IPO itu sebesar 37,23 persen akan digunakan untuk keperluan pemberian pinjaman oleh perseroan kepada PT Maritim Barito Perkasa untuk kegiatan investasi dan kegiatan korporasi lainnya yang dapat mendukung peningkatan aktivitas operasional.

    Kemudian, sebesar 14,89 persen akan digunakan untuk pembayaran kembali atas sebagian pinjaman kepada PT Adaro Indonesia, dan sisanya akan digunakan untuk pembayaran kembali kepada PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) atas sebagian pokok pinjaman.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2024

  • Proyek perluasan dermaga di pembangkit listrik Cilacap telah rampung

    Proyek perluasan dermaga di pembangkit listrik Cilacap telah rampung

    Tianjin (ANTARA) – Proyek perluasan dermaga dasar tahap IV di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara yang ada di Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, baru-baru ini telah rampung.

    Dibangun oleh Tianjin Dredging Co., Ltd., sebuah badan usaha milik negara (BUMN) China yang terafiliasi dengan China Communications Construction Company Limited (CCCC), proyek tersebut akan memberikan peningkatan besar pada kapasitas transportasi batu bara di pelabuhan pembangkit listrik tersebut sehingga dapat mendorong pembangunan di seluruh wilayah Provinsi Jawa Tengah.

    “Fungsi utama dari proyek ini pascaperampungan adalah untuk memenuhi kebutuhan batu bara PLTU di Cilacap tersebut, yang akan meningkatkan kapasitas pasokan listrik pembangkit itu sehingga bisa mendorong pembangunan ekonomi seluruh wilayah Provinsi Jawa Tengah,” kata Manajer Departemen Proyek Tianjin Dredging Co., Ltd., Gao Jinghao.

    Proyek pembangkit listrik di Cilacap ini mencakup pembangunan satu dermaga tongkang berkapasitas 14.000 ton, dua dermaga kargo curah berkapasitas 55.000 ton, dan dua pemecah gelombang, dengan total panjang 1.763 meter dan volume pengerukan 3,6 juta meter kubik. Proyek tersebut merupakan salah satu proyek Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra batch pertama yang diimplementasikan di Indonesia.

    Gao mengatakan proyek itu menghadapi banyak tantangan selama proses konstruksinya. Pesisir selatan Pulau Jawa dipengaruhi oleh ombak yang kuat dari Samudra Hindia dan arus air di dekat pantai sangat bervariasi sehingga tidak memungkinkan untuk menggunakan kapal konstruksi berukuran besar.

    Setelah berulang kali melakukan survei di lokasi, Departemen Proyek Tianjin Dredging Co., Ltd. memutuskan untuk menggunakan desain inovatif guna mengatasi kesulitan konstruksi pemecah gelombang. Mereka juga mengadopsi desain manajemen yang disempurnakan, yang secara efektif menghemat ruang dan investasi di lokasi.

    Proyek tersebut juga menyediakan lebih dari 200 lapangan kerja bagi penduduk setempat serta berfokus pada peningkatan kemampuan manajemen dan keterampilan profesional karyawan Indonesia.

    Departemen Proyek Tianjin Dredging Co., Ltd. juga mengadakan serangkaian program pelatihan keterampilan kejuruan dan kursus berkualitas tinggi untuk membantu para karyawan Indonesia memperoleh keterampilan kejuruan praktis seperti kelistrikan, pengelasan, dan pengoperasian mesin

    Teguh, seorang karyawan lokal yang sudah lama bekerja di proyek tersebut, mengawali dengan bekerja sebagai sopir hingga kemudian menjadi karyawan manajemen administrasi. Ia bertanggung jawab atas pembelian perlengkapan proyek.

    Belum lama ini, setelah seluruh tugas pengerukan selesai, proyek tersebut mampu memastikan pengoperasian normal pada sistem pendinginan dan pasokan air laut pembangkit listrik sehingga meningkatkan kapasitas produksi listrik.

    “Proyek ini dapat makin meningkatkan kerja sama antara China dan Indonesia di bidang energi dan perlindungan lingkungan rendah karbon,” ujar Gao.

    Proyek pembangkit listrik di Cilacap itu juga diapresiasi dari pejabat pemerintah setempat. Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Arifin Tasrif jufa telah beberapa kali mengunjungi proyek tersebut. Ia memuji peran signifikan proyek itu dalam meningkatkan pasokan energi, mendorong perlindungan lingkungan, dan memajukan transisi energi.

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Benardy Ferdiansyah
    Copyright © ANTARA 2024

  • Resmi Melantai di Bursa, IPO AADI Oversubscribed 260,14 Kali

    Resmi Melantai di Bursa, IPO AADI Oversubscribed 260,14 Kali

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) resmi melantai dan melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (5/12/2024).

    Pada IPO, AADI telah melepas 778.689.200 saham, yang mewakili sebesar-besarnya 10% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. AADI berhasil mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) sebesar 260,14 kali pada penjatahan terpusat.

    Direktur Utama AADI Julius Aslan mengucapkan terima kasih atas dukungan Otoritas Jasa Keuangan, PT Bursa Efek Indonesia, dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.

    Melalui IPO AADI ini, dia berharap AADI dapat mengoptimalkan struktur permodalan untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan dari aset-aset yang dimiliki.

    “Kami tetap optimis dengan prospek pasar batu bara termal global yang ditopang oleh pertumbuhan permintaan energi,” ujar Julius di BEI, Jakarta Selatan, Kamis (5/12/2024).

    AADI bergerak di bisnis pertambangan batu bara termal, logistik, pengelolaan aset lahan, pengelolaan air, ketenagalistrikan dan investasi. Model bisnis yang terintegrasi di sepanjang rantai pasokan ini memungkinkan perseroan untuk mencapai keunggulan operasional dan efisiensi biaya dalam proses bisnisnya.

    Dalam melakukan kegiatan operasinya, AADI melalui anak perusahaannya, menerapkan prinsip-prinsip good mining practices, yang secara aktif berpartisipasi dalam upaya pelestarian lingkungan dan meminimalkan dampak operasi, serta mengimplementasikan program sosial yang efektif bagi masyarakat sekitar agar mereka dapat senantiasa mandiri.

    Dari raihan dana IPO AADI sebesar Rp 4.321.725.060.000, sebanyak 37,23% akan digunakan untuk keperluan pemberian pinjaman oleh perseroan kepada PT Maritim Barito Perkasa untuk kegiatan investasi dan kegiatan korporasi lainnya yang dapat mendukung peningkatan aktivitas operasional.

    Kemudian, sebanyak 14,89% dana IPO AADI akan digunakan oleh Perseroan untuk pembayaran kembali atas sebagian pinjaman kepada PT Adaro Indonesia, dan sisanya akan digunakan oleh perseroan untuk pembayaran kembali kepada PT Alamtri Resources Indonesia Tbk atas sebagian pokok pinjaman.

  • Resmi IPO, saham Adaro Andalan Indonesia dibuka tembus ARA

    Resmi IPO, saham Adaro Andalan Indonesia dibuka tembus ARA

    Kami tetap optimis dengan prospek pasar batu bara termal global yang ditopang oleh pertumbuhan permintaan energiJakarta (ANTARA) – PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) resmi mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan harga sahamnya dibuka naik 19,82 persen ke posisi Rp6.650 per lembar saham atau menembus Auto Reject Atas (ARA).

    Dalam aksi IPO, perseroan berhasil mencatatkan kelebihan permintaan sebanyak 260,14 kali pada penjatahan terpusat yang merefleksikan antusiasme pasar atas IPO ini dan merupakan wujud kepercayaan investor atas kinerja dan prospek bisnis perseroan.

    “Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan Otoritas Jasa Keuangan dan BEI, sehingga perseroan dapat melakukan pencatatan perdana saham pada 5 Desember 2024. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), lembaga dan profesi penunjang pasar modal, Serta pihak-pihak lainnya yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu,” ujar Direktur Utama AADI Julius Aslan di Main Hall, BEI, Jakarta, Kamis.

    Dalam IPO, AADI melepas sebanyak 778,68 juta saham, atau setara 10 persen persen dari modal ditempatkan dan disetor oleh perseroan, dan berhasil meraih dana segar senilai Rp4,32 triliun.

    Julius mengungkapkan dana hasil IPO itu sebesar 37,23 persen akan digunakan untuk keperluan pemberian pinjaman oleh perseroan kepada PT Maritim Barito Perkasa untuk kegiatan investasi dan kegiatan korporasi lainnya yang dapat mendukung peningkatan aktivitas operasional.

    Kemudian, sebesar 14,89 persen akan digunakan untuk pembayaran kembali atas sebagian pinjaman kepada PT Adaro Indonesia, dan sisanya akan digunakan oleh untuk pembayaran kembali kepada PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) atas sebagian pokok pinjaman.

    Melalui IPO, Ia berharap perseroan dapat mengoptimalkan struktur permodalan untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan dari aset-aset yang dimiliki.

    “Kami tetap optimis dengan prospek pasar batu bara termal global yang ditopang oleh pertumbuhan permintaan energi,” ujar Julius.

    Ia menjelaskan, perseroan melalui perusahaan anaknya, bergerak di bisnis pertambangan batu bara termal, logistik, pengelolaan aset lahan, pengelolaan air, ketenagalistrikan dan investasi.

    Model bisnis yang terintegrasi di sepanjang rantai pasokan ini memungkinkan perseroan untuk mencapai keunggulan operasional dan efisiensi biaya dalam proses bisnisnya.

    “Operational excellence merupakan core competence perseroan yang memungkinkannya untuk terus dapat bersaing dan bertahan dalam menghadapi kondisi makro yang penuh dengan tantangan,” ujar Julius.

    Ia melanjutkan, perseroan menyadari pentingnya penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan dan pengelolaan aspek – aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam kegiatan bisnis grup Perseroan.

    “Dalam melakukan kegiatan operasinya, perseroan, melalui perusahaan anaknya menerapkan prinsip – prinsip Good Mining Practices,” ujar Julius.

    Ia memastikan Grup Perseroan telah dan senantiasa secara aktif berpartisipasi dalam upaya pelestarian lingkungan dan meminimalkan dampak operasi, serta mengimplementasikan program sosial yang efektif bagi masyarakat sekitar agar mereka dapat senantiasa mandiri.

    Produk batu bara termal utama perusahaan anak Perseroan yang dikenal dengan nama Envirocoal memiliki kandungan polutan yang sangat rendah dibandingkan dengan produk batu bara termal lain di pasar seaborne yang menjadi salah satu keunggulan kompetitif.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Hilirisasi Batu Bara Jadi Salah Satu PR Satgas Baru Besutan Prabowo

    Hilirisasi Batu Bara Jadi Salah Satu PR Satgas Baru Besutan Prabowo

    Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno membocorkan salah satu tugas Satuan Tugas (Satgas) Hilirisasi besutan Presiden Prabowo Subianto.

    Menurut Tri, satgas yang bakal dipimpin oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia itu bakal turut mendorong hilirisasi batu bara. Adapun, hilirisasi batu bara hingga saat ini masih jalan di tempat.

    “Ya, insyaallah. Harapannya gitu [mendorong hilirisasi batu bara],” kata Tri usai menghadiri acara Indonesia Mining Summit di Jakarta, Rabu (4/12/2024).

    Tri menjelaskan hilirisasi batu bara penting untuk menciptakan nilai tambah, salah satunya hilirisasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME). Pasalnya, hingga saat ini Indonesia masih defisit liquefied petroleum gas (LPG). Pengembangan DME didorong untuk menjadi subtitusi LPG.

    Namun, Tri juga membuka kemungkinan lain bahwa hilirisasi batu bara tak mesti selalu menjadi DME.

    “Kita ada potensi untuk hilirisasi batu bara. Bisa jadi untuk substitusi [LPG], bisa jadi untuk tujuan yang lain. Misalnya, sekarang kan ada teknologi untuk pupuk, sudah pencairan [likuifikasi], ada macem-macem lah,” jelasnya.

    Prabowo segera membentuk Satgas Hilirisasi guna mendorong proses pengolahan produk mentah di dalam negeri. Rencana itu disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. 

    Bahlil mengatakan, Satgas Hilirisasi dibentuk demi merespons berbagai keluhan dan keinginan dari para dunia usaha, sedangkan untuk ketua satgas, Prabowo rencananya akan menunjuk Bahlil.

    “Kemarin di rapat, Presiden memutuskan membentuk satgas dan secara kebetulan yang ditunjuk sebagai ketua satgas adalah menteri ESDM,” kata Bahlil dalam acara yang sama.

    Menurutnya, segala unsur bakal dilibatkan agar kerja satgas bisa lebih efisien. Ini khususnya terkait perizinan bagi para pengusaha dalam mendorong hilirisasi.

    Bahlil mengatakan, proses pengesahan satgas saat ini masih berlangsung. Menurutnya, payung hukum pembentukan Satgas Hilirisasi akan berbentuk keputusan presiden (Keppres).

    Namun, dia memastikan Keppres yang dimaksud segera ditandatangani Prabowo dalam waktu dekat.

    “Keppresnya sekarang lagi dalam proses. Kita tunggu arahan secara teknisnya dari Bapak Presiden Prabowo,” ucap Bahlil.

    Dalam kesempatan terpisah, Bahlil mengingatkan para bos perusahaan untuk segera menjalankan hilirisasi batu bara menjadi DME. Dia pun menegaskan bahwa eks perjanjian karya pengusahaan pertambangan batu bara (PKP2B) yang mendapatkan perpanjangan menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK), wajib menjalankan hilirisasi batu bara.

    “Syarat utama PKP2B kita lakukan perpanjangan, salah satu syaratnya adalah harus membangun hilirisasi. Saya melihat sampai sekarang belum ada [perusahaan melakukan hilirisasi],” kata Bahlil dalam acara Minerba Expo 2024 di Jakarta, Senin (25/11/2024).

    “Hati-hati, karena perjanjiannya dengan kalian waktu itu saya yang tanda tangan IUP waktu masih di Kementerian Investasi,” imbuhnya.

    Bahlil juga mengingatkan pengusaha tak boleh ingkar janji atau lari dari kewajiban untuk melakukan hilirisasi batu bara menjadi DME itu.

    “Biar mu [pengusaha] lari sampai ke manapun, saya tahu ini barang. Jangan sampai orang Papua bilang tulis lain, baca lain,” ucap Bahlil.