Produk: Batu Bara

  • Daftar Orang Terkaya di Indonesia pada 2025 versi Forbes

    Daftar Orang Terkaya di Indonesia pada 2025 versi Forbes

    Jakarta, Beritasatu.com – Sejumlah pengusaha Indonesia kembali mencatatkan namanya dalam daftar orang terkaya terkaya di dunia versi Forbes. Dari sektor petrokimia hingga pertambangan, orang-orang terkaya Indonesia terus memperkuat posisi mereka dengan memanfaatkan peluang di berbagai industri strategis.

    Dilansir dari laman Forbes, berikut adalah sepuluh orang terkaya di Indonesia per Januari 2025, dengan rincian sumber kekayaannya.

    1. Prajogo Pangestu

    Prajogo Pangestu, yang dikenal sebagai pendiri PT Barito Pacific, perusahaan yang bergerak di sektor petrokimia, menduduki posisi pertama orang terkaya di Indonesia. Kekayaannya mencapai US$ 45,3 miliar atau sekitar Rp 735 triliun pada akhir Januari 2025.

    Meskipun ada sedikit penurunan dibandingkan bulan sebelumnya, Prajogo tetap berada di posisi puncak berkat kekuatan perusahaannya yang terus berkembang di sektor energi dan petrokimia.

    2. Low Tuck Kwong

    Low Tuck Kwong adalah pendiri PT Bayan Resources, perusahaan tambang batu bara yang terkenal. Kekayaannya mengalami peningkatan signifikan, tercatat mencapai US$ 28,4 miliar atau sekitar Rp 461 triliun pada Januari 2025. Peningkatan ini mencerminkan kinerja baik dari sektor tambang batu bara yang terus menunjukkan hasil positif meskipun tantangan industri energi.

    3. Budi Hartono

    Budi Hartono adalah pemilik Bank BCA dan pendiri Djarum, yang memiliki kekayaan sebesar US$ 23,2 miliar atau sekitar Rp 375 triliun pada Januari 2025. Walaupun mengalami sedikit penurunan dibandingkan sebelumnya, Budi tetap berada di posisi ketiga berkat keberhasilannya dalam sektor perbankan dan tembakau yang telah lama berkembang di Indonesia.

    4. Michael Hartono

    Michael Hartono, yang bersama saudaranya Budi Hartono mengelola Bank BCA dan Djarum, mencatatkan kekayaan sebesar US$ 22,3 miliar atau sekitar Rp 362 triliun. Meski ada penurunan dalam jumlah kekayaannya, Michael tetap berada di urutan keempat. Keterlibatannya dalam sektor perbankan dan tembakau memberikan kestabilan dalam portofolio kekayaannya.

    5. Sri Prakash Lohia

    Sri Prakash Lohia, yang mendirikan PT Indo-Rama Synthetics dan PT Indorama Corporation, sebuah perusahaan besar di sektor tekstil dan petrokimia, memiliki kekayaan sebesar US$ 8,6 miliar atau sekitar Rp 139 triliun pada Januari 2025.

    Dengan pertumbuhan yang stabil, Sri Prakash Lohia berhasil menjaga posisinya sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia di tengah ketatnya persaingan.

    6. Agoes Projosasmito

    Agoes Projosasmito, yang menjabat sebagai Presiden Komisaris di Amman Mineral Indonesia, sebuah perusahaan tambang tembaga dan emas, memiliki kekayaan sebesar US$ 6 miliar atau sekitar Rp 97 triliun. Meskipun kekayaannya sedikit menurun, Agoes tetap berada di antara sepuluh besar orang terkaya Indonesia berkat pengaruh besar perusahaan tambangnya.

    7. Dewi Kam

    Dewi Kam, yang merupakan pemegang saham minoritas di Bayan Resources dan pemilik PT Sumber Energi Prima Sakti, tercatat memiliki kekayaan sebesar US$ 5 miliar atau sekitar Rp 81 triliun pada Januari 2025. Sebagai salah satu wanita terkaya di Indonesia, Dewi Kam tetap mempertahankan posisinya dengan kontribusi besar di sektor pertambangan batu bara.

    8. Tahir Family

    Keluarga Tahir, pendiri Grup Mayapada yang bergerak di bidang kesehatan, real estate, dan perbankan, mengalami penurunan kekayaan yang signifikan menjadi US$ 4,9 miliar atau sekitar Rp 79 triliun.

    Meskipun demikian, mereka tetap menjadi salah satu keluarga terkaya di Indonesia berkat diversifikasi bisnis yang mereka jalani di berbagai sektor strategis.

    9. Chairul Tanjung

    Chairul Tanjung, pemilik CT Corp, sebuah konglomerat yang bergerak di sektor media, ritel, dan finansial, tercatat memiliki kekayaan sebesar US$ 4,5 miliar atau sekitar Rp 73 triliun.

    Meski ada penurunan kekayaan dibandingkan tahun sebelumnya, Chairul tetap menjadi salah satu tokoh penting dalam dunia bisnis Indonesia, dengan pengaruh besar di berbagai sektor ekonomi.

    10. Djoko Santoso

    Djoko Santoso, yang dikenal sebagai pendiri Alfamart, memiliki kekayaan sebesar US$ 4 miliar atau sekitar Rp 64 triliun. Meskipun mengalami penurunan kekayaan, Djoko tetap berada di daftar sepuluh besar orang terkaya Indonesia berkat kesuksesannya dalam mengembangkan jaringan minimarket yang sangat populer di seluruh Indonesia.

    Demikianlah daftar orang terkaya di Indonesia berdasarkan data dari Forbes. Meskipun ada fluktuasi kekayaan di antara para pengusaha Indonesia ini, mereka tetap mendominasi berbagai sektor industri utama, seperti perbankan, energi, pertambangan, dan ritel.

  • Kampus & UMKM Dapat Jatah Tambang, Ini Kata Bahlil

    Kampus & UMKM Dapat Jatah Tambang, Ini Kata Bahlil

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil lahadalia buka suara perihal revisi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (UU Minerba) sebagai usulan inisiatif DPR.

    Semula, Bahlil mengatakan bahwa hingga kini pihaknya belum membaca draf RUU Minerba yang telah dikirim oleh DPR. Namun yang pasti, ia mendukung apabila penerapannya merupakan perwujudan amanah Pasal 33 Ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945.

    “Saya pikir sebuah niat yang baik kok. Niat yang baik dalam rangka mengembalikan roh daripada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 yang mengatakan bahwa seluruh kekayaan yang ada pada negara kita baik laut dan udara dikuasai oleh negara. Dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat,” ujar Bahlil ditemui di Jakarta, Kamis (30/1/2025).

    Adapun, salah satu poin krusial yang direvisi dalam RUU Minerba tersebut yakni seperti perluasan pembagian Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK) kepada sejumlah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan UMKM di Indonesia.

    Sebelumnya, Badan Legislasi (Baleg) DPR RI resmi menyepakati perubahan keempat Undang-Undang No.4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (UU Minerba) menjadi usulan inisiatif DPR. Keputusan tersebut diambil setelah rapat panjang selama seharian penuh pada Senin (20/01/2025).

    Anggota Baleg DPR RI, Bambang Haryadi menjelaskan bahwa seluruh fraksi di DPR telah menyetujui rancangan perubahan tersebut untuk diusulkan sebagai usulan inisiatif DPR pada rapat Paripurna.

    “Semua fraksi sepakat untuk diusulkan menjadi usul inisiatif DPR di Paripurna terdekat,” kata Bambang kepada CNBC Indonesia, Selasa (21/1/2025).

    Menurut Bambang, setelah disetujui pada rapat paripurna, rancangan perubahan UU Minerba secara resmi akan menjadi usulan inisiatif DPR. Selanjutnya, pimpinan DPR akan mengirimkan draf RUU tersebut kepada pemerintah untuk segera ditindaklanjuti.

    Berikutnya, apabila pemerintah dalam hal ini Presiden menyetujui, maka pemerintah akan mengeluarkan Surat Presiden (Surpres) yang berisi penunjukan perwakilan pemerintah untuk membahas RUU bersama DPR, disertai dengan Daftar Inventarisasi Masalah (DIM).

    Kemudian, setelah Surpres dan DIM diterima oleh DPR, dokumen tersebut akan dibawa ke rapat Badan Musyawarah (Bamus). Lalu, di sana akan ditentukan yang nantinya bertugas membahas RUU, apakah di Baleg atau di komisi terkait.

    “Dan selanjutnya Surpres tersebut dibacakan di Paripurna dan sekaligus diumumkan Alat Kelengkapan yang disepakati di Bamus untuk membahas RUU tersebut,” katanya.

    (pgr/pgr)

  • Kampus Dapat Izin Tambang di Revisi UU Minerba, Puan: Jangan Diawali dengan Saling Curiga

    Kampus Dapat Izin Tambang di Revisi UU Minerba, Puan: Jangan Diawali dengan Saling Curiga

    Bisnis.com, JAKARTA – Ketua DPR Puan Maharani menegaskan pihaknya akan membuka ruang atas masukan masyarakat dalam pembahasan revisi Undang-Undang Mineral dan Batubara (UU Minerba).

    Dia mengatakan, penerimaan aspirasi ini dimaksudkan untuk mencegah salah persepsi atau salah komunikasi antara semua pihak terkait dan masyarakat.

    “Jadi jangan belum apa-apa kita awali dengan saling curiga, marilah kita sama-sama bicarakan dan diskuskan bersama dulu poin-poin apa, hal-hal apa yang Insyaallah nantinya semoga ada jalan tengah atau titik temu,” katanya di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (30/1/2025).

    Anak dari Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) ini berharap dengan adanya titik temu tersebut, revisi UU Minerba dapat bermanfaat bagi perguruan tinggi dan masyarakat. 

    “Jadi membuka ruang untuk saling mendengarkan apakah masyarakat memberikan masukan, begitu juga DPR harus memberikan tanggapan apa yang akan kami bahas di DPR,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Puan juga memastikan akan adanya partisipasi bermakna (meaningful participation) dalam pembahasan revisi Undang-Undang Mineral dan Batubara (UU Minerba). 

    Dia meminta agar Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dapat menerima masukan-masukan dari luar parlemen, seperti kampus-kampus dan para ahli. Terkhusus mengenai pemberian izin usaha pertambangan (WIUP) ke kampus. 

    “Nanti akan dilakukan participation meaningful, kita minta supaya teman-teman yang ada di Baleg membuka, mendapatkan masukan dari luar, dan menerima masukan,” katanya di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (4/1/2025).

    Untuk diketahui, DPR RI resmi menyetujui usulan Badan Legislatif (Baleg) tentang Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang No 4/2009 tentang Mineral dan Batu bara (UU Minerba). Alhasil, RUU yang baru dibahas pada awal pekan ini resmi menjadi usulan inisiatif DPR.  

  • Dukung UMKM dan Pembangunan, Bupati Kukar Buka Expo Merah Putih Sangasanga 2025
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        29 Januari 2025

    Dukung UMKM dan Pembangunan, Bupati Kukar Buka Expo Merah Putih Sangasanga 2025 Regional 29 Januari 2025

    Dukung UMKM dan Pembangunan, Bupati Kukar Buka Expo Merah Putih Sangasanga 2025
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com –
    Bupati Kutai Kartanegara (Kukar)
    Edi Damansyah
    membuka Expo Merah Putih
    Sangasanga
    2025 di halaman Gedung Sandisa, Kecamatan Sangasanga, Kalimantan Timur, Sabtu (26/1/2025).
    Sebagai bagian dari Peringatan Peristiwa Merah Putih Sangasanga Ke-78, ekshibisi tersebut memamerkan pembangunan serta produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Kukar.
    Pameran melibatkan 32 peserta organisasi perangkat daerah (OPD) dan perusahaan serta 159 UMKM. Area pameran dirancang secara khusus untuk memberikan kenyamanan kepada pengunjung.
    Dalam sambutannya, Bupati Edi mengatakan bahwa Peringatan Peristiwa Merah Putih bertujuan untuk mengenang jasa pahlawan lokal dalam mempertahankan wilayah. Pada konteks saat ini, pahlawan lokal adalah pelaku UMKM yang turut menggerakkan perekonomian daerah.
    “Peringatan Peristiwa Merah Putih selalu kita laksanakan setiap tahun. Salah satunya dengan
    expo
    dan hiburan rakyat. Harapannya, kegiatan ini mampu memberikan informasi kepada masyarakat dan sekaligus mendukung pelaku UMKM,” tutur Edi seperti dikutip dari laman resmi Pemkab Kukar, Senin (27/1/2025).
    Menurut Edi, Kecamatan Sangasanga punya banyak potensi, mulai dari minyak, gas, hingga batu bara. Ia pun menyampaikan komitmen Pemkab Kukar dalam mendukung pembangunan kecamatan yang telah ditetapkan sebagai “Kota Juang” tersebut.
    Pembangun di Sangasanga, lanjutnya, harus dilakukan secara konsisten. Untuk itu, diperlukan dukungan semua pihak.
    “Kolaborasi yang kuat antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat adalah kunci untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan,” tegasnya.
    Camat Sangasanga Muhamad Dachriansyah menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung penyelenggaraan Expo Merah Putih Sangasanga 2025. Ia pun berharap, penyelenggaraan pameran dapat mendorong UMKM lokal, terutama Sangasanga.
    Pada kesempatan tersebut,
    Bupati Kukar
    juga meresmikan Kalender Pariwisata 2025 bertema Kukar Kaya Festival dan Kukar Kreatif Idaman.
    Peluncuran kalender wisata itu merupakan langkah awal dalam mempromosikan potensi pariwisata Kabupaten Kukar secara lebih luas.
    Bupati juga membagikan sejumlah bantuan kepada relawan Kota Juang, yakni 2 unit mesin pompa, 4 set alat pelindung diri (APD), 1 pasang baju tawon, 1 unit gergaji mesin, 8 selang, 2 buah nozel.
    Kemudian, bantuan berupa 3 set Nomex, 3 pasang sepatu, dan 3 helm diserahkan kepada relawan pendingin dari pemadam kebakaran.
    Acara pembukaan Expo Merah Putih Sangasanga 2025 pun ditutup dengan
    flashmob
    siswa-siswi dari seluruh Kecamatan Sangasanga. Aksi siswa ini memberikan suasana semangat dan kebersamaan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kurangi Jejak Karbon, 40 Persen Persen Operasional MIND ID Gunakan Energi Terbarukan

    Kurangi Jejak Karbon, 40 Persen Persen Operasional MIND ID Gunakan Energi Terbarukan

    JAKARTA – BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, konsisten mengurangi jejak karbon untuk mencapai target Enhanced Nationally Determined Contribution (Enhanced NDC) pada tahun 2030.

    Inisiatif dekarbonisasi Grup MIND ID telah konsisten dijalankan melalui efisiensi energi yang digunakan pada kegiatan operasional dan produksi, penggunaan energi baru terbarukan, hingga penggunaan bahan bakar ramah lingkungan.

    Corporate Secretary MIND ID, Heri Yusuf mengatakan, total konsumsi energi Grup MIND ID pada 2022 yakni sebesar 40,77 Giga Joule, meningkat menjadi 44,5 Giga Joule pada 2023, dan kembali meningkat secara proporsional seiring dengan penguatan kinerja operasional dan pengembangan aset hilirisasi pada 2024.

    Sejak tahun 2022 hingga 2024, Grup MIND ID mampu konsisten mempertahankan penggunaan energi terbarukan atau renewable energy sebesar lebih dari 40 persen pada operasional perusahaan. Energi terbarukan yang digunakan antara lain Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), biomassa dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

    “Selain itu Grup MIND ID juga terus berupaya meningkatkan penggunaan sumber energi rendah emisi antara lain biofuel dan LNG, serta konsisten menerapkan sistem manajemen energi guna mencapai pengelolaan energi yang optimal,” ujar Hery, Rabu, 29 Januari.

    Ia melanjutkan, Grup MIND ID juga memperkuat otomatisasi dan digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi operasional perusahaan melalui implementasi e-mining reporting system, electric pump, bucket wheel excavator untuk pengelolaan batu bara, underground LOCO atau sistem lokomotif elektrik, maupun penggunaan battery electric loader.

    “Dengan penguatan digitalisasi yang terus berjalan, Grup MIND ID semakin meningkatkan efisiensi energi yang berkelanjutan dari seluruh kegiatan operasional,” lanjut Hery.

    Lebih lanjut, Grup MIND ID tengah mengeksplorasi skenario dekarbonisasi yang lebih optimal, di antaranya dengan melakukan kajian co-firing, nature-based solution, maupun carbon capture utilization.

    “Program yang kami jalankan ini bersifat jangka panjang, dan optimalisasinya akan terus meningkat sehingga memberikan dampak yang besar bagi upaya pengurangan emisi sekaligus mendukung operasional perusahaan di masa depan,” pungkas Heri.

  • Sudah Tahu Belum Orang-orang Terkaya di Indonesia? Ini Dia Daftarnya

    Sudah Tahu Belum Orang-orang Terkaya di Indonesia? Ini Dia Daftarnya

    Jakarta

    Forbes merilis daftar orang terkaya di dunia, termasuk di Indonesia. Daftar orang terkaya di Indonesia pada 2025, masih diisi nama-nama besar yang menguasai sektor-sektor tertentu, seperti energi, tambang, hingga media. Siapa saja orang terkaya di Indonesia di tahun ini?

    Peringkat pertama ditempati oleh Prajogo Pangestu, pemilik Grup Barito Pacific. Berdasarkan data Forbes Real Time Billionaires per 29 Januari 2025, pria ini tercatat mempunyai kekayaan sebesar US$ 45,3 miliar, setara dengan sekitar Rp 724,8 triliun (kurs Rp 16.000).

    Kekayaannya ini membuat Prajogo juga masuk dalam jajaran orang terkaya di dunia dengan menempati posisi ke-32. Adapun sumber kekayaan pria yang memiliki nama asli Phang Djoem Phen ini berasal dari bisnisnya di sejumlah sektor, seperti petrokimia dan energi.

    Posisi selanjutnya ditempati oleh Low Tuck Kwong dengan kekayaan sebesar US$ 28,4 miliar atau setara Rp 454,4 triliun. Kekayaannya ini membuat Kwong juga masuk dalam 100 orang terkaya di dunia dengan menempati posisi ke-67.

    Kwong dikenal sebagai raja batu bara sekaligus pendiri perusahaan pertambangan batu bara di Indonesia, Bayan Resources. Pada bulan Agustus 2024 lalu, Kwong mengalihkan saham di Bayan bernilai US$ 6,6 miliar, kepada putrinya.

    Lalu, posisi ketiga ditempati oleh Robert Budi Hartono dengan kekayaan US$ 23,2 miliar atau setara Rp 371,2 triliun. Robert bersama dengan saudaranya, Michael Hartono mendapatkan sumber kekayaannya dari investasi di Bank Central Asia (BCA). Harta kekayaan keluarga Hartono itu awalnya dari perusahaan produsen rokok terbesar di Indonesia, Djarum.

    Sementara itu, Michael Hartono mempunyai kekayaan bersih sebesar US$ 22,3 miliar atau setara Rp 356,8 triliun. Kekayaannya itu membawa Michael menempati posisi ke-4 orang terkaya di Indonesia sekaligus posisi ke-88 sebagai orang terkaya di dunia.

    Berikut 10 daftar orang terkaya di Indonesia:

    1. Prajogo Pangestu dengan kekayaan bersih S$ 45,3 miliar, setara dengan sekitar Rp 724,8 triliun

    2. Low Tuck Kwong dengan kekayaan US$ 28,4 miliar atau setara Rp 454,4 triliun.

    3. Robert Budi Hartono dengan kekayaan US$ 23,2 miliar atau setara Rp 371,2 triliun.

    4. Michael Hartono dengan kekayaan sebesar US$ 22,3 miliar atau setara Rp 356,8 triliun

    5. Sri Prakash Lohia dengan kekayaan U$$ 8,6 miliar atau setara Rp137,6 triliun

    6. Agoes Projosasmito dengan kekayaan US$ 6 miliar atau sekitar Rp 96 triliun

    7. Dewi Kam dengan kekayaan US$ 5 miliar atau sekitar Rp 80 triliun

    8. Tahir dan keluarga dengan kekayaan US$ 4,9 miliar atau sekitar Rp 78,4 triliun

    9. Chairul Tanjung dengan kekayaan US$ 4,5 atau sekitar Rp 72 triliun

    10. Djoko Susanto dengan kekayaan US$ 4 miliar atau sekitar Rp 64 triliun

    (hns/hns)

  • Wacana Perguruan Tinggi Kelola Tambang, Pengamat: Pendapatan Kecil, Risiko Besar

    Wacana Perguruan Tinggi Kelola Tambang, Pengamat: Pendapatan Kecil, Risiko Besar

    Jakarta, Beritasatu.com – Wacana pemberian izin usaha pertambangan (IUP) untuk perguruan tinggi dinilai memiliki risiko tinggi. Perguruan tinggi dinilai tidak layak mengelola tambang, terutama batu bara karena minim pengalaman dan tingginya risiko konflik sosial serta lingkungan.

    Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengungkapkan, dua alasan utama mengapa perguruan tinggi tidak cocok mengelola tambang. Pertama, minim kemampuan operasional.

    Perguruan tinggi tidak memiliki rekam jejak, pengalaman, peralatan, maupun permodalan yang memadai untuk menjalankan operasional tambang.

    “Perguruan tinggi tidak punya track record dan kecukupan dana. Kalau diberikan IUP, saya tidak yakin bisa melakukan penambangan,” kata Fahmy kepada Beritasatu.com, Selasa (28/1/2025).

    Kedua, risiko lebih besar dari keuntungan terkait perguruan tinggi ikut kelola tambang. Fahmy menegaskan potensi konflik sosial dan lingkungan dari kegiatan tambang sangat tinggi. Jika terjadi masalah hukum, perguruan tinggi sebagai pemegang IUP akan terseret dalam tuntutan hukum.

    “Keuntungannya kecil, tetapi risikonya besar. Perguruan tinggi bisa terkena tuduhan jika terjadi kerusakan lingkungan atau konflik dengan masyarakat,” jelasnya.

    Fahmy menyarankan agar perguruan tinggi tetap fokus pada misi utamanya, yaitu mencerdaskan bangsa, menyelamatkan lingkungan, dan mengayomi masyarakat.

    Sebelumnya, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menegaskan, wacana pemberian IUP eksplorasi bagi perguruan tinggi masih dalam tahap pembahasan dengan DPR.

    “Kami belum membahas secara internal. Ini inisiasi dari DPR, dan kami akan berdiskusi lebih lanjut terkait kriteria dan kebutuhan perguruan tinggi,” kata Yuliot, Jumat (24/1/2025).

    Wacana perguruan tinggi kelola tambang menuai pro dan kontra. Meski memiliki potensi pendapatan tambahan, risiko operasional, konflik sosial, dan kerusakan lingkungan dianggap terlalu besar. Pemerintah diharapkan mempertimbangkan secara matang sebelum mengambil keputusan.

  • Pengamat Optimistis Bauran EBT Meningkat di Era Prabowo, Ini Strateginya

    Pengamat Optimistis Bauran EBT Meningkat di Era Prabowo, Ini Strateginya

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintahan era Presiden Prabowo Subianto dinilai mampu meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT) nasional yang saat ini 14%.

    Menurut pengamat ekonomi dan energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi, Indonesia memiliki sumber daya EBT yang sangat melimpah, seperti panas bumi, angin, air, surya, dan bahan bakar nabati. Namun, pemanfaatannya masih minim.

    “Saya yakin kalau pemerintah serius dan melakukannya secara terus-menerus, pasti akan bisa mengembangkan energi baru terbarukan,” ujarnya, Selasa (28/1/2025).

    Fahmy menegaskan, peningkatan bauran EBT memerlukan komitmen kuat dari pemerintah, terutama melalui kebijakan dan regulasi yang mendukung. Dia menyebut, ada dua langkah yang perlu dilakukan dari pemerintahan era Prabowo.

    Langkah pertama, yang perlu dilakukan pemerintahan era terkait bauran EBT adalah hilirisasi batu bara. Pemerintah perlu mendorong pengembangan proyek gasifikasi batu bara, seperti produksi dimethyl ether (DME) sebagai alternatif pengganti LPG.

    Kedua, pembatasan PLTU batu bara. Sistem ketenagalistrikan yang saat ini didominasi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbasis batu bara perlu dibatasi. “PLN menggunakan sekitar 58% batu bara karena murah. Jika tidak dibatasi, akan sulit mencapai target EBT,” tegas Fahmy.

    Data Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) menunjukkan, potensi EBT Indonesia mencapai 3.687 gigawatt. Namun, pemanfaatannya baru mencapai 14 gigawatt.

    Fahmy menekankan, kebijakan tegas dan instrumen pendukung di era pemerintahan Prabowo sangat penting untuk mendorong pengembangan dan bauran EBT di Indonesia. “Tanpa kebijakan tegas, mustahil target ini tercapai. Prabowo harus menyiapkan instrumennya,” tutup Fahmy.

  • Wakil Ketua MPR: Perguruan Tinggi Pasti Pertimbangkan Matang Sebelum Kelola Tambang – Page 3

    Wakil Ketua MPR: Perguruan Tinggi Pasti Pertimbangkan Matang Sebelum Kelola Tambang – Page 3

    Badan Legislasi (Baleg) DPR RI tengah merevisi Undang Undang tentang Perubahan Ketiga Atas UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batu Bara (UU Minerba). Dalam revisi ini terdapat pasal perguruan tinggi dan usaha kecil dan menengah (UKM) untuk mendapatkan wilayah izin usaha pertambangan khusus (WIUPK). 

    Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Ahmad Doli Kurnia menjelaskan, perguruan tinggi yang bisa mengelola lahan tambang adalah perguruan tinggi yang memiliki badan usaha. Aturan ini sama juga yang berlaku pada ormas keagamaan.

    “Ya, tentu (punya badan usaha), makanya sekarang sedang kami bahas,” ujar Doli dikutip dari Antara, Rabu (22/1/2025).

    Pola antara pemberian wilayah izin usaha pertambangan khusus (WIUPK) kepada perguruan tinggi dan ormas keagamaan akan memiliki pola yang hampir sama.

    Ke depannya, akan dibahas mengenai siapa yang akan dikedepankan antara pemberian prioritas pengelolaan lahan tambang kepada ormas keagamaan atau perguruan tinggi.

    “Nanti misalnya pemberian prioritas siapa yang dikedepankan, apakah institusi ormas atau perguruan tingginya langsung, atau harus dengan berbadan hukum, itu yang sekarang kami bahas,” ucap Doli.

     

  • Kampus Terbiasa Rasional, Wakil Ketua MPR: Belum Tentu Mau Kelola Tambang
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        28 Januari 2025

    Kampus Terbiasa Rasional, Wakil Ketua MPR: Belum Tentu Mau Kelola Tambang Nasional 28 Januari 2025

    Kampus Terbiasa Rasional, Wakil Ketua MPR: Belum Tentu Mau Kelola Tambang
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wakil Ketua MPR
    Eddy Soeparno
    yakin perguruan tinggi (PT) tidak akan serta-merta mencari kesempatan untuk mendapatkan izin mengelola tambang.
    Sebab, dalam pengelolaan tambang, dibutuhkan keahlian, portofolio, pengalaman, dan modal yang besar.
    “PT berdiri dengan berbagai syarat untuk mengelola pendidikan. Karena itu, untuk memenuhi persyaratan mengelola tambang, maka konsekuensinya PT harus bekerja sama dengan pihak ketiga yang memiliki kemampuan dan pengalaman mengelola tambang batu bara,” ujar Eddy dalam keterangannya, Selasa (28/1/2025).
    “Pada titik itu, mencari
    partner
    yang sesuai dan mampu bersinergi dengan PT juga membutuhkan proses dan belum tentu bisa terjalin dengan cepat. Ibaratnya, mencari jodoh itu tidak bisa diburu-buru, apalagi dipaksakan,” sambungnya.
    Eddy menilai,
    civitas academica
    di perguruan tinggi yang terbiasa mengambil keputusan secara ilmiah pasti akan mempertimbangkan secara hati-hati berdasarkan kajian mendalam.
    “Kita paham bahwa PT berisikan para akademisi yang terbiasa melakukan analisis secara
    scientific
    , berbasis data dan rasionalitas yang tinggi. Sehingga menurut saya, belum tentu mereka langsung memutuskan untuk mengambil keputusan mengelola pertambangan,” jelas Eddy.
    Eddy mengingatkan, banyak kampus di Indonesia yang telah berdiri selama 100 tahun, di mana mereka memiliki kredibilitas serta kewibawaan akademik yang tinggi.
    Maka dari itu, kata Eddy, jika pengelolaan tambang ini berpotensi meruntuhkan reputasi yang telah dibangun sekian lama, tentu kampus akan berpikir ulang untuk masuk ke sektor usaha tambang ini.
    Reputasi kampus bisa saja jatuh akibat pengelolaan tambang yang tidak ramah lingkungan, hingga permasalahan sosial atau pemilihan mitra tambang yang tidak bertanggung jawab.
    “Memang kita akui bahwa PT memerlukan sumber dana yang tidak kecil untuk bisa senantiasa meningkatkan kualitas dan fasilitas pendidikannya. Apalagi jika kita mengejar target Indonesia Maju tahun 2045, kita membutuhkan banyak
    world class universities
    , sehingga peluang pengelolaan tambang ini dapat menjadi salah satu solusi untuk mendanai berbagai kegiatan dan pengembangan kampus ke depan,” kata Eddy.
    Untuk itu, Eddy meyakini kampus akan berpikir secara hati-hati perihal peluang pengelolaan tambang.
    “Namun saya juga meyakini bahwa PT akan berpikir dan menimbang dengan sangat cermat dan penuh kehati-hatian sebelum masuk ke sektor baru yang sangat berbeda dengan dunia pendidikan ini,” imbuhnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.