Produk: baterai kendaraan listrik

  • Komisi I pererat hubungan Indonesia-Peru di bidang ketahanan pangan

    Komisi I pererat hubungan Indonesia-Peru di bidang ketahanan pangan

    Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto menerima kunjungan kehormatan (courtesy call) dari Duta Besar Peru untuk Indonesia Luis Tsuboyama di Gedung Nusantara III, DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (2/12/2024). (ANTARA/HO-DPR RI)

    Komisi I pererat hubungan Indonesia-Peru di bidang ketahanan pangan
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 03 Desember 2024 – 15:57 WIB

    Elshinta.com – Komisi I DPR RI menerima kunjungan kehormatan (courtesy call) dari Duta Besar Peru untuk Indonesia Luis Tsuboyama dalam rangka mempererat hubungan diplomatik antara Indonesia dan Peru, terutama di bidang ketahanan pangan.

    “Peru sedang berkembang di sektor pertanian, seperti asparagus dan mangga yang mereka ekspor ke Amerika Serikat. Kita dapat belajar dari keahlian mereka dalam pertanian, dan sebaliknya, mereka juga dapat memanfaatkan keahlian kita. Pertukaran keahlian ini akan sangat bermanfaat,” ujar Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

    Kunjungan kehormatan Duta Besar Peru untuk Indonesia berlangsung menjelang perayaan 50 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Peru pada 2025. Utut menyampaikan bahwa kerja sama ini memiliki potensi besar, khususnya dalam bidang pertanian. Utut menambahkan bahwa Indonesia dan Peru memiliki kemiripan dari sisi pendapatan per kapita, meskipun dengan jumlah penduduk yang berbeda signifikan.

    “Pendapatan per kapita Peru sekitar 7.300 dolar AS, sementara Indonesia 4.800 dolar AS. Namun, penduduk kita hampir tujuh kali lipat dari mereka,” kata dia.

    Selain ketahanan pangan, Utut mengungkapkan bahwa kerja sama potensial juga mencakup sektor pertambangan, terutama lithium, yang menjadi bahan utama dalam produksi baterai kendaraan listrik.

    “Lithium, atau yang sederhananya mirip dengan nikel, merupakan peluang kerja sama lainnya. Kita bisa mengarahkan keahlian kita ke sektor ini untuk memperluas hubungan bilateral,” ucapnya.

    Utut juga menyoroti keanggotaan Peru dalam Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

    “Mereka telah menjadi anggota OECD, dan Dubes Luis adalah salah satu tokoh yang merintis langkah ini saat menjabat sebagai Direktur Jenderal di Kementerian Luar Negeri Peru. Pengalaman ini dapat menjadi pelajaran bagi kita,” kata dia.

    Sementara itu, Luis Tsuboyama menyatakan bahwa kunjungan ini bertujuan memperkuat hubungan bilateral, terutama menjelang perayaan 50 tahun hubungan diplomatik kedua negara.

    “Kami sedang menyelesaikan negosiasi perjanjian bilateral yang akan meningkatkan hubungan bisnis kedua negara. Sebagai bagian dari peringatan ini, kami juga merencanakan berbagai aktivitas budaya, seperti pameran fotografi,” kata Luis.

    Ia menambahkan bahwa kegiatan budaya akan terus digelar di berbagai kota di Indonesia.

    “Beberapa waktu lalu, kami mengadakan kegiatan di Yogyakarta, Surabaya, dan Bandung. Tahun depan, kami berencana mengunjungi Makassar, Sumatera, dan Bali,” kata Luis.

    Sumber : Antara

  • Inovasi MDKA Buka Jalan Baru Pengelolaan Lingkungan dan Konservasi Mineral di Indonesia

    Inovasi MDKA Buka Jalan Baru Pengelolaan Lingkungan dan Konservasi Mineral di Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Tambang Tembaga Wetar yang berada di Maluku Barat Daya, kini tidak hanya menghasilkan tembaga, namun juga menjadi pintu inovasi konservasi mineral dengan kerja sama dengan salah satu anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold, Tbk (MDKA) lainnya yakni PT Merdeka Battery Materials, Tbk (MBMA). MDKA melahirkan sebuah inovasi pertama di Indonesia, yaitu pemanfaatan sisa bijih pirit yang sebelumnya tidak terpakai (berasal dari Tambang Tembaga Wetar)  hingga menjadi produk-produk pendukung produksi prekursor baterai, yang dikelola oleh MBMA. Kolaborasi antar dua anak perusahaan  ini mampu menghasilkan inovasi pertama di Indonesia dalam konteks konservasi mineral, yang juga berimplikasi positif terhadap konservasi alam di Tambang Wetar.

    Untuk memanfaatkan sisa kandungan mineral di Tambang Tembaga Wetar yang secara alamiah tidak bisa diekstrak kembali menjadi tembaga namun tetap bernilai ekonomi, MDKA mendirikan Proyek AIM (Acid, Iron, Metal) yang saat ini dioperasikan oleh MBMA. Proyek AIM akan mengoperasikan konsentrator untuk mengekstraksi konsentrat pirit, pabrik asam, pabrik pemanggangan kloridasi, dan pabrik ekstraksi logam.

    Pabrik AIM dirancang untuk mengolah bijih sisa pakai dan bijih pirit berkualitas tinggi yang sepenuhnya berasal dari Tambang Tembaga Wetar dengan kapasitas nominal lebih dari 1 juta ton per tahun. Bijih akan diangkut dalam tongkang terbuka dari Pulau Wetar ke pelabuhan IMIP dan kemudian dikirimkan ke pabrik AIM untuk diproses lebih lanjut menjadi berbagai produk termasuk asam sulfat, uap jenuh, pelet bijih besi, spons tembaga, katoda tembaga, hidroksida timbal-seng, emas doré, dan perak.

    Head of Corporate Communications MDKA, Tom Malik menyampaikan bahwa strategi konservasi mineral yang dibangun oleh MDKA dan MBMA ini merupakan wujud dukungan grup Merdeka terhadap upaya hilirisasi yang menghasilkan nilai tambah, sekaligus mendukung konservasi mineral berkelanjutan melalui teknologi baru pada fasilitas pengolahan di Proyek AIM.

    “Inisiatif ini menunjukkan komitmen grup Merdeka untuk mendorong inovasi dan keberlanjutan dalam industri pertambangan, sejalan dengan visi Pemerintah untuk menciptakan praktik pertambangan yang lebih bertanggung jawab dan bernilai tinggi,” ujar Tom.

    Selain memberikan nilai tambah, Fasilitas Pengolahan AIM memiliki lokasi strategis dengan akses ke infrastruktur yang sudah ada dan dekat dengan pembeli asam dan uap di masa depan, yang melayani pemain hilir dalam rantai nilai baterai kendaraan listrik (EV). Hasil produksi Asam dan uap juga dapat digunakan di pabrik pengolahan nikel berbasis HPAL (High Pressure Acid Leach) yang memproses bijih nikel limonit dari Tambang Nikel SCM (Dioperasikan PT Sulawesi Cahaya Mineral/anak perusahaan MDKA) untuk menghasilkan Mixed Hydroxide Precipitate (MHP), bahan pendahulu untuk industri baterai kendaraan listrik.

    Inovasi MDKA melalui unit usahanya dalam pemanfaatan sisa bijih pirit merupakan bukti nyata komitmen perusahaan terhadap praktik pertambangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.  Inovasi ini tidak hanya memberikan nilai tambah ekonomi, tetapi juga membuka jalan baru dalam pengelolaan lingkungan dan konservasi mineral di Indonesia. Keberadaan Proyek AIM akan meningkatkan produksi dan memperpanjang usia Tambang Tembaga Wetar yang pasti akan berdampak positif pada roda kehidupan masyarakat sekitar tambang.

  • Masih Impor dari Thailand, Bagaimana Kabar Investasi Ford di Indonesia?

    Masih Impor dari Thailand, Bagaimana Kabar Investasi Ford di Indonesia?

    Jakarta

    Ford kembali masuk pameran otomotif Indonesia melalui RMA Group. Semua model yang dibawa Ford masih impor utuh dari Thailand.

    Berdasarkan data impor Gaikindo, Ford sudah mengimpor 745 unit dari pelbagai model sepanjang Januari-Oktober 2024. Model yang paling banyak diimpor adalah Ford Everest Titanium dengan jumlah 431 unit.

    Kini, model yang dipasarkan sudah ada tiga, yakni Ranger, Ranger Raptor, Everest generasi terbaru. Toto mengaku, pihaknya akan menambah produk baru di kemudian hari, salah satunya adalah Ford Mustang.

    Berdasarkan data wholesales (distribusi pabrik ke dealer) penjualan Ford di Indonesia sebanyak 677 unit sepanjang Januari-Oktober 2024. Sedangkan retail sales 687 unit.

    Penjualan Ford itu masih unggul dari brand China yang sudah dipasarkan di Indonesia. Ford menempati posisi 25 dari 41 brand yang jualan di Indonesia, Ford di atas merek China seperti BAIC, Tank, dan Neta.

    Sayangnya RMA selaku distributor resmi tidak memiliki informasi terkait rencana investasi Ford di Indonesia. selain baru comeback, penjualan Ford di Indonesia juga belum sebesar merek lain.

    “Ford dan RMA Indonesia selalu melihat pasar Indonesia sebagai fokus, yang menarik. Kami akan selalu berusaha mengembangkan bisnis di sini, terkait hal itu saya pikir masih terlalu dini untuk memberikan informasi. Suatu saat mungkin kita bisa bertemu kembali ketika ada informasinya,” ujar Toto Suharto, Country Manager RMA Indonesia saat peluncuran di ICE BSD Tangerang, belum lama ini.

    Informasi ketertarikan Ford berinvestasi di Indonesia sudah digaungkan sejak Juli 2024, Menteri BUMN, Erick bicara mengenai Indonesia sebagai salah satu pemain nikel terbesar di dunia. Indonesia juga salah satu yang terdepan untuk investasi baterai kendaraan listrik.

    “Kita patut berbangga bagaimana Indonesia menjadi salah satu pemain nikel terbesar di dunia. Kita berbangga sekarang investasi untuk ekosistem daripada EV battery kita saya rasa salah satu terdepan. Di sini ada investasi dari China, dari Korea, ada juga nantinya dari Volkswagen, dari Ford Motor Company. Artinya kita luar biasa,” paparnya.

    Berlanjut pada November 2024, Presiden Prabowo Subianto melakukan lawatan ke luar negeri selama 15 hari. Prabowo rencananya akan berkunjung ke beberapa negara, mulai dari China, AS, hingga London. Dalam kesempatan tersebut, Prabowo disebut akan mengejar investasi Ford Motor Company sekaligus Volkswagen untuk berinvestasi di Indonesia terkait dengan ekosistem baterai kendaraan listrik.

    Dikonfirmasi lanjut soal kabar investasi dua raksasa otomotif tersebut. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengaku belum memiliki informasi.

    “Belum ada update-nya soal itu,” ujar Agus di ICE BSD, Tangerang, belum lama ini.

    (riar/lth)

  • MIND ID Prediksi Harga Emas-Nikel Masih Bersinar di 2025

    MIND ID Prediksi Harga Emas-Nikel Masih Bersinar di 2025

    Jakarta, CNN Indonesia

    MIND ID memproyeksikan harga emas naik pada 2025 seiring dinamika pasar global dan kebijakan ekonomi yang diambil sejumlah negara.

    Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo menyampaikan hal ini dalam acara MIND ID Commodities Outlook 2025 di Jakarta, Selasa (26/11).

    “Ini pasarnya 3-2 bulan. Kalau nyanyi-nyanyinya sampai akhir tahun ya mungkin nggak akan banyak berubah. Tapi kalau outlook sih ke depan kemungkinan akan naik kalau emas Copper,” ujar Dilo.

    Kenaikan juga ia prediksi terjadi pada nikal. Ia memang memproyeksikan harga nikel stabil hingga akhir tahun ini di kisaran US$ 16 ribu per ton.

    Tapi pada tahun depan, harganya berpotensi kenaikan. Menurut Dilo, kenaikan harga nikal akan dipicu suplai nikel dunia yang menurun akibat tingginya biaya produksi di sejumlah negara seperti Australia dan Filipina.

    “Kalau harga LME-nya itu US$16 ribu terus dijadikan nickel-mite atau ferronickel kira-kira kan sekitar US$13.500. Nah kalau misalnya di kita cash cost-nya masih US$11 ribu, artinya kita masih creating profit. Masalahnya Australia nggak bisa, mereka sudah US$14 ribu mati. Nah begitu Australia nickel-nya mati, suplai berkurang,” jelasnya.

    Selain imbas penurunan pasokan,  Dilo kenaikan harga nikel juga akan ditopang pertumbuhan sektor properti di India yang mulai agresif.

    Pertumbuhan itu akan menjadi penyeimbang atas penurunan sektor properti di Tiongkok. Hal ini katanya, akan membuka peluang bagi komoditas nikel untuk tetap diminati, tidak hanya untuk ekosistem baterai kendaraan listrik (EV), tetapi juga sektor konstruksi sehingga membuat harganya naik.

    “Jadi untuk EV masih ada growth. Property memang sempat di China ada penurunan tapi di balance sama di India property-nya udah mulai lebih agresif. Jadi ini tadi nih yang saya pikir untuk komoditas nikel kan nggak harus semuanya ke EV. Tapi juga bisa ke properti kayak untuk timeless, untuk barang-barang yang seperti itu,” katanya.

    Namun, sektor EV global menunjukkan pertumbuhan yang melambat akibat proteksi perdagangan dari beberapa negara besar.

    “Tadinya pertumbuhannya maunya lebih besar, tapi karena beberapa negara melakukan proteksi-proteksi, harapan pertumbuhannya nggak sesuai dengan yang diharapkan,” pungkas Dilo.

    (lau/agt)

  • Bulan Ini RI Ekspor Prekursor Baterai EV ke Tesla

    Bulan Ini RI Ekspor Prekursor Baterai EV ke Tesla

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia memastikan bahwa Indonesia akan mengekspor prekursor untuk baterai kendaraan listrik ke pabrik Tesla. Adapun rencana ekspor sendiri rencananya akan berlangsung pada bulan ini.

    Semula, Bahlil mengatakan bahwa Indonesia telah membangun ekosistem untuk pengembangan baterai kendaraan listrik di Indonesia. Salah satunya melalui pembangunan pabrik sel baterai dengan kapasitas produksi 10 gigawatt (GW), berlokasi di Karawang, Jawa Barat.

    “Bulan ini kita prekursor sudah langsung kita ekspor ke Amerika ke produk Tesla bulan ini,” kata Bahlil dalam acara Minerba Expo di Jakarta, Senin (25/11/2024).

    Bahlil berharap, Indonesia bisa menjadi salah satu negara pertama yang membangun ekosistem baterai mobil terlengkap. Mulai dari hulu hingga hilir.

    “Smelter HPAL, prekursor, katoda, battery cell sampai dengan recycle-nya,” kata dia.

    Di sisi lain, ia menyebut bahwa progres pembangunan ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia sudah mencapai sekitar 70-80%. Ia pun berharap, hal ini mampu menjadi salah satu daya tarik investor untuk masuk ke Indonesia.

    “Ini sudah kita bangun kurang lebih sekitar 70-80% progresnya dan ini yang akan menjadi salah satu daya tarik investor untuk masuk dalam melakukan investasi di Indonesia,” ujarnya.

    (pgr/pgr)

  • Keren! Indonesia Pasok Bahan Produksi Baterai Mobil Listrik ke Tesla – Page 3

    Keren! Indonesia Pasok Bahan Produksi Baterai Mobil Listrik ke Tesla – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan program hilirisasi nikel Indonesia berada di jalur yang tepat. Salah satu indikator keberhasilannya adalah ekosistem produksi baterai kendaraan listrik yang mulai terbentuk.

    “Hilirisasi nikel sudah berada pada rel yang benar,” ujar Bahlil dalam acara Minerba Expo 2024 di Balai Kartini, Jakarta, Senin (25/11/2024).

    Ekspor Prekursor untuk Tesla

    Indonesia kini telah mencapai tahap di mana material prekursor untuk baterai kendaraan listrik dapat diekspor ke produsen global, termasuk Tesla. Prekursor adalah bahan baku utama baterai yang digunakan untuk membuat katode.

    “Bulan ini, prekursor baterai buatan Indonesia sudah diekspor ke Amerika untuk produk Tesla,” tegas Bahlil.

    Selain ekspor prekursor, Indonesia juga memiliki fasilitas produksi baterai listrik dengan kapasitas 10 gigawatt di Karawang, Jawa Barat. Fasilitas ini dikelola oleh PT Indonesia Battery Corporation (IBC), yang menjadi tulang punggung pembangunan ekosistem baterai di Tanah Air.

    “Sekarang kita sudah punya ekosistem baterai mobil listrik. Kapasitasnya mencapai 10 gigawatt di Karawang,” jelasnya.

    Fokus pada Hilirisasi Produk Jadi

    Di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia terus mendorong hilirisasi mineral, khususnya nikel, untuk menghasilkan produk jadi. Upaya ini bertujuan meningkatkan nilai tambah dan memperluas dampak ekonomi dari sektor pertambangan.

    “Kita tidak hanya menciptakan nilai tambah, tapi juga mendorong hilirisasi hingga ke produk barang jadi,” tambah Bahlil.

     

  • Top 5 News BisnisIndonesia.id: Kinerja NCKL hingga Negosiasi Kontrak Migas ENRG

    Top 5 News BisnisIndonesia.id: Kinerja NCKL hingga Negosiasi Kontrak Migas ENRG

    Bisnis, JAKARTA— Dari sisi operasional PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL), volume produksi bijih nikel dalam 9 bulan berjalan telah mencapai lebih dari 16,27 juta wet metric tonnes (wmt), meningkat 12% dibandingkan dengan periode yang sama 2023.
    Kinerja Harita Nickel hingga Negosiasi Kontrak Migas ENRG menjadi isu berita pilihan yang dirangkum dalam Top 5 News Bisnisindonesia.id edisi Senin (25/11/2024). Berikut berita selengkapnya:
    1.Kinerja Harita Nickel (NCKL) Terdongkrak Smelter
    PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel mencatatkan kinerja positif sepanjang Januari—September tahun ini, sejalan dengan perluasan kapasitas produksi perusahaan.
    Secara keseluruhan, perusahaan pertambangan dan pemrosesan nikel terintegrasi berkelanjutan di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara tersebut berhasil menorehkan kinerja operasional yang baik dan pertumbuhan keuangan yang stabil di tengah tantangan pasar global.
    Dari sisi operasional, volume produksi bijih nikel dalam 9 bulan berjalan telah mencapai lebih dari 16,27 juta wet metric tonnes (wmt), meningkat 12% dibandingkan dengan periode yang sama 2023.
    Tidak jauh berbeda, produksi FeNi dari smelter RKEF tercatat sebesar 95.813 ton, meningkat 39% secara tahunan, sementara fasilitas HPAL menghasilkan 71.531 ton MHP Ni, naik 47% secara tahunan.
    Lukito Gozali, Head of Investor Relations Harita Nickel, menyebut fasilitas HPAL kedua PT Obi Nickel Cobalt (ONC) telah memulai lini produksi pertamanya pada April 2024 dan keseluruhan tiga lini produksinya sudah berhasil mencapai kapasitas penuh pada Agustus lalu.
    Dengan keberhasilan tersebut, jelasnya, memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap keseluruhan total produksi fasilitas HPAL serta berkontribusi terhadap kenaikan penjualan bijih nikel ke divisi tambang.
    Selain itu, imbuhnya, fasilitas HPAL pertama yang juga mulai memproduksi dan mengekspor kobalt elektrolitik pada Agustus, menambah ragam produk perusahaan.
    “Hasil ini mencerminkan upaya berkelanjutan kami untuk mengoptimalkan operasional dan menjaga profitabilitas di tengah fluktuasi harga nikel global. Perluasan kapasitas produksi kami mendukung kebutuhan pasar yang terus meningkat, khususnya di sektor baterai kendaraan listrik,” kata Lukito dalam keterangannya, dikutip Minggu (24/11/2024).
    Adapun, dari sisi pendapatan perusahaan pada periode Januari—September 2024 tercatat sebesar Rp20,38 triliun, meningkat 18% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan volume produksi di operasi penambangan dan pemrosesan.
    2. Peluang Multifinance dalam Program 3 Juta Rumah Era Prabowo
    Industri multifinance berpeluang untuk mendukung pemerintah di periode pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam program 3 juta rumah per tahun. Program yang bertujuan untuk meningkatkan akses hunia layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR.
    Dalam hal ini, multifinance berpotensu untuk menjangkau kelompok masyarakat yang tidak memenuhi syarat pembiayaan perbankan, seperti pekerja informal atau mereka yang tidak memiliki akses langsung ke lembaga keuangan.
    Direktur Ekonomi Digital dari Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda menyoroti bahwa multifinance bisa menjadi alternatif pembiayaan yang lebih fleksibel dibandingkan perbankan. Dia menjelaskan bahwa selama ini pembiayaan sering terkendala oleh proses credit scoring yang ketat.
    “Sedangkan yang membutuhkan program 3 juta rumah ini adalah masyarakat kelas menengah ke bawah. Artinya, jika diterapkan kebijakan yang sama seperti perbankan, terdapat potensi program tidak tepat sasaran. Yang mendapatkan justru dari kalangan orang menengah ke atas guna investasi,” kata Huda kepada Bisnis, Minggu (24/11/2024).
    Huda menekankan pentingnya batasan plafon tertentu dalam pembiayaan yang disediakan multifinance supaya tetap terjangkau. Meskipun, tantangan utama yang dihadapi multifinance dalam hal ini adalah keterbatasan likuiditas. Sehingga, kerjasama antara multifinance dan perbankan dapat menjadi solusi strategis.
    Pasalnya, perbankan sering menghadapi pasokan berlebih likuiditas tetapi terhambat diaturan penyaluran pembiayaan yang ketat. “Ini bisa jadi peluang kerja sama antara multifinance dan bank melalui channeling pembiayaan,” katanya.
    3. Skenario Pialang Asuransi Menjawab Tantangan Disrupsi Digital
    Disrupsi teknologi mengancam eksistensi bisnis pialang asuransi, seiring dengan peta jalan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mendorong kontribusi saluran distribusi e-commerce.
    Adapun pada 2027, OJK mendorong kontribusi saluran distribusi e-commerce menjadi 45% dari total pendapatan premi asuransi, yang saat ini didominasi saluran pialang asuransi. Sementara dari kalan pialang asuransi hanya 3%.
    Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per semester I/2024 terdapat 150 perusahaan pialang asuransi yang beroperasi di Indonesia.
    Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Asosiasi Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia (Apparindo) Yulius Bhayangkara menjelaskan selain berperan sebagai kanal distribusi, pialang asuransi juga memegang peran konsultasi dan peran advokasi. Dengan peran tersebut, lanjutnya, pialang aruansi masih memiliki potensi di tengah disrupsi teknologi.
    “Bila pialang hanya melakukan peran poin pertama[sebagai perantara] memang akan sangat berat untuk bisa bertahan,” kata Yulius kepada Bisnis, dikutip Minggu (24/11/2024).
    Untuk itu, Yulius berharap dukungan pemerintah agar tetap memberikan perlakuan yang adil bagi para perusahaan pialang asuransi.
    Yulius menjelaskan bahwa seluruh perusahaan pialang yang beroperasi di Indonesia bukan hanya calo yang mengandalkan koneksi bisnis, namun mereka diwajibkan memenuhi syarat memiliki kemampuan dan kapabilitas untuk memberikan seluruh layanan.
    Misalnya, lanjutnya, sertifikasi bagi para karyawan perusahaan pialang menjadi keharusan dan perusahaan diwajibkan memenuhi standard modal dan ekuitas. Bahkan, para perusahaan pialang juga memiliki mitigasi risiko dengan memiliki polis asuransi kegagalan profesi.
    4. Peluang Sempit Cuan BPD kala Likuiditas Terimpit
    Tekanan akibat tingginya suku bunga acuan diperkirakan bertahan hingga akhir tahun. Ruang sempit cuan bank pembangunan daerah (BPD) pun tak terelakkan karena likuiditas yang masih terbatas.
    Potret ruang cuan BPD pun telah tergambar pada data Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Industri perbankan mengantongi laba bersih sebesar Rp171,03 triliun atau tumbuh 6,42% secara tahunan (year-on-year/YoY) pada Agustus 2024. Sayangnya, tren pertumbuhan tak terjadi pada bank daerah. BPD membukukan laba Rp8,95 triliun hingga bulan ke delapan tahun ini. Meski mencatat kenaikan Rp1 triliun secara bulanan, capaian ini justru turun 5,39% YoY dari Rp9,46 triliun pada Agustus 2023.
    Lebih lanjut, dibandingkan kelompok bank lainnya, laba bersih BPD pun masih kontras. Tercatat, pada periode yang sama, laba bersih bank badan usaha milik negara (BUMN) mencapai Rp85,79 triliun, naik 4,52% YoY. Kemudian, bank swasta mengumpulkan laba bersih Rp66,48 triliun, tumbuh 8,18% YoY dari Rp61,45 triliun.
    Lalu kantor cabang bank luar negeri (KCLBN) alias bank asing menutup Agustus 2024 dengan laba bersih Rp9,81 triliun atau terkerek 27,17% YoY dari Rp7,71 triliun.
    Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (Bank BJB) Yuddy Renaldi pun tak menampik fakta bahwa tekanan biaya dana masih terasa pada sisa akhir tahun ini.
    “Apalagi menjelang akhir tahun perbankan biasanya berebut likuiditas untuk menjaga posisi kebutuhan likuiditas sampai dengan akhir tahun,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (21/11/2024).
    Dengan begitu, kata Yuddy, untuk menjaga profitabilitas, perusahaan berupaya mengoptimalkan sumber-sumber dana murah yang ada hingga akhir tahun ini, menggenjot sumber-sumber pendapatan berbasis komisi atau fee-based income serta menjaga kualitas kredit sehingga tak menyeret kinerja laba bersih perusahaan.
    Dihubungi terpisah, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. alias Bank Jatim (BJTM) optimistis masih mampu mencapai target yang ditetapkan.
    5.Energi Mega (ENRG) Incar Pendapatan dari Negosiasi Kontrak Migas
    PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) mengincar tambahan pendapatan dari sejumlah negosiasi kontrak jual beli minyak dan gas bumi dengan Kilang Pertamina hingga PT PLN (Persero).
    Sejauh ini, emiten Grup Bakrie tersebut tengah melakukan negosiasi kontrak dengan sejumlah pembeli minyak dan gas (migas) dari Blok Bentu, Sengkang, dan Malacca Strait.
    Wakil Direktur Utama ENRG Eduardus Ardianto menargetkan perseroan dapat meningkatkan pendapatan dari sejumlah negosiasi yang berhasil diamankan dengan pelanggan mereka saat ini.
    Menurut Eduardus, negosiasi tersebut berkaitan dengan upaya peningkatan harga jual, volume serta perpanjangan kontrak jual beli dengan pelanggan.
    “Salah satunya Blok Sengkang, di mana kami berhasil meningkatkan volume dan meningkatkan harga yang sebelumnya US$5,08 per BBtud menjadi US$6 per BBtud,” kata Eduardus saat public expose secara daring, Jumat (22/11/2024).
    Selain itu, Eduardus menambahkan, negosiasi kontrak anyar juga bisa diteken untuk kelanjutan komersialisasi Blok Bentu. “Sebelumnya harga 10% dari ICP [Indonesia crude price] dengan kontrak baru perseroan berhasil mendapatkan kesepakatan baru US$10,75% dari ICP,” tuturnya.
    Sebagai gambaran, ENRG memiliki komitmen kontrak penjualan dengan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT Riau Andalan Pulp & Paper dan Pertamina untuk blok Bentu. Sementara itu, pembeli untuk Blok Sengkang sepenuhnya dimanfaatkan oleh PLN.

  • Bos Eramet Buka-bukaan Soal RI Batasi Pasokan Nikel

    Bos Eramet Buka-bukaan Soal RI Batasi Pasokan Nikel

    Bisnis.com, JAKARTA – Eramet SA, perusahaan tambang asal Prancis, menyebut bahwa pemerintah Indonesia membatasi pasokan bijih nikel untuk melindungi penambang lokal.

    Perusahaan yang mengoperasikan salah satu tambang nikel terbesar dunia di Maluku Utara itu, tahun ini diberi kuota penjualan nikel 29% lebih rendah dari yang diharapkan.

    Pembatasan yang dilakukan pemerintah Indonesia dimaksudkan untuk melindungi para penambang lokal dari penurunan harga nikel global. Namun, langkah ini juga menyebabkan pergeseran produksi ke bijih nikel dengan kadar yang lebih tinggi yang digunakan untuk membuat baja tahan karat atau stainless steel.

    Akibatnya, pasokan bijih nikel untuk bahan baku baterai kendaraan listrik berkurang sehingga memaksa pabrik peleburan atau smelter dalam negeri untuk mengimpor bijih nikel yang lebih mahal.

    “Mereka ingin mempertahankan harga yang baik untuk bijih nikel di pasar,” kata Jerome Baudelet, Chief Executive Officer Eramet Indonesia, dalam sebuah wawancara, dikutip dari Bloomberg, Sabtu (23/11/2024). “Mereka ingin melindungi para penambang kecil lokal,” imbuhnya.

    Nikel yang digunakan untuk membuat baja tahan karat dan baterai kendaraan listrik, telah mengalami kemerosotan selama 2 tahun karena lemahnya permintaan dan meledaknya pasokan dari Indonesia. Hal ini memaksa beberapa produsen di negara lain untuk menutup pabrik mereka dan juga memberikan tekanan pada smelter-smelter di negara-negara Asia Tenggara yang sudah menghadapi harga bijih yang tinggi karena kekurangan pasokan.

    Indonesia saat ini menyumbang lebih dari separuh produksi nikel global setelah adanya larangan ekspor bijih nikel yang menyebabkan ledakan pembangunan smelter, yang sebagian besar dilakukan oleh perusahaan-perusahaan China. Di sisi pertambangan, produksi sangat terfragmentasi antara sejumlah besar perusahaan lokal kecil dan beberapa penambang internasional besar seperti Eramet dan Vale SA.

    Baudelet menuturkan, karena pembatasan penjualan, para penambang telah memprioritaskan penjualan bijih nikel berkadar tinggi yang biasanya digunakan dalam produksi baja nirkarat. Hal ini mengorbankan produksi bijih nikel kadar rendah atau limonit yang biasanya diolah menjadi bahan baku baterai di smelter high pressure acid-leach (HPAL).

    Baudelet mengatakan, smelter-smelter tersebut, yang merupakan kunci dari ambisi Indonesia untuk menjadi pemain utama dalam kendaraan listrik, dipaksa untuk mengimpor bijih nikel dengan biaya yang sangat tinggi.

    Eramet dapat mengajukan kuota penjualan yang lebih tinggi pada tahun depan, yang dapat meringankan ketatnya pasar bijih. Hal ini mungkin akan menjadi lebih mendesak karena Indonesia terus meningkatkan kapasitas pengolahannya.

  • Harita Nickel Cetak Laba Rp 4,84 T hingga Kuartal III 2024

    Harita Nickel Cetak Laba Rp 4,84 T hingga Kuartal III 2024

    Jakarta

    Perusahaan pertambangan dan pemrosesan nikel terintegrasi, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel mencatatkan pendapatan Rp 20,38 triliun hingga kuartal III-2024. Perolehan itu meningkat 18% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    “Hasil ini menunjukkan kinerja operasional yang baik dan pertumbuhan keuangan yang stabil di tengah tantangan pasar global,” kata Head of Investor Relations Harita Nickel Lukito Gozali dalam keterangan tertulis, Jumat (22/11/2024).

    Pertumbuhan itu didukung oleh peningkatan volume produksi di operasi penambangan dan pemrosesan. Laba kotor mencapai Rp 6,66 triliun atau naik 9% secara tahunan, sementara EBITDA meningkat 14% menjadi Rp 8,88 triliun.

    Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 4,84 triliun, tumbuh 8% dibandingkan tahun sebelumnya. Dari sisi operasional, volume produksi juga mencatatkan peningkatan.

    Produksi bijih nikel mencapai lebih dari 16,27 juta wet metric tonnes (wmt), meningkat 12% dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Produksi FeNi dari smelter RKEF tercatat sebesar 95.813 ton atau meningkat 39% secara tahunan, sementara fasilitas HPAL menghasilkan 71.531 ton MHP Ni atau meningkat 47% secara tahunan.

    Fasilitas HPAL kedua, PT Obi Nickel Cobalt (ONC) memulai lini produksi pertama di April 2024 dan keseluruhan tiga lini produksinya sudah berhasil mencapai kapasitas penuh di Agustus 2024. Keberhasilan ini dinilai memberikan kontribusi cukup signifikan pada keseluruhan total produksi fasilitas HPAL dan kontribusi terhadap kenaikan penjualan bijih nikel ke divisi tambang.

    “Hasil ini mencerminkan upaya berkelanjutan kami untuk mengoptimalkan operasional dan menjaga profitabilitas di tengah fluktuasi harga nikel global. Perluasan kapasitas produksi kami mendukung kebutuhan pasar yang terus meningkat, khususnya di sektor baterai kendaraan listrik,” ucapnya.

    Harita Nickel terus berfokus pada peningkatan kapasitas produksi sekaligus meningkatkan efisiensi operasional. Investasi perusahaan dalam fasilitas peleburan dan pemurnian disebut selaras dengan komitmen untuk mendukung agenda hilirisasi pemerintah Indonesia.

    “Harita Nickel juga berkomitmen terhadap praktik yang berkelanjutan serta terus mendorong kemajuan industri nikel di Indonesia,” pungkasnya.

    (acd/acd)

  • Jepang Temukan Sumber Duit Rp 416 Triliun, Mendadak Kaya Raya

    Jepang Temukan Sumber Duit Rp 416 Triliun, Mendadak Kaya Raya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Para ilmuwan di Jepang menemukan mineral senilai US$26.290.780.000 (setara Rp 416 triliun) yang diyakini mampu menopang ekonomi negara tersebut selama satu dekade ke depan.

    Sebuah eksplorasi oleh The Nippon Foundation dan Universitas Tokyo menemukan ladang nodul mangan padat di dasar laut pulau Minami Torishima, sekitar 1.900 km dari ibu kota Jepang, Tokyo.

    Nodul mangan adalah sejenis konkresi mineral di dasar samudra yang terdiri dari lapisan konsentris besi dan hidroksida mangan yang mengelilingi sebuah inti. Nodul tersebut ditemukan 5.700 meter di bawah permukaan laut dan mengandung jutaan metrik ton kobalt serta nikel.

    Mereka diperkirakan terbentuk selama jutaan tahun ketika logam yang diangkut di laut menempel pada tulang ikan dan menempel di dasar laut, demikian menurut Nikkei Asia, dikutip dari laman Unilad, Rabu (20/11/2024).

    Kobalt dan nikel adalah dua komponen penting yang dibutuhkan untuk membuat baterai kendaraan listrik (EV) dan juga digunakan untuk membuat mesin jet, turbin gas, dan dalam pemrosesan kimia.

    Penelitian tersebut menemukan sekitar 610.000 metrik ton kobalt dan 740.000 metrik ton nikel yang harganya sangat tinggi.

    Untuk satu ton kobalt bernilai US$ 24.300, sementara nikel bernilai US$ 15.497, menurut angka pasar dari Trading Economics.

    Dengan perhitungan sederhana, berarti 610.000 metrik ton kobalt yang ditemukan bernilai US$14.823.000.000 sementara 740.000 ton nikel bernilai US$11.467.780.000.

    Secara total, mineral tersebut menghasilkan US$26.290.780.000.

    Tentu saja, seperti komoditas lainnya, pasar dapat berfluktuasi yang berarti terkadang mineral dapat bernilai tinggi atau menurun. Harga juga dapat berubah berdasarkan permintaan dari industri EV dan penyimpanan energi.

    (dem/dem)