Produk: badik

  • Kejadian Lagi Fortuner Diduga Serobot Antrean SPBU Berujung Penusukan

    Kejadian Lagi Fortuner Diduga Serobot Antrean SPBU Berujung Penusukan

    Jakarta

    Kejadian lagi pengemudi Fortuner arogan diduga menyerobot antrean SPBU. Peristiwa itu sampai berujung penikaman terhadap sopir Damri.

    Viral video yang memperlihatkan seorang pria hendak menusuk sopir Damri di Bandar Lampung. Kejadian itu diduga karena rebutan antrean saat isi BBM di SPBU.

    Dikutip detikSumbagsel, peristiwa itu terjadi karena pelaku melakukan penyerobotan saat mengantri untuk mengisi BBM. Selanjutnya, pelaku turun dari mobil karena tidak terima kendaraan jenis Toyota Fortuner berwarna putih yang dikendarai mengalami lecet pada body samping.

    Sempat terjadi cekcok mulut antara pelaku dan korban yang kemudian dilerai oleh warga. Pelaku langsung mengeluarkan badik dan langsung menusuk korban di area dadanya.

    “Benar, peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 9 lalu. Saat ini kami masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut,” kata Kapolsek Kedaton AKP Budi Harto.

    “(Korban) sudah dibawa ke rumah sakit, sudah diberikan perawatan,” katanya.

    Aksi ini tergolong sebagai road rage atau kekerasan di jalan. Perilaku road rage sering dikategorikan dengan tindakan arogan.

    Road rage dipicu oleh beberapa faktor seperti kekuasaan (pejabat), organisasi masyarakat, instansi hukum, rombongan seperti iring-iringan jenazah, motor fans club, dan sebagainya. Tak hanya itu, kendaraan dengan dimensi yang lebih besar, mahal dan mewah juga berpotensi jadi pemicu road rage.

    “Road rage adalah pengemudi yang tidak beretika dan membuat kegaduhan di tempat umum seperti jalan raya dan lain-lain. Tindakannya dikategorikan melawan hukum atau cenderung brutal bisa merugikan dan bahkan bisa mencederai orang lain,” kata praktisi keselamatan berkendara sekaligus Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana.

    Menyoal pengendara yang menyerobot antrean di SPBU tergolong sebagai aksi road rage yang merugikan orang lain.

    “Karena itu di tempat umum, dia enggak mau antre karena enggak punya etika,” terang Sony.

    Mungkin, kata Sony, menyerobot antrean di SPBU sebenarnya bisa saja dilakukan dengan catatan hanya kendaraan tertentu yang sifatnya memang darurat.

    “Dalam kondisi urgent bisa aja kendaraan nyerobot dan minta izin, tapi itu pun hanya kendaraan pemadam kebakaran, ambulans, patroli,” terang Sony.

    (rgr/dry)

  • Detik-detik Pria di Gowa Bunuh Pacarnya yang Hamil 5 Bulan, Tusuk Korban Puluhan Kali – Halaman all

    Detik-detik Pria di Gowa Bunuh Pacarnya yang Hamil 5 Bulan, Tusuk Korban Puluhan Kali – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sakit hati dimintai pertanggungjawaban oleh pacarnya yang hamil lima bulan, pria bernama Jibril bunuh kekasihnya sendiri di Gowa, Sulawesi Selatan.

    Ia tega membunuh pacarnya yang bernama Putri Indah (19) yang saat itu tengah hamil lima bulan.

    Jasad korban ditemukan di area persawahan di Desa Bontocinde, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa (21/1/2025) pagi.

    Kasus pembunuhan ini terjadi saat pelaku dan korban janjian bertemu di salah satu kos.

    Pelaku kemudian mengajak korban ke Desa Panakkukang, Pallangga sekira pukul 02.00 Wita menggunakan motor masing-masing.

    Saat di TKP, pelaku langsung menganiaya pacarnya tersebut dengan senjata tajam jenis badik.

    “Pelaku menusuk korban 79 kali tusukan,” ujar AKBP Reonald Simanjuntak, Kapolres Gowa, Rabu (22/1/2025).

    Mengutip Tribun-Timur.com, dari hasil autopsi, ada 12 luka memar, enam luka iris, satu luka lecet, dan 79 luka tusuk di tubuh korban.

    “Kita sudah melakukan autopsi terhadap korban dan benar didapatkan janin berusia empat sampai lima bulan di dalam tubuh korban,” sambungnya.

    Pelaku, lanjut Reonald diringkus kurang dari 12 jam setelah laporan penemuan mayat di area persawahan tersebut.

    “Kalau kita lihat dari modusnya direncanakan karena dia datangi korban ajak ngobrol kemudian merencanakan mengajak korban menggunakan motor masing-masing menuju ke TKP alasan jalan-jalan,” ujar Reonald Simanjuntak.

    Atas perbuatannya tersebut, Jibril dikenakan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman paling lama 20 tahun atau hukuman mati.

    “Pelaku disangkakan pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman seumur hidup atau 20 tahun penjara,” jelasnya.

    Sementara itu, Ayah korban, Dahlan Daeng Sila (40) berharap Jibril dihukum mati.

    “Harapan keluarga pelaku ini dihukum mati, atau seberat-beratnya,” katanya saat ditemui di rumah duka Labakkang, Desa Maradekayya, Kecamatan Bajeng, Gowa, dikutip dari Tribun-Timur.com.

    Terlebih, Jibril menghabisi dua nyawa, yakni korban dan anak yang dikandung korban.

    “Apalagi ini pelaku dua yang dibunuh, mama sama anak yang dikandungnya,” ucapnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Bunuh Kekasih dengan 79 Tusukan Sajam, Jibril Terancam Penjara Seumur Hidup

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto) (Tribun-Timur.com, Sayyid Zulfadli Saleh Wahab)

  • Pria Todong Petugas SPBU Diduga Kesal Tak Bisa Isi Pertalite

    Pria Todong Petugas SPBU Diduga Kesal Tak Bisa Isi Pertalite

    Jakarta

    Viral pemobil ngamuk sambil menodongkan pistol ke petugas SPBU di rest area Cibubur Tol Jagorawi, Jakarta Timur. Diduga pria tersebut kesal lantaran tidak bisa mengisi bahan bakar Pertalite karena belum memilik barcode MyPertamina.

    detikOto sudah menghubungi Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari untuk mengetahui peristiwa itu lebih lanjut. Namun belum mendapatkan respons.

    Dalam video yang dilihat detikcom, pria tersebut memperlihatkan benda diduga pistol itu kepada petugas SPBU. Pria tersebut juga terlihat sempat menarik petugas SPBU tersebut.

    Diberitakan detikNews sebelumnya, seorang sekuriti terlihat mencoba melerai keduanya. Kemudian pria tersebut masuk ke dalam mobil dan melanjutkan perjalanannya.

    Kapolres Jaktim Kombes Nicolas Ary Lilipaly membenarkan adanya kejadian itu. Nicolas mengatakan pelaku saat ini sudah

    “Sudah tertangkap oleh Polda ya,” kata Nicolas.

    Nicolas mengatakan, saat ini kasus tersebut tengah ditangani oleh jajaran Polda Metro Jaya.

    “(Kasus ditangani) Polda,” pungkasnya.

    Narasi yang berkembang di media sosial, peristiwa itu dipicu lantaran pemobil yang ngamuk itu tidak bisa mengisi Pertalite karena tidak memiliki barcode.

    Melalui barcode ini, masyarakat dapat membeli BBM subsidi seperti Pertalite dan solar di SPBU Pertamina dengan lebih mudah dan cepat. Barcode tersebut dibuat MyPertamina dan telah terintegrasi sistem Pertamina untuk pencocokan data kendaraan serta pemiliknya.

    PT Pertamina Patra Niaga sudah meminta masyarakat segera melakukan pendaftaran QR Code sebagai penerima BBM bersubsidi melalui Program Subsidi Tepat Sasaran Pertamina.

    Peristiwa serupa juga pernah terjadi pada medio September 2024. Pemobil mengamuk sambil membawa badik di SPBU Amessangeng Wajo, Sulawesi Selatan, gegara ditolak mengisi BBM Pertalite lantaran belum memiliki QR Code di MyPertamina

    Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari mengatakan, pembelian Pertalite tanpa barcode masih tetap dilayani.

    “SPBU tetap diminta melayani konsumen Pertalite yang belum memiliki QR Code,” kata Heppy kepada detikOto, Senin (30/9/2024).

    (riar/dry)

  • Detik-detik Wanita Muda Hamil Lima Bulan Tewas Dibunuh Pacar di Gowa, Asmara Bersemi di Pabrik – Halaman all

    Detik-detik Wanita Muda Hamil Lima Bulan Tewas Dibunuh Pacar di Gowa, Asmara Bersemi di Pabrik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Putri Indah Sari Nurcahyani (19) tewas dibunuh kekasihnya Muh Jibril (22) di Desa Bontocinde, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).

    Korban diketahui pergi dari rumah pada Selasa (21/1/2025) dini hari sekira pukul 00.00 Wita.

    Saat itu, Putri pamit kepada ibunya untuk menemui temannya usai menerima telepon.

    Ternyata telepon tersebut berasal dari kekasihnya, Jibril.

    Pelaku dan korban saat itu janjian bertemu di salah satu rumah kos.

    Kemudian keduanya pun berbincang sesaat.

    Pelaku kemudian mengajak korban ke Desa Panakukkang, Kecamatan Pallangga sekira pukul 02.00 Wita.

    Korban dan pelaku sama-sama memakai motor masing-masing.

    Setibanya di lokasi kejadian, Jibril langsung menganiaya kekasihnya secara membabi buta dengan senjata tajam jenis badik.

    Pelaku menusuk korban 79 kali dan meninggalkan jasad korban dan sepeda motornya di area persawahan Desa Bontocinde, Kecamatan Pallangga.

    Jasad korban pun ditemukan warga yang sedang joging pada Selasa pagi sekira pukul 05.45 Wita.

    Saat itu, warga melihat motor Honda Beat hitam terjatuh di pinggir sawah, tak jauh dari jalan tani.

    Setelah mendekat, ia melihat korban tergeletak di sawah.

    Warga itu pun kembali ke rumah untuk mengambil ponsel melaporkanya kepada aparat setempat.

    Tak lama kemudian, personel Polsek Pallangga dan tim Inafis Polres Gowa tiba di lokasi.

    Setelah memeriksa pelat nomor motor korban, polisi akhirnya mengetahui identitas korban.

    Korban diketahui bernama Putri Indah Sari, berusia 19 tahun, warga Labakkang, Desa Maradekayya, Kecamatan Bajeng.

    Setelah itu, jenazah korban pun dibawa ke RS Bhayangkara Makassar untuk autopsi.

    Hanya dalam hitungan jam, polisi pun menangkap Jibril.

    Pelaku ditangkap di rumahnya Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto.

    Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak mengatakan berdasarkan hasil autopsi korban mengalami 12 luka memar, satu luka lecet, 6 luka iris, dan 79 luka tusuk.

    Selain itu, berdasarkan hasil autopsi korban dalam keadaan hamil.

    “Kita sudah lakukan autopsi terhadap korban dan benar didapatkan janin berusia empat sampai lima bulan di dalam tubuh korban,” kata AKBP Reonald Simanjuntak, Rabu (22/1/2025).

    Ia mengungkap berdasarkan modus yang dilakukan, pelaku diduga melakukan pembunuhan secara terencana.

    “Kalau kita lihat dari modusnya direncanakan karena dia datangi korban ajak ngobrol kemudian merencanakan mengajak korban menggunakan motor masing-masing menuju ke TKP alasan jalan-jalan,” jelasnya

    Diketahui jenazah korban telah dikebumikan seusai diautopsi di RS Bhayangkara Makassar.

    Korban dikebumikan di pemakaman Desa Maradekayya, Kecamatan Bajeng, Gowa.

    Kisah Cinta Berujung Pembunuhan

    Jibril dan korban Putri Indah diketahui telah menjalani hubungan asmara sejak Juli 2024 atau sudah enam bulan.

    Keduanya bekerja di salah satu pabrik di Kecamatan Bajeng.

    AKBP Reonald Simanjuntak mengungkap korban hamil sekira 4 sampai 5 bulan. 

    “Pengakuannya bukan pelaku yang hamili tapi kita tidak mengejar ke sana. Pada intinya pelaku sudah melakukan perencanaan pembunuhan,” kata Kapolres.

    Selain itu, hasil pemeriksaan kata Reonald, alasan Jibril tega membunuh kekasihnya karena sakit hati lantaran korban mendatangi rumahnya dan membuat ibu Jibril menangis histeris.

    “Alasan pelaku (membunuh) karena sakit hati, karena korban mendatangi rumahnya dan membuat ibunya (pelaku)  histeris dan menangis-nangis itu alasan dari pelaku,” jelasnya

    Saat itu, keluarga dan bos tempat kerja korban mendatangi rumah ibu Jibril dengan maksud untuk mendapatkan pertanggungjawaban.

    “Keluarga korban bersama dengan bos atau atasan di tempat korban bekerja mendatangi rumah pelaku meminta pertanggungjawaban karena korban ini hamil dan di situ ibunya pelaku memang terkejut dan bersedia anaknya segera menemui Putri untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,” jelas Reonald.

    Namun bukannya bertanggung jawab, pelaku malah tega membunuh kekasihnya.

    Sehari setelah keluarga korban mendatangi rumah Jibril, pelaku pun mengajak korban untuk bertemu dan membunuhnya.

    Atas perbuatannya Jibril dijerat pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman seumur hidup atau 20 tahun penjara.

    (Tribuntimur.com/ Sayyid Zulfadli)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Bunuh Kekasih dengan 79 Tusukan Sajam, Jibril Terancam Penjara Seumur Hidup

  • Pria Asal Indramayu Bunuh Pacar Mantan Istri di Majalengka, Tabrak dan Tikam Leher Korban 11 Kali – Halaman all

    Pria Asal Indramayu Bunuh Pacar Mantan Istri di Majalengka, Tabrak dan Tikam Leher Korban 11 Kali – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MAJALENGKA – WD (22), pria asal Indramayu membunuh RA, pacar dari mantan istrinya akibat tersulut rasa cemburu di Desa Pakubereum, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

    Kapolres Majalengka, AKBP Indra Novianto, mengatakan, tersangka telah merencanakan menghabisi korban sejak mengetahui isi obrolan dengan mantan istrinya di Facebook.

    Bahkan, menurut dia, tersangka juga beberapa kali sempat mengajak untuk bertemu, tetapi hal tersebut tidak digubris korban, sehingga emosinya semakin memuncak.

    “Akhirnya, tersangka menggunakan akun wanita lain untuk berpura-pura kenalan dengan korban dan mengajak bertemu,” kata Indra Novianto saat konferensi pers di Mapolres Majalengka, Jumat (17/1/2025).

    Ia mengatakan, obrolan pesan singkat WhatsApp itu pun akhirnya menyepakati lokasi dan waktu yang ditentukan untuk bertemu, yakni di areal persawahan Kecamatan Kertajati, Rabu (15/1/2025) kira-kira pukul 18.30.

    Saat itu, tersangka pun langsung menabrak korban yang baru tiba di lokasi yang telah ditentukan menggunakan sepeda motornya hingga terjatuh ke areal persawahan.

    Tanpa banyak basa-basi, tersangka menghabisi korban menggunakan senjata tajam.

    Korban dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian.

    “Kami menemukan kira-kira 11 luka tusukan senjata tajam pada leher korban. Pelaku kemudian mengambil ponselnya dan membuangnya ke sungai di dekat persawahan tersebut,” ujar Indra Novianto.

    Jasad korban diketahui ditemukan dalam kondisi bersimbah darah di area persawahan pada Rabu (15/1/2025) sekira pukul 19.00 WIB.

    Polisi pun langsung melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (OTK).

    Berdasarkan keterangan saksi dan petunjuk yang ditemukan, polisi pun akhirnya meringkus WD di kediamannya yang berada di Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu, pada Kamis (16/1/2025).

    Petugas terpaksa menembak kedua kaki tersangka, karena berupaya melawan dan kabur ketika melihat kedatangan polisi di rumahnya.

    Terbakar Api Cemburu

    AKBP Indra Novianto, mengatakan, cemburu menjadi motif WD sebagai tersangka,

    “Jadi, setelah melihat bukti chatting (di Facebook) tersebut, tersangka langsung emosi, dan pada akhirnya berniat untuk menghabisi korban,” ujar Indra Novianto.

    Ia mengatakan, tersangka juga merasa belum pernah menceraikan istrinya sejak menikah siri pada 2019 hingga kini telah memiliki anak berusia kira-kira empat tahun.

    Namun, dari kacamata sang istri ternyata merasa telah diabaikan, karena tersangka tidak pernah menafkahinya selama berbulan-bulan sejak bekerja di luar kota, sehingga menganggap telah bercerai.

    Karenanya, menurut dia, tersangka menuding korban telah berselingkuh dengan istrinya, dan merasa emosi hingga mulai menyusun rencana untuk menghabisinya.

    “Dari hasil pemeriksaan sementara ternyata tersangka telah merencanakan untuk menghabisi nyawa korban sejak Desember 2024,” kata Indra Novianto.

    Hingga akhirnya, tersangka pun nekat menghabisi korban di areal persawahan menggunakan celurit, badik, dan lainnya, sehingga langsung meninggal dunia di lokasi kejadian pada Rabu (15/1/2025).

    Jajarannya pun turut mengamankan barang bukti dari mulai dua unit sepeda motor, pakaian, sandal, helm, gagang celurit, sarung kujang, dan lainnya untuk keperluan pemeriksaan lebih lanjut.

    Atas perbuatannya pelaku dijerat pasal 340 atau 338 KUHPidana Jo pasal 365 KUHPidana dengan ancaman tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukumannya maksimal pidana mati dan penjara minimal 20 tahun penjara.

     

    Penulis: Ahmad Imam Baehaqi

  • Pemuda di Makassar Nyaris Buta Terkena Panah, Korban Salah Sasaran
                
                    
                        
                            Makassar
                        
                        3 Januari 2025

    Pemuda di Makassar Nyaris Buta Terkena Panah, Korban Salah Sasaran Makassar 3 Januari 2025

    Pemuda di Makassar Nyaris Buta Terkena Panah, Korban Salah Sasaran
    Tim Redaksi
     
    MAKASSAR, KOMPAS.com –
    Aksi teror
    busur panah
    kembali terjadi di Kota
    Makassar
    , Sulawesi Selatan (Sulsel), dengan seorang korban yang harus dirawat di rumah sakit karena luka tertancap panah di wajah.
    Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (1/1/2025), di Jalan Andi Djemma, Kecamatan Rappocini, Makassar.
    Korban diketahui berinisial HK (20), yang saat itu sedang berkendara dan tiba-tiba dicegat oleh pelaku yang langsung melepaskan busur panah ke arahnya.
    Luka di Wajah
    Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Devi Sujana, menjelaskan korban mengalami luka pada bagian pipi kiri akibat anak panah yang tertancap.
    “Korban mengalami luka anak panah busur di bagian wajah, tepatnya di pipih kiri,” jelas Devi saat dihubungi pada Jumat (3/1/2025).
    Setelah kejadian, korban langsung dilarikan ke rumah sakit, sementara pihak keluarga segera melaporkan insiden tersebut ke kepolisian.
    Pelaku Diamankan
    Setelah melakukan penyelidikan, pihak kepolisian berhasil mengamankan pelaku, yang diketahui bernama Erlangga Saputra (22), di tempat persembunyiannya di Jalan Banta-bantaeng, Kecamatan Rappocini, Makassar, pada Kamis (2/1/2025).
    “Pelaku sudah diamankan, barang bukti berupa satu buah pelontar busur panah beserta anak panahnya, serta sebilah badik senjata tajam juga ditemukan,” ungkap Devi.
    Motif Salah Sasaran
    Devi mengungkapkan bahwa penyerangan yang dilakukan pelaku ternyata salah sasaran. Pelaku mengira korban adalah musuh yang telah lama dicari.
    “Motifnya salah sasaran, pelaku ini kira korban musuhnya,” ujar Devi.
    Pelaku kini masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolrestabes Makassar untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Nasib Suami Lelah Dianiaya Istrinya dan Diancam Dibunuh, Malu Lapor Polisi: Istriku Cepat Marah

    Nasib Suami Lelah Dianiaya Istrinya dan Diancam Dibunuh, Malu Lapor Polisi: Istriku Cepat Marah

    TRIBUNJATIM.COM – Curhat seorang suami yang lelah dianiaya istrinya viral di media sosial.

    Si suami ingin lapor polisi karena malu.

    Belum lagi ia juga diancam dibunuh oleh sang istri.

    Curhatan pria ini pun ramai dikomentari warganet.

    Banyak orang mengira kekerasan dalam rumah tangga hanya terjadi pada perempuan dan anak.

    Namun faktanya tidak sedikit suami yang menjadi korban penganiayaan namun enggan melapor ke polisi karena rasa malu yang menyelimutinya.

    Wajar jika banyak yang memberikan persepsi negatif dan mengkritik suami yang dianiaya, termasuk menyebut mereka ‘takut istri’ dan laki-laki lemah.

    Melalui situasi seperti itu, seorang pria meminta pendapat warganet apakah boleh melapor ke polisi atau tidak karena ia juga mendapat ancaman pembunuhan dari istrinya.

    “Bolehkah saya melapor ke polisi karena istri saya memukul dan mengancam akan membunuh saya? Layanan polisi?

    “Malu lapor tapi yasudah, capek ‘dibantai’ lahir dan batin,” ucapnya dengan nada melankolis, melansir dari mStar via TribunTrends.

    Ia yang enggan mengungkap identitasnya pun menyembunyikan penyebab perkelahian hingga dianiaya oleh istrinya.

    Padahal, kata dia, dirinya bukanlah orang yang suka berkelahi melainkan harus menghadapinya karena memiliki pasangan yang pemarah.

    “Saya tidak suka berkelahi tetapi tidak ada yang mengerti perasaan saya kecuali Tuhan.

    “Istriku panas dan cepat marah,” keluhnya lagi.

    Ungkapan perasaan yang dilontarkan di halaman X mengundang beragam reaksi warganet.

    Selain memberikan kata-kata penyemangat, warganet juga berbagi cara agar dirinya mendapatkan keadilan dan meminta bantuan.

    “Laporkan ke polisi dan pergi ke rumah sakit untuk diperiksa. 

    Laporan petugas medis penting lalu mengajukan cerai, istri yang durhaka tidak pantas diberi iddah. 

    Kalau punya anak, berjuanglah untuk punya anak, jangan malu.

    “Saya punya teman seperti ini, dari luar terlihat sangat tangguh. 

    Dia mengatakan, hari-hari ketika dia takut pulang ke rumah setelah bekerja, itu tidak menyenangkan karena dia tidak tahu apa yang akan dilakukan istrinya. 

    Polisi telah membuat banyak laporan, namun semuanya hanyalah laporan sampul.

    “Setiap orang berhak untuk bebas dari pelecehan dan kekerasan dalam rumah tangga. 

    Semoga segalanya menjadi lebih mudah.

    “Kelihatannya lemah, tapi layak lapor ke polisi kalau bisa memberikan bukti percakapan atau rekamannya agar lebih kuat.

    Saya pernah melihat perempuan agresif seperti ini, mereka menampar saya sekali dan melapor ke polisi,” demikian pandangan komunitas virtual.

    Sementara itu, aksi kekerasan dalam rumah tangga merenggut nyawa seorang istri di Gresik.

    Korban mengalami luka di kepala dengan kondisi mengenaskan di teras rumah, Sabtu (23/11/2024) siang.

    Aksi penganiayaan berujung tewasnya istri tersebut terjadi di Desa Mojosarirejo, Kecamatan Driyorejo, Gresik.

    Pelaku seorang suaminya sendiri berinisial AL. Menghabisi nyawa istrinya dengan obeng dan pisau.

    Sedangkan korban tewas yang merupakan istri pelaku bernama Magdalena Fallo.

    Korban yang mengenakan baju biru muda terkapar di halaman rumah dengan luka di kepala sebelah kanan.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, pelaku dan korban memang sering bertengkar.

    Keluarga kecil itu merupakan pendatang dari luar Jawa. Puncaknya pada hari ini. Saat kejadian ada warga yang mengetahui keduanya bertengkar. 

    Namun diancam oleh pelaku yang membawa senjata tajam berupa pisau badik.

    Ada tiga lokasi kejadian, pertama di teras, kedua di jalan, ketiga di pekarangan warga.

    Korban sempat berusaha lari menyelamatkan diri dengan kondisi luka tusuk. Sementara pelaku yang tega menghabisi nyawa istrinya sendiri langsung melarikan diri.

    Korban sudah tergeletak dihalaman rumah dengan berlumur darah. Melihat korban berlumur darah, salah satu warga berteriak meminta tolong hingga membuat tetangga sekitar geger.  

    Warga pun menghubungi perangkat desa sekitar hingga dilanjutkan ke Polsek Driyorejo. Korban dilarikan ke Rumah Sakit Petrokimia Driyorejo.

    Kapolsek Driyorejo AKP Musihram membenarkan adanya aksi pembunuhan tersebut. Pihaknya masih melakukan penyelidikan di lokasi kejadian.

    “Benar, kekerasan dalam rumah tangga, korban meninggal,” ujar Musihram.

    Lebih lanjut korban sempat dilarikan ke RS Petrokimia Gresik untuk menjalani perawatan.

    Namun, setelah menjalani perawatan korban dinyatakan meninggal dunia.

    “Korban meninggal setelah menjalani perawatan. Saat ini dilakukan visum untuk mengetahui luka penyebab kematian,” imbuhnya.

    Polisi sudah melakukan oleh TKP di lokasi kejadian. Lokasi terkaparnya korban sudah dipasang garis polisi, termasuk memburu suami korban yang merupakan pelaku penganiayaan berujung tewasnya korban.

    Korban meninggalkan dua orang anak yang masih kecil. 

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Jelang Nataru, Densus 88 Antiteror Tangkap 3 Tersangka Teroris di Sulteng

    Jelang Nataru, Densus 88 Antiteror Tangkap 3 Tersangka Teroris di Sulteng

    Bisnis.com, JAKARTA – Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror meringkus tiga tersangka kasus tindak pidana terorisme menjelang Natal dan Tahun Baru 2025 di Sulawesi Tengah (Sulteng). 

    Juru Bicara Densus 88 Antiteror Kombes Pol Aswin Siregar mengatakan ketiga orang tersangka itu merupakan kelompok teroris jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Sabar Daeng Koro dan Santoso di Sulawesi Tengah.

    Ketiga teroris yang telah diamankan Densus 88 Antiteror tersebut berinisial RR, MW dan AS yang ditangkap di tiga lokasi berbeda di Sulawesi Tengah.

    “Ketiganya langsung kami amankan,” tutur Aswin di Jakarta, Jumat (20/12).

    Aswin juga menjelaskan dari tangan ketiga tersangka tindak pidana teroris tersebut telah diamankan sejumlah barang bukti di antaranya 1 unit senapan PCP, pisau jenis karambit, badik, Handy Talkie (HT), dan 4 buku tentang jihad.

    “Semua barang bukti langsung kami sita,” katanya.

    Aswin mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati karena sel teroris masih ada dan sedang membangun kekuatannya di Indonesia.

    “Sisa kelompok teror terdahulu masih ada di tengah masyarakat dan memiliki potensi ancaman teror maupun penyebaran paham radikal,” ujarnya.

  • Densus 88 Tangkap Tiga Teroris di Sulawesi Tengah, Anak Buah Daeng Koro dan Santoso

    Densus 88 Tangkap Tiga Teroris di Sulawesi Tengah, Anak Buah Daeng Koro dan Santoso

    Densus 88 Tangkap Tiga Teroris di Sulawesi Tengah, Anak Buah Daeng Koro dan Santoso
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Detasemen Khusus atau
    Densus 88
    Anti Teror Mabes Polri berhasil menangkap tiga orang
    teroris
    di Sulawesi Tengah. Mereka adalah bagian dari jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
    Ketiga teroris tersebut berinisial RR, MW, dan AS.
    Juru Bicara Densus 88 Anti Teror Polri, Kombes Aswin Siregar, menyatakan bahwa ketiga teroris tersebut adalah anggota kelompok MIT yang dipimpin oleh Sabar
    Daeng Koro
    dan
    Santoso
    .
    “Keterlibatan mereka sebagai fasilitator bagi orang yang akan bergabung dengan kelompok MIT dalam rangka pelaksanaan Tadrib Asykari (Pelatihan Militer),” kata Aswin dalam keterangan resmi, Kamis (19/12/2024).
    RR, MW, dan AS juga terlibat dalam pelaksanaan Tadrib Asykari dengan materi bongkar pasang senjata api, latihan menembak, teknik tempur, kamuflase, penguatan fisik, dan pembuatan bahan peledak.
    Penangkapan RR dilakukan pada Kamis (19/12/2024) sekitar pukul 04.50 WITA di Kelurahan Bailo, Kecamatan Ampana Kota, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah.
    Sementara itu, MW terlibat dalam insiden penembakan dengan menggunakan senjata api jenis FN di Desa Sepe Kecamatan Lage, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah yang mengakibatkan korban meninggal dunia. 
    MW juga terlibat dalam pengantaran logistik dan bahan-bahan pembuatan handak/Bom di camp Daeng Koro di pegunungan Poso tempat pelaksanaan Tadrib Asykari. MW ditangkap pada Rabu (4/9/2024) pukul 08.55 WITA di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Penaraga, Bima, Nusa Tenggara Barat
    Sementara itu, AS terlibat dalam pelaksanaan tadrib asykari daerah Baras, Kabupaten Mamuju Utara, Provinsi Sulawesi Barat dengan materi penguatan fisik, teori membuat bom, taktik perang,
    map reading
    , latihan bongkar pasang senjata api.
    AS diketahui berencana melakukan aksi Amaliyah fa’i dengan sasaran Bank-Bank di wilayah Poso dan Parigi pada akhir tahun 2013. AS juga tergabung dalam group media sosial kelompok radikal.
    AS ditangkap pada Kamis (19/12/2024) sekitar pukul 04.47 WITA di Kelurahan Bailo, Kecamatan Ampana kota, Kabupaten Tojo Una Una, Sulawesi Tengah.
    Dari penangkapan tersebut, Densus 88 mengamankan beberapa barang bukti, di antaranya, satu unit senapan PCP beserta tasnya, pisau karambit beserta sarungnya, Handy Talkie (HT), satu set peralatan masak untuk kemping beserta tasnya, dan sebuah buku berjudul “Kitab Tauhid 1”, pengarang Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan.
    Kemudian Densus 88 juga mengamankan buah buku berjudul “Kitab Tauhid 2”, penulis Tim Ahli Tauhid, lalu, buku berjudul “Kitab Tauhid 3”, penulis Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, majalah “Hidayatullah, Edisi Milad Ke-16”, bilah badik, kompas, dan sarung senjata.
    Aswin berpesan agar masyarakat tetap waspada terhadap lingkungan sekitarnya, terutama jika menemukan adanya perilaku orang yang cenderung menutup diri dan menolak bersosialisasi dengan masyarakat. 
    “Penangkapan terhadap tersangka memberikan fakta bahwa sisa kelompok teror terdahulu masih ada di tengah masyarakat dan memiliki potensi ancaman, baik ancaman aksi teror maupun penyebaran paham radikalisme,” tegas dia.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kasus KDRT di Gresik, Magdalena Tewas Dibunuh Suaminya, Ditemukan Tergeletak di Pekarangan
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        24 November 2024

    Kasus KDRT di Gresik, Magdalena Tewas Dibunuh Suaminya, Ditemukan Tergeletak di Pekarangan Surabaya 24 November 2024

    Kasus KDRT di Gresik, Magdalena Tewas Dibunuh Suaminya, Ditemukan Tergeletak di Pekarangan
    Editor
    KOMPAS.com
    – Magdalena Fallo, warga
    Gresik
    , Jawa Timur menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga oleh suaminya sendiri, AL.
    Magdalena ditemukan dalam kondisi mengenaskan di pekarangan rumah tetangganya pada Sabtu (23/11/2024) siang.
    Aksi penganiayaan berujung tewasnya istri tersebut terjadi di Desa Mojosarirejo, Kecamatan Driyorejo, Gresik.
    Sebelum terjadi peristiwa tersebut, warga mendengar korban dan pelaku bertengkar dari rumahnya. Lalu korban diancam oleh pelaku yang membawa senjata tajam jenis badik.
    Ada tiga lokasi yang menjadi tempat kejadian perkara yakni di teras rumah, di jalan dan di pekarangan rumah warga.
    Saat itu korban dalam kondisi luka tusuk berusaha lari dan menyelamatkan diri. Sementara suaminya, AL kabur setelah menganiaya istrinya. Diduga korban dianiaya dengan pisau dan obeng.
    Hingga akhirnya korban di temukan tergeletak berlumuran darah di pekarangan rumah warga. Melihat itu, salah satu warga berteriak meminta tolong hingga tetangga sekitar pun geger.
    Kapolsek Driyorejo AKP Musihram membenarkan adanya aksi pembunuhan tersebut. Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan di lokasi kejadian.
    “Benar, kekerasan dalam rumah tangga, korban meninggal,” ujar Musihram.
    Ia mengatakan korban sempat dilarikan ke RS Petrokimia Gresik untuk menjalani perawatan. Namun, setelah menjalani perawatan korban dinyatakan meninggal dunia.
    “Korban meninggal setelah menjalani perawatan. Saat ini dilakukan visum untuk mengetahui luka penyebab kematian,” imbuhnya.
    Polisi sudah melakukan oleh TKP di lokasi kejadian dan memburu suami korban yang merupakan pelaku penganiayaan berujung tewasnya korban.
    Korban meninggalkan dua orang anak yang masih kecil.
    Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Geger KDRT Sadis di Gresik, Suami Habisi Istri Pakai Obeng dan Pisau hingga di Pekarangan Tetangga
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.