Produk: badik

  • Penikam Imam Masjid di Morowali Utara Ditangkap, Positif Narkoba

    Penikam Imam Masjid di Morowali Utara Ditangkap, Positif Narkoba

    JAKARTA – Kepolisian Resor (Polres) Morowali Utara, Sulawesi Tengah, menangkap pelaku penikaman imam masjid di Desa Tompira Kecamatan Petasia Timur berinisial AL berusia 23 tahun.

    Kapolres Morut AKBP Reza Khomeini mengatakan pelaku berasal dari Desa Balaang Kecamatan Nuhon Kabupaten Banggai yang tinggal di Desa Tompira.

    “Pelaku kami tangkap beserta barang bukti berupa satu buah pisau atau badik satu handphone milik tersangka,” kata Theodorus dilansir ANTARA, Senin, 25 Agustus.

    Ia mengemukakan korban merupakan guru mengaji bernama Muhammad Jumali berusia 27 tahun.

    “Korban ditikam oleh pelaku di bagian perut saat menjadi imam salat Subuh di Masjid Baiturrahman Desa Tompira,” ucapnya.

    Usai menikam korban, pelaku ditangkap jamaah masjid yang berada di lokasi tersebut.

    “Pelaku yang ditangkap warga itu dipukuli hingga mengalami lebam di bagian wajahnya,” sebutnya.

    Saat ini korban sudah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Kolonodale Kecamatan Petasia setelah mendapatkan penanganan awal di Klinik Krisna Desa Bunta.

    “Untuk motif pelaku masih kami dalami karena pengakuan dari pelaku sering berubah-ubah dan dari hasil pemeriksaan urine pelaku positif menggunakan narkoba,” katanya.

    Reza menyebutkan antara korban dan pelaku tidak saling mengenal.

    “Pelaku sudah berada di Polres Morut dan telah dilakukan pemeriksaan,” ujarnya.

  • Pemuda Tikam Imam Masjid di Morowali Utara saat Salat Subuh, Pelaku Positif Narkoba

    Pemuda Tikam Imam Masjid di Morowali Utara saat Salat Subuh, Pelaku Positif Narkoba

    Selain menangkap pelaku, polisi juga mengamankan barang bukti. Salah satunya sebilah badik yang digunakan pelaku untuk menikam korban dan sebuah telepon genggam milik pelaku. 

    Theodorus memastikan bahwa pihaknya hingga saat ini masih mendalami motif pelaku melakukan aksinya. Namun dari hasil pemeriksaan urine, pelaku dipastikan positif menggunakan narkoba

    “Keterangan pelaku masih berubah-ubah dan dari informasi yang kami peroleh, korban tidak mengenal pelaku,” jelasnya.

    Terpisah, Kapolres Morowali Utara, AKBP Reza Khomeini, yang dikonfirmasi melalui pesan singkat membenarkan kejadian tersebut. Dia meminta masyarakat tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi.

    “Kasus ini sudah ditangani oleh penyidik. Kami mohon masyarakat mempercayakan sepenuhnya proses hukum kepada kepolisian,” tegasnya.

    Dari informasi yang diterima, Ustaz Muhammad Jumali sempat dilarikan ke Klinik Krisna untuk mendapatkan pertolongan pertama. Namun saat ini, imam masjid sekaligus guru mengaji itu telah dirujuk ke RSUD Kolonodale untuk penanganan lebih lanjut.

  • Upacara HUT RI di Perairan Karang Unarang Nunukan, Pekik Merdeka Menggema di Perbatasan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        17 Agustus 2025

    Upacara HUT RI di Perairan Karang Unarang Nunukan, Pekik Merdeka Menggema di Perbatasan Regional 17 Agustus 2025

    Upacara HUT RI di Perairan Karang Unarang Nunukan, Pekik Merdeka Menggema di Perbatasan
    Tim Redaksi
    NUNUKAN, KOMPAS.com
    – Peringatan HUT ke-80 RI di Perairan Karang Unarang diikuti empat unit KRI, masing-masing KRI Ajax sebagai pusat upacara, KRI Singa, KRI Badik, dan KRI Sidat.
    Tak tertinggal, ada puluhan kapal nelayan pun mengikuti prosesi upacara dengan khidmat.
    Kapal-kapal nelayan mengitari suar Karang Unarang, di mana bendera merah putih dikibarkan di puncak suar.
    Komandan Gugur Tempur Laut (Danguspurla) Koarmada II, Laksamana Pertama TNI Endra Hartono, menegaskan bahwa persatuan adalah sumber kedaulatan. 
    Dia membacakan arahan Panglima TNI Jenderal Agus Subianto, yang menyebut tema HUT ke-80 RI adalah “Bersatu Berdaulat Rakyat Sejahtera Indonesia Maju”.
    “Karang Unarang atau Perairan Ambalat adalah garis terluar kita, yang memiliki makna TNI AL selalu hadir di seluruh perairan Indonesia,” ujar dia saat wawancara, Minggu (17/8/2025).
    Dia menegaskan, TNI AL akan selalu siaga dan siap sedia untuk mengamankan perairan RI dari segala bentuk potensi gangguan keamanan.
    Untuk tugas ini, kata dia, TNI AL melibatkan elemen kemaritiman, khususnya nelayan perbatasan RI.
    Para nelayan memiliki daya jelajah laut tinggi, dan rasa nasionalisme serta rasa memiliki laut Indonesia juga menjadi sebuah hal yang diperlukan dalam menjaga kedaulatan laut Indonesia.
    “Nelayan mitra kita, mereka menjadi mata dan telinga kami. Sesuai dengan tema HUT ke-80 RI, Bersatu Berdaulat Rakyat Sejahtera Indonesia Maju. Kita sinergi dengan masyarakat,” urai dia.
    Endra menegaskan, perairan Ambalat adalah milik Indonesia, sehingga penjagaan dan pengawasan di perairan tapal batas ini tetap menjadi kewajiban dan tanggung jawab rakyat Indonesia.
    “Terima kasih para prajurit TNI AL yang mengemban tugas dengan amanah. Terima kasih untuk para nelayan yang ikut membantu tugas kami. Dirgahayu ke-80 RI. Jalaesveva Jayamahe,” pekik dia.
    Pasca upacara, para nelayan sempat mengelilingi KRI dan mengangkat tangan mereka tinggi-tinggi sembari meneriakkan kata merdeka dengan lantang.
    Pekikan para nelayan disambut riuh prajurit TNI AL yang juga memekikkan kata merdeka.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Duduk Perkara Joel Tanos, Cucu Konglomerat Manado Tewas Mengenaskan di Tangan Teman Sendiri

    Duduk Perkara Joel Tanos, Cucu Konglomerat Manado Tewas Mengenaskan di Tangan Teman Sendiri

    Sekitar pukul 07.30 WITA, saat itu pacar korban sedang duduk di dalam rumah tersebut, korban bersama temannya datang. Korban lalu membuka pintu, hingga pintu pun terdorong dan kena badan tersangka AMR yang berada di belakang pintu.

    “Tersangka AMR lalu terlibat cekcok dengan korban hingga terjadi perkelahian. Melihat hal tersebut, tersangka EDS langsung mengeluarkan pisau badik dari dalam tas,” terang Hasibuan.

    Ketika tersangka AMR akan membalas untuk memukul korban, tersangka EDS langsung menusuk korban beberapa kali. Korban yang terluka cukup parah lalu keluar rumah, dan ketika masih di teras, tersangka AMR memukuli korban hingga terjatuh.

    “Sekitar pukul 07.40 WITA, korban dilarikan ke rumah sakit Bhayangkara Manado oleh teman-temannya. Namun sekitar pukul 08.10 WITA, korban meninggal dunia akibat luka tusukan senjata tajam di beberapa bagian tubuhnya yakni dada sebelah kiri, leher, punggung, dan dagu,” jelas Kombes Pol Hasibuan.

    Sementara itu petugas gabungan yang mendapat informasi adanya kejadian tersebut, langsung melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap tersangka.

    “Tim gabungan terdiri dari Resmob Polda Sulut, Resmob Polresta Manado, dan Polsek Sario, berhasil mengamankan kedua tersangka di wilayah Sario, beberapa saat usai kejadian,” kata Kombes Pol Hasibuan.

  • Kondisi Jenazah Joel Tanos Cucu 9 Naga dari Sulut: Ditusuk di 4 Bagian Tubuh

    Kondisi Jenazah Joel Tanos Cucu 9 Naga dari Sulut: Ditusuk di 4 Bagian Tubuh

    Berdasarkan informasi dari Ditreskrimum Polda Sulut, awalnya pada Senin dini hari, korban dan pacarnya makan di Kawasan Megamas Manado, kemudian mengambil obat di rumah pacar korban.

    Setelah itu keduanya pergi ke rumah teman mereka di Sario, lalu ke rumah korban di Sindulang, Kecamatan Tuminting, Kota Manado.

    “Setelah itu pacar korban mengatakan ingin pulang ke rumahnya di Karombasan, lalu diantar oleh teman korban dengan menggunakan sepeda motor,” ucap Hasibuan.

    Sementara itu di rumah teman mereka di Sario tersebut, kedua tersangka minum minuman keras, sekitar pukul 04.30 WITA. Tersangka EDS sempat pulang ke rumahnya untuk mengambil tas hitam berisi dompet dan pisau badik, kemudian kembali ke rumah tersebut dan melanjutkan minum miras.

    Lalu sekitar pukul 07.00 WITA, pacar dan teman korban yang akan mengantarnya pulang, singgah di rumah tersebut, di mana saat itu beberapa saksi dan kedua tersangka sedang minum miras.

    “Pada saat yang sama, korban bersama temannya mencari pacarnya di rumahnya, di Karombasan, namun tidak ada. Hingga korban mendapat informasi bahwa pacarnya berada di sebuah rumah di wilayah Sario tersebut,” ucap Kombes Pol Hasibuan.

    Sekitar pukul 07.30 WITA, saat itu pacar korban sedang duduk di dalam rumah tersebut, korban bersama temannya datang. Korban lalu membuka pintu, hingga pintu pun terdorong dan kena badan tersangka AMR yang berada di belakang pintu.

    “Tersangka AMR lalu terlibat cekcok dengan korban hingga terjadi perkelahian. Melihat hal tersebut, tersangka EDS langsung mengeluarkan pisau badik dari dalam tas,” terang Hasibuan.

    Ketika tersangka AMR akan membalas untuk memukul korban, tersangka EDS langsung menusuk korban beberapa kali. Korban yang terluka cukup parah lalu keluar rumah, dan ketika masih di teras, tersangka AMR memukuli korban hingga terjatuh.

    “Sekitar pukul 07.40 WITA, korban dilarikan ke rumah sakit Bhayangkara Manado oleh teman-temannya. Namun sekitar pukul 08.10 WITA, korban meninggal dunia,” ungkap Hasibuan.

  • Kondisi Jenazah Joel Tanos Cucu 9 Naga dari Sulut: Ditusuk di 4 Bagian Tubuh

    Kronologi Lengkap Joel Tanos Cucu 9 Naga dari Sulut Dianiaya hingga Meninggal

    Liputan6.com, Jakarta Kasus pembunuhan Joel Tanos, cucu seorang pengusaha yang disebut-sebut sebagai 9 naga di Sulut, menyita perhatian publik. Setelah menangkap dua pelaku, dan melalui pengusutan mendalam, Polda Sulut membeberkan kronologi pembunuhan tersebut.

    Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Alamsyah Parulian Hasibuan mengungkapkan, penganiayaan yang menyebabkan korban Joel Tanos meninggal dunia terjadi di wilayah Kecamatan Sario, Kota Manado, Sulut, Senin (4/8/2025) pagi.

    “Korban seorang laki-laki bernama Alberto Benedict Joel Tanos berusia 18 tahun. Sedangkan pelakunya dua orang laki-laki, masing-masing inisial EDS (27) dan AMR (28),” ujar Kombes Pol Alamsyah Parulian Hasibuan akhir pekan lalu.

    Berdasarkan informasi dari Ditreskrimum Polda Sulut, awalnya pada Senin dini hari, korban dan pacarnya makan di Kawasan Megamas Manado, kemudian mengambil obat di rumah pacar korban. Setelah itu keduanya pergi ke rumah teman mereka di Sario, lalu ke rumah korban di Sindulang, Kecamatan Tuminting, Kota Manado.

    “Setelah itu pacar korban mengatakan ingin pulang ke rumahnya di Karombasan, lalu diantar oleh teman korban dengan menggunakan sepeda motor,” kata Hasibuan.

    Sementara itu di rumah teman mereka, di Sario tersebut, kedua tersangka minum minuman keras, sekitar pukul 04.30 WITA. Tersangka EDS sempat pulang ke rumahnya untuk mengambil tas hitam berisi dompet dan pisau badik, kemudian kembali ke rumah tersebut dan melanjutkan minum miras.

    Lalu sekitar pukul 07.00 WITA, pacar dan teman korban yang akan mengantarnya pulang, singgah di rumah tersebut, di mana saat itu beberapa saksi dan kedua tersangka sedang minum miras.

    “Pada saat yang sama, korban bersama temannya mencari pacarnya di rumahnya, di Karombasan, namun tidak ada. Hingga korban mendapat informasi bahwa pacarnya berada di sebuah rumah di wilayah Sario tersebut,” ucap Kombes Pol Hasibuan.

    Sekitar pukul 07.30 WITA, saat itu pacar korban sedang duduk di dalam rumah tersebut, korban bersama temannya datang. Korban lalu membuka pintu, hingga pintu pun terdorong dan kena badan tersangka AMR yang berada di belakang pintu.

    “Tersangka AMR lalu terlibat cekcok dengan korban hingga terjadi perkelahian. Melihat hal tersebut, tersangka EDS langsung mengeluarkan pisau badik dari dalam tas,” terang Hasibuan.

    Ketika tersangka AMR akan membalas untuk memukul korban, tersangka EDS langsung menusuk korban beberapa kali. Korban yang terluka cukup parah lalu keluar rumah, dan ketika masih di teras, tersangka AMR memukuli korban hingga terjatuh.

    “Sekitar pukul 07.40 WITA, korban dilarikan ke rumah sakit Bhayangkara Manado oleh teman-temannya. Namun sekitar pukul 08.10 WITA, korban meninggal dunia,” ungkap Hasibuan.

    Sementara itu petugas gabungan yang mendapat informasi adanya kejadian tersebut, langsung melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap tersangka.

    “Tim gabungan terdiri dari Resmob Polda Sulut, Resmob Polresta Manado, dan Polsek Sario, berhasil mengamankan kedua tersangka di wilayah Sario, beberapa saat usai kejadian,” kata Kombes Pol Hasibuan.

    Dalam pengungkapan kasus ini, petugas turut mengamankan sejumlah barang bukti. Terdiri dari, 2 buah senjata tajam jenis pisau penusuk milik tersangka EDS, 1 buah handphone milik tersangka EDS, 1 buah handphone milik tersangka AMR, 1 buah tas selempang, pakaian milik korban, dan 2 buah sepeda motor.

    “Kedua tersangka beserta barang bukti telah diamankan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Kombes Pol Hasibuan.

    9 Naga dari Sulut

    Diketahui, Joel Tanos, atau nama lengkapnya Alberto Benedict Joel Tanos, merupakan cucu dari Tony Tanos. Joel adalah anak tunggal dari pasangan Nando Tanos dan Estee Anastasia Londa.

    Karena pengaruh besar di bidang bisnis yang digelutinya, Tony Tanos dijuluki sebagai 9 naga dari Sulut. Dia dikenal luas di kalangan pebisnis Manado sebagai pemilik PT Marga Dwita Guna, perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi sejak 1993.

    Usahanya itu bergerak di sektor konstruksi umum dan telah menyelesaikan lebih dari 100 proyek besar, termasuk pembangunan gedung, fasilitas pendidikan, pelabuhan, jalan, hingga jembatan di berbagai wilayah di Sulut.

  • Menteri Kebudayaan Fadli Zon Buka Pameran Bilah Pusaka di Maros, Tekankan Pentingnya Merawat Budaya Keris

    Menteri Kebudayaan Fadli Zon Buka Pameran Bilah Pusaka di Maros, Tekankan Pentingnya Merawat Budaya Keris

    MAROS – Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, membuka Pameran Bilah Pusaka dalam rangka Festival Gau Maraja Leang-Leang di Gedung Baruga, Kantor Bupati Maros, Sulawesi Selatan, Kamis, 3 Juli. Acara ini bertepatan dengan peringatan Hari Jadi Kabupaten Maros ke-66 dan menjadi momentum penting untuk menguatkan kesadaran kolektif akan pelestarian budaya keris.

    Fadli Zon menyampaikan apresiasi tinggi atas penyelenggaraan pameran yang dinilai strategis dalam merawat warisan budaya. “Saya mengapresiasi pameran bilah pusaka ini. Benda pusaka seperti keris dan badik adalah warisan budaya takbenda yang sangat berharga,” ujarnya.

    Ia menekankan, keris telah diakui dunia sebagai warisan budaya takbenda sejak dicatat UNESCO pada 2005. “Di Sulawesi Selatan, budaya keris memiliki sejarah panjang. Naskah I La Galigo dan Pau-Paunna Indale Patara sudah menyinggung keberadaan keris sejak berabad silam,” jelasnya.

    Menurut Fadli Zon budaya keris di Sulawesi Selatan berkembang pesat sejak akhir era Majapahit. (IST)

    Fadli memaparkan bahwa budaya keris di Sulawesi Selatan berkembang pesat sejak akhir era Majapahit. “Ada dua gaya keris utama, yaitu keris Bugis dan keris Makassar. Keris Bugis memengaruhi budaya keris di Sumatera dan Kalimantan, sementara keris Makassar menyebar hingga Lombok, Nusa Tenggara Timur, Bima, dan Maluku,” ungkapnya.

    Ia juga menyoroti keris dan badik Sulawesi yang dikenal memiliki pamor berkualitas, besi matang, serta teknik tempa yang unggul. “Besi Sulawesi bahkan pernah diperdagangkan sampai ke Eropa pada masa Kesultanan Banten,” kata Fadli.

    Selain bilah, ia menjelaskan nilai estetika keris yang diperkuat bahan warangka dan hulu dari kayu pilihan seperti kemuning, cendana, santigi, hingga tampusu. Semua itu menghadirkan kekuatan simbolik, spiritual, dan seni tinggi yang diwariskan lintas generasi.

    Fadli Zon juga menekankan pentingnya mengenalkan budaya keris kepada generasi muda. Ia menilai Gen Z perlu mendapat akses edukasi yang memadai agar mampu menghargai warisan leluhur. “Salah satu cara edukasi paling efektif adalah melalui pameran seperti ini. Generasi muda harus tahu keris bukan hanya senjata, tetapi identitas bangsa,” tegasnya.

    Pameran Bilah Pusaka ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah daerah dan pusat untuk menjaga kesinambungan tradisi. Festival Gau Maraja Leang-Leang juga dirancang sebagai ruang bertemu para empu, pengrajin, kolektor, serta masyarakat luas, agar budaya keris tetap hidup dan relevan di masa kini.

  • SKK Migas Putar Otak Dongkrak Lifting Migas 1 Juta Barel per Hari 2030

    SKK Migas Putar Otak Dongkrak Lifting Migas 1 Juta Barel per Hari 2030

    Bisnis.com, JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tengah mengupayakan berbagai strategi untuk mencapai target lifting minyak nasional sebesar 1 juta barel per hari pada tahun 2030. 

    Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengatakan target tersebut dirancang secara menyeluruh dengan mengandalkan eksplorasi, peningkatan cadangan melalui reserve to production (R2P), enhanced oil recovery (EOR), dan optimalisasi aset yang ada.

    “Untuk sampai 2029-2030 mencapai 900.000 sampai 1 juta barel. Kami sudah menyiapkan programnya secara garis besar dari eksplorasi, dari EOR, dari reserve to production, kemudian improving assisting asset,” ujar Djoko dalam RDP Komisi XII DPR RI, Selasa (1/7/2025). 

    Upaya ini dimulai dari kegiatan pengeboran masif yang dilakukan pada 2024. Tahun ini, SKK Migas menargetkan pengeboran hingga 1.000 sumur untuk menjaga tingkat produksi agar tidak menurun secara signifikan. 

    SKK Migas berharap jumlah pengeboran tersebut dapat dipertahankan pada tahun depan dengan hasil yang lebih baik. Hal ini didukung dengan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dan data yang lebih akurat.

    “Mudah-mudahan ini keberhasilannya lebih baik karena kita sudah punya pakai AI sekarang, artificial intelligence, sama data-datanya sudah cukup baik,” tambahnya.

    Dalam jangka menengah, beberapa proyek strategis akan mulai on-stream dan diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap produksi migas. Pada 2025, proyek Forel dan Terubuk diresmikan oleh Presiden dan ditargetkan dapat menambah produksi sebesar 15.593 barel per hari. 

    Selain itu, tambahan produksi minyak dari Banyu Urip sebesar 30.000 barel per hari juga disebut mendukung capaian tersebut.

    “Tahun 2026 nanti akan on-stream di Jabung, di PHE ONWJ, Salawati Oil Phase 2, dan juga mempertahankan di BUIC oleh Exxon,” ujarnya. 

    Adapun, total proyeksi lifting migas dari hasil sumur yang on-stream tahun depan mencapai 37.650 barel oil per day. 

    Pada 2027, sejumlah proyek baru seperti Geng North, Genting Oil, Ande-ande Lumut, dan Hidayah Petronas akan ikut berkontribusi dengan proyeksi lifting 42.763 bopd. 

    Pada 2028, SKK Migas menjadwalkan on-stream proyek Ubadari, EOR Minas, dan lapangan Badik, termasuk West Badik yang dikelola oleh Pertamina. Adapun, total proyeksi lifting mencapai 14.780 barel per day. 

    Sedangkan di tahun 2029, tambahan produksi berasal dari lapangan Tuna, Sadewa, Kerendan, Handil BKP, dan program EOR lainnya dengan tambahan 87.000 barel per day. 

    Target ambisius ini diperkirakan akan mencapai puncaknya pada 2030, ketika proyek Masela diharapkan mulai berproduksi dan kondensat dari proyek Abadi bisa memberikan kontribusi sebesar 18.131 barel per hari. 

    “Kemudian 2030 diharapkan masalah abadi ini dapat menghasilkan kondensat sebesar 18.131 barel oil per day,” katanya.

    Sejumlah proyek saat ini masih dalam tahap Final Investment Decision (FID), termasuk proyek Andaman di Aceh. Pihaknya juga telah memasukkan lokasi-lokasi strategis seperti Ande-ande Lumut, Tuna, Kaliberau, Hidayah, hingga Masela ke dalam roadmap migas nasional. 

    “Proyek-proyeknya sudah dimulai, beberapa sedang FID Pak, seperti Andaman di Aceh, itu sedang diproses FID-nya, begitu pula untuk gas,” pungkasnya.

     

  • Sederet Ladang Minyak RI yang Mulai Produksi hingga 2030

    Sederet Ladang Minyak RI yang Mulai Produksi hingga 2030

    Jakarta

    Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Djoko Siswanto menyebut sejumlah lapangan minyak bakal produksi atau onstream. Dengan berproduksinya lapangan-lapangan tersebut diharapkan dapat mengejar target lifting minyak 1 juta barel per hari di 2029-2030

    Djoko mengatakan, beberapa lapangan produksi tahun ini dan diresmikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto yakni Terubuk, Forel serta Banyu Urip.

    “Jadi untuk 2025 tahun ini alhamdulillah proyek Forel dan Terubuk diresmikan oleh Pak Presiden dan juga Banyu Urip. Di 2025 itu bisa menambah 15 ribu (barel), sehingga kita bisa mempertahankan decline-nya,” ungkap Djoko dalam RDP bersama Komisi XII DPR di Kompleks Senayan, Jakarta, Selasa (1/7/2025).

    Sementara, pada tahun depan beberapa lapangan akan produksi yakni Lapangan Jabung, OO-OX, Salawati, dan Banyu Urip Infill Clastic (BUIC). Berikutnya, di tahun 2027 ada Ande-ande Lumut, Geng North-Gehem, Hidayah, Gendalo, Tambakboyo dan Bajubang.

    “Kemudian 2027 nanti ada dari Geng North, dari Genting Oil, dari Ande-Ande Lumut, dari Hidayah Petronas ini bisa 25 ribu, Ande-ande Lumut 20 ribu,” ungkapnya.

    Sementara untuk lapangan yang onstream tahun 2028 antara lain Ubadari, CEOR Minas, Badik-West Badik. Sedangkan tahun 2029, lapangan yang ditargetkan onstream yakni Tuna, Sadewa, Kerendan, NSO-R, Handil, & Bekapai CEOR.

    “Itu 87 ribu (barel) tambahannya,” imbuhnya.

    Djoko menambahkan, proyek-proyek ini diyakini mampu mendorong pencapaian target lifting 1 juta barel pada tahun 2029-2030. Adapun di tahun 2030, terdapat beberapa lapangan yang juga ditargetkan onstream, salah satunya Abadi Masela.

    “Kami sudah menyiapkan programnya, secara garis besar dari eksplorasi, dari EOR, dari reserve to production, kemudian improving assisting asset. Kita tahun ini ngebor seribu sumur, ini untuk menjaga decline,” pungkasnya.

    (acd/acd)

  • Polisi jerat MY dengan pasal pembunuhan berencana

    Polisi jerat MY dengan pasal pembunuhan berencana

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian menjerat pelaku pembunuhan berinisial MY di Jalan Pendaratan Udang Dermaga Muara Angke pada Jumat (13/6) dengan pasal pembunuhan berencana sesuai Pasal 340 KUHP dengan ancaman pidana penjara seumur hidup atau 20 tahun penjara.

    “Kami menjerat dengan pasal ini karena pelaku ini merencanakan aksinya dengan menyiapkan badik sebelum membunuh pelaku karena persoalan asmara,” kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Martuasah H Tobing saat jumpa pers di Jakarta, Selasa.

    Ia menjelaskan, kasus penganiayaan yang berujung kematian ini berawal dari pelaku yang memiliki rasa cemburu karena mantan pacarnya menjalin hubungan dengan korban ABT (39).

    “Pelaku dan korban ini memiliki pekerjaan yang sama, yakni nelayan di kawasan Muara Angke,” kata dia.

    Awalnya pelaku MY ingin melaut pada Jumat (13/6) Subuh dan dirinya menepi ke daratan untuk membeli rokok di warung kopi yang ada di Dermaga Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara.

    Pelaku bertemu dengan korban ABT (39) dan terjadi cekcok. Lalu pelaku ini pergi ke kapal dan mengambil senjata tajam berupa badik dan badik ini diselipkan di celana.

    Pelaku kembali ke lokasi korban berada dan saat keduanya cekcok lagi, korban terjatuh dan pelaku langsung mengambil badik dan menusuk korban di bagian leher.

    Pelaku ini merupakan residivis yang tersangkut kasus pengeroyokan pada tahun 2019 yang menjalani vonis satu tahun penjara.

    Kemudian dia kembali terjerat kasus membawa senjata tajam dan dikenakan hukuman penjara dua tahun.

    “Pengungkapan kasus ini dilakukan atas kerja sama Polres Pelabuhan Tanjung Priok dengan Polsek Sunda Kelapa,” kata dia.

    Sementara pelaku MY mengaku memiliki persoalan yang sudah lama dengan korban dan membuat dirinya melakukan aksi pidana itu.

    “Saat itu saya mabuk sehabis minum arak dan saya menusuk korban dua kali di leher dan bagian pinggang,” kata dia.

    Ia meminta maaf kepada keluarga korban karena telah melakukan aksi pidana yang membuat korban meninggal dunia. “Saya menyesal dan meminta maaf,” kata MY.

    Sebelumnya, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Pelabuhan Tanjung Priok bersama Polsek Sunda Kelapa menangkap pria berinisial MY (32) yang diduga membunuh korban ABT (39) menggunakan senjata tajam di depan TPI Muara Angke Pluit, Jakarta Utara, pada Jumat (13/6).

    “Pelaku ini ditangkap di area Perumahan Pluit Permai Blok 10 Jakarta Utara sekitar pukul 15.30 WIB atau beberapa jam setelah aksi penusukan,” kata Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok AKP AKP I Gusti Ngurah Putu Krishna Narayana di Jakarta, Sabtu.

    Pelaku ini terpaksa ditembak petugas karena melawan dan menyerang petugas saat melakukan pencarian barang bukti yang dibuang pelaku di kawasan Dermaga Muara Angke.

    “Setelah menusuk korban pelaku ini membuang ponsel ponsel, baju dan senjata tajam ke laut di dermaga TPI Muara Angke,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.