Produk: badik

  • Komplotan Rampok Menyamar Jadi Sales Satroni Rumah Warga di Tanggamus, Korban Nyaris Diperkosa

    Komplotan Rampok Menyamar Jadi Sales Satroni Rumah Warga di Tanggamus, Korban Nyaris Diperkosa

    Liputan6.com, Lampung – Komplotan perampok berjumlah tiga orang menyatroni rumah warga di Pekon Banyu Urip, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus, Lampung, Senin pagi (6/10/2025).

    Untuk mengelabui warga, para pelaku berpura-pura sebagai sales dengan mengenakan kemeja putih dan celana bahan hitam. Begitu tiba di lokasi, mereka langsung masuk ke rumah tanpa izin.

    Saat kejadian, rumah dalam keadaan sepi. Hanya ada seorang gadis belasan tahun yang berada di rumah karena anggota keluarga lainnya sedang pergi.

    Para pelaku perampokan kemudian menyekap korban dan melakukan kekerasan seksual terhadapnya. Dua pelaku memegangi tangan korban, sementara satu orang lainnya menggeledah rumah dan membawa kabur perhiasan emas seberat 5 gram serta uang tunai.

    Kakak korban, Trimadyo (30), mengatakan aksi itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu ia dan istrinya sedang menjenguk kakek mereka yang sakit di Pekon Sopoyono.

    “Mereka masuk lewat pintu samping rumah. Kondisi sedang sepi karena kami ke rumah kakek. Adik saya sendirian di rumah,” ujarnya, Rabu (8/10/2025).

    Trimadyo menuturkan, para pelaku tidak hanya merampas harta benda, tetapi juga mencoba memperkosa adiknya dengan ancaman senjata tajam jenis badik.

    “Adik saya sempat melawan, menendang dan berteriak hingga pelaku kabur,” ungkapnya.

     

  • Polisi Ungkap Laporan Begal Rp40 Juta di Blitar Hanya Rekayasa Korban Akibat Terlilit Utang

    Polisi Ungkap Laporan Begal Rp40 Juta di Blitar Hanya Rekayasa Korban Akibat Terlilit Utang

    Blitar (beritajatim.com) – Kepolisian Sektor (Polsek) Kesamben, Kabupaten Blitar, memastikan laporan dugaan begal dan perampokan uang Rp40 juta di Jalan Raya Brongkos hanyalah cerita bohong. Kasus ini dilaporkan seorang saksi bernama Badik pada Senin (30/9/2025) sekitar pukul 05.30 WIB.

    Dalam laporan itu disebutkan bahwa seorang petani asal Binangun berinisial E-W (35) menjadi korban begal di kawasan hutan Brongkos. Polisi yang menerima laporan segera mendatangi lokasi, di jalan tengah hutan Desa Brongkos, yang saat itu sudah ramai warga. Warga menemukan E-W dalam kondisi sudah terlepas dari ikatan tali.

    Kepada petugas, E-W awalnya mengaku dicegat seseorang sekitar pukul 04.30 WIB. Ia menyebut pelaku memaksa menyerahkan uang tunai sekitar Rp40 juta, lalu mengikat dirinya dan menyeretnya masuk ke dalam hutan sejauh 50 meter sebelum meninggalkannya.

    Namun, keterangan itu runtuh setelah penyidik Polsek Kesamben melakukan pemeriksaan lebih lanjut. “Ternyata itu cerita bohong yang dikarang oleh korban,” ucap Ipda Putut Siswahyudi, Kasubsi Pdim Sihumas Polres Blitar.

    Setelah diinterogasi intensif, E-W akhirnya mengakui dirinya merekayasa kejadian tersebut. Motif di balik drama penculikan dan perampokan fiktif itu karena korban terlilit utang besar.

    “Pada keterangan korban, ia mengaku merekayasa kejadian tersebut karena terlilit utang,” imbuh Putut.

    Saat ini, E-W masih diamankan di Polsek Kesamben untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Polisi menegaskan tindakan merekayasa tindak pidana seperti ini bukan jalan keluar dari masalah pribadi. Selain menyesatkan aparat dan masyarakat, perbuatan itu juga dapat berujung pada proses hukum baru.

    “Saat ini korban yang merekayasa cerita tersebut masih kami periksa keterangannya, mohon waktu namun sudah kita pastikan itu cerita bohong,” tandas Putut. [owi/beq]

  • Adik Geram Kakaknya Suka Mabuk-mabukan dan Usir Ibu dari Rumah, Ditikam Pakai Badik Tewas Seketika

    Adik Geram Kakaknya Suka Mabuk-mabukan dan Usir Ibu dari Rumah, Ditikam Pakai Badik Tewas Seketika

    Ia menambahkan, H sempat berencana menyerahkan diri ke Polsek Ponrang usai menghabisi nyawa kakaknya. Namun, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, polisi lebih dulu menjemput dan mengamankan pelaku beserta barang bukti badik yang digunakan.

    “Pelaku sudah diamankan, barang bukti sudah disita, dan penyidik saat ini mendalami motif serta melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Penanganan perkara dipastikan objektif dan transparan,” tegas Jody Dharma.

    Polres Luwu pun mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpancing emosi, terutama dalam persoalan keluarga.

    “Kami berharap masalah bisa diselesaikan dengan cara bijak tanpa harus berakhir dengan kekerasan,” pungkasnya.

  • Cerita Lansia 95 Tahun Jadi Korban Begal di Lampung, Pelaku Mengancam Pakai Badik

    Cerita Lansia 95 Tahun Jadi Korban Begal di Lampung, Pelaku Mengancam Pakai Badik

    Menurut hasil penyelidikan, RJ dan kelompoknya kerap beraksi di wilayah Desa Beranti, Haduyang, hingga perbatasan Pesawaran.

    Sasaran mereka rata-rata pengendara roda dua yang melintas pada siang hari hingga dini hari. Para korban biasanya yang sudah renta, baik anak-anak, lansia dan wanita.

    “Modusnya hunting dari Tegineneng ke Beranti, kemudian menghentikan warga yang melintas. Dari keterangan tersangka, ada beberapa lokasi kejadian di Banjar Negeri, Haduyang, hingga Madah,” jelas Budi.

    Atas perbuatannya, RJ dijerat Pasal 365 ayat (2) junto pasal 55 ayat (1) KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang dilakukan secara bersekutu.

    “Peran tersangka sebagai eksekutor, dan kami melakukan tindakan tegas terukur karena melawan saat ditangkap. Sementara pelaku lain yakni IP, masih dalam pengejaran tim,” tegas Budi.

  • Kriminal kemarin, prostitusi di indekos hingga pembakaran rumah

    Kriminal kemarin, prostitusi di indekos hingga pembakaran rumah

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa berkaitan dengan kriminal dan keamanan terjadi di Jakarta pada Jumat (19/9), mulai dari dugaan prostitusi di indekos di Jakarta Barat diselidiki Satpol PP hingga polisi buru suami bakar rumah di Cakung usai bertengkar dengan istri.

    Berikut rangkuman berita selengkapnya:

    1. Dugaan prostitusi di indekos Jakarta Barat diselidiki Satpol PP

    Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Barat selidiki dua indekos karena diduga tidak mengantongi perizinan dan jadi sarang prostitusi terselubung di lingkungan RW 01, Tanjung Duren Utara (TDU), Grogol Petamburan.

    Baca di sini

    2. Pembunuh pria di kamar indekos Cilincing ditangkap

    Polres Metro Jakarta Utara bersama Polsek Cilincing menangkap pria berinisial AS (37) karena diduga melakukan tindak pidana pembunuhan terhadap korban, seorang pria dengan inisial MY alias A di dalam kamar indekos, kawasan Kalibaru, Cilincing, pada Sabtu (28/8).

    Baca di sini

    3. Polisi sebut korban tewas di indekos Cilincing karena luka berat

    Polres Metro Jakarta Utara menyatakan korban MY (19) meninggal dunia di kamar indekos, Kalibaru, Cilincing karena luka berat akibat tusukan badik pelaku AS (37).

    Baca di sini

    4. Polisi ungkap pencurian bermodus “lempar bola” di halte Rasuna Said

    Kepolisian mengungkap kasus pencurian dengan modus para pelaku bekerja sama untuk mencuri barang milik korban secara estafet atau “lempar bola” di Halte Transjakarta Rasuna Said, Jakarta Selatan.

    Baca di sini

    5. Polisi buru suami bakar rumah di Cakung usai bertengkar dengan istri

    Kepolisian Sektor (Polsek) Cakung memburu seorang pria berinisial A yang sengaja membakar kontrakan di Jalan Borobudur, Kavling Tanah Merah, RT 06 RW 05, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, pada Kamis (18/9).

    Baca di sini

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Demo di Kalbar: 105 Orang Ditangkap, 4 Jadi Tersangka Pembawa Molotov dan Sajam
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        17 September 2025

    Demo di Kalbar: 105 Orang Ditangkap, 4 Jadi Tersangka Pembawa Molotov dan Sajam Regional 17 September 2025

    Demo di Kalbar: 105 Orang Ditangkap, 4 Jadi Tersangka Pembawa Molotov dan Sajam
    Tim Redaksi

    PONTIANAK, KOMPAS.com –
    Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Kalimantan Barat (Kalbar) menangkap 105 orang dalam gelombang unjuk rasa pada akhir Agustus hingga awal September 2025 kemarin.
    Dari jumlah itu, 4 orang ditetapkan sebagai tersangka karena membawa bom molotov dan senjata tajam.
    Direktur Reskrimum Polda Kalbar, Komisaris Besar Polisi Raswin Bachtiar Sirait mengatakan, tiga di antaranya adalah anak di bawah umur, sementara satu lainnya pria dewasa.
    “Mereka dijerat Pasal 1 Ayat 1 Undang-Undang Darurat karena menyimpan dan membawa bahan peledak maupun senjata tajam,” kata Raswin, Rabu (16/9/2025).
    Raswin merinci, kasus pertama terjadi pada 30 Agustus 2025. Seorang remaja berinisial AA ditangkap di Mapolda Kalbar dengan empat bom molotov rakitan dan cairan pertalite.
    “AA merakit sendiri molotov itu dan membawanya ke lokasi unjuk rasa. Tindakannya jelas membahayakan,” ujar Raswin.
    Dua hari kemudian, polisi kembali mengamankan dua remaja, B (15) dan SY (16), di depan kantor DPRD Kalbar.
    Dari keduanya, polisi menyita satu bom molotov, pertalite, dua telepon genggam, dua sepeda motor, dan korek api.
    Seorang pemuda berusia 19 tahun, LS, juga ditangkap di depan Mapolda Kalbar. Dari pinggangnya, polisi menemukan sebilah badik sepanjang 16 sentimeter yang dililit kain kuning.
    “Alasannya untuk berjaga diri saat unjuk rasa. Tapi tetap melanggar hukum,” kata Raswin.
    Tiga tersangka anak sudah dilimpahkan ke kejaksaan untuk disidangkan, sedangkan LS masih ditahan di Mapolda Kalbar.
    Raswin menegaskan polisi belum menemukan adanya aktor lain yang mengarahkan mereka. “Semua murni inisiatif tersangka,” tutup Raswin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2
                    
                        Ada Markas Curanmor di Balik Kontrakan Matraman: Kamuflase Bengkel hingga Senpi Rakitan
                        Megapolitan

    2 Ada Markas Curanmor di Balik Kontrakan Matraman: Kamuflase Bengkel hingga Senpi Rakitan Megapolitan

    Ada Markas Curanmor di Balik Kontrakan Matraman: Kamuflase Bengkel hingga Senpi Rakitan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Polres Metro Jakarta Timur menggerebek markas komplotan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di sebuah rumah kontrakan di Jalan Asem Gede, Utan Kayu Selatan, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (12/9/2025) sekitar pukul 14.30 WIB.
    Penggerebekan ini berawal dari laporan seorang guru yang kehilangan sepeda motornya di wilayah Matraman. Polisi kemudian menelusuri rekaman CCTV di lokasi kejadian untuk mengidentifikasi pelaku.
    “Jadi itu hasil analisa CCTV, identik dua pelaku yang melakukan kejahatan di TKP tersebut, terekam CCTV ya jelas identik dengan yang diamankan dan motornya pun masih ada di situ (kontrakan pelaku),” ujar Kanit Ranmor Polres Metro Jakarta Timur, AKP Muhammad Zein.
    Menurut Zein, rumah kontrakan tersebut sengaja dikamuflase seolah-olah bengkel untuk mengelabui warga sekitar.
    “Dikamuflase, dipikir ada kayak bengkel tapi kan enggak menerima servis. Tapi, enggak juga (kayak bengkel), kalau dari pengamatan saya itu tertutup gitu dan dia enggak melayani servis,” jelasnya.
    Kontrakan itu dihuni lima terduga pelaku. Sebagian kamar dipakai untuk tempat tinggal, sementara satu ruangan besar dijadikan gudang penyimpanan motor curian.
    “Dia kan ngontrak, ada satu kamar besar dibikin buat gudang, kondisinya terkunci rapat jadi kalau orang lewat dipikir kamar padahal isinya motor semua. Sebelahnya tempat kumpul mereka tidur istirahat,” tutur Zein.
    Para pelaku juga membayar sewa kontrakan agar terlihat seperti warga biasa dan aktivitas mereka tidak menimbulkan kecurigaan.
    Zein mengungkapkan, komplotan ini mampu mencuri hingga belasan sepeda motor dalam sehari.
    “Kurang lebih setiap hari itu 10 motor dari kelima pelaku ini, per pasangan itu bisa metik hasil tiga (motor curian),” ucapnya.
    Kelima pelaku disebut kerap beraksi di sejumlah wilayah di Jakarta, bukan hanya di Matraman.
    “Jadi dia beraksi enggak di sekitaran Jakarta Timur atau Matraman. Kalau tinggal memang di Matraman, tapi kalau untuk TKP sementara ini kita baru dapat tiga wilayah, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur,” kata Zein.
    Para pelaku biasanya beroperasi berpasangan dengan peran yang bergantian, baik sebagai eksekutor maupun joki. Mereka menggunakan kunci T untuk membobol motor yang terkunci setang.
    “Sekarang kita lagi dalami tempat kemarin, kita perdalam, sementara ini baru lima pelaku,” jelas Zein.
    Dalam penggerebekan itu, polisi mengamankan lima terduga pelaku serta sejumlah barang bukti.
    “Yang diamankan barang bukti motor 12, kalau senpi rakitan yang aktif itu dengan pelurunya tiga butir,” ucap Zein.
    “Dua senpi lagi hanya menyerupai ya persis kayak aslinya memang dua, terus sajam ada lima. Masing-masing pelaku bawa sajam badik,” tambah Zein.
    Selain itu, polisi juga menyita lima pasang kunci T, kunci magnet, obeng, dan tang yang diduga digunakan dalam aksi pencurian.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2
                    
                        Ada Markas Curanmor di Balik Kontrakan Matraman: Kamuflase Bengkel hingga Senpi Rakitan
                        Megapolitan

    Polisi Gerebek Markas Komplotan Curanmor di Matraman, 12 Motor dan Senpi Rakitan Disita Megapolitan 13 September 2025

    Polisi Gerebek Markas Komplotan Curanmor di Matraman, 12 Motor dan Senpi Rakitan Disita
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Komplotan pencuri sepeda motor digerebek polisi di sebuah kontrakan di Jalan Asem Gede, Kelurahan Utan Kayu Selatan, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (12/9/2025) sore.
    Kanit Ranmor Polres Metro Jakarta Timur, AKP Muhammad Zein mengatakan, para terduga pelaku tampak kaget ketika polisi mendatangi markas mereka.
    “Enggak ada (perlawanan) dia kaget pas digerebek celingak-celinguk, langsung kita amankan segera kemudian pantas matanya lihat ke arah penyimpanan, ternyata ada senjata api,” kata Zein saat dikonfirmasi, Sabtu (13/9/2025).
    Zein menjelaskan, meski komplotan itu menyimpan senjata api rakitan dan senjata tajam berupa badik, tidak ada perlawanan berarti saat penggerebekan berlangsung.
    “Mungkin kalau mereka sudah siap, lain lagi. Tapi kemarin enggak ada perlawanan karena belum siap pas kita datang,” ujarnya.
    Menurutnya, sebagian pelaku bahkan sedang beristirahat ketika polisi masuk ke kontrakan tersebut.
    “Posisi pas kita datang, mereka lagi istirahat sebagian yang dua baru main tuh jam 12.30 WIB,” tambah Zein.
    Dalam operasi ini, polisi mengamankan lima terduga pelaku dan sejumlah barang bukti.
    “Yang diamankan barang bukti motor 12, kalau senpi rakitan yang aktif itu dengan pelurunya 3 butir, dua senpi lagi hanya menyerupai ya persis kayak aslinya memang dua, terus sajam ada lima. Masing-masing pelaku bawa sajam badik,” ujar Zein.
    Selain itu, polisi juga menyita kunci T lima pasang, kunci magnet, obeng, dan tang yang diduga digunakan untuk melakukan pencurian.
    Zein menuturkan, penggerebekan bermula dari laporan seorang guru di Matraman yang kehilangan sepeda motornya. Polisi kemudian menganalisis rekaman CCTV di lokasi kejadian.
    “Jadi itu hasil analisa CCTV, identik dua pelaku yang melakukan kejahatan di TKP tersebut, terekam CCTV ya jelas identik dengan yang diamankan dan motornya pun masih ada di situ (kontrakan pelaku),” jelasnya.
    Polisi masih melakukan pendalaman terhadap jaringan curanmor ini untuk mengungkap kemungkinan adanya pelaku lain maupun lokasi penyimpanan hasil curian yang berbeda.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Seorang Remaja Sydney Tewas Ditusuk di Terminal Bus

    Seorang Remaja Sydney Tewas Ditusuk di Terminal Bus

    Kami merangkum berita utama yang terjadi selama 24 jam terakhir, supaya kamu enggak ketinggalan dengan perkembangan Dunia Hari Ini.

    Edisi Kamis, 28 Agustus 2025, kita awali dengan berita dari Australia.

    Penusukan di Sydney menewaskan remaja

    Insiden penusukan terjadi di dekat terminal bus di Sydney Barat semalam dengan korban dua pria berusia 19 tahun.

    Paramedis Ambulans NSW merawat keduanya, namun, salah satu korban yang ditikam di dada tidak dapat diselamatkan.

    Korban lainnya dirawat karena luka tusuk di lengannya dan dalam kondisi stabil di rumah sakit.

    Inspektur Darrin Batchelor mengatakan polisi sedang menyelidiki kemungkinan kejadian itu berkaitan dengan geng jalanan.

    Pengetatan masa berlaku visa pelajar di AS

    Pemerintahan Trump merilis rencana baru untuk memperketat sejumlah visa.

    Kebijakan terbaru, yang diungkapkan dalam dokumen, Rabu kemarin, akan menjadi tantangan baru bagi pelajar internasional, pekerja pertukaran, dan jurnalis asing yang harus mengajukan perpanjangan masa tinggal mereka di AS.

    Peraturan yang diusulkan akan menetapkan jangka waktu tetap untuk visa F bagi pelajar internasional, visa J yang memungkinkan pengunjung program pertukaran budaya untuk bekerja di AS, dan visa I bagi pekerja media.

    Visa-visa tersebut saat ini tersedia untuk masa berlaku program atau pekerjaan berbasis di AS.

    Larangan ponsel di kelas bagi siswa Korea Selatan

    Korea Selatan mengambil langkah untuk melarang ponsel dan perangkat digital lainnya di ruang kelas sekolah.

    Larangan ini akan berlaku mulai Maret tahun depan dan menjadikan Korea Selatan negara terbaru yang membatasi akses kaum muda terhadap ponsel dan media sosial.

    Ini diberlakukan seiring dampak media sosial pada kaum muda semakin dikhawatirkan.

    Di negara lain, misalnya di Australia, warga di bawah 16 tahun akan dilarang menggunakan beberapa platform media sosial, dan ponsel juga dilarang di sekolah-sekolah Belanda.

    Tanah longsor di Kashmir dan Jammu menelan jiwa

    Setidaknya 33 orang tewas dalam hujan deras yang memicu tanah longsor besar di rute ziarah populer di wilayah Kashmir dan Jammu yang dikuasai India.

    Tanah longsor di dekat kuil Vaishno Devi dipicu hujan monsun yang deras selama berhari-hari, yang telah mengguyur wilayah Himalaya tersebut dalam beberapa pekan terakhir dan menyebabkan banjir besar.

    Ratusan orang dilaporkan tewas dan hilang akibat banjir.

    Pada hari Rabu, otoritas cuaca juga mencatat curah hujan selama 24 jam di beberapa wilayah.

    Petugas darurat masih berupaya menjangkau para korban di daerah Katra dekat kuil pada hari Rabu, sementara para jamaah menghentikan ziarah mereka.

    Lihat juga Video ‘Pemuda di Palu Tewas Usai Duel dengan Kakek, Korban Ditusuk Badik’:

  • Penikam Imam Masjid di Morowali Utara Ditangkap, Positif Narkoba

    Penikam Imam Masjid di Morowali Utara Ditangkap, Positif Narkoba

    JAKARTA – Kepolisian Resor (Polres) Morowali Utara, Sulawesi Tengah, menangkap pelaku penikaman imam masjid di Desa Tompira Kecamatan Petasia Timur berinisial AL berusia 23 tahun.

    Kapolres Morut AKBP Reza Khomeini mengatakan pelaku berasal dari Desa Balaang Kecamatan Nuhon Kabupaten Banggai yang tinggal di Desa Tompira.

    “Pelaku kami tangkap beserta barang bukti berupa satu buah pisau atau badik satu handphone milik tersangka,” kata Theodorus dilansir ANTARA, Senin, 25 Agustus.

    Ia mengemukakan korban merupakan guru mengaji bernama Muhammad Jumali berusia 27 tahun.

    “Korban ditikam oleh pelaku di bagian perut saat menjadi imam salat Subuh di Masjid Baiturrahman Desa Tompira,” ucapnya.

    Usai menikam korban, pelaku ditangkap jamaah masjid yang berada di lokasi tersebut.

    “Pelaku yang ditangkap warga itu dipukuli hingga mengalami lebam di bagian wajahnya,” sebutnya.

    Saat ini korban sudah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Kolonodale Kecamatan Petasia setelah mendapatkan penanganan awal di Klinik Krisna Desa Bunta.

    “Untuk motif pelaku masih kami dalami karena pengakuan dari pelaku sering berubah-ubah dan dari hasil pemeriksaan urine pelaku positif menggunakan narkoba,” katanya.

    Reza menyebutkan antara korban dan pelaku tidak saling mengenal.

    “Pelaku sudah berada di Polres Morut dan telah dilakukan pemeriksaan,” ujarnya.